Critical Book Report MK Hidrologi Kelompok 2
Critical Book Report MK Hidrologi Kelompok 2
HIDROLOGI
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Cut Asma`ul Husna (5221250004)
Santiadi Salsabilla (5222250004)
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha EsA. Yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas ini.
Adapun yang menjadi judul tugas saya “Critical Book Report”. Tujuan kami menyelesaikan
tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dari matakuliah “Hidrologi”, dan menambah ilmu serta
wawasan mengenai Hidrologi.
Kami sadar bahwa tugas yang kami kerjakan ini masih terdapat beberapa kekurangan. Baik
dari segi penulisan maupun dari segi materi yang dituangkan pada tugas ini. Karena
keterbatasan ilmu yang kami miliki. Kami mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat
dalam tugas ini. Mudah-mudahan dengan adanya tugas ini dapat memberikan manfaat barupa
ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kami sebagai penulis mau pun pembaca.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 4
1.3 Manfaat Penulisan ......................................................................................................................... 4
BAB II ISI BUKU .................................................................................................................................. 5
2.1 Identitas Buku ............................................................................................................................... 5
2.2.1 Informasi Buku Utama ........................................................................................................... 5
2.2.2 Informasi Buku Pembanding ................................................................................................. 5
............................................................................................................................................................ 5
2.2 Isi / Ringkasan Buku ..................................................................................................................... 6
SUB - BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 6
SUB - BAB II SIKLUS HIDROLOGI ........................................................................................... 6
SUB - BAB III HUJAN DAERAH................................................................................................. 7
SUB - BAB IV INFILTRASI DAN PERKOLASI ......................................................................... 8
4.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Infiltrasi .............................................................. 8
4.2 Cara Penentuan Infiltrasi ................................................................................................... 9
4.3 Perhitungan Infiltrasi ....................................................................................................... 10
4.4 Gambaran Daya Infiltrasi ................................................................................................ 12
4.5 Contoh Kasus Di Lapangan ............................................................................................. 13
4.6 Cara Pengukuran Infiltrasi .............................................................................................. 13
4.7 Cara Penentuan Perkolasi ................................................................................................ 14
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 15
3.1 Kelebihan .................................................................................................................................... 15
3.2 kelemahan ................................................................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 16
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 16
4.2 Saran ........................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Book Report merupakan laporan yang berisi evaluasi, analisis, atau ulasan
mengenai suatu buku. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam laporan ini, yaitu
mengungkapkan landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam
penelitiannya, tujuan penelitian, metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan, hasil dari
penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan
padat serta menyimpulkan isi dari buku.
Manfaat penulisan Critical Book Report ini adalah untuk menambah wawasan penulis
dan sebagai referensi bagi pembaca mengenai kedua buku yang diulas. Dan dapat pula
menumbuhkan kekreativan dan berpikir kritis dalam menelaah sebuah buku.
BAB II
ISI BUKU
1. Siklus hidrologi bisa berupa siklus pendek, yakni dari hujan menuju ke
laut/danau/sungai, dan kemudian menuju ke laut lagi.
2. Terjadinya siklus hidrologi tidak mempunyai keseragaman waktu.
3. Intensitas dan frekuensi siklus hidrologi bergantung pada geografis dan iklim. Hal ini
berkaitan dengan letak matahari yang berubah terus sepanjang tahun.
4. Berbagai bagian dari siklus hidrologi sangat kompleks.
Jumlah air permukaan dan air atmosfer pada suatu waktu relatif kecil. Tetapi karena proses
pembentukannya terjadi secara terus menerus sesuai dengan siklus hidrologi, maka jumlahnya
dalam satu tahun cukup besar.
Jumlah air yang jatuh di permukaan bumi dapat di ukur dengan menggunakan alat
penakar hujan. Ada dua jenis alat penakar hujan yang bisa dipakai untuk mengukur, yaitu alat
pencatat hujan dan alat penakar. Adapun alat pencatat hujan meliputi penakar hujan biasa,
penakar hujan rata tanah, penakar hujan Inggris. Sementara alat pencatat hujan meliputi
pencatat jungkit dan pencatat pelampung. Adapun frekuensi pengukuran bisa dilakukan sekali
dalam sehari atau sekali dalam seminggu atau sebulan, yang dilakukan dengan alat pencatat
otomatis.
Ada 3 cara yang biasa dipakai untuk menentukan besarnya curah hujan daerah (area
rainfall), sebagai berikut :
c) Cara Isohyet
= dengan menggunakan rumus :
𝒅𝒐 + 𝒅𝟏 𝒅𝟏 + 𝒅𝟐 𝒅𝟐 + 𝒅𝟑 𝒅𝒏 + 𝒅𝒏+𝟏
𝐀𝟏 + 𝐀𝟐 + 𝐀𝟑 + …..+ 𝐀𝐧
𝟐 𝟐 𝟐 𝟐
d=
𝑨𝟏 + 𝑨𝟐 + 𝑨𝟑 + .....+𝑨𝒏
SUB - BAB IV INFILTRASI DAN PERKOLASI
Infiltrasi merupakan aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Di dalam
tanah, air mengalir mengalir dalam arah lateral, sebagai aliran antara (interflow) menuju mata
air, danau dan sungai, atau secara vertikal, yang dikenal dengan perkolasi (percolation) menuju
air tanah. Gerak air di dalam tanah melalui pori-pori tanah dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan
gaya kapiler. Gaya gravitasi menyebabkan aliran selalu mengalir menguju ke tempat yang lebih
rendah, sementara gaya kapiler menyebabkan air bergerak ke segala arah.
Daya infiltrasi (fp) didefinisikan sebagai besarnya laju infiltrasi maksimum yang
dimungkinkan, umumnya dinyatakan dalam (mm/jam) atau (mm/hari). Sedangkan daya
perkolasi (pp) didefinisikan sebagai laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan, umumnya
juga dinyatakan dalam (mm/jam) atau (mm/hari).
1. Rumus Horton
fp – fc = (f0 – fc)e-kt
Ket :
• fp = daya infiltrasi (mm/jam)
• fc = bagian dari daya infiltrasi yang konstan (mm/jam)
• f0 = daya infiltrasi awal (mm/jam)
• k = faktor daerah pengalir
• t = waktu (jam)
fp - fc
• untuk i ≥ fp : fp =
k
• untuk i ≤ fp : saat
t1 : fp1 – fc = k . fp1
t2 : fp2 – fc = k . fp2
◊ fp1 = fp – Σ(i – fc) ∆t
2. Rumus Holtan
fp – fc = k . Fpn
ket :
• n = 1.387
• fp = daya infiltrasi (mm/jam)
• fc = bagian dari daya infiltrasi yang konstan (mm/jam)
• Fp = daya infiltrasi permulaan (mm/jam)
• k = faktor daerah pengaliran
3. Rumus Philip
a
fp – fc = (2)½ t -1/2
ket :
fp = daya infiltrasi (mm/jam)
fc = bagian dari daya infiltrasi yang konstan (mm/jam)
a = konstanta
t = waktu (jam)
1. Lnfiltrometer Genangan
Infiltrometer genangan yang banyak digunakan adalah dua silinder konsentris atau
tabung yang dimasukkan ke dalam tanah. Untuk tipe pertama, dua silinder konsentris
yang terbuat dari logam dengan diameter antara 22,5 dan 90 cm ditempatkan dengan
sisi bawahnya berada beberapa sentimeter di bawah permukaan tanah seperti terlihat
dalam Gambar 4.3. Ke dalam kedua ruangan diisikan air yang selalu dijaga pada elevasi
sama. Fungsi dari silinder luar adalah untuk mencegah air di dalam ruang sebelah dalam
menyebar pada daerah yang lebih besar setelah merembes di bawah dasar silinder.
Kapasitas infiltrasi dan perubahannya dapat ditentukan dari kecepatan penambahan air
pada silinder dalam yang diperlukan untuk mempertahankan elevasi konstan.
lnfiltrometer tipe kedua terdiri dari tabung dengan diameter sekitar 22,5 cm dan panjang
45 sampai 60 cm yang dimasukkan ke dalam tanah sampai kedalaman minimum sama
dengan kedalaman di mana air meresap selama percobaan (sekitar 37,5 sampai 52,5
cm), sehingga tidak terjadi penyebaran. Laju air yang harus ditambahkan untuk
menjaga kedalaman yang konstan di dalam tabung dicatat. Infiltrometer genangan ini
tidak memberikan kondisi infiltrasi yang sebenarnya terjadi di lapangan, karena
pengaruh pukulan butir-butir hujan tidak diperhitungkan dan struktur tanah di sekeliling
dinding silinder telah terganggu pada waktu pemasukannya ke dalam tanah. Tetapi
meskipun mempunyai kelemahan, alat ini mudah dipindah dan dapat digunakan untuk
mengetahui kapasitas infiltrasi di titik yang dikehendaki sesuai dengan tata guna lahan,
jenis tanaman dan sebagainya.
2. Simulator Hujan
Untuk mengurangi kelemahan dari pengggunaan alat di atas, dibuat hujan tiruan dengan
intensitas merata yang lebih tinggi dari kapasitas infiltrasi. Luas bidang yang disiram
adalah antara 0, 1 sampai 40 m2. Besamya infiltrasi dihitung dengan mencatat besamya
hujan dan limpasan. Gambar 4.4. adalah sket simulator hujan. Hujan tiruan dengan
intensitas hujan I jatuh pada bidang yang akan dicari kapasitas infiltrasinya. Intensitas
hujan lebih besar dari kapasitas infiltrasi f sehingga terjadi genangan di atas permukaan
tanah. Pada suatu saat genangan air akan meluap dan luapan air ditampung dalam
ember. Dengan mengetahui intensitas hujan I, volume tampungan dalam ember dan
tinggi genangan, maka akan dapat dihitung kapasitas infiltrasif f.
