GLOSARIUM .................................................................................................................. ii
Biaya indirect outside healthcare : biaya diluar pelayanan kesehatan seperti transportasi,
makan, produktivitas pasien
Pengendalian IDO: suatu cara yang dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan kejadian
infeksi setelah Tindakan operasi.
ABSTRAK
Puskesmas Kecamatan Jatinegara merupakan fasilitas Kesehatan tingkat pertama
yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan upaya Kesehatan masyarakat,
termasuk mewujudkan keselamatan pasien, menurunkan angka kejadian infeksi daerah
operasi yang sesuai dengan target yang direkomendasikan oleh Kemenkes yaitu ≤2%dan
meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas Kecamatan Jatinegara . Sesuai dengan
visi Puskesmas Kecamatan Jatinegara yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang
Berkualitas Menuju Masyarakat Jatinegara Sehat Tahun 2025 yang dapat diwujudkan
dengan misi memberikan pelayanan Kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif serta mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
melalui Kerjasama lintas program, lintas sektor, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan
organisasi terkait.
Berdasarkan data tim PPI mengenai infeksi daerah operasi di Puskesmas Kecamatan
Jatinegara pada Januari 2022 – Desember 2022 sekitar 14,5% yaitu sebanyak 165 tindakan
bedah minor yang dilakukan terdapat 24 pasien yang menegalami infeksi daerah operasi (IDO).
Hal ini disebabkan tidak tersedianya bundle pencegahan infeksi daerah operasi, petugas tidak
melakukan kebersihan tangan, kurangnya edukasi terhadap pasien mengenai kebersihan luka,
insturmen bedah dalam keadaan tidak baik dan keterbatasan sarung tangan steril.
Dalam upaya menurunkan angka infeksi daerah operasi (IDO) terutama bedah minor di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yaitu Puskesmas Kecamatan Jatinegara maka disusun
inovasi “PAKAI DASI” ( Pengendalian Angka Infeksi Daerah Operasi ). Inovasi ini berisi Berdasi
Kupu, Kerah, Sanghai, Jas dan Kemeja, yang semuanya dapat dijadikan acuan bagi semua
petugas dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi daerah operasi (IDO) serta
dapat mewujudkan keselamatan pasien, menurunkan angka kejadian infeksi daerah operasi yang
sesuai dengan target yang direkomendasikan oleh Kemenkes yaitu ≤2% dan meningkatkan
kualitas kualitas pelayanan di Puskesmas Kecamatan Jatinegara.
PENDAHULUAN
PROFIL PUSKESMAS
Puskesmas Kecamatan Jatinegara termasuk wilayah Kecamatan Jatinegara
merupakan salah satu kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Timur yang terletak antara
106049’35” Bujur Timur dan 06010’37” Lintang Selatan, memiliki luas wilayah 1134
Km2 yang terdiri dari 8 Kelurahan, 91 RW, 1128 RT dan 115.124 KK dengan jumlah
penduduk 315.845 (Kantor Suku Dinas Dukcapil Kecamatan Jatinegara), dengan
penggunaan lahan untuk perumahan sebanyak 71,82 %, industri 1,99 % dan lainya 26,19
%.
Secara geografis wilayah kecamatan Jatinegara berbatasan dengan :
a. Sebelah utara : Wilayah kecamatan Matraman dan Pulogadung
b. Sebelah timur : Wilayah kecamatan Duren Sawit
c. Sebelah selatan: Sepanjang jembatan Cawang, Kalimalang Berbatasan dengan
Kecamatan Makasar dan Kramat Jati
d. Sebelah barat : Sepanjang Kali Ciliwung, berbatasan dengan Kecamatan Tebet
Kecamatan Jatinegara merupakan daerah rawan banjir,dari 8 Kelurahan 2
merupakan kelurahan yang rawan banjir melalui kali ciliwung
Data WHO menunjukan bahwa selama lebih dari satu abad, perawatan operasi telah
menjadi komponen penting dari perawatan kesehatan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap
tahun ada 230 juta tindakan operasi dilakukan di seluruh dunia baik operasi kecil maupun
operasi besar (Hasri, 2012). Kejadian infeksi luka post operasi di Amerika 2 Serikat sekitar 2-
4% dari pasien yang menjalani operasi setiap tahunnya (Anderson, 2011). Data infeksi
daerah operasi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara pada Januari 2022 – Desember 2022
sekitar 14,5%.
