Anda di halaman 1dari 5

NOMOR 1

A. Sistem komunikasi inovasi dalam perspektif model Shanon dan Weaver terdiri dari
beberapa elemen, yaitu:

1. Sumber (Source): Sumber atau pengirim adalah individu atau kelompok yang
menciptakan atau menginisiasi inovasi. Mereka menghasilkan pesan atau informasi
yang akan dikomunikasikan kepada penerima.

2. Pesan (Message): Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh sumber kepada
penerima. Pesan ini bisa berupa ide, konsep, produk, atau informasi terkait inovasi.

3. Encoder bertanggung jawab untuk mengubah pesan menjadi format yang dapat
ditransmisikan melalui saluran komunikasi. Encoder dapat berupa perangkat teknologi
atau individu yang mengkonversi pesan menjadi bentuk yang dapat dipahami oleh
penerima.

4. Saluran Komunikasi (Channel): Saluran komunikasi adalah media atau cara yang
digunakan untuk mengirimkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran komunikasi
bisa berupa media cetak, televisi, radio, internet, atau metode komunikasi lainnya.

5. Decoder adalah elemen yang menerjemahkan pesan yang diterima melalui saluran
komunikasi ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh penerima. Decoder dapat
berupa perangkat teknologi atau individu yang membaca, mendengarkan, atau
memahami pesan tersebut.

6. Penerima (Receiver): Penerima adalah individu atau kelompok yang menerima dan
memproses pesan yang dikirimkan oleh sumber. Mereka berperan dalam menerima,
memahami, dan memberikan tanggapan terhadap inovasi yang dikomunikasikan.

7. Noise adalah gangguan atau gangguan yang terjadi selama proses komunikasi. Noise
dapat berupa gangguan fisik, seperti suara bising atau gangguan teknis, atau gangguan
psikologis, seperti perbedaan persepsi atau gangguan perhatian.

B. Desirable consequence dalam konteks inovasi mengacu pada hasil yang diinginkan atau
dampak positif dari penerimaan dan adopsi inovasi tersebut. Hal ini mencakup manfaat atau
nilai yang diharapkan dari penggunaan inovasi.

Contoh desirable consequence dari suatu inovasi adalah sebagai berikut:


Misalkan ada inovasi baru berupa aplikasi perbankan digital yang memungkinkan pengguna
untuk melakukan transaksi perbankan secara daring melalui gawai mereka.

Desirable consequence dari inovasi ini dapat mencakup:

• Kemudahan akses ke layanan perbankan tanpa harus pergi ke kantor cabang fisik.

• Efisiensi waktu dan biaya dengan menghindari antrian dan biaya transportasi.

• Keamanan yang lebih tinggi dengan fitur keamanan yang canggih, seperti otentikasi
ganda atau enkripsi data.

• Kemudahan dalam melakukan transaksi dan pembayaran, termasuk transfer antarbank,


pembayaran tagihan, dan pembelian online.

• Keterjangkauan layanan perbankan untuk masyarakat yang sebelumnya sulit


mengakses perbankan konvensional.

Desirable consequence tersebut mencerminkan manfaat dan nilai yang diharapkan oleh
pengguna inovasi, yang akan meningkatkan penggunaan dan adopsi inovasi tersebut.

NOMOR 2

Konsep Perencanaan Komunikasi Inovasi: Kampanye tentang Berita Hoax

1. Tujuan Kampanye:

• Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan dampak negatif berita


hoax.

• Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang cara


mengidentifikasi dan memeriksa kebenaran berita.

• Mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang


akurat dan memerangi penyebaran berita hoax.

2. Target Audiens:

• Masyarakat umum dari berbagai lapisan dan usia.

• Siswa dan mahasiswa.

• Pengguna media sosial.


3. Pesan Kampanye:

• Berita Hoax: Ketahui, Cek, dan Bagikan dengan Bijak!

• Jangan Menyebarkan Hoax, Jadilah Bagian dari Solusi!

4. Serangkaian Acara Penjelasan tentang Berita Hoax:

a. Acara Pendahuluan:

• Apa: Peluncuran kampanye "Berita Hoax: Ketahui, Cek, dan Bagikan dengan
Bijak!"

• Siapa: Tim kampanye, narasumber ahli, perwakilan media, tokoh masyarakat.

• Mengapa: Memperkenalkan pentingnya kampanye ini, tujuan, dan manfaat yang


diharapkan.

• Kapan: Tentukan tanggal dan waktu yang sesuai.

• Di mana: Tempat yang dapat menampung peserta acara dengan baik.

b. Acara Pelatihan dan Workshop:

• Apa: Pelatihan dan workshop mengenai cara mengidentifikasi, memeriksa, dan


menanggapi berita hoax.

