Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL THEORY

1. Impacts of early marriage and adolescent pregnancy on mental matic and


somatic health: the role of partner violence

Menurut jurnal “Analisis faktor penyebab pernikahan dini dan dampaknya bagi
pelakunya”dalam penelitian ini menyatakan bahwa dampak bagi remaja yang melakukan
pernikahan dini yaitu:
 Remaja yang hamil akan lebih mudah menderita anemia selagi hamil dan
melahirkan, salah satu penyebab tingginya kematian ibu dan bayi.
 Kehilangan kesempatan mengecap pendidikan yang lebih tinggi. Pada kondisi
tertentu, anak yang melakukan pernikahan dini cenderung tidak memperhatikan
pendidikannya, apalagi ketika menikah langsung memperoleh keturunan, ia akan
disibukkan mengurus anak dan keluarganya, sehingga hal ini dapat
menghambatnya untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Namun hal
ini dapat diminimalisir dengan dukungan keluarga penuh, serta ada bantuan dalam
kepengasuhan anak, akan dapat meminimalisir pasangan pernikahan dini untuk
dapat terus malanjutkan studinya.
 Interaksi dengan lingkungab teman sebaya berkurang.
Bagaimanapun status baik sebagai suami maupun istri turut memberikan kontribusi
dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Bagi pasangan pernikahan dini, hal
ini dapat berpengaruh dalam berhubungan dengan teman sebaya. Mereka akan
merasa canggung atau enggan bergaul dengan teman sebayanya.Mereka berada
pada kondisi yang tidak menentu dalam status sosial, karena ketika bergaul dengan
orang tua, relitasnya mereka masih remaja, begitu juga sebaliknya, mau main
dengan teman sebayanya yang remaja, kenyataannya mereka sudah berstatus
sebagai suami maupun istri. Hal ini akan menyebabkan mereka mala justmen yaitu
penyesuaian diri yang salah. Maka bereka harus mampu beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya dengan baik.
 Sempitnya peluang mendapat kesempatan kerja yang otomatis mengekalkan
kemiskinan (status ekonomi keluarga rendah karena pendidikan yang minim)
Jadi menurut saya pernikahan dan kehamilan di usia dini mempunyai dampak yang sangat
berpengaruh terhadap kehidupan remaja tersebut.Wanita yang menikah di usia yang
sangat dini dapat berdampak pada kesehatan somatik tetapi ada juga dampak lain seperti
yang sudah dijelaskan dalam jurnal ini.

2. Impact Of COVID-19 Pandemic on the Economy Of Indonesi


Menurut artikel”e-Parlemen DPRD Daerah Iatimewa Yogyakarta yang berjudul Dampak
besar pandemi di sektor ekonomi”mentakan ada minimal 5 dampak besar pandemi COVID-
19 yang dikemukakan oleh Dr.R.Stevanus C.Handoko S.Kom sebagai berikut
1. Dampak yang pertama yang sangat terasa dan mudah sekali dilihat adalah
melemahnya konsumsi rumah tangga atau melemahnya daya beli
masyarakat secara luas.
Hingga saat ini, masyarakat mengalami penurunan daya beli yang sangat
signifikan. PPKM yang terus berlanjut dengan berbagai aturan pengetatan
menghambat masyarakat untuk beraktifitas ekonomi.Regulasi pengetatan
diberbagai sektor dari aturan PPKM memberikan pengaruh terhadap naik
turunnya sektor ekonomi.Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
diharapkan mampu memberikan terobosan untuk dapat memberikan solusi
agar kemampuan daya beli masyarakat tetap dapat bertahan.
2. Dampak kedua yang sangat terlihat di DIY sebagai bagian tidak terpisahkan
dari ekonomi nasional adalah menurunnya angka Investasi diberbagai sektor
usaha.Ketidakpastian akibat pandemic mengakibatkan banyak masyarakat
ragu untuk memulai investasi, pengusaha pun demikian. Ada keraguan
apakah investasi yang dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat.Keraguan berinvestasi mengakibatkan dunia usaha tidak
bergerak seperti yang diharapkan.Investasi di sektor pariwisata,
hiburan,seni budaya, travel, transportasi kuliner yang dahulu cukup ramai
diminati di DIY saat ini turun sangat drastis. Di tambah PPKM yang
membatasi pergerakan di berbagai destinasi wisata. Sebagai contoh kecil
runtuhnya investasi usaha dikala pandemik.
3. Dampak ketiga adalah pelemahan ekonomi daerah dan nasional. Penurunan
penerimaan pajak, perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi tantangan
bagi pemerintah daerah dan nasional dikala pandemic.Tekanan penerimaan
sektor pajak mempengaruhi pendapatan yang diterima pemerintah sehingga
cukup menghampat pendanaan program yang sudah direncanakan. Kondisi
pandemic yang menuntut adanya pembatasan mobilitas dan aktivitas
mendorong juga adanya realokasi anggaran dan refocusing anggaran selain
didasari adanya tekanan pendapatan yang tidak sesuai dengan proyeksi
sebelumnya.
4. Dampak keempat adalah pergeseran pola bisnis dan penerapan bisnis model
yang tidak biasa.Pembatasan akses mobilitas masyarakat untuk bertemu
dalam berbagai kegiatan termasuk didalamnya kegiatan bisnis/ekonomi
mengakibatkan tumbuhnya pergeseran bisnis model yang ada saat ini.
Shifting ekonomi konvensional yang dahulu diprediksikan masih
membutuhkan waktu untuk implementasi dimasyarakat ternyata dalam
kondisi pandemik seperti saat ini, semua pihak dituntut untuk beradaptasi
dengan bisnis model yang baru.
5. Dampak kelima yang cukup signifikan adalah pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi. Pandemik covid-19 mendorong semua orang untuk
tidak lagi beraktivitas secara konvensional. Pembatasan pertemuan,
pembatasan aktivitas berkerumun menjadi pemicu perlu adanya inovasi
dengan pemanfaatan teknologi.Teknologi informasi dan komunikasi menjadi
jembatan bagi semua pihak untuk terus dapat bertahan dalam berbagai
kondisi.Adaptasi dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi di
sektor ekonomi sudah tidak bisa dihindari. Penerapan Teknologi Informasi
dan Komunikasi tidak hanya dimonopoli oleh kalangan tertentu atau
pengusaha kelas atas, namun sudah menjadi kebutuhan semua kalangan
saat ini
3.of government auditing in controlling the level of corruption in indonesia
Menurut jurnal Mengahapus tuntas budaya korupsi yang mengakar serta pembasmian mafia
koruptor menuju Indonesia bersih ada beberapa ciri-ciri korupsi menurut ahli