Infeksi daerah operasi (IDO) masih menjadi penyebab mortalitas dan morbiditas yang
berarti pada pasien di rumah sakit. Penelitian di Amerika oleh Klevens et al.(2007)
menunjukkan bahwa IDO menyumbang 20% dari seluruh infeksi nosokomial pada pasien
dewasa dan anak-anak di luar unit perawatan intensif. Pada penelitian tersebut juga
didapatkan jumlah kematian karena infeksi nosokomial sebesar 98,987 di tahun 2002 dan
8,205 diantaranya disebabkan oleh IDO.
Total
Stratifikasi Masalah
Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan tabel USG dan diagram
Pareto sebagai berikut:
Total
Berdasarkan diagram pareto dari hasil analisa Urgency, Seriousness, Growth (USG) maka tim
GKM mengambil permasalahan utama angka kejadian infeksi daerah operasi di Puskesmas
Kecamatan Jatinegara.
N0 LANDASAN ISI
1 Visi Puskesmas Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang
Kecamatan Jatinegara Berkualitas Menuju Masyarakat Jatinegara
Sehat Tahun 2026
2 Misi Puskemsas Memberikan pelayanan Kesehatan melalui upaya
Kecamatan Jatinegara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif DAN
nomor 1 dan 6 mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat melalui Kerjasama
lintas program, lintas sektor, Lembaga Swadaya
Masyarakat, dan organisasi terkait
3 Undang Undang Nomor 36 Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan
Tahun 2009 tentang akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas
Kesehatan Pasal 17 dan pelayanan Kesehatan, pemerintah bertanggung
18 jawab untuk memberdayakan dan mendorong
peran aktif masyarakat dalam segala bentuk
upaya kesehatan
4 Peraturan Menteri Bundle pencegahan infeksi daerah operasi ini
Kesehatan No. 27 Tahun berisi pedoman tentang bagaimana melakukan
2017 tentang Pencegahan tindakan bedah minor, mulai dari preoperatif
dan Pengendalian Infeksi hingga post operatif, target kejadian infeksi
Difasilitas Layanan daerah operasi yang seharusnya menurut
Kesehatan Kemenkes yaitu sebesar ≤2%.
MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB
Kriteria Presentase
No Uraian Masalah Total
U S G
Kurangnya edukasi
terhadap pasien
1 4 3 3 10 16,95%
mengenai
kebersihan luka
Petugas tidak
melakukan
2 kebersihan tangan 5 4 4 13 22,04%
sebelum melakukan
tindakan aseptik
Tidak tersedianya
bundle pencegahan
3 5 5 5 15 25,42%
infeksi daerah
operasi
Keterbatasan sarung
4 3 3 3 9 15,25%
tangan steril
Instrumen bedah
dalam keadaan tidak
5 baik (berkarat, 3 5 4 12 20,34%
berfungsi dengan
baik)
Jumlah 59 100%
Langkah 3
MENENTUKAN SOLUSI
1. Kurangnya 1. Memberikan Rp.600.000 1 bulan Sedang Adanya 1. Menambah biaya/ beban √Terpilih
edukasi edukasi – bahan puskesmas
terhadap perawatan Rp.800.000 pembelajaran 2. Belum tentu efektif
luka pada
pasien bagi pasien
pasien
mengenai zmelalui yang bisa di