• Siapa: Narasumber ahli, fasilitator, peserta (masyarakat umum, siswa, mahasiswa).

• Mengapa: Memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menghadapi


berita hoax.

• Kapan: Tentukan jadwal yang memadai untuk pelaksanaan pelatihan.

• Di mana: Pilih lokasi yang nyaman dan sesuai untuk kegiatan pelatihan.

c. Acara Diskusi dan Talkshow:

• Apa: Diskusi panel dan talkshow dengan narasumber ahli, praktisi media, dan
tokoh masyarakat.

• Siapa: Narasumber ahli, praktisi media, tokoh masyarakat, moderator, peserta.


• Mengapa: Mendiskusikan dampak dan cara penanggulangan berita hoax,
membangun kesadaran kolektif.

• Kapan: Tentukan jadwal yang tepat dan melibatkan target audiens yang luas.

• Di mana: Pilih tempat yang representatif dan dapat menampung peserta dengan
nyaman.

d. Acara Penutup:

• Apa: Acara penutup kampanye dengan apresiasi dan kesimpulan.

• Siapa: Tim kampanye, narasumber, peserta, perwakilan media.

• Mengapa: Mengakhiri kampanye dengan menyampaikan pesan penting, hasil


yang dicapai, dan dorongan untuk berperilaku bijak dalam berbagi informasi.

• Kapan: Tentukan tanggal dan waktu yang sesuai.

• Di mana: Tempat yang cocok untuk acara pelaksanaan kampanye

NOMOR 3

a. Evaluasi Komunikasi Inovasi menurut Hornberg dan Pam Well (1972) adalah proses
sistematis untuk menilai efektivitas dan efisiensi komunikasi dalam konteks inovasi.
Evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data
terkait dengan komunikasi inovasi yang dilakukan, dengan tujuan untuk memahami
dampaknya terhadap tujuan inovasi dan memperbaiki strategi komunikasi yang ada.

b. Evaluasi dalam perencanaan Komunikasi Inovasi sangat penting karena alasan berikut:

1. Pengukuran Efektivitas: Evaluasi membantu dalam menentukan sejauh mana


komunikasi inovasi mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini memungkinkan untuk
mengevaluasi apakah pesan dan strategi komunikasi yang digunakan berhasil dalam
menyampaikan informasi yang tepat kepada target audiens, mempengaruhi perilaku,
atau mencapai hasil yang diinginkan.

2. Identifikasi Kelemahan dan Kekuatan: Evaluasi membantu dalam mengidentifikasi


kelemahan dan kekuatan dalam komunikasi inovasi. Dengan mengevaluasi berbagai
aspek seperti konten pesan, saluran komunikasi, dan respons audiens, dapat
diidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan perubahan yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi.

3. Perbaikan Strategi: Evaluasi memberikan wawasan yang berharga untuk memperbaiki


strategi komunikasi yang ada. Dengan menganalisis data dan umpan balik dari
evaluasi, dapat dikembangkan strategi yang lebih efektif dan tepat sasaran untuk
mencapai tujuan inovasi.

4. Penghematan Sumber Daya: Evaluasi membantu dalam mengalokasikan sumber daya


secara efisien. Dengan mengevaluasi hasil dan dampak komunikasi inovasi, dapat
diidentifikasi komponen yang tidak efektif atau tidak memberikan kontribusi
signifikan. Hal ini memungkinkan untuk mengarahkan sumber daya ke area yang
lebih produktif dan memberikan manfaat yang lebih besar.

c. Pendapat bahwa perkembangan Teknologi Informasi mendukung perkembangan


Komunikasi Inovasi dapat disepakati dengan beberapa argumentasi sebagai berikut:

1. Aksesibilitas Informasi: Perkembangan Teknologi Informasi, seperti internet,


memungkinkan akses mudah dan cepat ke berbagai sumber informasi. Hal ini
memungkinkan komunikasi inovasi untuk mencapai khalayak yang lebih luas dengan
menyediakan informasi yang relevan dan up-to-date.

2. Komunikasi Interaktif: Teknologi Informasi memungkinkan komunikasi dua arah dan


interaktif antara pengirim dan penerima pesan. Melalui platform seperti media sosial,
pengguna dapat berinteraksi langsung dengan komunikasi inovasi, memberikan
umpan balik, dan berbagi informasi dengan orang lain. Hal ini memperkuat efek
komunikasi inovasi dan membangun keterlibatan yang lebih tinggi.

3. Pemanfaatan Media Baru: Perkembangan Teknologi Informasi telah menghasilkan


berbagai platform media baru seperti aplikasi mobile

Referensi : BMP Modul UT SKOM4316

Anda mungkin juga menyukai