Anda di halaman 1dari 25

Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY


HANDWASH VERSI CHANGING COLOUR
Ario Antokosuryo

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)


aryokeong@gmail.com

Abstrak
Pada penelitian ini yang berjudul “Representasi Sosok Superhero Hulk Dalam Iklan Lifebuoy Handwash versi
Changing Colour” penulis akan menggungkapkan makna denotasi, konotasi dan mitos yang ada dalam iklan
Lifebuoy Handwash versi Changing Colour ini, serta makna penggunaan figur Hulk dalam iklan tersebut.
Adanya sosok Hulk sebagai pahlawan super yang berasal dari Amerika dalam iklan tersebut, hal itu yang
mendasari penulis memilih iklan Lifebuoy Handwash versi Changing Colour ini untuk melakukan penelitian.
Penulis mengungkapkan tanda dan makna dalam iklan ini menggunakan teori Semiotika Roland Barthes.
Makna dan tanda akan dimaknai secara denotasi, konotasi dan mitos agar terungkap realitas sosial yang ada
didalamnya. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang hasilnya akan mengungkap makna terhadap
suatu fenomena. Dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes diharapkan dalam mengungkapkan
makna dari penggunaan figur Hulk dalam iklan ini.
Hasil penelitian menunjukan terdapat tanda-tanda denotasi dari kegemaraan anak-anak terhadap figur Hulk
yang menjadi mainan dan kaos yang digunakan anak tersebut dalam iklannya. Lalu dari tanda-tanda tersebut
ditemukan makna konotasi dan mitos bahwa sosok figur Hulk masuk kedalam imajinasi anak sehingga
anak tersebut merasa dirinya sebagai pahlawan super. Hingga saat ini mitos pahlawan super masih menjadi
kegemaran anak-anak dan dapat memasuki imajinasi anak-anak. Dengan demikian penelitian ini dikerjakan oleh
penulis sendiri.

Kata-kata kunci : Denotasi, Konotasi, Mitos, Advertising, Semiotika.

Abstract
In this study, entitled “Representation figure superhero Hulk In Ad Lifebuoy Handwash version Changing
Colour” authors will the presence meaning of denotation, connotation and myth that exist in advertising Lifebuoy
Handwash Colour Changing this version, as well as the meaning of the use of the figure of the Hulk in the ad. The
presence of the figure of the Hulk as a super hero who comes from America in the ad, it is the underlying authors
chose Lifebuoy Handwash ads Colour Changing version is to conduct research.
Author reveals signs and meaning in this ad using semiotic theories of Roland Barthes. Meaning and be interpreted
as a sign of denotation, connotation and myth that social reality is revealed in it. This study used a qualitative
descriptive results will reveal the meaning of the phenomenon. By using semiotic Roland Barthes is expected to
reveal the meaning of the use of the figure of the Hulk in this ad.
The results showed there were signs of denotation of hobbies children against Hulk figure which became a toy
and t-shirts which used the children in its advertising. Last of these signs was found connotations and myths that
a figure Hulk into the imagination of the child so that the child feels himself as a super hero. Until now still be a
super hero myth craze children and can enter the imagination of children. Thus the research done by the author
himself.

Key words : Denotation , connotation , myth , Advertising , Semiotics .

241
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

O
nong Uchjan Effendy dalam bukunya yang Iklan merupakan salah satu faktor paling penting
berjudul Ilmu Komunikasi (teori dan praktek) karena di dalam iklan terdapat sebuah refleksi
mengatakan, “Ilmu komunikasi merupakan kehidupan manusia saat ini seperti bagaimana pola
bagian dari ilmu sosial dan merupakan ilmu terapaan, interaksi manusia sekarang, hal apa saja yang sedang
oleh karena itu ilmu komunikasi bersifat interdispliner berkembang, isu apa saja yang sedang hangat
atau multidispliner. Hal ini disebabkan oleh objek dibicarakan. Setiap hari kita selalu melihat berbagai
materialnya sama dengan ilmu-ilmu lainnya, terutama macam iklan di televisi, salah satunya adalah iklan
yang termasuk dalam ilmu sosial/ilmu kemasyarakatan”. Lifebuoy Handwash versi Changing Colour. Pada
Secara harafiah istilah komunikasi berasal dari bahasa setiap iklan akan terdapat tanda-tanda, simbol-simbol,
latin “communicatio” yang berarti “pemberitahuan” warna dan itu semua memiliki makna dibalik iklan
atau “pertukaraan pikiran”. Istilah “communicatio” yang ditampilkan secara audio maupun visual.
bersumber dari kata “communis” yang berarti “sama”. Hal-hal tersebut bertujuan untuk menarik minat
Pengertian “sama” disini adalah “sama dalam makna”. khalayak (masyarakat) untuk melihat hingga memaknai
Dengan kata lain, manusia melakukan kegiatan iklan tersebut. Iklan sendiri mempunyai tujuan
komunikasi dengan manusia lainnya memiliki tujuan penting salah satunya membujuk khalayak untuk
untuk menyamakan makna akan suatu hal. Komunikasi menggunakan produk yang diiklankan. Pengiklan yang
mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan segala baik tidak akan merubah perilaku konsumen tetapi
sesuatu yang dilakukan oleh manusia yang secara harus merebut hati konsumen.
langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan Untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada
manusia lainnya merupakan kegiataan komunikasi, khalayak sasarannya periklanan memerlukan media
salah satunya adalah periklanan. massa. Oleh sebab itu, diperlukan ketelitian dari
Periklanan merupakan salah satu bagian dari para produsen untuk memilih media yang tepat
komunikasi. Karena, dalam melakukan kegiatan beriklan agar keberhasilan suatu iklan dalam menjangkau
dengan tujuan untuk memperkenalkan, mempromosikan khalayaknya dapat tercapai. Setiap media memilki sifat
suatu produk kepada khalayak banyak. Dengan begitu maupun karakteristik yang berbeda-beda.
disana terjadi interaksi antara manusia dengan manusia Televisi merupakan salah satu teknologi elektronik
lainnya. Perkembangan iklan dan periklanan dalam yang merupakan hasil dari perkembangan teknologi media
masyarakat dewasa ini sudah dapat dilihat dimanapun komunikasi massa. Sebagai media komunikasi massa,
kita berada dengan berbagai macam media yang televisi mempunyai beberapa fungsi yaitu: menyebarkan
tersedia baik indoor maupun outdoor dan telah menjadi informasi (to inform), mendidik (to educate),
bagian hidup yang dinikmati oleh siapapun, kapanpun mempengaruhi (to influence), serta menghibur (to
dan dimanapun. entertain).
Dalam setiap iklan terdapat pesan, cerita, makna dan Televisi merupakan salah satu media komunikasi
alasan dibalik terciptanya iklan tersebut. Hal ini tak massa yang banyak dinikmati oleh khalayak luas
lepas karena iklan merupakan bagian dari industri dan efektif dalam menyampaikan pesan. Hal tersebut
kreatif yang dalam pembuatan dan perencanaan sarat dikarenakan jangkauannya sangat luas dan juga dapat
dengan hal kreatif. menarik perhatian khalayak dalam kurun waktu yang
Definisi iklan menurut Wright yang dikutip oleh Alo relatif singkat dengan sifatnya yang audio visual.
Liliweri: “Iklan adalah suatu proses komunikasi yang Dengan sifatnya yang audio visual ini, iklan di televisi
mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lain.
pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan Karena kelebihannya itu, maka tidak salah bila televisi
layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran banyak diminati atau dipilih oleh pengiklan sebagai
tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.” media dalam mengiklankan produknya. Iklan jaman
Iklan adalah bagian penting dari serangkaian sekarang terlihat kepada proses personalisasi,
kegiatan mempromosikan produk yang menekankan atau menggambarkan sifat produk tersebut dengan
unsur citra, dengan demikian objek iklan tidak sekedar karakter sesuatu, bisa budaya, benda, mahluk hidup,
tampil dalam wajah yang utuh, akan tetapi melalui tokoh cerita, bahkan hantu. Cara ini bukan merupakan
proses pencitraan sehingga citra produk lebih cara baru melainkan cara lama dalam tata cara beriklan.
mendominasi dibandingkan produk itu sendiri. Di Banyak iklan yang menggunakan simbol-simbol atau
dalam setiap iklan selalu terdapat simbol-simbol tanda-tanda dalam iklannya.
budaya dan kelas sosial menjadi bagian dominan dalam Seperti iklan Lifebuoy Handwash yang
kehidupan. memperlihatkan simbol kekuatan dengan menggunakan

242
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

karakter tokoh Hulk dalam iklannya. Tampilan yang di termasuk India, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka,
luar kebiasaan itu tidak lepas dari masalah-masalah Indonesia dan Vietnam.
penandaan. Iklan pada dasarnya merupakan seperangkat Lifebuoy memiliki produk baru, yaitu sabun pencuci
tanda. Shimp mengatakan bahwa seluruh bentuk tangan yang dapat berubah warnanya menjadi hijau.
komunikasi pemasaraan menggunakan tanda untuk Dalam iklannya di Indonesia, Lifebuoy menggunakan
menciptakan pesan dan membentuk makna. (Terence A karakter Hulk untuk mempromosikan produknya. Hulk
Shimp, 1997:108) adalah tokoh fiksi superhero yang berada dalam komik
Peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama Marvel, diciptakan oleh Stan Lee dan Jack Kirby. Tokoh
ataupun sebagai pembeda dengan produk-produk Hulk pertama kali muncul pada tahun 1962 dalam komik
pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk Marvel. Hulk diciptakan sebagai orang yang memiliki
dapat menjadi trend setter di bidang industri. alter ego, hasrat dan emosional yang bisa mengubah
Banyak perusahaan yang berhasil karena memiliki fisik seorang Dr. Bruce Banner. Hulk muncul setelah
reputasi merek, sehingga dapat membuka distribusi Banner secara tidak sengaja terkena test ledakan dari
di kota-kota lain bahkan negara-negara lain dengan bom gamma yang ia temukan. Sesudah kejadian
menarik pelanggan sasaran melalui kekuatan-kekuatan itu, Banner akan berubah menjadi Hulk, yang
merek yang mereka miliki. Sebuah merek yang telah digambarkan sebagai seorang raksasa, monster
mencapai ekuitas tinggi merupakan aset yang berharga humanoid, mengarahkan kehidupan Banner menjadi
bagi perusahaan. sangat rumit.
Unilever merupakan perusahaan multinasional yang Walaupun pewarnaan kulit Hulk bermacam-macam
memproduksi barang konsumen seperti makanan, dari berbagai sejarah publikasi, yang paling sering
minuman dan pembersih. Perusahaan Unilever dipublikasikan adalah kulitnya yang berwarna hijau.
didirikan pada tahun 1930 di Rotterdam, Belanda. Sebagai Hulk, Banner sanggup memunculkan kekuatan
Perkembangan perusahaan Unilever di Indonesia luar biasa, sejalan dengan tingkat kemarahan tokoh ini.
dimulai pada tahun 1933 bergerak dalam bidang Emosi yang kuat seperti kemarahan, teror dan kesedihan
produksi sabun, deterjan, margarin, minyak sayur, juga menjadi pemicu perubahan fisik Banner menjadi
makanan, minuman dan produk-produk kosmetik. Hulk. Alur cerita yang sering dipublikasikan adalah
Unilever mempunyai produk-produk yang banyak antara Banner dan Hulk sering dikejar oleh polisi dan
dikenal oleh masyarakat. Unilever mengembangkan angkatan bersenjata karena pengerusakan yang telah ia
kesehatan dan vitality berada diantara kebutuhan lakukan.
konsumen yang terpenting, dan masyarakat berharap Pada sejarahnya, Bruce Banner adalah seorang anak
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat kecil yang memiliki ayah sangat pintar dan bekerja pada
mempermudah mencapainya. produksi tenaga nuklir. Bruce menjadi terlihat sangat
Lifebuoy merupakan salah satu produk dari Unilever pintar pada usia dini. Ayahnya kemudian menjadi
yang diluncurkan pada tahun 1894 di Inggris. Lifebuoy kasar pada Bruce sampai ibunya membela Bruce dan
memiliki tujuan untuk memberikan solusi kebersihan akhirnya ayahnya membunuh ibunya dihadapan Bruce.
dan kesehatan yang terjangkau dan mudah diperoleh Kejadian itu yang membuat Bruce Banner memendam
sehingga orang dapat menjalani hidup tanpa rasa rasa sakit dan amarah pada ayahnya sehingga ketika
khawatir dengan kebersihan dan akibatnya terhadap Bruce Banner menjadi Hulk, amarah dan emosi itu tidak
kesehatan. Selama 110 tahun lebih dalam sejarahnya dapat dikendalikan.
Lifebuoy selalu merajai bidang kesehatan melalui Dengan memilih iklan Lifebuoy Handwash versi
kebersihan. Changing Colour, penulis berusaha menemukan
Hal yang utama bagi Lifebuoy adalah janji makna, latar belakang dari sosok superhero Hulk, yang
perlindungan dan komitmennya untuk mendukung mana masyarakat lebih mengetahui sosok Hulk sebagai
kehidupan melalui perlindungan yang lebih baik. monster hijau yang memiliki emosi tidak terkendali
Sebagai contoh, kampanye yang dilakukan pada tahun dan itu terlihat dalam iklan Lifebuoy Handwash
1930-an diAmerika Serikat diberi judul “Mencuci menggunakan tangan hijau seorang anak dan
tangan membantu menjaga kesehatan”, mendorong membasmi kuman secara kasar, menghantam setiap
penggunaan sabun Lifebuoy untuk membunuh kuman kuman yang ada di tangan dalam waktu 10 detik.
di tangan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah Hal ini menampilkan sosok tangan Hulk sebagai
kesehatan. Kampanye yang sama terus berlanjut hingga sumber kekuatan dalam membasmi kuman di tangan
saat ini, dengan program pendidikan kebersihan anak-anak. Penulis juga mempertanyakan kenapa yang
Lifebuoy yang terus berlangsung di negara-negara ditampilkan disana adalah sosok Hulk bukan superhero

