SKRIPSI
oleh:
Fadli Husnurrahman
11151130000075
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
Fadli Husnurrahman
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Mengetahui,
ii
ABSTRAK
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
Oleh
Fadli Husnurrahman
11151130000075
Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 3
November 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.
Ketua, Sekretaris,
iv
19850722019031005
v
KATA PENGANTAR
5. Segenap jajaran staff, dosen fisip dan prodi HI UIN Jakarta yang telah
memberikan banyak ilmu dan pengalaman selama masa perkuliahan.
6. Support System penulis Niniek Hanifah, yang selalu menemani penulis dalam
proses penulisan skripsi ini.
vi
7. Sahabat-sahabat penulis, yaitu Miftahul Khausar, Ahmad Zulfani, Randy
Mawlan, Panji Setia, Farid Ramadhan, Rezki Maulana, Fadhly Nurman dan
Muhammad Ridwan. Terimakasih banyak telah meluangkan waktu dalam
mebimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam proses penyelesain
skripsi ini.
8. Keluarga besar Ena-Ena Education, terimakasih karena telah menghadirkan
lingkungan yang penuh canda tawa dalam proses perkuliahan saya.
9. Teman-teman seperjuangan di HI UIN Jakarta Angkatan 2015. Terimakasih
telah memberikan pengalaman yang penuh nilai dalam proses perkuliahan
saya.
10. Keluarga besar HMI KOMFISIP yang telah memberikan penulis ilmu dan
pengalaman yang sangat berharga di luar kelas
Penulis berharap segala dukungan dan doa yang telah diberikan kepada
penulis diberikan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran akan
sangat membantu penulis untuk menjadi bahan perbaikan penulisan skripsi ini.
Fadli Husnurrahman
vii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………..........1
B. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………..........6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………...........6
1. Tujuan Penelitian ……………………………………………..........6
2. Manfaat Penelitian …………………………………………............7
D. Tinjauan Pustaka ……………………………………………….............7
E. Kerangka Konseptual ……………………………………………........11
1. Diplomasi Publik …………………………………………….........11
2. Nation Branding ……………………………………………..........14
F. Metode Penelitian ………………………………………………..........18
G. Sistematika Penulisan ……………………………………………........19
BAB II
GAMBARAN UMUM PARIWISATA INDONESIA.................................21
A. Sejarah Pariwisata Indonesia ……………………………………..........21
1. Pariwisata Indonesia Pada Masa Kolonial Belanda ………..........21
viii
2. Pariwisata Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang ……..........25
3. Pariwisata Indonesia Pasca Kemerdekaan …………………........26
B. Wonderful Indonesia Sebagai Nation Brand Indonesia ………….........29
BAB III
KERJASAMA BILATERAL INDONESIA-JEPANG DI SEKTOR
PARIWISATA..................................................................................................37
A. Sejarah Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang ………………............37
1. Periode Sebelum Indonesia Merdeka ………………………..........37
2. Periode Setelah Indonesia Merdeka ………………………............40
B. Kerja Sama Indonesia-Jepang di Bidang Pariwisata ……………............44
BAB IV
STRATEGI DIPLOMASI PEMERINTAH INDONESIA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN JEPANG KE
INDONESIA TAHUN 2018...............................................................................47
A. Strategi Diplomasi Publik dan Promosi Pariwisata Indonesia di Jepang…48
1. Program Festival Wonderful Indonesia ……………………………50
2. Program Familiarization Trip ……………………………………..56
3. Program Sales Mission …………………………………………….59
4. Program Pameran Wonderful Indonesia …………………………..61
B. Implikasi Upaya Promosi Wonderful Indonesia di Jepang terhadap
kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia ……………………………....62
1. Tourist Arrival ……………………………………………………...63
2. Foreign Direct Investment ………………………………………....65
ix
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................69
A. KESIMPULAN.......................................................................................69
B. SARAN.....……………………………………………..........................76
DAFTAR PUSTAKA...……………………………………………………….xiii
LAMPIRAN......................................................................................................xviii
x
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR IV.6 Pemberina Souvenir dan Foto Booth di lokasi kegiatan famtrip golf
saitama TV Jepang ke Bogor, Jakarta dan Tangerang..................................................57
GAMBAR IV.7 Foto Peserta Famtrip di destinasi wisata taman budaya wisnu kencana
dan saat menyaksikan tarian kecak di Bali...................................................................58
GAMBAR IV.9 Data Foreign Direct Investment dan Domestic Direct Investment
Periode 2017-2018.......................................................................................................66
GAMBAR IV.11 Investasi Asing langsung Republik Indonesia pada tahun 2017-
2018..............................................................................................................................68
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan
budaya yang besar yang dapat memberikan modal bagi sektor pariwisata.
Pariwisata sendiri merupakan salah satu sektor yang menjadi motor penggerak
dalam pertumbuhan ekonomi negara. Dengan potensi wisata alam dan budaya yang
dimiliki Indonesia, pariwisata dapat menjadi salah satu penyumbang devisa yang
peningkatan pendapatan suatu daerah atau negara. Selain itu, ia juga menjadi salah
Indonesia merupakan daerah potensial untuk maju dan berkembang dari sektor
penduduk terbesar di dunia yang berpenduduk sekitar 225 juta jiwa. Secara
geografis Indonesia memiliki lebih dari 17.508 pulau sebagai negara kepulauan
yang terletak di antara Samudera Asia dan Samudera Australia dan juga diantara
1
Indonesia memiliki alam, budaya dan buatan manusia yang dapat
maupun multilateral dengan cara melalui perwakilan resmi dan aktor-aktor lain
dan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan asing dan juga untuk menarik
Simon Anholt, pentingnya nation branding yang berdampak pada negara lain dan
2
Wawancara dengan Bapak Dadang Djatnika, pada tanggal 18 Agustus 2020
3KEMENPAR, ‘Logo Wonderful Indonesia Dan Pesona Indonesia’, 2014
<http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=6&id=2026> [accessed 11 September 2020].
2
reputasi negara itu sendiri. Nation branding bertujuan untuk meningkatkan daya
saing bangsa, kemajuan, kemakmuran, dan pengelolaan yang baik dalam suatu
negara.4
Pariwisata RI menilai verifikasi efektivitas dan promosi terhadap negara yang fokus
pada pasar utama, termasuk Jepang perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, pemerintah
dalam pengembangan pariwisata, Jepang sebagai salah satu fokus primer pasar
terkenal dalam memiliki karakteristik yang paling ramah dan royal dalam
sangat tertarik untuk meningkatkan wisatawan Jepang agar terus dapat memberikan
dari itu hubungan antar kedua negara harus dipertahankan untuk kepentingan
nasional kedua negara. 7 Jepang menjadi pasar ekspor ketiga dan investor kedua
4 Simon Anholt, ‘Beyond the Nation Brand: The Role of Image and Identity in International Relations,
Exchange: The Journal of Public Diplomacy’, 2011, p. 55.
5
KEMENPAR, ‘Laporan Akuntabilitas Kinerja Kemenpar Tahun 2018’, Kemenpar, 53.9 (2018), 1689–99.
6
‘Kedutaan Jepang Di Indonesia, Hubungan Bilateral Indonesia -Jepang’ <https://www.id.emb-
japan.go.jp/itprtop_id/index.html> [accessed 11 September 2020].
7 ‘Kedutaan Jepang Di Indonesia, Hubungan Bilateral Indonesia -Jepang’.
3
terbesar di Indonesia terutama pada sektor infrastruktur serta merupakan sumber
Indonesia. Hal ini dikarenakan faktor destinasi wisata alam dan budaya Indonesia
yang dapat menarik para wisatawan Jepang. Indonesia juga termasuk negara yang
terkenal dalam perjalanan paket wisata yang cukup murah, dari akomodasi,
transportasi dan buah tangan. Salah satu sasaran destinasi wisata yang paling
diminati wisatawan Jepang yang utama adalah Bali, karena karakteristik wisatawan
Jepang yaitu menyukai wisata alam, budaya serta sport. Wisatawan Jepang sangat
berminat pada olahraga menyelam (diving sport). Hal ini juga disampaikan oleh
Indonesia (FEB UI), Toto Pranoto, dalam konferensi pers Indonesia Week 2018 di
pantai dan laut. Mereka senang dengan diving, apalagi bisnis diving di Indonesia
Di sisi lain, Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar Jepang dengan jumlah
penduduk Indonesia yang berjumlah 252 juta jiwa, angka yang lebih besar dua kali
lipat dari jumlah penduduk Jepang. Pada bulan Juni 2003, Indonesia dan Jepang
yang terkait dengan pemerintah Indonesia dan Jepang memiliki tujuan untuk
4
memperkuat fondasi kerjasama di berbagai bidang, khususnya di bidang
pariwisata.9
dan terutama media untuk dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia di Jepang.
Ini semua perlu dilakukan agar dapat menarik wisatawan Jepang untuk lebih
termasuk Jepang.10 VITO memiliki tujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan
memiliki alam, budaya, dan tujuan yang luar biasa yang memberikan dampak
seluruh dunia ingin belajar lebih banyak tentang pariwisata Indonesia. Itulah
9 Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, ‘Jepang Merangkap Federasi Micronesia: Hubungan Bilateral
Indonesia Dengan Jepang’.
10
‘Visit Indonesia 2008’ <http://www.tourismindonesia.com/2007/12/visit-indonesia-year-2008-
officially.html> [accessed 12 September 2020].
11 SK Mentri VITO.Pdf.
5
Diplomasi Publik merupakan unsur yang sangat penting karena sifatnya tidak
memaksa dan merupakan bagian dari perilaku manusia yang kemudian akan
internasional dalam era globalisasi saat ini tidak hanya dimiliki oleh negara, maka
peran masyarakat sipil dalam pengambilan keputusan akan menjadi penting bagi
hubungan antar kedua negara, dalam hal ini pengaruhnya terhadap sektor pariwisata
indonesia.
B. Pertanyaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian:
Jepang.
6
2. Manfaat Penelitian:
D. Tinjauan Pustaka
memperluas dan memperkokoh data serta asumsi penulis dalam skripsi ini.