4.4 Gambaran Daya Infiltrasi
• Untuk i ≥ fp :
Gambar Grafik i ≥ fp
Keterangan :
i = intensitas hujan (mm/jam)
f0 = daya infiltrasi awal (mm/jam)
t = waktu (jam)
fp = daya infiltrasi (mm/jam)
• Untuk i ˂ fp
Gambar Grafik i ˂ fp
Keterangan :
i = intensitas hujan (mm/jam)
f0 = daya infiltrasi awal (mm/jam)
t = waktu (jam)
fp = daya infiltrasi (mm/jam)
4.5 Contoh Kasus Di Lapangan
Besar atau kecilnya daya infiltrasi (fp) dan daya perkolasi (Pp) yang utama
bergantung pada jenis tanah. Gambaran yang yang terjadi pada 2 jenis lapisan tanah yang
disajikan sebagai berikut :
Indeks ∅ = P – Q
Ket:
Indeks ∅ = besarnya infiltrasi (mm)
P = jumlah hujan (mm)
Q = jumlah limpasan
4.7 Cara Penentuan Perkolasi
Sampai saat ini, belum ad acara empiris yang dapat di gunakan untuk menentukan
besarnya perlokasi. Namun, untuk Indonesia besarnya perlokasi di perkirakan berkisar antara
2 sampai dengan 5 mm/hari.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan
Jika dibandingkan buku HIDOLOGI TERAPAN karya Prof. Dr. Ir. Bambang
Triatmodjo, DEA. Dengan buku Rekayasa Hidrologi karya Prof. Dr. Ir Lily Montarcih
Limantara, M.Sc., maka kelebihan buku karya karya Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, DEA.
Dibandingkan dengan buku karya Prof. Dr. Ir Lily Montarcih Limantara, M.Sc., adalah
sebagai berikut :
a. Secara keseluruhan buku ini memuat banyak hal tentang hidrologi, hingga rumus –
rumus untuk mancari jumlah curah hujan yang berada di kawasan.
b. Buku ini lebih banyak memuat tentang bagaimana memperhitungkan dan
memperkirakan besaran curah hujan yang berada di kawasan.
c. Pembahasan di buku ini memuat semua materi yang mengenai hidrologi, dari awal
hingga bagaimana air tersebut bisa melewati jalur – jalur air (run off).
d. Buku ini memberikan data – data yang pasti untuk mengukur dan menghitung data
curah hujan kawasan.
e. Di setiap akhir bab, buku ini memberikan latihan – latihan soal yang bertujuan agar
pembaca bisa langsung mengaplikasikan rumus dan materi yang sudah dijelaskan
terhadap soal – soal latihan yang diberikan.
3.2 kelemahan
Sementara kekurangan buku karya Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, DEA.
Dibandingkan buku karya Prof. Dr. Ir Lily Montarcih Limantara, M.Sc., adalah sebagai
berikut :
a. Bahasa yang digunakan relatif mudah dipahami, namun juga terdapat bahasa – bahasa
asing yang mungkin belum banyak orang pahami mengartikan nya.
b. Pada buku karya Prof. Dr. Ir Lily Montarcih Limantara, M.Sc. materi yang
disampaikan lebih sedikit sehingga ringkas, dibandingkan dengan buku karya Prof.
Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, DEA. Materi yang disampaikan sangat cukup jelas
hingga terperinci.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam mengkritik buku ini kami memoeroleh pengetahuan baru yang dapat kami
simpulkan sebagai berikut :
• Hidrologi adalah bidang ilmu yang mempelajari siklus air di bumi, termasuk proses
pergerakan, distribusi, dan sifat-sifatnya dalam berbagai bentuk, seperti air permukaan
dan air tanah. Maka dari itu sangat penting dalam memahami, mengelola, dan
melestarikan sumber daya air di bumi ini, serta perlu adanya kolaborasi yang
melibatkan berbagai cabang ilmu seperti geologi, meteorologi, ekologi, dan teknik
sipil. Cabang ilmu ini lah yang nantinya akan berperan penting dalam menangani
tantangan lingkungan seperti perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan.
• Sementara dari hasil yang kami kritik, kami menemukan keunggulan dari masing –
masing buku, yaitu masing – masing buku tersebut ditulis dengan baik karena
mengandung banyak pendapat para ahli dan langsung hasil observasi yang di lakukan
di lapangan. Dan di akhir setiap bab, kedua buku ini memberikan contoh – contoh
soal untuk bisa dapat di kerjakan oleh pembaca untuk mengasah kemampuan
berhitung menggunakan rumus-rumus yang sudah di jabarkan oleh penulis buku
tersebut.
4.2 Saran
Buku sudah di design dengan sangat bagus karena banyak mengandung data – data
hasil obeservasi lapangan yang menjadikan acuan pembaca untuk bekal kedepannya
bagaimana pengerjaan memperhitungkan curah hujan. Hanya saja perlu ada perbaikan yaitu
dalam segi bahasa yang dimana terdapat dalam kutipan buku ada beberapa yang sulit di
mengerti oleh orang – orang awam.
DAFTAR PUSTAKA