243
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

lainnya yang memiliki sifat lebih baik. Apa yang Penelitian Sejenis
mempengaruhi pemilihan tersebut? Hal-hal Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian
tersebutlah yang mendasari penulis memilih iklan ini dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu
Lifebuoy Handwash versi Changing Colour judul dari yang telah mengkaji masalah yang hampir serupa
penelitian ini. dengan penelitian penulis yaitu di antaranya adalah:
Penulis membuat judul penelitian ini menggunakan Penelitian yang dilakukan oleh Quamesha Amazar,
analisis semiotika untuk menganalisis makna-makna dengan judul skripsi “Pemaknaan Sosok Frestea Master
dari tanda, warna, simbol yang ada pada iklan Lifebuoy pada Iklan Billboard versi Freastea Master 2011
Handwash versi Changing Colour serta mitos Senayan, Jakarta”. Pada penelitian ini penulis melihat
yang berkembang dalam masyarakat akan sosok Hulk. pemaknaan atas penggunaan sosok master yang terdapat
Semiotika secara umum adalah ilmu yang mempelajari dalam tampilan visual billboard baik verbal maupun
tentang simbol-simbol pesan, tanda hingga mitos nonverbal Penulis melihat adanya perbedaan antara
di dalam sebuah pesan komunikasi. Penafsiran iklan frestea dengan iklan minuman ringan lainnya,
dalam sebuah analisa semiotika adalah makna yang ini dikarenakan digunakannya sosok master
terkandung di dalam gambar, tanda, simbol, warna yang merupakan seorang lelaki tua yang didalam
serta bentuk dalam pesan komunikasi yang disampaikan. sejarah merupakan suatu guru besar pada jaman
Pada penelitian kali ini penulis memfokuskan dahulu kala.Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
analisis pada tandatanda, simbol, atau isi pesan serta dengan mengacu pada paradigma kontruktivis. Metode
mitos masyarakat tentang Hulk pada iklan Lifebuoy yang digunakan dalam analisis ini ialah metode analisis
Handwash versi Changing Colour. Untuk mengetahui semiotika Roland Barthes dengan memaknainya
makna yang terkandung di dalam iklan tersebut, penulis sampai pada tahap mitos. Budaya dan mitos yang
meneliti storyboard iklan tersebut, tagline dan kaitan erat menjadikan tokoh master itu sendiri dianggap
antara karakter Hulk yang dipakai sebagai tokoh sebagai sosok yang dapat memberikan pencerahan
iklan dalam melakukan pembasmian kuman-kuman. sehingga dapat memunculkan mood yang baik bagi yang
Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang meminumnya.
telah diuraikan di atas, maka penulis dalam penelitian Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Ikbal
ini merumuskan masalah, apa makna denotasi dan Aliandre, penelitian yang berjudul “Representasi
konotasi yang terkandung di balik tampilan visual yang Maskulinitas dalam Iklan Billboard Sampoerna
berupa tanda, kata-kata, ekspresi wajah, gesture tubuh, A Mild Go Ahead versi Jatuh Bangun (Studi Analisis
figure Hulk yang ada pada iklan Lifebuoy Handwash Semiotika)”. Dalam penelitian tersebut penulis melihat
versi Changing Colour? sosok pria dewasa yang menjadi model iklannya,
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tidak dapat memungkiri bahwa dengan menggunakan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mitos yang selalu ada dalam kehidupan sosial seperti
makna denotasi dan konotasi, tanda, ekspresi wajah, yang dikatakan Barthes dapat menjadi sisi kreatif
gesture tubuh serta penggunaan karakter Hulk yang dalam beriklan. Dengan menggunakan metode
di gambarkan dalam iklan Lifebuoy Handwash versi analisis semiotika Roland Barthes yang lebih mengkaji
Changing Colour. sisi mitos dan maskulinitas sesorang pria dewasa
yang menjadi model dalam iklan tersebut.
Kegunaan Penelitian Seorang pria dewasa yang terlihat dalam iklan tersebut
Secara teoritis, teori denotasi dan konotasi dari menggambarkan sebagai sosok pria yang tangguh.
Roland Barthes diharapkan dapat menjadi petunjuk Penelitian yang dibuat oleh Muhammad Reza Jailani,
untuk membedah makna yang terdapat dibalik karakter berjudul “Analisis Semiotika Iklan Djarum76 versi Jin
Hulk dalam iklan Lifebuoy Handwash versi Changing Pingin Ganteng dalam Seni Tata Busana Jawa (Solo)”.
Colour dan diharapkan dapat memberikan kontribusi Dalam penelitian tersebut penulis melihat penggunaan
bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya di sosok jin dan adanya budaya Solo yang digunakan
bidang periklanan. oleh jin tersebut. Dengan menggunakan metode
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberi semiotika Roland Barthes mencoba mengungkap figure
informasi dan suatu kesadaran atas makna jin dalam iklan tersebut sehingga menghasilkan bahwa
dan tanda gambar dalam iklan pada media mitos masyrakat jawa yang masih mempercayai hal-hal
khususnya, media elektronik melalui tanda yang gaib menjadi pemilihan figure jin yang menggunakan
digunakan dalam iklan tersebut. tata busana Solo tersebut.
Dari ketiga penelitian terdahulu yang telah dijelaskan

244
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa iklan indeks dan simbol. Ikon adalah hubungan antara tanda
dengan menggunakan model atau figure yang menjadi dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan, misalnya
mitos dalam masyarakat dapat dipakai dalam beriklan potret dan peta. Indeks adalah tanda yang menunjukan
di Indonesia. Berdasarkan penjelasan skripsi-skripsi adanya hubungan alamiah antara tanda dan pertanda
tersebut, maka peneliti menjadikan tulisan tersebut yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat
sebagai bahan perbandingan mengenai pendekatan- atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan.
pendekatan pada pembelajaran tentang penggunaan Namun, Saussare lebih memperhatikan cara tanda-
mitos dalam iklan. tanda (atau dalam hak ini kata-kata) terkait dengan
tanda-tanda lain dan bukannya cara tanda terkait
Tanda dalam Komunikasi dengan objeknya Peirce. Dan lebih memfokuskan
Dalam setiap pesan yang disampaikan melalui proses perhatiannya langsung pada tanda dengan sebuah makna
komunikasi, bila tanpa adanya kesamaan makna niscaya atau menggunakan istilahnya sebuah tanda terdiri atas
komunikasi tidak akan berjalan dengan sempurna. Hal penanda atau pertanda.
ini berarti proses melengkapi antara sesama manusia tadi Menurut Ferdinand de Saussure, sebuah tanda
tidak akan terwujud. Dalam setiap pesan-pesan tersebut terdiri dari sebuah penanda (signifier) untuk
terdapat tanda-tanda, makna, simbol dan kode. Tanda menjelaskan bentuk atau ekspresi dan petanda
terdapat dimana-mana, kata-kata, gerak isyarat, lampu (signified). “Penanda mengacu pada petanda, yang
kendaran, bendera dan sebagainya. Menurut Umberto selanjutnya mengacu pada referensi atau realitas.
Eco yang dikutip oleh Van Zoest dalam buku Dalam pandangan Saussure, makna adalah apa-apa yang
serba-serbi semiotika, mendefinisikan tanda sebagai ditandakan (petanda), yakni kandungan isi.” Berkaitan
“sesuatu yang atas dasar konvensi masyarakat, dengan hal itu, Saussure menekankan perlunya semacam
dapat mewakili sesuatu yang lain.” Umberto konvensi sosial di kalangan komunitas bahasa, yang
Eco juga menyebutkan bahwa tanda adalah suatu mengatur makna sebuah tanda. “Satu kata mempunyai
“kebohongan” karena dalam tanda ada sesuatu yang makna tertentu disebabkan adanya kesepakatan sosial
tersembunyi dibaliknya dan bukan merupakan tanda itu diantara komunitas pengguna bahasa.”
sendiri. Sedangkan Pateda, seperti yang dikutip Alex Sobur,
Sedangkan menurut Saussure, tanda-tanda dan menjelaskan bahwa:
kata-kata yang digunakan dalam konteks sosial, “Tanda yang ditimbulkan oleh manusia dapat
mengkontruksikan persepsi dan pandangan kita tentang dibedakan atas yang bersifat verbal dan non verbal.
realitas. Hal ini dianggap sebagai pendapat yang Tanda yang bersifat verbal adalah tanda-tanda yang
cukup mengejutkan dan dianggap revolusioner. Hal digunakan sebagai alat komunikasi yang dihasilkan
ini dikarenakan tanda membentuk persepsi manusia, oleh alat bicara, sedangkan yang dimaksud non verbal
lebih dari sekedar merefleksikan realitas yang ada. tanda minus bahasa atau kata. Jadi, secara sederhana,
Menurut Sobur, tanda itu sebenarnya bertebaran tanda non verbal dapat kita artikan semua tanda yang
dimana-mana, disekujur tubuh kita, ketika kita menangis, bukan kata-kata.”
ketika kita diam, bahkan ketika kita tiba-tiba harus
berpegangan dengan saudara-saudara kita tanpa sebab Tanda dan Makna Dalam Iklan
yang jelas. Dengan tanda-tanda kita mencoba mencari Komunikasi adalah proses pertukaran pesan dari
keteraturan dipentas dunia yang kini sudah kacau komunikator kepada komunikan baik itu secara lisan
balau, agar kita punya sedikit pegangan. Menurut ataupun tulisan, tidak sedikit pula proses komunikasi
Little John, tanda-tanda adalah “basis dari seluruh yang melakukan pengiriman lambang didalamnya
komunikasi, komunikasi terjadi dengan perantara dengan maksud agar komunikan paham apa yang
tanda-tanda.” Tanda merupakan “kesan bunyi yang disampaikan dan lebih jauh lagi komunikan dapat
berfungsi sebagai „signifikasi‟ sesuai yang „berarti‟. mengubah perilakunya sesuai dengan yang diinginkan
Suatu objek atau konsep dalam dunia pengalaman yang oleh komunikator.
ingin kita komunikasikan.” Untuk menyimak komunikasi yang dilihat dari
“Tanda bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang sudut pandang penyampaian makna dan tanda-tanda,
bersifat fisik, yang bisa dipresepsi oleh indera kita. pesan merupakan konstruksi tanda yang melalui
Tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri interaksinya dengan penerima menghasilkan makna.
dan bergantung pada pengenalan oleh penggunanya Semua model makna memiliki bentuk yang secara
sehingga bisa disebut tanda.” luas dan mirip. Masing-masing memperhatikan tiga
Berdasarkan objeknya, Pierce membagi tanda atas ikon, unsur yang mesti ada dalam setiap studi tentang makna.

245
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

Ketiga unsur ini adalah tanda, acuan dan pengguna tanda. Inggris dan “reclamare” dari bahasa Prancis.
Upaya memahami makna, sesungguhnya merupakan Tujuan-tujuan dari sebuah iklan secara umum
salah satu filsafat yang tertua dalam umur manusia. Itu adalah untuk menciptakan pengenalan merk/produk/
sebabnya beberapa pakar komunikasi sering menyebut perusahaan. Melalui beriklan diharapkan produk
kata makna ketika merumuskan definisi komunikasi. dapat memposisikan dirinya dan membedakannya
Dan seperti yang dikemukakan Fisher, “makna dengan produk yang lain, mendorong masyarakat
merupakan konsep yang abstrak, yang telah menarik untuk mencoba produk tersebut dengan pesan-pesan
perhatian para ahli filsafat dan para teoritisi ilmu sosial persuasif, dengan beriklan diharapkan dapat menaikan
selama 2000 tahun silam.” angka penjualan produk.
Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi Iklan itu sendiri harus mampu melakukan pendekatan
massa melalui media baik elektronik maupun cetak. yang berhubungan dengan keadaan nyata atau realitas
Sifatnya satu arah dan ditujukan ke khalayak luas yang dalam lingkungan dimana konsumen berada. Selain itu
heterogen. Dalam penelitian ini, iklan Lifebuoy yang juga khalayak dikelompokkan atau disegmentasikan
diteliti adalah iklan televisi yang mana iklan tersebut berdasarkan demografis, geografis dan psikografis
menampilkan gambar dan suara yang dapat dinikmati khalayak sasarannya. Iklan memperkuat persepsi
secara audio maupun visual. tentang realitas karena iklan terkait pada realitas sosial,
Pesan dalam iklan berisikan tanda-tanda yang terdiri dan persepsi merefleksikan makna berupa nilai, sikap,
dari tanda verbal dan non verbal. Tanda verbal dikenal keyakinan dan citra.
sebagai bahasa dan tanda non verbal yaitu bentuk Menurut Wright dalam buku Rendra Widyatama “Iklan
dan warna yang disajikan dalam iklan. Tanda-tanda merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai
tersebut dalam iklan mengacu pada suatu rencana kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran
konstruksi berisi positioning pada karakteristik yang membantu menjual barang, memberikan
konsumen tujuan. pelayanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran
Iklan berusaha untuk menarik minat konsumen agar tertentu dalam bentuk informasi.” Iklan adalah kegiatan
membeli dan menggunakan dalam jangka panjang. yang terkait pada dua bidang kehidupan manusia sehari-
Maka dari itu, periklanan akan mengkonstruksikan hari, yakni ekonomi dan komunikasi. Di bidang
pesannya dengan menampilkan figur-figur tertentu ekonomi, iklan bertindak sebagai salah satu upaya
yang lebih dekat dengan konsumen. Iklan berusaha marketing yang strategis, yaitu upaya memperkenalkan
menggambarkan konstruksi pasar yang dibidik. barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan
Dalam hal ini, periklanan melakukan pembentukan sebanyak mungkin. Sedangkan di bidang komunikasi,
konstruksi citra dalam iklan. Dimana teks atau pesan periklanan merupakan proses atau kegiatan komunikasi
iklan yang didapat merupakan hasil dari konstruksi yang melibatkan pihak-pihak sponsor (pemasang iklan),
tanda yang berupa tulisan-tulisan, gambar, suara atau media massa dan agen periklanan (biro jasa).
simbol lainnya, yang dibuat pada tahap objektifikasi. Sedangkan menurut Frank Jefkins, seperti yang
Hal ini agar citra yang disampaikan oleh iklan sesuai dikutip oleh Haris Munandar “Periklanan merupakan
dengan strategi yang dibuat atau dapat dikatakan cara menjual melalui penyebaran informasi. Namun
makna yang hendak disampaikan sesuai. tidak semua informasi yang disebarluaskan merupakan
bagian dari iklan. Penyebaran informasi ini lebih
Hakikat Periklanan kepada segala informasi yang menyangkut produk
Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus yang ditawarkan dan tentunya mendukung proses
komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. penjualan-penjualan.” Jadi, pada dasarnya, iklan
Iklan atau advertising merupakan bagian dari bauran bisa juga disebut sebagai sarana komunikasi yang
promosi yang terdiri dari pemasaran langsung (direct digunakan oleh komunikator (perusahaan pengiklan)
promotion), public relation, promosi penjualan dan untuk menyampaikan informasi mengenai barang dan
penjualan personal. jasa yang dikeluarkan oleh pengiklan tersebut untuk
Iklan secara etimologis berasal dari beberapa dijual kepada publik, dan dalam proses ini biasanya
istilah asing, diantaranya “iklan” dari bahasa Arab, menggunakan media baik itu cetak ataupun elektronik,
menurut Klepper yang dikutip oleh Rendra Widyatama guna mendapatkan hasil maksimal.
mengatakan bahwa iklan berasal dari bahasa latin, Iklan ada karena iklan memiliki fungsinya. Menurut
“advere” yang berarti mengoperkan pikiran dan Rendra Widyatama yang mengutip dari Alo Liliweri
gagasan kepada pihak lain, sedangkan “advertantie” (1998) yang menuliskan bahwa iklan mempunyai
dari bahasa Belanda, dan “advertising” dari bahasa fungsi yang sangat kuat. Fungsi-fungsi tersebut terdiri

246
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

atas: khalayk secara luas.