Tinjauan pustaka peneliti berfokus pada sumber literatur yang relevan dengan topik
Sumber pertama adalah Skripsi yang ditulis oleh Dayang Hafiza yang
2015”. Dayang Hafiza dalam skripsi nya menganalisa apa saja yang sudah
7
dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menarik minat wisatawan Tiongkok
tahun 2015. Skripsi ini juga dianalisa dengan menggunakan konsep soft power dan
dikategorikan sebagai bagian dari soft power yang dimiliki Indonesia. Dia juga
Alasan memilih literatur ini karena memiliki jenis strategi yang sama yaitu
wisatawan Tiongkok pada tahun 2015. Namun penelitian ini berfokus pada negara
diplomatik mereka yang ke 60 tahun. Maka dari itu, Pemerintah Indonesia gencar
Sumber kedua adalah jurnal yang ditulis oleh Annisa Yuliastiti ditahun 2014,
negara. Indonesia merupakan negara yang berpotensi besar menjadi objek wisata.
8
masyarakatnya. Dengan adanya simbiosis mutualisme antara pariwisata Indonesia
dan wisatawan asal jepang, pemerintah Indonesia melakukan strategi yang baik
jumlah masyarakat yang masuk ke negara Jepang, baik untuk melakukan pariwisata
ataupun kegiatan lainnya. Hal ini terbukti dari data Japan National Tourism
yang sering berwisata keluar (outbound travelers), dan urutan ke 28 di dunia dalam
wisatawan Jepang yang berbeda dengan negara lain, yakni adanya watak penasaran
dan keingintahuan yang sangat tinggi kalangan wisatawan Jepang, karena Jepang
secara geografis merupakan negara dengan pulau yang terisolasi, dan Jepang telah
menutup diri selama 250 tahun hingga 1868. Wisata keluar negeri telah ditutup
setalah perang dunia kedua hingga 1964. Dengan demikan masyarakat Jepang
memiliki keinginan yang tinggi untuk melakukan wisata agar mengetahui berbagai
Jepang mengetahui lebih dalam lagi potensi wisata Indonesia; ketiga adalah
9
wisatawan Jepang; dan keempat adalah pemasaran yang berorientasi kepada
tahun 2018 dan lebih berfokus pada event-event kebudayaan yang di dalamnya juga
Indonesia di Dunia Internasional Tahun 2010-2015”. Jurnal ini ditulis oleh Gusti
Idriasih tahun 2016 dari Universitas Riau. Penggunaan jurnal ini oleh penulis dilatar
sebagai aset bangsa dan alat diplomasi Indonesia yang layak. Selain itu ia juga
2015. Sepakat dengan Gusti, mengingat besarnya potensi alam yang dimiliki
10
Indonesia, penulis juga menilai bahwa selain untuk memperkenalkan budaya,
pariwisata juga memiliki peluang yang besar untuk dijadikan alat diplomasi
Indonesia dan menjadi salah satu upaya nation branding Indonesia di mata dunia
internasional.
dunia internasional, dengan mengambil negara bangsa sebagai aktor utamanya. Ada
juga teori diplomasi kebudayaan sebagai bagian dari diplomasi lunak (soft
penelitiannya, di mana penulis hanya berfokus pada negara Jepang saja dan pada
tahun 2018.
E. Kerangka Konseptual
1. Diplomasi Publik
11
diambil oleh negaranya. 12 Jay Wang melihat diplomasi publik sebagai suatu usaha
orang atau organisasi lain di luar negaranya dengan cara positif sehingga mengubah
cara pandang orang tersebut terhadap suatu negara. 14 Berdasarkan semua definisi
publik di luar negeri. Karenanya, diplomasi publik merupakan salah satu instrumen
soft power.
Diplomasi publik merupakan salah satu jenis dari diplomasi. Menurut Adam
Watson, diplomasi merupakan hal alami yang harus dilakukan oleh negara-negara.
Hal ini mengingat bentuk negara bangsa yang terpisah-pisah. Setiap negara
dimiliki15
Information Agency (USIA) yang dikutip dalam artikel Foreign Policy, menyatakan
12 Jay Wang, ‘Public Diplomacy and Global Business’, Journal of Business Strategy, 27.3 (2006), 41–49
<https://doi.org/10.1108/02756660610663826>.
13
Wang.
14
J Melissen, Public Diplomacy Between Theory and Practice (California: Rand Corporation, 2006), p. 26.
15 Alan James, ‘Diplomacy. The Dialogue Between States. Adam Watson. Eyre Methuen.’, International
12
diplomasi publik tidak hanya melibatkan pemerintah tapi juga mengutamakan
antaranya: pertama, untuk membangun image suatu negara atas isu-isu yang
masyarakat demi mengubah persepsi publik pada negara tersebut; ketiga, untuk
publik terdapat hubungan antara image dan issue. Terkait hal ini, setiap negara pasti
yang ada tersebut dapat diubah dengan cara membentuk image negara melalui
16
E Murrow, Introduction : Why Public Diplomacy ? (London: The Foreign Policy Centre, 2002), p. 38.
17 Mark Leonard, Diplomacy by Other Means (London: The Foreign Policy Centre, 2002), p. 8.
18 Leonard, p. 9.
13
aktivitas diplomasi publik. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa diplomasi publik
merupakan alat untuk mempengaruhi asumsi publik serta membentuk image atau
issues.
dapat diartikan sebagai upaya komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah ataupun
akan membentuk image negara, yang mana terkait hal ini, tentu setiap negara akan
Dalam Skripsi ini, Teori Diplomasi Publik digunakan untuk melihat upaya
2. Nation Branding
visi strategis yang paling realistis, kompetitif, dan menarik. Visi strategis tersebut
menyatakan bahwa citra suatu negara menjadi aset penting suatu brand untuk
19Simon Anholt, ‘Nations-Brands of the Twenty-First Century’, Journal of Brand Management, 5 (1998), p.
14.
14
meningkatkan identitas kompetitif (competitive identity) negara tersebut.20 Dengan
kata lain, nation branding akan membentuk citra tentang suatu negara di mata dunia
internasional.
Definisi lain dari nation branding dari Gudjonsson, menyatakan bahwa nation
branding berkaitan dengan image promotion, place branding, dan ultimate goal.
untuk mengubah citra bangsa. Nation branding menggunakan alat branding untuk
mengubah atau mengubah perilaku, sikap, identitas atau citra suatu bangsa secara
positif”.21
citra positif di seluruh dunia jika nation branding efektif dan efisien. Saat ini media
merupakan alat paling penting dalam membentuk opini publik; Melalui media dapat
komponen utama keberhasilan konsep nation branding yaitu: strategi, substansi dan
tindakan simbolik.22
Ketika ketiga komponen tersebut terpenuhi maka reputasi suatu negara akan
meningkat dan di dunia internasional dan akan dipandang sebagai citra positif.
15
Indonesia, dapat diasumsikan bahwa image merupakan salah satu kepentingan
nasional kedua negara yang ingin disikapi oleh masing-masing pemerintah. Untuk
branding.
publik dan nation branding. Ia mengatakan ada lima perbedaan antara diplomasi
nation branding namun tidak dijelaskan secara rinci apa perbedaannya.24 Kedua,
dari diplomasi publik. Keempat, Szondi menyatakan bahwa antara diplomasi publik
dan nation branding berbagi tempat dan nilai. 26 Kelima, Szondi menyatakan bahwa
peneliti menggunakan tipe nomor tiga yaitu nation branding yang merupakan
bagian dari diplomasi publik karena Indonesia memiliki pilihan dalam membangun
identitas, citra, dan peran yang seperti norma dan nilai dalam kasus
diplomasi publik memiliki peran yang lebih besar daripada nation branding.
23 Szondi, p. 23.
24 Szondi, p. 26.
25
Szondi, p. 27.
26
Szondi, p. 28.
27 See Jan Melissen, The New Public Diplomacy: Soft Power in International Relations (Basingstoke:
16
Diplomasi publik melindungi negara dan berusaha memperbaiki citra buruk suatu
negara.
Cromwell yang merupakan ahli nation branding, menyatakan terdapat dua unsur
yang dapat menjadi tolak ukur dalam melihat keberhasilan nation branding suatu
negara. Dua unsur tersebut adalah: investasi langsung dari luar (foreign direct
direct investment dan tourist arrival suatu negara dari tahun ke tahun, dapat
betapa pentingnya nation branding bagi suatu negara. Terkait hal ini, Indonesia
merasa perlu untuk meningkatkan citra positif nya di dunia internasional, sehingga
luar negeri sangat penting untuk membantu mendukung nation branding untuk
mengundang lebih banyak investor dan turis asing. Oleh karena itu, peneliti
28Lee Hudson Teslik, ‘Nation Branding Explained’, Place Branding, 2007, 1–5
<https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained> [accessed 13 September 2020].
17
Indonesia dalam mempromosikan Wonderful Indonesia sebagai nation branding
F. Metode Penelitian
strategi analisis deskriptif 29, karenanya, jenis penelitian yang akan dilakukan
ada secara sistematis, aktual dan akurat mengenai realita, kejadian serta
dilakukan secara intensif, mendalam, dan komprehensif. Ini dilakukan dengan cara
yang memungkinkan adanya penjelasan secara rinci. Pendekatan studi kasus ini
namun dalam penelitian ini pendekatan studi kasus dilakukan dengan menganalisa
negara.
29 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), p. 7.
30 Faisal Sanapiah, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), p. 10.
18
Untuk mendapatkan data penelitian yang memadai, maka penulis
menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber yang terbagi
dalam dua jenis, yaitu data primer dan data skunder. Data primer adalah data-data
yang secara langsung penulis dapatkan dari wawancara, dokumen resmi, serta dari
Adapun data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari hasil penelitian
yang diambil dari berbagai penelitian terdahulu baik yang berupa buku-buku,
artikel-artikel yang bersal dari berbagai jurnal ilmiah studi Hubungan Internasional,
majalah dan surat kabar serta artikel-artikel yang terdapat dalam situs internet.
G. Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
bab ini ialah untuk mengetahui maksud dan tujuan dari penelitian ini.
19
memanfaatkanya dalam menarik wisatawan mancanegara. Dalam bab ini juga akan
pertanyaan penelitian skripsi ini. Di bab ini akan dijelaskan strategi apa saja yang
terhadap dua aspek, yaitu foreign direct invesment dan tourist arrival.
BAB V: PENUTUP. Bab ini terdiri dari kesimpulan serta saran terkait
masalah penelitian yang diteliti. Lalu, pada lembar terakhir dilampirkan pula daftar
pustaka yang berguna bagi para pembaca dalam mencari sumber informasi yang
20
BAB II
Vereeneging Toeristen Verkeer (VTV) yang merupakan suatu biro wisata atau
tourist bureau pada masa itu. Berdiri nya VTV pada tahun 1908 merupakan tonggak
Tugas VTV sendiri adalah untuk mempromosikan Hindia Belanda yang telah
aman untuk dikunjungi oleh para turis asing. Upaya promosi tersebut salah satunya
adalah dengan mengeluarkan atau menerbitkan buku panduan turis, peta, majalah,
brosur, poster, kartu pos, dan foto. Gambar-gambar atau foto yang disajikan oleh
candi, maupun penduduk pribumi yang masih tradisional. Selain foto-foto tersebut
Tujuannya sendiri adalah untuk meyakinkan para calon turis mereka untuk
31Achmad Sunjayadi, Vereeniging Toeristen Verkeer Batavia (1908-1942) Awal Turisme Modern Di Hindia
Belanda (Depok: FIB UI, 2007), p. 19.
