Screening Of Congenital
Hypothyroidism In Preterm, Low Birth
Weight And Very Low Birth Weight
Neonates
A Systematic Review
Mahin Hashemipour, Silva Hovsepian, Arman Ansari,
Mojtaba Keikha, Pooyan Khalighinejad, Negar Niknam
Oleh :
Stefhani Gista Luvika
Pembimbing:
Dr.dr.Asri Purwanti, MPd, Sp.A(K)
Dr.dr.Agustini Utari, Msi.Med, Sp.A(K)
dr. Stephanie Adelia, Sp.A
Tingkat kejadian HK
Hipotiroidisme kongenital
meningkat secara signifikan
(HK) adalah penyebab paling
selama dua dekade terakhir.
umum dari keterbelakangan
Faktor yang diduga
mental yang dapat dicegah
berhubungan adalah tingginya
pada anak-anak.
angka kelahiran bayi prematur.
• Dua peneliti meninjau semua judul dan abstrak satu per satu serta meringkas
hasil terkait.
• Jika tidak didapatkan titik temu keputusan antara dua peneliti, maka peneliti
ketiga, ahli endokrinologi pediatrik di bidang skrining HK, yang mengambil
Pemilihan dan keputusan.
evaluasi • Kualitas dokumen mengenai protokol skrining, metode pengambilan dan
penelitian ukuran sampel serta proses evaluasi variabel dievaluasi oleh dua ahli di
bidang skrining HK.
Pada penelitian ini, 1452
makalah (PubMed: 617; Scopus:
714; Google Scholar: 121)
diidentifikasi melalui pencarian
database elektronik. 194 artikel
dinilai kelayakannya, dan
terdapat 36 artikel yang
memenuhi syarat.
Kadar TSH > 10 mU/L pada
minggu ke-2 kelahiran secara
Menurut penelitian, kadar TSH
diagnostik bermakna dan
yang normal dalam 3 – 6 hari
kadar TSH 10 mU/L - 15 mU/L
setelah lahir tidak selalu berarti
menunjukkan hipotiroidisme
fungsi kelenjar tiroid normal.
dengan kenaikan delayed rise
of TSH.
Satu penelitian tidak mengkonfirmasi adanya skrining ulang pada bayi prematur.
Penelitian lainnya tidak memiliki rekomendasi untuk skrining HK dan hanya melaporkan
temuan mereka mengenai waktu normalisasi TSH dan T4 dalam penelitian ini.
Prosedur skrining HK saat ini
adalah dengan pemeriksaan kadar
TSH, kadar T4 yang dilanjutkan • Memiliki peluang untuk melewatkan diagnosis
dengan TSH, serta kadar TSH dan delayed rise of TSH.
T4 yang di lakukan hanya sekali
saat lahir
Bijarnia penurunan tingkat batas • Meningkatkan beban finansial dan psikologis pada sistem
TSH menjadi 6 mU/L meningkatkan kesehatan dan keluarga bayi
positif palsu sebesar 28 kali lipat, • Cutoff 10 mU/L dapat meningkatkan hasil tes skrining untuk
sementara beberapa kasus HK hipotiroidisme kongenital, baik pada bayi cukup bulan
masih terlewatkan. maupun prematur.
Bayi dapat memiliki profil tiroid yang normal pada hari-hari pertama
kehidupannya
Metode lain Kapasitas fungsional tiroid bayi prematur mencapai tingkat yang
sama dengan bayi baru lahir matur pada usia 4-6 minggu.
yang
disarankan
adalah Sumbu hipotalamisepituitari pada bayi BBLR, berkembang pada
pengulangan usia sekitar 2 minggu dan pada usia tersebut sisa T4 ibu sudah
tes skrining menghilang
namun waktu Pengukuran kadar TSH pada usia dua minggu dapat mengevaluasi
yang paling transient hypothyroxinemia of prematurity dan memprediksi
tepat untuk terjadinya delayed rise in TSH.
tes kedua
Pada penelitian kadar FT4 dan TSH pada BBLR yang berusia satu-
masih dua dan empat minggu, didapatkan bahwa TSH mencapai tingkat
diperdebatkan maksimum rata-rata pada usia 2-4 minggu
Disarankan agar pengobatan dimulai segera setelah diagnosis HK
dipastikan.
Berikut hal – hal yang direkomendasikan untuk mengoptimalkan sensitivitas tes skrining
terutama untuk kelompok neonatus yang berisiko tinggi :
TSH normal pada hari-hari pertama kehidupan pada bayi prematur tidak dapat menyingkirkan
kemungkinan adanya HK.
Skrining ulang pada bayi prematur, BBLR, dan BBLSR pada usia dua minggu, dengan
mengukur kadar TSH dan FT4 secara bersamaan dan mempertimbangkan TSH = 10
mU/L sebagai cuttoff untuk kasus positif dan suspek HK.
T4 dan FT4 akan kembali ke tingkat normal setelah 2-8 minggu dan 4-12 minggu pada
bayi BBLR dan bayi BBLASR.
Konsentrasi T4 bebas sangat stabil setelah minggu pertama kehidupan meskipun konsentrasi
TSH sangat bervariasi (0,8-2,6 ng/dL).
Berikut hal – hal yang direkomendasikan untuk mengoptimalkan sensitivitas tes skrining
terutama untuk kelompok neonatus yang berisiko tinggi :
Kadar TSH 10-15 mU/L setelah episode kadar TSH normal dapat
mengindikasikan terjadinya peningkatan TSH yang tertunda dan
meningkatkan kemungkinan diagnosis CH permanen atau sementara
Dianjurkan agar tes skrining diulang pada minggu ke-2, ke-6, dan ke-10
kehidupan.
Berikut hal – hal yang direkomendasikan untuk mengoptimalkan sensitivitas tes skrining
terutama untuk kelompok neonatus yang berisiko tinggi :
TSH 10-20 mU/L dengan FT4 normal pada dua kali pemeriksaan
memerlukan pengobatan
Terima kasih
MOHON ASUPAN