Fungsi Pemasaran adalah fungsi yang diharapkan Sedangkan media lini bawah juga memiliki karakter
untuk membantu pemasaran atau menjual produk. yang khas,seperti: Komunikan yang dijangkau terbatas,
Yang artinya iklan digunakan untuk mempengaruhi baik dalam jumlah maupun luas sasaran; Mampu
khalayak agar membeli dan mengkonsumsi menjangkau khalayak yang tidak mampu dijangkau
produk dan hampir semua iklan komersil memiliki oleh media lini atas; Cenderung tidak serempak.
fungsi pemasaran;
Fungsi Komunikasi yang artinya iklan sebenarnya Iklan dalam Komunikasi Massa
merupakan sebentuk pesan dari komunikator kepada Komunikasi memegang peranan yang sangat
khalayaknya. Sama halnya dengan berbicara penting didalam masyarakat. Kegiatan komunikasi
kepada orang lain, maka iklan juga merupakan dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial
pesan yang menghubungkan antara komunikator tidak dapat dipisahkan. Manusia sejak lahir hingga
dengan komunikan; dewasa dan dalam kehidupan bermasyarakat akan selalu
Fungsi pendidikan ini mengandung makna bahwa iklan terlibat dalam aktivitas komunikasi terutama pada era
merupakan alat yang dapat membantu mendidik globalisasi menuju era informasi, dimana informasi
khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi
mampu melakukan sesuatu. Dalam hal ini pendidikan sehingga masyarakat membutuhkan informasi yang
cenderung diartikan dalam perspektif kepentingan faktual (fakta dan aktual) setiap harinya. Pemenuhan
komersialisme, industrialism, dan kapitalisme; kebutuhan akan informasi itu melalui berbagai macam
Fungsi ekonomi, fungsi ini mengandung makna cara, baik melalui media massa, media elektronik,
bahwa iklan mampumenjadi penggerak ekonomi maupun melalui word of mouth (penyampaian pesan
agar kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan dan dari mulut ke mulut).
masyarakat akan terbentuk menjadi konsumtif Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari
dalam melakukan pembelian dan iklan juga dapat perkataan latin “communication”. Istilah ini bersumber
memberikan lapangan pekerjaan baru; dari perkataan “communis” yang berarti sama; sama
Fungsi sosial, dalam fungsi ini iklan mampu di sini maksudnya sama makna atau sama arti.
memberikan dampak sosial psikologis yang Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan
cukup besar. Iklan membawa berbagai p e n g a r u h makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh
dalam masyarakat, misalnya muncul budaya komunikator dan diterima oleh komunikan. Jika tidak
konsumerisme,menciptakan status sosial baru, terjadi kesamaan makna antara kedua aktor komunikasi
menciptakan budaya pop dan sebagainya; (communication actors) - yakni komunikator dan
Fungsi penyambung komunikasi antar personal, komunikan tersebut maka komunikasi tidak terjadi.
dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai Dengan beberapa pengertian di atas, dapat
sarana basa-basi guna mengawali maupun mencairkan diambil kesimpulan bahwa komunikasi adalah proses
komunikasi yang terjadi antara seseorang penyampaian pesan informasi seseorang kepada orang
dengan orang yang lain. lain, dengan maksud mengubah prilaku seseorang,
Dalam iklan Lifebuoy Handwash versi Changing selama ada kesamaan makna mengenai apa yang
Colour, fungsi iklan yang paling mudah ditemukan dibicarakan. Komunikasi juga merupakan proses
adalah fungsi sosial dan fungsi penyambung kegiatan penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikasi antar personal. Kegiatan periklanan juga komunikan, yang bertujuan untuk mendapatkan
tidak jauh dari bantuan media karena media merupakan feedback, isi pesan yang disampakan dapat berupa
sarana untuk iklan dalam menjangkau masyarakat lambang-lambang yang penuh arti dan bermakna dilihat
atau target marketingnya. Media periklanan sekarang dari sisi etomilogi.
ini terdiri iklan lini atas (above the line), iklan lini Dalam hal penyebaran informasi kepada
bawah (below the line) dan yang paling baru adalah khalayak, produsen memerlukan media untuk
New Media. menjembatani antara khalayak sebagai calon
Media lini atas memiliki beberapa karakter yang khas konsumen dan produsen sebagai penyebar
antara lain Informasi yang disebarkan bersifat serentak, informasi. Menurut Onong Uchjana Effendy, fungsi
artinya dalam waktu yang sama, informasi yang sama media massa dalam masyarakat adalah untuk
dapat disebar luaskan secara bersamaan; Khalayak menyiarkan (to inform), mendidik (to educate),
penerima pesan cenderung anonym (tidak dikenali menghibur (to entertain) dan mempengaruhi (to
secara personal oleh komunikator); Mampu menjangkau influence). Komunikasi massa bertujuan untuk

247
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

mempengaruhi massa dengan menggunakan media Media Elektronik yaitu media yang menggunakan
agar pesan dapat tersebar luas dengan waktu bersamaan, perangkat elektronik untuk menyampaikan pesan
media televisi sangat efektif untuk mempengaruhi dari sumber kepada khalayak. Pesan dapat dilihat,
khalayak. dibaca, didengar oleh khalayak karena bentuknya lebih
Menurut Schramm ada syarat tertentu yang harus kompleks daripada media cetak. Contohnya : televisi,
diperhatikan agar penyampaian pesan dapat diterima radio, komputer dan sebagainya.
dengan baik yakni: “Pesan harus dirancang dan
disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik Iklan dalam televisi
perhatian sasaran yang dimaksud; Pesan harus Televisi merupakan bagian dari media lini atas
menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada yang khalayaknya bersifat heterogen dan juga
pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran merupakan media elektronik dan juga merupakan
sehingga sama-sama dapat dimengerti; Pesan bagian dari media massa. Yang mana media massa
harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi sendiri mempunyai pengaruh yang besar dalam
pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara melakukan penyebaran informasi kepada khalayak luas.
untuk memperoleh kebutuhan itu; Pesan harus “Televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai
menyarankan suatu jalan untuk memperoleh dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa
kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok dimana dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya
sasaran berada pada saat ia digerakkan untuk (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik
memberikan tanggapan yang dikehendaki”. dan mengubahnya kembali berkas cahaya yang dapat
Karakteristik Kommunikasi Massa menurut Elvinaro dilihat dan bunyi yang dapat didengar”(Departemen
dan Lukiati adalah sebagai berikut : komunikator yang Pendidikan Nasional). Dari pengertian di atas dapat
terlembagakan; pesan bersifat umum; komunikannya disimpulkan bahwa televisi adalah sebuah rangkaian
heterogen; menimbulkan keserempakan; dan komunikasi elektronika yang dapat memancarkan suara dan gambar
massa bersifat satu arah. bergerak.
Jadi, Komunikasi Massa diartikan sebagai salah satu Menurut J.B. Wahyudi, “televisi berasal dari dua
jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah kata berbeda, yaitu tele (bahasa yunani) yang berarti
khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui jauh, dan visi (Videre-bahasa latin) yang berarti
media massa cetak maupun elektronik, sehingga pesan pengelihatan.” Menurut Istilah Oemar Hamalik
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. dalam bukunya Media Pendidikan menyatakan bahwa:
Menurut Steven M. Chaffe efek pendekatan pada “Televisi adalah suatu perlengkapan elektronik yang
perubahan yang terjadi pada khalayak komunikasi pada dasarnya adalah sama dengan gambar hidup
massa dikenal dengan istilah tiga perubahan, yang meliputi gambar dan suara”.
yaitu: “Perubahan kognitif, efek kognitif terjadi bila Teknologi televisi masuk ke Indonesia
ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, bersamaan dengan dilangsungkannya peristiwa
atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan akbar Olah raga Asian Games di tahun 1962.
transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, Embrio penyiaran televisi lahir bersamaan dengan
atau informasi.; Perubahan afektif, efek afektif timbul didirikannya TVRI oleh Presiden Soekarno.Dengan
bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, adanya kehadiran Satelit Palapa untuk pertama kalinya
atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya ditahun 1976, TVRI bisa diterima hampir diseluruh
dengan emosi, sikap atau nilai.; Perubahan behavioral, tanah air. Siaran pembangunan,hiburan, dan
efek behavioral merujuk pada perilaku nyata yang pendidikan mudah diterima masyarakat. Sehingga,
dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, setidaknya masyarakat bisa well-informed dengan
kegiatan atau kebiasaan berperilaku.” pelbagai peristiwa seputarnya.TVRI mulai menerima
Dalam komunikasi massa yang menghubungkan iklan lebar-lebar dipenghujung 1980. Karena diduga
antara sumber dan penerima adalah media massa. Dilihat kehadiran iklan terutama untuk kalangan masyarakat
dari perangkatnya, terdapat dua jenis media massa, pedesaan, memicu pola konsumerisme. Maka, pada
diantaranya: Media Cetak yaitu merupakan media yang 1981, tayangan iklan di TVRI dihentikan (Malik, 1997
menggunakan unsur percetakan dalam penyampaian : 37).
pesannya sehingga pesan dapat tersampaikan, dilihat Televisi sebagai media iklan memiliki karakteristik
dan dibaca oleh khalayak. Contohnya : surat kabar, dan keunggulannya di antara media iklan lainnya, antara
buku, majalah, brosur, jurnal, poster, spanduk dan lain :
sebagainya. Kesan realistik, karena sifatnya yang audio-visual

248
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

dan merupakan kombinasi dari warna dan gerakan, antara pengirim dan penerima pesan, mungkin lebih
maka iklan televisi nampak begitu hidup dan nyata. luas dari yang sebelumnya pernah dilakukan. Menurut
Kelebihan ini tidak dimiliki oleh media lain. Joshua Meyrowits dalam No Sense of Place (1985)
Perhatian khalayak lebih tinggi. Televisi disiarkan ke media baru mendefinisikan kembali gagasan tentang
rumah-rumah dan disaksikan dalam suasana santai, posisi sosial dan tempat, memisahkan pengalaman
sehingga khalayak lebih mudah memberikan perhatian. dari lokasi fisik dan sebaliknya membawa bersama-
Pengulangan/repitis. Iklan televisi biasanya sama kelompok-kelompok yang berbeda melalui
ditayangkan beberapa kali dalam sehari, sehingga lebih komunikasi.
mampu memberikan kesan yang mendalam pada diri Carey juga membuat definisi kultural tentang
khalayaknya. komunikasi yang telah memiliki dampak yang cukup
Iklan televisi adalah „media‟ pemilik produk yang penting pada cara ilmuwan komunikasi memandang
diciptikan oleh biro iklan, kemudian iklan televisi dengan hubungan antara komunikasi dan kebudayaan.
berbagai tujuan, diantaranya adalah sebagai informasi Carey mengungkapkan bahwa “Communication
produk dan mendorong penjualan. Oleh karena itu iklan is a symbolic process where by reality is produced,
televisi harus memiliki segmen berdasarkan pilihan maintained, repaired, and transformed.”
segmen produk. Segmen ini ditentukan untuk Dengan pengertian diatas dapat dikatakan
memilih strategi media, agar iklan sampai pada komunikasi dan realitas sosial sangat berkaitan dan
sasaran. berhubungan dengan erat. Komunikasi adalah proses
Berdasarkan karakteristik dan keunggulan televisi yang tertanam di kehidupan kita sehari-hari yang
sebagai media iklan yang dijelaskan diatas, televisi menginformasikan cara kita menerima, memahami,
menjadi salah satu media yang banyak dipilih oleh dan mengkonstruksi pandangan kita tentang realitas dan
produsen untuk mengiklan-kan produknya termasuk dunia.
perusahan Unilever. Dalam setiap acara-acara televisi Fiske dalam bukunya yang sama Cultural and
tepatnya pada jeda acara atau program biasanya Communication Studies mengungkapkan “determinan-
terdapat selingan-selingan iklan dari bermacam- determinan komunikasi berada di masyarakat dan
macam produk yang memasang iklan di televisi. dunia sekitar kita, bukan dalam proses komunikasi
itu sendiri.” Singkatnya, “Communication is
Komunikasi dan Budaya the foundation of our culture” demikian ujar
Studi komunikasi dan budaya telah menjadi bagian Stanley J. Baran dalam Introduction to Mass
yang penting dari teori masyarakat kontemporer, Communication: Media Literacy and Culture (1999:9).
dimana budaya dan komunikasi tengah memainkan Atau tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa
peran yang lebih penting. James W. Carey (1989) “Communication is the heart of civilization” (Kuhn,
mengemukakan pandangan tentang komunikasi yaitu 1963:151).
model transmisi dan model ritual. Media-media massa Penciptaan dan pemeliharaan budaya yang kurang
seperti radio, televisi, surat kabar termasuk dalam model lebih sama, terjadi melalui komunikasi, termasuk
transmisi dapat pula disebut dengan „media lama‟. komunikasi massa. Hal ini berlangsung ketika kita
Model transmisi memiliki sifat satu arah, dari atas bicara dengan rekan kita, ketika kita mencurahkan cinta,
kebawah yang secara teoritis menggangap khalayak ketika orang tua mengangkat seorang anak, ketika
pasif dan media kuat. Perspektif transmisional juga pemimpin agama memerintahkan pengikutnya, ketika
memandang media sebagai pengirim informasi untuk guru mengajar, ketika kakek atau nenek menceritakan
control. pengalamannya, ketika politisi berkampanye, ketika
Sedangkan perspektif ritual menurut Carey media profesional media memproduksi pesan yang kita baca,
bukan sebagai sarana pentrasmisian pesan didalam dengar, dan lihat - maknanya dihasilkan bersama dan
ruang akan tetapi yang lebih essensinya untuk budaya dikontruksi dan dipelihara.
pemeliharaan masyarakat pada suatu kurun waktu.
Komunikasi bukanlah tindakan menyampaikan Teori Konstruksi Realitas Sosial dalam Iklan
informasi, melainkan representasi keyakinan bersama. Istilah konstruksi sosial atas realitas ( s o c i a l
Dengan kata lain perspektif ritual penting untuk construction of reality) menjadi terkenal sejak
memahami arti penting budaya dari komunikasi massa. diperkenalkan oleh L.berger dan Thomas Luckman
Media baru yang tersedia melalui telepon, satelit, melalui bukunya The Social Construction of
komputer yang banyak dianggap dapat membuka peluang Reality, Atreatise in the Sosiological of Contrustion
bagi interaksi dan memungkinkan dialog yang lebih luas of Knowledge.

