Anda di halaman 1dari 3

Apakah Indonesia benar di jajah selama 350 tahun?

Dilansir dari m.solopos.com bahwa Kebenaran tentang negara Indonesia dijajah Belanda selama 350
tahun sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri,
meminta ahli sejarah meneliti kembali kebenaran sejarah tersebut.

Pasalnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini pun mengaku
heran karena tidak ada yang bertanya-tanya mengapa Indonesia bisa dijajah.
“Pertanyaannya kok kita sampai dijajah. Itukan yang sering tidak mau diutarakan. Saya minta kepada
para ahli sejarah, tolong dong diteliti apa betul Indonesia ini dijajah Belanda itu sampai 350 tahun,”
katanya saat menjadi pembicara kunci di Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa
(FRPKB) secara daring, Rabu (1/6/2022), sebagaimana dilansir Bisnis.com.

Ekspedisi Rempah-Rempah

Dikutip dari laman Ruang Guru, Kamis (2/6/2022), sekitar dua abad lalu, hampir semua bangsa di
dunia dijajah bangsa Eropa. Tujuan penjajahan adalah mencari dan berdagang rempah-rempah yang
menjadi barang mahal di Eropa.
Pencarian rempah-rempah itulah yang mendorong bangsa Eropa melakukan ekspedisi ke berbagai
wilayah. Mereka mencari sumber rempah-rempah untuk dibawa ke negara mereka.
Sayangnya di dalam proses itu, bangsa yang menjadi korban kolonialisme banyak yang tenggelam
dalam kemiskinan, perang saudara, hingga penderitaan. Lantas, apakah benar Indonesia dijajah
Belanda selama 350 tahun?
Ternyata, anggapan Indonesia dijajah Belanda selama 3,5 abad itu hanyalah mitos belaka. Dalam
buku Bukan 350 Tahun Dijajah yang ditulis oleh Prof. Mr. G. J. Resink, seorang sejarawan keturunan
Belanda, mengatakan, butuh waktu sekitar 300 tahun bagi Belanda untuk menaklukkan wilayah
Indonesia.
Kolonialisme bangsa Eropa di Indonesia bermula dari kedatangan Portugis pada 1511 yang kemudian
menguasai Malaka. Hal ini membuat Portugis berhasil mengendalikan dan memonopoli perdagangan
rempah-rempah di pusat perdagangan yang menghubungkan India dan Tiongkok.
Setahun setelahnya, pelaut Portugis Afonso de Albuquerque mengirim sebuah armada ke tempat asal
rempah-rempah di Maluku, tepatnya di Ternate. Di sana, Portugis membangun sebuah benteng untuk
memantapkan kedudukannya dan sempat meluaskan pendudukannya ke Pulau Timor bagian timur.
Selama berada di Nusantara, Portugis meninggalkan banyak jejak keberadannya juga yang beberapa
di antaranya masih bertahan hingga sekarang. Tetapi, pada 1575, Portugis memilih pergi dari
Nusantara dan berdagang di Tiongkok karena terlalu banyak saingan.

Kedatangan Belanda
Bangsa Belanda menjejakkan kaki di Nusantara pada 22 Juni 1596. Total ada empat kapal dagang
pimpinan Cornelis de Houtman yang berhasil merapat di Pelabuhan Banten.

Akan tetapi, kedatangan mereka kala itu bukan untuk menjajah, melainkan berdagang. Dua tahun
setelahnya, Belanda melanjutkan ekspedisi ke Nusantara yang dipimpin Jacob van Neck, van
Heemskerck, dan van Waerwjick. Mereka berhasil mengambil simpati penguasa Banten yang
kemudian diizinkan berdagang.

VOC

Sekian bulan berlalu, perdagangan di perairan Nusantara semakin ramai. Hal itu pun menimbulkan
konflik baik sesama pedagang Belanda maupun dengan pedagang Portugis dan bahkan Inggris. Inilah
yang menjadi duduk masalah didirikannya perserikatan dagang bernama Verenigde Oostindische
Compagnie (VOC).
Akan tetapi, perlu dipahami bahwa VOC bukan lembaga yang mewakili Belanda. VOC adalah
perusahaan dagang yang diberi izin pemerintah Belanda untuk menjalankan diplomasi hingga perang
untuk memudahkan perdagangan di daratan Asia. Artinya, Indonesia tidak dijajah Belanda melalui
VOC.
Peran VOC bukan hanya memonopoli perdagangan di Nusantara saja. Keberadaan mereka juga tidak
bertahan lama.
Pada 1799, VOC dibubarkan karena kasus korupsi yang sangat parah. Pemerintah Belanda yang
dianggap menjajah pun menyita aset VOC untuk membayar utang mencapai 219 juta gulden,
termasuk mengambil wilayah kekuasaan di Nusantara yang kini menjadi bagian Indonesia.
Dikutip dari laman Arsipindonesia.com, perlawanan memerangi Hindia-Belanda terjadi di Nusantara
pada rentang 1800-1912. Setelah 1912, Belanda baru benar-benar bisa menguasai seluruh wilayah
Indonesia, kecuali Timor Timur.

Dijajah 3 Tahun
Jika awal penjajahan dihitung dari awal berdirinya VOC tahun 1602, ditambah 350, Indonesia
seharusnya baru merdeka pada tahun 1952. Jika dihitung tahun 1800 saat pemerintah Belanda
mengambil alih VOC yang bangkrut lalu mengubahnya menjadi Hindia Belanda, Indonesia baru
merdeka tahun 2150.
Jika diitung lebih awal lagi saat pertama kali pasukannya Cornelis de Houtman datang ke Nusantara
tahun 1596, Indonesia seharusnya baru merdeka di tahun 1946, padahal Belanda sendiri menjajah kita
hingga tahun 1942 saja sebelum akhirnya datang Inggris dan setelah itu Jepang yang menjajah kita
dari tahun 1942 hingga 1945.
Jadi, tidak ada yang tahu pasti dari mana angka 350 tahun penjajahan Belanda di Indonesia muncul.
Hal ini menjelaskan bahwa penjajahan Belanda di Indonesia tidak berlangsung lama. Fakta
sebenarnya adalah Indonesia dijajah Belanda selama tiga tahun. Tepatnya saat Agresi Militer Belanda
1945-1947.
Sumber :
https://www-solopos-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.solopos.com/benarkah-indonesia-dijajah-
belanda-350-tahun-ini-fakta-sejarahnya-1330378/amp?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16629645670286&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.solopos.com%2Fbenarkah-indonesia-
dijajah-belanda-350-tahun-ini-fakta-sejarahnya-1330378

Nama : Haikal Azmi Burhan Habibi


Kelas : XI IPS 3

Anda mungkin juga menyukai