Anda di halaman 1dari 150

STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA

MELALUI PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar sarjana Ilmu hubungan internasional (S.Sos)

oleh :

Miftahul Khausar

11161130000068

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

1441 H / 2020 M
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Miftahul Khausar


NIM : 11161130000068
Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA MELALUI PENYELENGGARAAN


ASIAN GAMES 2018

Dan telah memenuhi syarat untuk diuji.

Jakarta, Januari 2020

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing

Ahmad Alfajri, M.A Dani Setiawan, M.Si

ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA MELALUI PENYELENGGARAAN


ASIAN GAMES 2018

Oleh:

Miftahul Khausar
11161130000068

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal __ Januari 2020. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjanan Sosial (S.Sos) pada
Program Studi Hubungan Internasional.

Ketua, Sekretaris,

Ahmad AlFajri, MA Khoirun Nisa, MA.Pol.

Penguji I, Penguji II,

M. Adian Firnas, M.Si Febri Dirgantara Hasibuan, SE., MM.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal __


Ketua Program Studi Hubungan Internasional,
FISIP UIN Jakarta

Ahmad AL Fajri, M.A

iii
ABSTRAK

Skripsi ini menganalisis tentang Strategi Nation Branding Indonesia Melalui


Penyelenggaraan Asian Games 2018. Penelitian Skripsi ini juga menjelaskan implikasi yang
didapatkan oleh Indonesia terhadap Nation Brand-nya setelah berkesempatan menjadi tuan
rumah Asian Games 2018. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Kualitatif dengan menggunakan sumber data primer berupa wawancara dan data
sekunder berupa kajian pustaka. Peneliti mewawancarai tiga Narasumber yaitu Jusuf Kalla
selaku Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 & 2014-2019 sekaligus Ketua
Umum Dewan Pengarah INASGOC, Indra Gamulya selaku Komite Eksekutif, National
Olympic of Council (NOC) atau yang dikenal dengan nama Komite Olahraga Indonesia (KOI),
dan Jubilar Paskoro selaku Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri, Asdep Strategi dan
Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Penelitian Skripsi ini dianalisis
menggunakan konsep diplomasi publik dan Nation Branding.
Dalam menjelaskan implikasi Penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap Nation Brand
Indonesia, Penelitian ini melihatnya dari dua Indikator yang kemudian dijadikan sebagai tolak
ukur yaitu Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment (FDI). Penelitian ini menemukan
bahwa Indonesia telah melaksanakan berbagai strategi untuk membangun Nation Brand nya
melalui kesempatannya menjadi tuan rumah penyelenggara Asian Games 2018. Walaupun
penyelenggaraan kegiatan berjalan dengan sukses namun belum mampu memberikan dampak
yang signifikan terhadap Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment Indonesia. Target yang
di harapkan pemerintah Indonesia pun belum mampu tercapai.

Kata Kunci: Indonesia, Asian Games, Diplomasi Publik, Nation Brand, Nation Branding

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Puji dan Syukur marilah kita panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah menciptakan semua yang ada dibumi ini untuk tempat

kemaslahatan umat manusia, Sholawat serta salam marilah kita haturkan kepada

Khalifah umat manusia Rasulullah SAW. Yang telah membawa umat manusia dari

zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini terdapat pihak-

pihak yang telah membantu penulis karena telah memberikan dukungan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan keajaiban dalam proses skripsi ini.

Maha benar Allah dengan Segala FirmanNya

2. Nabi Muhammad SAW, Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa

ala ali Sayyidina Muhammad

3. Keluarga penulis, Bapak Samiran Biamin, Ibu Siti Dirayah, Kakak

Magfirah Samiran, Muhammad Muslih Samiran dan Adik Mufidatul

Mar’ah Samiran. Terimakasih selalu hadir dalam kehidupan Miftah

4. Dosen pembimbing penulis, Bapak Dani Setiawan yang telah meluangkan

waktu dan membimbing penulis dengan sabar beserta memberikan saran-

saran dalam proses penyelesaian skripsi.

5. Bapak Jusuf Kalla, Yang telah bersedia meluangkan waktu dari banyaknya

kesibukan untuk menjadi Narasumber Skripsi saya. Semoga bapak panjang

umur dan sehat selalu. Jazakumullahu Khairan Katsiran

6. Bapak Indra Gamulya dan Jubilar Paskoro yang juga telah meluangkan

waktunya dan bersedia menjadi Narasumber Skripsi saya. Jazakumullahu

Khairan Katsiran

v
7. Support System penulis Susi Nurdinaningsih. Calon Sarjana Komunikasi

Universitas Indonesia Terimakasih karena selalu ada disamping Miftah.

8. Segenap jajaran staff dan dosen fisip dan prodi HI UIN Jakarta khususnya

Pak Fajri, Bu eva, Bu Nisa, Bu Saryah dll yang telah memberikan ilmu dan

pengalaman kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat penulis yang telah memberikan dukungan kepada penulis

sampai menyelesaikan masa studi, yaitu kepada Fadli Husnurrahman,

Niniek Hanifah, Ahmad Furqon, Muhammad Alfath Muqoddas, Hardian

Indra, Ridho Sucipto, Fatkhu Rizky, Muhammad Syahroni, Ahmad Wildan

Alfikri, Syafira Imsakiyyah, Sultan Rivandi, Redidzia, Audy Saphira,

Ahmad Zulfani, Rikal Perdana, Hibatul Wafi Khosy, dan yang lain yang

luput disebutkan namun tidak mengurangi rasa terimakasih saya.

10. Keluarga Besar kelas HI B 2016. Terimakasih telah menghadirkan suasana

yang luar biasa dalam proses perkuliahan saya

11. Keluarga besar IKPDN Jakarta yang selalu ada sebagai keluarga

12. Keluarga besar HMI KOMFISIP yang telah memberikan penulis ilmu dan

pengalaman yang sangat berharga di luar kelas.

13. Keluarga besar Sepermagangan KBRI Singapura dan Asdep III Kemenpora

14. Keluarga besar KKN 134 Diaspora yang ter debest se KKN 2019 beserta

seluruh kawan perjuangan HI UIN Jakarta angkatan 2016.

Penulis berharap segala dukungan dan doa yang telah diberikan kepada penulis

diberikan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran akan

sangat membantu penulis untuk menjadi bahan perbaikan penulisan skripsi ini.

Wassalamualaikum. Wr, Wb. Jakarta, Januari 2020

Miftahul Khausar
vi
DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................................................................... I

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI.................................................................. II

PENGESAHAN PANITIA SKRIPSI ............................................................................III

ABSTRAK .......................................................................................................................IV

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... V

DAFTAR ISI................................................................................................................ . VII

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………….. IX

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... X

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................XI

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................... XII

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Pernyataan Masalah ................................................................................................. 1

B. Pertanyaan Penelitian ............................................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

D. Tinjauan Pustaka.................................................................................................... . 8

E. Kerangka Konseptual ............................................................................................. 11

1. Diplomasi Publik..……………………………………………………………. 11

2. Nation Branding ……….…………………………………………………….. 14

F. Metode Penelitian .................................................................................................. 16

G. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 19

BAB II GAMBARAN UMUM OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA DAN


PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018……………………………………. 21

A. Sejarah Olahraga Nasional .................................................................................. 21

1. Pra- Kemerdekaan bangsa Indonesia ................................................................ 24

2. Pasca Kemerdekaan bangsa Indonesia.............................................................. 28

B. Penyelenggaraan Asian Games 2018 ..................................................................... 37

1. Sejarah dan Dinamika Asian Games ................................................................. 37

2. Indonesia dan Asian Games 2018 ………...…………………………………. 41

vii
BAB III GAMBARAN UMUM NATION BRANDING INDONESIA………...….... 54

A. Nation Branding Indonesia .................................................................................... 54

1. Informasi Umum Sektor Pariwisata Indonesia ................................................. 57

B. Wonderful Indonesia sebagai Nation Brand………………………………….….. 64

BAB IV STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA MELALUI


PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018 ……………………………….…… 68

A. Asian Games 2018 sebagai Instrumen Diplomasi Publik Indonesia ..................... 68

1. Upaya Diplomasi Indonesia Sebelum Penyelenggaraan Asian Games 2018 .... 71

2. Upaya Diplomasi Indonesia Saat Penyelenggaraan Asian Games 2018 ........... 83

3. Upaya Diplomasi Indonesia Setelah Penyelenggaraan Asian Games 2018....... 89

B. Implikasi Penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap Nation Brand


Indonesia................................................................................................................ 91

1. Tourist Arrival ................................................................................................... 92

2. Foreign Direct Invesment (FDI) ........................................................................ 97

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 103

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 103

B. Saran ...................................................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... CXIII

Buku .......................................................................................................................... cxiii

Jurnal ..................................................................................................................... .. cxv

Berita ..................................................................................................................... .. cxvi

Basis Data Online ..................................................................................................... cxx

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... CXXII

viii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR I.1 The Circle of Public Diplomacy ………………………………………………….. 13


GAMBAR II.1 Presiden Soekarno berpidato saat pembukaan Asian Games …………………….. 32
GAMBAR II.2 Headline Berita di media Internasional dan media lokal …………………………. 48
GAMBAR II.3 Logo Asian Games 2018 ………………………………………………………….. 51
GAMBAR II.4 Maskot Asian Games 2018 ……………………………………………………….. 52
GAMBAR III.1 Data Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia ……………… 63
GAMBAR III.2 Logo Wonderful Indonesia ………………………………………………………. 66
GAMBAR III.3 Warna pada Logo Wonderful Indonesia …………………………………………. 67
GAMBAR IV.1 Tampilan Website Resmi Indonesia Travel ……………………………………… 77
GAMBAR IV.2 Billboard Asian Games 2018 yang kenalkan pariwisata Indonesia ……………… 78
GAMBAR IV.3 Tampilan Awal Official Music Vidio Asian Games 2018 ……………………….. 82
GAMBAR IV.4 Foto Bus Wonderful Asian Games ………………………………………………. 87
GAMBAR IV.5 Pertunjukan Budaya Tradisional Indonesia di Wisma Atlet Asian Games ……….88
GAMBAR IV.6 Data Foreign Direct Invesment (FDI) Indonesia ………………………………… 99
GAMBAR IV.7 Data World bank FDI Indonesia …………………………………………………. 100

ix
DAFTAR TABEL

TABEL II. A.2.1 Prestasi Olahraga Indonesia pada ajang olahraga Sea Games …………………. 35
TABEL IV.2.1 Data Perkembangan Wisman Ke Indonesia ……………………………………… 94
TABEL IV.2.2 Data BKPM perkembangan FDI Indonesia ……………………………………… 101

x
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Jusuf Kalla ……………………………………............ CXXII


LAMPIRAN 2 Wawancara dengan Indra Gamulya ……………………………………….. CXXVI
LAMPIRAN 3 Wawancara dengan Jubilar Paskoro ……………………………………….. CXXXII

xi
DAFTAR SINGKATAN

AAAF Asian Amateur Athletic Federation


AG Asian Games
AGF Asian Games Federation
ASDEP Asisten Deputi
BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal
DAPERNAS Dewan Perancang Nasional
DEPARI Dewan Pariwisata Indonesia
DISPARBUD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DTI Dewan Turisme Indonesia
FDI Foreign Direct Invesment
GANEFO The Games of New Emerging Forces
GBK Gelora Bung Karno
INASGOC Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee
IOC International Olympic Commite
KEMENPAREKRAF Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
KOI Komite Olimpiade Indonesia
KONI Komite Olahraga Nasional Indonesia
KORI Komite Olimpiade Republik Indonesia
LPN Lembaga Pariwisata Negara
NIVU Nederlandsch-Indische Voetbal Unie
NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
OCA Olympic Council of Asia
PON Pekan Olahraga Nasional
PORI Persatuan Olahraga Republik Indonesia
TTI Trader, Tourist, Investor
USIA United States Information Agency
VOC Vereenigde Oost-Indsche Compagnie
YTI Yayasan Tourisme Indonesia

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Menjadi Tuan rumah dalam Perhelatan mega event olahraga seperti Asian

Games ataupun Olimpiade dan Piala Dunia adalah salah satu bentuk dari

Diplomasi Publik. Menurut Mark Leonard, Diplomasi publik memiliki

beberapa tujuan. Pertama, untuk membangun image suatu negara atas isu-isu

yang berkembang di negara tersebut. Kedua, untuk membentuk opini publik di

masyarakat demi mengubah persepsi publik pada negara tersebut. Ketiga, untuk

menarik minat masyarakat internasional kepada suatu negara. Keempat, untuk

mempengaruhi perilaku publik1.

Menjadi tuan rumah dalam perhelatan sebuah mega event olahraga juga

termasuk dalam diplomasi publik yang tentunya merupakan tanggung jawab

besar bagi sebuah negara. Berbagai macam sarana dan prasana harus

dipersiapkan oleh sebuah negara agar mampu menjadi tuan rumah, mulai dari

kesiapan anggaran, infrastruktur yang memadai, akomodasi para peserta,

konsumsi, kesehatan, media dan masih banyak lagi. Banyaknya persiapan saat

menjadi tuan rumah pada sebuah sebuah mega event olahraga semata-mata

dilakukan untuk mencapai tujuan negara tersebut. Mega event olahraga telah

1
Jan Melissen. Public Diplomacy Between Theory and Practice. In : J. Noya (ed). The
Present and Future of Public Diplomacy : A European Perspective. California : Rand Corporation.
2006. Pp 43.

1
menjadi semakin penting untuk membangun identitas sebuah negara dan

membuat negara tersebut menjadi menarik dan unik2.

Negara tuan rumah sering kali memanfaatkan momentum tersebut untuk

pencapaian kepentingan nasional, mendapatkan eksposur global dan positif

image, menaikkan citra dan identitas nasional. Citra dan reputasi negara ini bisa

dilihat dari enam kualitas. Yaitu, export (citra produk nasional yang kompetitif),

governance (citra pemerintahan yang bersih dan kompeten), tourism

(ketertarikan wisman untuk berkunjung), investment (ketertarikan investor

untuk menanam modal), culture (kekayaan budaya), dan people (SDM yang

unggul dan ramah). Singkatnya, Nation Branding bertujuan menarik TTI

(Trader, Tourist, Investor) dengan menciptakan citra dan reputasi di enam

kualitas tersebut3

Termasuk saat Indonesia terpilih menjadi Hosting Country Asian Games

2018, Hal ini akan menjadi sebuah bentuk diplomasi publik Indonesia dengan

memanfaatkan peluang besar bagi Indonesia dibanyak sektor. Salah satunya

membangun Nation Brand sendiri untuk bangsa ini. Pakar marketing sekaligus

staff ahli kementerian pariwisata Yuswohady mendefinisikan Nation Brand

sebagai citra dan reputasi (national image & reputation) yang ditangkap oleh

2
Higham, J.E.S. And Hinch, T.D. Sport and tourism : Globalization, Mobility and
Identity. Oxford : Elsevier Butterworth-Heineman. 2009.
3
Yuswohady, “Nation Branding agenda bangsa setelah Asian games” 3 September 2018
(www.jawapos.com) diakses dari https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/03/09/2018/nation-
branding-agenda-bangsa-setelah-asian-games/. Diakses pada 10/06/19. Pukul 02:51.

2
masyarakat internasional terhadap suatu negara. Sedangkan Nation Branding

adalah upaya untuk menciptakan Nation brand tersebut4.

Pada Skripsi ini akan lebih berfokus pada Strategi Nation Branding

Indonesia melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018 dengan menanamkan

nilai-nilai kebudayaan dan identitas nasionalnya untuk memperkenalkannya ke

dunia internasional untuk pencapaian kepentingan nasional seperti

meningkatkan pariwisata, investasi, atau bahkan hubungan luar negeri. Setiap

negara pasti berupaya untuk membangun Nation Brand negaranya demi

mempengaruhi hubungannya dengan negara lain. Dengan Nation Brand yang

baik, nantinya dapat mempengaruhi keberhasilan suatu negara dalam

berkompetisi di pasar global5.

Selain itu, Setiap negara juga akan selalu berusaha meningkatkan citra

negaranya dengan berbagai cara, salah satu caranya, negara akan berusaha

membuat sebuah Nation Brand agar dapat dikenal oleh masyarakat

Internasional Asian Games merupakan salah satu event olahraga terbesar di

dunia dengan miliaran pemirsa. Selain itu, Pemanfaatan saat menjadi tuan

rumah mega event Olahraga untuk membentuk dan meningkatkan Nation Brand

juga telah di praktekkan oleh beberapa negara di Dunia.

Seperti Piala Dunia 2010 yang dimanfaatkan oleh Afrika selatan untuk

membuktikan bahwa dia telah menjadi negara termaju di benua Afrika dan

4
Yuswohady, “Nation Branding agenda bangsa setelah Asian games” 3 September 2018
(www.jawapos.com)
5
Zala Volcic & Mark Andrejevic. Nation Branding in the era of commercial
nationalism: International Journal of Communication 5. Queensland : University of Queensland,
Centre for Critical and Cultural Studies. 2011. Pp 1-2.

3
menjadi kekuataan ekonomi baru6, Contoh lain seperti Tiongkok yang menjadi

Tuan rumah Olimpiade Beijing 2008 yang menunjukan bahwa ia memiliki laju

pembangunan yang cepat yang bercita-cita menjadi kekuatan ekonomi terbesar

di dunia7. Selain itu, Rusia melalui penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2018

juga ditujukan untuk Nation Brandingnya8. Contoh lain yang juga

melaksanakan mega event untuk Nation Brandingnya adalah Filipina yang

melaksanakan Miss Universe 2016 untuk menunjukan bahwa ia adalah negara

pariwisata Internasional9.

Perhelatan Asian Games ke-18 pada 18 Agustus sampai 2 September 2018

di Indonesia, tepatnya di kota Jakarta dan Palembang dinilai merupakan

momentum yang tepat bagi Indonesia untuk bisa menunjukkan kepada dunia

mengenai kekayaan budaya nusantara dari Sabang sampai Merauke. Berbagai

macam usaha telah dilakukan salah satunya dengan menanamkan nilai-nilai

kebudayaan Indonesia pada Asian games ke-18 ini. Contohnya, Pada Logo

Asian Games yang menggambarkan kemegahan Stadion Utama Gelora Bung

Karno sebagai heritage sekaligus simbol kebesaran olahraga Indonesia,

Maskot yang terdiri dari tiga satwa khas Indonesia yaitu burung Cendrawasih

6
Allmers, S. and Maennig, W, “Economic impacts of the FIFA Soccer World Cups in
France 1998, Germany 2006, and outlook for South Africa 2010”, Eastern Economic Journal, Vol.
35 No. 4, 2009 Pp. 500–519
7
Panagiotopoulou, R, “Nation Branding and the Olympic Games: New media images
for Greece and China”, The International Journal of the History of Sport, Vol. 29 No. 16, 2012.
Pp. 2343
8
Rizky Jonathan, Diplomasi Publik Rusia Melalui Penyelenggaraan Piala Dunia Fifa
(Fédération Internationale De Football Association) 2018 Rusia Dalam Meningkatkan Nation
Branding Rusia. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS. 2019.
9
Alif Daffa S.D, “Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation
Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017” Skripsi S1 Fisip
UIN Jakarta, 2018.

4
yang diberi nama Bhin Bhin mewakili Indonesia bagian timur, badak bercula

satu yang diberi nama Kaka yang mewakili Indonesia bagian barat, dan Rusa

Bawean yang diberi nama Atung yang mewakili Indonesia bagian tengah.10

Ketiga satwa khas yang mewakili tiga wilayah Indonesia itu merefleksikan

slogan "Bhinneka Tunggal Ika", yakni berbeda-beda tapi tetap satu. Ini

mengandung arti, perbedaan budaya, warisan, dan identitas yang ada Indonesia

jika dijadikan satu akan menjadi kekuatan besar yang dapat bersaing diranah

internasional dan Opening Ceremony Asian Games yang menampilkan

tarian Ratoh Jaroe Aceh yang secara kolosal dengan 1600 penari, tarian Kecak

Bali dengan gerakannya yang sangat khas, hingga 19 tarian Nusantara yang

menggambarkan keberagaman tradisi budaya Indonesia11.

Skripsi ini kemudian mengkaji, seberapa berhasil Pemerintah Indonesia

memanfaatkan momentum Asian Games 2018 untuk membangun Nation

Brand dan Diplomasi apa saja yang telah dilakukan Pemerintah dalam

memperkenalkan Indonesia yang memiliki keberagaman budaya, kekayaan

alam yang melimpah dan identitas nasional lain kedunia Internasional

khususnya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia juga.

Karena dilansir dari tulisan Dr. Ir. Arief Yahya. M.Sc. pada situs resmi

kementrian pariwisata, ia mengutip survei Anholt-GFK Roper, di tahun 2016

Indonesia hanya menduduki posisi 40 dalam peringkat Nation Brand Index.

Posisi ini merupakan yang terendah dibandingkan negara-negara pesaing

10
Situs resmi kemenpora http://www.kemenpora.go.id/index/preview/berita/10782.
Diakses pada 10/06/19. Pukul 15:51.
11
http://www.kemenpora.go.id/index/preview/berita/10782. Diakses pada 10/06/19.
Pukul 15:51.

5
terdekat seperti Thailand (peringkat 31), Singapura (24), India (30), dan Cina

(25).12 Hal ini menggambarkan bahwa masih lemahnya Nation Brand

Indonesia.

Melalui penyelenggaraan Asian Games 2018, Indonesia berusaha untuk

membentuk citra yang positif mengenai keberagaman suku, budaya dan agama

serta kekayaan alam Indonesia, disisi lain Indonesia juga ingin memperlihatkan

keberhasilan-keberhasilannya dalam mengelola negara. Atas dasar inilah,

peneliti tertarik untuk melihat bagaimana upaya Indonesia dalam

Penyelenggaraan Asian Games 2018 sebagai Instrumen diplomasi Publik untuk

membangun Nation Brand khususnya dari dimensi Tourism, Culture and

Heritage.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian yang

diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana strategi Nation Branding Indonesia melalui

Penyelenggaraan Asian Games 2018 ?

2. Bagaimana Implikasi Penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap

Nation Brand Indonesia ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian :

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk :

12
http://www.kemenpar.go.id/asp/index.asp Diakses pada 10/06/19. Pukul 13:15

6
a. Mendeskripsikan tentang penyelenggaraan Asian Games 2018 di

Indonesia

b. Mendeskripsikan tentang upaya diplomasi Indonesia untuk

membangun Nation Brand dengan menjadi tuan rumah

penyelenggaraan Mega event Olahraga Asian Games 2018

c. Mengidentifikasi dan mengkaji secara mendalam tentang Implikasi

Penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap Nation Brand

Indonesia sebagai negara tuan rumah terutama dari dimensi Tourism

dan Invesment.

2. Manfaat Penelitian :

Manfaat dilakukan penelitian ini adalah untuk :

a. Mampu memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu

pengetahuan terutama dalam disiplin Ilmu Hubungan Internasional,

khususnya dalam isu internasional terkait Negara yang menjadi tuan

rumah Event Olahraga Internasional akan berimplikasi pada Nation

Brand Negara tersebut.

b. Mampu menjadi sumber informasi publik, kalangan penstudi ilmu

hubungan internasional khususnya dan semua kalangan secara

umum, serta sumber informasi bagi pemerintah, Terkait implikasi

penyelenggaraan ASIAN GAMES 2018 terhadap Nation Brand

Indonesia.

7
D. Tinjauan Pustaka
Dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian dalam skripsi ini, peneliti

mencoba meninjau kembali beberapa tulisan ataupun penelitian terkait, guna

memperluas dan memperkokoh data serta asumsi peneliti dalam skripsi ini.

Tinjauan pustaka peneliti berfokus pada sumber literatur yang relevan dengan

topik penelitian ini yaitu tentang negara-negara yang memanfaatkan event

olahraga untuk mendongkrak nation brand mereka. Karena menjadi tuan rumah

pada mega event olahraga telah semakin diakui sebagai agen kuat dalam

memperbaiki citra dan branding negara.

Pertama, karya skripsi dari Alif Daffa, mahasiswa ilmu hubungan

internasional, Universitas Islam Negeri Jakarta tahun, dengan judul Implikasi

“Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation Branding Filipina

Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017”. Dalam

penelitian ini, Alif Daffa membahas secara kompherensif mengenai dampak dari

mega event Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina.

Alif daffa dalam skripsinya menjelaskan tentang Implikasi

penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap national branding filipina

sebagai negara tujuan wisata Internasional pada tahun 2017 berdampak positif

terhadap filipina. Dampak positif dalam hal ini dapat diartikan yang mana Nation

Brand filipina menjadi lebih baik setelah adanya penyelenggaraan Miss

Universe 2016 yang diselenggarakan filipina. Keberhasilan ini dapat dilihat dari

8
semakin meningkatnya investasi dan semakin banyaknya wisatawan asing yang

berkunjung ke negara Filipina13.

Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada

dasarnya setiap negara yang menjadi tuan rumah dalam mega event Internasional

akan berdampak pada Nation Brandnya. Selain itu alasan memilih literature ini

juga karena indikator pengukuran yang sama, digunakan dalam melihat Nation

Brand melalui Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment.

Perbedaan antara penelitian Alif Daffa dengan penelitian ini terletak pada

fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih berfokus kepada

Strategi Nation Branding Indonesia melalui Penyelenggaraan Asian Games

2018, sedangkan penelitian Alif Daffa, lebih berfokus pada Bagaimana Implikasi

Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation Branding Filipina

Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional pada Tahun 2017.

Kedua, peneliti juga mengambil tinjauan pustaka lain yaitu buku Higham

dan Hinch yang berjudul sport and tourism. Dalam Bukunya mereka

menegaskan bahwa mega event olahraga telah menjadi semakin penting untuk

membangun identitas sebuah negara dan membuat negara tersebut menjadi

menarik dan unik. Mega event Olahraga digambarkan memiliki potensi untuk

berfungsi sebagai katalisator perubahan dalam hal citra dan makna sebuah

13
Alif Daffa S.D. “Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation
Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017” Skripsi S1 Fisip
UIN Jakarta. 2018.

9
negara dengan memberikan kesempatan untuk mempublikasikan, mengenalkan

dan memperbarui citra negara dalam skala global14.

Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada

dasarnya setiap negara yang menjadi tuan rumah dalam mega event Olahraga

adalah kesempatan yang penting untuk membantuk identitas sebuah negara yang

pada akhirnya akan berfungsi sebagai katalisator perubahan untuk mendapatkan

citra negara dalam skala global.

Perbedaan antara penelitian buku Higham dan Hinch dengan penelitian

ini terletak pada fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih

berfokus kepada Strategi Nation Branding Indonesia melalui penyelenggaraan

Asian Games 2018, sedangkan buku Higham dan Hinch yang berjudul sport and

tourism lebih membahas secara luas tentang korelasi antara dua tema besar

tersebut.

Ketiga, Peneliti juga mengutip karya tulis lain untuk dijadikan tinjauan

pustaka yaitu buku “Mega-events and modernity” yang ditulis oleh Roche, M.

Dalam bukunya Roche menegaskan konteks dari mega event olahraga sebagai

kesempatan bagi suatu bangsa untuk mendefinisikan, menemukan atau

membayangkan masa depannya dan bagaimana keinginannya untuk dianggap

oleh bangsa lain15.

Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada

dasarnya setiap negara yang menjadi Tuan rumah dalam mega event Olahraga

14
Higham, J.E.S. And Hinch, T.D. Sport and tourism : Globalization, Mobility and
Identity. Oxford : Elsevier Butterworth-Heineman. 2009.
15
Roche, M, “Mega-events and modernity: Olympics and expos in the growth of global
culture”, Routledge, London. 2000.

10
adalah kesempatan yang penting untuk memberbaharui masa depan bangsa

tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan citra agar dianggap oleh negara-

negara lain.

Perbedaan antara penelitian buku Roche, M dengan penelitian ini terletak

pada fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih berfokus kepada

Strategi Nation Branding Indonesia melalui penyelenggaraan Asian Games

2018, sedangkan buku Higham dan Hinch yang berjudul “Mega-events and

modernity” Lebih membahas secara luas tentang korelasi antara dua tema besar

tersebut.

Dari tulisan-tulisan yang peneliti kutip, semuanya memiliki relevansi

pada topik pembahasan skripsi ini yang berfokus pada penyelenggaraan Mega

event olahraga baik itu tantangan dalam prosesnya ataupun manfaatnya dalam

hal ini Asian Games 2018 dan kaitannya dalam membangun Nation Brand-nya

E. Kerangka Konseptual
1. Diplomasi Publik

Diplomasi publik merupakan salah satu jenis dari diplomasi. Menurut

Adam Watson, diplomasi merupakan hal alami yang harus dilakukan oleh

negara-negara. Hal ini mengingat bentuk negara bangsa yang terpisah-pisah.

Setiap negara memiliki kepentingan dan kebutuhannya masing-masing, karena

hal tersebut setiap negara pasti melakukan diplomasi karena keterbatasan yang

masing-masing dimiliki16.

16
Adam Watson, Diplomacy: The Dialogue between States. 2005.[buku on-line],
(Prancis: Routledge), 1; tersedia di https://doi.org/10.1177/004711788200700408; Internet;
diunduh pada 24 Oktober 2019

11
Dunia internasional yang semakin dinamis, memunculkan perkembangan

yang cukup masif pada tatanan Ilmu Hubungan Internasional khususnya bidang

diplomasi. Salah satunya penggunaan diplomasi publik yang lebih banyak

mengulas isu-isu seperti pariwisata, olahraga, kesehatan, dan budaya.

Beberapa Ahli memiliki perbedaan pendapat dalam memaknai Diplomasi

publik. Jay Wang dalam bukunya melihat diplomasi publik sebagai suatu usaha

untuk mempertinggi mutu komunikasi antara negara dengan masyarakat.

Dampak yang ditimbulkan meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dalam

pelaksanaannya tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah17. Ahli lain yaitu Jan

mellisen yang juga merupakan ahli dalam diplomasi publik mendifinisikan

diplomasi publik sebagai upaya untuk mempengaruhi orang atau organisasi lain

diluar negaranya dengan cara positif sehingga mengubah cara pandang orang

tersebut terhadap suatu negara18.

Menurut Edward Morrow, Seorang mantan direktur dari United States

Information Agency (USIA) yang dikutip dalam artikel Foreign Policy,

Menyatakan bahwa, “Diplomasi publik berbeda dengan diplomasi tradisional,

Interaksi dalam diplomasi publik tidak hanya melibatkan pemerintah tapi juga

mengutamakan peran non pemerintah seperti organisasi dan Individu19.

17
Wang, J. Public Diplomacy and Global business. The Journal of Business Strategy.
Vol. 27. Iss (3). 2006. Pp 49-58,.
18
Melissen, J. Public Diplomacy Between Theory and Practice. In : J. Noya (ed). The
Present and Future of Public Diplomacy : A European Perspective. California : Rand Corporation.
2006. Pp 43.
19
Murrow, E. Introduction : Why public Diplomacy ? The Foreign Policy centre,. 2002.
Pp 1.

12
Menurut Mark Leonard, Diplomasi publik memiliki beberapa tujuan,

diantaranya, pertama, untuk membangun image suatu negara atas isu-isu yang

berkembang di negara tersebut. Kedua, untuk membentuk opini publik di

masyarakat demi mengubah persepsi publik pada negara tersebut. Ketiga, untuk

menarik minat masyarakat internasional kepada suatu negara. Keempat, untuk

mempengaruhi perilaku publik.20

Gambar I.1 The Circle of Public Diplomacy

(Sumber : Diplomacy by Other Mean)

Terkait gambar di atas, Mark Leonard menjelaskan bahwa di dalam

diplomasi publik terdapat hubungan antara image dan issue. Terkait hal ini,

setiap negara pasti memiliki isu yang berbeda-beda. Isu-isu tersebut pada

umumnya mempengaruhi hubungan negara dengan lingkungan domestik

maupun internasional.21 Isu-isu yang ada tersebut dapat diubah dengan cara

membentuk image negara melalui aktivitas diplomasi publik. Dari penjelasan

di atas terlihat bahwa diplomasi publik merupakan alat untuk mempengaruhi

asumsi publik serta membentuk image atau issues.

20
Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002.
Pp 8.
21
Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002.
Pp 8.

13
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan, diplomasi publik

dapat diartikan sebagai upaya komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah

suatu negara untuk mempromosikan kepentingan nasionalnya melalui

pemahaman, penginformasian, serta pemberian pengaruh terhadap masyarakat

internasional. Komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara

tersebut akan membentuk image negara, yang mana terkait hal ini, tentu setiap

negara akan berupaya untuk membentuk image positif negaranya.

Dalam Skripsi ini, Teori Diplomasi Publik digunakan untuk melihat upaya

Pemerintah Indonesia untuk mempromosikan Nation Brand nya melalui

penyelenggaran mega event olahraga Asian Games 2018.

