Anda di halaman 1dari 22

Akuntansi

Pertanggungjawaban
Sosial
Aktivitas
Akuntansi Tradisional
Bisnis

Aktivitas
Perusahaan

Aktivitas
Akuntansi CSR ❖ Pengaturan Kegiatan
Sosial
❖ Analisis ❖ Sosial
❖ Pengakuan ❖ Ekonomi
❖ Pengukuran
❖ Pengungkapan
Akuntansi pertanggungjawaban sosial (Social Responsibility Accounting) didefinisikan
sebagai proses seleksi variabel-variabel kinerja sosial tingkat perusahaan, ukuran
dan prosedur pengukuran, yang secara sistematis mengembangkan informasi
yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik,
baik di dalam maupun di luar perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban sosial
dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana organisasi atau perusahaan
memberikan kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia
dan lingkungannya
Tahun 1700-an SM, 282 Tahun 1950-an, literature Tahun 2005, di Indonesia Tahun 2007, UU No. 40
awalmenyebutkan CSR baru ada 27 perusahaan Tahun 2007
hukum telah memuat sebagaiSR, di Indonesia yang memberikan
sanksi bagi pengusaha masih rendah laporan CSR.
Membantu
menentukan
strategi

TUJUAN A K U N T A N S I
P ERTANGGUNGJAWABAN
S OS IAL
Reduce Operating Cost

MANFAAT PELAKSANAAN CSR


Improve Financial Performance

Enhanced Brand Image and Reputation

Increased Sales and Customer Loyalty

Increased Productivity and Quality

Increased Ability to Attract and Retain Employees

Reduce Regulatory Oversight

Access to Capital
Akuntansi pertanggungjawaban sosial berusaha mengidentifikasi, mencatat, mengikhtisarkan,
melaporkan, dan menganalisis efek keterlibatan perusahaan, baik untung (benefit) dan kerugian
(loss) yang dialami masyarakat. Informasi ini sangat penting bagi perusahaan maupun bagi pihak
luar, seperti pemerintah dan sosial dalam pengambilan keputusan yang tepat. Ada beberapa teknik
pelaporan akuntansi pertanggungjawaban menurut Diller yang dikutip oleh Harahap (2003: 371)
sebagai berikut:
1. Pengungkapan dalam surat kepada pemegang saham baik dalam laporan tahunan atau bentuk
laporan lainnya.
2. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan.
3. Dibuat dalam perkiraan tambahan misalnya melalui adanya perkiraan (akun) Penyisihan
kerusakan lokasi, biaya pemeliharaan lingkungan, dan sebagainya.
Brumment dalam Glautier dan
Underdown (96:477)
Net Profit Contribution (Sumbangan terhadap laba
bersih)

Human Resources Contribution (Sumbangan


terhadap SDM)

Publik Contribution (Sumbangan terdahap


Publik)

Environmental Contribution (Sumbangan


terhadap lingkungan

Product or Service Contribution (Sumbangan


terhadap barang atau jasa)
The Committee on Accounting for CSR dari National Association
of Accountants, dikutif oleh Edward dan Black (1976: 549-550)

Community Philanthropy

Human Resources

Physical Resources and Environment


Contribution

Product or Service Contribution


Harahap (2002: 198-200), disesuaikan
dengan keadaan di Indonesia
Lingkungan Hidup

Sumber Daya Manusia dan Pendidikan

Praktik Bisnis yang Jujur

Membantu Masyarakat Lingkungan

Kegiatan Seni dan Kebudayaan

Hubungan dengan Pemegang Saham

Hubungan dengan Pemerintah


Menurut Glautier dan Underdown Menurut Zulfikar dikutip oleh Sonhaji
(1986: 484-485) (1989: 9)

Pendekatan Diskriptif Penilai Pengganti


Pengukuran
Pendekatan Biaya yang Dikeluarkan Biaya
Dan Penilaian
Teknik Perbaikan dari Penilai Putusan
Pelaporan Survey dan Pengadilan
Pendekatan Biaya Manfaat Pencegahan Independen
• Persekutuan
• Industri menjadi
Rumah Perseroan
Revolusi Tangga Revolusi
Industri Manajemen • Pemilik
• Industri berbeda
Pabrik dengan
Pengelola
PSAK No. 1
(paragraph 9)
“…Perusahaan menyajikan laporan tambahan mengenai PSAK No. 32, Akuntansi
Lingkungan Hidup(nilai tambah), khususnya bagi industry Kehutangan.
dengan sumber daya utama terkait dengan lingkungan
hidup (atau karyawan dan stakeholder lainnya sebagai PSAK No. 33, Akuntansi
pengguna laporan keuangan penting)”. Pertambangan Umum

