Anda di halaman 1dari 15

KATA

Nama anggota kelompok :


1. Acce Payage (perikanan)
2. Anius Tuhaltuk (statistika)
3. Emerkus Jeujanan (ilmu kelautan)
4. Eriton Bahabol (statistika)
5. Halle Fenny Peday Watory (statistika)
6. Manuel M Hegemur (ilmu kelautan)
7. Mayang Ayu Puspasari (matematika)
8. Natasya Iriani Parenden (statistika)
9. Redhita Fhamila P W (statistika)
10. Rolina Kasipmabin (ilmu perikanan)
11. Selviana E Enok (ilmu kelautan)
KATA

Kata ‘kata’ dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia diambil dari Bahasa Sansekerta yaitu
‘khata’ yang berarti ‘konversasi’,‘bahasa’, ‘cerita’, atau ‘dongeng’, namun dalam bahasa
Melayu dan bahasa Indonesia kata ‘kata’ mengalami penyempitan arti semantis menjadi ‘kata’.
KATA

Kata adalah unsur Bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan
dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Kata merupakan salah satu unsur dasar Bahasa
yang sangat penting. Dengan kata-kata, kita berpikir, menyatakan perasaan, serta gagasan. Untuk
menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan terutama dalam tulisan tentunya diperlukan
pemilihan kata.
Dalam memilih kata itu harus diperhatikan dua persyaratan pokok, yakni (1) ketepatan, dan (2)
kesesuaian.
• Dalam persoalan ketepatan, kita bertanya apakah pilihan kata yang dipakai sudah setepat-
tepatnya, sehingga tidak akan menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis dan
pembaca;
• sedangkan dalam persoalan kesesuaian, kita mempersoalkan apakah pilihan kata dan gaya
Bahasa yang dipergunakan tidak merusak suasaana atau menyinggung perasaan orang yang
hadir.
KATA
Dalam hal kesesuaian pilihan kata ada beberapa persyaratan yang Contoh kata populer dan
harus diperhatikan. kata ilmiah :
(1) Hindarilah sejauh mungkin unsur Bahasa nonstandard dalam
situasi yang formal. Kata populer
(2) Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. • Kesimpulan
Dalam situasi yang umum hendaknya penulis mempergunakan • Kiasan
kata-kata populer.
• Maju
(3) Hindarilah Bahasa jargon (Bahasa dialek hibrig) dalam tulisan
• Rasa kecewa
untuk pembaca umum.
(4) Penulis sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata
asing Kata ilmiah
(5) Dalam penulisan jangan menggunakan kata-kata percakapan. • Konklusi
(6) Hindarilah ungkapan-ungkapan/ idiom yang mati. • Analogi
(7) Jauhkan kata-kata atau Bahasa yang artifisial (tidak alami, • Modern
buatan) • Frustasi
PENGGOLONGAN KATA

Kosa kata Bahasa Indonesia dapat digolongkan sebagai berikut :


(1) kata abstrak dan kata kongkret;
(2) kata umum dan kata khusus;
(3) kata populer dan kata kajian;
(4) kata baku dan kata nonbaku;
(5) kata asli dan kata serapan.
PENGGOLONGAN KATA
1) Kata abstrak dan kata kongkret (berdasarkan acuan/rujukan/referen)

Kata abstrak ialah kata yang mempunyai rujukan berupa konsep/pengertian, sedangkan kata
kongkret ialah kata yang mempunyai rujukan berupa objek yang dapat diserap oleh pancaindera
(dilihat, diraba, dirasakan, didengarkan, atau dicium).
Contoh :
Abstrak
• Kemakmuran
• Kerajinan
• Kemajuan
Kongkret
• Sandang, pangan, rumah
• Bekerja, belajar, membaca
• Membangun rumah, mendirikan pabrik, membuat jalan
PENGGOLONGAN KATA

2) Kata umum dan kata khusus (berdasarkan ruang lingkupnya)

Kata umum ialah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup banyak hal,
sedangkan kata khusus ialah kata yang sempit/terbatas ruang lingkupnya.
Contoh :
(1) Kata umum : Darto menggendong adiknya sambal membawa buku dan sepatu.
Kata khusus : Darto menggendong adiknya sambal mengempit buku dan menjinjing
sepatu.

(2) Kata umum : Saya suka makan buah-buahan.