2. Nation Branding

Nation Branding merupakan strategi merek suatu negara yang menentukan

visi strategis yang paling realistis, kompetitif, dan menarik. Visi strategis

tersebut didukung, diperkuat, dan diperkaya oleh setiap tindakan komunikasi

yang dilakukan oleh negara tersebut terhadap seluruh negara di dunia.22

Simon Anholt yang merupakan seorang ahli dalam Nation Branding

menyatakan bahwa citra suatu negara menjadi aset penting suatu brand untuk

meningkatkan competitive identity (identitas kompetitif) negara tersebut.23

Dengan kata lain, Nation Branding akan membentuk citra tentang suatu negara

di mata dunia internasional.

22
Simon Anholt. “Nations-Brands of the twenty-first Century”. Journal of Brand
Management. Vol. 5 : No. 6. 1998. Pp 395-406.
23
Simon Anholt. Competitive Identity. Basingstoke : Palgrave Macmillan. 2007. Pp 32.

14
Simon Anholt juga memaparkan mengenai “Anholt Branding Hexagon”

yang meliputi enam elemen penting dalam reputasi suatu negara, diantaranya :

ekspor (exports), pemerintahan (governance), kebudayaan dan tradisi (culture

and heritage), masyarakat (people), pariwisata (tourism), investasi dan

imigrasi (investment and immigration).24 Dari pernyataan Anholt di atas

terlihat bahwa pariwisata dan kebudayaan merupakan elemen penting dalam

Nation Branding suatu negara.

Dalam melihat keberhasilan Nation Branding suatu negara, Thomas

Cromwell yang merupakan ahli Nation Branding menyatakan terdapat dua

unsur yang dapat menjadi tolak ukur dalam melihat keberhasilan Nation

Branding suatu negara. Dua unsur tersebut diantaranya, Foreign direct

investment dan tourist arrivals. Semakin meningkatnya Foreign direct

investment dan Tourist Arrival suatu negara dari tahun ke tahun, hal ini dapat

mencirikan bahwa upaya Nation Branding negara tersebut dapat dikategorikan

berhasil untuk dilaksanakan.25

Dalam skripsi ini, konsep Nation Branding digunakan untuk menjelaskan

betapa pentingnya Nation Branding bagi suatu negara. Terkait hal ini,

Indonesia merasa perlu untuk meningkatkan citra positif nya di Dunia

Internasional. Serta, merasa perlu untuk memiliki sebuah branding yang diakui

dunia.

24
F. Woo Yee. “Nation Brand : What is being branded?”. Journal of Vacation Marketing.
2006. Vol. 12 : No. 1. Pp 5-14.
25
“Nation Brand Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-
branding-explained di akses pada 10/06/19. Pukul : 17.00

15
F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang peneliti gunakan adalah tipe deskriptif-analitik, yaitu

suatu kegiatan penelitian dalam hubungan internasional dengan melihat

permasalahan yang ada melalui pengumpulan data, kemudian melakukan

analisis dengan mengaitkan data dengan teori dalam hubungan internasional.26

Hasil dari uraian tersebut selanjutnya akan dianalisis, sehingga akan berujung

pada kesimpulan yang bersifat analitik. Metode ini digunakan dalam penelitian

ini untuk menggambarkan fakta-fakta mengenai implikasi penyelenggaraan

Asian Games 2018 terhadap pembangunan Nation Brand Indonesia sebagai

negara Tuan Rumah.

2. Sumber Data Penelitian

Berdasarkan pembahasan yang telah ditentukan, penelitian ini

menggunakan sumber data primer dan sekunder. Pertama, Sumber data primer

dapat diartikan sebagai data yang didapatkan langsung oleh peneliti tanpa

adanya proses editing atau dapat disebut sebagai data mentah. Data primer

didapatkan langsung dari otoritas pertamanya tanpa melalui perantara dengan

melakukan wawancara langsung ke narasumber yaitu Jusuf Kalla selaku Wakil

Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 & 2014-2019 sekaligus Ketua

Umum Dewan Pengarah INASGOC, Indra Gamulya selaku Komite Eksekutif,

National Olympic of Council (NOC) atau yang dikenal dengan nama Komite

26
Mochtar Mas’oed. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta :
LP3ES. 1994. Pp. 223.

16
Olahraga Indonesia (KOI), dan Jubilar Paskoro selaku Kepala Bidang

Hubungan Luar Negeri, Asdep Strategi dan Komunikasi Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ataupun mengambil data langsung dari instansi

terkait. Kedua, Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung, contoh sumber data sekunder

ini seperti melalui media perantara seperti buku, jurnal, koran, dan situs-situs

pendukung yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.27

Terkait dengan penggunaan sumber data, peneliti menggunakan dua sumber

data yaitu data primer dan data sekunder agar penelitian yang akan diteliti

mendapatkan banyak informasi mengenai Strategi Nation Branding Indonesia

melalui penyelenggaraan Asian Games 2018 serta implikasi penyelenggaraan

Asian Games 2018 terhadap Nation Brand Indonesia sebagai negara tuan rumah

dan hasil data yang didapatkan dari sumber data primer dan data sekunder

tersebut digunakan untuk membantu menjawab permasalahan yang telah

ditentukan dalam penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, Tekhnik pengumpulan data yang peneliti gunakan

yaitu Wawancara, Observasi, dan studi dokumen. Peneliti akan mengumpulkan

data dari dua sumber dan cara yang berbeda. Pertama, Sumber data primer.

Peneliti akan meminta data-data tentang penyelenggaraan Asian Games 2018

ke Komite Olahraga Indonesia sebagai mandatory pelaksana pada event

27
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. 2008.
Pp. 402.

17
tersebut Selain itu juga akan meminta data kepada Kementrian pariwisata dan

Kementrian pemuda dan Olahraga terkait dampak Asian Games 2018 terkait

Tourism Arrival dan Upaya promosi yang dilakukan oleh KEMENPAR dan

KEMENPORA di Indonesia. Kemudian Peneliti juga akan meminta data

mengenai kegiatan Asian Games Ke INASGOC sebagai panitia penyelenggara

dan Terakhir peneliti akan mewawancarai ketua dewan pengarah INASGOC,

Komite Eksekutif KOI dan Bagian strategi dan komunikasi Kementerian

Pariwisata. Kedua, Sumber data sekunder peneliti akan mengumpulkan data

dengan menggunakan metode telaah pustaka (library research), yaitu

serangkaian kegiatan pengumpulan data dengan cara menelaah sejumlah

literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Literatur tersebut

berupa buku, jurnal, dokumen resmi, artikel, serta situs-situs pendukung yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.28 Data-data yang diperoleh

kemudian digunakan untuk mengkaji isu yang dibahas dalam penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis tematik. Tekhnik

ini juga merupakan pendekatan sistematis yang melibatkan tema atau pola-pola

yang terdapat dalam data kualitatif. Dalam penelitian ini juga penulis

menggunakan Metode kualitatif yang merupakan suatu proses penelitian dan

pemahaman yang berdasarkan pada fenomena sosial dan masalah yang dihadapi

manusia.29 Data yang diperoleh dari berbagai literatur dan wawancara tersebut

28
M. Hasyim. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Peneliti UI. 1995. Pp. 147.
29
John W. Creswell. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Design. California : Safe Publications. 1998. Pp 208.

18
kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang ada menggunakan teori

Hubungan internasional yaitu diplomasi publik dan Nation Branding,

selanjutnya dijelaskan dan dianalisis berdasarkan fakta-fakta yang ada dan

akhirnya dapat disusun dalam suatu tulisan serta ditarik suatu kesimpulan.

G. Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian dari proposal penelitian yang digunakan dalam

proposal ini, dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari pernyataan masalah, pertanyaan penelitian,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual,

metode penelitian, dan sistematika penelitian. Tujuan dari penjelasan bab

ini ialah untuk mengetahui maksud dan tujuan dari penelitian ini.

BAB II : Gambaran Umum Olahraga Nasional Indonesia Dan


Penyelenggaraan Asian Games 2018

Bab ini akan membahas secara kompherensif mengenai sejarah

olahraga nasional Indonesia, bagaimana Indonesia memanfaatkan event

olahraga sebagai instrumen diplomasi publik dari sebelum kemerdekaan

hingga sesudah kemerdekaan. Serta penjelasan mengenai Penyelenggaraan

Asian Games 2018 mulai dari sejarah awal Asian games sampai proses

terpilihnya Indonesia menjadi Hosting Country. Pada Bab 2 penelitian ini,

dapat dikatakan sebagai landasan pengetahuan dasar dari Penelitian yang

ingin diteliti.

19
BAB III : Gambaran Umum Nation Branding Indonesia

Bab ini akan membahas mengenai Nation Branding Indonesia

secara umum. Bagaimana upaya Indonesia memperkenalkan kekayaan alam

dan budaya serta keberagaman pariwisata Indonesia. Penjelasan dari bab ini

dapat dikatakan sebagai pintu awal dari penelitian yang diteliti. Pada bab 3

akan dibahas juga Informasi umum tentang pariwisata Indonesia.

BAB IV : Strategi Nation Branding Indonesia melalui Penyelenggaraan

Asian Games 2018

Bab ini akan memberikan penjelasan sekaligus menjawab

pertanyaan penelitiaan skripsi ini. Di bab ini akan dijelaskan upaya Nation

Branding apa saja yang telah dilakukan Indonesia sebagai instrumen

diplomasi publiknya dalam membangun Nation Brand serta analisis

peneliti terkait implikasi penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap

upaya pembentukan Nation Brand Indonesia. Terkait hal ini, peneliti akan

memaparkan mengenai implikasi penyelenggaraan Asian Games 2018

terhadap Nation Brand indonesia yang dilihat dari dua aspek, yaitu Tourist

Arrival dan Foreign Direct Invesment.

BAB V : Penutup

Bab ini terdiri dari kesimpulan serta saran terkait masalah penelitian

yang diteliti. Lalu, pada lembar terakhir dilampirkan pula daftar pustaka

yang berguna bagi para pembaca dalam mencari sumber informasi yang

diteliti dalam penelitian ini.

20
BAB II

GAMBARAN UMUM OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA DAN

PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018

Dalam bab II skripsi ini akan diberikan penjelasan secara kompherensif

mulai dari sejarah olahraga Nasional Indonesia dan transformasinya dari sebelum

kemerdekaan sampai setelah kemerdekaan. Kemudian selanjutnya lebih dalam

membahas sejarah Asian Games sebagai Mega event Olahraga terbesar se Asia dan

Menyajikan Informasi secara khusus tentang Asian Games ke-18 di Indonesia

mulai dari proses penyelenggaraan Asian Games 2018 serta proses administrasi

Indonesia dalam menjadi Hosting Country penyelenggaraan Mega event Olahraga

Asian Games 2018.

A. Sejarah Olahraga Nasional

Setiap Negara memiliki ciri khas sejarah, riwayat hukum, corak-masyarakat

dan lingkungannya serta strategi membangun negara dan bangsanya 30. Begitu pula

Negara yang memutuskan untuk menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah pada

sebuah event internasional yang termasuk bagian dari strategi sebuah negara yang

akan melihat itu sebagai peluang yang kemudian dapat dimaksimalkan untuk

pencapaian tujuan sebuah negara. Dari segi internal aspek-aspek yang muncul

seperti dukungan masyarakat, politik, dan keuangan internal maupun segi eksternal

30
Pidato Prof. Soepomo, anggota BPUPKI, pada sidang pertama Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) 31 Mei 1945 di gedung Tyuuoo Sangi-In, Jakarta. Saafroedin
Bahar, Nannie Hudawati Sinaga, Ananda B. Kusuma, et all. (eds), Risalah Sidang Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI)- Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI)
(Jakarta: Sekretariat republic Indonesia,1992) Pp.28

21
seperti sponsor dan kerjasama antar negara akan semakin memperkuat tercapainya

tujuan tersebut.

Dengan faktor-faktor tersebut maka negara kemudian dapat menyempaikan

pesan mengenai dirinya kepada dunia bahwa ia memiliki kapabilitas sehingga

tingkat kepercayaan dunia meningkat pada negara tersebut31. Begitu pula, strategi

olahraga setiap negara yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Salah satunya

Seperti Tahun 1931 Uni Soviet mengembangkan strategi Olahraga yang .

Pemerintah merilis strategi pendidikan kesiagaan Fisik kerja dan pertahanan (Gotov

k trudi I oboronel / GTO) seperti pelatihan olahraga menembak. Siswa sekolah

hingga mahasiswa wajib mengikuti ujian pendidikan fisik GTO32. Kemudian, Pada

awal abad ke-21, Maret 2013, Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mahir bela diri

Judo dan Renang berusaha merestorasi dan merevitalisasi GTO untuk Rusia33.

Begitu juga Indonesia, dalam perkembangannya Indonesia telah banyak

mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang merupakan bagian dari strategi olahraga

nasionalnya, Seperti pada Juli 1963, di Jakarta yaitu ibu kota Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI). Presiden RI Soekarno, Merilis strategi mix sports with

politics melalui GANEFO Games (The Games of New Emerging Forces)34. Saat itu

juga Indonesia berhasil menjadi tuan rumah Asian Games ke-4 pada tahun 1962.

31
David Black. The Symbolic Politics of Sport Mega-Events: 2010 in Comparative
Perspective, Politicon: South African Journal of Political Studies vol 34 no 3, Taylor & Francis
Group, 2007, Pp 261-76
32
Sevket Akyildiz, “Olympic Culture in Soviet Uzbekistan 1951-1991 : International
Prestige and local Heroes”, Polyvocia-The SOAS Journal of Graduate Research, Vol.3, March 2011,
Pp. 4-5.
33
Vladimir Putin Calls for revival of soviet-era Physical fitness tests” The telegraph, 13
Maret 2013.
34
Menurut Presiden RI Soekarno, “Sports have Something to do with politics”. Pauker,
Ewa T., “GANEFO : Sports and Politics In Djakarta”. Asian Survey, Juli 1964, Pp.9.

22
Hal lain juga, yang menjadi strategi olahraga nasional Indonesia. Di Negara RI

pada awal abad ke 21, dengan persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) dan Presiden RI memutuskan legislasi system olahraga Nasional Indonesia

dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang system

Keolahragaan Nasional. Legislasi ini mengadopsi gagasan olahraga sebagai Hak

Asasi Manusia (HAM) untuk mengembangkan diri35.

Dari penjelasan tersebut, dapat dikemukakan bahwa setiap negara memiliki

jejak sejarah dan strategi nasionalnya masing- masing khususnya dibidang

Olahraga. Fakta lain yang juga tidak bisa dinafikkan yaitu riwayat hukum, corak

masyarakat dan lingkungannya, system pemerintahan, konstitusi serta dinamika

yang terjadi di dunia Internasional ikut memberikan pengaruh pada pilihan strategi

olahraga nasional setiap negara. Termasuk juga negara Republik Indonesia.

Indonesia sejak Pra-Kemerdekaan sampai Pasca Kemerdekaannya 1945-2018

memiliki sejarah keolahragaan yang cukup beragam.

Karena sejarah Olahraga Indonesia terkait erat dengan sejarah kemerdekaan

bangsa Indonesia. Semua bermula dari bangkitnya rasa persatuan, kesatuan dan

nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik

Indonesia. Tidak bisa dilupakan juga peran para bangsawan terutama pihak

kerajaan di tanah air pada era sebelum kemerdekaan dalam perannya ikut

Mengenalkan ragam olahraga kepada masyarakat36. Hal ini di Uraikan secara Rinci

dibawah ini :

35
Pasal 2, 3 dan 4 UU RI. No. 3 tahun 2005 tentang system Keolahragaan Nasional.
36
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat.
2019. Pp. 22

23
1. Pra- Kemerdekaan bangsa Indonesia

Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia yaitu saat Indonesia masih terdiri dari

beberapa kerajaan-kerajaan. Dalam system kerajaan-kerajaan Nusantara di sebelum

abad ke 17- M, para Raja dan pangeran telah memiliki program-program pelatihan

fisik untuk para prajurit dan olahraga rekreasi. Misalnya, pengaruh kultur asal India

(Hindu dan Budha) abad ke 2 SM – 13 SM ke zona Nusantara, Seperti kerajaan

Kutai, Taruma Negara, Kantoli, Sriwijaya, Majapahit, Mataram Hindu 37. Para

kesatria harus memiliki kemahiran dibidang berburu, menunggani kuda,

kemiliteran, Seni bela-diri dengan menggunakan senjata seperti pedang, keris,

tombak, gada, dan lain-lain

Ketika pengaruh asal Timur Tengah datang masuk ke kerajaan-kerajaan di

Nusantara pada abad ke -13 M melalui zona utara Sumatera, Sejumlah kerajaan

mengadopsi pelatihan menunggang kuda, panahan, renang, dan lain-lain. Kultur

olahraga ini kemudian banyak berkembang di daerah Jawa dan Sumatera38.

Pada abad ke-16 M sampai 17 M. ketika Indonesia masih dibawa kolonialisme

Belanda dan Vereenigde Oost-Indsche Compagnie (VOC). Belanda tidak mampu

merebut olahraga-olahraga Tradisional yang ada di Indonesia yang telah ada selama

37
Taylor, Jean Gelman. Indonesia : People and Histories. (New haven and London : Yale
University Press 2003), Pp. 22-26. Ricklefs, M. C. (1991). A History of Modern Indonesia Since
C.1300, Second Edition. MacMillan, hlm. 3 Peter Lewis (1982) . “The Next great empire”. Futures
14 (1): 47-61. Pavan K. Varma, Becoming Indian, The Unfinished Revolution Of Culture and
Identity, Penguin Group USA, Inc. Pp. 125.
38
Ricklefs, M. C. (1991). A History of Modern Indonesia Since C.1300, Second Edition.
MacMillan, Pp. 13-14.

24
ratusan tahun, Kekuasaan VOC dan Kolonial belanda tidak merapuhkan tradisi

Olahraga di berbagai daerah Nusantara39.

Selama ratusan tahun Indonesia telah memiliki kelimpahan (plethora) olahraga

tradisional, Seperti warga asli Papua (provinsi Papua Barat) memiliki olahraga

tradisional seperti terompah panjang (long sandals) dan engrang (stils) yang masih

bertahan hingga abad ke-21. Banyak juga tradisi olahraga yang terbatas pada zona

dan etnik tertentu di Nusantara. Namun, ada pula tradisi olahraga yang menyebar

hampir keseluruh nusantara. Seperti olahraga yang hanya berkembang di

Manggarai, Flores, yaitu Caci , olahraga budaya yang memadukan kebugaran,

ketangkasan, keindahan, keperkasaan dan keagungan. Contoh lain olahraga yang

tersebar di seluruh nusantara yaitu sepak Takraw40.

Pada awal abad ke-19 yaitu era sebelum kemerdekaan. Mulai terlihat peran para

bangsawan terutama pihak kerajaan ditanah air untuk ikut mengenalkan ragam

olahraga kemasyarakat. Salah satu contohnya adalah kepedulian Raja

Mangkunegara VII yang telah mengenalkan olahraga dengan membangun lapangan

olahraga dan bahkan menggelar lomba-lomba dengan melibatkan warganya pada

Era 193041.

Sejarah perkembangan olahraga di tanah air tidak lepas dari peran kerajaan

Mangkunegara di Surakarta. Adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo

(KGPAA) Mangkunegara VII yang membuat tidak ada sekat antara raja dan

39
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21”, Rajawali pers, Jakarta,
2016. Pp. 10
40
Alexander Loen/Tina, “Many Traditional Sports are forgotten, Official says”, west
papua daily, 11 Agustus 2015
41
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 22

25
rakyatnya. KGPAA Mangkunegara VII yang berpendidikan Barat, pernah

mengenyam pendidikan sastra di Universitan Leiden, Belanda. Ia begitu

memperhatikan kehidupan masyarakatnya dan dalam kepemimpinannya, Surakarta

begitu hidup42.

KGPAA Mangkunegara VII yang juga ikut membangun kebugaran rakyatnya

melalui olahraga meyakini dengan olahraga selain membuat tubuh menjadi bugar,

juga menjadikan masyarakatnya tetap berpikir positif. Juga menjadikan Olahraga

sebagai wadah control social, juga sebagai wadah untuk menunjukkan kualitas diri.

Raja membangun sebuah lapangan terbuka sebagai pusat olahraga Mahanan yang

lokasinya didepan sekolah Openbare Mulo yang kemudian dikelola oleh sebuah

komisi olahraga yang dibentuk pemimpin praja43.

KGPAA Mangkunegara VII membentuk perkumpulan-perkumpulan olahraga

seperti Sport Unie Sarosa Tennis Club derOfficieren, dan Salatigache Hippische

Sport Vereniging. Puncaknya adalah ketika ia mendirikan Sport Vereniging

mangkoe Nagaran (SVMN) pada 7 Juni 1936. SVMN merupakan puncak dari

pembangunan olahraga di kerjaan Mangkunegaran yang membuat rakyat semakin

dengan dengan rajanya. Lewat olahraga, KGPAA Mangkunegara VII berhasil

membangun keharmonisan dengan rakyatnya44.

Pada abad Ke-19 juga, tepatnya pada tanggal 29 April 1930 di Yogyakarta

Organisasi olahraga pertama terbentuk yaitu Persatuan Sepakraga Seloeroeh

Indonesia (PSSI) yang di ketuai oleh Ir. Soeratin Soesrosoegondo yang munculnya

42
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019, Pp. 23
43
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019, pp. 24
44
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019, Pp. 25

26
disebut-sebut berkaitan dengan sumpah pemuda tahun 1928, yang kemudian

ditahun beikutnya kata “Sepakraga” diganti menjadi “Sepakbola”. Kemudian,

Disusul pada tahun 1936 terbentuk Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI) di

Semarang yang diketuai Dr. Boentara. Dan juga beberapa tahun setelah itu tepatnya

pada 8 Oktober 1938 terbentuklah Ikatan Sport Indonesia (ISI) di Jakarta yang

diketuai oleh Soetarjo Hadikusumo. PSSI dan PELTI menjadi motor terbentuknya

ISI yang kemudian melanjutkannya dengan dilaksanakannya kongres dan Pekan

Olahraga di Solo dan Batavia. Dan melalui wadah olahraga ini juga jenis-jenis

olahraga lomba diperkenalkan seperti lompat jauh, dasa lomba, panca-lomba,

senam, atletik, selain basket, voli dan kasti45.

Selama Kolonial belanda, dua federasi sepakbola lahir dan berkembang dipulau

jawa. Yaitu Federasi sepak bola Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB)

hingga tahun 1935 dan Federasi sepak bola Nederlandsch-Indische Voetbal Unie

(NIVU) pasca tahun 1933. NIVB dibentuk dari wakil-wakil 4 (empat) organisasi

sepakbola di Batavia, Soerabaja, Bandoeng, dan Semarang, pada april 1919. NIVB

berafiliasi ke FIFA tanggal 24 Mei tahun 1924. NIVB mewakili hindia belanda

hingga tahun 1935. NIVB mengikuti Far Eastern games (Oostersche Olympiade)

tahun 1934 di Manila, Filipina46. NIVB dilikuidasi pada Juli tahun 1935 karena

gejolak sepakbola di Jawa selama kira-kira 1,5 Tahun. NIVB diganti dengan NIVU

pada 9 Juni 1935, Karena NIVB mengutamakan orang-orang belanda kelahiran

Hindia-Belanda. NIVU bergabung dengan FIFA tanggal 14 Agustus 1936.

45
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21”, Rajawali pers, Jakarta,
2016. Pp. 32
46
“Ontwerp Statuten Van de Tennis Club der Officieren Mangkunegaran Tahun 1938.”
Arsip Lekso Pustoko. Pp. 541

27
Sehingga NIVU merupakan federasi sepakbola pertama Asia yang mengikuti Piala

Dunia ke Prancis tahun 193847.

Meski diwarnai ada dua kutub organisasi sepakbola, PSSI dan NIVU yang

dimiliki oleh pemerintah Hindia Belanda, Prestasi tim sepakbola yang diisi anak-

anak muda asal Solo, Yogyakarta, Cirebon, saat itu membanggakan. Puncaknya

adalah ketika pada 5 juni 1938 untuk pertama kalinya PSSI dan NIVU mengirimkan

tim ke Piala Dunia di Reims, Prancis dengan memakai nama Hindia Belanda yang

merupakan tim nasional Asia pertama saat itu yang berlaga di Piala Dunia. Tim

merupakan gabungan dari pemain Pribumi, keturunan Tiongkok dan warga

Belanda. Dalam penampilan perdana itu tim Hindia Belanda langsung tersungkur

0-6 di babak pertama ketika menghadapi Hungaria di Stadion Velodrome

Municipale, Reims. Hungaria melenggang ke final sebelum takluk ditangan Italia48.

2. Pasca Kemerdekaan bangsa Indonesia

Olahraga Nasional Indonesia mulai bangkit ketika pasca kemerdekaan 17

Agustus 1945. Hal ini terlihat dari mulai terbentuknya sebuah organisasi

keolahragaan nasional yang permanent dan memiliki regulasi dan legislasi yang

jelas. Pemimpin-pemimpin organisasi olahraga yang sudah terbentuk sebelum

kemerdekaan mulai menyerukan sebuah langkah untuk menyerukan sebuah

gerakan dan pertemuan untuk menghasilkan system olahraga yang teratur.

Hal ini terlihat dari pertemuan di Surakarta, Awal Januari 1946 yang tercatat

dalam sejarah olahraga nasional sebagai Kongres Olahraga Nasional I dalam

47
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21” Pp. 33
48
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 26

28
atmosfer Indonesia yang telah merdeka. Dr. Abdulrachman Saleh, Tokoh

pergerakan dan Olahraga nasional saat itu, diketahui sebagai pimpinan pertemuan.

Kongres tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa organisasi satu-satunya yang

menjadi wadah resmi yang akan mengurus dan mengatur gerakan olahraga

nasional adalah Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI), Pengurus PORI

pun membentuk Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) yang memiliki

tugas khusus menyelenggarakan hubungan olahraga dengan luar negeri, terutama

adanya keinginan untuk berpartisipasi pada Olimpiade 1948 di London, Inggris

walaupun pada akhirnya batal diikuti oleh Indonesia49.

Sejak 1946, Pemerintah Indonesia telah melihat dan menjabarkan nilai

strategis dan Olahraga nasional. Hal ini juga terlihat dari terbentuknya Menteri

Negara pemuda dan olahraga. Periode 29 Juni 1946 – 29 Januari 1948, Wikana

menduduki jabatan menteri Pemuda dan Olahraga. Periode 29 Januari 1948 - 04

Agustus 1949, Supeno menduduki jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga. Tahun

1964-1966, R. Maladi menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga50.

Periode 1945-1950, terbentuknya Inspeksi karsidenan di 13 Tempat. Sekolah

Guru Pendidikan Jasmani (SGPD) terbentuk pada 19 Agustus 1950 di Yogyakarta

dan Bandung. Kongres Olahraga I di Surakarta (1946) membentuk PORI dan

KORI. PON I dilaksanakan di Surakarta (8-12 September 1948). Kongres

Olahraga digelar di Yogyakarta (25 Desember 1949) menghasilkan kesepakatan

antara lain : (a) Pemberian Hak otonom pada Organisasi; (b) Pembentukan

49
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019, Pp. 52
50
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 40

29
organisasi kecabangan olahraga; (c) KORI diubah menjadi Komite Olimpiade

Indonesia (KOI); dan (d) persiapan pengiriman delegasi ke Asian Games (AG) I

di New Delhi, India51.

Tahun 1951-1967, Rakyat dan Pemerintah Indonesia sukses melaksanakan

strategi dan program olahraga nasional. Misalnya Kongres Olahraga Jakarta dan

Pekan Olahraga Nasional (PON), PON II digelar di Jakarta (25-26 Oktober 1951)

menghasilkan kesepakatan antara lain: (a) Peleburan PORI dan KOI; (b)

Organisasi –organisasi olahraga otonom menjadi anggota KOI. Tahun 1952,

Indonesia menjadi anggota Komite Olimpiade International (IOC) dan mengirim

delegasi ke Olimpiade XV di Helsinski, Finlandia.

Pada Era Presiden Soekarno (1945-1967), Indonesia berhasil terlibat dan

memberanikan diri menjadi Tuan rumah dalam Mega Sport Event International

yaitu Asian Games ke-4 pada 1962 di Jakarta dan GANEFO 1963. Walaupun pada

awalnya, Indonesia secara resmi menyatakan keinginan untuk menjadi tuan

rumah Asian Games untuk pertama kalinya yaitu pada pertemuan Asian Games

Foundation (AGF) di New Delhi pada tahun 1951, namun ditolak. Ditolaknya

proposal Indonesia yang diajukan pada sidang AGF tahun 1951 di India untuk

menjadi tuan rumah Asian Games edisi II tahun 1954, dikarenakan banyak

anggota AGF yang belum yakin akan kemampuan pemerintah Indonesia untuk

menjamin kelancaran terselenggaranya Asian Games II 1954. AGF lebih memilih

Manila sebagai penyelenggara Asian Games 195452.

51
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21. Pp. 40
52
Rusli Lutan, Indonesia and the Asian Games: Sport, Nationalism and the “New Order”
artikel dalam: Sport, Nationalism and Orientalism the Asian Games (London and New York:
Routledge, Taylor & Francis Group, 2007), Pp. 15.

30
Indonesia kembali mengajukan proposal sebagai penyelenggaraa Asian

Games III 1958. Keinginan itu kembali diajukan ketika berlangsungnya sidang

AGF di Manila, bersamaan dengan Asian Games II pada tahun 1954. Lagi-lagi,

masih belum ada kepercayaan AGF terhadap kemampuan pemerintah Indonesia

untuk menjamin kelancaran atau berlangsungnya Asian Games III tahun 1958.

Sebagian besar anggota AGF lebih memilih Tokyo, Jepang untuk

penyelenggaraan AG III tahun 1958. Akhirnya pada tahun 1958 bertepatan

dengan penyelenggaraan Asian Games III di Tokyo barulah Indonesia disetujui

sebagai penyelenggara Asian Games IV 1962.53.

Setelah dikeluarkannya keputusan tersebut, Soekarno lalu mengeluarkan

kebijakan khusus terkait terpilihnya Indonesia menjadi penyelenggara Asian

Games IV tahun 1962. Hal ini terlihat dari dikeluarkannya Keppres nomor 113

Tahun 1959 tanggal 11 Mei 1959. Keppres ini diterbitkan berdasarkan Undang –

Undang Dasar Sementara (UUDS) yang berlaku sejak 17 Agustus 1950 – 4 Juli

1959. Isinya, membentuk badan-badan organisasi persiapan penyelenggaraan

Asian Games IV, Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) atau The Indonesia

Council of Asian Games di Jakarta. Unsur-unsur DAGI, yaitu ; (a) Pemerintah, (b)

Komite Olimpiade Indonesia (KOI), (c) Organisasi Induk cabang-cabang

olahraga, (d) pers, (e) yayasan stadion ikada, (f) perempuan, (g) pariwisata, dan

(h) unsur ABRI54.

53
Rusli Lutan, Indonesia and the Asian Games: Sport, Nationalism and the “New Order”
Pp. 15.
54
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 40

31
Adapun motivasi Indonesia menjadi tuan rumah AG IV tahun 1962, antara

lain: Pertama, untuk mengangkat nama, harkat dan martabat bangsa Indonesia di

mata internasional dan Kedua, untuk meningkatkan kemajuan prestasi olahraga

para atlit Indonesia yang dapat mengharumkan nama baik Indonesia di mata dunia

internasional55. Untuk mencapainya Pemerintah saat itu memfokuskan dan

mengganggap penting dan perlu adanya revolusi mental dan keolahragaan di

Indonesia yang merupakan bagian dari national building.

Gambar II. 1 Presiden Soekarno berpidato saat pembukaan Asian Games IV di Jakarta 24

Agustus 1962

Sumber : Vidio Dokumenter Asian Games IV (1962 )

Pada pidato Asian Games ke-4 tahun 1962, Presiden RI Soekarno

menyatakan: “Tujuan utama Negara RI menjadi tuan- rumah Asian Games ke-4

ialah meraih prestasi dan Prestise Negara-Bangsa Indonesia level Internasional.

Karena Indonesia telah lama terperangkap pada masa-masa kelam penjajahan 350

tahun. Indonesia hendak meraih ‘Indonesia Baru’ yang berani melihat dunia

dengan pikiran terbuka, penuh percaya diri, dan kekuatan mental dan fisik.”56.

55
Sekretariat Negara Republik Indonesia., Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno
(Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno,
2004), Pp. 28.
56
Pidato Presiden RI Soekarno pada 9 April 1961, Yang dikutip dalam buku Suratman,
Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21”, Rajawali pers, Jakarta, 2016. Pp. 41

32
Setelah itu, Dibawah kepemimpinan Soekarno juga, saat Indonesia masih

berumur 18 Tahun setelah kemerdekaan RI dan dana negara masih terbatas,

Indonesia berhasil menyelenggarakan GANEFO Games 10-20 November 1963 di

Jakarta yang diikuti oleh 2.200 atlet dari 51 Negara. Walaupun, 1/3 negara itu

diwakili oleh Tim Lokal atau Tim tidak resmi mewakili negara, Seperti klub-klub

Olahraga57. Indonesia tampil sebagai juara umum ketiga di bawah tim olahraga

RRT dan USSR (Uni Soviet) dengan mengumpulkan 21 medali emas, 25 medali

perak, dan 35 medali perunggu58.

Tanggal 13 Februari 1963 di depan Konferensi Komite Olahraga Nasional,

Presiden RI Soekarno mengumumkan GANEFO sebagai ajang kejuaraan olahraga

negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan59. Menteri Olahraga Maladi

ditugaskan mengorganisir GANEFO. Ada 12 Negara diundang konferensi 27-29

April 1963 mempersiapkan GANEFO di Jakarta. Sebanyak 10 Negara menghadiri

undangan itu yaitu Kamboja, RRT, Guinea, Indonesia, Irak, Pakistan, Mali,

Vietnam Utara, UAR, dan Uni Soviet. Sri Lanka dan Yugoslovia mengirim

peninjau (Observer)60.

Kisah Sukses GANEFO juga tampak dari fasilitas olahraga dibangun oleh

Uni Soviet; Jalan bypass Tanjung Priok ke lokasi dekat pelaksanaan event,

dibangun oleh Amerika Serikat (AS). Jepang membangun hotel standar

57
Modelski, George (Eds.), The New Emerging Forces, Documents on the Ideology of
Indonesia Foreign Policy, Canberra: Department of International Relations, Research School of
Pasific Studies. The Australian National University, 1963, Pp. 87.
58
Antara GANEFO Supplement, 6 November 1963. dikutip dalam buku Suratman, Tono.
“Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21”, Rajawali pers, Jakarta, 2016. Pp. 52
59
Modelski, George (Eds.), The New Emerging Forces, Documents on the Ideology of
Indonesia Foreign Policy, Pp 88-89
60
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 51

33
internasional Hotel Indonesia. Kekurangan Foreign-Exchange diatasi oleh

bantuan RRT. Inflasi tidak menekan rupiah. RI Berhasil menggelar kompetisi

Internasional61.

Prestasi Olahraga yang telah dijelaskan diatas sangat dipengaruhi oleh

strategi olahraga yang dicanangkan Presiden RI Soekarno dan aktor-aktor

olahraga nasional saat itu. Soekarno melihat olahraga sebagai sarana Character

Building dan Nation Building62. Khususnya ketika sebuah negara mendapatkan

kesempatan menjadi tuan rumah seperti Asian Games 1962 dan GANEFO 1963,

Itu merupakan sebuah peluang besar yang berhasil dimanfaatkan oleh Indonesia

saat itu untuk mengenalkan Indonesia ke masyarakat Internasional sekaligus

membuktikan bahwa Indonesia saat itu sudah mampu menyelenggarakan Sebuah

Mega Event berskala Internasional dengan sukses.

Pada Tahun – tahun setelah lengsernya presiden Soekarno, Startegi Olahraga

Nasional Indonesia terus menerus berkembang. Pada Era Presiden RI Soeharto, Ia

membubarkan Depora dan membentuk Direktorat Jendral Olahraga dibawah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Induk Organisasi olahraga membentuk

Komite Olimpiade Nasional Indonesia (KONI) pada 13 Desember 1966 dengan

ketua umum Sri Sultan Hamengkubowono IX, KOI diketuai Oleh Sri Paku Alam

VIII. Tahun, 1967, Soeharto juga mengukuhkan KONI dengan keputusan presiden

Nomor 57 Tahun 196763.

61
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 53
62
Pidato Presiden RI Soekarno pada 9 April 1961.
63
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 55

34
Selain masalah kelembagaan, Indonesia juga terus menerus memasifkan

hubungannya dengan negara-negara lain khususnya untuk regional Asia

Tenggara. Pada Era Presiden Seharto, Indonesia beberapa kali mendapatkan

kesempatan untuk menjadi tuan rumah Mega event Olahraga Internasional yaitu

Sea Games 1979, 1987, dan 1997. Bukan hanya menjadi penyelenggara, tetapi

Indonesia juga menorehkan prestasi olahraga yang gemilang selama

terselenggaranya Sea Games tersebut.

Tabel II. A.2.I : Prestasi Olahraga Indonesia pada ajang olahraga Sea Games64

JADWAL WAKTU TEMPAT JUARA UMUM RUNNER UP


IX 1977 Kuala Lumpur, Malaysia Indonesia (62) Singapura (37)
X 1979 Jakarta, Indonesia Indonesia (92) Thailand (50)
XI 1981 Manila, Filipina Indonesia (85) Thailand (62)
XII 1983 Singapura Indonesia (64) Filipina (49)
XIII 1985 Bangkok, Thailand Thailand (92) Indonesia (62)
XIV 1987 Jakarta, Indonesia Indonesia (183) Thailand (63)
XV 1989 Kuala Lumpur, Malaysia Indonesia (102) Malaysia (67)
XVI 1991 Manila, Filipina Indonesia (92) Filipina (90)
XVII 1993 Singapura Indonesia (88) Thailand (63)
XVIII 1995 Chiang Maia, Thailand Thailand (157) Indonesia (77)
XIX 1997 Jakarta, Indonesia Indonesia (194) Thailand (83)

Sumber : Buku Tono Suratman “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21

Prestasi tersebut tentunya juga berdampak besar pada citra olahraga

Indonesia. Selain itu keterlibatan Indonesia di event tersebut juga mempererat

hubungan Indonesia dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara. Pada saat

menjadi tuan rumah juga Indonesia memanfaatkannya dengan sebaik mungkin,

dan saat itu terlihat jelas bahwa Indonesia berhasil menorehkan citra yang

gemilang karena ternyata, Sejak mengikuti SEA Games pada tahun 1977,

64
Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21. Pp.55

35
Indonesia sudah sembilan kali keluar sebagai juara umum, dua kali menjadi runner

up, dan empat kali duduk di peringkat tiga dalam ajang dua tahunan itu. Artinya

dari 17 kali SEA Games hanya dua kali Indonesia pulang dengan tangan hampa65.

Sejak 1997 – 2010 tepatnya setelah reformasi dapat dikatakan era degradasi

prestasi Olahraga Indonesia. Saat itu Indonesia tidak pernah lagi mendapatkan

juara umum dan tidak pernah menjadi tuan rumah penyelenggara karena stabilitas

politik Indonesia yang sedang terganggu, dan pemerintah yang tidak lagi

memaksmimalkan strategi olahraganya. Indonesia selanjutnya menjadi tuan

rumah penyelenggara Asian Games pada 2011.

Khusus dalam penyelenggaraan SEA Games XXVI, untuk pertama kali

dalam sejarah olahraga Indonesia, SEA Games bukan hanya dilaksanakan di ibu

kota negara, Jakarta, tetapi juga di Sumatera Selatan. Pada tiga kali penyelenggara

SEA Games sebelumnya di Indonesia (SEA Games X Tahun 1979, SEA Games

XIV Tahun 1987, dan SEA Games XIX tahun 1997) pesta olahraga ini selalu

diadakan di Jakarta66.

SEA Games di Jakarta dan Sumatera Selatan pada 2011 mempertandingkan

545 nomor pertandingan dari 44 cabang olahraga. Sebanyak 26 cabang olahraga

dipertandingkan di Jakarta, sedangkan 18 lainnya di Sumatera selatan. Upacara

pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI itu berlangsung di Stadion

Gelanggang Olahraga Sriwijaya, Jakabaring, Palembang. Kontingen Indonesia

65
“Faktor Tuan Rumah Jadi Penentu”. Sabtu, 12 November 2011, Beritasatu.com.
Diakses melalui : https://www.beritasatu.com/home/16978-faktor-tuan-rumah-jadi-
penentu.html pada 03/11/2019, Pukul 20:00
66
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 244

36
kembali meraih kejayaannya menjadi juara umum dengan menjadi peraih medali

emas terbanyak67.

Dari penjelasan tentang sejarah olahraga nasional Indonesia, terlihat bahwa

Indonesia telah memiliki strategi olahraga nasional sejak pra kemerdekaan hingga

pasca kemerdekaannya. Indonesia pun beberapa kali terlibat dalam mega event

olahraga internasional sebagai peserta maupun menjadi penyelenggara. Mega

event Olahraga juga beberapa kali dimanfaatkan Indonesia sebagai ajang

pengenalan atau promosi. Karena melihat peluang sebagai tuan rumah akan

menampilkan narasi semenarik mungkin untuk menunjukkan betapa menarik

dirinya dan membuktikan kepada dunia bahwa ia memiliki kapabilitas sehingga

tingkat kepercayaan dunia meningkat pada negara tersebut. Seperti saat Indonesia

menjadi tuan rumah Asian Games 1962 yang di manfaatkan sebagai instrument

pengembangan Nation Building, GANEFO yang dijadikan sebagai alat politik

yang ingin membuktikan kedaulatan Indonesia saat diberi sanksi oleh OIC yang

kemudian mendapatkan respon positif oleh negara-negara yang lain, Prestasi

gemilang Indonesia saat Sea Games yang menjadikan Indonesia menjadi salah

satu negara yang diperhitungkan di kawasan Asia Tenggara, dan lain sebagainya.

B. Penyelenggaraan Asian Games 2018

1. Sejarah dan Dinamika Asian Games

Asian Games merupakan sebuah Sport Mega Event terbesar kedua didunia.

Berkembangnya Asian Games tidak lepas dari sejarah perkembangannya dari

67
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 245

37
waktu ke waktu. Mulai dari awal terbentuknya dibawah kewenangan International

Olympic Commite (IOC) sampai perkembangannya yang kemudian membentuk

organisasi khusus yang menaungi seluruh penyelenggaraan kegiatan lomba

olahraga internasional kawasan Asia yaitu Olympic Council of Asia (OCA).

Membahas tentang IOC tidak lepas dari sejarah zaman Yunani Kuno. Dahulu kala,

Penyelenggaraan kegiatan lomba Olahraga saat itu dimaksudkan sebagai bentuk

penghargaan dan rasa syukur pada dewa Zeus Sebagai kesiapan fisik untuk

menghadapi peperangan juga merupakan bagian dari ritual keagamaan bangsa

Yunani (Greece) dan koloninya pada pemujaan Zeus dewa penguasa gunung

Olympia/Olympus68.

Perlombaan olahraga yang dikenal dana nama Olimpia ini kemudian

berkembang hingga abad ke-13 M. Lomba diadakan setiap 4 tahun sekali di stadion

berkapasitas 40.000, berlangsung selama 5 hari dan hanya boleh diikuti dan

ditonton oleh kaum pria, Serta pemenang lomba diberikan penghargaan tertinggi

berupa mahkota daun zaitun dan diberikan gelar pahlawan69.

Kemudian pada abad ke 18, Olimpia mulai berkembang hingga saat ini. Yang

diawali oleh Pierre De Coubertin. Mengamati semangat lomba Olimpia yang begitu

mulia, Pierre De Coubertin, menggagas untuk membangkitkan kembali semangat

tersebut melalui penyelenggaraan pertandingan/Festival olahraga tingkat

Internasional yang dikenal sebagai Olimpiade. Diawali dengan mendirikan Komite

Olahraga Internasional atau International Olympic Committee (IOC) pada tahun

68
Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018. Pp. 2.
69
Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018., Pp. 3.

38
1894 di Paris dan dilanjutkan dengan menyelenggarakan Olimpiade I di Kota

Athene pada tahun 1896. Selain Menyelenggarakan Olimpiade, IOC juga

melakukan aktivitas penyebarluasan nilai-nilai Olimpiade (Olympism) yang

dikenal dengan Olympic Movement70.

Saat usainya perang dunia ke 2, salah seorang anggota IOC dari India, bernama

G.D. Sondhi, meluncurkan gagasan mengenai sebuah kompetisi olahraga untuk

seluruh negara Asia. Jika Pierre De Coubertin terkenal akan gagasannya tentang

pembentukan IOC, G.D Sondhi juga terkenal sebagai sosok pelopor Asian Games.

Pesta olahraga Asia yang dikenal dengan nama Asian Games (AG) ini mulai dirintis

keberadannya pada paruh terakhir tahun 1940-an, ketika kekuatan ideologi

imperialisme Barat mulai runtuh dan bangsa-bangsa di Asia mulai mendapatkan

kebebasan atau kemerdekaannya terhadap penjajahan bangsa barat. Di samping itu,

pada saat itu rasa nasionalisme dan solidaritas di antara bangsa-bangsa di Asia

sedang berkembang dengan pesat71. G.D Sondhi merupakan penggerak Olahraga di

India, Ia terkenal sebagai sosok pemersatu solidaritas suku bangsa India dengan

menggunakan instrumen Olahraga, Yang kemudian dijadikan contoh oleh negara-

negara di Asia.

Pada Februari 1934 Sondhi bersama Maharaja Yadvendra Sing of Patiala

memutuskan untuk mengadakan “sport meeting” di antara negara-negara Asia

Barat, yang kemudian melahirkan Western Asiatic Games I yang berlangsung di

70
Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018., Pp. 5
71
Rahayu, Amin. “ASIAN GAMES IV 1962 DI JAKARTA: Motivasi dan Capaiannya” Abad
Jurnal sejarah Volume 02 | NOMOR 1 | JUNI 2018. Pp.2 b Diakses dari
https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/view/48. Pada 05/11/2019. Pukul
22:32

39
Stadion Nasional, New Delhi, India. Beberapa negara yang ikut berpartisipasi

dalam Western Asiatic Games I antara lain: Afganistan, Cylon (kini Srilangka),

India dan Palestina72.

Yang kemudian dilanjutkan, Pada tahun 1947, Seorang Perdana Menteri india

pertama yaitu Pandit Jawaharlal Nehry, mengadakan Sebuah Konferensi Asia yang

dikenal dengan nama Konferensi Hubungan Negara-negara Asia (Asian Relations

Conference) yang bertempat di New Delhi, India. Dalam Konferensi tersebut

Sondhi mengemukaan sebuah gagasan yang fenomenal dan terkenal yaitu

mengadakan “All Asian Games” Atau Sport mega event yang dilaksanakan dan

diikuti oleh seluruh negara-negara kawasan Asia73.

Setelah Konferensi tersebut usai, Pada 1948 dalam Olimpiade London,

perwakilan dari negara-negara Asia yang hadir bertemu dan menyetujui gagasan

untuk membentuk sebuah federasi olahraga Asia. Hasil dari pertemuan tersebut

yang dipimpin langsung Oleh Sondhi melahirkan beberapa keputusan antara lain

Pertama, Negara-negara Asia akan mendirikan sebuah Federasi Atletik Amatir

Asia atau Asian Amateur Athletic Federation (AAAF). Kedua, Akan diadakannya

sebuah Sport mega event Asia yaitu Asian Games pada tahun 1950. Ketiga,

Pelaksanaan Asian Games akan diadakan diantara dua Olimpiade, dan Keempat,

Asian Games akan memperlombakan beberapa Cabang Olahraga antara lain :

72
Rahayu, Amin. “ASIAN GAMES IV 1962 DI JAKARTA: Motivasi dan Capaiannya” Abad
Jurnal sejarah VOLUME 02 | NOMOR 1 | JUNI 2018. Pp.2 b Diakses dari
https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/view/48. Pada 05/11/2019. Pukul
22:32
73
Mithlesh K. Singh Sisodia., “India and the Asian Games: From Infancy to Maturity”,
kumpulan artikel dalam: Sport, Nationalism and Orientalism the Asian Games (London and New
York: Routledge, Taylor & Francis Group, 2007), Pp. 2

40
Atletik, renang, bola tenis, baseball, hoki, bola basket, Voli, tinju, sepakbola, gulat,

dan angkat berat74.

Pertemuan selanjutnya diadakan pada tahun 1949, bersamaan dengan

pelaksanaan Konferensi Hubungan Asia di New Delhi, India. Pada pertemuan

tersebut, pemerintah Indonesia mengirim delegasi yang dipimpin oleh A.B. Lubis

sebagai atase media massa Indonesia di New Delhi. Perwakilan lainnya adalah

G.D. sondhi dan Shri Madavindra dari India, R.R. Ylanan dari Filipina, Maung

Maung Lwin dari Burma, Fonseka dari Sri Lanka, S. Ghulam Mohammad dari

Afganistan, Nur Khan dari Pakistan, S. Basnjat dari Nepal dan Sonthi Danasonthun

dari Thailand. Perwakilan-perwakilan dari sembilan negara tersebut sepakat untuk

mengganti nama Asian Amateur Athletic Federation (AAAF) menjadi Asian Games

Federation (AGF)75. Dan pada saat yang sama diputuskan untuk mengadakan Asian

Games setiap empat tahun dan pergantian jadwal asian games pertama yang

awalnya direncanakan di tahun 1950 menjadi 1951 di New Delhi karena ada sedikit

permasalahan di India76.

2. Indonesia dan Asian Games 2018

Asian Games merupakan Sport mega event terbesar di kawasan Asia dan

terbesar kedua di Dunia. Indonesia yang secara Geografis terletak dikawasan Asia

tenggara otomatis masuk dalam cakupan wilayah Asian Games. Indonesia telah

mengikuti Asian Games sejak pertama kali di gelar di New Delhi, India pada 4-11

74
Rusli Lutan. Indonesia and the Asian Games: Sport, Nationalism and the ‘New Order’,
Sport in Society: Cultures, Commerce, Media, Politics, 8:3, 414-424, 2005. Pp. 15. DOI:
10.1080/17430430500249175
75
Mithlesh K. Singh Sisodia. Pp. 3
76
Rahayu, Amin. “ASIAN GAMES IV 1962 DI JAKARTA: Motivasi dan Capaiannya” Pp. 9

41
Maret 1951. Sebanyak 38 Atlet dan Official dikirim untuk berlaga pada Cabang

Olahraga (Cabor) Sepak bola dan atletik. Hasilnya Indonesia meraih 5 medali

perunggu sekaligus menempatkan Indonesia sebagai Posisi Ketujuh peraih medali

terbanyak dengan jepang sebagai Juara Umum. Pada Asian Games ke II yang

digelar di Manila, Filipina, 19 Mei 1954, Indonesia mengirimkan 85 Atlet dan

Official Tapi harus puas di peringkat ke dua belas dengan Jepang yang kembali

menjadi Juara Umumnya77.

Pada Asian Games ke III, yang digelar di Tokyo, Jepang pada 24 Mei- 1

juni 1958 Indonesia mengirimkan 66 Atlet dan Official. Indonesia berhasil

mengumpulkan 6 medali perunggu tetapi justru peringkat Indonesia menurun ke

posisi 14 dan Jepang kembali menjadi Juara umumnya78. Pada Asian Games ke IV,

Indonesia di Percaya menjadi Tuan rumah Asian Games yang diadakan di Jakarta

pada 24 Agustus-4 September 1962. Sebagai Tuan rumah Indonesia mengirimkan

333 Atlet dan Oficial. Indonesia berhasil memperoleh 21 Emas 26 Perak dan 30

Perunggu, Hasil ini mendongkrak peringkat Indonesia menempati posisi kedua dan

Jepang kembali bertahan di Posisi Pertama. Jumlah medali emas Indonesia itu

kemudian dikoreksi pada Minggu (26/8/2018) malam. OCA menyatakan Indonesia

saat menjadi tuan rumah pertama kali adalah 11 medali emas, 12 perak, dan 28

perunggu. Meski demikian, posisi Indonesia sebagai peringkat kedua tak tergeser

karena tetap unggul satu medali emas dari India. Hasil runner up tersebut

77
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 79
78
https://www.topskor.id/detail/81214/Prestasi-Indonesia-di-Asian-Games-1951-2018-
Ini-Perolehan-Medali-Selengkapnya Diakses pada 20/11/2019. Pukul 03.30

42
merupakan capaian terbaik Indonesia selama 17 kali berlaga di panggung Asian

Games79.

Pada Asian Games ke V, yang digelar di Bangkok, Thailand pada 9-20

Desember 1966. Indonesia yang pada awalnya di beri Sanksi Oleh IOC karena tidak

mengundang Israel dan Taiwan pada Asian Games ke 4 saat Indonesia menjadi

Tuan rumah akhirnya diizinkan untuk ikut bertanding dan mendapatkan 5 emas, 5

Perak dan 12 Perunggu80. dan Indonesia harus puas turun peringkat dari peringkat

kedua menjadi peringkat ketujuh, dan Jepang kembali menjadi Juara umum.

Asian Games VI berlangsung di Bangkok, Muangthai pada 9-20 Desember

1970 seharusnya digelar di Sri Lanka, Namun, dengan berbagai alasan, Sri Lanka

mengundurkan diri. Prestasi Indonesia tidak begitu bersinar pada Asian Games kali

ini. Indonesia hanya menempati peringkat ke-9 dari 18 negara peserta dan hanya

mampu merebut 2 medali emas, 5 perak dan 1 perunggu81. Pada Asian Games ke

VII, Asian Games di adakan di Taheran, Iran pada 1974. Ini kali pertama Asian

Games diadakan di Timur Tengah. Karena sejak Asian Games digelar pada tahun

1951. Negara-negara yang terpilih menjadi tuan rumah Asian Games selalu berasal

dari Asia bagian Timur dan Barat. Sementara anggota-anggota Asian Games

Federation dibagian lain belum pernah mendapatkan giliran. Dalam Asian Games

79
Avicena Farkhan Dharma "Kilas Balik Capaian Indonesia pada Asian Games 1962"
(www. Kompas.com) di akses dari
https://olahraga.kompas.com/read/2018/07/20/16200088/kilas-balik-capaian-indonesia-pada-
asian-games-1962. Diakses pada 20/11/2019. Pukul 03.36
80
https://www.topskor.id/detail/81214/Prestasi-Indonesia-di-Asian-Games-1951-2018-
Ini-Perolehan-Medali-Selengkapnya Diakses pada 20/11/2019. Pukul 03.30
81
https://www.topskor.id/detail/81214/Prestasi-Indonesia-di-Asian-Games-1951-2018-
Ini-Perolehan-Medali-Selengkapnya Diakses pada 20/11/2019. Pukul 03.30

43
di Taheran yang berlangsung pada 1-16 November 1974, Indonesia kembali

menempati posisi ke 9 dari 25 Negara peserta82.

Pada Asian games ke VII, Semula di rencanakan akan diadakan di

Singapura namun Ia menolak karena ada masalah keuangan kemudian di alihkan

ke Pakistan yang juga menolak karena mengalami konflik dengan Bangladesh dan

India. Akhirnya Bangkok untuk ketiga kalinya kembali terpilih menjadi tuan rumah

Asian Games 1978. Indonesia meraih peringkat ketujuh pada Asian Games ke

delapan, Sebanyak 8 medali emas, 7 medali perak, dan 18 medali perunggu dengan

total 33 medali berhasil dipetik oleh Indonesia83. Pada Asian Games ke XI,

Kesempatan untuk menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya kembali di raih oleh

India. Asian Games ini di adakan di New Delhi, India. Pada event ini, Indonesia

walaupun hanya mampu merebut 4 medali emas, berada di peringkat ke-6 dari 33

negara peserta. Pada Asian Games ke X yang diadakan di Seoul, Korea Selatan

tahun 1986. Indonesia hanya berhasil menduduki peringkat ke-9, hasil dari

perolehan 1 medali emas, 5 perak dan 14 perunggu84..

Kemudian, Asian Games ke XI pada tahun 1990 diadakan di Beijing, China

pada 22 September – 7 Oktober 1990. China selaku tuan rumah berhasil keluar

sebagai juara umum sedangkan kontingen Indonesia saat itu, hanya membawa 3

medali emas, 6 medali perak, dan 21 medali perunggu. Indonesia harus puas di

82
Asian Games dari masa ke masa (Liputan6.com) 18 Agustus 2018 . Diakses dari
https://www.liputan6.com/health/read/3622017/asian-games-dari-masa-ke-masa pada
20/11/2019. Pukul 03:45
83
Republika.co.id “Asian Games 1978, Kali ketiga Bangkok jadi Tuan Rumah” Selasa, 13
Maret 2018. Dikutip dari https://republika.co.id/berita/p5j6tm438/asian-games-1978-kali-ketiga-
bangkok-jadi-tuan-rumah
84
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 153

44
peringkat ke 8. Asian Games tahun 1994, berlangsung 2 - 16 Oktober, di Hiroshima,

Jepang. Edisi ke XII ini mengusung tema mempromosikan perdamaian dan harmoni

antar negara-negara Asia. Hal itu ditekankan tuan rumah karena Hiroshima pernah

hancur karena serangan bom atom pada Perang Dunia II tahun 1945. Apalagi

momen itu bertepatan dengan peristiwa Perang teluk 1991 sehingga Iran absen dari

keikutsertaan. Ajang ini diikuti 6.828 atlet dan ofisial dari 42 negara dan bersaing

demi 1.079 medali disediakan85. Adapun Indonesia berada di peringkat ke 11

dengan raihan medali 3 emas, 12 perak dan 11 perunggu. Pada Tahun 1998, di

selanggarakan Asian Games ke XIII di Bangkok. Pada tahun yang sama Indonesia

sedang mengalami krisis moneter tetapi tetap mengirimkan delegasinya untuk

mengikuti Asian Games dengan hasil yang dicapai 27 keping medali antara lain 6

medali emas, 10 perak, dan 11 perunggu. Dan menempati urutan ke 11 dari 41

negara peserta86.

Selanjutnya, Pada Asian Games ke XIV tahun 2002. Busan, Korea Selatan

di beri mandate untuk menjadi Tuan rumah. Saat itu, Indonesia menempati

peringkat ke 14 dari 39 negara Asia dengan perolehan medali 23 keping yaitu 4

medali emas, 7 perak dan 12 perunggu87. Periode selanjutnya yaitu Asian Games

XV yang diadakan di Doha, Qatar pada tahun 2006. Kontingen Indonesia berhasil

85
Asian Games dari masa ke masa (Liputan6.com) 18 Agustus 2018 . Diakses dari
https://www.liputan6.com/health/read/3622017/asian-games-dari-masa-ke-masa pada
20/11/2019. Pukul 03:45
86
I Asian Games dari masa ke masa (Liputan6.com) 18 Agustus 2018 . Diakses dari
https://www.liputan6.com/health/read/3622017/asian-games-dari-masa-ke-masa pada
20/11/2019. Pukul 03:45
87
Prestasi Indonesia di Asian Games (Tempo.co) di akses pada pada 20/11/2019. Pukul
03:45 https://asiangames.tempo.co/read/1052154/prestasi-indonesia-di-asian-
games/full&view=ok

45
membawa 20 medali yang terdiri dari 2 medali emas, 4 perak dan 14 perunggu.

Peringkat Indonesia turun dari 14 ke posisi 2288.

Sedangkan pada Asian Games XVI yang diadakan di Guangzhaou, China

pada tahun 2010, Peringkat Indonesia kembali meningkat ke posisi 15 dengan

perolehan 26 medali antara lain 4 medali emas, 9 Perak, dan 13 perunggu.

Sedangkan China sebagai tuan rumah kembali menjadi juara umum. Pada Asian

Games XVII tahun 2014 di Incheon, Korea Selatan. Indonesia harus puas di posisi

ke 17 yang awalnya menargetkan masuk ke 10 besar. Indonesia memperoleh 20

medali antara lain 4 medali emas, 5 medali perak dan 11 medali perunggu89.

Setelah itu, Pada Asian Games ke XVIII. Indonesia terpilih menjadi

Hosting Country untuk menjadi tuan rumah yang dilaksanakan di dua kota yaitu

Jakarta dan Palembang ini merupakan kali pertama Asian Games dilaksanakan di

lebih dari satu kota. Pada 2012 dalam proses bidding tuan rumah Asian Games

ke-18 Indonesia mengajukan Surabaya sebagai kota penyelenggara Asian Games

ke-18 yang rencananya akan diselenggarakan pada 2019 mendatang. Namun

Indonesia hanya meraih 14 dari 43 suara negara peserta OCA Sedangkan Vietnam

mendapatkan 29 suara dukungan. dalam general assembly yang digelar di Macau

pada November 201290.

88
Prestasi Indonesia di Asian Games (Tempo.co) di akses pada pada 20/11/2019. Pukul
03:45 https://asiangames.tempo.co/read/1052154/prestasi-indonesia-di-asian-
games/full&view=ok
89
Indonesia di Asian Games 2014 target 9 medali emas ‘versus’ hasil akhir 4 medali
emas. (sport.detik.com) 06 Oktober 2014 Diakses dari https://sport.detik.com/sport-lain/d-
2711208/indonesia-di-asian-games-2014-target-9-medali-emas-versus-hasil-akhir-4-medali-emas
90
Roz/a2s, Indonesia Kalah dari Vietnam untuk Jadi Tuan Rumah Asian Games 2019,
detiksports, http://sport.detik.com/read/2012/11/08/191644/2086466/82/indonesia-kalah-
darivietnam-untuk-jadi-tuan-rumah-asian-games-2019, diakses pada 19 November 2019.

46
Vietnam yang mengalahkan surabaya dan dubai yang dimenit terakhir

mengundurkan diri. Namun, pada 17 April 2014 perdana menteri Vietnam Nguyen

Than Dung menyatakan negaranya mundur sebagai tuan rumah terkait alasan

ekonomi. Akhirnya OCA pun bergerak cepat dan meminta kesediaan Indonesia

untuk menjadi Tuan Rumah Asian Games XVIII menggantikan Vietnam91.

Kemudian, pada tanggal 25 Juli 2014 Delegasi Indonesia yang

beranggotakan Deputi 3 Kemenpora (Faisal Abdullah), Deputi 5 Kemenpora (Gatot

S. Dewa Broto), Ketua KOI (Rita Subowo) dan Gubernur Sumatera Selatan (Alex

Nordin) serta didampingi Dubes RI untuk Kuwait (Ferry Adamhar) menemui

Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah. Kedatangan delegasi tersebut

untuk menyampaikan surat resmi Menko PMK Agung Laksono dan Menpora Roy

Suryo mengenai kepastian pencalonan Indonesia sebagai calon penyelenggara

Asian Games tahun 201892. Keputusan final kepastian Indonesia sebagai

penyelenggara Asian Games tahun 2018 ditetapkan saat 33rd General Assembly

OCA di kota Incheon (Korea) pada tanggal 20 September 2014 sehari setelah acara

pembukaan Asian Games 201493.

Terkait latar belakang Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018,

Wakil Presiden Indonesia Periode 2014-2019 sekaligus Ketua Dewan pengarah

91
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Op.cit. Pp. 370-371
92
Situs resmi Kementerian Olahraga Republik Indonesia “Siaran Pers No.
1/Kemenpora/I/2019” diakses dri http://www.kemenpora.go.id/index/preview/pers/287. Pada
08 Desember 2019.
93
Situs resmi Kementerian Olahraga Republik Indonesia “Siaran Pers No.
1/Kemenpora/I/2019” diakses dri http://www.kemenpora.go.id/index/preview/pers/287. Pada
08 Desember 2019.

47
Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) juga

memaparkan bahwa :

Awalnyakan Tuan rumah terpilih Vietnam mau didukung oleh


China, Tapi kemudian China karena ada masalah politik tidak jadi
mendukung. Kan butuh stadion butuh apa vietnam. Karena tiba-
tiba vietnam tidak sanggup kemudian. Panitia asian games. Atau
Asian Games committe yang ada di kwait itu menawarkan ke
Indonesia. Akhirnya kita setuju. Karena Kenapa ? Karena kita kan
punya stadion punya prestasi olahraga tinggal memperbaiki. Dan
memang butuh perbaikan dan momen ini juga untuk memperbaiki
prestasi olahraga kita dan juga momen untuk memperlihatkan
kemampuan kita, Itu sj sebabnya. Kita butuh peningkatan olahraga
kita juga perlu juga punya nama internasional yang baik94.

Gambar II.2 Headline Berita di media International (Reuters) dan media lokal
(BBC Indonesia)

Sumber : www. Reuters.com & www.bbc.com

94
Wawancara dengan Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden Indonesia Periode 2014-2019
sekaligus Ketua Dewan pengarah Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee
(INASGOC)

48
Tawaran dari Asian Games Commite dalam Hal ini OCA kepada Indonesia

untuk menjadi tuan rumah Asian Games ke XVIII tentunya dimanfaatkan sebaik

mungkin oleh Indonesia. Adapun terkait alasan Indonesia menerima tawaran

tersebut juga ditegaskan oleh Jusuf kalla bahwa :

Kita ini sudah 50 tahun lebih, kita ingin meningkatkan juga


prestasi olahraga kita. Kita juga akan memperlihatkan kepada
negara-negara lain bahwa kita mampu. Kita di Asean ini negara
terbesar, jadi salah satu negara Asean mundur masa tidak ada
negara lain di asian yang mampu. Apalagi kita sudah melaksanakan
Asian Games ini 50 tahun lalu. Negara-negara besar di Asia ini
sudah melaksanakan asian games 2 sampai 3 kali. Entah itu china
atau jepang itu sudah melaksanakan asian games beberapa kali
sedangkan kita baru satu kali. Yang melaksanakan Asian Games
itu cuma negara-negara besar nah kita itu termasuk negara besar.
Tidak ada yang siap di negara Asean entah di Laos, Vietnam, Kalo
Thailand sudah 2x. Dan Yang terpenting itu kita punya prestasi95.