249
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

Teori konstruksi sosial L. Berger menyatakan dengan cara sendiri. Peter Dahlgren mengatakan
bahwa, realitas kehidupan sehari-hari memiliki realitas sosial setidaknya sebagian adalah produksi
dimensi subjektif dan objektif. Manusia merupakan manusia, hasil proses budaya, termasuk penggunaan
instrument dalam menciptakan realitas sosial bahasa.
yang objektif melalui proses eksternalisasi (yang Melalui interaksi antar manusia terjadi pembentukan
mencerminkan realitas subjektif). Masyarakat pengetahuan dan pemaknaan terhadap dunia.
merupakan produk manusia dan manusia merupakan Dengan demikian interaksi sosial dalam bentuk
produk masyarakat. Baik manusia maupun masyarakat apapun khususnya bahasa menjadi bagian yang
saling berdialog diantara keduanya. Masyarakat tidak paling pentig dalam konstruksi sosial, baik dalam
pernah sebagai produk akhir, tetapi sebagai proses mengkonstruksikan ataupun mempertahankan
yang sedang terbentuk. pengetahuan manusia tentang dunianya. Dalam
Masih menurut Berger dan Luckmann konstruksi proses penyampaian pesan melalui tanda-tanda dalam
sosial adalah pembentukan pengetahuan yang diperoleh masyarakat, pengiklan memperhatikan keadaan sosial
dari hasil penemuan sosial. Sedangkan realitas sosial masyarakat yang dijadikan target khalayak.
adalah pengetahuan yang bersifat keseharian yang Mereka mencoba menghubungkan realitas yang
hidup dan berkembang dimasyarakat seperti konsep, ada dengan simbol-simbol yang ditampilkan dimateri
kesadaran umum, wacana publik, sebagai hasil dari kampanye periklanannya.
konstruksi sosial. Realitas sosial menurut keduanya Jadi iklan adalah representasi realitas masyarakat,
terbentuk secara sosial dan sosiologi merupakan perwujudan kebutuhan, keinginan dan pemikiran
ilmu pengetahuan (sociology of knowledge) untuk masyarakat dimana iklan itu dieksekusi. Pembuat iklan
menganalisa bagaimana proses terjadinya. Dalam mencoba menghubungkan dan menggunakan bahasa
hal ini pemahaman “realitas” dan “pengetahuan” simbol untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
dipisahkan. masyarakat sesuai norma yang berlaku.
Dalam pemahaman konstruksi Berger, memahami Iklan merangkum aspek-aspek realitas sosial, tetapi
realitas atau peristiwa terjadi dalam tiga tahapan, ia tidak mempresentasikan aspek-aspek tersebut secara
Berger menyebutnya sebagai momen, yaitu: Tahap tidak jujur. Ia menjadi cermin yang mendistorsi
eksternalisasi yaitu usaha pencurahan diri manusia bentuk-bentuk objek yang direfleksikannya tetapi
kedalam dunia baik mental maupun fisik. Objektifasi juga menanmpilkan citra-citra dalam visinya. Iklan
yaitu dari hasil eksternalisasi yang berupaya kenyataan tidak berbohong tetapi juga tidak menyatakan yang
objektif fisik ataupun mental. Internalisasi sebagai sebenarnya.
proses penyerapan kembali dunia objektif Jadi dalam iklan terdapat dunia sendiri yang terpisah
kedalam keadaan sedemikian rupa sehingga subjektifitas dalam dunia material. Sebuah dunia yang menjebak
individu dipengaruhi oleh struktur dunia sosial. pemikiran kita akan pemaknaan suatu produk atau
Ada dua karakteristik penting dari perspektif jasa yang diiklankan menjadi fantasi yang terkadang
konstruksi realitas sosial, yaitu: (1) perspektif ini lebih nyata dari kenyataan itu sendiri. Kenyataan dalam
menekankan pada politik pemaknaan dan proses dunia adalah kenyataan yang semu. Kenyataan yang
bagaimana seseorang membuat gambaran tentang dikonstruksikan dan diseleksi sesuai dengan tujuan
realitas, (2) perspektif ini memandang kegiatan iklan itu, yaitu orientasi penjualan.
komunikasi sebagai proses yang dinamis. Pendekatan Ekternalisasi, obyektifikasi dan internalisasi adalah
ini juga memandang kehidupan sehari-hari adalah suatu proses dimana realitas sosial dihidupkan,
kehidupan yang menggunakan bahasa. Bahasa seperti dijelaskan oleh Berger dan Luckmann dalam
tidak hanya mampu membangun simbolsimbol bukunya yang sama, realitas sosial adalah pengetahuan
dan diabstraksikan dari pengalaman sehari-hari, yang bersifat keseharian yang hidup dan berkembang
melainkan juga “mengembalikan” simbol-simbol itu dimasyarakat seperti konsep, kesadaran umum dan
dan menghadirkan sebgai unsur yang objektif dalam wacana publik.
kehidupan sehari-hari. Penggunaan simbol dalam interaksi sosial, dibangun
Pengetahuan atau pandangan manusia dibentuk oleh dengan menggunakan konsep-konsep semiotika untuk
kemampuan tubuh inderawi dan intelektual, asumsi- menempatkan iklan dalam bahasa ikon dan simbol.
asumsi kebudayaan dan bahasa. Bahasa dan ilmu Bahasa simbol ini membantu memperjelas konstruksi
pengetahuan bukanlah cermin semesta, melainkan sosial baik pada tahap eksternalisasi, objektifasi,
bahasa membentuk semesta, bahwa setiap bahasa maupun pada tahap internalisasi dimana dengan tiga
mengkonstruksi aspek-aspek tertentu dari semesta tahap inilah realitas sosial terbentuk.

250
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

Eksternalisasi merupakan tahapan dimana intern, yang jauh terpisah dari kerangka yang sudah
individu melakukan penyesuaian diri dengan dunia ditentukan”.
sosiokultural sebagai produk manusia; objektivikasi Stock of knowledge dari orang-orang itulah realitas
merupakan interaksi sosial yang terjadi dalam dunia mereka. “realitas itu dialami sebagai dunia objektif
intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami yang ada diluar sana, bebas dari keinginan manusia
proses institusionalisasi, produk sosial berada pada dan mereka hadapi sebagai sebuah fakta”. Stock of
proses institusionalisasi. Individu memunculkan knowledge dipahami manusia dengan menggunakan
dirinya dalam produk-produk kegiatan manusia akal sehat, sebagai sebuah realitas.
baik bagi produsennya maupun bagi orang lain sebagai Pengaruh iklan dapat terlihat dalam perilaku
unsure dunia bersama. Hal terpenting dalam tahap ini seseorang dalam masyarakat. Realita yang
adalah terjadinya internalisasi merupakan proses berkembang dalam pengaruh iklan dapat membentuk
yang mana individu mengidentifikasikan dirinya perilaku-perilaku tertentu dalam masyarakat. Pemikiran
dengan lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial tentang teori konstruksi sosial dari realitas menurut
tempat individu menjadi anggotanya. Alferd Schultz adalah :
Kajian mengenai realitas sosial dalam kaitannya “Dunia kehidupan saya sehari hari sama sekali
mengenai iklan bahwa “iklan bukanlah sebuah cermin bukanlah di dunia saya pribadi tetapi adalah sebuah
realitas yang jujur, melainkan cermin yang cenderung dunia intersubyektif sejak awalnya, dibagi dengan
mendistorsi, melebih-lebihkan dan melakukan seleksi sesama saya. Dialami dan diinterprestasikan oleh
atas tanda-tanda. Tanda-tanda atau citra-citra itu orang lain. Singkatnya, ini merupakan dunia bagi
tidak merefleksikan realitas, tetapi mengatakan sesuatu kita semua. Situasi biografis yang unik dimana saya
tentang realitas”. menemukan diri saya dalam dunia itu disetiap saat
Konstruksi realitas menurut Peter L. Berger dari eksistensi saya hanya sebatas kecil dari yang saya
dan Thomas Luckman melalui bukunya The buat sendiri”.
Social Construction of Reality: A Treatise in the Teori ini menjelaskan bahwa pengertian dan
Sociological of Knowledge adalah “proses sosial pemahaman kita tentang sesuatu muncul dari
melalui tindakan dan interaksinya, dimana individu komunikasi dengan orang lain. Suatu pemikiran tentang
secara intens menciptakan suatu realitas yang dimiliki realita yang tertanam kuat dalam pemikiran sosiologis.
dan dialami bersama secara subjektif”. Banyak masyarakat yang menganggap realita yang
“Konstruksi realitas iklan sebagian besar mengambil ada apa bila menggunakan produk yang diiklankan
bahan material dari kehidupan sehari-hari. Hal ini akan berada dalam dalam masyarakat yang khusus.
terutama untuk menjamin agar tampilan iklan bisa Seperti dengan memiliki mobil mercedes, akan
terbaca dengan cara yang tepat. Tetapi pengambilan memiliki kelas sosial yang lebih tinggi.
realitas itu sendiri dilakukan melalui proses seleksi Menurut Berger dan Luckman, “dunia sosial adalah
untuk menentukan mana yang akan diambil dan produk manusia, ia adalah konstruksi manusia dan
mana yang dihilangkan. Realitas yang diambil itu bukan sesuatu yang given. Dunia sosial dibangun
kemudian diintegrasikan ke dalam sistem makan iklan melalui tipifikasi-tipifikasi yang memiliki referensi
pada akhirnya memunculkan realitas iklan”. utama pada objek dan peristiwa yang dialami secara
Dimata Barthes, “Suatu karya atau teks merupakan rutin oleh individu dan dialami bersama dengan orang
sebuah konstruksi belaka. Bila hendak menemukan lain sebuah pola yang teken for granted”54. “khalayak
maknanya, maka yang dilakukan adalah rekontruksi dalam sebuah proses komunikasi akan cenderung
dari bahan-bahan yang tersedia”. memandang bahwa sumber komunikasi sedang
Sementara Alferd Schutz memiliki pendapat akan mengatakan hal yang sebenarnya ketika klaim-
realitas itu sendiri yang mana dalam pemikiran Schutz, klaim sumber itu konsisten dengan makna-makna yang
“semua manusia di dalam pikirannya membawa apa dikonstruksi secara sosial yang merak yakini”.
yang dinamakan stock of knowledge, baik stock of Orang menyadarkan pada tipifikasi-tipifikasi atau
knowledge tentang barang-barang fisik, tentang sesama resep tindakan yang sudah ada dalam budaya mereka.
manusia, artefak dan koleksi koleksi sosial maupun Hal ini menyediakan cara-cara untuk bertindak, solusi
objek-objek budaya. Stock of knowledge yang mereka permasalahan dan interpretasi tentang dunia sosial.
dapatkan melalui proses sosialisasi itu, menyediakan Iklan mampu memberi nilai tambah bagi semua
frame of reference atau orientasi yang mereka gunakan produk, dimana nilai tambah tersebut hanya bersifat
dalam menginterprestasikan obyek-obyek dan psikologis. Dalam mengonsumsi produk, khalayak
peristiwa itu tidak memiliki makna yang universal dan tidak hanya menghabiskan nilai dari produk tersebut

251
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

secara fisik, melainkan imaji-imaji psikologis konsumen dikutip oleh Alex Sobur “semiotika adalah ilmu tentang
ikut dilibatkan. tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena
“Dengan pengkontruksian sosial dan realitas, sosial masyarakat dan kebudayaan itu merupakan
masyarakat tetap memilih merek tertentu, padahal tanda-tanda. Semiotic itu mempelajari sistem-sistem,
merek-merek lain menerpa disekitarnya. Mereka aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-
tidak beralih pada merek yang lain. Bahkan mereka tanda tersebut mempunyai arti”.
cenderung membangun kesetiaan terhadap merek (brand Sebutan “ilmu” terhadap semiologi ini tidaklah sama
loyalty)”. dengan sebutan kepada ilmu-ilmu pada umumnya.
“Iklan tidak mengklaim bahwa apa yang digambarkan Fisika atau biologi misalnya, tetapi ia berada dalam
dalam iklan ada realitas apa adanya tetapi realitas pengertian lebih longgar (Monaco, 1981:140) .
yang seharusnya, dengan berusaha menyamai atau Akibatnya timbul masalah tersendiri pada semiologi,
melebihi nilai kehidupan. Iklan menghadirkan apakah semiologi merupakan suatu ilmu tersendiri
karakterkarakter, hanya sebagai penjelmaan atau yang belum jelas bentuknya (sebagaimana yang
inkarnasi dari kategori-kategori sosial yang lebih besar” diramalkan dan diyakini Saussure) ataukah menjadi
Pengendalian yang dilakukan iklan dalam hal bagian dari ilmu lain (sebagaimana Rolaand Barthes
kecantikan, norma, gaya hidup, mode pakaian dan menganggapnya sebagai bagian dari linguistik).
standar etis lainnya, yang mampu dibentuk oleh Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak
kukuatan iklan dalam menkontruksikan sosial dapat dicampurkan dengan mengkomunikasikan
atau realita-realita baru yang lebih menarik dan (to cummunicate). Memaknai berarti
menjajikan. Namun, hal tersebut cenderung terjadi bahwa obyek-obyek tidak hanya membawa
penyeragaman budaya ditengah masyarakat, atas informasi, dalam hala mana obyek-obyek itu
perubahan-perubahan pesan yang disampaikan oleh hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi
iklan. Suatu waktu budaya baru muncul dan popular, sistem terstuktur dari tanda. Barthes dengan demikian
namun pada waktu tertentu pula budaya tersebut melihat signifikasi sebagai sebuah proses yang
hilang digantikan budaya lainnya. Iklan mempunyai total dengan suatu susunan yang sudah terstruktur.
kecenderungan untuk menyampingkan realitas tertentu Signifikasi itu tak terbatas pada bahasa, tetapi terdapat
dan menampilkan realitas yang lain, yang sesuai pula pada hal-hal yang bukan bahasa. Yang pada
dengan maksud dan tujuan tersebut. akhirnya Barthes menganggap kehidupan sosial
Karena itulah terkadang iklan dirasa menyesatkan. sendiri merupakan suatu bentuk dari signifikasi.
Ideologi-ideologi yang diceritakan mitos didalam Dengan kata lain, kehidupan sosial, apapun bentuknya
sebuah iklan bekerja dengan begitu halusnya. merupakan sistem tanda tersendiri pula.
Sehingga kita terkadang menerimanya secara mentah- Barthes adalah penerus pemikiran Saussure. Bila
mentah, tanpa proses seleksi dan lupa untuk bersikap Saussure tertarik pada cara kompleks pembentukan
kritis. Padahal realitas yang ada didalam sebuah kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat menentukan
iklan tidak serta merta merupakan realitas yang makna, Roland Barthes cenderung meneruskan
sesungguhnya. Seringkali kita secara sadar maupun pemikiran tersebut dengan menekankan interaksi
tidak sadar begitu menyukai realitas yang semu ini. anatara teks dengan pengalaman personal dan kultural
Kita menerimanya sebagai sesuatu yang masuk akal penggunannya, interaksi antara konvensi dalam teks
dan memberi solusi atas kebutuhan dan masalah dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh
yang kita hadapi didunia ini. penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan
Seperti yanga dikatakan oleh Barthes, “mereka “order of signification”
tidak puas dengan menjumpai fakta-fakta; mereka Fokus perhatian Barthes lebih tertuju kepada
mendefinisikan dan mengekplorasi fakta-fakta sebagai gagasan-gagasan tentang signifikasi dua tahap (two
tanda bagi sesuatu yang lain”. order of signification). Barthes menjelaskan bahwa
signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara
Semiotika Roland Barthes signifier dan signified didalam sebuah tanda terhadap
Semiotika secara etimologis, kata semiotic berasal suatu realitas eksternal. Barthes menyebutnya
dari bahasa Yunani, yaitu kata “semeion” yang berarti sebagai denotasi, yaitu makna paling nyata dari
“tanda”. Istilah semeion diturunkan dari kedokteran tanda, sedangkan konotasi adalah istilah yang
hiprokratik dan asklepiodik dengan perhatiannya pada digunakan oleh Barthess untuk menunjukan
simtomatologi dan diagnostic inferensial. Batasan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan
yang lebih jelas dikemukakan oleh Preminger yang interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan

