Anda di halaman 1dari 4

KEMATIAN DI TENGAH LAUT

Tanda awal kematian yang harus disetujui minimal 2 orang pemeriksa :


 Tidak ada nadi yang teraba dan jika pemeriksa menempelkan telinga pada dada tidak ada
suara yang terdengar
 Pernafasan telah berhenti
 Mata buram dan pupil berada di dasar mata
 Keseluruhan tubuh menjadi dingin, hal ini tidak berlaku jika suhu udara sekitar mendekati
temperatur tubuh

Tanda kematian yang mucul berikutnya adalah :

 Rigor mortis yaitu kaku mayat yang terjadi setelah 3-4 jam setelah kematian dan akan
bertahan selama 2-3 hari. Kaku mayat lebih terasa pada persendian seperti rahang, siku
dan lutut.
 Post mortem lividity atau pewarnaan. Jika mayat dibaringkan maka akan muncul warna
merah atau ungu pada punggung dan bagian belakang ekstimitas karena gaya gravitasi.
 Warna kornea menjadi putih seperti susu setelah 15jam kematian.
 Dekomposisi dapat terlihat setelah 2-3 hari post mortem, biasanya dimulai dibagian perut
yang muncul sebagai warna kehijauan.
Seseorang yang mengkonsumsi obat tertentu dalam jumlah banyak(biasanya penenang)
atau orang yang mengalami hipotermia dapat terlihat mati padahal masih hidup. Untuk itu
periksa baik-baik pernafasan, nadi, dan detak jantung agar tidak membuat kesimpulan yang
salah.
Penyebab kematian
Dibagi menjadi:
 penyebab alami misalnya penyakit
 perlukaan misalnya karena kecelakaan.

