Dokumen S-FPM-08
STANDAR Tanggal Efektif 19 Juni 2020
Edisi/Revisi 1/1
Penggunaan Alat Angkat
Halaman 1 dari 3
URAIAN STANDAR
1. Personil yang mengoperasikan alat angkat harus memiliki kompetensi sebagai berikut:
1.1. Surat Izin Operator (SIO) alat angkat yang dikeluarkan oleh pemerintah.
1.2. Surat Izin Operator (SIO) sebagai rigger/Juru Ikat yang dikeluarkan oleh pemerintah.
1.3. SIMPER (Surat Izin Mengemudi Perusahaan) untuk operator alat angkat yang berpindah.
1.4. KIMPER (Kartu Ijin Mengoperasikan Peralatan) untuk alat angkat yang statis.
ER
2. Alat angkat harus selalu dilakukan P2H setiap hari sebelum alat angkat tersebut digunakan.
AG
3. Pengoperasian Alat Angkat
AN
3.1. Pengoperasian alat angkat harus dilakukan sesuai dengan buku petunjuk kerja (operation manual and
M
maintenance) dari pabrik pembuatnya.
T
EN
3.2. Pada saat alat angkat berpindah tempat, dioperasikan, dan melewati kabel listrik bertegangan maka jarak
EM .
bagian alat angkat paling tinggi dengan kabel minimal 3.0 meter, bila tiang pesawat angkat menyentuh
AG AK
kabel listrik maka:
AN T
M ICE
Pastikan tidak ada orang diatas tanah yang menyentuh alat angkat.
EM A D
Pengemudi dan/atau operator pesawat angkat tetap berada di pesawat angkat sampai tiang pesawat lepas
ST IK
3.3. Apabila jalur pesawat angkat melewati hantaran listrik udara pada suatu tempat selain dari tempat
IN A
penyeberangan yang diizinkan, maka pengawas PT Berau Coal/PJO harus membuat assessment terlebih
IJ ND
3.4. Teleskopik atau tiang alat angkat diturunkan terlebih dahulu dan dikunci saat melintas di bawah kabel
U ER
listrik yang bertegangan serta alat pengendali pengangkat wajib dinonaktifkan dan dikunci/diikat untuk
AR T
3.5. Area penempatan alat angkat harus datar (flat), keras dan bebas dari halangan (pohon, tiang listrik, dsb).
O T
3.6. Jika area penempatan alat angkat bertanah lunak, maka harus disediakan tambahan base plate sebagai
C N
D ME
3.7. Beban maksimum (safe working load) pada pengoperasian alat angkat dan alat bantu angkat harus diberi
H OK
label untuk menyatakan beban maksimum yang dapat diangkat (safe working load).
AN D
H S
3.8. Pengoperasian alat angkat dilakukan dengan tidak melebihi standar kapasitas angkat yang ditetapkan oleh
TU ATU
pabrik pembuatnya.
BU ST
3.11. Pengangkatan dan penurunan muatan pada pesawat angkat dan angkut harus perlahan – lahan. Muatan
harus dinaikan secara vertikal untuk menghindari ayunan pada waktu diangkat;
3.12. Setelah selesai pekerjaan
3.12.1. Tidak ada material yg masih digantung.
3.12.2. Posisikan unit dalam kondisi parkir sempurna.
3.13. Aktivitas pengangkatan harus ditunda selama penerangan area kerja kurang memadai, cuaca buruk,
termasuk badai petir dan angin kencang serta berdasarkan analisa kondisi tersebut tidak aman.
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/3
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen S-FPM-08
STANDAR Tanggal Efektif 19 Juni 2020
Edisi/Revisi 1/1
Penggunaan Alat Angkat
Halaman 2 dari 3
ER
4.2. Operator
AG
4.2.1. Saat proses pengangkatan berlangsung, operator hanya mengikuti arahan dari rigger yang ditunjuk.
AN
4.2.2. Jika suatu muatan saat diangkat tidak berjalan sebagaimana mestinya, operator harus segera
M
berkomunikasi dengan radio dan menurunkan muatannya untuk mengatur kembali.
T
EN
4.2.3. Pada saat pengangkatan, operator harus memastikan tidak terdapat orang yang melakukan aktifitas
EM .
AG AK
lain.
AN T
M ICE
4.2.4. Operator dilarang meninggalkan tempat pengoperasian pesawat angkat dan angkut, selama mesin
dihidupkan. EM A D
4.2.5. Menghentikan pesawat angkat dan angkut dan segera melaporkan kepada atasan, apabila alat
ST IK
pengaman atau perlengkapan pesawat angkat dan angkut tidak berfungsi dengan baik atau rusak.
SY LI J
4.3. Rigger
IN A
IJ ND
4.3.1. Rigger harus yakin bahwa semua perlengkapan alat angkat telah di pasang dengan kuat dan
SE E
4.3.2. Pengoperasian crane dilakukan dengan bantuan rigger untuk memberi petunjuk gerakan dari alat
AR T
angkat tersebut.
H AK
4.3.3. Menaikan, menurunkan dan mengangkat muatan dengan pesawat pengangkat harus diatur dengan
PY ID
O T
5.1. Pengangkatan muatan orang dengan alat angkat TIDAK diperbolehkan KECUALI memiliki fungsi
H OK
5.2. Alat angkat yang dimodifikasi, dilakukan perubahan atau penambahan fungsi untuk melakukan
H S
TU ATU
pengangkatan muatan orang harus mendapatkan izin dari Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
5.3. Dilarang mengangkat muatan orang dengan alat angkat yang sedang diperbaiki, diuji atau sedang
BU ST
dilakukan perawatan.
6. Penggunaan dan jenis Alat Bantu Angkat
KE
6.1. Alat bantu angkat yang digunakan untuk mengangkat material harus diperiksa sebelum digunakan dan
bila perlu selama penggunaanya untuk memastikan kondisi aman;
6.2. Bila menggunakan alat bantu angkat sling belt atau rantai pada saat pengangkatan, alat bantu angkat
tidak boleh diganjal atau ditahan oleh tool apapun terhadap bidang angkat.
6.3. Pada saat merubah posisi alat bantu angkat, sling belt atau rantai harus pada posisi kendor.
7. Perbaikan,Pemeriksaan, Perawatan, Pengujian
7.1. Alat wajib lulus uji commissioning 1 kali setiap 1 tahun.
7.2. Alat angkat harus mendapatkan perawatan secara berkala, sesuai buku petunjuk kerja (operation manual
and maintenance) alat angkat terkait.
F-DEV-01.04
Ed./ Rev.: 1/3
KE
BU ST
TU ATU
H S
AN D
H OK
AR U
D ME
C N
O T
PY ID
H AK
AR T
U ER
S K
SE E
IJ ND
IN A
SY LI J
ST IK
EM A D
Portalbce
M ICE
AN T
Tidak Terkendali
AG AK
EM .
EN
T
M
AN
AG
ER