252
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai atau subkultur. Tanda mengacungkan jari tengah dan
dari kebudayaannya. Konotasi mempunyai makna jari lainnya di tekuk. Atau tanda V misalnya” (Fiske
yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. dalam Ferry. 2004:96)
Misalnya kata “menggagahi” dengan “menganiaya
secara seksual”. Dengan kata lain, detonasi adalah Budaya
apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah pengertian paling tua atas kebudayaan diajukan
objek; sedangkan denotasi adalah bagaimana oleh Edward Burnett Taylor dalam karyanya berjudul
menggambarkannya Primitive Culture, bahwa kebudayaan adalah kompleks
Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan dari keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
yaitu mitos yang menandai suatu masyarakat. Mitos hukum, adat istiadat, dan setiap kemampuan lain dan
menurut Barthes terletak pada tingkat kedua penandaan, kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota
jadi setelah terbentuk sistem signifier-signifier, tanda suatu masyarakat.
tersebut akan menjadi penanda baru yang kemudian Sedangkan menurut Hebding dan Glick (1992)
memiliki petanda kedua dan membentuk tanda baru. bahwa kebudayaan dapat dilihat secara material
Jadi, ketika suatu tanda yang memiliki makna denotasi maupun non material. Kebudayaan material tampil
kemudian berkembang menjadi makna konotasi dan dalam objek material yang dihasilkan, kemudian
selanjutnya makna konotasi menjadi mitos. digunakan manusi. Misalnya: dari alat sederhana
Perspektif Barthes tentang mitos ini menjadi sala seperti asesoris perhiasan tangan, leher, telingga,
satu ciri khas semiologinya yang membuka ranah alat rumah tangga, pakaian, sistem komputer, desain,
baru bagi semiologi, yakni penggalian lebih jauh dari arsitektur, mesin otomotif hingga instrument untuk
penandaan untuk mencapai mitos yang bekerja dalam penyelidikan besar sekalipun. Sebaliknya budaya non
realitas keseharian masyarakat. material adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam
Karena hal tersebut, segala peraturan dalam kehidupan konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan/
kita biasanya diterangkan dengan suatu alasan mitos. keyakinan serta bahasa.
Dengan kekuatan mitos yang ada, peraturan itu Kehidupan manusia tidak terlepas dari norma-
diharapkan akan dapat mencengkram kehidupan kita norma yangmenyelimuti kehidupan disekitarnya.
sehingga kita takut untuk melanggarnya. Kehadiran Norma merupakan sebagai aturan sosial yang
suatu mitos merupakan kemestian terutama pada hal- berfungsi untuk menjaga kelayakan bertingkah laku
hal yang bersifat abstrak. Sesuatu yang tidak jelas manusia, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang
tentang baik dan buruknya, sesuatu yang oleh Junus diabstraksikan. Yang dimaksud dengan norma itu sendiri
disebut-sebut sebagai ambiguous. adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap
Pada penelitian ini penulis ingin menganalisa tanda- individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk,
tanda yang terdapat pada iklan lifebuoy handwash versi benar atau salah, patut atau tidak patut.
changing Colour, baik tanda secara verbal maupun non Unsur paling penting dari kebudayaan berikutnya
verbal dan melihat lebih jauh lagi dari denotasi dan adalah kepercayaan/ keyakinan yang merupakan konsep
konotasi menjadi mitos yang ada dalam iklan tersebut manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya.
akan sosok Hulk dalam masyarakat Indonesia. Jadi kepercayaan/keyakinan itu menyangkut gagasan
manusia tentang individu, orang lain, serta semua
Semiotika Gestur aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial dan
Gesture merupakan bagian dari bahasa non verbal dunia supernatural. Kepercayaan adalah gejala yang
tetapi gesture lebih kepada komunikasi terhadap bersifat intelektual terhadap kenyataan dari sesuatu
penggunaan tangan atau wajah yang bisa dijadikan atatu kebenaran suatu pendapat. Dan unsur kebudayaan
sebuah tanda dalam mengirimkan pesan. lainnya adalah bahasa, yakni sistem kodifikasi kode dan
Dengan kata lain, “lengan dan tangan merupakan simbol baik verbal maupun non verbal, demi keperluan
transmitter utama gesture atau kinesik, meski gestur- komunikasi manusia.
gestur kaki dan kepala juga penting. Semuanya Dinegara multikultural seperti Indonesia yang begitu
terkoordinasi erat dengan pembicaraan dan pelengkap banyak terdapat budaya-budaya berbeda disetiap
komunikasi verbal”. Ini menunjukan baik munculnya daerahnya. Oleh karena itu setiap provinsi atau suku
emosi umum ataukondisi emosi tertentu. Didalam di Indonesia memiliki ciri khas, simbol-simbol,
penggunaan gestur ada juga yang disebut pada serta komunikasi yang dipakai berbeda-beda. Seperti
sekelompok kode simbolik. “kode-kode simbolik yang dikatakn oleh Edward T. Hall (1995) bahwa
sering juga untuk menghina atau mencaci pada kultur kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi

253
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

dalah kebudayaan. Mempelajari kebudayaan bukan Amerika Serikat dapat dilihat di manapun. Kini
suatu kegiatan yang mudah, mengingat banyaknya sebagian besar kota di sana memiliki musik klasik,
batasan konsep dari berbagai bahasa, sejarah, dan rakyat, pusat penelitian dan museum, pertunjukan tari,
sumber bacaan atau literaturnya, baik yang berwujud musik dan drama .
ataupun yang abstrak yang secara jelas menunjukan Budaya popular (dikenal juga sebagai budaya pop)
jalan hidup bagi kelompok orang (masyarakat). adalah totalitas ide, perspektif, perilaku, citra, dan
Demikian pula dalam pendekatan metodenya sudah fenomena lainnya yang dipilih oleh konsensus
banyak disiplin ilmu lain seperti sosiologi psikoanalisis informal di dalam arus utama sebuah budaya,
psikologi (perilaku) mengkaji bermacam-macam khususnya oleh budaya barat diawal hingga pertengahan
masalah kebudayaan, yang tingkat kejelasannya abad ke-20 dan arus utama global yang muncul pada
bergantung pada konsep dan penekaan masing-masing akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Dengan pengaruh
unsur konsepnya bahka ada yang bertentangan dalam besar dari media massa, kumpulan ide ini menembus
hal pertanyaan tentang segi epistomologis dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
ontologisme. Istilah “budaya populer” muncul pada abad ke-
Walaupun demikian, menurut Kluckhon (1951) 19 atau lebih awal untuk merujuk pada pendidikan
hampir semua antropolog Amerika setuju dengan dan culturedness pada kelas bawah. Istilah tersebut
dalil proposisi yang diajukan oleh Hervokits dalam mulai menganggap pengertian budaya kelas bawah
bukunya yang berjudul, Man and His Work tentang terpisah, penggunaan yang kemudian menjadi mapan
teori kebudayaan, yaitu: kebudayaan dapat dipelajari.; ketika periode antar perang. Pengertian saat ini atas
kebudayaan berasal atau bersumber dari segi istilah tersebut, budaya untuk konsumsi massa,
biologis, lingkungan, psikologis, dan komponen sejarah khususnya bermula di Amerika Serikat, digunakan
eksistensi manusia.; kebudayaan mempunyai struktur.; pada akhir Perang Dunia II. Bentuk singkatnya “budaya
kebudayaan dapat dipecah-pecah kedalam berbagai pop” berawal dari tahun 1960-an.
aspek.; kebudayaan bersifat dinamis.; kebudayaan Untuk mendefinisikan budaya pop adalah dengan
mempunyai variable.; kebudayaan memperlihatkan mempertimbangkan budaya tertinggal (rendah)
keeratan yang dapat dianalisis dengan metode ilmiah.; Budaya pop menurut definisi ini merupakan kategori
kebudayaan merupakan alat bagi seseorang residual untuk mengakomodasi praktik budaya yang
(individu) untuk mengatur keadaan totalnya dan tidak memenuhi persyaratan budaya tinggi. Dengan
menambah arti bagi kesan kreatifnya. kata lain budaya pop didefinisikkan sebagai budaya
”substandar”. Yang diuji oleh budaya pop meliputi
Budaya Populer Amerika dan Superhero seperangkat pertimbangan nilai teks atau praktik
Perkembangan Budaya Amerika Serikat banyak budayanya. Sebagai contoh, kita bisa berpegang pada
dipengaruhi oleh budaya eropa, khususnya Inggris kompleksitas formal sebuah budaya pop. Kita juga bisa
serta budaya Indian sebagai masyarakat asli. mempertimbangkan kebermanfaatan moralnya sebagai
Negara Amerika Serikat pada awal-awal berdirinya metode untuk menerapkan pertimbangan nilai tersebut.
memberlakukan kebijakan buka pintu bagi para Kritik budaya yang lain bisa juga menyatakan
imigran yang datang dari seluruh dunia. Para imigran bahawa pada akhirnya semuanya akan dimasukkan
yang datang ke Amerika, dan kemudian memilih ke dalam tinjauan kritis terhadap teks atau praktiknya.
untuk menetap dan menjadi warga Amerika, oleh Namun untuk menentukan kebermanfaatan sesuatu cara
pemerintah diminta untuk tidak meninggalkan budaya tidak semudah yang dipikirkan orang. Salah
kebudayaannya dan tetap mempraktekannya selama satu kesulitan besar yang dihadapi adalah bagaimana
tinggal di Amerika. Hal tersebut membuat budaya caranya menjaga ekslusivitas budaya tinggi. Secara
Amerika Serikat menjadi multikultural. Berbagai harfiah, sangat sulit mengesampingkan ekslusivitas
macam budaya dunia bercampur, namun budaya audiens suatu budaya tinggi (Storey, 2003: 11).
country dan koboi umumnya menjadi salah Sosiolog Prancis, Pierre Bourdieau pernah
satu lambang dan ciri khas yang terkenal tentang mengatakan bahwa perbedaan budaya seringkali
Amerika. dimanfaatkan untuk memperlebar dan memelihara
Budaya Amerika Serikat telah berkembang ke perbedaan kelas. ”Selera” misalnya, bisa
seluruh dunia dalam berbagai bentuk adaptasi dan disebut sebagai sebuah kategori ideologis yang
telah memengaruhi seluruh dunia, khususnya dunia difungsikan sebagai ciri ”kelas” (pemakaian istilah
barat. Musik di Amerika Serikat banyak didengarkan ”kelas” dalam hal ini diposisikan dalam arti ganda, yaitu
di seluruh dunia, dan tayangan film beserta televisi kategori sosial ekonomi dan tingkat kualitas tertentu).

254
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

Bourdieu menyebut satu contoh.”konsumsi budaya”. tertentu. Anggapan ini tidaklah berlebihan karena dalam
Baginya konsumsi budaya sudah ditentukan, sadar visualisasi komik, kartun, game, atau film superhero
dan disengaja, atau tidak untuk tujuan memenuhi nyaris tak pernah absen adegan perkelahian yang
fungsi sosial pengabsahan perbedaan sosial (Bourdieu, kadang ditampilkan sampai berdarah-darah. Belum lagi
1984: 5). dialog yang diwarnai makian dan kata-kata kasar.
Pembatasan ini didukung oleh pernyataan bahwa Dalam kajian komunikasi, eksistensi superhero sama
budaya pop adalah budaya komersial dampak dari tuanya dengan sejarah manusia dan ragam pesan
produksi massal, sedangkan budaya tinggi adalah komunikasi itu sendiri. Perubahan karakteristik
kreasi hasil kreativitas individu. Oleh karena itu budaya media yang akhirnya membentuk dinamika superhero
tinggi adalah budaya yang mendapatkan penerimaan ke dalam aneka produk pesan dengan inti tujuan yang
moral dan estetis yang lebih, sementara budaya pop sama: menjual imaji dan fantasi. Berangkat dari titik
malah mendapatkan pengawasan secara sosiologis ini, banyak dimensi yang bisa diangkat sebagai
untuk mengendalikan sedikit yang bisa diberikannya. fokus kajian, misalnya tentang transformasi superhero
Apapun metode yang digunakan oleh mereka yang komik yang kini banyak ditampilkan dalam sinema
ingin membedakan antara budaya tinggi dan pop, Hollywood.
pada dasarnya mereka sama-sama bersikukuh bahwa Tokoh-tokoh dan karaketristik superhero pun
perbedaan di antara keduanya memang sangatlah jelas bisa dilihat sebagai bagian dari perwujudan
(Storey, 2003: 12). dualitas ego, yakni identitas bertopeng/menyamar
Dengan adanya hasil budaya pop Amerika, atau tanpa topeng/tidak menyamar. Misi pribadi
menghasilkan beberapa cerita fiksi datangnya superhero umumnya klise, antara lain menuntut
pahlawan super buatan Amerika yang sangat banyak balas dengan dendam masa lalu yang kelam, atau
dan terkenal. Pahlawan super (superhero) adalah menjadi superhero karena dikirim dari planet lain,
karakter fiksi yang memiliki kekuatan luar biasa untuk dan banyak pula superhero yang lahir dari kecelakaan
melakukan tindakan hebat untuk kepentingan umum. sehingga bermutasi memiliki kekuatan super.
Pahlawan super memiliki kemampuan atau kesaktian
di atas rata-rata manusia. Memakai pakaian yang khas Psikologis Warna
dan mencolok serta nama yang khas, dan digambarkan Warna dalam perancangan iklan sangat berpengaruh
sebagai penolong bagi yang lemah dalam membasmi pada penampilan wujud iklan untuk menarik perhatian
kejahatan. dan sugesti pada khalayak. Warna sebagai salah satu
Sejak kemunculan Superman di komik Amerika unsure yang menghasilkan daya tarik visual iklan.
Serikat tahun 1938, karakter-karakter bertema hampir Kenyaannya warna lebih berdaya tarik secara emosional
sama bermunculan. Tidak hanya di Amerika tetapi daripada akal. Warna juga mempercepat komunikasi
juga di negara-negara yang terpengaruh budaya pop antara media dengan pembaca. Peranan warna bagi
Amerika terutama budaya komik. Imaji superhero telah media iklan sangat efektif dalam mendukung proses
menjadi bagian dari perjalanan cerita hidup masyarakat penyampaian pesan atau gagasan selain itu warna
di berbagai belahan dunia. Mitos dan legenda merupakan sarana ekspresi dan dapat memberikan
tentang manusia super sudah lama direproduksi secara kesan irama pada tampilan fisik media iklan.
tradisional melalui media tutur dan tulis. Pada era “Warna merupakan suatu yang tidak dapat
modern, dongeng superhero hadir melalui berbagai dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Betapa
bentuk budaya populer. Dalam ranah fiksi, banyak membosankan jika dunia ini hanya ada warna hitam
cerita bertema superhero yang seolah-olah tak habis- dan putih. Warna tidak hanya berfungsi memperindah
habis diangkat ke dalam komik, film, sinetron, game, keberadaan dunia, teteapi warna sebagai tanda
hingga teater. merupakan indeks, ikon, atau simbol.”
Kehadiran superhero terus berlanjut karena didukung Biru, secara positif melambangkan kebenaran,
oleh media yang sarat dengan inovasi teknologi. Inilah kontemplatif, damai, intelegensi tinggi dan meditatif.
yang membuat superhero menjadi lebih hidup, lebih Secara negatif warna biru melambangkan emosional,
menarik, dan semakin membuka ruang berkesenian egosentris, dan racun. Hitam, dilihat berdasarkan
baru yang eksploratif karena sifatnya yang disenangi konotasi positif warna ini melambangkan kuat,
oleh semua kalangan. Namun, industrialisasi dan kereativitas, magis, idealis dan focus. Sedangkan
komersialisasi superhero sebagai produk budaya dalam konotasi negative, warna ini melambangkan
populer dituding membawa nilai-nilai buruk terlalu kuat, superior, merusak dan menekan. Putih
yang berupa kekerasan, pornografi, bahkan ideologi merupakan warna yang memberikan kemurnian dan

255
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

kesederhanaan. Putih adalah warna yang melambangkan sebagai berikut: Data diperoleh secara langsung dari
kesucian, karena itulah warna putih sering digunakan lapangan dan bukan dari laboratorium atau
untuk acara - acara bersifat sacral seperti pernikahan, penelitian yang terkontrol. Pengglian data dilakukan
atau acara ibadah keagamaan. Secara psikologis, putih secara alamiah, melakukan kunjungan pada situasi
melambangkan kejujuran, ketulusan dan keikhlasan. alamiah subjek. Untuk memperoleh makna baru dalam
Warna ini juga mengasosiasikan kita terhadap rasa bentuk katagori-katagori jawaban, periset
bersih atau higienis dan klinis. Merah banyak digunakan wajib menggambarkan situasi dialogis sebagai situasi
sebagai lambang keberanian, kekuatan, sensualitas alamiah.
dan bahaya. Secara positif merah berarti hidup, cerah, Sedangkan Merriam menyebutkan 6 asumsi
pemimpin, gairah dan kuat. Sedangkan arti negatifnya desain penelitian kualitatif : Penelitian kualitatif
adalah panas, bahaya, emosi yang meledak, agresif lebih menekankan perhatian pada proses, bukannya
dan brutal. Warna hijau adalah warna yang langsung hasil atau produk. Peneliti kualitatif tertarik pada
mengasosiasikan kita akan pemandangan alam. makna-bagaimana orang membuat hidup, pengalaman,
Sedangkan hijau tua identik dengan keberuntungan dan struktur dunianya masuk akal. Peneliti kualitatif
dan kesejahteraan. Secara positif hijau berarti merupakan instrument pokok untuk pengumpulan data
sensitif, formal, toleran, harmonis dan keberuntungan. dan analisa data. Data didekati melalui instrument
Sedangkan secara negatif artinya pahit. manusia, bukannya melalui invertaris, daftar pertanyaan,
atau mesin. Peneliti kualitatif melibatkan kerja
Kerangka Pemikiran lapangan, peneliti secara fisik berhubungan dengan
Dalam penelitian ini penulis memilih judul orang, latar, lokasi, atau institusi untuk mengamati
Representasi Sosok Superhero Hulk dalam Iklan atau mencatat perilaku dalam latar alamiahnya. Peneliti
Lifebuoy Handwash versi Changing Colour yang kualitatif bersifat deskriptif dalam arti peneliti tertarik
di tayangkan di televisi-televisi swasta Indonesia. pada proses, makna, dan pemahaman yang didapat
Penulis menggunakan paradigma Konstruktivis melalui kata-kata atau gambar. Proses penelitian
dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan kualitatif bersifat induktif dimana peneliti,
analisis semiotika. Teori yang digunakan dalam membangun abstraksi, konsep, hipotesa, dan teori-
penelitian ini adalah teori semiotika menurut Roland teori dan rincian.
Barthes yang mana dalam teori semiotika Roland Jenis dari penelitian ini bersifat deskriptif yaitu
Barthes menganalisa tanda-tanda, simbol, warna dll hanya memaparkan situasi atau peristiwa didalam
dari tahap denotasi kemudian konotasi dan dilanjutkan penelitian ini tidak menguji hipotesis dan juga tidak
dengan mitos. menguji teori. Jenis penelitian deskriptif bertujuan
Dengan begitu penulis mengharapkan dengan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
menggunakan teori semiotika Roland Barthes ini populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual
dapat membahas dan menyelesaikan permasalahan dan cermat. Ciri penelitian deskriptif yakni dengan
yang terdapat pemaknaan akan penggunaan sosok menggunakan kata-kata dan gambar bukan dengan
superhero Hulk pada iklan Lifebuoy handwash versi angka-angka.
Changing Colour ini. Pada setiap proses penafsiran tanda tanda yang dilakukan
seseorang pasti akan berbeda penafsirannya dengan
Jenis dan Format Penelitian orang lain. Ini dikarenakan sebagai seorang manusia
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam kita memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
penelitian kali ini adalah metode penelitian kualitatif Baik itu dari segi pemikiran maupun pengalaman
yang mana dalam penelitian ini tidak menggunakan yang tentunya dapat mempengaruhi cara berfikir
atau berdasarkan pada perhitungan angka-angka kita akan sesuatu hal dan ini menyebabkan proses
atau statistik. Menurut Lexy J. Moleong, “penelitian penafsiran menjadi sangat subyektif.
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk Penelitian ini juga berhubungan dengan proses
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh interprestasi dengan melakukan pemahaman pada
subjek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi, tanda-tanda sampai pada budaya pop Amerika
motivasi, tindakan dan sebagainya, secara holistik hubungannya dengan sosok superhero Dalam penafsiran
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan tanda-tanda, kode ataupun simbol-simbol yang
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan terdapat pada tayangan iklan Lifebuoy handwash
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah”. versi changing Colour, digunakan pengetahuan dan
Karakteristik-karakteristik dari penelitian kualitatif pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Sehingga

256
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

penelitian ini bersifat subyektif atau sesuai dengan hasil- lebih dari pada arti refrensialnya.” Menurut Pilliang
hasil interprestasi pribadi. Karena memungkinkan (1998:17), “makna konotatif meliputi aspek makna
adanya perbedaan hasil penelitian dengan hasil yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta
interprestasi peneliti lainnya. nilai-nilai kebudayaan dan ideologi.” Sebagai contoh,
Penelitian kali ini penulis menggunakan pendekatan gambar orang tersenyum dapat diartikan bahagia atau
semiotika yang dipopulerkan Roland Barthes. suatu keramahan. Tetapi sebaliknya, tersenyum bisa
Semiotika Roland Barthes yang dikenal dengan juga diartikan sebagai ekspresi penghinaan terhadap
kedalamannya dalam menganalisa tanda-tanda, seseorang. Untuk memahami makna konotatif, maka
simbol,simbol, dari tahap denotasi menjadi konotasi unsur-unsur lain harus dipahami juga.
lalu dianalisa menurut mitos yang berkembang Dalam pandangannya Williamson dalam pilliang
dimasyarakat sekitar. (1999:20) pada teori semiotika, “iklan menganut
prinsip peminjaman tanda sekaligus peminjaman kode
Semiotika sosial. Misalnya, iklan yang menghadirkan bintang
Ilmu semiotika atau biasa disebut dengan ilmu tanda. film terkenal, figure bintang film tersebut dipinjam
Disetiap tandatanda yang ada pada sebuah iklan mitosnya, ideologinya, imagenya, dan sifatsifat dari
bertujuan untuk menyampaikan suatu informasi bintang film tersebut.” Makna konotatif bisa bersifat
sehingga tanda-tanda tersebut bersifat informatif. subjektif dalam pengertian bahwa ada pergeseran dari
Keberadaan tanda-tanda bisa menggantikan sesuatu makna umum yaitu denotatif. Maka dari itu, Berger
yang lain, dapat dipikirkan atau dibayangkan. dalam Tinarbuko (2008) mencoba membandingkan
Semiotika berasal dari kata Yunani: semeion, yang antara konotasi dan denotasi dengan table.
berarti tanda. “beradasarkan pandangan semiotika, Dengan kata lain konotasi juga dapat dikatakan
bila seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai sebagai sebuah emosi atau perasaan yang diyakini
fenomena bahasa, maka semuanya dapat juga dipandang oleh sekelompok orang. Sehingga konotatif dapat
sebagai tanda. Hal ini dimungkinkan karena luasnya merupakan sebuah makna kiasan dari denotasi itu
pengertian tanda itu sendiri.” (Piliang, 1998:262) sendiri atau makna yang sesungguhnya.
Dapat dikatakan juga semiotika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang tanda, berfungsinya tanda, dan Paradigma Penelitian
produksi makna. Tanda merupakan sesuatu yang bagi Dalam paradigma, ilmuwan berupaya
seseorang berarti sesuatu yang lain. Zeost dalam Piliang mengembangkan sejumlah perangkat keyakinan
(1992:12) segala sesuatu yang dapat diamati atau dasar yang mereka gunakan dalam mengungkapkan
dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda hakikat ilmu yang sebenarnya dan bagaimana cara untuk
tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak mendapatkannya. Mereka mencoba mencari sebuah
adanya peristiwa struktur yang ditemukan dalam model untuk menjelaskan bagaimana suatu bagian-
sesuatu, suatu kebiasaan. Semua ini dapat disebut bagian berhubungan atau bagaimana bagian-bagian
tanda. Dalam pandangan Zoest, yang dapat dikatakan itu berfungsi.
sebagai tanda seperti sebuah bendera kecil, sebuah Paradigma merupakan pola atau model tentang
isyarat tangan, sebuah kata, sesuatu keheningan, sesuatu bagaimana sesuatu distruktur (baian dan hubungannya)
kebiasaan makan, sebuah gejala mode, suatu gerak atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku yang
saraf, peristiwa memerahnya wajah dan sebaginya. didalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu). Kuhn
Dengan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa (1962) dalam „The Culture of Scientific Revolutions’
semua yang bisa dikatakan tanda merupakan segala mendefinisikan „paradigma ilmiah‟ sebagai „contoh‟
yang terlihat dan dirasa oleh pancaindera. Pada yang diterima tentang praktek ilmiah sebenarnya,
penelitian ini memfokuskan atau membatasi pada contoh-contoh termasuk hukum, teori, aplikasi, dan
tanda-tanda, simbol-simbol, serta tampilan dari iklan argumentasi secara bersama-sama yang menyediakan
televisi Lifebuoy Handwah versi changing Colour. model darinya muncul tradisi koheren dari penelitian
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui makna yang ilmiah.
terkandung dibalik munculnya tanda-tanda, simbol- Paradigma dalam penelitian kali ini penulis
simbol dalam materi iklan tersebut, yang mana menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma
menjadi satu kesatuan pada tampilan iklan tersebut konstruktivis adalah suatu filsafat pengetahuan yang
yang menjadi objek penelitian kali ini. menekankan pengetahuan yang telah di tangkap
Spradley dalam Pilliang (1999:20), “konotatif manusia seperti konstruksi (bentukan) manusia itu
meliputi semua signifikansi sugestif dari simbol yang sendiri (Matthews 1994, dalam Suparno, 1997).

257
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

Agus Salim menyatakan bahwa paradigma berstruktur. Pengamatan non partisipasi menurut Lexy
ini berpendapat, realitas itu ada dalam bentuk J. Maelong adalah pengamatan hanya melakukan satu
bermacam-macam konstruksi mental, berdasarkan fungsi yakni mengamati tidak melakukan hal lain
pengalaman sosial, bersifat local dan spesifik dan yang mungkin mempengaruhi keadaan yang diamati
juga bergantung pada orang yang melakukannya. tidak mengganggu struktur unit analisis dalam hal ini
Paradigma konstruktivisme dalam ilmu sosial teks dan gambar. Dimana pengamat tidak melakukan
merupakan kritik terhadap paradigm positivis, jika manipulasi ataupun campur tangan peneliti pada latar
positivis lebih menekankan pada angka, logika penelitian atau dapat dikatakan bahwa disini peneliti
deduktif dan penggunaan alat-alat ukur kuantitatif tidak sama sekali terlibat dalam membuat latar,
dalam menginterprestasikan fenomena secara objektif. semua ada secara alamiah saja.
Sedangkan konstruktivisme beramgkat dari subjek Dalm hal ini pengumpulan data dilakukan oleh
yang bermakna dan memberikan makna dalam manusia, yaitu peneliti sendiri. Peneliti pada
realitas tersebut. Maka paradigma konstruktivis penelitian kualitatif bekerja sebagai perencana,
merupakan sebuah jawaban atau bisa dikatakan sebuah pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir, dan
pertentangan dari paradigma positivis. pada akhirnya sebagai pelapor hasil penelitiannya.
Paradigma konstruktivis bisa dijelaskan melalui empat Pada tahap awal peneliti menentukan terlebih dahulu
dimensi seperti yang diutarakan oleh Deddy N Hidayat iklan yang ditampilkan di media massa. Iklan tersebut
sebagai berikut: Ontologis : realitifisme, dipilih dan disesuaikan dengan topik permasalahan
realitas merupakan konstruksi sosial. Kebenaran suatu yang ingin diteliti. Memilih iklan dengan objek untuk
realitas bersifat relatif, berlaku secara konteks spesifik dianalisa menggunakan pendekatan semiotika Roland
yang dinilai relevan oleh pelaku sosial.; Epistemologi: Barthes dan secara deskriptif dapat ditarik kesimpulan
subjektifis, pemahaman tentang suatu realitas atau temuan dari iklan tersebut.
suatu penelitian merupakan produk interaksi antara Data yang penulis dapatkan dalam penelitian ini berupa
peneliti dengan yang diteliti.; Axiologis : nilai etika data dokumen resmi eksternal yaitu berupa iklan audio
dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan visual yang penulis dapatkan dari website viedo yaitu
dari suatu penelitian. Peneliti sebagai passionate www.youtube.com dengan kata kunci Iklan Lifebuoy
participant, fisilitator yang menjembatani keragaman Handwash versi changing Colour. Penulis juga
subjektivitas pelaku sosial. Tujuan penelitiannya menggunakan tehknik wawancara dengan narasumber
rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara pada bidang yang terkait dalam penelitian ini.
peneliti dengan pelaku sosial yang diteliti.; Metodologis: Dokumen resmi eksternal menurut Maleong adalah
menekankan empati, interaksi, dialektis antara peneliti dokumen yang berisi bahan-bahan informasi yang
responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti dihasilkan oleh suatu lembaga sosial misalnya majalah,
melalui metode-metode kualitatif seperti participant bulletin, pernyataan dan berita yang disiarkan melalui
observation (Indiwan, 2003:201) media massa dan dikatakan bersifat eksternal
Alasan peneliti menggunakan paradigma konstruktivis karena disiarkan pada masyarakat.
karena sebuah realitas yang ada di masyarakat tidak Metode yang digunakan dalam penelitian ini
bisa di generalisasikan ke setiap orang seperti yang adalah dengan menggunakan pendekatan semiotika
dilakukan oleh penganut paham paradigma postivis. Roland Barthes, dimana dengan menggunakan
Serta dengan menggunakan paradigma konstruktivis pendekatan ini dapat mengungkap makna dibalik
ini diharapkan masyarakat dan para praktisi tampilan iklan Lifebuoy Handwash versi Changing
periklanan Indonesia dapat mengetahui makna yang Colour.
terdapat dalam konsep visualisasi iklan dan dapat Semiotika menurut Roland Barthes (1960-1970)
menghasilkan konsep visualisasi iklan yang kreatif. Menurut Bertens dalam Sobur ( 2 0 0 6 : 6 3 ) ,
Pada penelitian kali ini penulis memilih Iklan Lifebuoy “sosok Roland Barthes dikenal sebagai salah
Handwash versi Changing Colour sebagai objek seorang pemikir struktualis yang giat mempratikan
dari penelitian kualitatif. Dengan menggunakan model linguistic dan semiologi Saussure.” Barthes
pendekatan semiotika yang dipopulerkan oleh Roland berpendapat bahwa bahasa adalah sebuah sistem
Barthes yaitu singnified 2 (dua) tahap yaitu denotasi dan tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu
konotasi serta menganalisis unsur mitos yang terdapat masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.
dalam iklan tersebut. Pendekatan semiotic Roland Barthes (1983:109-
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan 131; Noth 1990:310-313; Hawkes 1997:39-41)
dengan teknik pengamatan non partisipasi tak secara khusus tertuju kepada aturan sejenis tuturan