Jika pasien naik ke kapal dalam keadaan sakit, catat penyebab dan perkembangan
penyakit serta perkembangan hasil perawatan yang telah diberikan. Catatan ini harus disimpan
dengan baik untuk keperluan di masa depan. Demikian juga pada kasus terjadi perlukaan,
kondisi yang menyebabkan terjadinya kecelakaan atau perlukaan harus diselidiki dan dicatat.
Jika kematian mencurigakan, tidak biasa, mendadak atau tidak diketahui atau bila dirasa berbau
criminal pemeriksaan post mortem oleh pathologist harus dilakukan.
Identifikasi mayat
Jika kapal berada dekat dengan pelabuhan, letakkan mayat dalam bak yang diberi banyak
es, jika pelabuhan masih jauh dan tersedia lemari pendingin, simpan mayat dalam lemari
pendingin untuk dilakukan pemeriksaan oleh pathologist nantinya. Namun jika tidak
memungkinkan dan harus dilakukan penguburan di laut maka sebelumnya perlu dilakukan
pemeriksaan menyeluruh dan catat hasilnya, pemeriksaan harus dilakukan minimal oleh 2
orang.
Lepaskan semua pakaian yang dipakai tanpa merobek atau memotongnya. Buat daftar
setiap item nya, catat nama atau inisial yang mungkin ada di pakaian yang dikenakan. Kertas,
dompet, uang, dan barang pribadi milik orang yang meninggal harus dicatat dengan cermat,
letakkan dalam tas plastik, segel, beri label dan simpan dengan baik untuk diserahkan pada polisi
di pelabuhan selanjutnya. Pakaian harus disimpan dalam keadaan kering lalu bungkus dan beri
label. Saat menyerahkan barang pribadi mayat cek setiap item yang ada dalam daftar dan minta
tandatangan dari orang yang menerimanya.
Pemeriksaan mayat
Periksa mayat dengan teliti dan catat ras, warna kulit, perkiraan usia, tinggi badan mayat.
Selanjutkan catat ukuran relative tubuh (gemuk, kurus, berotot). Periksa kepala dan wajah, catat
panjang dan warna rambut, alis dan variasi normal yang mungkin ada. Catat warna mata dan
bentuk hidung. Buka mulut dan catat gigi yang lubang atau hilang. Lepaskan gigi tiruan jika ada
dan tempatkan bersama barang pribadi korban.
Periksa bagian tubuh lainnya, catat adanya tanda lahir, tahi lalat, jaringan parut atau
perubahan bentuk akibat kecelakaan. Catat posisi semua itu dilengkapi dengan panjang dan
lebarnya. Catat apakah mayat pernah disunat, bekas vaksinasi, tato (warna, posisi, gambar atau
tulisan tato). Luka atau memar juga diperiksa apakah sekiranya berkaitan dengan kematiannya.
Gambarkan jenis luka, kedalaman dan posisinya. Pada luka karena peluru, catat apakah kulit di
sekitar tempat masuk peluru menghitam atau terdapat jendalan darah, dan lihat apakah peluru
masih ada di dalam tubuh atau jika keluar dari tubuh dimana letak tempat keluarnya. Catat
apakah ada darah yang keluar dari luka, adanya jendalan darah atau noda darah pada pakaian
mayat atau darah di tempat ditemukannya mayat. Ini akan membantu menentukan apakah luka
terjadi sebelum atau sesudah kematian. Catat adanya tulang yang patah. Jika ada ulkus, ruam
atau varises juga harus dicatat dengan jelas.
Jika memungkinkan ambil foto mayat ditempat kejadian dari beberapa sudut, foto juga
proses pemindahan mayat. Ambil foto tubuh mayat tanpa pakaian, luka maupun jaringan parut
yang ada. Dokumentasikan hal-hal yang anda piker mungkin membantu proses identifikasi
maupun yang dapat membantu mengetahui penyebab kematian.
Catatan waktu dilakukannya pemeriksaan dapat membantu perkiraan waktu kematian.
Periksa suhu tubuh mayat dengan punggung jari dan tangan. Apakah suhu tubuh bagian yang
tertutup pakaian lebih hangat dari bagian yang terbuka? Periksa adanya kaku mayat.
Catat apakah mulai timbul warna hijau atau kehijauan pada perut bagian bawah.
Perubahan warna ini akan meluas ke seluruh bagian perut, kemudian ke leher, kepala dan
ekstrimitas. Tanda lanjut proses pembusukan adalah pembengkakan akibat timbulnya gas pada
jaringan. Kulit akan lembab dan mengelupas dan berselimut cairan kemerahan atau kehijauan.
Bau tidak terelakkan. Gas yang timbul dapat mendorong cairan keluar dari hidung, mulut dan
anus. Lidah akan menjulur. Pada tahap ini data-data untuk mendukung identifikasi dapat sulit
ditemukan, tertutup oleh pembengkakan dan perubahan warna. Bola mata bisa membesar
maupun lepas demikian juga rambut, gigi dan kuku.
Jika mungkin simpan mayat untuk pemeriksaan post mortem atau penguburan di darat.
Mandikan mayat dan keringkan dengan baik. Sisir rambut, luruskan kaki dan tangan dan
letakkan jari jemari diatas paha. Ikat kedua pergelangan kaki untuk menjaganya tetap rapat.
Sumbat anus dengan kapas. Kosongkan kandung kemih dengan kateter, jika tidak
memungkinkan, cukup nikat pangkal penis dengan tali. Tutup lubang hidung dengan kapas.
Tempatkan mayat di kantong mayat dan simpan di lemari pendingin. Jika pelabuhan cukup dekat
simpan mayat dengan diberi banyak es.
Penguburan di laut
Jika kematian ditetapkan wajar atau tidak memungkinkan untuk menyimpan mayat
sampai pelabuhan berikutnya maka dilakukan penguburan di laut. Cukup baringkan mayat pada
permukaan datar, luruskan tubuh dan tempatkan jari jemari diatas paha. Sisir rambut agar tidak
menutupi dahi, bersihkan wajah dan ikat rahang dengan pembalut.
Bungkus tubuh mayat dengan kantung dari bahan tebal yang memiliki 3-4 lubang untuk
keluar gas dan mencegah tubuh mengambang karena ada udara yang terjebak. Beri pemberat
yang cukup untuk memastikan mayat cepat tenggelam dan tetap terendam air.

Tempatkan mayat pada permukaan datar bersandar pada sisi kapal, ditutup dengan bendera
kapal.. Jika kapal kecil dan sedang ada ombak besar perhatikan agar mayat tidak meluncur
sebelum waktunya. Setelah ada sinyal untuk melepaskan tubuh korban angkat perlahan papan
alas mayat dan biarkan mayat meluncur perlahan dari bawah bendera kapal. Catat lokasi
dilakukannya penguburan untuk diberitahukan pada keluarga korban.

Anda mungkin juga menyukai