Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Pertemuan 2: KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari sumber (komunikator) ke penerima
(komunikan) melalui suatu media atau saluran. Komunikasi dapat bersifat verbal (menggunakan
bahasa lisan atau tulisan) atau nonverbal (menggunakan simbol, gerak tubuh, ekspresi wajah, dll).

Informasi adalah kumpulan data yang memiliki makna dan dapat dipahami oleh penerima. Informasi
dapat berupa fakta, angka, gambar, suara, video, dll. Informasi dapat digunakan untuk berbagai tujuan,
seperti pengetahuan, hiburan, pendidikan, bisnis, dll.

Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknik untuk menciptakan atau memperbaiki alat,
mesin, sistem, atau proses yang dapat memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan manusia.
Teknologi dapat berupa fisik (seperti komputer, telepon, televisi, dll) atau nonfisik (seperti perangkat
lunak, aplikasi, situs web, dll).

Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah informasi. Contoh teknologi
informasi adalah komputer. Komputer adalah alat elektronik yang dapat menerima input (data),
memprosesnya sesuai dengan instruksi (program), dan menghasilkan output (informasi). Komputer
dapat melakukan berbagai fungsi, seperti menghitung, menyimpan, menampilkan, mencetak, dll.

Teknologi komunikasi adalah teknologi yang digunakan untuk memindahkan informasi dari sumber ke
penerima. Contoh teknologi komunikasi adalah telepon dan televisi. Telepon adalah alat yang dapat
mengubah suara menjadi sinyal listrik dan mengirimkannya melalui kabel atau gelombang radio ke
penerima. Televisi adalah alat yang dapat menerima sinyal listrik dan mengubahnya menjadi gambar
dan suara yang ditampilkan di layar.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah gabungan dari teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. TIK mengacu pada teknologi yang menyediakan akses informasi melalui telekomunikasi.
TIK mirip dengan teknologi informasi (TI) tetapi fokus utama TIK pada teknologi komunikasi, seperti
internet, jaringan nirkabel, telepon seluler, dan media komunikasi lainnya.

Media komunikasi adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari
sumber ke penerima. Media komunikasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media tradisional
dan media modern. Media tradisional adalah media yang sudah ada sebelum adanya TIK, seperti surat,
buku, koran, radio, dll. Media modern adalah media yang berkembang seiring dengan kemajuan TIK,
seperti email, blog, podcast, video streaming, dll.

Proses penerapan teknologi komunikasi adalah proses yang berkaitan dengan penggunaan alat-alat
yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknik untuk menyampaikan dan menerima informasi
antara dua atau lebih pihak. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu:

Tahapan inisiasi, yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi tentang teknologi komunikasi,
memahami dengan seksama, dan merencanakan untuk mengadopsinya. Tahapan ini terdiri dari dua
tingkatan, yaitu:

1. Tingkatan agenda-setting, yaitu menentukan prioritas dan kebutuhan akan teknologi


komunikasi yang sesuai dengan tujuan dan kondisi organisasi atau individu.
2. Tingkatan matching, yaitu menyesuaikan teknologi komunikasi yang tersedia dengan
kebutuhan dan kemampuan organisasi atau individu.

Tahapan implementasi, yaitu usaha untuk menerapkan teknologi komunikasi yang telah dipilih dan
direncanakan. Tahapan ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:

1. Tingkatan redefining, yaitu mengubah struktur, proses, atau perilaku organisasi atau individu
sesuai dengan teknologi komunikasi yang digunakan.
Rangkuman Pertemuan 2: KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

2. Tingkatan clarifying, yaitu menjelaskan dan menyebarkan manfaat, cara kerja, dan aturan
penggunaan teknologi komunikasi kepada anggota organisasi atau individu.
3. Tingkatan routinizing, yaitu menjadikan teknologi komunikasi sebagai bagian dari kegiatan
sehari-hari organisasi atau individu.

Proses penerapan teknologi komunikasi bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
kualitas komunikasi antara sumber dan penerima informasi. Proses ini juga dapat memberikan dampak
positif maupun negatif bagi organisasi atau individu, tergantung pada cara penggunaan dan
pengelolaan teknologi komunikasi tersebut.

Perspektif tentang penerapan teknologi komunikasi adalah sudut pandang atau cara pandang yang
digunakan untuk melihat dan menilai proses penggunaan alat-alat yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknik untuk menyampaikan dan menerima informasi antara dua atau lebih pihak.
Ada dua perspektif utama yang sering digunakan, yaitu:

1. Perspektif teknosentrik, yaitu perspektif yang menganggap bahwa teknologi komunikasi


adalah faktor yang dominan dan menentukan dalam perubahan sosial, budaya, politik,
ekonomi, dan lain-lain. Perspektif ini berfokus pada kapasitas dan ketersediaan teknologi
komunikasi yang dapat mempengaruhi perilaku, sikap, nilai, dan norma masyarakat. Contoh
penganut perspektif ini adalah Marshall McLuhan, yang menyatakan bahwa “the medium is
the message”, artinya media komunikasi memiliki dampak yang lebih besar daripada isi pesan
itu sendiri.
2. Perspektif sosiosentrik, yaitu perspektif yang menganggap bahwa teknologi komunikasi adalah
hasil dari situasi sosial yang ada dalam suatu organisasi atau masyarakat. Perspektif ini
berfokus pada kebutuhan, kemampuan, dan preferensi masyarakat dalam memilih dan
menggunakan teknologi komunikasi. Perspektif ini juga memperhatikan isu-isu sosial dan
perubahan sosial yang terjadi akibat atau seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Contoh penganut perspektif ini adalah Everett Rogers, yang mengembangkan teori difusi
inovasi, yaitu teori yang menjelaskan bagaimana suatu inovasi (termasuk teknologi
komunikasi) menyebar dan diterima oleh anggota masyarakat.

