Anda di halaman 1dari 3

Backend Language for Website Development

Backend language fo website development adalah bahasa pemrograman dalam


pengembangan belakang layar dalam sebuah situs. Bahasa pemrograman untuk
Backend development diantaranya adalah Golang, Java, PHP, Phyton, dan Ruby.

A. Golang
Golang adalah bahasa pemrograman yang relatif baru, dikembangkan dan
dirilis oleh Google pada tahun 2009. Golang dengan cepat menjadi populer
di kalangan developer dari seluruh dunia karena fleksibilitas, skalabilitas,
dan kompatibilitas yang baik dengan teknologi lainnya. Menurut laporan
Madnight , itu adalah bahasa pemrograman yang paling cepat berkembang di
GitHub pada tahun 2018 dan popularitasnya akan terus meningkat.

B. Java
Java pertama kali muncul pada tahun 1995, dan sejak itu telah dianggap
sebagai salah satu bahasa pemrograman yang paling kuat dan dapat
diandalkan untuk pengembangan backend. Dalam hal fungsionalitas dan
keamanannya, sejumlah perusahaan menggunakannya untuk memenuhi
kebutuhan mereka dalam membangun aplikasi sisi server yang canggih dan
tangguh.

Java memungkinkan pengembang untuk membuat situs web dan platform


dengan jumlah data yang besar, aplikasi untuk perangkat Android, perbankan
web, dan aplikasi fintech. Java menawarkan tingkat keamanan yang tinggi
dan mengurangi risiko yang terkait dengan kebocoran data. Karena itu,
komponen Java banyak digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas sulit
mengenai logika komersial dan masalah keamanan dalam aplikasi web
perusahaan.

C. PHP
PHP sangat baik untuk pengembangan halaman web, toko online, dan
membangun CMS yang kuat (salah satu CMS paling populer, WordPress,
juga ditulis dalam PHP). Pada 2015, PHP diperbarui versi ke-7. Ada banyak
inovasi yang membuatnya lebih cepat dan lebih aman. Peningkatan kinerja
menjadikannya pilihan ideal untuk platform eCommerce besar dan beban
tinggi, serta situs web dinamis. Berbagai tolok ukur mengkonfirmasi
keuntungan dari versi PHP yang diperbarui.

Keunikan PHP di antara bahasa pemrograman lainnya adalah


dokumentasinya yang tertata dengan baik. Sumber daya PHP resmi
mencakup informasi komprehensif tentang semua fitur bahasa dan
menyediakan solusi. Karena PHP memiliki logika dan sintaks yang intuitif,
pengembang yang memiliki pengalaman dalam pengkodean dapat menulis
kode pertama mereka di PHP setelah hanya beberapa hari latihan.
D. Phyton
Python adalah bahasa pemrograman universal yang dapat digunakan untuk
hampir semua task yang berkaitan dengan backend perangkat lunak. Python
mencakup pengembangan aplikasi web dan desktop, game, pembuatan
prototipe, dll. Python memiliki sintaks yang lebih sederhana dibandingkan
dengan bahasa pemrograman backend lainnya, karena ini bagi pengembang
yang ingin memulai pengkodean dalam waktu yang singkat dapat memilih
Python untuk langkah pertama dalam pengembangan perangkat lunak di sisi
server.

E. Ruby
Ruby memiliki komunitas aktif dengan dokumentasi yang mengagumkan
dan dependensi open-source yang mengesankan. Selain itu, kode Ruby
sederhana dan juga luas. Dengan memakai framework Ruby on Rails,
developer dapat mengaktifkan dan menjalankan API RESTful dan melayani
sumber daya CRUD dalam hitungan jam. Bukan hanya prototipenya saja,
tetapi API juga berfungsi sebagai keamanan, tes unit, tes fungsional, dan
basis data. Nah, itulah 4 bahasa pemrograman terbaik untuk pengembangan
web back-end.

Sumber:
1. https://www.matawebsite.com/blog/bahasa-pemrograman-backend-terbaik
2. https://teknologi.id/insight/4-bahasa-pemrograman-terbaik-untuk-
pengembangan-web-back-end/

Anda mungkin juga menyukai