 Syed Hussein Alatas


memberikan ciri-ciri korupsi bahwa korupsi senantiasa melibatkan lebih dari satu orang,
hal inilah yang membedakan dengan pencurian atau penggelapan, korupsi umumnya
melibatkan kerahasiaan, ketertutupan terutama motif yang melatarbelakangi
dilakukannya perbuatan korupsi itu sendiri, korupsi juga melibatkan elemen kewajiban
dan keuntungan timbal balik yang mana kewajiban dan keuntungan itu tidaklah selalu
berbentuk uang, usaha untuk berlindung dibalik pembenaran hukum, sehingga mereka
yang terlibat korupsi adalah mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang dan
mempengaruhi keputusan-keputusan itu, setiap tindakan korupsi mengandung
penipuan yang biasanya pada badan publik atau masyarakat umum, setiap bentuk
korupsi melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari mereka yang melakukan
tindakan itu didasarkan atas niat kesengajaan untuk menempatkan kepentingan umum
di bawah kepentingan pribadi.
 Faktor-faktor penyebab korubsi menurut Alatas
faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi adalah ketiadaan atau kelemahan
kepemimpinan dalam posisi posisi kunci yang mampu memberikan ilham dan
mempengaruhi tingkah laku yang menjinakan korupsi, kelemahan pengajaran
pengajaran agama dan etika, kolonialisme, kurangnya pendidikan, kemiskinan, tiadanya
tindak hukum yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk prilaku anti korupsi,
struktur pemerintahan, perubahan radikal, serta keadaan masyarakat
Jadi menurut saya korupsi adalah suatu perbuatan penyalahgunaan kekuasaan untuk
memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok yang bisa merugikan
masyarakat,menghambat pembangunan,menyebabkan ketidak adilan sosial,merusak
kepercayaan publik.Korubsi menyebabkan masalah serius yang dapat mempengaruhi
banyak aspek dalam kehidupan masyarakat.

4. Risks to Health and Well-Being From Radio-Frequency Radiation Emitted


Menurut artikel”Hello Sehat yang berjudul:Serba-serbi radiasi,dari fungsi hingga bahaya bagi
manusia’’ menyatakan bahwa efek radiasi pada tubuh manusia yang paparan radiasinya cukup
tinggi dalam satu janga waktu yang pendek dapat menimbulkan beberapa gejala yang disebut
juga sindrom radiasi akut.Gejalanya antara lain:Mual dan
muntah,diare,demam,lemas,pingsan,kerontokan rambut,kulit
memerah,gatal,membengkak,hingga kejang-kejang.Jadi menurut saya bukan hanya anak-anak
saja yang bisa terkena sampak dari radiasi tetapi juga orang dewasa maupun orang yang sudah
tua.

