kaidah atau pedoman yang telah ditentukan. Secara sederhana. Kata baku adalah kata- kata yang
penulisannya sudah ditetapkan secara resmi lewat surat putusan pejabat, pemerintah, maklumat
ataupun kata yang telah diterima berdasarkan kesepakatan umum.
Bahasa baku yang juga sering disebut bahasa standar atau bahasa formal merupakan bahasa yang sudah
benar dengan aturan maupun ejaan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Cara termudah membedakan apakah sebuah kata dapat dikatakan baku atau tidak adalah dengan
mengecek kata tersebut dalam KBBI (buku atau online). Bila kata tersebut ada dan sama cara
penulisannya dengan yang tertera dalam kamus tersebut. Maka kosakata tersebut dapat dikatakan baku.
Begitupun sebaliknya.
Bahasa baku dalam bentuk tulisan atau bahasa lisan digunakan dalam berbagai keperluan,
utamanya dalam aktivitas formal atau kegiatan-kegiatan resmi. Diantaranya:
1. Komunikasi Resmi
Komunikasi resmi adalah komunikasi yang dilakukan dalam bentuk formal. Contohnya: Surat
menyurat antar lembaga (surat dinas, surat niaga).
perundang-undangan, pengumuman instansi resmi, peristilahan dan penamaan resmi dsb.
2. Wacana Teknis
Contohnya: Laporan resmi, buku pelajaran, karya ilmiah dsb.
Kemudian, Bahasa Baku juga memiliki beberapa fungsi dan tujuan, diantaranya bahasa baku digunakan
sebagai alat pemersatu, pemberi-kekhasan, pembawa kewibawaan dan kerangka acuan.
Ciri-ciri kalimat baku dalam penulisan ataupun ujaran kalimat, diantaranya adalah:
• Tidak Rancu
Berkali-kali (baku) – berulangkali (tidak baku)
mengesampingkan (baku) – mengenyampingkan (tidak baku)