21
Terdapat beberapa pihak yang ikut membantu VTV dalam upaya memajukan
kegiatan kepawisataan Hindia Belanda, salah satunya yaitu JMC (Java Motor
Club) yang merupakan Asosiasi pengendara motor Hindia Belanda dan ABHINI
organisasi yang menyediakan hotel atau tempat tinggal bagi para wisatawan yang
berkunjung ke Hindia Belanda pada saat itu. JMC sendiri mempunyai tugas untuk
untuk memudahkan turis jika ada yang melakukan perjalanan darat. Sedangkan
menyediakan tempat untuk menginap dan beristirahat bagi orang yang bepergian
jauh. Hotel termasuk sarana pokok kepariwisataan yang berarti hidup atau
Semenjak saat itu, perdagangan antar benua Eropa, Asia dan Indonesia pada
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada mereka yang melakukan perjalanan
perdagangan maka didirikan untuk pertama kali suatu cabang Travel Agent di Jalan
Majapahit No. 2 Jakarta pada Tahun 1926 yang bernama Lissone Lindeman
32 Oka A. Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata (Bandung: Penerbit Angkasa, 1996), p. 14.
22
LISLIND merupakan perusahaan Travel Agent yang bergerak dibidang jasa
secara umum, travel agent sendiri dapat diartikan sebagai badan usaha yang
Di tahun ini LISLIND pernah membawa rombongan dari Weltevreden dalam acara
Natal ke Preanger Regencies (Jawa Barat) dan Central Java (Jawa Tengah). Selain
LISLIND, perusahaan lain yang bergerak dibidang tour operator adalah NITOUR
atau The Nederlandsche Indische Touristen Bureau. Perusahaan ini adalah anak
dari perusahaan pelayaran Belanda yaitu KPM. Nitour juga melakukan promosi
keluar negeri dengan menerbitkan majalah Tourism yang dikirim sekali dalam
Bali dan dapat menarik minat wisatawan asing. Bali secara resmi dibuka untuk lalu
lintas turisme pada tahun 1914, karena pada tahun itu keadaan Bali sudah dianggap
cukup damai. Pada saat itu, VTV sebagai badan turisme Hindia Belanda mulai
membuka jalur pelayaran lewat laut menuju ke Bali yang bekerja sama dengan
perusahaan pelayaran yang dimiliki oleh Belanda. Pelayaran tersebut dimulai dari
33
Kelly Monaghan, Home-Based Travel Agent. 5th Edition. The Intrepid, 2006, p. 40.
34H Kodyat, Sejarah Pariwisata Dan Perkembangannya Di Indonesia (Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1996), p. 38.
23
Singapura, Batavia, Semarang, Surabaya, Buleleng (pelabuhan Singaraja, Bali) dan
Beberapa tahun setelah itu, KPM sebagai wakil resmi dari Official Tourist
jasa seperti menyewakan taksi lengkap dengan supir dan pemandu wisata berbahasa
Inggris. Selain itu, para pengunjung yang datang juga dapat menyewa kamar di
di Bali peran biro ini sangatlah penting karena dapat menciptakan citra Bali yang
baik sebagai daerah tujuan pariwisata. Selain itu, biro ini juga melakukan kegiatan
35Michel Picard, Bali ; Pariwisata Budaya Dan Budaya Pariwisata (Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia), 2006), p. 25.
24
2. Pariwisata Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang
Pada tahun 1942, Jepang mulai masuk ke Indonesia. Perang Dunia ke II yang
terjadi di Asia dan Eropa juga menyebabkan kegiatan kepariwisataan tidak berjalan
sama sekali. Saat itu dapat dikatakan sebagai masa kelabu bagi dunia
yang sangat sulit, kelangkaan pangan dan tidak memungkinkan orang untuk
berwisata.
tercatat sebagai masa yang sangat pedih dan sulit. Ketakutan serta kegelisahan
dialami oleh masyarakat Indonesia. Perampasan harta oleh tentara Jepang juga
terjadi dan membuat dunia kepariwisataan nusantara mati. Pada tahun ini juga tidak
banyak nya sarana dan prasarana publik yang dijadikan sebagai penghalang
masuknya musuh dalam suatu wilayah, kemudian objek wisata yang sudah dikelola
Pada tanggal 6 dan 8 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan
Nagasaki. Kekalahan Jepang oleh Sekutu ini direspon para pemimpin Indonesia,
Setelah Indonesia merdeka, pemerintahan baru ini dipimpin oleh Soekarno sebagai
presiden dan Hatta sebagai wakil presiden. Dengan berdirinya Republik Indonesia,
25
3. Pariwisata Indonesia Pasca Kemerdekaan
Indonesia yang pada saat itu baru saja berdiri mulai memberikan perhatian terhadap
salah satu sektor yang dapat menunjang perekonomian negara. Pada tanggal 1 Juli
1947 pemerintah pusat menerbitkan Surat Keputusan Wakil Presiden, saat itu Dr.
Moh Hatta di Yogyakarta, tentang pendirian suatu badan yang mengelola hotel-
Badan yang dibentuk oleh Pemerintah pada tanggal 1 Juli 1947 ini disebut
Hotel Negara dan Tourism (HONET) dan diketuai oleh R. Tjipto Ruslan. Badan ini
usaha yang dilakukan pertama kali adalah hotel-hotel yang terdapat di daerah
dalam nya terdapat beberapa perjanjian diantaranya yaitu semua harta kekayaan
milik pemerintah Belanda maupun orang Belanda yang berada di Indonesia harus
Oleh karena itu, HONET secara resmi dibubarkan pada tahun 1950 dan digantikan
36 A.J Muljadi, Kepariwisataan Dan Perjalanan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), p. 30.
37 Muljadi, p. 31.
26
oleh suatu badan yang bernama NV. Honet, yang merupakan satu-satunya badan
Tourisme yang diketuai oleh Nazir St. Pamuncak dengan tujuan mengantisipasi
pada akhirnya panitia ini tidak dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal, yaitu
mempromosikan Indonesia sebagai daerah tujuan wisata, maka pada tahun 1953
panitia ini dibubarkan dan pada saat itu juga beberapa tokoh perhotelan Indonesia
yang ada di Indonesia dengan tujuan dapat mengusahakan agar Indonesia dijadikan
lebih efektif guna menunjang perekonomian Indonesia. Badan ini memiliki kantor
38 Muljadi, p. 32.
39 Muljadi, p. 35.
27
pusat yang berlokasi di Jakarta dan memiliki cabang di berbagai daerah di Indonesia
seperti Bandung, Jakarta Raya, Makassar, dan Medan serta daerah-daerah Jawa
Tengah, Jawa Timur dan Bali yang sudah ada wadah organisasi kepariwisataan dan
Tidak lama setelah itu, pada tanggal 12-14 Januari 1957 YTI berhasil
ke Indonesia yang juga bekerja sama dengan beberapa KBRI di luar negeri.
bekas Belanda. Presiden Soekarno juga turut hadir dalam acara penutupannya di
diganti dengan istilah “pariwisata”. Atas saran tersebut maka Dewan Turisme
Indonesia berubah nama menjadi Dewan Pariwisata Indonesia pada tanggal 3-4
40 Bungaran Antonius Simanjuntak, Flores Tanjung, and Rosramadhana Nasution, Sejarah Pariwisata
Menuju Perkembangan Pariwisata Indonesia (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), II, p. 24.
41
Ismayanti, Pengantar Pariwisata (Bandung: Alfabeta, 2002), p. 31
<http://books.google.com/books?id=Kzxaq1D5-RcC&pgis=1>.
42 Muljadi, p. 37.
28
Tahun 1963 Indonesia berhasil menjadi penyelenggara konfrensi Pacific Asia
Travel Association (PATA) pertama di Indonesia, acara ini juga turut dihadiri oleh
Di Era modern saat ini, setiap negara akan saling bersaing untuk lebih
menonjol dari negara lain dari segala sisi, salah satu cara yang digunakan yaitu
dengan membentuk identitasnya sendiri atau sering disebut dengan Nation Brand.
Setiap negara akan berusaha mem-Branding hal-hal yang menarik dari negaranya
Simon Anholt menjelaskan dalam buku nya bahwasanya sebuah negara dapat
menghadirkan dan memberikan citra positif di seluruh dunia jika nation branding
efektif dan efisien. Saat ini media merupakan alat paling penting dalam membentuk
29
Berdasarkan buku Anholt, terdapat tiga komponen utama keberhasilan konsep
Indonesia.44 Setiap kategori memiliki wilayah serta ciri khas tersendiri, informasi
Beberapa lokasi wisata Indonesia telah diakui oleh dunia, dan masuk dalam
situs warisan budaya yang diakui UNESCO yaitu Candi Borobudur, sistem
pertanian Subak Bali, Candi Prambanan, Taman Nasional Pulau Komodo, situs
Lorentz, dan Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera.45 Diakuinya beberapa situs
warisan budaya dan alam Indonesia oleh UNESCO menambah nilai lebih bagi
Visit Indonesia Year di tahun 2008, yang merupakan janji pariwisata Indonesia
43
Anholt, Places: Identity, Image and Reputation, p. 42.
44 Republic Of Indonesia, ‘Wonderful Indonesia’, 2016.
45 UNESCO, ‘Sri Lanka-Properties Inscribed on the World Heritage List’, Unesco, 2016.
30
kepada dunia.46 Alasan digantinya Visit Indonesia Year menjadi Wonderful
Disamping itu, program Visit Indonesia Year juga selama pelaksanaannya belum
secara signifikan padahal program ini telah ada sejak tahun 1990an.
yang signifikan selama beberapa tahun, maka dari itu pemerintah membuat
positif negara dan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan yang lebih banyak
lagi.
Wonderful Indonesia berdiri sejak tahun 2008 yang mengubah logo Visit
semua, perubahan logo Wonderful Indonesia masih memiliki arti yang sama yaitu
<https://issuu.com/gilangandika/docs/gsm_brand_wonderful_indonesia_2019>.