5.E-Monitoring The Vulnerability Of Malnutrition Of Children Using The Topsis


Method
Menurut artikel”Mitra Keluarga yang berjudul: Malnutri tak pandang usia,cari tahu ciri-ciri dan
penyebannya’’ menuyatakan ada beberapa penyebab malnutrisi atau gizi buruk antra lain sebagi
berikut:
 Asupan makanan yang rendah karena tidak tersedia cukup makanan, atau karena mengalami
kesulitan makan atau menyerap nutrisi. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari kanker, penyakit
hati, mual sehingga sulit makan atau menelan, minum obat yang membuat susah makan, serta
masalah mulut seperti gigi palsu yang tidak pas. Asupan makanan yang rendah karena tidak
tersedia cukup makanan, atau karena mengalami kesulitan makan atau menyerap nutrisi. Hal ini
dapat terjadi sebagai akibat dari kanker, penyakit hati, mual sehingga sulit makan atau menelan,
minum obat yang membuat susah makan, serta masalah mulut seperti gigi palsu yang tidak pas.
 Kondisi kesehatan mental akibat depresi, demensia, skizofrenia, anoreksia nervosa
 Masalah sosial dan mobilitas lainnya seperti hidup sendiri, memiliki keterampilan memasak
yang terbatas, serta masalah ekonomi.
 Gangguan pencernaan dan kondisi perut akibat masalah kesehatan seperti Penyakit Crohn,
kolitis ulseratif, Penyakit celiac, serta diare.
 Kecanduan alkohol. Hal ini karena alkohol mengandung kalori sehingga seseorang mungkin
tidak merasa lapar setelah meminumnya.

Ada juga cara agar dapat mengatasi malnutrsi yaitu dengan mengonsumsi makanan dengan variasi
makanan yang cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Tak hanya dari
asupan makanan, imbangi dengan gaya hidup sehat dan aktivitas fisik agar upaya pencegahan menjadi
lebih maksimal.

Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil adalah malnutrisi tidak hanya terjadi pada anak-anak tetapi juga
pada orang dewasa dan penyenyebabnya bukan hanya dari faktor sosial dan ekonomi saja tetapi juga
pada asupan makan yang rendah,kondisi kesehatan mental yang buru,gangguan pencernaan yang
kurang baik,dan juga kecanduan alkohol yang berlebihan

6.Students' Perceptions of Drug Abuse and its Implications in Guidance and


Counseling
Menurut artikel”Kasus terhadap warga indonesia tentang penyalahgunaan narkoba di
indonesia’’menyatakan bahwa faktor penyebab penyalahgunaan narkotika dikalangan remaja
yang dominan adalah faktor yang berasal dari remaja itu sendiri,karena remaja ingin tahu apa
yang belum dilakukannya,rasa ingin tahu yang besar membuat remaja menjadi penasaran lalu
mencobanya.Dan juga ada faktor lain yaitu,pergaulan yang terlalu bebas,kurangnya perhatian
dari orang tua,kurangnya pengetahuan bahaya penggunaan narkoba. Menurut teori metode
penelitian yang bersifat studi kepustakaan, hasilnya kasus penyalahgunaan narkoba meningkat
sangat tajam karena belum adanya sistem standarisasi pencatatan dan pelaporan
penyalahgunaan narkoba.
Pemerintahan juga dapat membuat suatu upaya untuk menanggulangi kasus narkoba dengan
cara sebagai berikut:
 Membentuk Badan Narkotika Nasional (BNN)
BNN merupakan lembaga profesional, tangguh, dan terpercaya yang bergerak dalam pencegahan
dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Melalui kerja sama bilateral
dan multilateral, baik regional maupun internasional, BNN berusaha untuk memberantas
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.
 Pembuatan undang-undang yang mengatur tentang narkotika
Undang-undang tentang narkotika dalam perkembangannya telah dipengaruhi dengan
dikeluarkannya Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