kebersihan media leaflet pelajari
luka dirumah
2. Memberikan Rp. 600.000 1 hari Ringan Adanya hasil 1. Dilakukan pada pasien
edukasi evaluasi dari dengan perawatan luka
kembali pada edukasi yang
pasien ketika
sudah di
pasien kontrol
ulang berikan
perawatan terhadap
luka dengan pasien tentang
membuat perawatan
ceklis form luka
edukasi
terhadap
pasien
No. AKAR ANALISA BIAYA WAKTU LEVEL KELEBIHAN KEKURANGAN SOLUSI TERBAIK
PENYEBAB ALTERNATIF KESULITAN
DOMINAN SOLUSI
1 Memberikan edukasi pasien kontrol ulang luka Pasien lupa ketika petugas sudah memberikan
(BERDASI KUPU) edukasi tentang perawatan luka
2 Ceklist kepatuhan kebersihan tangan sebelum Petugas lupa mengisi ceklist kebersihan tangan
melakukan Tindakan aseptic ( KERAH ) sebelum melakukan tindakan aseptic
3 Membuat ceklis bundle pengendalian infeksi daerah Petugas lupa mengisi ceklist bundle pengendalian
operasi (SANGHAI) infeksi daerah operasi (IDO)
4 Mengadakan jumlah sarung tangan steril yang sesuai Jumlah sarung tangan steril yg diadakan terbatas
(JAS)
5 Mengadakan instrument bedah yang baru sesuai Jumlah instrument bedah yang baru diadakan
dengan jumlah yang dibutuhkan (KEMEJA) terbatas
Langkah 4
MERENCANAKAN PERBAIKAN
Dokter memutuskan
Pasien melakukan Pasien masuk ke bahwa pasien akan
pendaftaran di loket Ruang Tindakan dilakukan tindakan
bedah minor
Petugas
Tim Inovasi melakukan
membuat Sosialiasi Petugas kebersihan
ceklist mengenai melakukan tangan
kebersihan ceklist bundle cekist bundle sebelum
tangan dalam IDO IDO melakukan
bundle IDO tindakan
aseptik
Tim Inovasi
melakukan Tim Inovasi
Pelaksanaan
paparan Tim Inovasi mengajukan Sosialisasi
ceklist bundle
tentang membuat pengadaan mengenai
IDO saat
bundle IDO SOP bundle formulir ceklist bundle
tindakan
terhadap IDO ceklist bundle IDO
bedah minor
Kepala IDO
puskesmas
Petugas
Petugas
mengajukan
Petugas melakukan
Petugas instrumen
melakukan monitoring
melakukan bedah yang
steriliasi secara berkala
tindakan baru jika ada
instrumen terhadap
bedah minor yang rusak ke
bedah minor instrumen
tim
bedah minor
oengadaan
melakukan
monitoring secara
steriliasi
Tindakan hecting pada tangan berkala
instrumen
8 Agustus 2023 21 Agustus 2023
8 Agustus 2023
LANGKAH 6
6.1 EFEKTIVITAS INOVASI
Intervensi infeksi daerah operasi menggunakan Bundle Pencegahan Infeksi Daerah
Operasi yang dilaksanakan mulai bulan Juni 2023 – Agustus 2023 menunjukkan adanya penurunan
angka infeksi daerah operasi bedah minor yang dilakukan di ruang Tindakan Puskesmas
Kecamatan Jatinegara sebesar 14,5% menjadi 6,9%. Hal ini menujukkan adanya penurunan angka
kejadian infeksi daerah operasi bedah minor di Ruang Tindakan Puskesmas Kecamatan Jatinegara.
Namun angka kejadian infeksi daerah operasi ini masih diatas target dari Kemenkes (<2%).