48
Kemenpar, ‘Pedoman Aplikasi Brand & Design’, 2016
<https://www.indonesia.travel/content/dam/indtravelrevamp/en/brand-guidelines/brand-guideline.pdf>
[accessed 15 September 2020].
31
Kementerian Pariwisata Indonesia menegaskan bahwa perubahan logo yang
dengan sesama di alam raya, burung merupakan spesies dengan populasi terbesar
di Indonesia dan menjadi simbol bangsa. Rentang sayap yang berarti keterbukaan,
keinginan untuk meninjau terbang jauh, melintasi perbatasan. Itu bisa dikenali oleh
32
Logo burung memiliki 5 komponen warna yang berbeda, masing-masing
memiliki arti tersendiri, Adapun makna dari warna pada logo tersebut yaitu:
Indonesia menjadi beberapa rekondisi seperti; elemen grafis, gaya, dan masuknya
situs web. Reposisi logo Wonderful Indonesia bertujuan untuk memperkuat nation
branding Indonesia.50
asing dan menarik kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. 51 Pada bab ini, penulis
33
memanfaatkan dan mempromosikan Wonderful Indonesia melalui pariwisata dapat
Indonesia dan juga untuk mencapai target peningkatan jumlah kunjungan wisman
ke Indonesia.
acara (pre event dan on event), pengaturan nation branding, Festival, Family Trip,
Sale Mission dan Pameran. Publikasi event yang dimaksud disini adalah logo
Wonderful Indonesia yang dipasang pada event tersebut seperti pada banner dan
121Branding
poster. Wonderful Indonesia merupakan salah satu strategi penting
festival, family trip, dan pameran. Event dan festival Wonderful Indonesia,
34
Promosi Pariwisata Internasional atau VITO merupakan perwakilan (point of
Tugas dari VITO itu sendiri yaitu menganalisis data pasar, promosi penjualan
wilayah penanda, seperti; Kawasan Asia Tenggara, kawasan Asia Pasifik dan
memulihkan citra negara. Seperti yang telah diketahui, negara Indonesia sempat
masyarakat dunia dan berdampak pada pariwisata negara, yang mana sempat terjadi
Dan dengan adanya slogan untuk nation branding yang dibuat Indonesia
identitas negara dan pariwisataya sebagai pariwisata yang mampu dinikmati oleh
Indonesia perlahan memberikan hasil yang baik. Sejak tahun 2015, arus kunjungan
35
naik 0.9% dan Malaysia yang turun 15.7%.53 Masih pada tahun yang sama,
36
BAB III
agar Indonesia bebas dari penjajahan Belanda. Namun ternyata Jepang juga sama
seperti Belanda yang hanya ingin menguasai kekayaan Indonesia saja. Walaupun
hanya selama selama 3,5 tahun menjajah namun Jepang membuat masyarakat
akhir abad ke-19M Indonesia dengan Jepang sudah memulai hubungan, tetapi
dalam hubungan ini orang-orang Jepang lebih berperan aktif dibandingkan dengan
Pada saat itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda, hubungan yang
terjalin antara orang-orang Belanda dengan Jepang adalah sebatas hanya hubungan
Oost-Indsche Compagnie (VOC) yang tak lain adalah kongsi dagang dari negara
Belanda yang berdiri pada tahun 1602 dari perseroan dagang yang pada mulanya
37
Hubungan Indonesia-Jepang di tanah Hindia Belanda diawali dengan
kedatangan imigran ilegal yang tidak terorganisir yang disebut dengan kimin.55
Alasan masuknya kimin ke Indonesia ini dikarenakan sikap acuh Jepang terhadap
rakyatnya dan lebih berfokus terhadap kemajuan teknologi industri. Para kimin
Tidak lama setelah itu, pada tahun 1930-an, para pengusaha besar dari Jepang
mulai masuk ke Indonesia dan menanamkan saha mereka, seperti misalnya Mitsui
dan Mitsubishi, hal ini lah yang membuat hubungan Indonesia-Jepang semakin
ditawarkan untuk para pengusaha, tercatat bahwa Bank of Taiwan dan Yokohama
Specie Bank yang didirikan karena adanya perdagangan gula dengan orang
Jepang.57 Pada masa ini berbagai pengusaha kecil dan besar berkembang pesat di
Hubungan yang awalnya baik mulai berubah ketika Jepang menggertak dunia
Pearl Harbour pda tahun 1942.58 Hal ini dilakukan Jepang karena adanya keinginan
Jepang untuk menguasai Indonesia dan merampas segala kekayaan yang dimiliki
Indonesia. Akhirnya Belanda berhasil diusir oleh Jepang dan pergi meninggalkan
55 Takashi Shiraishi, Orang Jepang Di Koloni Asia Tenggara (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998), p. 50.
56
Sri Pangastoeti, ‘Dari Kyuushuu Ke Ran’in: Karayuki-San Dan Prostitusi Jepang Di Indonesia (1885-
1920)’, Humaniora, 21.2 (2009), 138–49 (p. 139) <https://doi.org/10.22146/jh.v21i2.962>.
57 Shiraishi, p. 52.
58 Marwati Djoened Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia V (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), p. 60.
38
Indonesia. Pada saat itu mulai Indonesia berada dalam pendudukan Jepang. Jepang
padahal Jepang hanya mengatakan itu agar mendapatkan simpati dari rakyat
Indonesia dan mendapatkan dukungan dalam perang pasifik, kembali pada niat
awal Jepang yaitu tetap ingin merampas harta kekayaan yang dimiliki Indonesia.
pemerintahan dan mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia. Selain itu, Jepang
Mereka bekerja tanpa upah dan tanpa makanan yang cukup. Meskipun Jepang
hanya berkuasa selama tiga tahun di Indonesia, penderitaan bangsa Indonesia pada
Belanda ke Indonesia lagi. Jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki tanggal
6 dan 9 Agustus 1945 membuat Jepang semakin kehilangan kekuatannya yang pada
akhirnya Kaisar Jepang menyatakan untuk menyerah kepada pihak sekutu pada
seluruh senjatanya kepada pihak sekutu dan Jepang tidak lagi ikut campur tangan
59 Poesponegoro, p. 65.
39
Indonesia dinyatakan merdeka dan berita kemerdekaan Indonesia di umumkan ke
seluruh Indonesia dan dunia lewat alat komunikasi yang dimiliki oleh Jepang.60
Jadi, hubungan Jepang dengan Indonesia pada periode sebelum Indonesia merdeka
adalah berawal dari hubungan antar perdagangan, dan kemudian Jepang melihat
bahwa Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang sangat berlimpah yang
lantas hal tersebut membuat Jepang berambisi untuk menguasainya dan Jepang
negara tersebut menjadi renggang. Ambisi ekspansi Jepang terhenti karena masih
sibuk dengan masa perbaikan setelah kehancuran akibat perang. Namun Jepang
termasuk negara yang cepat bangkit dari keterpurukan dan dapat kembali bersaing
dalam Konferensi San Fransisco tahun 1951. 61 Pertemuan ini membahas perihal
perampasan perang yang di dalam nya juga terdapat perjanjian perampasan perang
yang merupakan sebuah perjanjian diantara pihak yang sebelumnya terlibat perang,
dimana pihak yang menjadi pemenang dalam perang yaitu Jepang diharuskan atau
dipaksa untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang kalah dalam perang
sebagai ganti rugi dalam hal ini kepada Indonesia. Keduanya menandatangani
60
Poesponegoro, p. 67.
61
Official English and El Salvador, ‘Treaty of Peace with Japan ( with Two Declarations ). at San Francisco ,
on 8 September 1951 Signed Traité de Paix Avec Le Japon ( Avec Deux Déclarations ). Signé à San-
Francisco , Le 8 Septembre 1951 United Nations — Treaty Series 1832 . TREATY 1 OF PEAC’, 1952.
40
perjanjian perampasan perang pada 20 Januari 1958. Barulah setelah itu hubungan
diplomatik antara Indonesia dan Jepang dimulai tepatnya pada tanggal 15 April
1958.62
keduanya dalam berkomunikasi maka dibuka lah jalur penerbangan antara Jepang
Soekarno ini fokus mencari pengakuan negara lain mengenai kemerdekaan negara
tinggi sikap anti kolonialis dan juga anti imperialis serta menutup politik luar negeri
dari negara-negara barat. Politik luar negeri era Soekarno juga dikenal dengan
Malaysia.64
Berbeda pada era Soekarno, presiden Soeharto justru cenederung terbuka dan
keterpurukan pada masa Soekarno. Presiden Soeharto berharap dengan banyak nya
investasi asing yang masuk dapat menstabilkan kondisi ekonomi Indonesia dan juga
investasinya secara besar besaran dan tidak ragu untuk memberi berbagai macam
62
Poesponegoro, p. 69.
63
Masashi Nishihara, Hubungan Indonesia-Jepang 1951-1966. (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1994), p. 79.
64 Masashi Nishihara, ‘The Japanese and Soekarno’s Tokyo Jakarta Relation 1951-1966’, Center for Southeast
41
bantuan kepada Indonesia. Pemerintah Orde Baru membuka diri pada keberadaan
Modal Asing (PMA) pada tanggal 1 Januari 1967.65 Akan tetapi kebijakannya juga
yang pada akhirnya membuat Indonesia terbelit hutang dengan asing Tercatat sejak
pertahun. 66
yang otoriter ala Soeharto sudah berakhir dan berubah menjadi sistem pemerintahan
luar negeri Indonesia, setiap pemimpin pasti memiliki kebijakan yang berbeda
karena situasi dan kondisi yang berbeda yang dialami oleh Indonesia. Hubungan
beberapa contoh isu yang populer dalam dasawarsa ini. 67 Akan tetapi, persoalan
ekonomi masih tetap menjadi isu utama, dibandingkan dengan isu yang lainnya.
Bmbang Yudhoyono. Pada tahun 2004, menteri perdagangan Indonesia dan Jepang
65Leo Suryadinata, Politik Luar Negeri Indonesia Di Bawah Suharto (LP3ES, 1998).
66
‘BBC Indonesia. Ekonomi Di Bawah Orde Baru’, 2008
<http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2008/01/080127_suhartoeconomy.shtml> [accessed 20
September 2020].
