Diskusi 3 Ilmu Sosiologi
Diskusi 3 Ilmu Sosiologi
Teori dramaturgi oleh Erving Goffman adalah sebuah teori dalam interaksi sosial yang
menggambarkan kehidupan sosial sebagai sebuah drama di atas panggung.
Dalam teori ini, manusia dianggap sebagai aktor yang berusaha menggabungkan karakteristik
personal dan tujuan kepada orang lain melalui pertunjukan dramanya sendiri. Setiap individu
bertindak sesuai dengan perannya dalam bersosialisasi dengan individu lainnya.
Konsep dramaturgi Goffman memusatkan perhatian atas kehidupan sosial layaknya serangkaian
pertunjukan drama di panggung. Aktor dan penonton merupakan komponen dalam dramaturgi.
Tugas aktor dalam hal ini hanyalah mempersiapkan dirinya dengan berbagai atribut pendukung
dalam berperan di kehidupan sosial.
Wilayah depan diibaratkan panggung sandiwara bagian depan (front stage) tempat pemain berperan
atau bersandiwara. Front stage merupakan panggung yang terdiri dari bagian pertunjukan atas
penampilan dan gaya. Sementara itu, wilayah belakang diibaratkan panggung sandiwara bagian
belakang (back stage) tempat pemain bersiap-siap sebelum tampil di depan penonton.
Back stage merupakan panggung yang terdiri dari bagian persiapan sebelum pertunjukan dimulai.
Teori dramaturgi Goffman dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks kehidupan sosial, termasuk
dalam media sosial dan politik.
Sebagai seorang mahasiswa Universitas Terbuka, saya pernah melakukan beberapa contoh
dramaturgi dengan penerapan konsep-konsep teori dramaturgi seperti expression given, expression
given off, impression management performance, frontstage, dan backstage. Berikut adalah beberapa
contoh:
1. Saat mengikuti kuliah daring, saya berusaha untuk memperlihatkan kesan yang baik dan
profesional melalui tampilan saya di kamera, cara berbicara, dan interaksi dengan dosen dan
teman sekelas. Hal ini merupakan contoh dari impression management performance dan
frontstage.
2. Saat berinteraksi dengan teman sekelas di grup diskusi, saya berusaha untuk menunjukkan
sikap yang ramah dan terbuka melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuh saya. Hal ini
merupakan contoh dari expression given dan expression given off.
3. Saat mengerjakan tugas kelompok, saya berusaha untuk mempertahankan citra yang baik di
depan teman sekelompok dengan menunjukkan kemampuan dan kontribusi yang saya miliki.
Hal ini merupakan contoh dari impression management performance dan frontstage.
4. Saat berdiskusi dengan dosen dalam kelas daring, saya berusaha untuk menunjukkan
keseriusan dan keterampilan berpikir kritis saya melalui pertanyaan dan jawaban yang saya
berikan. Hal ini merupakan contoh dari impression management performance dan
frontstage.
Dalam keempat contoh di atas, saya juga memperhatikan penggunaan bahasa tubuh,
intonasi suara, dan penampilan fisik saya sebagai bagian dari impression management
performance dan frontstage. Sementara itu, backstage dapat diibaratkan sebagai persiapan
yang saya lakukan sebelum tampil di depan orang lain, seperti mempersiapkan materi kuliah
atau tugas kelompok.
Referensi:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dramaturgi Teori yang paling terkenal Erving Goffman
dramaturgi. https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/21600/2/T1_362016801_BAB
%20II.pdf