 Rehabilitasi
Pemakai atau pengguna narkotika dan korban penyalahguna narkotika wajib menjalani rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial. Sampai saat ini, masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah
ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya.
7.Violence In The Family And The Need Psychoprophylactic Measures
Menerut artikel”Kementrian pemberdayaan permpuan dan perlindungan anak Republik
Indonesia’’penelitian ini memaparkan beberapa faktor penyebab kekerasan dalam rumah
tangga,fakor-faktornya itu sebagai berikut:
 Faktor individu perempuan
jika dilihat dari bentuk pengesahan perkawinan, seperti melalui kawin siri, secara agama, adat,
kontrak, atau lainnya perempuan yang menikah secara siri, kontrak, dan lainnya berpotensi 1,42
kali lebih besar mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual dibandingkan perempuan yang
menikah secara resmi diakui negara melalui catatan sipil atau KUA.
 Faktor pasangan
perempuan yang suaminya memiliki pasangan lain beresiko 1,34 kali lebih besar
mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual dibandingkan perempuan yang suaminya
tidak mempunyai istri/pasangan lain. Begitu juga dengan perempuan yang suaminya
berselingkuh dengan perempuan lain cenderung mengalami kekerasan fisik dan/atau
seksual 2,48 kali lebih besar dibandingkan yang tidak berselingkuh.
 Faktor ekonomi
Aspek ekonomi merupakan aspek yang lebih dominan menjadi faktor kekerasan pada
perempuan dibandingkan dengan aspek pendidikan. Hal ini paling tidak diindikasikan oleh
pekerjaan pelaku yang sebagian besar adalah buruh, dimana kita tahu bahwa tingkat upah
buruh di Indonesia masih tergolong rendah dan hal ini berdampak pada tingkat
kesejahteraan rumahtangga.
 Faktor sosial budaya
seperti timbulnya rasa khawatir akan bahaya kejahatan yang mengancam. Perempuan
yang selalu dibayangi kekhawatiran ini memiliki risiko 1,68 kali lebih besar mengalami
kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan, dibandingkan mereka yang tidak merasa
khawatir. Perempuan yang tinggal di daerah perkotaan memiliki risiko 1,2 kali lebih besar
mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan dibandingkan mereka yang
tinggal di daerah perdesaa

Jadi menurut kesimpulan saya Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya terbatas pada
kekerasan fisik, tetapi juga mencakup kekerasan emosional dan finansial. Bentuk-bentuk
kekerasan ini sering terkait dan seringkali sulit dipisahkan satu sama lain.
Kekerasan dalam rumah tangga dapat mempengaruhi individu dari segala usia, jenis kelamin,
dan status sosial. Baik pria maupun wanita dapat menjadi korban, meskipun wanita lebih
sering menjadi korban dalam kasus kekerasan yang melibatkan pasangan intim.
8. Meritocracy a myth? A multilevel perspective of how social inequality
accumulates through
Dalam artikel”Ketimpangan sosial sebagai salah satu sumber ancaman bagi
manusia’’Penelitian ini menjelaskan bahwa ketimpangan sosial merupakan salah satu isu yang
tidak akan habis jika dibahas,dikarenakan ketimpangan akan terus berlangsung selama tingkat
fertilitas didunia ini juga semakin bertmbah. Seperti Karl Marx dalam teori kelas sosialnya
yang berpendapat bahwa ada 3 kelas sosial, yakni upper class, middle class, serta pada kelas
terakhir ada lower class. Salah satu contoh dari ketimpangan sosial yang sangat nyata dan
bisa dilihat sendiri oleh mata kepala adalah ketimpangan antara masyarakat kaya dan
masyarakat miskin.
Jadi kesimpulan menurut saya adalah ketimpangan sosial bukan saja terjadi hanya dalam
dunia pekerjaan di perkantoran atau dimanapun tetapi ketimpangan sosial juga bisa terjadi
karena adanya ketidak setaraan ekonomi sosial di dalam masyarakat,hal ini juga yang
dijelaskan oleh Karl Marx di dalam teori kelas sosialnya.
9. The Role of MSME on Unemployment in Indonesia
Menurut jurnal”Stigma sosial adalah faktor penyebab pengangguran yang diremehkan pada
orang dengan penyakit mental atau masalah kesehtan mental:makalah posisi dan arah masa
depan’’dalam penelitian ini menjelaskan bahwa stigma berkontribusi pada pengangguran orang
dengan penyakit mental dan masalah kesehatan mental dengan bukti dari studi ilmiah terbaru
di empat bidang masalah, dan untuk memberikan arahan untuk penelitian di masa depan.
Keempat bidang masalah ini menunjukkan bahwa: (1) pemberi kerja dan manajer lini memiliki
sikap negatif terhadap orang dengan penyakit mental atau masalah kesehatan mental, yang
mengurangi kemungkinan orang dengan masalah kesehatan ini dipekerjakan atau didukung; (2)
baik pengungkapan maupun tidak pengungkapan penyakit mental atau masalah kesehatan
mental dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan; (3) diskriminasi yang diantisipasi, stigma diri
dan efek 'Mengapa Mencoba' dapat menyebabkan kurangnya motivasi dan upaya untuk
mempertahankan atau mendapatkan pekerjaan dan dapat mengakibatkan pengangguran; dan
(4) stigma merupakan hambatan untuk mencari layanan kesehatan,
Jadi kesimpulan yang bisa saya ambil dari perbandingan jurnal ’’The Role of MSME on
Unemployment in Indonesia’’ dengan jurnal ini adalah penyebab tingginya tingkat pengangguran
bukan hanya disebkan oleh rendahnya pertumbuhan UMKM tetapi juga bisa disebabkan karena seorang
pelamar memiliki keterbatasan secara fisik.

Anda mungkin juga menyukai