67 Bantarto (ed.) Bandoro, Hubungan Luar Negeri Indonesia Selama Orde Baru, (Jakarta: CSIS, 1994), p. 35.
42
menyepakati Joint Study Group sebagai upaya awal dalam meningkatan kegiatan
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang Abe
Shinzo.
bulan agustus 2007, menandai era baru yang memperkuat hubungan bilateral kedua
kerja kedua negara, tetapi cakupan kerjasama meluas dengan perjanjian ini.
transfer teknologi dari Jepang kepada Indonesia dikaitkan dengan budaya, tradisi
dan nilai-nilai sosial yang dimiliki kedua negara disajikan secara ringan.
diplomatik antar kedua negara. Tahun ini merupakan tahun persahabatan Indonesia-
pernyataan mengenai Kemitraan Strategis Menuju Masa Depan yang Damai dan
68 Bandoro, p. 40.
43
Setelah berakhirnya masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada
tahun 2014, Indonesia terus mempererat hubungan kerjama sama nya dengan
Jepang di sektor ekonmi. Hal ini dilihat dari agenda Presiden Joko Widodo yang
melakukan kunjungan ke Jepang dan Tiongok pada tahun 2015. Dalam kesempatan
ini, presiden Joko Widodo menghadiri forum bisnis bersama dengan para
sehingga Indonesia siap membuka peluang Kerjasama yang lebih luas lagi. Jepang
Pada bagian ini penulis akan mengelaborasi kerjasama antara Indonesia dan
Jepang khususnya di bidang pariwisata. 69 Pada Juni 2003, Indonesia dan Jepang
pengunjung dari pimpinan dan parlemen dari kedua negara yang cukup tinggi.
69
Kedutaan Jepang di Indonesia, ‘Hubungan Bilateral Indonesia - Jepang’, Kedutaan Besar Jepang Di
Indonesia, 2020 <https://www.id.emb-japan.go.jp/birel_id.html> [accessed 1 July 2020].
70 Kedutaan Jepang di Indonesia.
44
Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Jepang, dengan tujuan untuk menjalin
ditandatangani oleh kedua Menteri perwakilan yang hadir pada saat itu, yaitu
penting, karena telah dikembangkan oleh kedua negara melalui perjalanan dan
secara erat dalam membangun hubungan yang konstruktif dan lintas budaya serta
pariwisata.73
Ketiga, kedua menteri menegaskan bahwa kerja sama yang erat akan
di kedua negara, pengiriman misi promosi pariwisata yang terdiri dari anggota dari
sektor publik dan swasta, kerja sama dalam bidang pengembangan kapasitas
45
negara dan memperdalam persahabatan internasional dan saling pengertian. 74
Keempat, kedua menteri memiliki pandangan yang sama bahwa mereka akan
dan, khususnya, untuk memastikan bahwa prosedur visa, yang dilakukan oleh pihak
yang akan memainkan peran yang sesuai untuk pertukaran pariwisata di antara
kedua negara karena Japan Association of Travel Agents (JATA) telah melakukan
perjalanan dengan mengirimkan survei. misi ke Bali dua kali setelah peristiwa Bom
Keenam, kedua menteri sepakat bahwa kerjasama yang tepat akan dilakukan
kedua negara, dengan tujuan untuk mencapai pertumbuhan pariwisata yang stabil.
74 Joint Announcement On Tourism Cooperation Beetween Japan And The Republic Of Indonesia.
75
Joint Announcement On Tourism Cooperation Beetween Japan And The Republic Of Indonesia.
76
Joint Announcement On Tourism Cooperation Beetween Japan And The Republic Of Indonesia.
77 Joint Announcement On Tourism Cooperation Beetween Japan And The Republic Of Indonesia.
78 Joint Announcement On Tourism Cooperation Beetween Japan And The Republic Of Indonesia.
46
BAB IV
Bab ini merupakan bab utama yang akan mengulas tentang upaya-upaya
diplomasi apa saja yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam upaya meningkatkan
dilakukan oleh Indonesia ada 4 macam, yaitu: kegiatan Festival, kegiatan sales
mission (penjualan), Family Trip, dan terakhir pameran”.79 Bapak Dadang juga
seni, dan kuliner baik yang diadakan oleh pemerintah Jepang sendiri maupun
Festival yang diadakan oleh Jepang maupun Indonesia itu khusus untuk Diplomasi.
menerapkan dan mencitrakan Indonesia itu seperti apa dari sisi kebudayaan, musik
dan kulinernya.80
47
A. Strategi Diplomasi Publik dan Promosi Pariwisata Indonesia di Jepang
tujuan luar negeri.81 Dalam studi ini, Pemerintah Indonesia melalui Wonderful
Selain itu, keunggulan lain dari nation branding itu sendiri dapat membantu
81
See Jan Melissen.
82 Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Diakses pada 3 Oktober 2020, dari:
http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2930
48
Melalui bab ini, penulis akan menekankan bahwa nation branding sebagai
hasil dari upayanya. Untuk itu, bab ini akan menggunakan konsep Anholt untuk
reputasi suatu bangsa. Tindakan simbol adalah jenis tindakan yang memiliki
komunikasi yang kuat dalam menjelaskan cerita-cerita nasional.84 Dalam studi ini,
aksi simbol mengacu pada Wonderful Indonesia sebagai suatu branding yang dapat
Festival, program Famtrip, program sale mission dan yang terakhir berpartisipasi
sebagai aksi untuk mempromosikan dan menyajikan cerita nasional seperti wisata
bahari, kuliner, budaya, hiburan, seni, adat istiadat, teknologi, transportasi, olah
83
Szondi.
84 Anholt, Places: Identity, Image and Reputation.
85 Simon Anholt, ‘Policy Advisor, Superbrands: What Is a Nation Brand?’, 2002, p. 10.
49
1. Program Festival Wonderful Indonesia
Festival biasanya diadakan dalam rangka memperingati sesuatu atau juga bisa
Indonesia melalui seni budaya, musik dan kuliner Indonesia untuk menarik minat
seperti Program festival week atau dikenal dengan nama Festival Wonderful
Indonesia. Program ini termasuk dalam empat jenis agenda utama kementerian
2018 di Nagoya, Jepang dan Festival Wonderful Indonesia di Hibiya Park, Tokyo
86
‘Situs Resmi Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif RI’, 2018
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-festival-wonderful-indonesia-di-jepang> [accessed 14
October 2020].
87 ‘Situs Resmi Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif RI’.
50
pertunjukan seni musik dan kuliner. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkaian
Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Perfektur Aichi, Mr. Hideaki Omura
dan Duta Besar RI di Tokyo, Bapak Arifin Tasrif. Selesai melakukan sambutan,
Wonderful Indonesia dan melakukan foto bersama serta pemberian souvenir berupa
51
Dalam sambutannya, Gubernur Aichi menekankan hubungan baik antara
Indonesia dan Jepang agar terus dipertahankan. Selain itu, Perayaan 60 tahun
strategis bagi Indonesia, tidak saja di bidang investasi dan perdagangan tetapi juga
di bidang pariwisata.
ke booth Wonderful Indonesia karena bagi mereka penampilan tersbut sangat unik
dan mempunyai nilai seni sangat tinggi. Banyak dari mereka yang berfoto bersama
dan juga ingin lebih mengenal budaya Indonesia. Para pengunjung yang datang ke
booth Wonderful Indonesia diberikan bahan promosi berupa tourism map dan
Gambar IV.2: Pengunjung menyaksikan penampilan Malang Carnival dan berkunjung ke booth
wondeful Indonesia
89
‘Situs Resmi Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif RI’, 2018
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-festival-wonderful-indonesia-di-hibiya-park>
[accessed 13 October 2020].
52
Dari hasil laporan kegiatan yang dibuat oleh kemenpar, total pengunjung ke
Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang. Acara ini juga dihadiri oleh Ibu
Megawati Soekarno Putri dan Ibu Puan Maharani serta Duta Besar Indonesia untuk
Dalam sambutan nya pada opening ceremony, Duta Besar Indonesia untuk
90 ‘Situs Resmi Kementerian Pariwisata, Laporan Consumer Selling Pada Indonesia Week 2018’, 2018
<https://www.kemenparekraf.go.id>.
53
60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang dapat mempererat
persegi (10,8 x 3,5 meter). 91 Di dalam booth tersebut tersedia pelayanan informasi
berupa tourist map, buku exclusive, goodie bag, batik scarf, t-shirt, dan baseball
cap berlogo Wonderful Indonesia. Photo booth dengan latar pulau Komodo juga
Gambar IV.4: Pengunjung Berfoto dengan latar belakang logo Wonderful Indonesia
Di samping itu, terdapat Pertunjukan tim kesenian ondel – ondel dalam upaya
mengenalkan budaya dan musik khas dari Indonesia, serta pemberian refreshment
54
(snack tradisional berupa keripik singkong, keripik pisang, dan emping khas
Gambar IV.5: Pengunjung berfoto dengan ondel-ondel dan menikmati kuliner khas Indonesia
bukan hanya dilaksanakan di Jepang saja, tetapi di berbagai negara antara lain
negara di negara lain, perlahan akan membuat publik dari negara lain menjadi
semakin penasaran dan kagum akan kebudayaan negara yang dipamerkan, dan
menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih terhadap negara Indonesia. Sehingga
55
merasakan langsung pengalaman berwisata di Indonesia yang kaya akan keindahan
tentang destinasi unggulan Indonesia. Selain itu, peserta juga dapat mengetahui
kedestinasinya.94
Program Famtrip yang di fokuskan untuk Wistawan Jepang yang ingin berkunjung
ke Indonesia. Seperti yang Pertama, Program Fam Trip Golf Saitama TV Jepang
ke Bogor, Jakarta dan Tangerag. Dan yang kedua, Program Familiarization Trip
Tangerang tanggal 9 – 11 Maret 2018. Kegiatan dari kementerian pariwisata ini ini
termasuk dalam Program Famtrip yang diikuti oleh TV Saitama. Kegiatan ini
merupakan shooting program dari Saitama TV dengan judul “Big Sugi Step Up
94
Wawancara dengan Bapak Dadang Djatnika, pada tanggal 18 Agustus 2020.
95‘Situs Resmi Kemenpar, Laporan Perjalanan Wisatawann Pengenalan Jepang’
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-perjalanan-wisata-pengenalan-jepang>.