Selain melihat Asian Games dari segi peluang materalisnya, Faktanya

bahwa sepanjang sejarah Indonesia baru 1 kali penjadi tuan Rumah Asian Games

yaitu pada Asian Games ke IV tahun 1962 menjadi sebuah gengsi tersendiri

Indonesia sebagai salah satu negara besar di Asia . Sedangkan beberapa negara

besar lain sudah menjadi Tuan rumah beberapa kali Seperti Thailand sudah 4 kali

yaitu AG ke 5, AG ke 6, AG ke 8, dan AG ke 13, lalu ada Korea Selatan sudah 3

kali yaitu AG ke 10, AG ke- 14 dan AG ke 17. Lalu Jepang sudah 2 kali yaitu AG

ke 3 dan AG ke 12, India sudah 2 kali yaitu AG ke 1 dan ke 9 dan China juga

sudah 2 kali AG ke 11 dan ke-16 bahkan calon kuat tuan Rumah Asian Games ke

19.

95
Wawancara dengan Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden Indonesia Periode 2014-2019
sekaligus Ketua Dewan pengarah Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee
(INASGOC)

49
Terpilihnya Indonesia sebagai Hosting Country Asian Games 2018

tentunya harus didukung oleh persiapan yang matang. Pada 2015 pemerintah

pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 3 Triliuin untuk mempersiapkan

acara ini, dengan pemerintah daerah diharapkan menyediakan sebagian

pendanaan. Pada Juli 2018, alokasi anggaran untuk Olimpiade telah dilaporkan

menjadi Rp. 6,6 Triliun termasuk Rp. 869 miliar dari Sponsor. Namun pada 2

September 2018, Menteri Keuangan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa

Rp. 8,2 Triliun dibiayai oleh APBN 2015-2018, yang digunakan oleh INASGOC

untuk semua persiapan, pembukaan, pengorganisasian, dan finalisasi

penyelenggaraan Asian Games 2018. Total biaya penyelenggaraan acara ini

sekitar Rp.45 Triliun, dimana Rp. 34 Triliun diantaranya dibelanjakan untuk

pembangunan infrastruktur yang terkait acara tersebut96.

Terkait Venue kegiatan, Indonesia banyak memanfaatkan Infrastruktur

yang sudah ada seperti Gelora Bung Karno (GBK) yang di isi sebagai tempat

lomba 13 Cabang Olahraga, Selain itu fasilitas lain yang juga dimanfaatkan yaitu

Stadion Gelora Sriwijaya yang berada di kompleks jakabaring. Banyaknya

Infrastuktur yang layak digunakan dan sesuai dengan syarat perlombaan

Internasional membuat Indonesia dipandang mampu melaksanakan Asian Games

ini walaupun dengan catatan masih harus memperbaiki dan menambah beberapa

Infrastuktur lain.

Dalam Asian Games 2018 ini juga Indonesia menyiapkan logo dan

maskot. Konsep design brandmark atau logo Asian Games ke- 18 pada 2018

96
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Op.cit. Hlm. 371

50
terinsipirasi dari bentuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), dengan

delapan jalur menuju stadion dan lambing matahari yang bersinar dari logo

Olympic Council of Asia di tengahnya bertema Energi Of Asia.

Gambar II.3 Logo Asian Games 2018

Sumber : Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018

Design logo ini ingin menyampaikan bahwa “Energi Of Asia” akan

menyebar ke seluruh dunia. Busur berwarna ungu juga merupakan ciri khas

budaya Asia dan Indonesia97. Selain logo, Indonesia juga menyiapkan maskot

khusus yaitu Bhin-bhin, Ika, dan Atung.

97
Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018, Op Cit.
Hal.31.

51
Gambar II. 4 Maskot Asian Games 2018

Sumber : Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018

Ada tiga maskot yang dipilih, yaitu Bhin Bhin (nama burung cendrawasih

dari Indonesia bagian barat), Atung (rusa bawean dari Indonesia bagian tengah),

dan Ika (badak bercula satu dari Indonesia bagian barat). Bhin Bhin

mencerminkan strategi, Atung melambangkan kecepatan, dan Ika

merepresentasikan kekuatan. Ketiga karakter itu akan menggantikan Drawa

selaku maskot lama98.

Sebagai tuan rumah Asian Games juga, Indonesia mengusung tema/slogan

Energy of Asia yang mencerminkan kebangkitan semangat dari bangsa-bangsa

Asia untuk kemajuan olahraga dunia dimasa depan. Erick Thohir selaku Ketua

Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), mengungkapkan alasan

98
Anju Christian, "Makna di Balik Logo dan Maskot Anyar Asian Games 2018",
www.Kompas.com diakses dari
https://olahraga.kompas.com/read/2016/07/28/14181551/makna.di.balik.logo.dan.maskot.anya
r.asian.games.2018. pada 20/11/2019. Pukul 03.00

52
dipilihnya slogan Energy of Asia tersebut yang dikutip dari media Suara.com.

Menurutnya :

Dari data yang dikumpulkan INASGOC, terungkap bahwa bangsa


Asia tengah berkembang pesat jika dibandingkan beberapa dekade
terakhir. Perkembangan itulah yang menjadi dasar dicetuskannya
slogan tersebut."Dua puluh tahun terakhir bangsa Asia berkembang
luar biasa, tak hanya di sektor ekonomi, namun di sektor kultural,
demokrasi, kepemimpinan juga environmental. Nah itulah kenapa
kita bilang Energy of Asia," – Erick Thohir99.

Adapun dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 ini juga memiliki Visi

dan Misi yang kuat. Visinya yaitu “Terselanggaranya ASEAN GAMES XVIII

yang sukses dan Akuntabel. Sedangkan Misinya yaitu “Membangkitkan National

dignity (Citra dan Martabat) Indonesia di dunia Internasional”100.

99
Syaiful Rachman, “Alasan Dipilihnya "Energy of Asia" sebagai Slogan AG 2018” Minggu,
13 Mei 2017. www.Suara.com. Dikutip dari :
https://www.suara.com/sport/2018/05/13/170934/alasan-dipilihnya-energy-of-asia-sebagai-
slogan-ag-2018 pada 20/11/2019. Pukul 02:34
100
Pemaparan tentang “Asian Games 2018” Oleh Harry Warganegara Harun di Wisma
Serba Guna Senayan, 26 Oktober 2017

53
BAB III

GAMBARAN UMUM NATION BRANDING INDONESIA

Dalam bab III skripsi ini akan mengulas tentang Nation Branding Indonesia

secara kompherensif, Khususnya Nation Branding di bidang pariwisata. Pada

bagian awal bab ini akan dibahas mengenai informasi umum Nation Branding

Indonesia terutama terkait sektor pariwisata Indonesia, Bagaimana

perkembangannya dan korelasinya dengan Nation Brand. Selain itu di bagian

selanjutnya pada bab ini juga akan menjelaskan mengenai Nation Brand pariwisata

Indonesia yaitu Wonderful Indonesia.

A. Nation Branding Indonesia

Nation Branding didefinisikan sebagai strategi merek suatu negara yang

menentukan visi strategis yang paling realistis, kompetitif, dan menarik, dan

memastikan bahwa visi tersebut didukung, diperkuat, dan diperkaya oleh setiap

tindakan komunikasi yang dilakukan oleh negara tersebut terhadap seluruh

dunia101. Simon Anholt juga memaparkan mengenai “Anholt Branding Hexagon”

yang meliputi enam elemen penting dalam reputasi suatu negara, diantaranya :

ekspor (exports), pemerintahan (governance), kebudayaan dan tradisi (culture and

heritage), masyarakat (people), pariwisata (tourism), investasi dan imigrasi

(investment and immigration).102 Dari pernyataan Anholt di atas terlihat bahwa

pariwisata dan kebudayaan merupakan dua elemen penting dalam Nation Branding

101
Sri Rahayu & Reni Kristina Arianti, Persepsi National Branding Sebagai Upaya
Meningkatkan Kinerja Ekspor Jepang Dan Australia. 2014. 9/12/2014. Hal 2, diakses melalui
http://jurnal.kemendag.go.id/index.php/bilp/article/view/82/48.pdf, diakses pada 1/12/19
Pukul. 01.45
102
F. Woo Yee. “Nation Branding : What is being branded?”. Journal of Vacation
Marketing. 2006. Vol. 12 : No. 1. Pp 5-14.

54
suatu negara. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa saat ini pariwisata dinilai sebagai

sektor terbaik dalam upaya Nation Branding103.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia, Indonesia

memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar 7.000 pulau yang

berpenghuni. Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra dan Papua merupakan pulau

utama di Indonesia. Selain itu Indonesia juga memiliki pulau-pulau kecil seperti

Bali, Karimunjawa, Gili dan Lombok yang merupakan tujuan wisata lokal maupun

internasional. Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta, yang terletak di Pulau

Jawa104. Selain itu Indonesia juga terkenal sebagai negara yang kaya akan

Kebudayaannya, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas

berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku

bangsa105.

Potensi yang dimiliki Indonesia tersebut kemudian dapat dimanfaatkan

menjadi salah satu sumber utama untuk meningkatkan perekonomian Indonesia

yaitu dari sektor pariwisata. Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menarik

perhatian para wisatawan dari seluruh dunia dengan kekayaan sumber daya dan

kebudayaannya, Pemerintah sebagai aktor utama memiliki peran penting dalam

memaksimalkan potensi tersebut. Tujuan dari pemanfaatan potensi sektor

103
Claristy, KAMPANYE “WONDERFUL INDONESIA” SEBAGAI NATION BRANDING
INDONESIA (Optimalisasi Terhadap Media Kampanye Yang Digunakan). Makalah non seminar
(Tugas Akhir). Fisip UI 2016.
104
Situs Resmi Konsulat Jendral Republik Indonesia Frankfurt, Diakses dari
https://www.indonesia-frankfurt.de/pendidikan-budaya/sekilas-tentang-budaya-indonesia/.
Pada 29/11/2019 pukul 19:52
105
Situs Resmi KOMINFO, Diakses dari
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/Indonesia+Miliki+Kekayaan+dan+Keanekar
agaman+Budaya/0/berita_satker Pada 29/11/2019 pukul 22:50

55
pariwisata tersebut yaitu untuk membangun Nation Brand Republik Indonesia

dimata dunia serta diperhitungkan dikancah internasional.

Sektor pariwisata mejadi salah satu alternatif utama untuk membangun

perekonomian negara dan juga sebagai instrument promosi untuk memperkenalkan

potensi sebuah negara di mata Internasion dan menjadikan kekayaan alam dan seni

budaya sebagai objeknya. Selain Destinasi-destinasi wisata seperti pantai Bali,

Lombok, dll. Faktanya, Keberagaman budaya, suku dan adat istiadat yang ada di

Indonesia juga menjadi bagian dari pariwisata Indonesia dan menjadi salah satu

alasan utama wisatawan Asing menuju Indonesia. Melihat kondisi yang semakin

global dari sisi persaingan dalam industri pariwisata, setiap negara harus memiliki

kelebihan yang dapat dipromosikan. Salah satu yang dapat ditampilkan adalah

beberapa produk wisata unggulan yang dimiliki oleh setiap negara. Indonesia

memiliki kemampuan di sisi sumber daya alam, manusia dan budaya serta di bidang

seni. Selain itu, ada beberapa dukungan dari pemerintah yang dapat meningkatkan

image atau Nation brand Indonesia.

Dukungan ini dapat berupa pembangunan infrastruktur dari Sabang sampai

dengan Merauke. Beberapa hal tersebut sangat penting dalam mendukung industri

pariwisata dalam negeri dilihat dari persaingan industri pariwisata yang sangat

kompetitif. Artinya, aspek diplomasi memiliki kepercayaan diri di dunia khususnya

dalam memperkenalkan pariwisata Indonesia. Harapan dari agenda tersebut mampu

meningkatkan Nation Brand negara di percaturan industri pariwisata global106.

106
Dwi Wiratm, Harits. “Diplomasi Pariwisata Sebagai Nation Branding Indonesia Di
Tingkat Global”. Prosiding Seminar dan Call For Paper 20-21 Oktober 2017, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo – Indonesia. e-ISSN 2598-1064.

56
1. Informasi umum sektor pariwisata Indonesia

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan, Definisi pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata

yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,

pengusaha, pemerintah pusat dan pemerintah daerah107. Dalam buku Pengantar

pariwisata yang ditulis oleh Marpaung dan Herman mereka mendifiniskan

pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan meninggalkan

tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari

nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati

kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka

ragam108. Berangkat dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pariwisata itu

merupakan kegiatan yang tentunya membutuhkan pengeluaran baik dari

wisatawannya ataupun pengelola wisata tersebut untuk menyediakan fasilitasnya.

Berangkat dari itu, dengan pengelolaan sektor industri pariwisata yang baik

secara tidak langsung akan menarik para wisatawan lokal ataupun internasional

untuk datang berkunjung. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor industry

yang paling penting dan harus diperhatikan oleh semua negara karena sektor ini

memiliki potensi yang besar untuk membangun citra negara dan meningkatkan

Diakses dari http://ojs.umsida.ac.id/index.php/semnasfi/article/download/1134/1076. Pada


01/12/19. Pukul 01:53
107
situs resmi Kemenpar, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10.TAHUN
2009 TENTANG KEPARIWISATAAN , di unduh dari
http://kemenpar.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/old_file/4636_1364-
UUTentangKepariwisataannet1.pdf
108
H. Marpaung & B. Herman, Pengantar Pariwisata, Alfabeta, Bandung. 2002.

57
ekonomi nasional. Di berbagai negara di dunia, banyak yang bergantung pada

industry pariwisata sebagai sumber utama perpajakan dan pendapatan untuk negara

atau swasta. Termasuk di Negara Indonesia.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia, Indonesia

memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar 7.000 pulau yang

berpenghuni. Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra dan Papua merupakan pulau

utama di Indonesia. Selain itu Indonesia juga memiliki pulau-pulau kecil seperti

Bali, Karimunjawa, Gili dan Lombok yang merupakan tujuan wisata lokal maupun

internasional. Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta, yang terletak di Pulau

Jawa109. Selain itu Indonesia juga terkenal sebagai negara yang kaya akan

Kebudayaannya, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas

berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku

bangsa110. Selain Destinasi-destinasi wisata seperti pantai Bali, Lombok, dll.

Faktanya, Keberagaman budaya, suku dan adat istiadat yang ada di Indonesia juga

menjadi bagian dari pariwisata Indonesia dan menjadi salah satu alasan utama

wisatawan Asing menuju Indonesia.

Dalam mempromosikan Pariwisata Republik Indonesia, Pemerintah selalu

menyiapkan berbagai strategi khusus dari zaman ke zaman, Contohnya pada Era

kepemimpinan soekarno Tahun 1955 Indonesia membangn sebuah Yayasan

Tourisme Indonesia (YTI) yang amanatkan untuk kemudian di kelola oleh pihak

109
Situs Resmi Konsulat Jendral Republik Indonesia Frankfurt, Diakses dari
https://www.indonesia-frankfurt.de/pendidikan-budaya/sekilas-tentang-budaya-indonesia/.
Pada 29/11/2019 pukul 19:52
110
Situs Resmi KOMINFO, Diakses dari
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/Indonesia+Miliki+Kekayaan+dan+Keanekar
agaman+Budaya/0/berita_satker Pada 29/11/2019 pukul 22:50

58
swasta yang kemudian dikomersilkan. Selanjutnya pada tahun 1957 Pemerintah

membentuk Dewan Turisme Indonesia(DTI) yang oleh Dewan Perancang Nasional

(DEPERNAS) dimasukkan sebagai sektor pengembangan perekonomian negara,

yang kemudian saat itu dikatakan sebagai awal dari era baru pembangunan

pariwisata Indonesia untuk meningkatkan perekonomian negara. Selain itu, Untuk

memaksimalkan pelayanan pariwisatanya khususnya di bidang Sumber Daya

Manusia (SDM) di bidang pariwisata, pemerintah juga mendirikan Akademi

Perhotelan dan Akademi Pariwisata pada tahun 1962111.

Pada era pemerintahan Soeharto, pemerintah membentuk Lembaga

Pariwisata Negara (LPN) pada tahun 1967. Dua tahun kemudian LPN dibubarkan

dan diserahkan kembali pada pihak swasta, Dewan Pariwisata Indonesia

(DEPARI), Pada Era pemerintahan ini juga sektor pariwisata dimasukkan kedalam

rencana pembangunan jangka panjang atau dikenal dengan Rencana Pembangunan

Lima Tahun (Repila)112. Setelah Reformasi Pariwisata Indonesia mengalami

degradasi yang disebabkan oleh berbagai macam permasalahan mulai dari adanya

Transisi system politik, maraknya permasalahan seperti bom bali yang

memperburuk citra keamanan dan pariwisata Indonesia113.

111
Achmad Rifqi, Dandi Anugera, dan Syifa PF, Pariwisata Indonesia: Sejarah
Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Trend Produk dan Pasar, Pemasaran Pariwisata 2015
(Bandung: Sekolah tinggi Pariwisata, 2015), p. 13-14, tersedia di www.scribd.com diakses tanggal
30 November 2019 pukul 02:17
112
I Achmad Rifqi, Dandi Anugera, dan Syifa PF, Pariwisata Indonesia: Sejarah
Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Trend Produk dan Pasar, Pemasaran Pariwisata 2015
113
Situs Resmi Bappenas, Pembangunan Kepariwisataan: Overview, Tantangan, dan
Kebijakan Pembangunan ke Depan (Jakarta: BAPPENAS, Edisi 03, 2013), p. 18-19, diakses dari
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/131031-%5B_Konten_%5D-
Pembangunan%20kepariwisataan.pdf Pada 29/11/2019 pukul 21:00

59
Selanjutnya, Pada Era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

(SBY) Pariwisata Indonesia mulai membaik, Salah satu gebrakan utama pemerintah

SBY dibidang pariwisata yaitu dengan mulai di ciptakannya sebuah branding

pariwisata sebagai alat promosi utama yang digunakan oleh pemerintah tepatnya

pada tahun 2008, Pemerintah Tahun 2008 meluncurkan sebuah branding pariwisata

yaitu “Visit Indonesia Year‟ yang pada perkembangannya kemudian diubah

menjadi “Wonderful Indonesia” atau “Pesona Indonesia” ditahun 2010. Bahkan

hingga saat ini branding tersebut menjadi branding utama pariwisata Indonesia.

Pada masa SBY juga terlihat bahwa pariwisata Indonesia terus membaik bahkan

SBY ingin dicanangkan sebagai bapak pariwisata Indonesia114.

Kemudian pada Era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Muhammad

Jusuf Kalla. Pariwisata termasuk satu dari 6 (enam) sektor unggulan dalam

pembangunan (2015- 2019) dalam agenda Nawa Cita Pemerintahan Jokowi-JK.

Bahkan pada tahun 2017 pariwisata menjadi salah satu dari 5 (lima) sektor prioritas

pembangunan selain Pangan, Energi, Maritim, Kawasan Industri dan Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK). Untuk tahun 2019 pendapatan devisa dari pariwisata

ditargetkan mencapai US$ 20 juta dan menjadi sumber devisa terbesar. Berangkat

dari hal itu pemerintah menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara

pada 2019 dengan proyeksi sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 115.

114
Berita detik.com “Peningkatan Jumlah Turis dan Wisata Kreatif di Era Pemerintahan
SBY” Diakses melalui https://news.detik.com/berita/2722730/peningkatan-jumlah-turis-dan-
wisata-kreatif-di-era-pemerintahan-sby
115
Bessie, Juita L.D . “Implementasi E-Commerce Dalam Industri Pariwisata” Bessie /
JOURNAL OF MANAGEMENT (SME’s) Vol. 8, No.1, p45-62. Universitas Nusa Cendana Kupang,
Indonesia. 2019. Hal. 48

60
Berbagai strategi dan upaya pun dilakukan untuk mencapai target-target

yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah melakukan pemasaran pariwisata.

Kegiatan ini mencakup sejumlah kegiatan di antaranya identifikasi terhadap

kelompok-kelompok wisatawan yang sudah memiliki keinginan untuk melakukan

perjalanan wisata di waktuwaktu yang akan datang (potential demand). Selain itu

juga melakukan koordinasi dan mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan

memotivasinya terhadap apa yang disukai atau tidak disukai mereka, baik pada

tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional116.

Pemerintah juga semakin memasifkan promosi Branding Pariwisatanya Di

mata dunia, dengan terus menerus mempromosikan Branding “Wonderful

Indonesia” di berbagai negara. Selain itu perkembangan pariwisata Indonesia juga

bukan hanya difokuskan untuk promosi tapi dengan Pembangunan infrastruktur,

Pengadan transportasi, dan pelaksanaan mega event Internasional. Secara umum,

ada beberapa strategi yang dilakukan Indonesia untuk membangun Nation

Brandnya, Hal ini dijelaskan oleh Jubilar Paskoro, Kepala Bidang Hubungan Luar

negeri, Asisten Deputi (ASDEP) Strategi dan Komunikasi Pemasaran I,

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF).

“Ada kita punya, kita sebutnya ada POSI. Ada 4 channel 4 medium.
P nya itu PAID jadi kita ngga ngomong bayar buat placement
maupun buat pembuatan konten produksinya. Nah kalo kita udah
buat konten dan udah diproduksi kemudian kita pasang dimana ni
CNN atau misalnya kita masang seperti billboard di sydney atau
kita pasang di taxi di paris gitu kan nah media channelnya itu
hampir untuk iklannya saja tapi pasti kita bayar untuk itu namanya

116
Bessie, Juita L.D . “Implementasi E-Commerce Dalam Industri Pariwisata” Bessie /
JOURNAL OF MANAGEMENT (SME’s) Vol. 8, No.1, p45-62. Universitas Nusa Cendana Kupang,
Indonesia. 2019. Hal. 48

61
PAID. Yang kedua O kan POSI tadi, berarti On media. Kita punya
kemenpar Wonderful media the travel ada sosmednya juga ada
instragramnya juga itu yang kita pake gitu loh dan itu juga karena
kita punya jadi O itu berarti relatifly gratis kecuali memang
kerjasama. Nah terus yang ketiga itu S, S itu sosial media, Sosial
media kita pake juga untuk promosi pariwisata Instagram, twitter,
facebook. Kemudian I, I nya itu Influencer itu kita pake Influencer,
Influencer itu kita undang untuk ke tempat. Kemudian mereka
biasanya menyebarkan semua itu kan sebetulnya kan ke Peer nya
mereka ke temen"nya mereka itu yang kita lakukan. POSI itu. Itu
tuh secara balik lagi ke Nation Brand itu penting sekali dan
konsisten dan cara penyampaiannya pun juga harus tepat”117.

Di Indonesia, prospek pendapatan dari sektor pariwisata yang tercermin dari

jumlah kunjungan wisata meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan pada situs

resmi Kementerian Pariwisata (KEMENPAR) jumlah kunjungan wisatawan asing

yang datang ke Indonesia pada tahun 2016 tercatat sebanyak 11.519.275 orang,

Kemudian di tahun 2017 meningkat sebesar 21,88% menjadi 14.039.799 orang dan

pada tahun 2018 naik menjadi 15.810.305 orang. Jika dikaji lebih jauh, mengacu

jumlah kunjungan wisatawan manca negara berdasarkan wilayah, maka pariwisata

Indonesia memiliki prospek cerah118.

117
Wawancara dengan Jubilar Paskoro, Kepala Bidang Hubungan Luar negeri, Asisten
Deputi (ASDEP) Strategi dan Komunikasi Pemasaran I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (KEMENPAREKRAF
118
Situs Resmi Kementrian Pariwisata Indonesia, Jumlah Kunjungan Wisatawan Manca
Negara Tahun 2016, 2017, 2018. Jakarta. Diakses dari
http://www.kemenpar.go.id/categories/statistik-wisatawan-mancanegara Pada 30/11/2019
pukul 03:00

62
GAMBAR III.I : DATA STATISTIK KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE
INDONESIA DARI TAHUN 2014- Okt 2019

Sumber : Data statistik Kementerian Pariwisata

63
B. Wonderful Indonesia sebagai Nation Brand

Di Era modern saat ini, setiap negara akan saling bersaing untuk lebih

menonjol dari negara lain dari segala sisi, Salah satu cara yang digunakan yaitu

dengan membentuk identitasnya sendiri atau sering disebut dengan Nation Brand.

Setiap negara akan berusaha mem-Branding hal-hal yang menarik dari negaranya

seperti menuangkan identitas, karakteristik, dan budayanya. Nation Brand sebuah

negara akan dikemas sedemikian rupa demi menarik perhatian masyarakat

Internasional. Contohnya, Dari beberapa negara Asean sudah memiliki Nation

Brandnya seperti Malaysia dengan “truly asia”, Singapura dengan “Your

Singapore” , dan lain sebagainya.

Berangkat dari hal tersebut, Republik Indonesia juga memiliki Nation

Branding yang dikenal dengan “Wonderful Indonesia”. Menurut mantan Menteri

Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya, branding adalah sebuah investasi yang

bisa mendatangkan uang. Indonesia sendiri sudah menetapkan Wonderful

Indonesia sebagai Nation Brand Indonesia119. Brand Wonderful Indonesia telah

mengalami perkembangan yang cukup panjang, berawal dari logo Visit Indonesia

pada 2008-2009 yang kemudian ditahun 2010 terjadi perubahan menjadi logo

Wonderful Indonesia, setelah itu ditahun 2012-2018 branding pariwisata

mengalami perubahan yang cukup siginifikan menjadi “Wonderful Indonesia”

seperti yang sekarang. Sebagai salah satu bagian dari Tourism Marketing branding

119
Triwijanarko, Ramadhan . “Menilik Kekuatan Branding Wonderful Indonesia “ Majalah
Bisnis dan Marketing Online. Diakses dari https://marketeers.com/menilik-kekuatan-branding-
wonderful-indonesia/ Pada 01/12/19 Pukul 20:16

64
ini digunakan untuk menunjukan identitas pariwisata dan keunikan-keunikan yang

dimiliki oleh Indonesia120.

Mantan Kementerian Pariwisata Arief Yahya menegaskan bahwa jumlah

Tourist Arrival Indonesia memang mengalami peningkatan sejak kampanye

Wonderful Indonesia dilakukan, Namun jumlah atau hasil tersebut selalu berada di

angkan 9 juta. Arief menuturkan angka 9 juta wisatawan mancanegara tersebut

terbilang cukup kecil mengingat banyaknya potensi wisata yang ada di Indonesia.

Jumlah tersebut masih berada di bawah negara tetangga Indonesia, yaitu Malaysia

yang memiliki kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 26 Juta dan Thailand

dengan 29 Juta kunjungan. Kunjungan Ke Indonesia hanya sepertiga dari negara

tersebut121.

Sebuah Nation Brand setiap negara umumnya memiliki logo serta sejarah

atau filosofinya masing-masing termasuk “Wonderful Indonesia”. Pertama, Sejarah

dari Istilah Wonderful Indonesia, Kosa kata Wonderful menggambarkan bahwa

Indonesia memiliki sebuah kawasan pariwisata dan kekayaan kebudayaan yang luar

biasa menakjubkan. Wonderful atau Pesona Indonesia adalah janji pariwisata

Indonesia kepada dunia. Janji bahwa Indonesia kaya dengan ketakjuban, dari alam

maupun budayanya. Indonesia menjadi tempat bagi semua orang untuk menikmati

'World of Wonderful'122.

120
Kementerian pariwisata : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia New Logo 2019
Hal.3. Diakses dari https://issuu.com/gilangandika/docs/gsm_brand_wonderful_indonesia_2019
121
Claristy, KAMPANYE “WONDERFUL INDONESIA” SEBAGAI NATION BRANDING
INDONESIA (Optimalisasi Terhadap Media Kampanye Yang Digunakan). Makalah non seminar
(Tugas Akhir). Fisip UI 2016.
122
Tertulis dalam Situs resmi Kemenpar yang dikuti oleh Kumparan.com. diakses dari
https://kumparan.com/kumparantravel/makna-di-balik-simbol-wonderful-indonesia-
27431110790536084

65
Gambar III.2 : Logo Wonderful Indonesia

Sumber : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia, KEMENPAR

Adapun Gambar Burung yang dijadikan Logogram utama tersebut

merupakan visualisasi kerukunan dan keramahan serta budaya gotong royong yang

dimiliki masyarakat di Seluruh nusantara123. Sementara, rentangan sayap berarti

keterbukaan, hasrat untuk terbang jauh, melintas batas. Sifatnya semesta, dikenali

oleh semua. Sedangkan, tulisan 'Indonesia' berwarna hitam yang lebih besar

daripada 'Wonderful' atau 'Pesona' menandakan, mengedepankan dan memperkuat

Indonesia di antara persaingan pariwisata internasional124.

Pada gambar burung yang menjadi Logogram Wonderful Indonesia

terdapat lima komponen warna yang berbeda dengan makna filosofis yang juga

beragam.

Pada 02/12/19: Pukul 01.00


123
Kementerian pariwisata : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia New Logo 2019.
124
Mutiah, Dinny. “Sudahkah Anda Paham Makna Logo Wonderful Indonesia dan
Pesona Indonesia?” Liputan6.com. (20 Februari 2019) diakses dari
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3899002/sudahkah-anda-paham-makna-logo-
wonderful-indonesia-dan-pesona-indonesia Pada 02/12/19: Pukul 01.30

66
Gambar III.3 : Warna pada Logo Wonderful Indonesia

Sumber : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia, KEMENPAR

Adapun makna dari warna pada logo tersebut antara lain:

 Hijau : Kreativitas, Ramah kepada Alam dan Keselarasan.


 Ungu : Daya Imajinasi, Keimanan, Kesatuan Lahir dan
Batin
 Jingga : Inovasi, Semangat pembaharuan, dan Keterbukaan.
 Biru : Universalitas, Kedamaian, dan Keteguhan.
 Magenta : Keseimbangan, Akal Sehat, dan hal-hal kecil yang
menyenangkan
Makna filosofis yang mendalam dari Branding “Wonderful Indonesia” serta

Promosinya yang dimasifkan keberbagai penjuru dunia menjadikan Nation Brand

Indonesia sudah mulai dikenal di Dunia Internasional. Eks Menteri Pariwisata

(Menpar) Arief Yahya dikutip dalam media Radio Republik Indonesia mengatakan

Country Branding Wonderful Indonesia menempati ranking 47 dunia, mengalahkan

Country Branding Truly Asia milik Malaysia yang berada pada posisi 96 dan

Country Branding Amazing Thailand pada ranking 83. Dengan melihat pencapaian

tersebut, Pariwisata Indonesia pada tahun 2019 ini ditargetkan menjadi yang terbaik

di kawasan regional, bahkan melampaui ASEAN125.

125
Usman, taufik. “Menpar: Country Branding Wonderful Indonesia Tempati Ranking 47
Dunia” rri.co.id (05/10/19) diakses dari
http://rri.co.id/post/berita/730025/budaya_dan_wisata/menpar_country_branding_wonderful_i
ndonesia_tempati_ranking_47_dunia.html. Pada 02/12/19. Pukul 03.30

67
BAB IV

STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA MELALUI


PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018

Bab IV skripsi ini adalah bab utama yang akan mengulas tentang upaya-

upaya diplomasi apa saja yang telah dilakukan sebagai bagian dari strategi Nation

Branding Indonesia sebelum, saat dan setelah penyelenggaraan Asian Games 2018

dalam rangka memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah Asian Games 2018

untuk membangun Nation Brand. Selain itu juga dalam bab ini akan dijelaskan

secara kompherensif mengenai sejauh mana keberhasilan Penyelenggaraan Asian

Games 2018 dalam upaya untuk membangun Nation Brand Indonesia yang

keberhasilannya akan dijelaskan melalui dua Instrumen utama. Pertama, Tourist

Arrival Indonesia sebelum dan setelah Asian games. Kedua, dengan melihat

Foreign Direct Investment (FDI) yang didapatkan Indonesia sebelum dan setelah

Indonesia menjadi penyelenggaraan mega event Asian Games 2018.

A. Asian Games 2018 sebagai Instrumen Diplomasi Publik Indonesia

Penyelenggaraan Sport Mega Event Asian Games 2018 yang di Indonesia

dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai salah satu Instrumen Diplomasi

publiknya dengan membangun Nation Brand karena Asian Games dinilai sebagai

momentum yang tepat . Hal ini terlihat dari misi yang dibawa oleh Asian Games

2018 yaitu “Membangkitkan National dignity (Citra dan Martabat) Indonesia di

dunia Internasional”, Hal lain yang juga membuktikan yaitu pernyataan dari

beberapa tokoh besar seperti pesan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo

yang disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dalam peluncuran

logo dan maskot baru Asian Games 2018 di gedung Kantor Staf Kepresidenan,

68
Kamis, 28 Juli 2016. “Kita sedang menyiapkan rencana Nation Branding, dan Asian

Games 2018 menjadi salah satu event utama untuk Nation Branding Indonesia”126.