258
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

(speech) yang disebut sebagai mitos. Menurut Barthes (expression = E) dari lapis isi (content = C) yang
(1983:109), bahasa membutuhkan kondisi tertentu dipinjamnya dari Hjemslev, sebagai pengganti
dapat menjadi mitos, yaitu yang secara semiotic konsep-konsep seperti penanda dan petanda
dicirikan oleh hadirnya sebuah tataran signifikan yang yang dipinjamnya dari Saussure. Kedua lapis ini,
disebut sebagai sistem semiologis tingkat kedua (the ekspresi dan isi, saling berelasi (relation = R) sehingga
second order semiological system), penanda-penanda menghasilkan signifikasi atau disingkat ERC.
berhubungan dengan petanda-petanda sedemikian Sistem ERC pada tingkat pertama ini pada
sehingga menghasilkan tanda. Selanjutny atanda-tanda gilirannya hanya akan menjadi sebuah unsur saja
pada tataran pertama ini pada gilirannya hanya dari sistem tingkat kedua. Sebagai akibatnya, disini
akan menjadi penanda-penanda yang berhubungan pun kita berurusan kembali dengan dua buah
pula dengan petanda-petanda pada tataran kedua. sistem signifikasi yang rumit, terpisah, dan tidak
Pada tataran signifikasi lapis kedua inilah mitos serempak. Derivasi yang kemudian dihasilkan
bercokol (Barthes, 1983:114-115). Aspek material tergantung pada titik penyusupan dari sistem pertama
mitos, yakni penanda-penanda pada the second kedalam sistem kedua sehingga diperoleh dua
order semiological system itu, dapat disebut sebagai perangkat yang satu sama lain berbeda.
retorik atau konotator-konotator, yang tersusun dari Kasus ini niscaya terjadi pada setiap metabahasa
tanda-tanda pada sistem pertama; sementara petanda- (metalanguage), yakni sebuah sistem yang lapis
petandanya sendiri dapat dinamakan sebagai fragmen isinya sendiri tersusun oleh sebuah sistem signifikasi
ideologi (Barthes, 1981:91). atau singkatnya sebagai bahasa tentang bahasa, sebuah
Ilmu semiotika atau bisa disebut dengan ilmu tanda. semiotic tentang semiotic (bdk. Barthes, 1983:115).
Disetiap tanda-tanda yang ada pada sebuah iklan Perbedaan anatara denotasi dan konotasi dalam
bertujuan untuk menyampaikan suatu informasi pengertian secara umum serta denotasi dan konotasi
sehingga tanda-tanda tersebut bersifat informatif. yang dimengerti oleh Barthes. Dalam pengertian umum,
Keberadaan tanda - tanda bisa menggantikan sesuatu denotasi biasanya dimengerti sebagai makna harafiah,
yang lain, dapat dipikirkan, atau dibayangkan. makna yang “sesungguhnya”. Proses signifikasi
Barthes kemudian menciptakan lima kode yang yang secara tradisional disebut sebagai denotasi ini
ditinjaunya yakni : biasanya mengacu pada penggunaan bahasa dengan
Kode hermeneutic, yakni kode teka-teki berkisar arti yang sesuai dengan apa yang terucap.
pada harapan pembaca untuk mendapatkan kebenaran Didalam semiologi Roland Barthes dan para
bagi pertanyaan yang muncul dalam teks. pengikutnya, denotasi merupakan sistem signifikasi
Kode semik, yakni kode konotatif banyak menawarkan tingkat pertama, sementara konotasi merupakan
bermacam-macam sisi. signifikasi tingkat kedua. Dalam hal ini denotasi justru
Kode simbolik, yakni didasarkan pada gagasan lebih diasosiasikan dengan ketertutupan makna dan,
bahwa makna berasal dari beberapa posisi biner atau dengan demikian sensor atau represi politis. Sebagai reaksi
pembedaan baik dalam taraf bunti menjadi fenom yang paling ekstrem melawan keharafiahan denotasi
dalam proses produksi wicara maupun pada taraf yang bersifat opresif, Barthes mencoba menyingkirkan
oposisi psikoseksual yang melalui proses. dan menolaknya Baginya, yang ada hanyalah
Kode proaretik, yakni kode tindakan atau lakuan konotasi semata-mata.
dianggapnya sebagai perlengkapan utama teks yang Penolakan ini mungkin terasa berlebihan, namun ia
dibaca orang. tetap berguna sebagai sebuah koreksi atas kepercayaan
Kode gnomic, yakni banyaknya jumlah kode kultural bahwa makna “harfiah” merupakan sesuatu yang
(Lecthe dalam Sobur, 2001:196). bersifat alamiah (Budiman, 1999:22)
Barthes membangun sistem kedua yang disebut Dalam kerangka Barthes, konotasi identik
dengan konotatif, yang dalam mytologies-nya dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai
secara tegas ia bedakan dari denotatif atau sistem “mitos”, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan
tataran pertama, kemudian Barthes menciptakan memberikan pembenaran bagi nilai nilai dominan
peta tentang bagaimana tanda bekerja (Cobley & yang berlaku dalam suatu periode tertentu (Budiman,
Liza). Didalam penjelasan Barthes (1981:89- 2001:28). Didalam mitos juga terdapat pola tiga
94) dibuku lain, proses signifikasi berlapis ganda dimensi penanda, petanda, dan tanda, namun
ini digambarkannya melalui perangkat konseptual sebagai suatu sistem yang unik, mitos dibangun
yang lebih familiar, yakni denotasi dan konotasi. oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada
Pertama, Barthes membedakan lapis ekspresi sebelumnya atau dengan kata lain,

259
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

mitos juga sesuatu sistem pemaknaan dan keabsahaan data yang ada serta untuk memperkaya
tataran kedua. Didalam mitos pula sebuah petanda dapat data yang ada dalam penelitian kali ini.
memiliki beberapa penanda.
Apa yang menjadi alasan dan pertimbangan Barthes Deskripsi Subjek dan Objek Penelitian
menempatkan ideologi dengan mitos? Ia menempatkan Dalam penelitian yang penulis kerjakan kali ini
ideologi dengan mitos karena baik didalam mitos mengambil Iklan Lifebuoy Handwash versi Changing
maupun ideologi, hubungan antara penanda konotatif Colour sebagai subjek penelitian. Simbol-simbol,
dan petanda konotatif terjadi secara termotivasi tanda, serta mimik wajah yang berkaitan dengan
(Budiman, 2001:28). karakter Hulk yang berada dalam iklan Lifebuoy
Handwash versi Changing Colour menjadi objek
Triangulasi dalam penelitian ini.
Dijelaskan oleh Deni Andriana bahwa
peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik Profile Singkat PT. Unilever Indonesia
untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam PT. Unilever Indonesia Tbk yang beroperasi di
penegertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan Indonesia sejak tahun 1933, kini tumbuh menjadi
keabsahaan data yang memanfaatkan sesuatu yang perusahaan penyedia consumer products yang memiliki
lain dalam membandingkan hasil wawancara peranan penting di masyarakat. Pada tahun 2002 angka
terhadap objek penelitian. penjualan PT. Unilever Indonesia Tbk mencapai 7,0
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan trilyun dengan laba bersih sebesar Rp. 978,2 milyar.
teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu Sebagai perusahaan yang telah go public di
wawancara, observasi, dan dokumen. Triangulasi ini awal tahun 1982 dan sahamnya dicatat dan
selain digunakan untuk mengecek kebenaran data diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Jakarta dan
juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Surabaya), kini PT. Unilever Indonesia
Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna Tbk dimiliki oleh masyarakat Indonesia
untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap dan dunia, serta menyjadikannya perusahaan
data, karena itu trangulasi bersifat reflektif. nasional yang memiliki jaringan global.
Denzin dan Moleong, membedakan empat Keberhasilan Unilever yang selalu menjadi incaran
macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan investor, kini kapitalissasi pasar modal Unilever
penggunaan sumber, metode, penyidik, dan Indonesia telah mencapai nilai US$1,8 milyar (Rp. 16
teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam trilyun) dan menduduki peringkat ke-tiga di Bursa Efek
triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan Indonesia.
teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan Unilever memiliki komitmen yang kuat untuk
sumber. terus berkembang bersama seluruh masyarakat
Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan Indonesia. Setelah 71 tahun melayani konsumen
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi Indonesia, investasi Unilever dalam 10 tahun terakhir
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda ini sudah meliputi US$20 juta dan berkomitmen
dalam penelitian kualitatif (Patton, 1987:331). Adapun untuk menginvestasikan kira-kira US$500 juta dalam
bentuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh sepuluh tahun mendatang.
langkah membandingkan data hasil pengamatan Adapun produk-produk unggulan bermutu dari
dengan data hasil wawancara,; membandingkan apa Unilever yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia
yang dikatakan orang didepan umum dengan apa sejak puluhan tahun lalu, yakni meliputi produk-produk
yang dikatakan secara pribadi,; membandingkan apa rumah tangga (home care), produk-produk perawatan
yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian tubuh (personal care), makanan (food) dan ice cream.
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu,; Produk-produk rumah tangga (home care) antara
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang lain: Rinso, Domestos Nomos, Molto Pewangi,
dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat Sunlight, Surf, Vim dan Superpell. Adapun produk-
dari berbagai kelas,; membandingkan hasil wawancara produk perawatan tubuh (personal care) antara lain:
dengan isi sesuatu dokumen yang berkaitan. Lux, Dove, Lifebuoy, Sunsilk, Clear, Brisk, Pepsodent,
Dari pengertian di atas, penulis dalam penelitian Close up, Vaseline, Citra, Ponds, Axe, dan Rexona.
kali ini menggunakan metode triangulasi dengan cara Produk-produk makanan (food) antara lain: Blue
membandingkan data hasil pengamatan dengan data data band, Royco, Lipton, Sariwangi, dan Kecap Bangau.
hasil wawancara yang digunakan untuk menguji validitas Sedangkan produk ice cream yang biasa dikenal

260
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

adalah Wall‟s dengan produk andalannya Paddle pop, nyaman. Di tambah dengan gambaran setting kamar
Magnum, dan Conello. mandi yang juga terlihat cukup nyaman dan sangat
PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki pabrik modern menambah kuat bahwa keluarga itu tinggal
berteknologi modern yang terletak di dua lokasi yakni dalam rumah yang cukup mewah.
di kawasan industri Rungkut, Surabaya dan kawasan Dalam iklan tersebut digambarkan ada seorang
industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat. Seluruh anak yang sedang bermain dengan figure Hulk,
produk Unilever diproduksi menggunakan peralatan lalu ketika sedang bermain anak tersebut merasa
modern berteknologi tinggi. Sebagai perwujudan lapar dan ingin memakan roti yang berada di atas
dari komitmen perusahaan untuk menjamin standart meja, lalu ibu berkata “eetss ada kuman ditangan mu”
mutu produk bertaraf internasional, pabrik-pabrik mengingatkan bahaya kuman yang berada di tangan
Unilever telah mendapatkan sertifikat ISO 14001, anak itu dan menyuruhnya mencuci tangan dengan
ISO 9001 dan safety and occupational health. Selain itu, Lifebouy Handwash yang diberikan kepada anak itu
Unilever Indonesia juga memperoleh penghargaan dan terlihat wajah sang ibu yang tersenyum sambil
special award in total product maintenance. berkata “Changing Colour”.
Penjualan dan distribusi produk-produk Unilever Kemudian anak tersebut menuangkan sabun itu di
tersebar diseluruh nusantara yakni melalui 17 tangannya yang berwarna putih dengan bintik hijau.
kantor penjualan yang mengelola lebih dari 370 Sang anak menggosok tangan nya dan kemudian
distributor dengan jangkauan ratusan ribu outlets. menjadi kaget dan berkata “woow warnanya berubah”
Indonesia juga sudah terpilih sebagai negara dan berfantasi melihat kuman-kumanyang berterbangan
pemasok (outsourcing country) untuk produk-produk keluar dari tangan nya, kemudian anak tersebut berubah
Unilever bagi konsumen di wilayah ASEAN. Hal ini tangannya menjadi hijau sambil berkata “kuman
merupakan konstribusi penting Unilever Indonesia kamu akan hilang dalam sepuluh detik” kemudian
dalam membantu peningkatan devisa negara. anak itu mulai menghajar kuman bagaikan Hulk yang
Unilever Indonesia telah melakukan program emosi dan kuat dengan menonjoknya, meremasnya,
kemitraan dengan beberapa perusahaan lokal dan membantingnya.
membina para pemasok agar mereka dapat meningkatkan Di akhiri dengan gaya seperti jagoan sang anak
kualitas dan produktivitas sesuai standar internasional. terlihat sangat puas telah menghabisi kuman-kuman
Pada awal tahun ini Unilever Indonesia menyerahkan dalam fantasinya menjadi figure Hulk. Kemudian
sertifikat preferred partner kepada 22 perusahaan ibunya berkata “sudah ya, kalo busanya berubah jadi
rekanan yang memenuhi kriteria Unilever, antara lain: hijau berarti kumannya sudah hilang”, kemudian anak
tepat waktu, tepat jumlah pengiriman, harga yang tersebut membilas tangannya dengan air dan terlihat
kompetitif, dan perencanaan yang matang. busa yang berwarna hijau mulai turun dari tangan
anak itu menandakan kuman yang sudah hilang.
Iklan Lifebuoy Handwash versi Changing Colour Iklan diteruskan dengan munculnya seorang ahli
Dalam bentuk promosi produknya, varian Lifebuoy peneliti kesehatan yang menjelaskan tentang kristal
membuat iklan yang bermacam-macam sesuai dengan hijau dalam sabun lifebuoy yang berubah menjadi
produknya dan dapat menarik minat khalayak untuk hijau menandakan kuman hilang dalam sepuluh detik,
melihat dan menonton tayangan iklan produk mereka. lalu layout berganti dan terdapat produk lifebuoy
Dalam setiap produk terdapat suatu tema cerita yang Handwash changing colour dengan sosok figure Hulk
berbeda-beda karena sesuai dengan varian yang mereka di sampingnya dan kemudian keluar logo Unilever
ingin pasarkan. pada pojok kanan atas.
Setiap iklan yang diproduksi oleh Lifebuoy ini Objek penelitian kali ini adalah iklan televisi
kebanyakanmengandung unsur yang mendidik agar Lifebuoy Handwash versi Changing Colour. Dalam
menarik perhatian orang tua dan anak-anak menjadi iklan Lifebuoy Handwash versi Changing Colour ini
target marketing mereka. Lifebuoy selalu menggunakan dibagi menjadi 17 (tujuh belas) scene yang telah
pakar ahli dalam bidang kesehatan pada akhir iklannya digambarkan diatas dan dapat dilihat dalam subjek
untuk meyakinkan masyarakat. Dibawah ini adalah penelitian pada bagian gambaran iklan Lifebuoy
tampilan visualisasi dari iklan Lifebuoy Handwash Handwash versi Changing Colour.
versi Changing Colour:
Dalam tampilan visual diatas dapat dilihat dengan Pemaknaan Denotasi
setting latar didalam rumah yang cukup mewah hal ini Dalam pengertian umum, denotasi biasanya
mengesankan keluarga itu berada dalam rumah yang dimengerti sebagai makna harifiah, makna yang