56
Golf” dimana isi dari program ini adalah pelatihan bermain golf/coaching clinic
oleh Mr. Hideyo Sugimoto kepada pegolf amatir. Selain berisi pelatihan bermain
golf, tujuan program ini juga mengenalkan lapangan-lapangan golf yang menjadi
tempat shooting program tersebut yaitu Rainbow Hills di Sentul, Senayan National
Golf Club di Jakarta dan Dami Indah Golf di BSD, Tangerangg. Kemenpar juga
menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus dilanjutkan setiap tahunnya karena event
ini dapat dimanfaatkan untuk promosi destinasi lapangan-lapangan golf yang ada
Gambar IV.6: Pemberian Souvenir dan Foto Booth di Lokasi Kegiatan pada Kegiatan Fam Trip
57
yang bertujuan mengenalkan destinasi Bali kepada media Jepang agar ke depannya
Jepang. Selain itu para media juga mendapat informasi update seputar pariwisata di
Bali terutama tentang keadaan di Bali yang sudah aman untuk wisatawan asing
berkunjung.97
Gambar IV.7: Foto peserta Famtrip di Destinasi Wisata taman budaya wisnu kencana dan saat
promosi pariwisata Indonesia yang di gagas oleh kemenpar ini di rencenakan oleh
58
peserta bisa ikut menyebarkan, mengenalkan dan memberitakan terkait
salah satu kegiatan promosi pariwisata yang dilaksanakan di Jepang dalam rangka
negeri (sebagai seller) untuk melakukan kontak bisnis (business matching) dengan
industri TA/TO luar negeri (sebagai buyer) atau dengan komunitas tertentu dalam
Pariwisata di Jepang pada tahun 2018, yaitu Marine Diving Fair dan Sales Mission
Diving yang keduanya diselenggarakan pada bulan April 2018 di Tokyo dan Osaka.
Kedua kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi industri wisata
diving Indonesia untuk berkenalan dan membuka networking yang lebih luas
dengan komunitas dan para pelaku industri wisata diving di Jepang.100 Melalui
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-sales-mission-jepang-marine-diving-fair-2018>.
59
Pertama, Marine Diving Fair adalah event pameran diving terbesar di Jepang
selam di seluruh dunia, perusahaan penyedia peralatan selam, dan para diver.
Pameran ini diselenggarakan pada tanggal 6 sampai dengan 8 April 2018, bertempat
mencapai 50.598 orang. Jumlah pengunjung pada tahun ini meningkat 0,96% dari
provinsi Bali, Sulawesi Utara, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku
presentasi yang memaparkan teknis mengenai tips and tricks serta outline destinasi
utama diving di Indonesia seperti Bali, Raja Ampat, dan Sulawesi yang
disampaikan oleh Ibu Siti Adiprigandari Adiwoso, selaku perwakilan dari Tim
diketahui diver Jepang. Dan di akhir acara ditutup dengan pemberian door prize
101 Laporan UKP4 Sales Mission Jepang (Marine Diving Fair) 2018.
102 Laporan UKP4 Sales Mission Diving Jepang 2018.
60
Pada tahun 2018 ini, Indonesia mendapatkan penghargaan dari Dive and
Travel Awards 2018 untuk kategori “Best Diving Area” dan “Dreaming Area”.
Pperingkat Indonesia pun naik menjadi ranking 6, dari yang sebelumnya berada di
posisi 8 pada tahun 2017.103 Selain itu, pada tahun ini paviliun Indonesia juga
kembali mendapatkan penghargaan sebagai Best Booth dan penghargaan ini telah
DMC/DMO, TA/TO, dan hotelier Internasional (sebagai buyers). Pada tahun 2018,
partisipasi pada pameran pariwisata terbesar menonjolkan kapal Pinisi sebagai tema
besar dan focal point pada setiap booth Indonesia di mancanegara. 104 Tema tersebut
maritim terbesar di dunia, dimana salah satu budaya maritim nenek moyang yang
masih dilestarikan hingga kini di Bulukumba, Sulawesi Selatan adalah kapal Pinisi.
61
pameran pariwisata Tourism Expo Japan tanggal 20 – 23 September 2018. Peserta
(8), Jawa Timur (6), DI Yogyakarta (4), Sulawesi Utara (2), Papua Barat (1) ,
dan promosi film hasil kerja sama Indonesia – Jepang “Umi wo Kakeru/Man from
the Sea” di Aceh dan juga penyelenggaraan event olahraga “Jakarta Marathon”
pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kegiatan promosi wonderful Indonesia pada tahun 2018 ini di manfaatkan oleh
62
macam kegiatan seperti Festival, Family Trip, Sale Mission dan Pameran.
Berangkat dari hal tersebut, hasil dari upaya diplomasi publik Indonesia
kunjungan wisatawan Jepang dapat diukur dari dua aspek yaitu Tourist Arrival dan
Foreign Direct Investment107. Jika kedua hal tersebut cenderung membaik, dan
meningkat ke arah yang positif, maka strategi diplomasi publik yang dilakukan
1. Tourist Arrival
Salah satu cara dalam melihat apakah sebuah kegiatan promosi wonderful
pada tahun 2018 dapat dilihat melaui Tourist Arrival atau Kedatangan Wisatawan
alasan untuk mengunjungi negara lain, salah satu alasan yang banyak ditemukan
yaitu karena negara tujuannya memiliki Nation Brand yang baik. Maka setiap
segala macam aspek, Pariwisata, budaya, pemerintah, ekspor impor, dan lain
brand nya di Jepang, berbagai macam upaya diplomasi publik telah dilakukan demi
63
melihat keberhasilan dari upaya yang dilakukan Indonesia tersebut dapat diukur dari
dilakukan.
Dari data tersebut terlihat bahwa Jumlah kunjungan wisatawan dari Jepang ke
Indonesia pada tahun 2018 sedikit mengalami penurunan. Bila pada 2017
ariival Indonesia, itu artinya upaya pembangunan Nation Brand Indonesia melalui
strategi diplomasi publik dalam hal ini 4 kegiatan promosi wonderful Indonesia
tersebut jika dilihat dari Aspek Tourist Arrival Nya dapat dikategorikan belum
berhasil.
64
2. Foreign Direct Investment
Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi asing langsung secara umum
diartikan sebagai arus modal internasional dimana sebuah perusahaan atau Individu
dari sebuah negara membuat, atau mendirikan perusahaan baru di negara lain. 108
tentunya Investor dari berbagai negara akan melihat peluang serta efektivitas objek
investasinya salah satu alasan yang juga banyak ditemukan yaitu karena negara
tujuannya memiliki Nation Brand yang baik.109 Seperti yang juga dijelaskan
sebelumnya, bahwa Selain Tourist Arrival, FDI juga dapat dijadikan sebagai alat
untuk melihat keberhasilan upaya Nation Branding sebuah Negara. Semakin tinggi
FDI sebuah negara maka upaya Nation Branding sebuah negara dapat dikatakan
berhasil. Dalam hal ini, FDI akan dijadikan tolak ukur untuk melihat keberhasilan
Jika dilihat secara umum, dari data BKPM Foreign Direct Investment (FDI)
pada Tahun 2017 sebesar Rp. 430.5 Triliun sedangkan pada tahun 2018 Investasi
108 Kenneth A Froot, Foreign Direct Investment (University of Chicago Press, 2008), p. 1.
109 Froot, p. 4.
65
Gambar IV.9: Data Foreign Direct Investment (FDI) dan Domestic Direct Invesment (DDI)
terutama Investasi Langsung asal Jepang. Dari data BKPM terlihat bahwa Jepang
setelah Singapura. Tetapi, jika dibandingkan angka Investasi langsung Jepang pada
tahun 2017 dan 2018, terlihat tidak ada peningkatan. Justru terjadi penurunan yang
Dari data tersebut. Pada Tahun 2017 Investasi langsung Jepang ke Indonesia
sebesar US$ 4,996.2 dengan 3,646 Project sedangkan di Tahun 2018, dengan
telah dijelaskan di Penelitian ini FDI indonesia dari jepang berada di angka US$ 4,
952.77 dengan 3,166 project. Itu artinya Upaya Nation Branding Indonesia di
66
berhasil meningkatkan FDI indonesia di Tahun 2018
Kemudian penulis juga membandingkan data dari BPKM dengan data dari
World Bank terkait Foreign Direct Invesment (FDI) yang didapatkan Republik
Indonesia setelah kegiatan promosi Wonderful Indonesia pada tahun 2018 terlihat
jelas bahwa tidak ada pergerakan FDI ke arah yang positif itu artinya Indonesia
nya. Terbukti dari tidak adanya peningkatan FDI di tahun 2018 bahkan cenderung
menurun.
67
Gambar IV.11 : Investasi Asing Langsung Republik Indonesia pada tahun 2017-2018
Promosi Wonderful Indonesia di Jepang tahun 2018 terhadap Tourist Arrival dan
yang positif. Hal ini terbukti dari data yang dijelaskan sebelumnya bahwa target
yang telah dibuat pemerintah terkait Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment
keduanya tidak tercapai dan data statistik kedua tolak ukur tersebut jika
68
BAB V
A. Kesimpulan
Joko Widodo dalam rapat terbatas pada tahun 2015 lalu. Pemerintah Indonesia
terhadap devisa nasional. Devisa yang dimaksud didapat dan dicatat dari
sektor unggulan dan merupakan salah satu kunci penting untuk pembangunan
PDB, dan tenaga kerja di Indonesia. Pada tahun 2018 sektor pariwisata telah
devisa sebesar 229,50 Triliun rupiah dan menyerap 12,7 juta tenaga kerja di sektor
69
pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 15,81 juta
Pada April 1958, Indonesia menjalin hubungan bilateral dengan Jepang. 111
Kemudian pada Juni 2003, Indonesia dan Jepang mengumumkan kerjasama melalui
tahun 2018, Indonesia dan Jepang sudah menjalin hubungan Kerjasama bilateral
selama 60 tahun. Banyak upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia
September 2020].
70
strategi bangsa dimana Indonesia menerapkan Marketing Framework, kemudian
Program Festival, Program Family Trip, Program Sale Mission dan Program
Upaya yang pertama yaitu melalui program Festival Wonderful Indonesia pada
Di dalam kegiatan ini juga terdapat booth wonderful Indonesia yang sangat
menarik dan dapat dikunjungi oleh para wisatawan Jepang. Selain itu, masyarakat
71
Carnival yang menampilkan tarian khas Indonesia. Para pengunjung juga dapat
berfoto dengan latar belakang logo wonderful Indonesia dan setelah itu
Dari hasil laporan kegiatan yang dibuat oleh kemenpar, total pengunjung ke
unggulan Indonesia. Selain itu, peserta juga dapat mengetahui informasi terbaru
Salah satu nya yaitu Program Famtrip Golf Saitama TV Jepang ke Bogor,
pariwisata ini diikuti oleh TV Saitama. Kegiatan ini merupakan shooting program
dari Saitama TV dengan judul “Big Sugi Step Up Golf” dimana isi dari program ini
adalah pelatihan bermain golf/coaching clinic oleh Mr. Hideyo Sugimoto kepada
pegolf amatir. Selain berisi pelatihan bermain golf, tujuan program ini juga
tersebut yaitu Rainbow Hills di Sentul, Senayan National Golf Club di Jakarta dan
114 ‘Situs Resmi Kementerian Pariwisata, Laporan Consumer Selling Pada Indonesia Week 2018’.