Selain itu, Hal yang sama juga disampaikan oleh Eks Menteri Pariwisata,

Arief Yahya, yaitu “Asian Games Jadi Momentum Bangun Nation Branding

Indonesia”127 dan hal yang tidak jauh berbeda juga dikatakan oleh Ketua panitia

penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir yang dikutip pada

media kompas.com yaitu “Event olah raga internasional seperti Asian Games harus

terus dikembangkan agar menjadi kegiatan besar yang berkesinambungan, selain

juga memberikan banyak warisan berupa hal-hal baik bagi Indonesia. Asian Games

2018 sangat penting untuk Nation Branding Indonesia”128. Dari pernyataan tokoh-

tokoh tersebut terlihat jelas bahwa salah satu tujuan utama Indonesia dalam

memanfaatkan posisi Indonesia selaku Hosting Country Asian Games 2018 ini

untuk membangun Nation Brand nya.

Penyelenggaran Asian Games 2018 di Indonesia dikatakan sebagai

Instrumen diplomasi publik karena memiliki kesamaan tujuan. Menurut Mark

Leonard, Diplomasi publik memiliki beberapa tujuan, diantaranya, pertama, untuk

membangun image suatu negara atas isu-isu yang berkembang di negara tersebut.

Kedua, untuk membentuk opini publik di masyarakat demi mengubah persepsi

126
Situs resmi Kantor Staf Presiden, “Asian Games 2018 sebagai Nation Branding”.
Diakses dari http://ksp.go.id/asian-games-2018-sebagai-nation-branding/ Pada 07/12/2019.
Pukul 15:51
127
Ridwan, Menpar: Asian Games Jadi Momentum Bangun Nation Branding Indonesia.
Industri.Co.id. Senin, 03 September 2018 - 19:20 WIB. Dikutip dari
https://www.industry.co.id/read/41463/menpar-asian-games-jadi-momentum-bangun-nation-
branding-indonesia . Pada 07/12/2019 pukul 15:55
128
Latief, "Asian Games, Penting untuk "National Branding". Kompas.com 27/02/2018,
16:18 WIB. Dikutip dari https://edukasi.kompas.com/read/2018/02/27/16185541/asian-games-
penting-untuk-national-branding. Pada 07/12/2019 pukul 16:05

69
publik pada negara tersebut. Ketiga, untuk menarik minat masyarakat internasional

kepada suatu negara. Keempat, untuk mempengaruhi perilaku publik.129

Hal yang sama juga terlihat dari upaya yang dilakukan Indonesia dalam

penyelenggaraan Asian Games 2018 untuk membangun Nation Brand yaitu untuk

membangun image positif Indonesia secara umum sekaligus memperkenalkan

kekayaan alam dan kekayaan budaya Indonesia melalui startegi-startegi yang

digunakan melalui instrumen media event, menarik minat masyarakat internasional

untuk datang mengunjungi Indonesia, dan membentuk opini masyarakat

internasional terhadap Indonesia, bahwa Indonesia telah terbukti mampu

menyelenggarakan event sebesar Asian Games dengan Infrastruktur dan pelayanan

yang bertaraf Internasional serta memiliki prestasi Olahraga yang baik. Hal ini

sejalan dengan pendekatan yang dibawa oleh Simon Anholt dalam bukunya

Competitive Identity bahwa diplomasi publik merupakan bagian dari Nation

Branding pendekatan tersebut diadaptasi dalam bentuk Anholt’s branding hexagon

yang mengedepankan “Competitive Identity”130.

Simon Anholt juga memaparkan mengenai “Anholt Branding Hexagon”

dari enam elemen, terdapat empat elemen yang berusaha dimaksimalkan oleh

Indonesia saat menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018 yaitu, Pertama kebudayaan

dan tradisi, yang terlihat dari Design Logo dan maskot, Penampilan Tarian, Promosi

KBRI, dan unsur dangdut di Official Music Vidio Asian Games, dan pada Opening

Ceremony Asian Games 2018, Atraksi seni dan budaya di wisma atlit. Kedua

129
Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002.
Pp 8.
130
Simon Anholt. Competitive Identity. Basingstoke : Palgrave Macmillan. 2007. Pp 32.

70
pariwisata, yang terlihat dari adanya promosi paket pariwisata khusus,

diluncurkannya Billboard yang berlatar destinasi wisata Indonesia. Hal tersebut

kemudian akan dijelaskan sesuai waktu pada beberapa proses dalam

penyelenggaraan Asian Games tersebut. Sebelum penyelenggaraan, Saat

Penyelenggaraan dan Setelah Penyelenggaran Sport mega event Asian Games

2018.

1. Upaya Diplomasi Indonesia Sebelum Penyelenggaraan Asian Games

2018

Setelah mundurnya Vietnam pada tahun 2014 yang saat itu terpilih sebagai

pemenang tuan rumah Asian Games 2018, OCA pun memutuskan Republik

Indonesia menjadi penggantinya. Berbagai macam upaya telah dilakukan Indonesia

dalam memaksimalkan momentum menjadi Hosting Country Mega event olahraga

ini sebagai instrumen diplomasi publik guna membangun Nation Brand Indonesia

dengan berupaya mengenalkan dan menampilkan Kekayaan alam, budaya,

pariwisata, dan identitas-identitas lain yang dimiliki oleh Indonesia.

Pertama, Upaya Indonesia terlihat jelas pada Logo dan Maskot yang dipilih

langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. Logo dan Maskot

Asian Games 2018 ini sangat jelas menampakkan upaya untuk meningkatkan

Nation Brand dari Elemen Culture & Heritage. Pada Logo Asian games 2018 yang

terlampir di bab II halaman 51-52, menggambarkan sketsa grafis tampak atas

stadion utama Gelora Bung Karno (GBK), dengan simbol Asian Games berupa

71
Matahari di Bagian tengahnya131. Stadion GBK merupakan warisan nasional yang

ditinggalkan Era Presiden Soekarno yang dibangun saat Indonesia menjadi Tuan

rumah Asian Games 1962. Stadion yang dibangun dengan konstruksi atap baja

terbesar berbentuk cincin raksasa atau disebut temu gelang (Joined Ring)

merupakan yang pertama di Asia dan dunia yang kini menjadi kebanggaan dan

warisan Nasional. Dengan menjadikan GBK yang notabene merupakan warisan

(heritage) Indonesia sebagai logo Asian Games 2018 terlihat jelas bahwa itu

merupakan salah satu upaya yang dilakukan Indonesia untuk membangun Nation

Brand, hal ini dipertegas oleh Kepala Staf kepresidenan Teten Masduki bahwa

“logo Asian games ini menjadi salah satu Ikon untuk Nation Branding

Indonesia"132.

Kemudian, upaya yang sama juga terlihat jelas pada maskot Asian Games 2018,

Tidak seperti maskot Event Olahraga pada umumnya yang hanya menyajikan satu

maskot. Asian Games 2018 memiliki tiga maskot sekaligus yang merupakan tiga

satwa khas Indonesia untuk diperkenalkan kepada dunia. Maskot yang pertama

bernama Bhin Bhin yaitu burung cendrawasih yang merupakan hewan asli

Indonesia bagian timur. Maskot kedua bernama Atung yaitu Rusa Bawean yang

merupakan hewan asli Indonesia bagian tengah. Maskot ketiga bernama Ika yaitu

badak bercula satu yang merupakan hewan asli Indonesia bagian barat. Ketiga

satwa khas yang mewakili tiga wilayah Indonesia itu merefleksikan slogan

"Bhinneka Tunggal Ika", yakni berbeda tapi satu. Ini mengandung arti, perbedaan

131
situs resmi Kantor Staf Presidenan. “Pesan “Kehebatan Indonesia” di Logo Baru Asian
Games 2018” dirilis pada (ksp.go.id) 28/07/2016. Diakses dari http://ksp.go.id/pesan-kehebatan-
indonesia-di-logo-baru-asian-games-2018/. Pada 08/12/2019. Pukul 16:18
132
Situs resmi Kantor Staf Presidenan. “Pesan “Kehebatan Indonesia”

72
budaya, warisan, dan identitas yang ada Indonesia jika dijadikan satu akan menjadi

kekuatan besar yang bisa menggemparkan dunia133. Maskot ini kemudian di

tampilkan menjadi beberapa media, Seperti menjadi souvenir Asian Games 2018

yang dipasarkan di lokal maupun Internasioal. Kemudian maskot ini juga

terpampang besar di kantor kepresidenan republik Indonesia.

Selanjutnya, Upaya Diplomasi lain terlihat saat proses promosi Asian games

2018. Terlihat jelas bahwa Indonesia juga menyisipkan promosi pariwisata saat

menyelenggarakan promosi-promosi Asian Games khususnya pada promosi luar

negerinya. Lewat KBRI, promosi Asian Games 2018 juga dilaksanakan di berbagai

negara dengan beraneka ragam kegiatan. Contohnya di Hangzhou, Tiongkok.

Dalam mempromosikan Asian games 2018, INASGOC dan OCA serta NOC

setempat mengadakan kegiatan Fun Run Asian Games. Perhelatan Fun Run di

Negeri Tirai Bambu kali ini pun menyongsong spirit Asian Games 2018 yang

menggambarkan energi, keragaman, kekuatan, serta membangkitkan semangat

persahabatan dan kekompakan. Kegiatan promosi Asian Games 2018 juga

merupakan wujud nyata kesepakatan kerja sama Indonesia Tiongkok dari

pertemuan Presiden Joko Widodo dan PM Li Keqiang di Jakarta pada awal Mei

2018 lalu134.

Contoh lain adalah Promosi Asian Games yang dilaksanakan oleh KBRI Kiev,

Ukraina di Bandara Boryspil dengan mengusung tema “Let’s Succeed 18th Asian

133
situs resmi Kantor Staf Presidenan. “Pesan “Kehebatan Indonesia”
134
Kumparan SPORT. “1.000 Pelari Ramaikan Fun Run Asian Games 2018 di Hangzhou,
China” Kumparan.com 21 Mei 2018. 11:29. Diakses dari
https://kumparan.com/kumparansport/1-000-pelari-ramaikan-fun-run-asian-games-2018-di-
hangzhou Pada 08/12/2019 pukul 18:27

73
Games 2018”. Dalam promosinya Duta besar KBRI Kiev Yuddy Chrisnandi

melakukan promosi Asian Games 2018 dengan menyisipkan promosi pariwisata

berupa promo tiket pesawat dengan bekerjasama dengan Qatar Airways untuk

tujuan ke Indonesia selama periode Asian games 2018 dan promosi budaya

didalamnya berupa pertunjukan Tari Sintren dan Bajidor serta kegiatan ini juga

diramaikan dengan pembagian makanan khas Indonesia berupa kerupuk tengiri,

kue pandan dan risol. Pembagian makanan dilakukan oleh sejumlah mahasiswa

Universitas Tarash Shenvchenko dengan memakai pakaian khas Indonesia dari

berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Sumatera Utara, Palembang, Sulawesi

Selatan, Bali, Sumatera Barat, dll135.

Tidak lupa, KBRI Kiev dengan menggandeng Qatar Airways sebagai mutual

partner juga menawarkan bahwa “Pada musim panas mendatang pelancong di

Boryspil ditawarkan paket wisata untuk melihat pertandingan Asian games

sekaligus menikmati indahnya alam indonesia. Qatar Airways menyambut baik itu

dengan menawarkan dua alternatif penerbangan yaitu Kiev-Doha-Denpasar atau

Kiev-Doha-Jakarta136. Hal ini kemudian dipertegas dengan pernyataan Duta besar

KBRI Kiev Yuddy Chrisnandi “Kami mendorong warga Ukraina pada musim

135
Poskotanews.com. “Dubes RI untuk Ukraina Promosikan Wisata Indonesia dan Asian
Games” . 28/04/2018. Diakses dari https://poskotanews.com/2018/04/28/dubes-ri-untuk-
ukraina-promosikan-wisata-indonesia-dan-asian-games/. Pada 08/12/2019. Pukul 19:15
136
Bona, “Promosi Asian Games 2018, Bandara Ukraina Adakan Tarian Tradisional”
Travel.detik.com 19/06/2018. Diakses dari https://travel.detik.com/travel-news/d-
4073528/promosi-asian-games-2018-bandara-ukraina-adakan-tarian-tradisional. Pada
08/12/2019. Pukul 19:20

74
panas mendatang antara Agustus dan September agar datang ke Indonesia untuk

menonton Asian Games dan berlibur di Bali dan daerah wisata lainnya,”137.

Kemudian Hal yang sama juga terlihat dari promosi Asian Games yang

dilaksanakan oleh KBRI Madrid, Spanyol. Dalam sebuah pameran pariwisata

Internasional fitur ke-38 yang bertempat di Gedung IFEMA, KBRI Madrid dan

Kementerian pariwisata RI mendirikan sebuah Paviliun untuk ajang promosi Asian

games sekaligus mempromosikan Pariwisata Indonesia. Kemenpar dan KBRI

Madrid menghiasi paviliun dengan brand "Wonderful Indonesia." Selain itu juga

memasang poster objek wisata Indonesia, Asian Games 2018 Jakarta-Palembang,

sekaligus menampilkan serangkaian pertunjukan budaya berupa tarian asal

Palembang, Kalimantan, Bali serta pemutaran film pariwisata Indonesia. Tak

ketinggakan, di dalam Stan Indonesia juga dipromosikan kopi melalui perusahaan

Barista yang membuka stan dengan seduhan rasa Kopi Gayo Aceh138.

Keterlibatan KBRI dalam memasukkan unsur pariwisata saat mempromosikan

Asian Games tersebut termasuk dalam Upaya diplomasi Indonesia untuk

membangun Nation Brand dari elemen Tourism. Bukan hanya itu, Hal ini diperkuat

dari adanya strategi khusus yang disusun oleh kementerian pariwisata saat

penyelenggaraan Asian Games 2018. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jubilar

Paskoro, Kepala Bidang Hubungan Luar negeri, Asisten Deputi (ASDEP) Strategi

137
Poskotanews.com. “Dubes RI untuk Ukraina Promosikan Wisata Indonesia dan Asian
Games”
138
Ganest, “Promosikan Asian Games di Madrid, Stan Indonesia Berhasil Tarik 5 Ribu
Pebisnis” (Jakartainsight.com) 26 Januari 2018. Diakses dari
http://jakartainsight.com/read/artikel/2018/01/24/1820/Promosikan-Asian-Games-di-Madrid--
Stan-Indonesia-Berhasil-Tarik-5-Ribu-Pebisnis. Pada 08/12/2019 22:08

75
dan Komunikasi Pemasaran I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

(KEMENPAREKRAF) mengatakan :

Ketika berbicara mengenai instrumen yang dilaksanakan oleh


kemenpar dalam memanfaatkan asian games untuk menarik
wisman. jadi kita selalu membedakannya tuh P.O.P Pre event, On
event sama Post Event. Itu ada nomor. Pertama, Pre Event, kita
membelanjakan sumberdaya untuk komunikasi multimedia atau
belanja iklan sebetulnya. Ada juga di OOH, OOH itu otoform
kayak misalkan di billboard atau misalkan ditaksi atau dibus itu
namanya otoform. Itu kita lakukan diluar. Yang kedua,
pendukungan pada saat pembuatan paket-paket wisata nah itu
pembuatan paket-paket wisata memang kita membuat waktu itu
kita mengundang travel agent untuk mereka buat paket wisata
yang mana jakarta sebagai hak atau palembang sebagai hak.
Begitu mereka sudah dijakarta ditawarkan juga paket kejogja
ditawarkan paket kebali dan sebagainya kan terbangnya kan dekat
tuh139.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kementerian

pariwisata menggunakan beberapa Instrumen promosi pariwisata

sebelum penyelenggaraan Asian Games, seperti menyediakan paket

wisata khusus saat Asian Games. Hal ini juga terlihat dalam website resmi

kementerian pariwisata (Indonesia.travel) yang menyajikan tawaran

paket pariwisata khusus saat Asian Games140.

139
Wawancara dengan Jubilar Paskoro, Kepala Bidang Hubungan Luar negeri, Asisten
Deputi (ASDEP) Strategi dan Komunikasi Pemasaran I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (KEMENPAREKRAF)
140
Website resmi kemenparekraf https://www.indonesia.travel/gb/en/packages/asian-
games-2018 Diakses pada 09/12/19, Pukul 01.12

76
Gambar IV.1 : Tampilan Website Resmi Indonesia travel

Sumber : Website Resmi Kemenparekraf (www.Indonesia.travel)

Dalam website tersebut, kementerian pariwisata juga menyediakan 75 paket

wisata, Target Wisman penonton, atlet, official dan media sebanyak 170.000. paket-

paket tersebut nantinya akan di sebar ke 7 destinasi yang diunggulkan antara lain

Jakarta, Jawa Barat, Sumatera selatan, Jawa tengah, yogyakarta, Banyuwangi, dan

Bali. Diasumsikan bahwa 5% dari penonton dan 10% jumlah atlet, official, dan

media akan melakukan kunjungan ke 4 destinasi lain selain DKI Jakarta, Jawa Barat

dan Sumatera selatan141.

Sementara Target wisman penonton yang di pasang oleh kemenpar

sebanyak 150.000, Jumlah tersebut di distribusikan ke Jakarta sebesar 65%, Jawa

141
Bahan Kementerian pariwisata, “Dampak Asian games terhadap sektor pariwisata,
Kunjungan wisatawan mancanegara dan perolehan devisa”. 2018.

77
Barat sebesar 10%, Sumatera selatan sebesar 20%, Sisanya sebanyak 5%

didistribusikan ke empat destinasi berdasarkan proporsi jumlah kunjungan wisman

ke destinasi tersebut antara lain Jawa tengah dengan wisman sebanyak 250.000

mendapatkan target penonton sebanyak 286, Yogyakarta dengan wisman sebanyak

250.000 juga mendapatkan target penonton sebanyak 286. Banyuwangi dengan

wisman sebanyak 50.000 mendapatkan target penonton sebanyak 57, dan terakhir

Bali, dengan wisman sebanyak 6.000.000 mendapatkan target penonton sebanyak

6.870142.

Selain itu, dalam promosi Asian Games juga, Pemerintah Indonesia

menggunakan beberapa media untuk memperkenalkan dan menampilkan kekayaan

alam, budaya dan destinasi-destinasi Pariwisata Indonesia. Hal ini terlihat dari di

rilisnya Billboard oleh panitia penyelenggara Asian Games 2018 di media social

resmi mereka. Yang berlatar belakang destinasi wisata, kekayaan alam Indonesia,

budaya Indonesia serta Ikon Jakarta dan Palembang.

Gambar IV. 2 : Billboard Asian Games 2018 yang kenalkan Pariwisata Indonesia

142
Bahan Kementerian pariwisata, “Dampak Asian games terhadap sektor pariwisata,
Kunjungan wisatawan mancanegara dan perolehan devisa”.

78
Sumber : Official Account Instagram Asian Games 2018 (@asiangames2018 )

Strategi Billboard Asian Games 2018 dengan berlatar belakang destinasi

wisata tersebut kemudian dilanjutkan oleh Kementerian pariwisata dengan menulis

artikel khusus pada Platform resminya terkait penjelasan 6 seri destinasi wisata

yang dipaparkan pada billboard tersebut143. Adapun destinasi-destinasi yang ada di

billboard tersebut. Pertama, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. “Borobudur

adalah candi Budha Mahayana abad ke-9 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Borobudur juga merupakan kuil Budha terbesar di dunia. Kuil ini terdiri dari

sembilan platform ditumpuk, enam kotak dan tiga surat edaran, diatapi oleh kubah

143
Situs Resmi Kementerian Pariwisata, 6 Highlighted Destinations in Asian Games
2018’s Billboard Series (www.Indonesia.travel)
12/92019. Diakses dari https://www.indonesia.travel/gb/en/trip-ideas/6-highlighted-
destination-s-in-asian-games-2018-s-billboard-series pada 09/12/2019. Pukul 14:51

79
pusat. Itu dihiasi dengan 2.672 panel relief dan 504 patung Buddha. Borobudur

dibangun pada abad ke-8 M; itu peringkat dengan Pagan di Myanmar dan Angkor

Wat di Kamboja sebagai salah satu situs arkeologi besar di Asia. Setahun sekali,

umat Buddha di Indonesia merayakan Waisak di Monumen, dan itu juga salah satu

objek wisata yang paling banyak dikunjungi”. Kedua adalah Pantai Gigi Hiu,

Kelumbayan, Lempuyangan. “Pantai ini di Lampung, Sumatra Selatan, dinamai

batu besar yang terbentuk di pantai pulau-pulau, yang tajam dan berbentuk seperti

gigi hiu. Setelah banyak turis datang dan mengunjungi pantai yang indah ini,

mereka mulai menyebutnya pantai Shark Teeth, atau "Pantai Gigi Hiu" dalam

bahasa Indonesia. Hanya perlu 3 hingga 4 jam perjalanan dari jantung kota

Lampung”144.

Ketiga adalah Pura Ulun Danu beratan, Bedugul, Bali. “Destinasi ini adalah

landmark terkenal yang indah dan kompleks candi suci yang terletak di sisi barat

Danau Beratan di Bedugul, Bali Tengah. Ulun Danu Beratan adalah cagar alam

paling ikonik di pulau ini yang berbagi kualitas indah dengan kuil-kuil tepi laut

Uluwatu dan Tanah Lot. Saat memasuki gerbang candi, terpampang fitur arsitektur

khas Bali dan tempat-tempat suci yang berjejer. Di dalam kompleks, tiga kuil utama

didedikasikan untuk menyembah Dewa Wisnu, yang menawarkan 11 tingkatan,

Dewa Brahma dengan 7 tingkatan dan Siwa dengan 3 tingkatan”. Keempat adalah

Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gunung Rinjani adalah

gunung berapi aktif, terletak di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

144
Situs Resmi Kementerian Pariwisata, 6 Highlighted Destinations in Asian Games
2018’s Billboard Series (www.Indonesia.travel)

80
Tingginya mencapai 3.726 meter, menjadikannya gunung berapi tertinggi kedua di

Indonesia. Di atas gunung berapi adalah kaldera, yang diisi sebagian oleh Danau

Kawah yang dikenal sebagai Anak Lautan, atau The Child of the Sea. Danau ini

sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut dan diperkirakan kedalaman sekitar 200

meter. Kaldera itu sendiri juga mengandung mata air panas145.

Destinasi Kelima adalah pulau padar, Taman Nasional Komodo, Nusa

Tenggara Timur, Pulau Padar adalah pulau kecil Indonesia antara Pulau Rinca dan

Komodo dan merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo. Ini adalah pulau

yang tidak berpenghuni. Waktu terbaik untuk mengunjungi pulau ini adalah antara

bulan April hingga Juni, di mana pulau ini semuanya hijau. Atau September hingga

November, di mana tidak ada begitu banyak dwisatawan, sehingga turis biasanya

dapat menikmati pemandangan indah lebih nyaman. Para turis harus menuliskan

Pulau Padar di daftar list travel Anda. Karena ketika sampai di sana, wisatawan

akan melihat pemandangan tak ternilai dari atas bukit. Keindahan Pulau Padar

benar-benar tak terlukiskan, dengan di pantai merah muda, satu hitam dan satu

putih. Ini adalah salah satu tujuan paling menakjubkan di Indonesia.

Dan Keenam adalah Tanah Toraja, Sulawesi Selatan, Tana Toraja, atau

Torajaland, adalah wilayah dataran tinggi Sulawesi Selatan, Indonesia. Dikenal

sebagai "Tanah Para Raja Surgawi", Tana Toraja terletak sekitar 328 kilometer di

utara Makasar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Tempat ini hampir hilang dalam

waktu, terbentang dengan teras hijau subur, batu kapur tinggi dan kuburan bambu

145
Situs Resmi Kementerian Pariwisata, 6 Highlighted Destinations in Asian Games
2018’s Billboard Series (www.Indonesia.travel)

81
dengan Blue Mountains berkabut sebagai latar belakangnya. Di tempat ini, Anda

dapat menemukan kuburan gua, kuburan gantung, tau tau (patung kayu seukuran

manusia), kuburan pohon bayi dan bahkan pembantaian kerbau secara massal. Hal-

hal tersebut akan memberi kesan keanehan ke pengunjung namun juga jadi sebuah

ciri khas tersendiri.

Bukan hanya dari media billboard saja bahkan Indonesia juga memasukkan

berbagai keindahan pariwisata dan kekayaan budaya Indonesia kedalam Official

Music Video Asian Games 2018 yang berjudul “Bright As The Sun” yang kemudian

di siarkan melalui akun youtube Resmi Asian Games 2018 yang memiliki 845K

subscribers dari berbagai negara didunia dan video ini telah di tonton sebanyak 8,8

juta kali (18th Asian Games 2018)146.

Gambar IV. 3 : Tampilan awal Official Music Vidio Asian Games 2018 yang
berjudul “Bright As The Sun”

Sumber : Official Account Youtube Asian Games 2018 (18th Asian Games 2018)

146
Official Account Youtube Asian Games 2018 (18th Asian Games 2018). Diakses dari
https://youtu.be/LGX529X8pAg. Pada 09/12/2019. Pukul 16:09

82
Upaya selanjutnya terlihat dalam pelaksanaan Torch Relay Asian Games

yang dibawa ke sejumlah kota besar di Indonesia. Hal ini juga kemudian

dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mengenalkan destinasi-destinasi wisata yang

ada di Indonesia karena akan melewati sejumlah tempat wisata popular di Indonesia

seperti Kepulauan seribu, Raja ampat, danau toba, dll. hal ini di perkuat dari

pernyataan Eks Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan Republik Indonesia Puan Mahari yaitu “Manfaatkan event Torch

Relay ini untuk promosikan destinasi wisata, seni budaya, dan potensi daerah tidak

hanya pada masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat dunia”147.

Dari hal-hal yang telah dijelaskan sebelumnya, terlihat jelas bahwa pada

Pre-Event Asian Games saja sudah terlihat jelas upaya- upaya diplomasi yang

dilakukan oleh Indonesia untuk membangun Nation Brandnya terutama dari

dimensi Culture, Heritage & Tourism. Indonesia secara langsung memasukkan

unsur-unsur tersebut kedalam media promosinya untuk sekaligus

memperkenalkannya kepada Dunia Internasional. Selain itu Upaya diplomasi

Indonesia juga terlihat saat penyelenggaraan Asian Games 2018 berlangsung.

2. Upaya Diplomasi Indonesia Saat Penyelenggaraan Asian Games

2018

Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang selama 2

minggu dari 18 Agustus 2018 sampai 2 September 2018 juga banyak dimanfaatkan

147
Situs Resmi Kominfo RI, “Pemerintah ajak Masyarakat Manfaatkan Torch Relay untuk
Promosikan Wisata Daerah” (kominfo.go.id) Diakses pada
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/13484/pemerintah-ajak-masyarakat-
manfaatkan-torch-relay-untuk-promosikan-wisata-daerah/0/artikel_gpr. Pada 09/12/2019. Pukul
17:41

83
Indonesia untuk menjalankan Diplomasinya dalam membangun Nation Brand.

Berbagai macam upaya dilakukan demi untuk mengenalkan budaya, pariwisata,

kekayaan alam, dan Identitas lain yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini terlihat sejak

Opening Ceremony Asian Games 2018 yang berlangsung di Gelora Bung Karno

(GBK), .

Pada pembukaan Asian Games 2018 sungguh sangat kental akan promosi

budaya dan pariwisatanya. Sejak awal mulainya rentetan acaranya menampilkan

video Count down 10 mundur dimana dalam Vidio tersebut setiap detiknya

menampilkan aneka ragam kekayaan pariwisata, budaya dan alam Indonesia. Pada

detik ke 10, Vidio tersebut menampilkan Candi Borobudur sebagai latarnya, pada

detik ke 9 menampilkan rumah gadang yaitu rumah adat sumatera barat, pada detik

ke 8 menampilkan pulau Raja ampat yang ada di provinsi papua barat yang juga

merupakan destinasi unggulan Indonesia, pada detik ke 7 menampilkan Mbaru

niang yaitu rumah adat tradisional suku Wae Rebo berasal dari NTT, Pada detik ke

6 menampilkan satwa penyu hijau yang merupakan hewan laut asli Indonesia. Pada

detik ke 5 menampilkan Fasilitas olahraga Indonesia, Pada detik ke 4 menampilkan

engrang yang merupakan olahraga tradisional Indonesia, Pada detik ke 3

menampilkan angklung yang merupakan alat music tradisional Indonesia, pada

detik ke 2 di video tersebut menampilkan jembatan ampere yang merupakan Ikon

kota Palembang dan pada detik 1 menampilkan Monas sebagai ikon kota Jakarta148.

Selain itu upaya promosi pariwisata dan budaya juga terlihat di rentetan

penampilan-penampilan pada pembukaan Asian Games 2018 yang terlihat begitu

148
Opening Ceremony Asian Games 2018

84
kuat akan promosi budaya Indonesia yang ditampilkan. Pada awal segmen,

menampilkan Tarian Ratu Jaore dari Aceh yang dibawakan oleh 1600 penari, Eks

Menteri Pariwisata pun menegaskan bahwa “Tarian ini sangat luar biasa.

Dibawakan dengan sangat indah dan kompak. Dan menjadi cermin kekayaan

budaya Indonesia yangan sangat beragam. Tarian Ratoh Jaroe menjadi pembuka

yang luar biasa. Apalagi kemudian tarian-tarian lain ikut ditampilkan149”.

Selain itu pada pembukaan Asian Games juga di bagi ke beberapa segmen

yang diberi nama beberapa elemen alam dan tercatat ada 21 macam tarian dari

sabang sampai merauke yang ditampilkan. Antara lain, Pada Segmen Water (air)

menampilkan drama yang menceritakan sejarah kejayaan kerajaan majapahit.,

Kemudian Pada Segmen Earth (bumi) ditampilkan berbagai macam tarian dari

berbagai daerah antara lain Tari Sipitu Cawan dari Sumatera utara, Gending

Sriwijaya dari palembang, Tari Piring dari minangkabau, Tari Zapin dari Riau,

Tarian transisi bunga, Lenong Betawi, Jaipongan dari Bandung, Sisingaan dari

subang, Tarian Padang Bulan, Tari Gandrung lanang banyuwangi, Tari Janger bali,

Tari Belian Bawo Katim, Tari Enggang, Tari Hudog, Tari Maengket Modero Sulut,

Tari Kabasaran, Tari Soya Soya Maluku Utara, Tari Likurai Belu NTT, Tari Yospan

Papua, dan pada Segmen Fire (Api) Khusus menampilkan tari Kecak sebagai salah

satu tarian Khas Bali150. Terlihat jelas bahwa dalam Opening Ceremony Asian

149
Situs resmi Kemenparekraf, Tarian Ratoh Jaroe Aceh Bikin Pembukaan Asian Games
Makin Memukau” 19/08/19 Diakses dari http://www.kemenpar.go.id/post/news-tarian-ratoh-
jaroe-aceh-bikin-pembukaan-asian-games-makin-memukau pada 09/12/19 pukul 22:39
150
Helmi Shemi, “21 Tarian dari Sabang Sampai Merauke Meriahkan Pembukaan Asian
Games” (www.idntimes.com) 8/8/18. Diakses dari
https://www.idntimes.com/sport/arena/helmi/21-tarian-dari-sabang-sampai-merauke-
meriahkan-pembukaan-asian-games/full . Pada 09/12/2019. Pukul 23:21

85
Games 2018, Indonesia juga berupaya untuk mengenalkan Culture, Heritage and

Tourism nya dan ketiga dimensi tersebut merupakan bagian dari membangun

Nation Brand.

Upaya lain saat penyelenggaraan Asian Games 2018 juga terlihat dari

kebijakan Eks Menteri pariwisata, Arief Yahya bersama Eks Wakil Gubernur DKI

Jakarta Sandiaga Uno dengan meluncurkan bus Wonderful Asian Games yaitu bus

yang berlogo Wonderful Indonesia dan Asian Games 2018 di Monas151. Arief

Yahya juga menegaskan bahwa “Asian Games yang juga merupakan event sport

tourism menjadi ajang spektakuler untuk melakukan branding, sehingga pada

momen tersebut kita menggunakan momentum langka ini untuk branding

Wonderful Indonesia salah satunya dengan melakukan wrapping bus yang

melayani jalur utama di Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta yang rencananya

berjumlah 100 bus, terdiri dari 64 bus Trans Jakarta, 20 Damri Airport Bus, dan 16

shuttle bus Blue Bird”152. Nantinya bus dan kendaraan lain tersebut akan full

digunakan selama Asian Games berlangsung bahkan setelah Asian games.

151
Situs Resmi Kemenparekraf, “Siaran Pers : Menpar Luncurkan Bus Wonderful Asian
Games: Direct Impact dan Media Value Asian Games” Diakses dari
http://www.kemenpar.go.id/post/siaran-pers-menpar-luncurkan-bus-wonderful-asian-games-
direct-impact-dan-media-value-asian-games-. Pada 10/12/2019. Pukul 00:57
152
Situs Resmi Kemenparekraf, “Siaran Pers : Menpar Luncurkan Bus Wonderful Asian
Games

86
Gambar IV. 4 : Foto Bus Wonderful Asian Games yang diluncurkan dalam rangka

promosi wisata saat Asian Games 2018

Sumber : (Kemenpar.go.id)

Hal lain yang juga termasuk dalam upaya Indonesia untuk mengenalkan

pariwisatanya dengan didirikannya booth-booth kementerian pariwisata di Venue

Asian Games 2018 yang menyajikan informasi mengenai paket pariwisata dan

destinasi pariwisata yang ada di Indonesia. Hal ini di pertegas oleh Jubilar Prakoso.