Gambar 6. Diagram Batang Capaian
50
45
40 44
35
30 34
25
20
23
15
10
5 3 3 1
0
Juni Juli Agustus
Jumlah Tindakan 34 44 23
Kejadian Infeksi 3 3 1
8%
6%
4%
2%
0%
Juni Juli Agustus
6.3 KEBERMANFAATAN
Imbas Manfaat Konsekuensi
Pasien 1. Menurunkan angka Penolakan Sebagian pasien
kejadian infeksi daerah dengan infeksi daerah
operasi operasi untuk control sesuai
2. Menurunkan angka jadwal kontrol
kesakitan dan lama rawat
luka
Keluarga Meningkatkan wawasan keluarga Dibutuhkan waktu lebih
tentang infeksi daerah operasi bagi keluarga untuk
sehingga bisa sebagai pengingat mengikuti rangkaian proses
pasien untuk rutin control ke kontrol dan penyembuhan
Puskesmas Kecamatan Jatinegara luka
Puskesmas 1. Menurunkan angka infeksi Dibutuhkan lebih banyak
daerah operasi di SDM untuk menangani
Puskesmas kecamatan kasus infeksi daerah operasi
Jatinegara
2. Menurunkan data infeksi
daerah operasi di
Puskesmas Kecamatan
Jatinegara
Petugas Kesehatan Lebih meningkatkan pengalaman Dibutuhkan waktu lebih
petugas dalam menangani kasus bagi petugas untuk
infkesi daerah operasi memberikan penanganan
pada pasien dengan infeksi
daerah operasi
Tim PPI Pengendalian angka infeksi terakit Kurangnya jumlah petugas
dengan Hospital Acquired untuk melakukan
Infection monitoring evaluasi (audit)
6.4 KONTRIBUSI
Melalui pembuatan Bundle IDO dan pengisian ceklis pencegahan infeksi daerah operasi
memberikan kontribusi nyata terhadap menurunnya angka kejadian infeksi pasca Tindakan
operasi di ruang Tindakan Puskesmas Kecamatan Jatinegara
6.5 ADAPTABILITAS
Inovasi PAKAI DASI memiliki tujuan dalam menurunkan angka kejadian infeksi daerah
operasi pasca tindakan bedah minor. Inovasi PAKAI DASI di Puskesmas kecamatan Jatinegara
akan melakukan strategi yaitu dengan melakukan kolaborasi Bersama tim PPI PKC Jatinegara agar
melakukan sosialisasi bundle IDO di Puskesmas Kecamatan Jatinegara dan beberapa Puskesmas
Kelurahan lainnya. Dengan di lakukannnya strategi tersebut, diharapkan dapat mencegah
terjadinya infeksi ketika melakukan tindakan bedah minor pada pasien.
6.7 KOMPATIBILITAS
Inovasi pakai dasi adalah inovasi yang dibentuk dengan tujuan untuk menurunkan angka
infeksi daerah operasi pada kasus bedah minor di ruang Tindakan Puskesmas Kecamatan
Jatinegara. Hal ini sesuai dengan standar kemenkes bahwa angka kejadian infeksi daerah operasi
idealnya kurang dari 2%.
Hal ini juga erat kaitannya dengan pilar 1 transformasi layanan primer yang terdiri dari
edukasi, pencegahan primer, pencegahan sekunder, peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan
primer. Sehingga diharapkan dengan diterapkannya inovasi pakai dasi di puskesmas kecamatan
jatinegara angka ido dapat menurun mendekati target yang seharusnya.
B. Strategi Sosial
Strategi sosial dilakukan dengan cara kolaborasi dengan puskesmas kelurahan
wilayah jatinegara dan ruang Tindakan puskesmas kecamatan jatinegara. Pasien,
keluarga/wali pasien berkaitan dengan penerapan perawatan luka di rumah sesuai
dengan edukasi yang telah diberikan
C. Strategi manajerial
- Pengembangan kapasitas SDM
Pengembangan kemampuan petugas melalui pelatihan
- Penjaminan Kualitas dan Kinerja
a. Kepala puskesmas : dukungan dari pimpinan pkc jatinegara serta
kesediaan sarana prasarana dan anggaran dalam mendukung inovasi
pakai dasi . memantau indicator kinerja melalui minlok bulanan.
b. Kasatpel ukp : melalui pertemuan harian (morning report, pelaporan bila
ditemukan kasus berat) dan melalui laporan bulanan ruang Tindakan
c. Mutu: melakukan audit internal ruang Tindakan
d. Tim inovasi pakai dasi : membuat sop, sosialisasi sop, memantau
penerapan inovasi pakai dasi, mengevaluasi dan monitoring secara berkala