115 ‘Situs Resmi Kemenpar, Laporan Perjalanan Wisatawann Pengenalan Jepang’.
72
Dami Indah Golf di BSD, Tangerangg. Kemenpar juga menegaskan bahwa kegiatan
ini akan terus dilanjutkan setiap tahunnya karena event ini dapat dimanfaatkan
untuk promosi destinasi lapangan-lapangan golf yang ada di Jakarta, Bogor dan
Dan dua program yang terakhir, yang juga termasuk kedalam strategi
diplomasi pubik Indonesia yaitu Sales Mission dan Pameran. Sales Mission sendiri
dengan memfasilitasi industri Travel Agent, hotelier, atraksi wisata dalam negeri
(sebagai seller) untuk melakukan kontak bisnis (business matching) dengan industri
TA luar negeri (sebagai buyer) atau dengan komunitas tertentu dalam sebuah
Salah satu nama kegiatannya yatiu Marine Diving Fair yang merupakan
event pameran diving terbesar di Jepan dan juga merupakan tempat berkumpulnya
penyedia peralatan selam, dan para diver. Pameran ini diselenggarakan pada
pengunjung pada tahun ini meningkat 0,96% dari tahun sebelumnya sebanyak
50.115 orang.117
73
Yang terakhir yaitu Pameran, suatu kegiatan promosi pariwisata yang juga
menonjolkan kapal Pinisi sebagai tema besar dan focal point pada setiap booth
Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim terbesar di dunia, dimana
salah satu budaya maritim nenek moyang yang masih dilestarikan hingga kini di
pameran yang diikuti oleh Kementerian Pariwisata yaitu Tourism Expo Japan.
Transport dan Airlines dari berbagai provinsi. Dalam kesempatan ini juga
Category Awards” karena prestasi pembuatan dan promosi film hasil kerja sama
Indonesia – Jepang “Umi wo Kakeru/Man from the Sea” di Aceh dan juga
74
tahun 2018, selama 4 hari acara pameran berlangsung jumlah pengunjung yang
terhadap negara yang fokus pada pasar utama, termasuk Jepang yang perlu
Indonesia.
Indonesia selalu meningkat dari tahun 2016 hingga 2017. Meskipun demikian,
jumlah wisatawan Jepang menurun pada tahun 2018, namun penurunan tersebut
tidak terlalu signifikan yaitu sekitar 2,3%. Jadi, strategi yang dilakukan
75
B. Saran
tersebut dapat diperluas setiap tahunnya agar masyarakat Jepang semakin banyak
upaya lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu dengan cara
mancanegara terutama di Jepang, hal ini dilakukan agar penyebaran informasi dapat
diperluas. Berbagai cara dapat dilakukan oleh masyarakat yang ikut andil dalam
keindahan wisata alam yang dimiliki Indonesia di Media Sosial mereka, strategi ini
mungkin dapat dinilai sebagai kegiatan yang paling efektif karena masyarakat dapat
datang ke Indonesia, agar para wisatawan Jepang merasa aman dan nyaman ketika
berkunjung ke Indonesia.
76
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Melissen, See Jan, The New Public Diplomacy: Soft Power in International
Relations (Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2005)
Monaghan, Kelly, Home-Based Travel Agent. 5th Edition. The Intrepid, 2006
Picard, Michel, Bali ; Pariwisata Budaya Dan Budaya Pariwisata (Jakarta: KPG
(Kepustakaan Populer Gramedia), 2006)
xiii
Simanjuntak, Bungaran Antonius, Flores Tanjung, and Rosramadhana Nasution,
Sejarah Pariwisata Menuju Perkembangan Pariwisata Indonesia (Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), II
Yoeti, Oka A., Pengantar Ilmu Pariwisata (Bandung: Penerbit Angkasa, 1996)
Jurnal
Anholt, Simon, ‘Beyond the Nation Brand: The Role of Image and Identity in
International Relations, Exchange: The Journal of Public Diplomacy’, 2011
———, Competitive Identity (Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2007)
———, ‘Nations-Brands of the Twenty-First Century’, Journal of Brand
Management, 5 (1998)
———, Places: Identity, Image and Reputation, Places: Identity, Image and
Reputation (London: Palgrave Macmillan, 2016)
<https://doi.org/10.1007/978-0-230-27149-4>
———, ‘Policy Advisor, Superbrands: What Is a Nation Brand?’, 2002
Bandoro, Bantarto (ed.), Hubungan Luar Negeri Indonesia Selama Orde Baru,
(Jakarta: CSIS, 1994)
‘BBC Indonesia. Ekonomi Di Bawah Orde Baru’, 2008
<http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2008/01/080127_suhartoec
onomy.shtml> [accessed 20 September 2020]
Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003)
English, Official, and El Salvador, ‘Treaty of Peace with Japan ( with Two
Declarations ). at San Francisco , on 8 September 1951 Signed Traité de Paix
Avec Le Japon ( Avec Deux Déclarations ). Signé à San-Francisco , Le 8
Septembre 1951 United Nations — Treaty Series 1832 . TREATY 1 OF
PEAC’, 1952
Froot, Kenneth A, Foreign Direct Investment (University of Chicago Press, 2008)
‘Indonesia-Jepang Tandatangani Kerjasama Pariwisata’, 2003
<https://nasional.tempo.co/read/20571/indonesia-jepang-tandatangani-
kerjasama-pariwisata/full&view=ok>
Indonesia, Kedutaan Jepang di, ‘Hubungan Bilateral Indonesia - Jepang’,
Kedutaan Besar Jepang Di Indonesia, 2020 <https://www.id.emb-
japan.go.jp/birel_id.html> [accessed 1 July 2020]
Indonesia, Republic Of, ‘Wonderful Indonesia’, 2016
Ismayanti, Pengantar Pariwisata (Bandung: Alfabeta, 2002)
<http://books.google.com/books?id=Kzxaq1D5-RcC&pgis=1>
xiv
James, Alan, ‘Diplomacy. The Dialogue Between States. Adam Watson. Eyre
Methuen.’, International Relations, 7 (1982), 2242–43
<https://doi.org/10.1177/004711788200700408>
Joint Announcement On Tourism Cooperation Beetween Japan And The Republic
Of Indonesia, 2003 <https://www.mofa.go.jp/region/asia-
paci/indonesia/pv0306/tourism.pdf>
Kamboja, Kedutaan Besar Republik Indonesia Kerajaan, ‘“Wonderful Indonesia”
Bergabung Di ASEAN Tourism Forum 2011’
‘Kedutaan Jepang Di Indonesia, Hubungan Bilateral Indonesia -Jepang’
<https://www.id.emb-japan.go.jp/itprtop_id/index.html> [accessed 11
September 2020]
Kemenpar, ‘Pedoman Aplikasi Brand & Design’, 2016
<https://www.indonesia.travel/content/dam/indtravelrevamp/en/brand-
guidelines/brand-guideline.pdf> [accessed 15 September 2020]
KEMENPAR, ‘Laporan Akuntabilitas Kinerja Kemenpar Tahun 2018’,
Kemenpar, 53 (2018), 1689–99
———, ‘Logo Wonderful Indonesia Dan Pesona Indonesia’, 2014
<http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=6&id=2026> [accessed 11
September 2020]
———, ‘Logo Wonderful Indonesia Dan Pesona Indonesia’, 2014
<http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=6&id=2026>
‘Kemenparekraf Mereposisi Logo Wonderful Indonesia’, 2012
<https://www.kemenparekraf.go.id/index.php/post/kemenparekraf-
mereposisi-logo-wonderful-indonesia> [accessed 1 September 2020]
‘Kementerian Pariwisata : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia New Logo
2019’
<https://issuu.com/gilangandika/docs/gsm_brand_wonderful_indonesia_201
9>
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, ‘Jepang Merangkap Federasi
Micronesia: Hubungan Bilateral Indonesia Dengan Jepang’
———, 2015
Kodyat, H, Sejarah Pariwisata Dan Perkembangannya Di Indonesia (Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996)
‘Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata 2019’, 2019
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-akuntabilitas-kinerja-
kemenparekrafbaparekraf>
Laporan UKP4 Fam Trip Golf Saitama TV Jepang, 2018
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-fam-trip-golf-saitama-
tv-jepang>
Laporan UKP4 Sales Mission Diving Jepang 2018, 2018
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-sales-mission-diving-
jepang-2018>
Laporan UKP4 Sales Mission Jepang (Marine Diving Fair) 2018, 2018
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-sales-mission-jepang-
marine-diving-fair-2018>
Leonard, Mark, Diplomacy by Other Means (London: The Foreign Policy Centre,
xv
2002)
Lonely Planet, ‘Destination Indonesia’, Lonely Planet
<http://media.lonelyplanet.com/shop/pdfs/indonesia-9-getting-started.pdf>
[accessed 1 September 2020]
Melissen, J, Public Diplomacy Between Theory and Practice (California: Rand
Corporation, 2006)
Melissen, See Jan, The New Public Diplomacy: Soft Power in International
Relations (Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2005)
Monaghan, Kelly, Home-Based Travel Agent. 5th Edition. The Intrepid, 2006
Muljadi, A.J, Kepariwisataan Dan Perjalanan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009)
Murrow, E, Introduction : Why Public Diplomacy ? (London: The Foreign Policy
Centre, 2002)
‘“Nation Brand Explained”’ <https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-
explained> [accessed 10 July 2020]
Nishihara, Masashi, Hubungan Indonesia-Jepang 1951-1966. (Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti, 1994)
———, ‘The Japanese and Soekarno’s Tokyo Jakarta Relation 1951-1966’,
Center for Southeast Asian Studies, University of Kyoto, 1976
Pangastoeti, Sri, ‘Dari Kyuushuu Ke Ran’in: Karayuki-San Dan Prostitusi Jepang
Di Indonesia (1885-1920)’, Humaniora, 21 (2009), 138–49
<https://doi.org/10.22146/jh.v21i2.962>
Picard, Michel, Bali ; Pariwisata Budaya Dan Budaya Pariwisata (Jakarta: KPG
(Kepustakaan Populer Gramedia), 2006)
Poesponegoro, Marwati Djoened, Sejarah Nasional Indonesia V (Jakarta: Balai
Pustaka, 1984)
Prihandoko, ‘“Pariwisata Indonesia Siap Bersaing Kalahkan Malaysia-Thailand”’
‘Public_Diplomacy_-_A_Conceptual_Framework_-_Joumane_Chahine’
Sanapiah, Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Pers, 2010)