Kata khusus : Saya suka makan pisang, apel, rambutan, dan sebagainya.
PENGGOLONGAN KATA

3) Kata populer dan kata kajian (berdasarkan domain/matra/ranah)

Kata populer ialah kata yang dikenal dan dipakai oleh semua lapisan masyarakat dalam
komunikasi sehari-hari, sedangkan kata kajian ialah kata yang dikenal dan dipakai oleh
para ilmuan/kaum terpelajar dalam karya-karya ilmiah. Kata-kata kajian/ilmiah itu
banyak diserap dari Bahasa asing atau daerah.
Contoh :
(1) Populer : otak adalah bagian badan yang paling penting.
Kajian : kata adalah unsur Bahasa yang berperanan penting.
(2) Populer : isi kaleng ini 20 liter.
Kajian : volume ekspor tahun ini melebihi tahun lalu.
PENGGOLONGAN KATA
(1) Kata baku :
Senin
4) Kata baku dan kata nonbaku
Kemarin
(berdasarkan kaidah ragam bahasa)
Kaidah
Kata baku ialah kata yang mengikuti
Kamis
kaidah/ragam Bahasa yang telah
Metode
ditentukan/dilazimkan , sedangkan
(2) Kata nonbaku :
kata nonbaku ialah kata yang tidak
Senen
mengikuti kaidah/ragam Bahasa yang
Kemaren
telah ditentukan/dilazimkan.
Kaedah
Kemis
metod
PENGGOLONGAN KATA

Contoh kalimat nonbaku :


Contoh kalimat baku :
(1) Atas kehadiran Bapak, kami
(1) Atas kehadiran Bapak, kami
Mmebilang diperbanyak terima kasih.
Mengucapkan banyak terima kasih.
(2) Untuk bikin ruang guru diperlukan
(2) Untuk membuat ruang guru
biaya Rp. 2.000.000
diperlukan biaya Rp. 2.000.000
(3) Makanya, kami terpaksa minta
(3) Karena itu, kami terpaksa minta
bantuan kepada Bapak.
bantuan kepada Bapak.
PENGGOLONGAN KATA

Ragam Bahasa baku diperlukan dalam :


i. Komunikasi resmi (dalam surat menyurat resmi,
perundang-undangan, pengumuman-pengumuman resmi,
penamaan dan peristilahan resmi).
ii. Wacana teknis (laporan resmi, karya ilmiah)
iii. Pembicaraan di depan umum (pidato, ceramah, khotbah,
kuliah, mengajar, dan sebagainya), dan
iv. Pembicaraan dengan orang-orang yang dihormati.
PENGGOLONGAN KATA

5) Kata asli dan kata serapan

Kata asli ialah kata yang berasal dari Bahasa kita sendiri, sedangkan kata serapan ialah
kata yang berasal (diserap) dari Bahasa daerah atau Bahasa asing.
PENGGOLONGAN KATA
Contoh kata serapan dari Bahasa
Contoh kata serapan dari Bahasa Jawa: inggris :
• Gosong = hangus = terbakar • Actor = actor = pemeran cerita
sampai habis • Ballpoint = pulpen = pena yang
• Gede = besar = lebih dari ukuran diisi
sedang • Balloon = balon = pundi-pundi
• Besan = orang tua menantu = besar dari karet
keluarga karena perkawinan • Campus = kampus = perguruan
• Joget = tari = Gerakan badan yang tinggi
berirama • Science = sains = pengetahuan
• Melek = tidak tidur = terjaga sistematis tentang alam dan dunia
fisik.
MAKNA KATA

Secara garis besarnya, makna kata itu dapat dibedakan atas makna denotasi dan
makna konotasi.
Makna denotasi ialah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata. Sedangkan makna
konotasi ialah nilai rasa atau gambaran tumbuhan yang ada di samping denotasi.
Dengan kata lain, denotasi ialah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas
petunjuk yang lugas pada sesuatu di luar Bahasa atau yang didasarkan atas konvensi
tertentu dan bersifat objektif. Sedangkan, konotasi adalah makna sebuah atau
sekelompok kata yang ditambahkan pada makna denotasi, yang menimbulkan nilai rasa
pada seseorang Ketika berhadapan dengan kata tersebut.
MAKNA KATA

Contoh kalimat denotasi :


1. Alibaba menyeduh kopi dengan air panas. (panas : suhu air yang tinggi)
2. Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping. (hancur : rusak menjadi pecahan-
pecahan kecil)
3. Padi di sawah bu Yusda masih hijau. (hijau : muda)

Contoh kalimat konotasi :


4. Para pedagang tersebut gulung tikar. (gulung tikar : bangkrut)
5. Dian hanya sebagai sapi perah bagi bosnya. (sapi perah : dimanfaatkan saja)
6. Irfan merupakan keturunan darah biru. (darah biru : bangsawan/terhormat)

Anda mungkin juga menyukai