PSAK No.57
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi tentang Kontrak Memberatkan—
Biaya Memenuhi Kontrak
Pasal 74
1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab social dan lingkungan
2. Tanggung jawab social dan lingkungan sebagaimana
UU No. 25 Tahun 2007 dimaksud ayat 1) merupakan kewajiban perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan
yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.
3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan per-UU-an. PP No. 47 Tahun 2012 tentang
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab social dan Tanggung Jawab Sosial
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. Perseroan Terbatas

Pasal 17
PP. No. 45 Tahun Penanam modal yang mengusahakan sumber
2007 tentang Pedoman daya alam ang tidak terbarukan wajib
Pemberian Insentif Dan mengalokasikan dana secara bertahap untuk
Pemberian Kemudahan pemulihan lokasi yang memenuhi standar
Penanaman Modal Di Daerah kelayakan hidup, yang pelaksanaannya diatur UU No. 40 Tahun 2007
sesuai dengan ketentuan peraturan per- UU-an
• Buat kelompok kecil dan silahkan mencari informasi pada seluruh media tentang permasahan
sosial dalam dunia bisnis di indoensia

• Selanjutnya, lakukan kajian dan berikan solusi yang tepat


Metode Pengukuran CSR
Menghitung opportunity
cost approach

Menggunakan kuesioner
(survey)

Menggunakan perhitungan
kerugian massal

Menggunakan reaksi pasar


Pengungkapan
dalam catatan
atas laporan
keuangan
Pengungkapan
Dibuat dalam
dalam surat
perkiraan
kepada
tambahan
pemegang saham

Teknik
Pelaporan
CSR
• Silahkan buatkan kelompok dan cari artikel yang relevan dengan
topik diatas, selanjutnya lakukan mapping artikel
REAKSI PT ANTAM DI BIDANG SOSIAL UNTUK
Implementasi CSR pada Kasus Tambang Emas MERESPON KASUS TAMBANG EMAS PANGKOR
Antam Pangkor Bogor BOGOR
Tanggung jawab Antam di bidang sosial
Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Di Pongkor, PT Aneka Tambang menambang diwujudkan dalam program Pengembangan
(UBPEP) yang mengantongi izin KP eksploitasi bawah permukaan karena sebagian besar Masyarakat (Community Development/Comdev)
sejak 10 April 1992 untuk jangka 30 tahun. kawasan termasuk wilayah Taman Nasional dan Bina Lingkungan.Pencapaian Antam yang
Kawasan KP ini semula seluas 4058 hektar Gunung Halimun yang ekosistemnya tidak menonjol dalam bidang sosial ditandai dengan
kemudian diperluas menjadi 6047 hektar yang boleh diganggu. Karena itu para gurandil meningkatnya secara signifikan tingkat
terdiri atas Taman Nasional Gunung Halimun, terpaksa membuat lubang atau sumur kesejahteraan, tingkat kesehatan, dan tingkat
lahan Perhutani, dan lahan masyarakat. Daerah sehingga bisa mencapai "urat emas" yang kualitas pendidikan. Pencapaian tersebut
penambangan Pongkor ini terletak di Kecamatan mereka inginkan.Ketegangan PETI dengan menggambarkan prinsip dasar kegiatan
Nanggung, Kabupaten Bogor.Temuan cadangan perusahaan mencapai puncaknya pada tanggung jawab sosial dalam tiga pilar utama
emas Pongkor ini-hingga saat ini merupakan Desember 1998: kerusuhan yang (trimitra): perusahaan, pemerintah, dan
yang terbesar di Pulau Jawa, yang ternyata membumihanguskan kompleks dan fasilitas masyarakat yang saling berhubungan, serta tali
selain memberi keuntungan besar, temuan ini kantor UBPEP di Sorongan. Akibat temali antar program yang tidak dapat
juga menuai persoalan sosial dan ekonomi yang kerusuhan ini, PT Aneka Tambang berhenti dipisahkan (triple bottom line).
rumit dengan maraknya PETI. berproduksi selama 10 hari dengan
kerugian negara mencapai miliaran rupiah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai