Ragam atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai
oleh ciri-ciri linguistik tertentu, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Di samping ditandai oleh ciri-ciri linguistik, timbulnya ragam bahasa yang
juga ditandai oleh ciri-ciri nonlinguistik, misalnya lokasi atau tempat
penggunaannya, lingkungan sosial pemakaiannya, dan lingkungan.
ragam bahasa dibagi menjadi: (1) ragam bahasa lisan; (2) ragam bahasa
tulis.
B. Ragam Bahasa Berdasarkan Latar Belakang Penutur
orang Jawa, mereka sering mengucapkan kata yang berawalan “b” seperti
Bandung, Bali, dan Bantul akan dilafalkan dengan penambahan bunyi
sengau “m” sehingga terdengar di telinga ucapan /mBandung/, /mBali/,
dan /mBantul/. Bunyi-bunyi berat seperti bunyi [b], [d], dan [j] akan
terdengar diucapkan /bh/, /dh/, dan /jh/. Contoh: /bhawa/, /dhudhuk/,
dan /jhadhi/.
/mufakat/ /mupakat/
/tafsir/ /tapsir/
/fasilitas/ /pasilitas/
/vokal/ /pokal/
/pabrik/ /tabrik/
/fungsi/ /pungsi/
/kompleks/ /komplek/
Bentuk kata juga dapat dijadikan ciri ragam terpelajar dan tak terpelajar.
Contohnya terlihat pada tabel.
Tabel 3
Mencari nyari
Membukakan bukain
3. Ragam Resmi dan Ragam Tak Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti
pertemuan-pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-undangan.
Ciri-ciri ragam bahasa resmi: 1) menggunakan unsur gramatikal secara
eksplisit dan konsisten; 2) menggunakan imbuhan secara lengkap; 3)
menggunakan kata ganti resmi; 4) menggunakan kata baku; 5)
menggunakan EYD/EBI; dan 6) menghindari unsur kedaerahan.
Contoh:
Contoh:
Pada contoh (2) merupakan ragam semi standar, dan pada contoh (2a)
merupakan ragam standar.
C. Laras Bahasa
Laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan
atau pada konteks sosial tertentu. Definisi laras bahasa menurut beberapa
ahli linguistik, diantaranya Ure dan Ellis (1977) menganggap laras bahasa
sebagai pola bahasa yang lazim digunakan mengikuti keadaan tertentu.
Hal ini bermakna, sesuatu situasi akan menentukan bentuk bahasa yang
digunakan oleh pengguna bahasa itu dan pemilihannya berdasarkan
konvensi sosial masing-masing.
1. Laras llmiah
Laras ilmiah harus selalu menggunakan ragam standar. Sebuah karya tulis
ilmiah merupakan hasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil
pemikiran, fakta, peristiwa, gejala, dan pendapat. Jadi, seorang penulis
karya ilmiah menyusun kembali pelbagai bahan informasi menjadi sebuah
karangan yang utuh. Oleh sebab itu, penyusun atau pembuat karya ilmiah
tidak disebut pengarang melainkan disebut penulis (Soeseno, 1981: 1).
Berdasarkan uraian di atas, dari segi bahasa, dapat dikatakan bahwa karya
ilmiah memiliki tiga ciri, yaitu: (1) harus tepat dan tunggal makna, tidak
remang nalar atau mendua makna; (2) harus secara tepat mendefinisikan
setiap istilah, sifat, dan pengertian yang digunakan, agar tidak
menimbulkan kerancuan atau keraguan; dan (3) harus singkat,
berlandaskan ekonomi bahasa.
2. Ragam Bahasa Keilmuan
Tabel 4
Korps Korp
Berkata Bilang
Karena Lantaran
3. Laras Ilmiah Populer