Anda di halaman 1dari 4

KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEKTIF

A. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam
bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa
tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau
tanda tanya (Widjono, 2012: 186).

B. Kalimat Efektif
1. Pengetian Kalimat Efektif
Menurut Suyatno dkk. (2017: 101) yang menyatakan bahwa kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara
tepat sehingga pendengar atau pembaca memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya.

2. Ciri-ciri Kalimat Efektif

Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


a. Kesepadanan
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur
bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan
gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Contoh:
Ayah yang berangkat ke kantor.(salah)
. → Ayah berangkat ke kantor. (benar)

b. Keparalelan atau Kesajajaran


Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan
yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (salah)
→ Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (benar)
c. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide
pokok dari kalimat.
Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan
lain.
→ Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal
ini.

d. Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam


mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu,
tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikaranekan, penggunaan
kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
Contoh:
Dia mengenakan topi warna hitam. (salah)
→ Dia mengenakan topi hitam. (benar)

e. Kecermatan

Kecermatan di sini maksudnya tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat


dalam pilihan kata.
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. (salah)
→ Mahasiswa dari perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
(benar)
→ Mahasiswa yang terkenal di perguruan tinggi itu menerima hadiah.
(benar)
f. Kepaduan

Kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu,


sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Surat itu saya sudah baca. (salah)
→ Surat itu sudah saya baca. (benar)

g. Kelogisan

Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam
kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (salah)
→ Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (benar)

C. Kalimat Tidak Efektif


1. Pengertian Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang susunan kalimatnya tidak mudah
untuk dipahami dan tidak dapat memunculkan pesan yang lengkap dan jelas
bagi pembaca atau pendengar. Karena pesan yang ingin disampaikan oleh
penulis atau pembicara tidak mudah dimengerti, maka kemungkinan besar
pembaca atau pendengar salah menerima maksud dan tujuan dari pesan yang
disampaikan oleh pembicara atau penulis.

2. Faktor-Faktor Penyebab Kalimat Tidak Efektif


Menurut Putrayasa (2014:101) ketidakefektifan kalimat dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu:
a. Kontaminasi atau kerancuan adalah gejala bahasa yang rancu atau bahasa
yang kacau.Dua yang masingmasing berdiri sendiri disatukan dalam satu
rangkaian baru yang tidak berpasangan.
b. Pleonasme adalah pemakaian kata yang berlebihan, penggunaan unsur
karena ketidakketahuan pemakai bahasa itu sendiri.
c. Ambiguitas atau Keambiguan adalah Kalimat yang memenuhi ketentuan
tatabahasa, tetapi masih menimbulkan tafsiran ganda.
d. Ketidakjelasan Unsur Inti Kalimat yaitu antara subjek dan predikat
e. Kemubaziran Preposisi dan Kata mengakibatkan ketidakefektifan kalimat,
kata yang kehadiranya tidak diperlukan.
f. Kesalahan Nalar adalah aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir
logis, masuk akal dan dapat diterima oleh orang lain.
g. Ketidaktepatan bentuk kata mengakibatkan salah pembuatan arti, atau
bunyi bahasa yang berbeda menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia.
h. Ketidaktepatan makna kata penyebab ketidakefektifan kalimat, hubungan
kata dengan maknanya.
i. Kata-kata bahasa daerah diserap ke dalam bahasa Indonesia, sehingga
informasi yang disampaikan menjadi tidak efektif.
j. Pengaruh bahasa asing memperkaya khasanah bahasa Indonesia, tetapi
dapat mengganggu kaidah tata bahasa Indonesia sehingga menimbulkan
ketidakefektifan kalimat.

Anda mungkin juga menyukai