“Instrumen promosi pariwisata yang digunakan saat event itu


memang kerjasama dengan INASGOC kita ada buka booth
dan sebagainya di sana dan kita jual paket wisata”153.

Selain itu, Upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia juga terlihat

dari adanya pertunjukkan tarian tradisional dan atraksi seni tradisional di Athlete

Village (Wisma Atlet) Asian Games 2018 yang ada di Kemayoran. Setiap malam,

para atlet dari seluruh negara peserta disajikan dengan berbagai macam hiburan

berupa penampilan budaya Indonesia. Mulai dari Palang pintu betawi, Ondel-

153
Wawancara dengan Jubilar Paskoro

87
Ondel, bahkan tarian dari berbagai daerah. Hal ini juga didokumentasikan dalam

Official Instagram Account of Athlete Village Asian Games 2018 yang didalamnya

menampilkan aktivitas-aktivitas para atlet dari berbagai negara154.

Gambar IV.5 : Pertunjukan budaya tradisional Indonesia di Wisma Atlet Asian Games 2018

Sumber : Official Instagram Account of Athlete Village Asian Games 2018 9

athletesvillage2018)

Upaya untuk mengenalkan budaya tradisional Indonesia pada ajang Asia

Games 2018 juga terlihat dari kebijakan Pemerintah DKI Jakarta sebagai tuan

rumah, Hal ini terlihat dari kebijakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

(Disparbud) DKI Jakarta yang menyiapkan paket wisata budaya gratis mengenal

budaya betawi yang ada di Jakarta, Contohnya seperti pertunjukan tarian massal

khas betawi di perkampungan Budaya Betawi dan wisata ke setu babakan yaitu

kampong betawi. Paket ini disediakan untuk para atlet, Official maupun delegasi

Asian Games. Dalam situs resmi Disparbud DKI Jakarta, Asiantoro selaku plt

154
OA Athlete Village Asian Games 2018
https://instagram.com/athletesvillage2018?igshid=273ow2jpoi9x

88
kepala dinas menyatakan bahwa “Pemberian paket wisata ini merupakan salah satu

strategi untuk memperkenalkan seni dan budaya Betawi, yang diharapkan

memberikan kesan yang baik dari tuan rumah kepada seluruh diplomatic atau

ambassador negara peserta Asian games155”

Dari hal-hal tersebut yang telah dijelaskan diatas, yaitu tentang upaya-upaya

diplomasi yang di lakukan Indonesia pada saat Event Asian Games 2018

berlangsung. Terlihat jelas bahwa upaya-upaya tersebut untuk semata-mata

mengenalkan tradisi, budaya, pariwisata dan kekayaan Alam Indonesia. Itu berarti

pada upaya tersebut juga termasuk upaya untuk membangun Nation Brandnya

terutama dari dimensi Culture, Heritage & Tourism.

3. Upaya Diplomasi Indonesia Setelah Penyelenggaraan Asian Games

2018

Setelah penyelenggaran Asian Games 2018 berlangsung selama dua

minggu, Indonesia banyak mengukirkan sejarah dengan pencapaian-pencapaian

yang dimilikinya sehingga bisa dikatakan sukses. Hal ini merujuk ke pernyataan

Jusuf Kalla Selaku Ketua dewan pengarah INASGOC dan Wakil presiden RI

periode 2014-2019.

“Asian Games Sangat Berhasil karena pencapaian kita melebih


target. Contohnya kita . Dari prestasi ya. Kita menargetnya 25
medali tapi dapatnya 35 atau 33 berapa itu. Pokoknya Melebihi
prestasi. Pelaksanaannya juga tidak ada satupun komplain dari
baik peserta maupun yang lain”156.

155
Situs resmi Dinas Pariwisata DKI Jakarta, “Paket Wisata Budaya Setu babakan
disiapkan untuk Asian Games” (Jakarta-tourism.go.id) diakses dari http://jakarta-
tourism.go.id/2017/news/2018/08/paket-wisata-budaya-setu-babakan-disiapkan-untuk-asian-
games. Pada 10/12/2019. Pukul 14:58
156
Wawancara dengan Jusuf Kalla

89
Selain itu, di pertegas oleh pernyataan Komite Eksekutif KOI, Pak

Indra Gamulya yaitu

“Kita sukses, ya Sukses itu dalam arti administrasi sukses,


pertandingan dilapangan juga sukses, dan masyarakat
menikmati event ini. Buktinya berbondong-bondong orang
datang walaupun tiket sudah habis mereka tetap nobar diluar
lapangan. Memang fasilitas kita kurang memadai. Seperti
contoh istora”.

Tetapi, Kesuksesan yang diraih oleh Indonesia saat penyelenggaraan Asian

Games belum tentu sukses dalam memanfaatkan momentum tersebut untuk

membangun Nation Brandnya. Setelah Asian Games, Upaya Indonesia untuk lebih

mengkampanyekan Nation Brand sebagai upaya untuk memberitahukan ke dunia

bahwa Indonesia telah melaksanakan tugas sebagai Tuan rumah dengan baik dan

mampu mendapatkan Eksposur Global belum terlihat lagi hingga saat ini. Hal ini

menjadi salah satu hal yang sangat disayangkan. Pasalnya beberapa negara yang

telah menyelesaikan Mega event Olahraga untuk membangun Nation Brandnya

melanjutkan kampanyenya setelah usainya event tersebut.

Salah satu contohnya adalah Australia sebagai tuan rumah Olimpiade

Sydney tahun 2000. Pasca Event tersebut Australia langsung memasifkan berbagai

kampanye Nation Branding : “Life a Different Light” (2004-2005), Lanjut “A

Uniquely Australian Invitation” (2006-2008), Kemudian “Come Walkabout”

(2008-2009), dan terakhir “There’s Nothing Like Australia” (2010-Sekarang)157.

Hal itu kemudian dinilai efektif untuk menjadi upaya sebuah negara membangun

157
Yuswohady, Farid et all. Asian Games 2018 & Nation Branding “It’s the time to Build
Indonesia Brand” 2018.

90
Nation Brandnya pasca menjadi tuan rumah sebuah mega event Internasional tetapi

Indonesia sampai saat ini belum terlihat melakukannya.

B. Implikasi Penyelenggaraan Asian Games 2018 Terhadap Nation Brand

Indonesia.

Penyelenggaraan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Indonesia selama dua

minggu di manfaatkan oleh Pemerintah Indonesia menjadi salah satu instrument

diplomasi publiknya untuk membangun Nation Brand. Berbagai macam Upaya

telah dilakukan untuk mengenalkan budaya, tradisi, pariwisata dan Identitas

Indonesia melalui Sport Mega event Asian Games tersebut. Hal ini sesuai dengan

pesan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo bahwa “Indonesia sedang

menyiapkan rencana Nation Branding, dan Asian Games 2018 menjadi salah satu

event utama untuk Nation Branding Indonesia”158

Berangkat dari hal tersebut, hasil dari upaya diplomasi publik Indonesia

melalui penyelenggaran Asian Games 2018 untuk membangun Nation Brand dapat

diukur dari dua aspek yaitu Tourist Arrival dan Foreign Direct Investment159. Jika

kedua hal tersebut cenderung membaik, dan meningkat ke arah yang positif, maka

upaya Nation Branding yang dilakukan Indonesia dapat dikatakan sukses. Oleh

karenanya implikasi penyelenggara Asian Games 2018 terhadap Nation Brand

akan dihitung dari kedua aspek tersebut.

158
Situs resmi Kantor Staf Presiden, “Asian Games 2018 sebagai Nation Branding”.
Diakses dari http://ksp.go.id/asian-games-2018-sebagai-nation-branding/ Pada 07/12/2019.
Pukul 15:51
159
“Nation Branding Explained”, di akses dari,
https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 10/12/19. Pukul :
21.00

91
1. Tourist Arrival

Melihat implikasi dari sebuah mega event olahraga terhadap Nation Brand

negara yang menjadi tuan rumah salah satunya dengan menggunakan Tourist

Arrival atau Kedatangan Wisatawan asing pada negara tuan rumah tersebut.

Seorang wisatawan mancanegara memiliki beraneka macam alasan untuk

mengunjungi negara lain, salah satu alasan yang banyak ditemukan yaitu karena

negara tujuannya memiliki Nation Brand yang baik. Maka setiap negara-negara

didunia akan berlomba – lomba meningkatkan Nation Brandnya dari segala macam

aspek, Pariwisata, budaya, pemerintah, ekspor impor, dan lain sebagainya untuk

menarik minat dan meningkatkan kunjungan wisatawan asing. Dan salah satu yang

mengaplikasikan hal tersebut adalah Indonesia.

Dalam memaksimalkan kesempatan Indonesia saat menjadi tuan rumah

Asian games 2018 untuk membangun Nation Brandnya, Berbagai macam upaya

diplomasi publik telah dilakukan demi memperkenalkan ke masyarakat dunia

budaya, warisan, kemampuan terlebih pariwisatanya. Dalam melihat keberhasil dari

upaya yang dilakukan Indonesia tersebut dapat diukur dari Jumlah Tourist Arrival

sesudah penyelenggaraan, yang kemudian akan dibandingkan dengan Data Tourist

Arrival sebelum-sebelumnya.

Sebelumnya, pada Bab II penelitian ini telah disajikan data terkait Tourism

Arrival Indonesia dari Tahun 2014 Hingga Juli Tahun 2019. Dan secara umum,

Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia meningkat

setiap tahunnya. Pada Tahun 2014, Jumlah kedatangan Wisman ke Indonesia

sebesar 9.435.411 yang kemudian meningkat 10,29% menjadi 10.406.759 di tahun

92
2015. Pada Tahun 2016 tercatat kedatangan wisman ke Indonesia meningkat

10.69% dari tahun sebelumnya yaitu 11.519.275 dan di tahun 2017 kembali

meningkat jauh sekitar 21,88% di angka 14.039.799 dari tahun sebelumnya.

Kemudian di tahun 2018 saat Penyelenggaraan Asian Games dilakukan ternyata

pariwisata Indonesia kembali meningkat 12,61% di angka 15.810.305160.

Lalu, untuk mengetahun apakah peningkatan kunjungan wisman ke

Indonesia pada 2018 dikarenakan event Asian Games. Hal ini di pertegas oleh

Jubilar Paskoro,

“Kan disini kamu bilang Nation Branding, karena kamu lagi


dikemenpar berarti hanya melihat dari tourism arrival. Touris
arrival nya nanti kamu bisa ukur dari data nya BPS/Kemenpar liat
di agustus-september 2018 dan pelajari konteks trendnya dari
tahun-tahun sebelumnya. Misalkan kamu ambil dari 5 tahun
terakhirlah dari 2015. Berarti kamu pelajari data 15 16 17 18 19.
Kalo misalkan ada trend naik di 2018 agustus - september naik
dibandingkan 5 tahun sebelumnya dan ini pergerakan yang tidak
biasa. Berarti gara-gara asian games nya dan itu berarti berhasil kalo
kamu tadi ukur dari tourism arrivalnya”161.

Dari penjelasan pak Jubilar tersebut, Ia mengatakan jika ingin melihat

Dampak Asian Games harus menfokuskannya ke bulan dilaksanakannya event

tersebut, yaitu pada bulan Agustus dan November. Kemudian, dari data yang

didapatkan apakah dari tahun- tahun sebelumnya apakah wisman yang datang ke

Indonesia tepatnya pada bulan Agustus dan September memiliki peningkatan yang

signifikan khususnya pada tahun 2018 yaitu waktu pelaksanaan Event tersebut.

160
Situs Resmi Kementrian Pariwisata Indonesia. Jumlah Kunjungan Wisatawan Manca
Negara Tahun 2016, 2017, 2018. Jakarta. Diakses dari
http://www.kemenpar.go.id/categories/statistik-wisatawan-mancanegara Pada 15/12/2019
pukul 22:00
161
Wawancara dengan Pak Jubilar Paskoro

93
Kemudian dari data yang di Olah peneliti, ternyata pada setiap tahun

perkembangan kunjungan wisman ke Indonesia khususnya pada bulan Juli,

Agustus, dan September terus menerus meningkat setiap tahunnya, Kecuali pada

bulan juli 2019 yang menurun 2,15% dibanding bulan Agustus 2019. Seperti

terlampir pada table berikut :

Tabel IV.2.1: Data perkembangan Wisman ke Indonesia pada juli-september (2014-

2019)

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA


PADA JULI-SEPTEMBER (2014-2019)

NO TAHUN JULI AGUSTUS SEPTEMBER

1 2014 777,210 826.821 791.296


2 2015 877.584 +(12,91%) 911.704 +(10,27%) 920.128 +(16,28%)
3 2016 1.032.741 +(17,68%) 1.031.986 +(13,19%) 1.006.653 +(9,40%)
4 2017 1.370.591 +(32,71%) 1.393.243 +(35,01%) 1.250.231 +(24,20%)
5 2018 1.547.231 +(12,89%) 1.511.021 +(8,45%) 1.370.943 +(9,66%)
6 2019 1.483.792 -(2.15%) 1.557.712 +(3,09%) 1.400.369 +(2,15%)
Sumber : Data Statistik Kemenpar yang diolah oleh peneliti

Dari data tersebut terlihat bahwa pada bulan Juli, Agustus , September 2018.

Terjadi peningkatan kunjungan wisman lagi ke Indonesia jika dibandingkan pada

tahun 2017, walaupun tidak sebesar pada tahun 2016 ke 2017. Salah satu penyebab

meningkatnyak Kunjungan wisman pada periode tersebut di tahun 2018 tentunya

karena bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Games di Indonesia. Tetapi,

Peningkatan yang terjadi di 2018 cenderung tidak begitu berbeda dengan trend-

trend sebelumnya, sejak tahun 2015-2019 faktanya pada periode juli, agustus dan

September Kunjungan wisatawan mancanegara memang selalu meningkat. Jadi

dapat disimpulkan bahwa Penyelenggaraan Asian Games 2018 tidak berimplikasi

besar pada Tourist Arrival Indonesia.

94
Selain itu juga, Tercatat bahwa target-target kunjungan wisman saat

Penyelenggeraan Asian Games yang diharapkan akan berdampak pada Industri

pariwisata sebagian besar tidak tercapai. Dalam pemaparan INASGOC, Pemerintah

Indonesia dalam hal ini kementerian pariwisata beserta INASGOC menargetkan

wisman saat penyelenggaraan Asian games sebesar 170.000 yang terbagi atas Atlet

10.000, Official 5000, Media, 5000 dan penonton 150.000162. Dipaparkan juga

bahwa metode penghitungan untuk pembuatan target jumlah Atlet, Official dan

media menggunakan referensi Asian Games tahun 2014 di Korea Selatan dan

Distribusi jumlah penonton dihitung berdasarka komposisi jumlah wisman yang

sekarang ada di Kemenpar.

Adapun Target wisman per negara tercatat ditargetkan sebanyak 45 Negara,

dan 5 negara yang diharapkan mendatangkan wisman terbanyak adalah Malaysia

dengan target 929 (Atlet, Official dan media) dan 45.148 (Penonton), Singapore

dengan target 611 (Atlet, Official dan media) dan 30.813 (Penonton), China dengan

target 1872 (Atlet, Official dan media) dan 26.605 (Penonton), Jepang dengan target

1.503 (Atlet, Official dan media) dan 7.090 (Penonton) dan di posisi ke 5 teratas

ada India dengan target 1.078 (Atlet, Official dan media) dan 6.883 (Penonton)163.

Hasil dari target-target yang telah di buat tersebut faktanya tidak mudah

untuk di Capai, dilansir dalam buku seri keempat serial Menakar Dampak Ekonomi

dan Sosial Penyelenggaraan Asian Games 2018, yaitu pemanfaatan Big Data yang

di terbitkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan

162
INASGOC, “Dampak Asian Games terhadap sektor Pariwisata, Kunjungan wisatawan
Mancanegara dan Perolehan Devisa”, 2018.
163
INASGOC, “Dampak Asian Games terhadap sektor Pariwisata, Kunjungan wisatawan
Mancanegara dan Perolehan Devisa”, 2018.

95
Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) memaparkan bahwa selama

Penyelengaraan Asian Games 2018 berlangsung, Jumlah pengunjung wisman

tercatat sebanyak 78.854 orang dengan jumlah total kunjungan ke venue Asian

Games 2018 sebanyak 267.141 kunjungan. Artinya setiap wisatawan mancanegara

yang berkunjung ke Asian Games 2018 melakukan kunjungan ke Venue Asian

Games Rata-rata sebanyak 3-4 kali.

Adapun tercatat 5 negara asal wisman terbanyak antara lain China dengan

10.375 orang, Jepang 10.038 orang, Korea 7.443 orang, Malaysia 5.244 Orang dan

India 5.001 Orang164. Adapun banyaknya jumlah wisman dari negara tersebut

karena beberapa sebab antara lain China, Jepang dan korea memiliki jumlah Atlet

serta Official yang cukup besar selain itu juga antusiasme penonton juga cukup

tinggi terlebih china yang akan menjadi tuan rumah Asian Games selanjutnya.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa target 150.000 kunjungan

wisawatawan mancanegara saat penyelenggaraan Asian Games yang dibuat oleh

INASGOC dan KEMENPAR faktanya hanya mampu tercapai 52,6% dari target

awal yaitu sebesar 78.854. Hal ini dipertegas oleh Ketua Tim Pelaksana Visit

Wonderful Indonesia, Hariyadi Sukamdani. Ia mengatakan bahwa “Asian Games

2018 tidak banyak mengatrol angka kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang

18 Agustus- 2 September 2019”165.

164
Kementerian PPN/Bappenas, “Buku seri ke IV : Menakar Dampak Ekonomi dan Sosial
Penyelenggaraan Asian Games 2018, yaitu pemanfaatan Big Data” Pp. 12
165
Yanita Petriella, “Asian Games 2018: Realisasi Berkah ke Industri Pariwisata di bawah
Ekspektasi” Bisnis .com (05/09/2018). Diakses dari
https://ekonomi.bisnis.com/read/20180905/12/835351/asian-games-2018-realisasi-berkah-ke-
industri-pariwisata-di-bawah-ekspektasi Pada 19/12/2019. Pukul 06:24

96
Hal ini juga diperkuat dari kegagalan Indonesia dalam mencapai target

wisman pada tahun 2018 yang awalnya oleh kemenpar ditargetkan sebanyak 17 juta

wisman yang mengharapkan Asian Games sebagai dongkraknya tetapi realitanya

dari data Kemenpar jumlah wisman hanya mencapai 15,8 juta jiwa. Hal ini tidak

sesuai harapan awal, faktanya Penyelenggaraan Asian games 2018 belum mampu

memberikan dampak yang signifikan pada sektor pariwisata Indonesia itu artinya

upaya pembangunan Nation Brand Indonesia melalui penyelenggaraan Asian

Games 2018 jika dilihat dari Aspek Tourist Arrival Nya dapat dikategorikan belum

berhasil.

2. Foreign Direct Invesment (FDI)

Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi asing langsung secara umum

diartikan arus modal internasional dimana sebuah perusahaan atau Individu dari

sebuah negara membuat, atau mendirikan perusahaan baru di negara lain166.

Pengertian ini kemudian lebih luas dijelaskan dalam worldbank yaitu Investasi

asing langsung mengacu pada aliran ekuitas investasi langsung dalam data

perekonomian. Hal tersebut menyajikan jumlah modal ekuitas, investasi kembali

pendapatan, dan modal lainnya. Investasi langsung adalah kategori investasi lintas

batas yang terkait dengan penduduk dalam satu perekonomian yang memiliki

kontrol atau pengaruh yang signifikan terhadap pengelolaan perusahaan yang

menetap di perekonomian lain. Kepemilikan 10 persen atau lebih dari saham biasa

166
Kenneth A. Froot. “Foreign Direct Investment” Chicago Univeristy of Chicago Press.
Pp. 1

97
dari saham voting adalah kriteria untuk menentukan keberadaan hubungan investasi

langsung167.

Dalam menentukan target negara yang akan dijadikan objek Investasi,

tentunya Investor dari berbagai negara akan melihat peluang serta efektivitas objek

investasinya/ salah satu alasan yang juga banyak ditemukan yaitu karena negara

tujuannya memiliki Nation Brand yang baik. Seperti yang juga dijelaskan

sebelumnya, bahwa Selain Tourist Arrival, FDI juga dapat dijadikan sebagai alat

untuk melihat keberhasilan upaya Nation Branding sebuah Negara. Semakin tinggi

FDI sebuah negara maka upaya Nation Branding sebuah negara dapat dikatakan

berhasil. Dalam hal ini, FDI akan dijadikan tolak ukur untuk melihat keberhasilan

Indonesia Dalam memaksimalkan kesempatan menjadi tuan rumah Asian games

2018 untuk membangun Nation Brandnya yang akan dijelaskan perkembangannya

sebelum dan sesudah penyelenggaraan Asian Games 2018.

Secara umum, Perkembangan Foreign Direct Investment Ke Republik

Indonesia mengalami kondisi yang fluktuatif setiap tahunnya hal ini terlihat pada

data yang disajikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). .Pada

Tahun 2015, tercatat bahwa Investasi asing langsung di Indonesia sebesar Rp.365.9

Triliun. yang kemudian meningkat menjadi Rp.396.9 Triliun di tahun 2016. Setelah

itu pada Tahun 2017 tercatat FDI ke Indonesia meningkat dari tahun sebelumnya

yaitu Rp. 430.5 Triliun. Kemudian di tahun 2018 saat Penyelenggaraan Asian

167
World Bank, “Indonesia – Foreign Direct Invesment” di akses dari
https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2018&locations=ID&start=2014
&year_high_desc=true pada 19/12/2019. Pukul 10:20

98
Games diselenggarakan ternyata FDI Indonesia justru menurun ke angka Rp.392.7

Triliun168.

Gambar IV.6 : Data Foreign Direct Investment (FDI) dan Domestic Direct Invesment
(DDI) Republik Indonesia Tahun 2015-2019

Sumber : Situs Resmi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

168
Situs Resmi BKPM diakses dari https://www.bkpm.go.id/id/statistik/investasi-
langsung-luar-negeri-fdi Pada 19/12/2019. Pukul 19:47

99
Dari data BKPM tersebut terlihat jelas bahwa di Tahun 2018 tidak ada

pergerakan FDI Indonesia ke arah yang lebih baik. Selain itu fakta lain terlihat dari

data yang disajikan oleh World Bank yang juga menggambarkan Fluktuatif FDI

Indonesia dari tahun ke tahun, dari data World Bank tercatat bahwa FDI Indonesia

tahun 2015 sebesar USD 19.779 Billion, Kemudian menurun drastis ditahun 2016

di angka USD 4.542 Billion, di tahun 2017 kembali meningkat menjadi USD 20.510

Billion. Dan ditahun di selenggarakannya Asian Games yaitu 2018 FDI Indonesia

kembali menurun di angka USD 20.008 Billion169.

Gambar IV.7 : Investasi Asing Langsung Republik Indonesia pada tahun 2015-2018

Sumber : Data World Bank (data.worldbank.org)

Dari data yang di dapatkan dari BKPM dan World Bank terkait Foreign

Direct Invesment (FDI) yang didapatkan Republik Indonesia sebelum dan setelah

penyelenggaraan Asian Games 2018 yaitu tahun 2015-2018 terlihat jelas bahwa

169
World Bank, “Indonesia – Foreign Direct Invesment” di akses dari
https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2018&locations=ID&start=2014
&year_high_desc=true pada 19/12/2019. Pukul 20:30

100
tidak ada pergerakan FDI ke arah yang positif itu artinya Indonesia belum mampu

memaximakan kesempatannya saat menjadi Tuan rumah Asian Games 2018 untuk

membangun Nation Brand nya. Terbukti dari tidak adanya peningkatan FDI di

tahun 2018 bahkan cenderung menurun. Target BKPM pada 2018 yaitu sebesar Rp.

477.4 Triliun faktanya hanya mampu tercapai 82,3% di angka Rp.392.7 Triliun dan

Target BKPM di 2019 yaitu sebesar 483.7 Triliun faktanya hanya mampu tercapai

87,5% di angka 423.1 itu artinya lebih rendah dari FDI tahun 2017 yaitu Rp. 430.5

Triliun.

Dan Pada Tahun 2019 pun juga belum ada pergerakan nilai FDI Indonesia

yang begitu signifikan, Tercatat per Quarter 1 – Quarter 4 Tahun 2019, Indonesia

hanya mendapatkan Rp. 423.1 Triliun. Nilai ini meningkat dari tahun 2018 di

Quarter yang sama diangka Rp. 392.7 Triliun. Tetapi masih tidak lebih tinggi

dibandingnya Tahun 2017 yaitu ada di angka Rp. 430.5 Triliun. Ini Artinya,

Penyelenggaraan Asian Games 2018 belum memiliki dampak yang bisa

meningkatkan FDI Indonesia.

Tabel IV.2.2 : Data Perkembangan Foreign Direct Investment (FDI) Ke Republik


Indonesia pada Quarter I-Quarter III Tahun 2015-2019

PERKEMBANGAN INVESTASI ASING LANGSUNG KE INDONESIA


PADA Q1-Q4 (2015-2019)

TAHUN QUARTER I QUARTER II QUARTER III QUARTER IV TOTAL

2015 82.1 92.2 92.5 99.2 365.9


2016 96.2 99.4 99.7 101.3 396.6
2017 97.0 109.9 111.7 112.0 430.5
2018 108.9 95.7 89.1 99.0 392.7
2019 107.9 104.9 105.0 105.3 423.1
Sumber : Data BKPM yang diolah oleh Peneliti

101
Terkait pembahasan di atas mengenai implikasi Penyelenggaraan Asian

Games 2018 terhadap Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment Republik

Indonesia sebagai negara tuan rumah, Dapat disimpulkan bahwa Upaya Indonesia

dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 sebagai Instrumen diplomasi publiknya

dalam membangun Nation Brand belum mendapatkan hasil yang positif. Hal ini

terbukti dari data yang dijelaskan sebelumnya bahwa target yang telah dibuat

pemerintah terkait Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment keduanya tidak

tercapai Dan data statistic kedua tolak ukur tersebut jika dibandingkan tahun

sebelum dan setelah penyelenggaraan Asian Games tidak menggambarkan

peningkatan yang signifikan meskipun penyelenggaraannya berjalan dengan

sukses.

Hal ini menjadi sebuah hal yang cukup menarik perhatian, pasalnya

dibeberapa negara yang berhasil memanfaatkan kesempatan menjadi tuan rumah

mega event untuk membangun Nation Brandnya terlihat peningkatan yang

signifikan. Seperti saat Filipina menjadi tuan rumah Miss Universe 2016 yang juga

di manfaatkan untuk membangun Nation Brandnya, tercatat bahwa Filipina

berhasil meningkatkan Tourist Arrival dari 5.967.005 wisatawan sebelum

penyelenggaraan menjadi 6.620.908 setelah penyelenggaraan dan hasil itu melebihi

target pemerintah dan Foreign Direct Invesmentnya meningkat 21,4% dari tahun

sebelum adanya penyelenggaraan Miss Universe tersebut170.

Alif Daffa S.D, “Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation
170

Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017” Skripsi S1 Fisip
UIN Jakarta, Tahun 2018.

102
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menjadi Tuan Rumah sebuah Mega event Internasional merupakan

momentum berharga sebuah negara untuk membangun Nation Brandnya. Hal ini

yang kemudian menjadi alasan mengapa setiap negara akan berusaha untuk

mendapatkan kesempatan tersebut. Seperti Afrika Selatan memanfaatkan event

Piala Dunia 2010 untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ia telah menjadi

kekuatan ekonomi baru dunia dan negara termaju di benua Afrika (Africa’s most

developed economy), Rusia yang juga memanfaatkan momentum event Piala Dunia

FIFA 2018 untuk meningkatkan Nation Branding nya, Tiongkok memanfaatkan

Olimpiade Beijing 2008 untuk menunjukkan, dengan laju pembangunannya yang

supercepat dan bukan hanya mega event olahraga contoh lain yaitu Filipina yang

memanfaatkan momentumnya sebagai Tuan rumah Miss Universe 2016 untuk

meningkatkan Nation Branding nya sebagai negara tujuan wisata Internasional.

Sama halnya dengan Indonesia, yang juga berusaha untuk memanfaatkan

Momentumnya sebagai Hosting Country Asian Games 2018 untuk membangun

Nation Branding nya.

Asian Games merupakan Sport mega Event terbesar di kawasan Asia dan

terbesar kedua di Dunia. Indonesia yang secara Geografis terletak dikawasan Asia

tenggara otomatis masuk dalam cakupan wilayah Asian Games. Di Setiap

penyelenggaraan Asian Games, Indonesia selalu berpartisipasi untuk mengirim

kontingen Atletnya, Tetapi sejak Asian Games I di New Delhi, India Tahun 1951

103
sampai Asia Games XVII di Incheon, Korea Selatan Tahun 2014, Indonesia hanya

mendapatkan satu kali kesempatan menjadi Tuan rumah yaitu Asian Games ke IV

Tahun 1962. Kemudian, Pada 2012 dalam proses bidding tuan rumah Asian Games

ke-18 Indonesia mengajukan Surabaya sebagai kota penyelenggara Asian Games

ke-18 yang rencananya akan diselenggarakan pada 2019 mendatang. Namun

Indonesia hanya meraih 14 dari 43 suara negara peserta OCA Sedangkan Vietnam

mendapatkan 29 suara dukungan. dalam general assembly yang digelar di Macau

pada November 2012171. Tetapi, pada tahun, pada 17 April 2014 perdana menteri

Vietnam Nguyen Than Dung menyatakan negaranya mundur sebagai tuan rumah

terkait alasan ekonomi. Akhirnya OCA pun bergerak cepat dan meminta kesediaan

Indonesia untuk menjadi Tuan Rumah Asian Games XVIII menggantikan

Vietnam172.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia, Indonesia

memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar 7.000 pulau yang

berpenghuni. Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra dan Papua merupakan pulau

utama di Indonesia. Selain itu Indonesia juga memiliki pulau-pulau kecil seperti

Bali, Karimunjawa, Gili dan Lombok yang merupakan tujuan wisata lokal maupun

internasional. Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta, yang terletak di Pulau

Jawa173. Selain itu Indonesia juga terkenal sebagai negara yang kaya akan

171
Roz/a2s, Indonesia Kalah dari Vietnam untuk Jadi Tuan Rumah Asian Games 2019,
detiksports, http://sport.detik.com/read/2012/11/08/191644/2086466/82/indonesia-kalah-
darivietnam-untuk-jadi-tuan-rumah-asian-games-2019, diakses pada 19 November 2019.
172
Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 370-371
173
Situs Resmi Konsulat Jendral Republik Indonesia Frankfurt, Diakses dari
https://www.indonesia-frankfurt.de/pendidikan-budaya/sekilas-tentang-budaya-indonesia/.
Pada 29/11/2019 pukul 19:52

104
Kebudayaannya, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas

berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku

bangsa174. Namun di sisi lain, kekayaan kebudayaan, keberagaman suku, budaya,

kekayaan alam dan pariwisata Indonesia masih belum dimaksimalkan Indonesia

untuk mendapatkan eksposur global dan membangun Nation Brandnya. Hal ini

terlihat dari survei Anholt-GFK Roper, di tahun 2016 Indonesia hanya menduduki

posisi 40 dalam peringkat Nation Brand Index. Posisi ini merupakan yang terendah

dibandingkan negara-negara pesaing terdekat seperti Thailand (peringkat 31),

Singapura (24), India (30), dan Cina (25).175 Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia

merasa perlu untuk membangun Nation Brandnya, Upaya yang dilakukan

Indonesia untuk membangun Nation Brandnya salah satunya dengan

memaksimalkan kesempatannya saat menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018

sebagai instrument diplomasi publiknya.

Terkait penelitian ini, Upaya-upaya yang telah dilakukan Indonesia untuk

membangun Nation Brandnya sudah terlihat dari sebelum penyelenggaraan Asian

Games 2018. Seperti, Upaya Indonesia yang terlihat jelas pada Logo dan Maskot

yang dipilih langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. Logo

dan Maskot Asian Games 2018 ini sangat jelas menampakkan upaya untuk

meningkatkan Nation Brand dari Elemen Culture & Heritage.

174
Situs Resmi KOMINFO, Diakses dari
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/Indonesia+Miliki+Kekayaan+dan+Keanekar
agaman+Budaya/0/berita_satker Pada 29/11/2019 pukul 22:50
175
Situs Resmi Kemenpar, Diakses dari http://www.kemenpar.go.id/asp/index.asp
Diakses pada 10/06/19. Pukul 13:15

105
Selain itu juga, Upaya Diplomasi lain terlihat saat proses promosi Asian

games 2018. Terlihat jelas bahwa Indonesia juga menyisipkan promosi pariwisata

saat menyelenggarakan promosi-promosi Asian Games khususnya pada promosi

luar negerinya. Lewat KBRI, promosi Asian Games 2018 juga dilaksanakan di

berbagai negara dengan beraneka ragam kegiatan.