Pelaku teknologi komunikasi adalah orang-orang yang terlibat dalam proses pengiriman dan
penerimaan informasi dengan menggunakan alat-alat yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknik. Berdasarkan hasil pencarian web, ada beberapa jenis pelaku teknologi komunikasi, yaitu:

• Pemakai, yaitu orang-orang yang membutuhkan penyaluran dan penyampaian informasi yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Pemakai bisa berupa individu, kelompok, organisasi, atau
masyarakat yang memiliki berbagai tujuan, minat, dan preferensi dalam berkomunikasi.
Pemakai juga bisa berperan sebagai sumber atau penerima informasi.
• Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, yaitu organisasi-organisasi yang memberikan
layanan telekomunikasi dengan kualitas dan harga yang pantas dan bertanggung jawab.
Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi bisa berupa operator seluler, penyedia internet,
stasiun televisi, stasiun radio, dll. Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi juga bisa berperan
sebagai media atau saluran informasi.
• Pengembang teknologi komunikasi, yaitu orang-orang yang menciptakan atau memperbaiki
alat-alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Pengembang teknologi komunikasi bisa berupa
ilmuwan, insinyur, programmer, desainer, dll. Pengembang teknologi komunikasi juga bisa
berperan sebagai inovator atau penemu informasi.
Rangkuman Pertemuan 2: KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Unsur-Unsur teknologi komunikasi adalah unsur-unsur yang terlibat dalam proses pengiriman dan
penerimaan informasi antara dua atau lebih pihak dengan menggunakan alat-alat yang memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknik. Berdasarkan hasil pencarian web, ada beberapa pendapat mengenai
unsur-unsur teknologi komunikasi, namun secara umum dapat dirangkum menjadi tujuh, yaitu:

1. Sumber atau komunikator (source), yaitu pihak yang mengirimkan informasi melalui teknologi
komunikasi. Sumber bisa berupa individu, kelompok, organisasi, atau lembaga yang memiliki
tujuan, pesan, dan kredibilitas tertentu.
2. Pesan (message), yaitu informasi yang ingin disampaikan oleh sumber kepada penerima.
Pesan bisa berupa kata-kata, tulisan, gambar, suara, video, atau kombinasi dari semuanya.
Pesan harus disusun dengan baik agar sesuai dengan tujuan, media, dan penerima.
3. Media (channel), yaitu alat atau sarana yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber ke penerima. Media bisa berupa media tradisional (seperti surat, buku, koran, radio,
dll) atau media modern (seperti email, blog, podcast, video streaming, dll). Media harus dipilih
dengan tepat agar sesuai dengan pesan, sumber, dan penerima.
4. Penerima atau komunikan (receiver), yaitu pihak yang menerima informasi dari sumber
melalui teknologi komunikasi. Penerima bisa berupa individu, kelompok, organisasi, atau
lembaga yang memiliki kebutuhan, kemampuan, dan preferensi tertentu. Penerima harus
mampu memahami dan menafsirkan pesan yang diterima sesuai dengan konteksnya.
5. Umpan balik atau feedback, yaitu tanggapan atau respon yang diberikan oleh penerima
kepada sumber setelah menerima pesan. Umpan balik bisa berupa verbal (seperti kata-kata
atau tulisan) atau nonverbal (seperti gerak tubuh atau ekspresi wajah). Umpan balik penting
untuk mengetahui efektivitas dan dampak dari pesan yang disampaikan.
6. Pengaruh atau akibat (effect), yaitu perubahan yang terjadi pada penerima setelah menerima
pesan dari sumber. Pengaruh bisa berupa perubahan pengetahuan, sikap, perilaku, nilai, atau
norma. Pengaruh bisa bersifat positif (seperti meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap
menjadi lebih baik, dll) atau negatif (seperti menimbulkan kesalahpahaman, konflik, dll).
7. Lingkungan (context), yaitu situasi atau kondisi yang menyertai proses komunikasi melalui
teknologi komunikasi. Lingkungan bisa berupa lingkungan fisik (seperti tempat, waktu, jarak,
dll), lingkungan sosial (seperti budaya, norma, status, dll), lingkungan psikologis (seperti emosi,
motivasi, persepsi, dll), atau lingkungan teknologis (seperti jenis, kualitas, ketersediaan
teknologi komunikasi). Lingkungan dapat mempengaruhi proses dan hasil dari komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai