Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

KODE / MATA KULIAH : ISIP4210 / PENGANTAR ANTROPOLOGI 48


DOSEN PENGAMPU : Ayu Febryani, S.Pd., M.Si

Di Kerjakan Oleh :

NAMA : RESTU DWI ASTUTI


NIM : 044444748
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TERBUKA
2023.2
Terdapat hubungan antara nelayan, pengepul ikan, hingga pedagang ikan bahkan toko ikan. Bagaimana
komponen-komponen tersebut bisa dijelaskan melalui teori struktural-fungsional? Jelaskan.

Jawaban :

Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya
menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Teori
Struktural Fungsional – Setiap manusia pasti akan berhubungan dengan manusia lainnya, baik itu dalam
keluarga, dalam pekerjaan, dalam pendidikan, dan lingkungan-lingkungan lainnya. Untuk bisa berhubungan
dengan baik antar setiap manusia, maka dibutuhkan yang namanya peran atau fungsinya masing-masing.
Dari fungsi manusia pada suatu lingkungan itulah memunculkan tugas-tugas yang harus dapat diselesaikan
dengan baik. Tugasnya yang tidak dapat diselesaikan bisa menyebabkan suatu lingkungan masyarakat
menjadi tidak harmonis dan tidak teratur.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembagian tugas yang diberikan oleh setiap manusia disesuaikan
dengan fungsi dari manusia itu sendiri dalam lingkungan masyarakat. Rasanya akan sulit untuk diterima oleh
setiap manusia jika tugas-tugas yang diberikan tidak sesuai dengan fungsi atau peran manusia dalam
lingkungan masyarakat.

Bukan hanya fungsi dari setiap manusia yang perlu diperhatikan, tetapi struktur sosial dalam lingkungan
masyarakat juga perlu diperhatikan. Struktur sosial yang baik dan benar akan menciptakan lingkungan
masyarakat yang harmonis dan teratur. Apabila struktur sosial dalam suatu lingkungan masyarakat
berantakan, maka anggota masyarakat tersebut tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga bisa
terjadi saling menyalahkan antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, struktur yang
dimaksud adalah pola-pola nyata dari hubungan antarkomponen yang ada dalam masyarakat,yang relative
bertahan lama. Oleh karena itu, interaksi-interaksi yang terjadi setidaknya adalah dengan cara yang
terorganisasi. Jadi, masyarakat secara keseluruhan bisa dipandang sebagai sebuah struktur besar yang
menaungi berbagai struktur-struktur yang lebih kecil yang ada dalam masyarakat tersebut, dimana struktur
yang satu saling berhubungan dengan struktur yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut, pemikiran structural
fungsional memandang individu selalu menempati suatu status social dalam berbagai struktur social yang
ada dalam masyarakatnya (individu umumnya memiliki lebih dari satu status sosial). Individu yang
menempati suatu status social tertentu memiliki hak-hak dan kewajiban yang tertentu pula sesuai dengan
status social yang disandangnya. Hak-hak dan kewajiban yang melekat pada status social inilak yang
menentukan peran seseorang di dalam masyarakat.
Dalam hal ini hubungan antara nelayan, pengepul ikan, hingga pedagang ikan bahkan toko ikan yang
komponen-komponennya tersebut dijelaskan melalui teori struktural-fungsional adalah seperti berikut :

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mengalami perkembangan dalam berbagai aspek seiring
dengan perjalanan waktu. Perkembangan tersebut adalah akibat tuntutan hidup yang harus dipenuhi,
mengingat hal tersebut adalah merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Manusia pada umumnya bekerja dan berusaha agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan
primer maupun kebutuhan lainnya, demikian halnya nelayan. Dengan kondisi ekonomi yang pada taraf
hidup lemah, kriteria pembedaan masyarakat pada hakikatnya memiliki sifat yang dinamis. Artinya
masyarakat senantiasa mencari kriteria khusus untuk membedakan satu kelompok sosial dengan kelompok
lainnya. Kebersamaan dan kestabilan hidup bermasyarakat sangat erat kaitannya dengan karakteristik
kepribadian seseorang, keadaan sosial ekonomi maupun keadaan alam. Namun dari beberapa faktor tersebut,
nampaknya perilaku manusia sendiri yang sangat berpengaruh terutama yang berkaitan dengan hubungan
kerja masyarakat antara nelayan, pengepul ikan, hingga pedagang ikan bahkan toko ikan. Hal ini patut
disadari bahwa hubungan tersebut merupakan wujud kelangsungan hidup bagi setiap masyarakat yang
sebagianbesar bermatapencaharian sebagai nelayan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam teori struktural-
fungsional yang menjadi ukuran adalah kepemilikan modal yaitu nelayan yang memiliki modal serta yang
tidak memiliki modal atau yang hanya mempunyai kemampuan dan keterampilan. Masyarakat nelayan yang
dimaksudkan disini adalah sekelompok orang atau manusia yang hidup bersama dalam waktu yang cukup
lama secara sadar merupakan satu kesatuan yang mempunyai mata pencaharian sebagai penangkap ikan.
Didalam masyarakat nelayan terdapat hubungan antara pengepul ikan, pedagang ikan bahkan toko ikan yaitu
: Pengepul adalah pedagang perantara yang membeli dari produsen atau pihak pertama. Sedangkan
Pedagang ikan adalah seseorang/perorangan yang menjual ikan hasil tangkapan nelayan di pasar, dan Toko
ikan adalah tempat yang digunakan untuk memasarkan ikan dan produk ikan. Selain ikan, organisme akuatik
dan boga bahari lainnya juga dijual, seperti cumi dan udang. Pasar/toko ikan dapat ditujukan untuk menjual
ikan secara grosir kepada pedagang ikan lain atau secara eceran kepada konsumen. Pasar/toko ikan juga
menjual aneka jajanan yang terbuat dari hasil laut, dan restoran serta warung makan yang khusus
menyajikan masakan ikan juga berdiri di dekat pasar/toko ikan.

Hubungan antara nelayan, pengepul ikan, hingga pedagang ikan bahkan toko ikan secara sederhana diartikan
sebagai cara- cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok
manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut serta apa yang akan
terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara hidup yang telah ada. Atau
dengan kata lain, hubungan antara nelayan, pengepul ikan, hingga pedagang ikan bahkan toko ikan diartikan
sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Dalam teori struktural-fungsional hubungan antara nelayan, pengepul ikan, hingga pedagang ikan bahkan
toko ikan terdapat komponen/unsure yang membentuk satu kesatuan atau kerjasama yang terjadi
didalamnya. Di dalam hal ini hubungan antar semuanya menggunakan hubungan patron-klien yang terjadi
antara nelayan, pengepul ikan, hingga pedagang ikan bahkan toko ikan.Dimana yang bertindak sebagai
patron yaitu pedagang/pengepul ikan/toko ikan, sedangkan yang menjadi klien yaitu nelayan.meskipun
nelayan dalam hal ini sebagai seseorang yang memiliki kapal, namun hasil tangkapan yang sedikit yang
disebabkan karena nelayan masih menggunakan alat tangkap tradisional membuat nelayan masih bergantung
kepada pedagang. Hubungan patron-klien antara pedagang/pengepul ikan/toko ikan,dengan nelayan dapat
dilihat dari dua aspek yaitu aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial hubungan patron-klien diantaranya
: hubungan nelayan dengan pedagang dekat, jarang terjadi konflik antar pedagang dengan nelayan.
Sedangkan aspek ekonomi dari hubungan patron-klien antara pedagang dengan nelayan yaitu : sumber daya
yang tidak seimbang antara pedagang dengan nelayan dan hubungan yang saling menguntungkan antara
pedagang dengan nelayan. Oleh karena itu dengan sifat kekeluargaan yang tertanam dalam diri setiap orang
yang berbeda stratifikasi atau lapisan kelas tersebut, mereka semua saling berdampingan dan membantu
disaat susah maupun senang karena semuanya baik senang dan duka yang dialami oleh salah satu orang yang
berbeda kelas tersebut akan dirasakan oleh semuanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam hubungan antara nelayan, pengepul ikan, hingga pedagang ikan bahkan
toko ikan menciptakan atau mempunyai timbale balik yang cukup besar antar sesame mereka yang terlibat di
dalam teori struktural-fungsional khususnya hubungan patron-klien. Dan dengan adanya hubungan yang
menciptakan komponen-komponen yang ada maka akan memungkinkan terpenuhinya berbagai kebutuhan
bagi keberlangsungan sebuat kesatuan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

(Sumber : BMP ADPU4210 Pengantar Antropologi Edisi 2 Modul 3 Kegiatan Belajar 1 (Fungsionalisme
dan Struktural-Fungsionalisme)
https://an-nur.ac.id/struktural-fungsional-pengertian-tokoh-contoh-dan-kritiknya/

Anda mungkin juga menyukai