Shiraishi, Takashi, Orang Jepang Di Koloni Asia Tenggara (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 1998)
Simanjuntak, Bungaran Antonius, Flores Tanjung, and Rosramadhana Nasution,
Sejarah Pariwisata Menuju Perkembangan Pariwisata Indonesia (Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), II
‘Situs Resmi Kemenpar, Laporan Perjalanan Wisatawann Pengenalan Jepang’
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-perjalanan-wisata-
pengenalan-jepang>
‘Situs Resmi Kemenpar, Perjalanan Wisata Pengenalan Jepang’, 2018
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-perjalanan-wisata-
pengenalan-jepang>
‘Situs Resmi Kementerian Pariwisata, Laporan Consumer Selling Pada Indonesia
Week 2018’, 2018 <https://www.kemenparekraf.go.id>
‘Situs Resmi Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif RI’, 2018
<https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-festival-wonderful-
indonesia-di-jepang> [accessed 14 October 2020]
———, 2018 <https://www.kemenparekraf.go.id/post/laporan-ukp4-festival-
wonderful-indonesia-di-hibiya-park> [accessed 13 October 2020]
xvi
SK Mentri VITO.Pdf
Sunjayadi, Achmad, Vereeniging Toeristen Verkeer Batavia (1908-1942) Awal
Turisme Modern Di Hindia Belanda (Depok: FIB UI, 2007)
Suryadinata, Leo, Politik Luar Negeri Indonesia Di Bawah Suharto (LP3ES,
1998)
Szondi, Gyorgy, ‘Public Diplomacy and Nation Branding: Conceptual Similarities
and Differences’, International Relations, Internatio (2008), 1–52
<http://www.peacepalacelibrary.nl/ebooks/files/Clingendael_20081022_pap
_in_dip_nation_branding.pdf>
Teslik, Lee Hudson, ‘Nation Branding Explained’, Place Branding, 2007, 1–5
<https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained> [accessed 13
September 2020]
UNESCO, ‘Sri Lanka - Properties Inscribed on the World Heritage List’, Unesco,
2016
‘Visit Indonesia 2008’ <http://www.tourismindonesia.com/2007/12/visit-
indonesia-year-2008-officially.html> [accessed 12 September 2020]
Wang, Jay, ‘Public Diplomacy and Global Business’, Journal of Business
Strategy, 27 (2006), 41–49 <https://doi.org/10.1108/02756660610663826>
‘Wisata Bawah Air , Solusi Menarik Wisatawan Jepang’, 2018
<https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180405114441-269-
288458/wisata-bawah-air-solusi-menarik-minat-wisatawan-jepang>
Yoeti, Oka A., Pengantar Ilmu Pariwisata (Bandung: Penerbit Angkasa, 1996)
xvii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1:
Hasil Wawancara
Kalau kegiatan promosi yang kita lakukan disana ada 4 macam, kegiatan
pameran, kegiatan sales mission (penjualan), famtrip, dan terakhir festival. Ada
beberapa jenis festival juga termasuk festival kebudayaan, seni baik yang
diadakan oleh pemerintah jepang sendiri maupun pemerintah Indonesia.
Mereka pemerintah Jepang membuat dan menjadwalkan dan Indonesia
diundang sebagai Peserta, atau misalnya kita melakukan kegiatan festival kita
sendiri yang diadakan di Jepang. Dan festival yang diadakan oleh Jepang itu
khusus untuk Diplomasi. Jadi kita mengadakan Festival Indonesia di Jepang
dalam rangka menerapkan dan mencitrakan Indonesia itu seperti apa dari sisi
kebudayaan dari sisi musik dan kulinernya.
xviii
wonderful Indonesia ini karena begitu orang melihat ini identik dengan
Indonesia.
3. Strategi apa saja yang digunakan oleh pemerintah Indonesia dalam membangun
Nation Brand nya? Apakah itu efektif?
Strategi yang dilakukan di setiap negara bentuknya sama yaitu 4 kegiatan pokok yaitu
partisipasi di pameran kemudian sales mission,festival dan juga kita melakukan famtrip,
famtrip itu wisata pengenalan jadi kita mengundang siapa saja misalnya para pengambil
keputusan seperti travel agent dari negara tertentu untuk datang melihat langsung ke
destinasi secara dari dekat sehingga diharapkan nantinya ketika mereka pulang mereka
akan menceritakan dan membuat paket paket wisata dan akan menjualnya, jadi kita pada
saat melakukan famtrip misalnya kita mengundang 5 orang travel agent, 5 orang media
atau 5 orang influencer tujuannya adalah mereka akan menceritakan mereka akan
mengupload di sosial media tentang Indonesia agar masyarakat luar tau Indonesia seperti
apa, pada akhirnya kita harapkan para travel agent akan membuat paket paket wisata ke
Indonesia, jadi kita mengundang mereka tidak tanpa tujuan melainkan untuk promosi. Agar
travel agent dapat membuat paket paket wisata. Kalau misalnya yang diundang wartawan
atau media, mereka bisa mempublikasikan di media mereka baik offline ataupun online.
Sebenarnya posisi kita tuh berada di bawah Thailand, dibawah Malaysia dan negara negara
lainnya yang merupakan pesaing kita. Nah tapi sekarang tuh kita berada diatas mereka
dengan adanya promosi yang gencar dan terpadu menyebabkan citra atau pencitraan Logo
wonderful Indonesia ini meningkat dan sudah terkenal di dunia karena kita melakukannya
dengan banyak hal baik di media offline ataupun media online, maupun media luar ruang
seperti billboard, itu adalah bagian dari kegiatan pencitraaan atau awareness kita untuk
masyarakat jepang, jadi disana tidak ada unsur menjual tetapi lebih pada unsur
mempublikasikan wonderful Indonesia, nanti juga ada kegiatan branding, advertising dan
kegiatan selling, itu masuk kegiatan branding dan tidak ada unsur menjual dan nanti diikuti
kegiatan unsur advertising. Jadi selalu urutannyaa 3, branding, advertising, selling.
Tugas pokok kita adalah mempromosikan destinasi Indonesia ke masyarakat jepang agar
mereka menjadi paham tentang destinasi di Indonesia dan diharapkan pada saatnya mereka
memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Indonesia tujuannya adalah untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan jepang ke indonesiajadi tujuan promosi adalah ya tadi
kalau misalnya branding itu kita mencitrakan branding Indonesia itu seperti apa kemudian
advertising itu mengiklankan dengan paket paket dan kemudian selling itu menjual paket
paket, kan skrg destinasi nya banyak ya di Indonesia, skrg ada 5 paket destinasi super
prioritas jadi intinya adalah kita mempromosikan pariwisata Indonesia ke masyarakat
jepang agar mereka paham dan mereka berminat untuk datang ke Indonesia.
6. Apa itu VITO dan bagaimana perannya dalam membantu kemenpar dalam
mempromosikan pariwisata Indonesia?
Nah yang mempunyai kebijakan untuk melakukan kegiatan branding ini adalah deputi
bidang pemasaran dikerjasamakan dengan VITO (Visit Indonesia Tourism Office) yang
ada di berbagai negara termasuk di Jepang, kita ikutkan mereka, kita minta
pendapatnya,karena mereka yang mengenal pasar, kira kira bentuk kegiatan misalnya
xix
seperti pameran yang terbaik itu atau yang terbesar itu kegiatan apa yang sebaiknya kita
ikuti, kemudian festival apa yang perlu kita lakukan atau yang perlu kita ikuti untuk sales
mission, nah utk sales mission kan kita mengundang travel agaent, nah biasanya travel
agaent itu sumbernya dari VITO itu untuk menyampaikan kepada kita mana mana saja atau
travel agent mana saja yang menjual ttg Indonesia, Vito merupakan organisasi tersendiri
yang kita ajak untuk melakukan kegiatan promosi Indonesia dan kita bayar, jadi mereka
adalah pihak swasta yang ada di negara negara tertentu yang memang kompeten untuk
melakukan promosi Indonesia disana, jadi mereka mempunyai tugas tugas diantaranya
membuat analisis pemasaran kemudian mereka melaporkan mengenai kegiatan pemasaran
mereka disana dan membuat summary dan weekly report setiap minggu nya yang isinya
membahasa mengenai competitor analisis bagaimana kegiatan kegiatan yang dilakukan
oleh competitor kita, jadi VITO itu harus tau dan VITO melaporkan nya kepada kita di
keemnpar dan kemudian kita evaluasi. VITO itu sebetulnya kalau dilihat si sejak tahun
2010, dulu Namanya ITPO secara fisik itu memang pejabat yang ditugaskan dari kemenpar,
namun waktu krisis ekonomi kita akhirnya putuskan untuk tidak memasang kantor seperti
kedutaan lagi tetapi kita sekarang lebih ke menghayat org org tertentu atau kantor tertentu
untuk melakukan promosi Indonesia.
Selama beberapa tahun terakhir ini ya branding wonderful Indonesia sudah meningkat
artinya dengan kegiatan atau dengan frekuensi festival, pameran, sales mission maupun
famtrip yang kita lakukan itu membuahkan hasil dan itu ada hasil kajiannya kita meningkat
dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia, Thailand. Jadi kegiatan yang sudah
dilakukan kemenpar lumayan sangat berdampak terhadap tourism ariival di Indonesia.
Kalau 2020 ini karena memang masa pandemi otomatis border dan perbatasan kita blm
terbuka ya mereka atau setiap negara masing- masing protect ya perbatasannya terhadap
masuknya apakah itu wisatawan, mngkin skrg ada beberapa negara yang sudah mulai
membuka untuk pengunjung termasuk pengusaha dari china, korea, untuk pengusaha ya
dan tujuan bisnis dan tenaga ahli ya tapi bukan untuk wisatawan dan itu juga diatur jumlah
kunjunganyya seperti pengusahan kan jelas kan tujuannya adalah untuk usaha. Indonesia
sendiri di bali skrg blm buka dan gubernur bali menyatakan sekitar September akan
kembali membuka nya tetapi ada pernyataan lagi kita baru akan dibuka di awal 2021. Kita
sekarang fokus ke wisatawan lokal agar kegiatan ekonomi tetep tumbuh.
xx
Dokumentasi Wawancara:
Foto: Penulis dan Bapak Dadang Djatnika beserta staff nya usai melaksanakan wawancara di
Gedung Kemnpar
xxi