261
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

“sesungguhnya”. Proses signifikasi yang secara dengan mitos yang berkembang dimasyarakat,
tradisional disebut sebagai denotasi ini biasanya karena sebelum datangnya agama masyarakat
mengacu kepada penggunaan bahasa dengan arti yang Indonesia menganut kepercayaan animisme dan
sesuai dengan apa yang terucap. Dalam semiotika dinamisme. Kepercayaan tersebut sedikit demi sedikit
Roland Barthes denotasi merupakan pemaknaan mulai menghilang karena semakin berkembangnya
tahap pertama. Berikut adalah tabel denotasi dariiklan teknologi dan ilmu pengetahuan yang memandang
Lifebuoy Handwash versi Changing Colour. segala sesuatunya secara logis atau masuk akal.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa mitos yang
Pemaknaan Konotasi masih ada telah menjaga nilai-nilai kebaikan
Konotasi adalah tingkat penandaan yang menjelaskan yang membuat masyarakat Indonesia dikenal sangat
hubungan antara penanda dengan petanda, didalamnya ramah karena semenjak kecil kita telah banyak dijejali
beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dengan mitos-mitos yang membuat kita ketika besar
dan tidak pasti (artinya terbuka terhadap berbagai hal sangat menghormati apapun yang ada disekitar kita.
kemungkinan), ia menciptakan makna-makna lapis Sebagai contoh mitos yang ada dalam masyarakat
kedua yang bersifat implisit (connotative meaning) Indonesia khusunya orang jawa adalah mitos ketika
yang berbentuk ketika penanda dikaitkan dengan menonton wayang harus selesai sampai akhir
berbagai aspek psikologis seperti perasaan, emosi dan tidak boleh pulang ketika wayang belum selesai
keyakinan. Dengan kata lain, pemaknaan pada tingkat pertunjukannya, dipercaya bahwa orang yang pulang
kedua merupakan makna tersirat yang lebih mendalam ketika pertunjukan wayang belum selesai akan diganggu
sesudah pemaknaan denotasi, yakni terlihat. oleh mahluk gaib atau jin yang dapat menyerupai
Berbeda pada tahap pertama melalui pemaknaan yang bintang dan mendapat kesialan dalam hidupnya.
terlihat, pada tahapan kedua yakni konotasi, penulis Selain mitos mengenai wayang tersebut masih
mencoba menjelaskan makna yang tersirat secara lebih banyak mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat
mendalam mengenai pesan-pesan yang disampaikan Indonesia. Pada penelitian ini akan dibahas mitos
dalam iklan Lifebuoy Handwash versi Changing Colour. mengenai sosok pahlawan super Hulk dalam
iklan Lifebuoy Handwaash versi Changing Colour.
Mitos Dalam sejarahnya pahlawan super seperti Hulk sudah
Setelah membahas makna denotasi dan konotasi banyak berkembang di masyarakat Indonesia melalui
pada semiotika Roland barthes yang mengatakan wayang. Pada jaman dahulu wayang diartikan
dalam bukunya Mithologies (1972) “myth is associated sebagai bayangan, yang dapat diartikan juga sebagai
with classical fabels about spirits, gods, and heroes.” bayangan kita didunia ini. Para pendahulu kita lebih
Artinya adalah bahwa mitos merupakan cerita klasik memilih membuat ajaran nilai-nilai filsafatnya tertuang
yang berisi tentang roh, Tuhan/Dewa, dan pahlawan. melalui runtutan cerita dan karakter tokoh dalam cerita-
Mitos dalam semiotika Roland Barthes terletak pada cerita wayang.
tingkat kedua penandaan, jadi setelah terbentuk Tokoh dalam wayang sangat banyak namun juga
sistem signifier-signified, tanda tersebut akan menjadi ada yang berperan sebagai kesatria yang sering kita
penanda baru yang kemudian memiliki petanda kedua kenal yaitu Gatotkaca, Bima, Arjuna, Antasena,
dan membentuk tanda baru. Jadi, ketika suatu tanda Nakula, Sadewa dan Hanoman. Tokoh karakter
yang memiliki makna denotasi kemudian berkembang tersebut lebih banyak dikenal melalui cerita yang
menjadi makna konotasi dan selanjutnya makna melegenda kemudian dijadikan buku atau komik.
konotasi tersebut menjadi mitos. Sementara Cerita tentang kepahlawanan di Indonesia memudar
pengertian mitos secara umum merupakan cerita ketika teknologi berkembang dan masuknya budaya
prosarakyat yang menceritakan kisah berlatar masa barat yang menghasilkan cerita kepahlawanan lebih
lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta menarik. Perkembangan teknologi yang begitu cepat
dan keberadaan makhluk didalamnya, serta dianggap membuat semakin terlihat menarik bagi anak-anak
benarbenar terjadi oleh yang mempunyai cerita atau sekarang ini, ditambah dengan cerita kepahlawanan
penganutnya. Dalam hal ini mitos bisa mengacu pada dari budaya pop Amerika yaitu produksi film
cerita traadisional. Marvel.
Dalam iklan Lifebuoy Handwash versi Changing Karen Armstrong dalam buku kecilnya The History
Colour terdapat mitos yang dapat diungkapkan yaitu of Myth menulis bahwa pada dasarnya manusia adalah
mitos penggunaan sosok pahlawan Hulk asal Amerika. myth makers. Hanya manusia dan tidak makhluk
Dalam hal ini masyarakat Indonesia masih percaya lainyang merefleksikan hidupnya. Pikiran manusia

262
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

mampu mengeluarkan ide dan pengalaman yang Film yang sedang digemari anak-anak tentang
tidak dapat dijelaskan. Dengan imajinasinya manusia kepahlawan super yang berasal dari budaya Amerika
mampu menggambarkan sesuatu yang tidak langsung menjadi pemilihan produsen iklan.
hadir di depannya. Hulk disini dihadirkan sebagai mainan anak dan
Dalam iklan Lifebuoy Handwash versi Changing juga imajinasi seorang anak yang merubah tangannya
Colour ini sosok figure Hulk terlihat memberikan menjadi besar dan kuat seperti Hulk. Sosok Hulk dalam
imajinasi kepada seorang anak dimana anak tersebut iklan Lifebuoy Handwash versi Changing Colour
merubah tangannya menjadi kuat dan hijau seperti Hulk. ini direpresentasikan sebagai imajinasi anak akan
Hulk dalam iklan ini masuk kedalam imajinasi seorang kegemarannya terhadap tokoh pahlawan super untuk
anak yang menumpas kuman-kuman, anak tersebut membasmi kuman-kuman yang berada dalam tangan
merasa menjadi seperti pahlawan yang di idolakannya. anak tersebut.
Imaji pahlawan super telah menjadi bagian dari Dalam iklan Lifebuoy handwash versi Changing
perjalanan cerita hidup masyarakat di berbagai belahan Colour penulis beranggapan bahwa latar belakang dari
dunia. Mitos dan legenda tentang manusia super sudah perusahaan pembuat iklan tersebut memiliki pengaruh
lama direproduksi secara tradisional melalui berbagai terhadap perkembangan budaya Amerika di masyarakat
media. Indonesia serta pemilihan sosok figure Hulk merupakan
Mitos yang ada dalam iklan Lifebuoy Handwash vesi sasaran yang tepat untuk anak-anak dalam target market
Changing Colour ini adalah penggunaan karakter figure dari produk Lifebuoy Handwash.
Hulk yang dapat masuk kedalam imajinasi seorang Melihat mitos yang ada dalam iklan ini,
anak, sehingga anak tersebut berimajinasi menjadi penulis mencoba menghubungkan dengan teori
Hulk dan dapat membasmi kuman-kuman. yang penulis gunakan yaitu teori konstruksi realita
sosial oleh Peter L. Berger yang dimana menyatakan
Pembahasan bahwa tindakan individu sebagai aktor yang kreatif
Setelah penulis menjabarkan story board dalam realitas sosial yang ingin dibentuknya.
dari iklan Lifebuoy Handwash versi Changig Realitas sosial merupakan konstruksi sosial yang
Colour ini kemudian dilanjutkan dengan memaknai yang diciptakan oleh individu yaitu dalam hal ini
setiap bagian dari story board sesuai dengan teori yang mitos mengenai imajinasi pahlawan super, sehingga
digunakan, yaitu teori semiotika yang dipopulerkan terjadi sebuah konstruksi sosial yang dimana
oleh Roland barthes. Dalam teori semiotika Roland banyak orang percaya bahwa pahlawan super
Barthes membagi tingkatan pemaknaan menjadi 2 ini sudah melegenda dan menjadi mitos sejak
(dua) tingkatan yaitu pemaknaan denotasi kemudian dahulu kala dibelahan dunia manapun termasuk
menjadi pemaknaan konotasi yang disesuaikan dengan Indonesia dalam budaya jawa yaitu tentang satria dalam
mitos yang ada pada suatu masyarakat. pewayangan.
Dalam iklan Lifebuoy Handwash versi Changing Penulis juga melakukan beberapa wawancara
Colour menggunakan pendekatan budaya yaitu untuk mencocokan hasil analisis penulis terhadap
budaya Amerika. Pada iklan ini penulis memiliki iklan Lifebuoy Handwash versi Changing
anggapan bahwa produsen iklan ini ingin membuat Colour dengan pandangan dari pihak professional
iklan tentang Hulk yang sudah berkembang atau praktisi dunia iklan dan yang terpenting
dimasyarakat Indonesia bahkan dalam kalangan anak- terpenting adalah wawancara yang penulis lakukan
anak. dengan dengan Brand manager Unilever Indonesia
Iklan ini mengemasnya dengan sedemikian rupa bagian Lifebuoy yang dilakukan menggunakan surat
sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat elektronik atau e-mail. Setelah melakukan wawancara
dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat kepada pihak-pihak yang dianggap memiliki
Indonesia. kompetensi dan keterlibatan dalam iklan tersebut,
Penggunaan budaya Amerika yang melibatkan Hulk penulis mendapatkan beberapa persamaan analisa dan
dalam iklan ini menurut penulis dapat mewakili yang pandangan terhadap iklan Lifebuoy Handwash versi
sedang berkembang dan disenangi oleh anak-anak Changing Colour antara lainnya adalah pesan yang ingin
saat ini. disampaikan melalui iklan ini tentang apa yang terjadi
Oleh sebab itu pihak produsen Lifebuoy ingin dalam keseharian masyarakat Indonesia, korelasi
mengedukasi anak-anak melalui tentang bahaya antara penggunaan figure Hulk untuk mengedukasi
kuman ditangan dan dengan menampilkan sosok anak-anak menjadi target khalayak dan target market
Hulk maka dapat dimengerti oleh anak-anak. produk Lifebuoy Handwash.

263
WACANA Volume XIV No. 3. Agustus 2015, Hlm. 203 - 296

Kesimpulan Daftar Pustaka


Setelah melakukan analisa yang telah dijabarkan dan Aloliliweri, 1992, Dasar-Dasar Komunikasi
dijelaskan pada bab sebelumnya, kini penulis mencoba Periklanan, Bandung: PT. Citra
menyimpulkannya. Dan hasil penelitian menunjukan Aditya Bhakti Aloliliweri, 2003, Dasar-dasar
terdapat tanda-tanda denotasi dari kegemaraan Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: Pustaka
anak-anak terhadap figur Hulk yang menjadi mainan Pelajar
dan kaos yang digunakan anak tersebut dalam iklannya. Budiman, Kris, 2011, Semiotika Visual, Yogyakarta:
Lalu dari tanda-tanda tersebut ditemukan makna Jalasutra
konotasi bahwa sosok figur Hulk masuk kedalam Bungin, Burhan, 2008, Konstruksi Sosial
imajinasi anak sehingga anak tersebut merasa dirinya Media Massa, Jakarta: Raja Grafindo
sebagai pahlawan super, serta mitos pahlawan Cresswell, John W, 2002, Research Design (desain
super masih menjadi kegemaran anak-anak dan dapat penelitian) pendekatan Kualitatif atau Kuatitatif
memasuki imajinasi anak-anak. Pengantar Studi Supaerlan, Jakarta: KIK Press
Sesuai dengan hasil wawancara dengan pihak PT. Dameria, Anne, 2007, Colour Basic, Jakarta: Link &
Unilever Indonesia yang memberikan alasan mengapa Match Graphic
mereka memilih figur Hulk dalam iklan ini yaitu Effendi, Onong Uchjana. 2009. Ilmu Komunikasi teori
karena ingin memasukan produk Lifebuoy Handwash dan praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
versi Changing Colour kedalam imajinasi anak-anak Effendy, Onong Uchajana, 1984, TV siaran dan praktek,
tentang Hulk. Begitu juga riset yang telah dilakukan Bandung: Penerbit Alumni
pihak Unilver bahwa Hulk adalah superhero yang Effendy, Onong Uchjana, 2003, Ilmu Teori dan
paling populer dikalangan anak-anak saat ini. Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya
Unilever juga ingin mengedukasi anak-anak Bakti
tentang bahaya kuman yang berada ditangan dengan Eriyanto, 2001, Analisis Framing: Konstruksi,
menggunakan figur Hulk masuk kedalam imajinasi Ideologi, dan Politik Media, Bandung: PT. Lkis
anak-anak dan membasmi kuman. Pelangi Akasara
Pemilihan figure Hulk dalam iklan Lifebuoy Fiske, John, 1998, Cultural and communication
Handwash versi Changing Colour sangat tepat dimana studies, Yogyakarta:Jalasutra
produk yang dapat berubah menjadi warna hijau dan Hamalik, Oemar, 1994, Media Pendidikan, Bandung:
disesuaikan dengan Hulk yang dapat berubah juga PT. Citra Aditya
sehingga dapat memasuki imajinasi anak-anak. Indiawan, 2006, Semiotika, Jakarta: Universitas
Figure Hulk juga sangat populer dikalangan anak-anak Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
di Indonesia sehingga pesan yang ingin disampaikan Jalaludin, Rakhmat, 1980, Komunikasi Sosial Di
dapat terlihat. Indonesia, Bandung:Remaja Rosdakarya
Berikut adalah saran yang penulis rasa perlu untuk Jefkins, Frank, 1996, Periklanan, Haris Munandar,
diketahui dan disampaikan, diantaranya: Jakarta: Erlangga
Jika produsen ingin mengedukasi anak-anak ada Kurniawan, 2001, Semiologi Roland Barthes, Magelang:
baiknya produsen memakai superhero yang Indonesia Tera
diciptakan oleh Unilever sendiri sehingga dapat McQuail, Dennis, 1987, Teori Komunikasi Massa
menciptkan imajinasi anak-anak terhadap superhero Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga
Indonesia. Moleong, Lery J, Metodologi Penelitian Kualitatif
Dengan penggunaan Hulk ada baiknya iklan (edisi revisi), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Lifebuoy Handwash yang lain mungkin dapat Muwarni, Endah, 2004, Dasar-dasar Periklanan,
menggunakan sosok pahlawan juga seperti Ironman, Jakarta: Wacana Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Captain Amerika, Thor atau Batman dan lain Fakultas Ilmu Komunikasi Univ. Prof. Dr.
sebagainya. Moestopo
Ada baiknya mengeksplore lebih jauh mengenai Noviani, Ratna, 2002, Jalan Tengah Memahami
budaya Indonesia dan pahlawan yang ada didalamnya Iklan Antara Realitas, Representasi dan simulasi,
seperti pewayangan sehingga dalam menampilkan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
iklan dapat memperlihatkan unsur kekayaan budaya Pilliang, Yasraf Amir, 2003, Hipersemiotika : Tafsir
yang dimiliki Indonesia. Cultural Studies Atas Matinya Makna, Bandung:
Jalasutra

264
Ario Antokosuryo, REPRESENTASI SOSOK SUPERHERO HULK DALAM IKLAN LIFEBUOY HANDWASH ...

Salim, Agus, 2001, Teori dan Paradigma Penelitian Wahyudi, J.B, 1986, Media Komunikasi Massa Televisi,
Sosial, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya Bandung: Alumni
Sobur, Alex, 2006, Analisis Teks Media, Bandung: Widyiatma, Rendra, 2005, Pengantar Periklanan,
PT Remadja Rosdakarya Sobur, Alex, 2009, Jakarta: PT. Busana Pustaka Indonesia
Semiotika Komunikasi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Website:
Sudjiman, Panuti dan Zoest, Aart Van, 1992,Serba- http://id.wikipedia.org/wiki/Unilever
serbi Semiotika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka http://www.Unilever.co.id/id/
Utama. brands-in-action/detail/Lifebuoy
Suhandang, Kustadi, 2005, Periklanan Manajemen http://marvel.com/universe/Hulk
(Kiat dan Strategi),Bandung : Nuansa http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Amerika_Serikat
Sulaeman, M. Munandar, 1995, Ilmu Budaya Dasar, http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_populer
Bandung: PT. Eresco
Wahyu, Indiwan Seto, 2011, Semiotika Komunikasi,
Jakarta: Mitra Wacana Media

265

Anda mungkin juga menyukai