Anda di halaman 1dari 3

KEPEMIMPINAN

EKM476– E2
TUGAS MANDIRI
ANALISIS TOKOH DALAM BUKU BIOGRAFI
RADEN AJENG KARTINI

Dosen Pengampu
Dr. Made Surya Putra, S.E., M.Si.

Oleh:
Ni Kadek Yudani
2007521070 / 14

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
Raden Ajeng Kartini, atau lebih dikenal sebagai Kartini, adalah seorang tokoh perempuan
Indonesia yang dikenal sebagai pelopor perjuangan emansipasi wanita pada awal abad ke-20.
Dia lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dan wafat pada usia muda, yaitu
pada tanggal 17 September 1904. Kartini dikenal karena surat-suratnya yang menggambarkan
pemikiran dan aspirasinya terhadap hak-hak perempuan dan pendidikan di Indonesia.
Dalam konteks kepemimpinan, Kartini dapat dianggap sebagai seorang pemimpin sosial
dan pemikir, meskipun perannya tidak bersifat politis atau pemerintahan.

hubungan antara konsep kepemimpinan yang dibahas dan nilai-nilai yang dianut oleh
Raden Ajeng Kartini.

Perilaku Berorientasi Tugas: Kartini, dalam perjuangannya untuk emansipasi perempuan,


memfokuskan diri pada tugas besar untuk meningkatkan status dan pendidikan perempuan. Dia
menetapkan tugas-tugas krusial, seperti mendirikan sekolah untuk perempuan, memastikan
bahwa mereka mendapatkan pendidikan yang layak.

Perilaku Berorientasi Perubahan: Kartini adalah agen perubahan sosial yang signifikan. Dia
tidak hanya menerima norma-norma sosial zaman itu, tetapi berusaha untuk mengubahnya.
Perilaku berorientasi perubahan ini terlihat dalam upayanya untuk memberikan hak pendidikan
kepada perempuan dan memecahkan tradisi patriarki yang membatasi peran perempuan.
Kepemimpinan Partisipatif:

Hubungan dengan Kartini: Kartini memahami pentingnya partisipasi aktif perempuan


dalam proses perubahan. Dia mendorong perempuan untuk terlibat secara langsung dalam
pendidikan dan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang memengaruhi hidup mereka.

Kepemimpinan Transformasional: Kartini tidak hanya berusaha untuk mengubah situasi


fisik perempuan tetapi juga untuk mentransformasi pola pikir masyarakat. Visinya tentang
pendidikan dan pembebasan perempuan melibatkan transformasi mendasar dalam cara pandang
masyarakat terhadap peran gender.
Kepemimpinan Eksternal: Kartini tidak hanya memandang masalah dari perspektif lokal
atau nasional, tetapi juga secara eksternal melibatkan dirinya dalam konteks global. Dia mencari
inspirasi dan dukungan dari luar untuk membantu mempercepat perubahan di tingkat lokal.

Kepemimpinan Suportif: Nilai-nilai kepedulian dan dukungan dalam kepemimpinan


suportif dapat dikaitkan dengan pendekatan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Kartini memberikan dukungan moral dan praktis untuk membantu perempuan mencapai potensi
penuh mereka.
konsep-konsep kepemimpinan yang dibahas memiliki korelasi dengan nilai-nilai Kartini
dalam upaya memajukan perempuan dan mengubah norma-norma sosial pada masanya.
Kepemimpinan Kartini mencerminkan kombinasi berbagai tipe perilaku kepemimpinan yang
memperhitungkan tugas, perubahan, partisipasi, transformasi, pengaruh eksternal, dan dukungan
terhadap individu.

Anda mungkin juga menyukai