Upaya lain yaitu Pemerintah Indonesia menyiapkan paket wisata khusus

saat Asian Games dan menggunakan strategi khusus promosi pariwasata saat Asian

games denganmenggunakan beberapa media untuk memperkenalkan dan

menampilkan kekayaan alam, budaya dan destinasi-destinasi Pariwisata Indonesia.

Hal ini terlihat dari di rilisnya Billboard, dan Official Music Vidio Asian Games

2018 yang berjudul “Bright As The Sun” oleh panitia penyelenggara Asian Games

2018 di media social resmi mereka. Yang berlatar belakang destinasi wisata,

kekayaan alam Indonesia, budaya Indonesia serta Ikon Jakarta dan Palembang.

Upaya selanjutnya terlihat dalam pelaksanaan Torch Relay Asian Games

yang dibawa ke sejumlah kota besar di Indonesia. Hal ini juga kemudian

dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mengenalkan destinasi-destinasi wisata yang

ada di Indonesia karena akan melewati sejumlah tempat wisata popular di Indonesia

seperti Kepulauan seribu, Raja ampat, danau toba, dll.

Selain itu, Upaya Indonesia juga sangat terlihat saat penyelenggaraan Asian

Games 2018. Pada pembukaan Asian Games 2018 pemerintah Indonesia berusaha

memanfaatkannya dengan menampilkan secara maksimal promosi budaya dan

pariwisatanya. Hal ini terlihat dari pemutaran Vidio saat pembukaan yang

menampilkan destinasi pariwisata Indonesia, yang tidak kalah menarik saat

106
pembukaan Indonesia menampilkan tarian dari berbagai macam daerah Indonesia

dari sabang sampai merauke, dan lain sebagainya. Selain itu pada pembukaan Asian

Games juga di bagi ke beberapa segmen yang diberi nama beberapa elemen alam

dan tercatat ada 21 macam tarian dari sabang sampai merauke yang ditampilkan.

Hal lai yang juga menjadi upaya Pemerintah Indonesia untuk membangun

Nation Brandnya melalui dimensi pariwisata adalah meluncurkan bus Wonderful

Asian Games sebanyak 100 bus, terdiri dari 64 bus Trans Jakarta, 20 Damri Airport

Bus, dan 16 shuttle bus Blue Bird. Keunikannya yaitu bus yang berlogo Wonderful

Indonesia dan Asian Games 2018 di Monas yang akan digunakan wara wiri

sepanjang penyelenggaraan Asian games 2018. Hal lain yang juga termasuk dalam

upaya Indonesia untuk mengenalkan pariwisatanya dengan didirikannya booth-

booth kementerian pariwisata di Venue Asian Games 2018 yang menyajikan

informasi mengenai paket pariwisata dan destinasi pariwisata yang ada di

Indonesia.

Terakhir, Upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia juga terlihat dari

adanya pertunjukkan tarian tradisional dan atraksi seni tradisional di Athlete Village

(Wisma Atlet) Asian Games 2018 yang ada di Kemayoran. Setiap malam, para atlet

dari seluruh negara peserta disajikan dengan berbagai macam hiburan berupa

penampilan budaya Indonesia. Ada pun upaya lain terlihat dari kebijakan

Pemerintah DKI Jakarta sebagai tuan rumah, Hal ini terlihat dari kebijakan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta yang menyiapkan paket

wisata budaya gratis mengenal budaya betawi yang ada di Jakarta . Paket ini

107
disediakan untuk para atlet, Official maupun delegasi Asian Games 2018 dari

seluruh negara peserta.

Upaya-Upaya tersebut telah dijelaskan secara kompherensif dalam

penelitian ini, dan menurut peneliti upaya tersebut merupakan upaya diplomasi

publik Indonesia untuk memanfaatkan momentumnya saat menjadi tuan rumah

mega event Asian Games 2018. Terlihat jelas bahwa upaya-upaya tersebut untuk

semata-mata mengenalkan tradisi, budaya, pariwisata dan kekayaan Alam

Indonesia. Itu berarti pada upaya tersebut juga termasuk upaya untuk membangun

Nation Brandnya terutama dari dimensi Culture, Heritage & Tourism..

Dalam penelitian ini, Peneliti berupaya melihat implikasi dari upaya-upaya

Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 untuk membangun Nation

Brandnya. Dalam melihat keberhasilannya upaya Nation Branding Republik

Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018, dapat diukur dari 2 aspek

yaitu Tourist Arrival dan Foreign Direct Investment176. Jika kedua aspek tersebut

mengalami peningkatan yang signifikan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan

tahun- tahun sebelum penyelenggaraan mega event di selenggarakan maka dapat

disimpulkan bahwa Upaya Negara tuan rumah dalam membangun Nation Brand

nya tersebut dapat dikategorikan berhasil begitu juga sebaliknya jika tidak

mengalami peningkatan yang signifikan bahkan menurun maka dapat disimpulkan

bahwa upaya Nation Branding negara tersebut dikategorikan belum berhasil.

176
“Nation Branding Explained”, di akses dari,
https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 10/12/19. Pukul :
21.00

108
Tolak ukur yang pertama yaitu Tourist Arrival dengan melihat Kunjungan

Wisatawan Mancanegara yang datang ke Indonesia sebelum dan sesudah

penyelenggaraan Asian Games 2018 terutama di waktu diadakannya Asian Games

yaitu sekitar Juli, Agustus dan September . Secara umum menurut data kementerian

pariwisata, Pada Tahun 2014, Jumlah kedatangan Wisman ke Indonesia sebesar

9.435.411 yang kemudian meningkat 10,29% menjadi 10.406.759 di tahun 2015.

Pada Tahun 2016 tercatat kedatangan wisman ke Indonesia meningkat 10.69% dari

tahun sebelumnya yaitu 11.519.275 dan di tahun 2017 kembali meningkat jauh ke

14.039.799 yaitu sekitar 21,88% dari tahun sebelumnya. Kemudian di tahun 2018

saat Penyelenggaraan Asian Games dilakukan ternyata pariwisata Indonesia

kembali meningkat 12,61% di angka 15.810.305177. Kemudian jika Fokus melihat

pergerakan 3 bulan durasi penyelenggaraan Asian Games 2018 yaitu Juli, Agustus

dan September dari data yang di Olah peneliti yang juga diijelaskan pada bab IV,

ternyata pada setiap tahun perkembangan kunjungan wisman ke Indonesia

khususnya pada bulan Juli, Agustus, dan September terus menerus meningkat setiap

tahunnya dari tahun 2014, Kecuali pada bulan juli 2019 yang menurun 2,15%

dibanding bulan juli 2018.

Tetapi, didata yang sama juga terlihat Indonesia gagal dalam mencapai

target wisman pada tahun 2018 yang awalnya oleh kemenpar ditargetkan sebanyak

17 juta wisman yang mengharapkan Asian Games sebagai dongkraknya tetapi

realitanya dari data Kemenpar jumlah wisman hanya mencapai 15,8 juta jiwa. Hal

177
Situs Resmi Kementrian Pariwisata Indonesia (2019). Jumlah Kunjungan Wisatawan
Manca Negara Tahun 2016, 2017, 2018. Jakarta. Diakses dari
http://www.kemenpar.go.id/categories/statistik-wisatawan-mancanegara Pada 15/12/2019
pukul 22:00

109
ini tidak sesuai harapan awal, faktanya Penyelenggaraan Asian games 2018 belum

mampu memberikan dampak yang signifikan pada sektor pariwisata Indonesia itu

artinya upaya membangun Nation Brand Indonesia melalui penyelenggaraan Asian

Games 2018 jika dilihat dari Aspek Tourist Arrival Nya dapat dikategorikan belum

berhasil. Hal lain juga terlihat dari tidak tercapainya target yang dibuat oleh

kemenpar dan INASGOC sebanyak 150.000 pengunjung wisawatawan

mancanegara, faktanya hanya mampu tercapai sebesar 78.854 sekitar 52,6% dari

target awal.

Tolak ukur yang kedua yaitu Foreign Direct Investment/ Investasi asing

langsung dengan melihat jumlah FDI sebelum dan sesudah penyelenggaraan Asian

Games 2018. Dari data BKPM Secara umum, Perkembangan Foreign Direct

Investment Ke Republik Indonesia mengalami kondisi yang fluktuatif setiap

tahunnya hal ini terlihat pada data yang disajikan oleh Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM). .Pada Tahun 2015, tercatat bahwa Investasi asing

langsung di Indonesia sebesar Rp.365.9 Triliun. yang kemudian meningkat menjadi

Rp.396.9 Triliun di tahun 2016. Setelah itu pada Tahun 2017 tercatat FDI ke

Indonesia meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 430.5 Triliun. Kemudian di

tahun 2018 saat Penyelenggaraan Asian Games diselenggarakan ternyata FDI

Indonesia justru menurun ke angka Rp.392.7 Triliun, walapun terjadi peningkatan

di 2019 sebesar 52,3% diangka Rp.423.1 Triliun tetapi masih belum lebih tinggi

dari 2017 yang notabene tidak ada kegiatan mega event178.

178
Situs Resmi BKPM diakses dari https://www.bkpm.go.id/id/statistik/investasi-
langsung-luar-negeri-fdi Pada 19/12/2019. Pukul 19:47

110
World Bank yang juga menggambarkan Fluktuatif FDI Indonesia dari tahun

ke tahun, dari data World Bank tercatat bahwa FDI Indonesia tahun 2015 sebesar

USD 19.779 Billion, Kemudian menurun drastis ditahun 2016 di angka USD 4.542

Billion, di tahun 2017 kembali meningkat menjadi USD 20.510 Billion. Dan ditahun

di selenggarakannya Asian Games yaitu 2018 FDI Indonesia kembali menurun di

angka USD 20.008 Billion179.

Dari data yang di dapatkan dari BKPM dan World Bank terkait Foreign

Direct Invesment (FDI) yang didapatkan Republik Indonesia sebelum dan setelah

penyelenggaraan Asian Games 2018 yaitu tahun 2015-2018 terlihat jelas bahwa

tidak ada pergerakan FDI ke arah yang positif itu artinya Indonesia belum mampu

memaximakan kesempatannya saat menjadi Tuan rumah Asian Games 2018 untuk

membangun Nation Brand nya. Terbukti dari tidak adanya peningkatan FDI di

tahun 2018 bahkan cenderung menurun. Serta target BKPM pada 2018 yaitu

sebesar Rp. 477.4 Triliun faktanya hanya mampu tercapai 82,3% di angka Rp.392.7

Triliun dan itu artinya lebih rendah dari FDI tahun 2017 yaitu Rp. 430.5 Triliun.

Dan Pada Tahun 2019 pun juga belum ada pergerakan nilai FDI Indonesia

yang begitu signifikan, Tercatat per Quarter 1 – Quarter 4 Tahun 2019, Indonesia

hanya mendapatkan Rp. 423.1 Triliun. Nilai ini meningkat dari tahun 2018 di

Quarter yang sama diangka Rp. 392.7 Triliun. Tetapi masih tidak lebih tinggi

dibandingnya Tahun 2017 yaitu ada di angka Rp. 430.5 Triliun. Ini Artinya,

179
World Bank, “Indonesia – Foreign Direct Invesment” di akses dari
https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2018&locations=ID&start=2014
&year_high_desc=true pada 19/12/2019. Pukul 20:30

111
Penyelenggaraan Asian Games 2018 belum memiliki dampak yang bisa

meningkatkan FDI Indonesia.

Dari data yang telah didapatkan terkait belum adanya peningkatan yang

signifikan dari kedua aspek yang dijadikan tolak ukur yaitu Tourist Arrival dan

Foreign Direct Invesment bahwa upaya Indonesia dalam Penyelenggaraan Asian

Games 2018 sebagai Instrumen diplomasi publik untuk membangun Nation

Brandnya dapat disimpulkan belum berhasil. Upaya tersebut dinilai belum berhasil

karena target-target yang dibuat oleh pemerintah tidak tercapai

B. Saran

Strategi Nation Branding yang telah dilakukan Indonesia dalam

membangun Nation Brandnya melalui penyelenggaraan Asian Games 2018

sebenarnya sudah cukup masif, Tetapi sayangnya masih banyak upaya-upaya yang

masih harus dimaksimalkan. Seperti, promosi Asian Games yang perlu di perluas,

Promosi paket wisata harus ditambah dan diinfokan melalui semua media, serta

yang paling penting harus adanya kampanye Nation Brand pasca Asian Games

untuk memberitahukan ke dunia bahwa Indonesia telah melaksanakan tugas sebagai

Tuan rumah dengan baik dan mampu mendapatkan Eksposur Global. Indonesia

harus lebih sering mengambil kesempatan untuk menjadi tuan rumah mega event

Internasional apapun itu untuk terus memasifkan upaya Nation Branding nya

112
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Higham, J.E.S. And Hinch, T.D. Sport and tourism : Globalization, Mobility and
Identity. Oxford : Elsevier Butterworth-Heineman, 2009.

H. Marpaung dan B. Herman. Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta. 2002.

INASGOC. Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games.


Jakarta.2018

Leonard, Mark. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre.
2002.

Melissen, Jan. Public Diplomacy Between Theory and Practice. In : J. Noya (ed).
The Present and Future of Public Diplomacy : A European Perspective.
California: Rand Corporation. 2006.

John W. Creswell. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed


Methods Design. California : Safe Publications. 1998.

Mas’oed, Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi.


Jakarta : LP3ES. 1994.

M. Hasyim. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Peneliti UI. 1995.

Modelski, George (Eds.). The New Emerging Forces, Documents on the Ideology
of Indonesia Foreign Policy. Canberra: Department of International
Relations, Research School of Pasific Studies. The Australian National
University, 1963.

Muchsin, Ayoeb. Diplomasi: Teori dan Praktek serta Kasus-kasus. Jakarta: UIN
Jakarta, 2013.

Murrow, E. Introduction : Why public Diplomacy?. The Foreign Policy centre,1.


2002.

Peter, Lewis. A History of Modern Indonesia Since C.1300, Second Edition.


MacMillan, 1982.

Ricklefs, M. C. A History of Modern Indonesia Since C.1300, Second Edition.


MacMillan, 1991.

Roche, M. Mega-events and modernity: Olympics and expos in the growth of


global culture. London: Routledge, 2000.

cxiii
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
2008.

Suratman, Tono. Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21. Jakarta: Rajawali pers,
2016.

Simon Anholt. Competitive Identity. Basingstoke : Palgrave Macmillan. 2007.

Taylor, Jean Gelman. Indonesia : People and Histories. New haven and London :
Yale University Press 2003, 1991.

Watson, Adam. Diplomacy: The Dialogue between States [buku on-line]. Prancis:
Routledge,2005; tersedia di https://doi.org/10.1177/004711788200700408;
Internet; diunduh pada 24 Oktober 2019

Kementerian PPN/Bappenas, “Buku seri ke IV : Menakar Dampak Ekonomi dan


Sosial Penyelenggaraan Asian Games 2018, yaitu pemanfaatan Big Data”

Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI)-


Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) (Jakarta: Sekretariat
republic Indonesia,1992) Hal.28

Sekretariat Negara Republik Indonesia., Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung
Karno (Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, Pusat Pengelolaan
Komplek Gelora Bung Karno, 2004),

Komite Olahraga Nasional Indonesia. Sejarah perjalanan Koni 1934-2019.


(Jakarta : Gedung Direksi GBK, 2019)

“The Next great empire”. Futures 14 (1): 47-61. Pavan K. Varma, Becoming
Indian, The Unfinished Revolution Of Culture and Identity, Penguin Group
USA, Inc. Hlm. 125.

Pauker, Ewa T., “GANEFO : Sports and Politics In Djakarta”. Asian Survey, Juli
1964, hlm.9.

Rizky Jonathan, Diplomasi Publik Rusia Melalui Penyelenggaraan Piala Dunia


Fifa (Fédération Internationale De Football Association) 2018 Rusia
Dalam Meningkatkan Nation Branding Rusia. Skripsi(S1) thesis, FISIP
UNPAS. 2019.

Alif Daffa S.D “Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation
Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada
Tahun 2017” Skripsi S1 Fisip UIN Jakarta, Tahun 2018.

cxiv
Jurnal

Allmers, S. and Maennig, W, “Economic impacts of the FIFA Soccer World Cups
in France 1998, Germany 2006, and outlook for South Africa 2010”,
Eastern Economic Journal, Vol. 35 No. 4, TB: 2009, L: 500-519 [jurnal
on-line].

Bessie, Juita L.D . “Implementasi E-Commerce Dalam Industri Pariwisata”,


Journal of management (SME’s), Vol. 8, No.1, TB: 2019, L: 45-62.
Indonesia: Universitas Nusa Cendana Kupang

Claristy,” Kampanye “wonderful Indonesia” sebagai Nation Branding Indonesia:


Optimalisasi terhadap media kampanye yang digunakan”, Jurnal Fisip UI,
2016.

David Black.” The Symbolic Politics of Sport Mega-Events: 2010 in Comparative


Perspective” Journal of Political Studies, vol. 34, No. 3, TB: 2007, L” 76-
216 [jurnal on-line].

F. Woo Yee. “Nation Branding : What is being branded?”, Journal of Vacation


Marketing. Vol. 12, No. 1, TB: 2006, L: . 5-14. [jurnal on-line].

Kenneth A. Froot. Foreign Direct Investment. Chicago Univeristy of Chicago


Press. 2016

Lutan, Rusli, “Indonesia and the Asian Games: Sport, Nationalism and the ‘New
Order’, Sport in Society: Cultures, Commerce, Media, Politics”, Vol. 8,
No.3, TB: 2005, L 414-424, [jurnal on-line]; tersedia di DOI:
10.1080/17430430500249175

Panagiotopoulou, R, “Nation Branding and the Olympic Games: New media


images for Greece and China”, The International Journal of the History of
Sport, Vol. 29 No. 16, TB: 2012, L: 23-43

Rahayu, Amin. “Asian Gamed IV 1962 di Jakarta: Motivasi dan Capaiannya”,


Jurnal sejarah, Vol.2, No.1, Juni:2018 [jurnal on-line]; tersedia di
https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/view/48. Pada
05/11/2019. Pukul 22:32

Sevket, Akyildiz, “Olympic Culture in Soviet Uzbekistan 1951-1991 :


International Prestige and local Heroes”, The SOAS Journal of Graduate
Research, Vol.3, Maret 2011, L:4-5.

Simon, Anholt. “Nations-Brands of the twenty-first Century”. Journal of Brand


Management, Vol. 5, No. 6. TB:1998. L:395-406 [jurnal on-line]

cxv
Rahayu, Sri dan Reni Kristina Arianti, “Persepsi National Branding Sebagai
Upaya Meningkatkan Kinerja Ekspor Jepang Dan Australia”. TB:2014,
L:2, [jurnal on-line]; tersedia di
http://jurnal.kemendag.go.id/index.php/bilp/article/view/82/48.pdf;
Internet diunduh pada 1 Desember 2019.

Volcic, Zala dan Mark Andrejevic, “Nation branding in the era of commercial
nationalism”. Journal of Communication. TB: 2011, L: 1-22.

Mithlesh K. Singh Sisodia., “India and the Asian Games: From Infancy to
Maturity”, kumpulan artikel dalam: Sport, Nationalism and Orientalism
the Asian Games (London and New York: Routledge, Taylor & Francis
Group, 2007), hlm. 2

Achmad Rifqi, Dandi Anugera, dan Syifa PF, Pariwisata Indonesia: Sejarah
Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Trend Produk dan Pasar,
Pemasaran Pariwisata 2015 (Bandung: Sekolah tinggi Pariwisata, 2015), p.
13-14, tersedia di www.scribd.com diakses tanggal 30 November 2019
pukul 02:17

Berita

Ariandono. “Prestasi Indonesia di Asian Games”, diterbitkan pada 19 Januari


2018 [berita on-line], tersedia di
https://asiangames.tempo.co/read/1052154/prestasi-indonesia-di-asian
games /full&view =ok. Internet; diakes pada 20 November 2019.

BBC. “Kurang dana, vietnam tarik diri dari Asia Games”, diterbitkan pada 18
April 2019 [berita on-line], tersedia di
https://www.bbc.com/indonesia/olahraga/2014/04/140418_vietnam_asiaga
mes. Internet; diakses pada 20 November 2019.

Berita Satu. “Faktor Tuan Rumah Jadi Penentu”, diterbitkan pada 12 November
2011 [berita
on-line], tersedia di https://www.beritasatu.com/home/16978-faktor-tuan-
rumah-jadi-penentu.html pada 03/11/2019, Internet; diakses pada 20
November 2019.

Bona, “Promosi Asian Games 2018, Bandara Ukraina Adakan Tarian Tradisional”
Detik Travel, diterbitkan pada 19 Juni 2018 [berita on-line], tersedia di
https://travel.detik.com/travel-news/d-4073528/promosi-asian-games-
2018-bandara-ukraina-adakan-tarian-tradisional, Internet; diakses pada 8
Desember 2019.

Christian, Anju. "Makna di Balik Logo dan Maskot Anyar Asian Games 2018",
Kompas diterbitkan pada 28 Juli 2016 [berita on-line], tersedia di

cxvi
https://olahraga.kompas.com/read/2016/07/28/14181551/makna.di.balik.lo
go.dan.maskot.anyar.asian.games.2018.Internet; diakses pada 20
November 2019.

Detik. “Peningkatan Jumlah Turis dan Wisata Kreatif di Era Pemerintahan SBY”,
diterbitkan pada 18 Oktober 2014 [berita on-line], tersedia di
https://news.detik.com/berita/2722730/peningkatan-jumlah-turis-dan-
wisata-kreatif-di-era-pemerintahan-sby. Internet; diakses pada 20
November 2019.

Detik.”Indonesia di Asian Games 2014 target 9 medali emas ‘versus’ hasil akhir 4
medali emas”, diterbitkan pada 6 Oktober 2014 [berita on-line], tersedia
di https://sport.detik.com/sport-lain/d-2711208/indonesia-di-asian-games-
2014-target-9-medali-emas-versus-hasil-akhir-4-medali-emas, Internet;
diakes pada 20 November 2019.

Detik. “Indonesia Kalah dari Vietnam untuk Jadi Tuan Rumah Asian Games
2019”, diterbitkan pada 8 November 2012 [berita on-line], tersedia di
http://sport.detik.com/read/2012/11/08/191644/2086466/82/indonesia-
kalah-darivietnam-untuk-jadi-tuan-rumah-asian-games-2019, Internet:
diakses pada 19 November 2019.

Farkhan, Avicena. "Kilas Balik Capaian Indonesia pada Asian Games 1962",
Kompas diterbitkan pada 20 Juli 2018 [berita on-line], tersedia di
https://olahraga.kompas.com/read/2018/07/20/16200088/kilas-balik-
capaian-indonesia-pada-asian-games-1962. Internet; diakses pada 20
November 2019.

Ganest. “Promosikan Asian Games di Madrid, Stan Indonesia Berhasil Tarik 5


Ribu Pebisnis”, Jakartainsight.com, diterbitkan pada 26 Januari 2018
[berita on-line], tersedia di
http://jakartainsight.com/read/artikel/2018/01/24/1820/Promosikan-Asian-
Games-di-Madrid--Stan-Indonesia-Berhasil-Tarik-5-Ribu-Pebisnis,
Internet; diakses pada 8 Desember 2019.

Helmi Shemi, “21 Tarian dari Sabang Sampai Merauke Meriahkan Pembukaan
Asian Games”, IDN Times, diterbitkan pada 8 Agustus 2018 [berita on-
line], tersedia di https://www.idntimes.com/sport/arena/helmi/21-tarian-
dari-sabang-sampai-merauke-meriahkan-pembukaan-asian-games/full
,Internet: diakses pada 9 Desember 2019.
Kemenparekraf. “Tarian Ratoh Jaroe Aceh Bikin Pembukaan Asian Games
Makin Memukau” diterbitkan pada 19 Agustus 2019 [berita on-line],
tersedia di
http://www.kemenpar.go.id/post/news-tarian-ratoh-jaroe-aceh-bikin-
pembukaan-asian-games-makin-memukau, Internet; diakses pada 9
Desember 2019.

cxvii
Kemenparekraf, “Siaran Pers : Menpar Luncurkan Bus Wonderful Asian Games:
Direct Impact dan Media Value Asian Games” tersedia di
http://www.kemenpar.go.id/post/siaran-pers-menpar-luncurkan-bus-
wonderful-asian-games-direct-impact-dan-media-value-asian-games-.
Internet: diakses pada 10 Desember 2019.

Kumparan Sport. “Makna dibalik simbol wonderful indonesia”. Diterbitkan pada


1 Juli 2018 [berita on-line], tersedia di
https://kumparan.com/kumparantravel/makna-di-balik-simbol-wonderful-
indonesia-27431110790536084, , Internet; diakses Pada 2 Desember 2019.

Kumparan Sport. “1.000 Pelari Ramaikan Fun Run Asian Games 2018 di
Hangzhou, China”, diterbitkan pada 21 Mei 2018 [berita on-line], tersedia
di https://kumparan.com/kumparansport/1-000-pelari-ramaikan-fun-run-
asian-games-2018-di-hangzhou Internet: diakses pada 08 Desember 2019.

Latief. "Asian Games, Penting untuk "National Branding". Kompas, diterbitkan


pada 27 Februari 2018 [berita on-line], tersedia di
https://edukasi.kompas.com/read/2018/02/27/16185541/asian-games-
penting-untuk-national-branding. Pada 07/12/2019 pukul 16:05, Internet;
diakes pada 7 Desember 2019

Liputan 6. “Asian Games dari masa ke masa”, diterbitkan pada 18 Agustus 2018
[berita on-line], tersedia di
https://www.liputan6.com/health/read/3622017/asian-games-dari-masa-ke-
masa, Internet; diakses pada 20 November 2019.

Republika “Asian Games 1978, Kali ketiga Bangkok jadi Tuan Rumah”,
diterbitkan pada 13 Maret 2018 [berita on-line], tersedia di
https://republika.co.id/berita/p5j6tm438/asian-games-1978-kali-ketiga-
bangkok-jadi-tuan-rumah. Internet; diakes pada 20 November 2019

Mutiah, Dinny. “Sudahkah Anda Paham Makna Logo Wonderful Indonesia dan
Pesona Indonesia?”, Liputan6, diterbitkan pada 20 Februari 2019 [berita
on-line], tersedia di
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3899002/sudahkah-anda-paham-
makna-logo-wonderful-indonesia-dan-pesona-indonesia Internet; diakses
Pada 2 Desember 2019.

Petriella, Yanita, “Asian Games 2018: Realisasi Berkah ke Industri Pariwisata di


bawah Ekspektasi” Bisnis, diterbitkan pada 5 September 2018 [berita on-
line], tersedia di
https://ekonomi.bisnis.com/read/20180905/12/835351/asian-games-2018-
realisasi-berkah-ke-industri-pariwisata-di-bawah-ekspektasi, Internet;
diakes pada 20 November 2019.

cxviii
Petty, Martin. “Vietnam Backs Out as Host of 2019 Asian Games”, Reuters
diterbitkan pada 17 April 2014 [berita on-line], tersedia di
https://www.reuters.com/article/us-games-asia-vietnam/vietnam-backs-
out-as-host-of-2019-asian-games-idUSBREA3G18H20140417. Internet;
diakses pada 20 November 2019.

Poskotanews.com. “Dubes RI untuk Ukraina Promosikan Wisata Indonesia dan


Asian Games” , diterbitkan pada 28 Mei 2018 [berita on-line], tersedia di
https://poskotanews.com/2018/04/28/dubes-ri-untuk-ukraina-promosikan-
wisata-indonesia-dan-asian-games/. Internet; diakes pada 8 Desember
2019.

Poskotanews.“Dubes RI untuk Ukraina Promosikan Wisata Indonesia dan Asian


Games”, diterbitkan pada 28 April 2018 [berita on’line], tersedia di
https://poskota.id/2018/04/28/dubes-ri-untuk-ukraina-promosikan-wisata-
indonesia-dan-asian-games/, Internet; diakses pada 8 Desember 2019.

Rachman, Syaiful. “Alasan Dipilihnya "Energy of Asia" sebagai Slogan AG


2018”, Suara, diterbitkan pada 13 Mei 2017, tersedia di
https://www.suara.com/sport/2018/05/13/170934/alasan-dipilihnya-
energy-of-asia-sebagai-slogan-ag-2018 , Internet: diakses pada 20
November 2019.

Ridwan. “Menpar: Asian Games Jadi Momentum Bangun Nation Branding


Indonesia”. Industry.Co.id, diterbitkan pada 3 September 2018 [berita on-
line], tersedia di https://www.industry.co.id/read/41463/menpar-asian-
games-jadi-momentum-bangun-nation-branding-indonesia , Internet;
diakes pada 7 Desember 2019.

Triwijanarko, Ramadhan . “Menilik Kekuatan Branding Wonderful Indonesia “


Majalah Bisnis dan Marketing Online, diterbitkan pada 9 Maret 2017
[Majalah Online], tersedia di https://marketeers.com/menilik-kekuatan-
branding-wonderful-indonesia/, Internet; diakes pada 1 Desember 2019.

Usman, taufik. “Menpar: Country Branding Wonderful Indonesia Tempati


Ranking 47 Dunia” RRI, diterbitkan pada 5 November 2019 [berita on-
line], tersedia di
http://rri.co.id/post/berita/730025/budaya_dan_wisata/menpar_country_br
anding_wonderful_indonesia_tempati_ranking_47_dunia. Internet; diakes
pada 2 Desember 2019.

Yuswohady, “Nation Branding agenda bangsa setelah Asian games” JawaPos,


diterbitkan pada 3 September 2018 [berita on-line], tersedia di

cxix
https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/03/09/2018/nation-branding-
agenda-bangsa setelah-asian-games/, Internet; diakses pada 10 Juni 2019.

Basis Data Online


Alexander Loen/Tina, “Many Traditional Sports are forgotten, Official says”,
west papua daily, 11 Agustus 2015

Berita Olahraga Top Scorer https://www.topskor.id/detail/81214/Prestasi-


Indonesia-di-Asian-Games-1951-2018-Ini-Perolehan-Medali-
Selengkapnya

INASGOC, “Dampak Asian Games terhadap sektor Pariwisata, Kunjungan


wisatawan Mancanegara dan Perolehan Devisa”, 2018.

Kementerian pariwisata : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia New Logo


2019 Hal.3. Diakses dari
https://issuu.com/gilangandika/docs/gsm_brand_wonderful_indonesia_201
9

Official Account Youtube Asian Games 2018 (18th Asian Games 2018). Diakses
dari https://youtu.be/LGX529X8pAg.

Pertunjukan budaya tradisional Indonesia di Wisma Atlet Asian Games 2018 OA


Athlete Village Asian Games 2018
https://instagram.com/athletesvillage2018?igshid=273ow2jpoi9x

Situs Resmi Bappenas, Pembangunan Kepariwisataan: Overview, Tantangan, dan


Kebijakan Pembangunan ke Depan (Jakarta: BAPPENAS, Edisi 03, 2013),
p. 18-19, diakses dari
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/131031-
%5B_Konten_%5D-Pembangunan%20kepariwisataan.pdf

Situs Resmi BKPM diakses dari https://www.bkpm.go.id/id/statistik/investasi-


langsung-luar-negeri-fdi

Situs resmi Dinas Pariwisata DKI Jakarta, “Paket Wisata Budaya Setu babakan
disiapkan untuk Asian Games” (Jakarta-tourism.go.id) diakses dari
http://jakarta-tourism.go.id/2017/news/2018/08/paket-wisata-budaya-setu-
babakan-disiapkan-untuk-asian-games.

Situs resmi Kantor Staf Presiden, “Asian Games 2018 sebagai Nation Branding”.
Diakses dari http://ksp.go.id/asian-games-2018-sebagai-nation-branding/

Situs resmi Kantor Staf Presidenan. “Pesan “Kehebatan Indonesia” di Logo Baru
Asian Games 2018” dirilis pada (ksp.go.id) 28/07/2016. Diakses dari

cxx
http://ksp.go.id/pesan-kehebatan-indonesia-di-logo-baru-asian-games-
2018/.

Situs resmi Kemenpar, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun


2009 Tentang Kepariwisataan , di unduh dari
http://kemenpar.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/old_file/4636_13
64-UUTentangKepariwisataannet1.pdf

Situs resmi kemenpora diakses dri


http://www.kemenpora.go.id/index/preview/berita/10782.

Situs resmi Kementerian Olahraga Republik Indonesia “Siaran Pers No.


1/Kemenpora/I/2019” diakses dri
http://www.kemenpora.go.id/index/preview/pers/287.

Situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia


diakses dri
Situs Resmi Kementerian Pariwisata, 6 Highlighted Destinations in Asian
Games 2018’s Billboard Series (www.Indonesia.travel) 12/92019. Diakses
dari https://www.indonesia.travel/gb/en/trip-ideas/6-highlighted-
destination-s-in-asian-games-2018-s-billboard-series pada 09/12/2019.
Pukul 14:51
Situs Resmi Kementrian Pariwisata Indonesia (2019). Jumlah Kunjungan
Wisatawan Manca Negara Tahun 2016, 2017, 2018. Jakarta. Diakses dari
http://www.kemenpar.go.id/categories/statistik-wisatawan-mancanegara

Situs Resmi Kominfo RI, “Pemerintah ajak Masyarakat Manfaatkan Torch Relay
untuk Promosikan Wisata Daerah” (kominfo.go.id) Diakses pada
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/13484/pemerintah-ajak-
masyarakat-manfaatkan-torch-relay-untuk-promosikan-wisata-
daerah/0/artikel_gpr.
Situs Resmi KOMINFO, Diakses dari
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/Indonesia+Miliki+Ke
kayaan+dan+Keanekaragaman+Budaya/0/berita_satker

Situs Resmi Konsulat Jendral Republik Indonesia Frankfurt, Diakses dari


https://www.indonesia-frankfurt.de/pendidikan-budaya/sekilas-tentang-
budaya-indonesia/.
World Bank, “Indonesia – Foreign Direct Invesment” di akses dari
https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2018&l
ocations=ID&start=2014&year_high_desc=true

“Nation Brand Explained”, di akses dari,


https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained

cxxi
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 :

Narasumber Wawancara : Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla

Hasil Wawancara
Wawancara dengan Bapak Jusuf Kalla. Beliau merupakan Wakil Presiden
Indonesia Periode 2014-2019 dan Ketua dewan pengarah Indonesia Asian Games
2018 Organizing Committee (INASGOC). Wawancara dilakukan di Kantor “Kalla
A group of Companies” Gedung Cyber 2 Lantai 32 Jl. Rasuna Said, Kuningan-
Jakarta Selatan. Pada Kamis, 07 November 2019. Pukul 12.00.

1. Apa saja Tugas Pokok dan Fungsi dari Dewan Pengarah Indonesia
Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) ?

Dewan Pengarah INASGOC itu tugasnya merumuskan strategi untuk


suksesnya Asian Games ini. Dewan pengarah itu mengarahkan INASGOC
selaku panitia pelaksana, Jadi ada pengarah ada pelaksana, Kalo pelaksana
itu disebut INASGOC yaitu singkatan dari Indonesia Asian Games 2018
Organizing Committee. Jadi yang melaksanakan ini INASGOC nah yang
mengarahkan buat kebijakannya, strateginya, nah itu tugasnya Dewan
Pengarah.

2. Bagaimana latar belakang Terpilihnya Indonesia menjadi Hosting


Country Asian Games 2018 ?

Awalnyakan Tuan rumah terpilih Vietnam mau didukung oleh China, Tapi
kemudian China karena ada masalah politik tidak jadi mendukung. Kan
butuh stadion butuh apa vietnam. Karena tiba-tiba vietnam tidak sanggup
kemudian. Panitia asian games. Atau Asian Games committe yang ada di
kwait itu menawarkan ke Indonesia. Akhirnya kita setuju. Karena Kenapa ?
Karena kita kan punya stadion punya prestasi olahraga tinggal
memperbaiki. Dan memang butuh perbaikan dan momen ini juga untuk
memperbaiki prestasi olahraga kita dan juga momen untuk memperlihatkan
kemampuan kita, Itu sj sebabnya. Kita butuh peningkatan olahraga kita juga
perlu juga punya nama internasional yang baik.

3. Menurut Bapak, Apa alasan dan tujuan Indonesia bersedia untuk


menjadi Hosting Country Asian Games 2018 ?

Kita ini sudah 50 tahun lebih, kita ingin meningkatkan juga prestasi
olahraga kita. Kita juga akan memperlihatkan kepada negara-negara lain
bahwa kita mampu. Kita di Asean ini negara terbesar, jadi salah satu negara
Asean mundur masa tidak ada negara lain di asian yang mampu. Apalagi
kita sudah melaksanakan Asian Games ini 50 tahun lalu. Negara-negara

cxxii
besar di Asia ini sudah melaksanakan asian games 2 sampai 3 kali. Entah
itu china atau jepang itu sudah melaksanakan asian games beberapa kali
sedangkan kita baru satu kali. Yang melaksanakan Asian Games itu cuma
negara-negara besar nah kita itu termasuk negara besar. Tidak ada yang siap
di negara Asean entah di Laos, Vietnam, Kalo Thailand sudah 2x. Dan
Yang terpenting itu kita punya prestasi.

4. Menurut Bapak, Apakah terpilihnya Indonesia sebagai Hosting


Country Asian Games 2018 dapat membangun Nation Brand Indonesia
?

Tentu, Nation Brand itu kan berarti punya nama. Indonesia punya
kemampuan untuk melaksanakan event seperti itu. Dan ini juga langkah
untuk menawarkan diri untuk menjadi pelaksana dari pada olimpiade nanti.
Kita kan bid olimpiade tahun 2032. Mereka setelah melihat ini kan Surprise.
Maka untuk olimpiade nanti mereka pertimbangkan kita karena kesuksesan
ini. Pelaksanaan ini akan memberikan arti positif bahwa indonesia itu
mempunyai kemampuan dan mempunya prestasi yang baik sehingga
dengan Sukses itu nama Indonesia itu jadi baik. Di asian khususnya. Yang
pasti efeknya ada kepariwisata seperti kalo orang indonesia mengatakan
Indonesia Jakarta atau Indonesia Palembang bagus otomatis mengundang
orang untuk datang.

5. Bagaimana Respon masyarakat Internasional terhadap


Penyelenggaran Asian Games 2018 di Indonesia ?

Kan ada 3 komponen. Pertama, Penggunaan sarana, pelaksanaan dan


prestasi. Semuanya bagus dipuji semua orang tidak ada yang ketinggalan
sama sekali semua berhasil. Kita dari nomor 14 jadi nomor 5 dari segi
prestasi. Pelaksanaan yang terbaik. Dan dipuji oleh komite asian games
bahwa dari semua pelaksanaan asian games selama ini. Ini yang terbaik.

6. Apa saja dampak langsung yang dirasakan oleh Indonesia setelah


penyelenggaraan Asian Games 2018 ?

Dampaknya kita meminta jadi pelaksana Olimpiade. Karena ketua IOC. Dia
datang dan nampaknya bagus. Setelah itu kita berani melamar dan meminta
tuan rumah olimpiade 2032. Kalo perihal Tourism arrival juga ada efeknya
pasti yang datang itu 14.000 lebih orang pasti mereka memiliki Image baik
ke Indonesia. Pasti begitu. Kalau masalah berapa efeknya. Kamu cari sj
datanya nanti.

cxxiii
7. Apa saja yang menjadi Tantangan Indonesia saat menjadi Hosting
Country Asian Games 2018 ?

Tidak ada tantangan dan masalah. Waktu itu ada masalah ticketing hanya
satu hari yaitu pertama. Hari kedua langsung diperbaiki. Diperbanyak
loketnya dan bisa belanja online

8. Menurut Bapak, Apakah Indonesia berhasil dalam penyelenggaraan


Asian Games 2018? apa tolak ukur nya menurut bapak ?

Sangat Berhasil karena pencapaian kita melebih target. Contohnya kita .


Dari prestasi ya. Kita menargetnya 25 medali tapi dapatnya 35 atau 33
berapa itu. Pokoknya Melebihi prestasi. Pelaksanaannya juga tidak ada
satupun komplain dari baik peserta maupun yang lain. Malahan saya tanya
apa komplainannya ? Masalah waktu terlalu pendek mustinya sebulan.
Orang ramai distadion. Dan efeknya tuh yang menarik itu disiplin orang
berubah. Dulu tidak antri kemarin antri. Tidak bersih jadi bersih

Dokumentasi Wawancara :

Penulis dan Jusuf Kalla Berpose seusai Wawancara

cxxiv
cxxv
Lampiran 2 :

Narasumber Wawancara : Bapak Indra Gamulya


Hasil Wawancara
Wawancara dengan Bapak Indra Gamulya. Beliau merupakan Komite
Eksekutif, National Olympic Commite (NOC) Indonesia / Komite Olimpiade
Indonesia (KOI) dan Direktur Arrival, Departure & Hospitality Indonesia Asian
Games 2018 Organizing Committee (INASGOC). Wawancara dilakukan di Kantor
“Komite Olimpiade Indonesia (KOI)” FX. Office Tower Lt.18, Jalan Jendral
Sudirman, RT.1/RW.3 Gelora, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Jumat, 08
November 2019, Pukul 13.00 WIB.

1. Apa saja Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) dari Komite Olimpiade
Indonesia (KOI) dan TUPOKSI Pelaksana Indonesia Asian Games
2018 Organizing Committee (INASGOC) Khususnya di Asian Games
2018 ?

Komite Olimpiade Indonesia atau dalam kata lain National Olympic


Comitte of Indonesia atau disingkat jadi NOC. Jadi kami tidak
menggunakan kata-kata KOI lagi mengingat masyarakat konotasinya gitu
ikan mas KOI restoran KOI. Jadi kita mengikuti negara-negara lain kita
NOC. Memang dari dlu sebenarnya kita NOC kalo kita diluar kita
mengatakan NOC of Indonesia. Imagenya itu yang harus kita branding
supaya masyarakat lebih mengenal. Dan memang ada kejadian misalnya tim
Pencak silat untuk olympic dia g bawa kita dia pergi dengan kementerian
pemuda dan olahraga. Apa yang terjadi NOC setempat menanyakan mana
NOC mu ? Loh kami ga punya NOC, barulah kenal Komite Olimpiade
Indonesia itulah NOC. Jadi, kalo kita bahas Fungsi atau TUPOKSI kita
berdasarkan Undang-undang nomor 3 tahun 2005. Undang-undang
Olahraga bahwa Penyelenggara, pelaksana atau pengiriman atlit untuk
multievent itu diselenggarakan atau dilaksanakan oleh NOC. Setelah itu kita
bentuklah panitia pelaksana yang bernama INASGOC ( Indonesia Nasional
Asian Games Organizing Committe).
Tupoksi INASGOC, INASGOC itu melaksanakan, mereka itu pelaksana.
Jadi, mandatory, Ketua umumnya itu harus ketua umum National Olympic
Committe (NOC) dan jajaran direktur dll juga harus dari NOC tidak boleh
diintervensi oleh pemerintah. Dan protokolernya juga merujuk ke
protokoler NOC. Jadi misalnya di royal box, Ketua Asia Olympic Council
duduk bersama presiden. Nah menteri, hanya menteri olahraga. Menteri lain
tidak karena kursi-kursi lain akan di isi oleh orang-orang NOC atau AOC.

2. Bagaimana latar belakang Terpilihnya Indonesia menjadi Hosting


Country Asian Games 2018 ?

Yang awalnya Vietnam, tau-tau Vietnam mengundurkan diri karena ada


konflik politik antara Vietnam dengan china. Sehingga Vietnam

cxxvi
mengundurkan diri karena Indonesia waktu itu sebetulnya awalnya adalah
surabaya jawa timur dikalahkan oleh vietnam. Oleh karena Vietnam
mengundurkan diri Jakarta sama Palembang lah yang maju mengambil
event ini. Kita sempat Ikut bidding di Macau tapi kita kalah karena vietnam
didukung china. Akhirnya General assmbly di Kwait di announce bahwa
vietnam mundur kita maju.

3. Menurut Bapak, Apa alasan dan tujuan Indonesia bersedia untuk


menjadi Hosting Country Asian Games 2018 ?

Tujuannya adalah satu, peningkatan ekonomi nasional dan meningkatkan


Tourism. Promosi pariwisata juga jadi sekarang kita harus kaitkan Sport and
Tourism jadi dengan begitu datanglah turis-turis juga suporter dan segala
macem itukan turis tuh. Dan itu membangkitkan ekonomi. Dan promosi
negara di mata dunia. Budaya, pariwisata, tatacara kita melaksanakan. Saya
kebetulan direktur arrival, departure and hospitality INASGOC. Jadi, saya
memberdayakan Polwan dan Wanita TNI untuk membantu saya meng guide
para atlet dan kontingen" yang datang ini satu hospitality yang kita tunjukan.
Lalu org bertanya kenapa make ini. Satu, kita harus hemat cost penghematan
cost itukan kalau kita tidak menggunakan EO, Wah pakaiannya kan Kaku
pak. Kita latih mereka, merubah mindset militer menjadi ramah itu
Hospitality nah itu saya kasih kelas 1 minggu, berhasil. Dan saya
menghemat 25 Miliar uang negara. Karena tidak menggunakan EO dan
mereka juga akan membantu dari segi Securitynya. Dan akhirnya kita dipuji
the best arrival, departure and hospitality selama asian games.

4. Setelah terpilihnya Indonesia menjadi Hosting Country Asian Games


2018, Seperti apa strategi promosi Asian Games yang dilakukan
Indonesia ?

Kita ada promosi keliling. Kita ada fun run dinegara-negara peserta itu ada
berapa puluh negara yang dipilih. Itu adalah upaya untuk promosi
memperkenalkan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah. Selain itu bantuan
promosi juga datang dari negara-negara peserta. Promosi-promosi lain yaitu
Mandatory bersifat wajib bersama-sama National Olympic Commite
setempat Automaticly dia tuan rumahnya untuk membantu promosi
mungkin juga kita kirim wakil. Mandatory itu di atur di OCA Chapter. Pihak
swasta, BUMN, Angkasa pura, airport dibranding semua. Bang mandiri,
Indosat, kementerian-kementerian atau swasta lainnya seperti Astra atau
seperti Ice cream Aice semuanya bantu branding dibungkus Ice cream itu
kan ada Logo Asian Games. Pemerintah Itu sudah ada Keppresnya, keppres
nomor brp saya lupa. Ada keppres yang mengatakan bahwa kementerian
harus wajib membantu promosi Asian games. Kemenlu, keuangan,
menkominfo, kemenpar. Dll.

cxxvii
5. Apakah Saat promosi Asian Games Indonesia juga punya strategi
khusus mempromosikan budaya ataupun pariwisatanya ?

Saar promosi juga tentunya kita tentunya juga menyisipkan promosi


pariwisata dan budaya. kita tampilkan kebudayaan. Contoh deh begitu
mereka sampai disini. Mereka, kan kita sewa dari blue bird. Didalam mobil
blue bird kan ada promosinya lombok dan labuan bajo. Most orang-orang
itu banyak yang minta extend visanya terutama jurnalis, wartawan ya extend
visanya karena visanya kan sebulan minta extend sebulan lagi. Pemerintah
memberikan extend sebulan lagi jadi semua mereka tuh pergi kebali, labuan
bajo, kelombok nah itu secara g sadar juga ada hal hal tertentu yang
membantu promosi sehingga mereka berkeinginan kesana.

6. Menurut Bapak, Apakah terpilihnya Indonesia sebagai Hosting


Country Asian Games 2018 dapat membangun Nation Branding
Indonesia ?

Membangun nation branding itu juga salah satunya membangun tingkat


disiplin supaya masyarakat itu datang ke venue beli tiket untuk masuk. Itu
sudah mulai cuman yang masih belum bisa itu buang sampah. Kita harus
contoh china sebelum olimpiade beijing orang tuh meludah dimana-mana
buang tissue lah kotorlah. Tapi, begitu menjelang olimpiade mereka
sosialisasikan untuk tidak meludah dimana-mana untuk tidak buang
sampah. Kenyataannya bisa berjalan seperti antri. Iyakan. Kita juga
membudayakan, nah sekarang sudah mulai lah ada mrt ada trans jakarta
orang ngantrikan masuk. Nah itu pokok utama. Kalo kita kejepang, antrian
tapi kalo liat org tua disuruh dluan nah itu kesadaran masyarakatnya tinggi.

7. Apa saja yang menjadi tantangan Indonesia saat menjadi Hosting


Country Asian Games 2018. Sebelum Penyelenggaraan, Saat
penyelenggaraan dan setelah penyelenggaraan ?

Tantangannya ya waktu sangat singkat. Kita menyelenggarakan di 2018


kami mulai kerja itu 2016 cuma 2 tahun dan ini luar biasa. Sebelum
penyalanggaran, memang tantangannya waktu yang pendek. Alhamdulillah
karena ada keppres instansi terkait itu membantu kita. Langsung difollow
up. Misalnya saya rapat dengan kemnaker mengenai tenaga asing kan
banyak tenaga asing juga atau wasitlah segala macem ya itu sangat
didukung. Begitu juga imigrasi saya bikin surat ditanda tangan saya foto
saya kirim pake WA ke Imigrasi lalu 30 menit izin visanya keluar. Beacukai
juga begitu jadi tidak ada hambatan.. Kalo saat penyelenggaraan ada yang
kecil-kecil tapi intinya tidak mempermalukan bangsa. Kalo setelah
penyelenggaraan tidak ada, itu tinggal tim likuidasi yang menyelesaikan dan
hasil BPK So far okey kok tdk ada masalah apa"

cxxviii
8. Apa saja dampak langsung yang dirasakan oleh Indonesia setelah
penyelenggaraan Asian Games 2018 ?

Kedepan kita kan mau maju jadi host 2032 olympic. Kesukseskan inilah
yang mendukung kita untuk maju ke 2032. Dan kesukses ini juga membawa
bapak erick tohir menjadi IOC member. Bukan dipromosikan tapi diminta
langsung oleh Presiden IOC thomas Bach jadi bukan mencalonkan. Thomas
bach waktu kesini pas penutupan dia kaget liat dia datang kita sambut
dengan yang diluar dugaan dia. Jadi, presiden IOC datang biasanya orang
sambut dengan kalungan bunga. Karena saya ini mengerti Aviation, saya
lakukan ceremony secara Aviation memang dia bukan private jet dia naik
pesawat komersil asiana. Waktu pesawat itu setelah landing mau masuk
menuju terminal disitu ditunggu oleh dua mobil pemadam kebakaran
dibikinlah seperti gerbang dengan istilah kita water cannon pas pesawatnya
lewat oleh kaptennya di announce ini ceremony untuk menyambut kedatang
presiden IOC mr. Thomas Bach. Sederhana, tapi suatu sambutan yang
mengharukan. Awalnya pak erik tohir nanya saya, saya jawab kita lakukan
itu. Lalu saya langsung koordinasi dengan airlines lalu meminta izin ke
seoul soalnya dia naik dr seoul. Oke agree kata mereka. Dan hasilnya dia
kaget kita disini bisa begitu. surprises lah.
Selain itu, Kerjasama olahraga kita dengan negara lain tentu meningkat
seperti korea, jepang. Jadi kita ada latihan bersama kalo dengan korea itu
ada the learn together ya korea memberikan jatah Indonesia setiap tahun
dapat ada beasiswa, jadi siapa yang apply kita recommend nilai bagus,
bahasa inggris bagus, kita terima dapat beasiswa untuk master. Jepang juga
ada kerjasama jadi kita itu dengan masing" national federation di negara itu
atau kami sebagai NOC dengan NOC setempat itu selalu ada hubungan.
Dampak lain yang ada setelah Asian games itu beberapa negara banyak
yang minta untuk training disini dan juga menjelang tokyo 2020 ya sudah
ada mereka kan masih banyak training. Jakarta dan jepang kan cuma satu
jam beda jadi kalo mereka kesini dlu seminggu nah itu kita tawarkan mereka
bisa latihan disini, renang misalnya, atletik. Kita punya lapangan yang
bagus, standar IOC kok standar olimpiade.

9. Menurut Bapak, Apakah Indonesia berhasil dalam penyelenggaraan


Asian Games 2018? Jika Berhasil, apa tolak ukur keberhasilannya
menurut bapak ?

Kita sukses, ya Sukses itu dalam arti administrasi sukses, pertandingan


dilapangan juga sukses, dan masyarakat menikmati event ini. Buktinya
berbondong-bondong orang datang walaupun tiket sudah habis mereka tetap
nobar diluar lapangan. Memang fasilitas kita kurang memadai. Seperti
contoh istora. Istora itu setelah dikasih single seat itu kan 7500 kursi dlu
kapasitasnya tanpa single seat kan 10.000. Nah GBK stadion sekarang
cuman brp 70, 80 dulunya kan 100.

cxxix
Dokumentasi Wawancara :

Penulis dan Indra Gamulya Berpose seusai Wawancara

cxxx
cxxxi
Lampiran 3 :

Narasumber Wawancara : Bapak Jubilar Paskoro, S.IP.


Hasil Wawancara
Wawancara dengan Bapak Jubilar Paskoro. Beliau merupakan Kepala
Bidang Hubungan Luar negeri, Asisten Deputi (ASDEP) Strategi dan Komunikasi
Pemasaran I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(KEMENPAREKRAF). Wawancara dilakukan di Kantor Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF). Sapta Pesona Building,lt 18. Jl.
Medan Merdeka Barat No.17, RT2/RW3. Gambir, Jakarta pusat, DKI Jakarta. Pada
19 November 2019. Pukul 13.00

1. Apa saja Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) dari Kementerian


pariwisata secara umum serta TUPOKSI nya pada penyelenggaraan
Asian Games 2018 ?

Tupoksi kemenpar, Fungsi pemasaran dan pengenalan pariwisata Indonesia


yang pasti. Yang kedua tupoksi saat asian games. Ini kan sebetulnya
kegiatannya kan event olahraga, kompetisi ya sebetulnya cuma magnetnya
begitu besar sehingga akhirnya ini jadi sorotan orang-orang dunia gimana
caranya satu brand kita terbentuk yang kedua turis datang kesini.

2. Bagaimana strategi kementerian pariwisata untuk meningkatkan


sektor pariwisata Indonesia ?

Jadi kita punya, BAS yaitu Branding, Advertising, Selling. Setelah branding
yang tadi wonderful Indonesia kemudian advertising kita mengiklankannya
dari berbagai medium gitu ada OOH tadi ada publikasi digital ada juga dari
kita punya namanya GENWI (Generasi wonderful Indonesia) itu diluar
negeri ada Genwi itu kayak anak-anak seumuran kamu dia kuliah diluar
negeri dia jadi ambassador kita karena ketika kita punya kegiatan mereka
itu yang memviralkan ditwiitter diInstagram dan sebagainya. Kemudian
selling, Nah yang saya sebutkan tadi pameran, eksibisi, kemudian misi
penjualan. Misi penjualan itu kita bawa travel agent dari dalam ketemu sama
orang-orang diluar sebetulnya bisnis macthing sih ya trus yaudah mereka
ada bisnisnya trus masuk gitu aja. Jadi, ketika kita bilang brand itu kita
belum selling kita itu baru hanya memperkenalkan ohh ini Indonesia ini
wonderful indonesia, indonesia itu punya sekian destinasi caranya kesana
gini-gini-gini. Tapi udah stop sampai segitu doang tapi kita belum selling
nah sekarang gimana kita merubah awarenes orang terhadap brand di switch
menjadi selling itu lah kemudian kita berdayakan itu semua travel agent kita
punya kegiatan pun sell mission atau misi penjualan ada juga kemudian kita
punya festival kita punya pameran dan sebagainya disitunya terjadinya sell
ini karena kita kemudian ketemu end user, customer langsung tidak hanya
brand. Karena kalo buat kami meskipun brand kelihatannya bagus tapi kalo

cxxxii
kemudian tidak berdampak pada selling buat apaan kan gitu jadi brand itu
harus naik sellingnya pun harus bagus.

3. Menurut bapak, apa itu Nation brand dan seberapa penting sebuah
negara perlu membangun Nation Branding nya ?

Penting banget kalo buat saya, nation brand itu ibaratnya kamu sekolah dari
TK SD SMP SMA di sekolahkan di sekolah yang bagus itu kan terbentuk
mindset orang terhadap dirimu. Personal image personal brand. Ketimbang
kamu ya maaf yaa misalkan sekolahnya di tempat yang biasa-biasa saja
tanpa ada mindset yang bagus dan sebagainya. Nah itu kan brandnya tidak
terbentuk itu yang kita lakukan disini karena effortnya mahal berarti kan
gitu nah begitu pula jika dikaitkan dengan negara yang skalanya besar.

4. Secara umum, apa saja strategi yang dilakukan Indonesia untuk


membangun Nation Brandingnya ?

Ada kita punya, kita sebutnya ada POSI. Ada 4 channel 4 medium. P nya
itu PAID jadi kita g ngomong bayar buat placement maupun buat
pembuatan konten produksinya. Nah kalo kita udah buat konten dan udah
diproduksi kemudian kita pasang dimana ni CNN atau misalnya kita masang
seperti billboard di sydney atau kita pasang di taxi di paris gitu kan nah
media channelnya itu hampir untuk iklannya saja tapi pasti kita bayar untuk
itu namanya PAID. Yang kedua O kan POSI tadi, berarti On media. Kita
punya kemenpar Wonderful media the travel ada sosmednya juga ada
instragramnya juga itu yang kita pake gitu loh dan itu juga karena kita
punya jadi O itu berarti relatifly gratis kecuali memang kerjasama. Nah terus
yang ketiga itu S, S itu sosial media, Sosial media kita pake juga untuk
promosi pariwisata Instagram, twitter, facebook. Kemudian I, I nya itu
Influencer itu kita pake Influencer, Influencer itu kita undang untuk ke
tempat. Kemudian mereka biasanya menyebarkan semua itu kan sebetulnya
kan ke Peer nya mereka ke temen"nya mereka itu yang kita lakukan. POSI
itu. Itu tuh secara balik lagi ke nation branding itu penting sekali dan
konsisten dan cara penyampaiannya pun juga harus tepat.

5. Bagaimana posisi Nation branding Indonesia saat ini di mata dunia ?

Cukup baik, nanti kamu liat data yang di asia pasific itu cukup baik. Jadi
memang betul itu butuh konsistensi. Wonderful Indonesia itu sudah ada
bahkan 15 tahun yang lalu gitu. Dan itu terus kita geber paling yang berubah
hanya logo dan logo paling letaknya aja dan itu kita siarkan dimana-mana
diseluruh dunia terutama di market utama kita. Market utamanya yang pasti
china trus eropa. Eropa juga ada 5 negara yang utama. Inggris, belanda,

cxxxiii
rusia, francis, jerman. Trus yg lain australia, malaysia, singapore. Itu negara-
negara utama yang lainnya ada tapi g terlalu besar. Jepang, korea, india tapi
g terlalu besar. Nah ini yang besar". Nah kemudian kita kan ngukur
kedatangan turisnya berapa kemudian masih punya peluang buat tumbuh
atau tidak. Kemudian, ada ga koneksi udaranya dan sebagainya kalo
misalkan nilai scoringnya tinggi-tinggi semuanya maka kesitulah
sumberdaya kita termasuk anggaran kita gelontorin supaya kemudian
ngejaga sambil sekaligus dapat hmm orang baru jadi g hanya repeater jadi
mereka juga berkenan untuk datang kesini.

6. Menurut Bapak, Apakah terpilihnya Indonesia sebagai Hosting


Country Asian Games 2018 dapat membangun Nation Branding
Indonesia ?

Ya pasti lah, Kalo mega event jadi kita sekarang sudah menerapkan yang
namanya MICE meeting, Incentive, conference, Exhibition sama Event
yang terakhir . Nah mega event kayak Asian Games tahun depan ada motor
gp di 2021 di lombok ada formula E di jakarta. Itu dampak terhadap nation
branding itu pasti karena kemudian 1 event aja kan orang sudah akan
mengetahui gitu kan, kan itu ada agenda kan, Schedule kegiatan kan artinya
kan orang udah tau nih asian games nih dari sekarang akan gimana, menuju
itu per event nya kan banyak kegiatan yang bisa dilancarkan supaya
kemudian mereka tuh inget indonesia dan kayak motor gp aja di lirik sekian
puluh negara trus keliatan bahwa itu ada lombok di iklankan dimana-
meskipun memang biayanya ga murah tapi investasinya kemudian kalo mau
melihat dari investment yang masuk dan tourism arrival yang masuk
dikalilan spending per arrival ketemu ga angkanya, saya rasa sih ketemu.
Karena kalo misalkan, gini kamu juga ga bisa kemudian melihatnya itu
adalah sukses tidaknya orang datangnya sekian, spendingnya sekiaj, devisa
negara sekian. Disatu sisi duit yang dikeluarkan buat penyelenggaraan ini
jelas sekian ribu triliun wah ternyata kegedean yang pengeluaran
penyelenggaraan ketimbang dapatnya. Ga bisa gitu juga gitu karena
kemudian ada satu hal yang belum kamu input. Ini dia nation branding tadi,
pengingatannya itu seperti imagenya itu seperti apa ini yang harusnya
perhitungkan. Kalo kamu bisa quantified image menjadi rupiah itu lebih
bagus lah tapi kan ga bisa kan iyaa seperti itu.

7. Bagaimana Indonesia memanfaatkan moment Asian Games 2018 ini


untuk meningkatkan aspek Pariwisata ?

Kita jadi bicara instrumen apa yang dilaksanakan oleh kemenpar dalam
memanfaatkan asian games untuk menarik wisman. Itu ada nomor 1, kita
membelanjakan sumberdaya untuk komunikasi multimedia atau belanja
iklan sebetulnya. Ada juga di OOH, OOH itu otoform kayak misalkan di
billboard atau misalkan ditaksi atau dibus itu namanya otoform. Itu kita
lakukan diluar dan data-data mengenai dimana saja dan materinya apa saja

cxxxiv
nanti dimintain.Yang kedua, pendukungan pada saat pembuatan paket-paket
wisata nah itu pembuatan paket-paket wisata memang kita membuat waktu
itu kita mengundang travel agent untuk mereka buat paket wisata yang mana
jakarta sebagai hak atau palembang sebagai hak. Begitu mereka sudah
dijakarta ditawarkan juga paket kejogja ditawarkan paket kebali dan
sebagainya kan terbangnya kan dekat tuh. Trus yang ketiga, pada saat event.
jadi kita selalu membedakannya tuh P.O.P Pre event, On event sama Post
Event. Nah tadi yang OOH multimedia based yang diluar segala macem itu
termasuk pre eventnya. Nah ketika sudah on event itu memang kerjasama
dengan INASGOC kita ada buka booth dan sebagainya di sana dan kita jual
paket wisata. Ketiga, ketika pada waktu post event. Nah post event ini
sebetulnya tidak terlalu banyak karena kemudian tanpa asian games pun kita
sudah melaksanakan berbagai promosi ke memang negara yang jadi pasar
kita sebetulnya kan gitu. Jadi konsentrasinya ke Pre dan On eventnya saja.

8. Menurut Thomas Cromwell salah satu ahli Nation Branding. Dalam


melihat keberhasilan Nation branding sebuah negara, salah satunya
dapat dilihat dari aspek Tourism arrival . Oleh karena Itu dari data
kemenpar apa saja dampak Asian Games khususnya ke Tourism
arrival Indonesia ?

Kan disini kamu bilang nation branding, karena kamu lagi dikemenpar
berarti hanya melihat dari tourism arrival. Touris arrival nya nanti kamu
bisa ukur dari data nya BPS liat di agustus-september 2019 dan pelajari
konteks apa namanya trendnya dari tahun-tahun sebelumnya. Misalkan
kamu ambil dari 5 tahun terakhirlah dari 2015. Berarti kamu pelajari data
15 16 17 18. Kalo misalkan ada trend naik di 2018 agustus - september naik
dibandingkan 5 tahun sebelumnya dan ini pergerakan yang tidak biasa.
Berarti gara-gara asian games nya dan itu berarti berhasil kalo kamu tadi
ukur dari tourism arrivalnya. Tapi kalo mau ngukur dari nation brand nya
si wonderful Indonesia, kalo kamu mau ukur tingkat keberhasilannya brand
itu tidak bisa serta merta seperti itu karena kemudian kita butuh proses tidak
bisa kemudian hanya satu event hmm kita bisa ukur ohh ini gara-gara brand
wonderful Indonesia ga juga karena jauh sebelum itu kan kita sudah
kemana-mana promosi wonderful Indonesia jadi tidak bisa kita kemudian
melihat bahwa ini gara-gara asian games. Perkara sekarang asian games itu
punya maskot dia punya logo ditayangkan diseluruh dunia ada logo
wonderful indonesia ditayangkan sekian ribu stasiun tv. Ya itu memang
semua namanya mega event akan seperti itu gitu loh, dia yang membayar
untuk mengiklankan dirinya dimega event seperti asian games ya pasti akan
tersorot terpublikasi keseluruh dia kan memang perjanjian on airing asian
games kan memang seperti itu. Jadi begitu tourism arrival sama si nation
brand. Salah satunya dari World economic Forum ini bisa kamu ukur nih

cxxxv
nation branding kita setau saya si kemarin sempat naik ya si nation brand.
Brand wonderful Indonesia. Atau kalau kamu mau cari indikator lain terus
terang ya silahkan tapi yang kita pakai ini yang dari world economi forum.

Dokumentasi Wawancara :

Foto : Penulis dan Jubilar Paskoro saat melakukan Wawancara

cxxxvi
cxxxvii

Anda mungkin juga menyukai