Analisa Swot Rsu
Analisa Swot Rsu
Mutu pelayanan yang sudah terstandar ISO Sistem Informasi kesehatan belum
9001:2015; seluruhnya terintegrasi
Peluang - Ancaman
SWOT-ANCAMAN
No Ancaman Bobot Rating Skor
Banyaknya kompetitor RS sekitar yang mampu memberikan
1 16% -3 -0,48
pelayanan dengan teknologi terkini
Globalisasi yang dapat mempengaruhi minat kunjungan
2 9% -2 -0,18
pasien ke Rumah Sakit Pemerintah
Adanya risiko penolakan dari lingkungan sekitar (limbah,
3 11% -2 -0,22
kamar mayat dll)
Kebijakan kepala daerah berkaitan dengan perijinan
4 11% -3 -0,33
operasional RS
Adanya kecenderungan puskesmas membuat rujukan ke RS
5 11% -2 -0,22
milik daerah.
6 Mapping rujukan BPJS 11% -3 -0,33
Kesadaran hukum dan tuntutan pasien yang semakin tinggi
7 9% -2 -0,18
terhadap kualitas pelayanan
Sistem fee for service dan fleksibitas serta tarif layanan
8 11% -3 -0,33
kompetitor sekitar
9 Keengganan RS jejaring untuk memberikan rujukannya 11% -2 -0,22
TOTAL 100% -2,49
SWOT-KELEMAHAN
No Kelemahan Bobot Rating Skor
Jumlah SDM masih kurang untuk mendukung optimalisasi
1 fungsi sebagai layanan rumah sakit (Pengaturan Shift kerja 15% -5 -0,75
dan ABK)
Budaya kerja dan kinerja pegawai (Jam kerja pelayanan,
2 disiplin kerja, keramahan) dalam memberikan pelayanan 12% -4 -0,48
perlu ditingkatkan
3 Sistem Informasi kesehatan belum seluruhnya terintegrasi 12% -3 -0,36
4 Terbatasnya ketersediaan sarana prasarana 12% -4 -0,48
5 Pendidikan dan pelatihan belum terakreditasi 9% -4 -0,36
6 Belum optimalnya tata kelola organisasi 15% -4 -0,6
7 Jenis pelayanan belum sesuai standar 10% -5 -0,5
8 Pemasaran lembaga dan produk layanan belum optimal 15% -4 -0,6
TOTAL 100% -4,13
Rating Keterangan
1 Jarang Sekali/ Tidak Berdampak Sama Sekali
2 Jarang/ Tidak Berdampak
3 Sedang/ Berdampak Sedang
4 Sering/ Berdampak Kuat
5 Sangat Sering/ Sangat Berdampak Sekali
S-W = (-1,29)
5 Opportunity
O-T = 1,91 4
(-1,29, 1,91) 3
2
Weakness 1 Strength
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1
-2
-3
-4
-5 Threat
Hasil pemetaan masing-masing strategi tergambar pada suatu matriks TOWS seperti
pada Tabel 11. Atas dasar pemetaan posisi RSUP Surakarta pada Gambar 2 diatas Posisi
strategi yang diusulkan untuk RSUP Surakarta adalah:
a. Market penetration.
Strategi ini umumnya digunakan untuk meningkatkan market share melalui usaha
promosi atau pemasaran yang lebih besar. Strategi ini biasanya dilakukan jika:
Untuk menentukan besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis dari UPT
vertikal digunakan patokan sebagai berikut:
1) Dampak risiko tidak penting : risiko mempunyai pengaruh sangat kecil pada suatu
sasaran strategis UPT vertikal, namun sasaran strategis tersebut masih bisa dicapai.
2) Dampak risiko minor : risiko mempunyai pengaruh kecil pada suatu sasaran strategis
UPT vertikal dan memerlukan sedikit upaya penanganan.
3) Dampak risiko medium : risiko mempunyai pengaruh sedang pada suatu sasaran
strategis UPT vertikal dan membutuhkan upaya cukup serius penanganannya.
4) Dampak risiko mayor atau besar : risiko mempunyai pengaruh besar pada suatu
sasaran strategis UPT vertikal dan membutuhkan upaya serius penanganannya.
5) Dampak risiko malapetaka : risiko mempunyai pengaruh tidak terpenuhinya suatu
sasaran strategis UPT vertikal dan membutuhkan upaya sangat serius
penanganannya.
e. Kurangnya anggaran
Sedang Medium Tinggi Kuning
perngembangan kompetensi
a. Kurangnya Kompetensi
Kecil Mayor Tinggi Kuning
SDM di bidang IT
b. Perkembangan IPTEK
Kecil Minor Rendah Hijau
ICT yang pesat
Terwujudnya sistem
c. Keterbatasan anggaran Kecil Mayor Tinggi Kuning
11 informasi RS yang
d. Proses bisnis yang belum
terintegrasi Kecil Mayor Tinggi Kuning
terpetakan
e. Pemanfaatan sistem
informasi manajemen Kecil Mayor Tinggi Kuning
yangbelum optimal
a. Keterbatasan anggaran Kecil Mayor Tinggi Kuning
b. Saran Pra Sarana kurang
Terwujudnya sarana dan
dimanfaatkan secara Kecil Mayor Tinggi Kuning
12 prasarana sesuai dengan
optimal
standard RSU kelas B
c. Belum lengkapnya
Kecil Mayor Tinggi Kuning
sarana prasarana
Internalisasi budaya
organisasi (buku Kabag SDM,
Kurangnya komitmen
Kecil Mayor Tinggi saku, cooffee Pendidikan dan
penerapan budaya kinerja
morning, out bond) Umum
Melakukan advokasi
Birokrasi perijinan yang
Sedang Medium Tinggi terhadap Kabag SDM,
rumit
stakeholder Pendidikan dan
10 Terwujudnya Road Map SDM yang tidak Melakukan update Umum
Kecil Mayor Tinggi
peningkatan Up to Date road map SDM
kapasitas dan Melakukan advokasi Kabag SDM,
Kurangnya pemenuhan
kapabilitas SDM Besar Medium Tinggi terhadap Pendidikan dan
SDM dari stakeholder
stakeholder Umum
Melakukan efisiensi
Kabag
Keterbatasan kemampuan dan peningkatan
Sedang Medium Tinggi Perencanaan,
membayar tenaga medis pendapatan
Keuangan dan BMN
Melakukan efisiensi
Kurangnya anggaran Kabag SDM,
dan peningkatan
perngembangan Sedang Medium Tinggi Pendidikan dan
pendapatan
kompetensi Umum
Melakukan
Kabag
Proses bisnis yang belum pemetaan proses
Kecil Mayor Tinggi Perencanaan,
terpetakan bisnis
Keuangan dan BMN