TINDAK LANJUT SKRINING

SHK (SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Hipotiroid Kongenital (HK) adalah keadaan menurun atau tidak

berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat sejak bayi baru lahir.
Pemeriksaan SHK ini dilakukan pada bayi baru lahir dengan usia
>48 – 72 jam.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk

mendeteksi kelainan sedini mungkin guna mencegah
kerusakan otak yang permanen dengan memberikan
pengobatan sebelum anak berusia 1 bulan.
Kebijakan Permenkes RI no.25 tahun 2014.
Permenkes RI no.78 tahun 2014 pasal 5 tentang Skrining
Hipotiroid Kongenital.
Pelayanan neonatal fisiologis (pelayanan inisiasi menyusui
dini, rendah gizi dan ASI) dan resiko tinggi pada level II B
(asuhan neonatal dengan ketergantungan tinggi).
Prosedur 1. Bila tes konfirmasi mendapatkan hasil kadar TSH kurang
dari 20 μU/mL maka hasil dianggap normal dan akan
disampaikan kepada pengirim spesimen dalam waktu 7
hari.
2. Namun bila tes konfirmasi mendapatkan hasil kadar TSH
lebih dari 20 μU/mL maka menunjukkan hasil yang
tinggi, sehingga perlu pengambilan spesimen ulang
(resample) atau dilakukan pemeriksaan DUPLO
(diperiksa dua kali dengan spesimen yang sama,
kemudian diambil nilai rata-rata). Bila pada hasil
pengambilan ulang didapatkan:
• Kadar TSH < 20 μU/mL, maka hasil tersebut dianggap
normal.
• Kadar TSH ≥ 20 μU/mL, maka harus dilakukan
pemeriksaan TSH dan FT4 serum, melalui tes konfirmasi
3. Hasil pemeriksaan disampaikan kepada koordinator
fasilitas kesehatan sesegera mungkin oleh laboratorium
SHK
4. Hasil pemeriksaan harus diupayakan agar hasil uji saring
dicantumkan di dalam rekam medis bayi. Bila hasil
pemeriksaan tidak dapat dimasukkan ke dalam rekam
medis bayi, sebaiknya dilakukan pencatatan dalam
register di ruang bayi atau buku KIA.
 PEMERIKSAAN SHK (SKREENING
HIPOTIROID KONGENITAL)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

2/2
Unit terkait 1. Ruang bersalin - nifas
2. Ruang Perinatologi, NICU