Respi
Respi
Pembimbing :
Dr.dr.MS Anam, Msi.Med, Sp.A
dr.Riza Sahyuni, M.Kes, Sp.A(K)
Jurnal
ABSTRAK
Abstrak
Hasil:
● Waktu penelitian: 1 September 2015 - 31 Agustus 2017
→ 7.440 anak usia 3-35 bulan terduga pneumonia
● Dari 3.848 anak usia 3-11 bulan (54.3%)
102 anak dengan kadar SpO2 <90%
306 anak dengan SpO2 90-93%
67 anak gagal pengukuran
24 anak meninggal
● Rasio risiko kematian yang disesuaikan adalah pada kadar
SpO2 <90% lebih tinggi dibandingkan SpO2 90-93%
TUJUAN PENELITIAN
• Memperkirakan beban rawat jalan
• Menilai apakah hipoksemia yang diidentifikasi pada rawat jalan meningkatkan
angka kematian
• Mengetahui risiko pada berbagai ambang batas SpO2 terhadap pneumonia
• Mengevaluasi prognosis kadar SpO2 terhadap pneumonia anak
METODE PENELITIAN
Metode
DESAIN PENELITIAN DAN PARTISIPAN
Pengukuran SpO2
○ Menggunakan perangkat Masimo Rad-5 pada jempol kaki anak
○ Fungsi oksimeter diuji dan diverifikasi setiap 6 bulan sekali
menggunakan ProSim SPOT Light SpO2
LUARAN PENELITIAN
SECONDARY
akurasi prognostik hipoksemia untuk ANALYSES
kematian (2 minggu setelah
pendaftaran)
● Studi ini membandingkan akurasi prognosis klasifikasi pneumonia WHO IMCI dengan
dan tanpa informasi dari pulse oximetry.
Tanpa pulse oximetry Dengan Pulse oximeter dan threshold SpO2 <90%
Mengidentifikasi 8,1% anak untuk dirujuk) Mengidentifikasi 10,5% anak untuk dirujuk
>
pulse oximetry
Kombinasi kegagalan
pengukuran + SpO2 < 90% atau
94% sebagai indikasi rujukan Klasifikasi WHO IMCI dengan
Lebih Unggul menggunakan threshold SpO2
< 90% atau 94%
Hasil
Hasil
DISKUSI
Diskusi
4 MAIN FINDINGS
4 MAIN FINDINGS
2
Dibandingkan dengan tanda-tanda klinis, threshold SpO2 <
90% hanya sedikit meningkatkan kemampuan klasifikasi
WHO IMCI dalam mengidentifikasi kematian.
4 MAIN FINDINGS
Keterbatasan:
○ Karena studi ini dilakukan di area yang telah lama di surveilans
Kemungkinan bahwa keberadaan aktivitas surveilans dapat
meningkatkan derajat kesehatan di antara anak-anak yang tinggal di
area yang diawasi dan menghadiri klinik IMCI
○ Selama periode studi ini, sekitar 10% populasi surveilans
berpartisipasi dalam studi terpisah yang mencakup skrining anak-
anak untuk tanda-tanda penyakit pernapasan akut dan merujuk
anak-anak tersebut untuk perawatan di klinik IMCI ketika skrining
positif
Kemungkinan meningkatkan jumlah pasien yang terklasifikasi
curiga pneumonia
Diskusi
• Saran:
○ Disarankan evaluasi ulang strategi SpO2 yang saat ini
direkomendasikan oleh pedoman pneumonia rawat jalan WHO IMCI.
Threshold SpO2 yang lebih tinggi atau pengukuran yang gagal, atau
keduanya, harus dipertimbangkan sebagai kriteria rujukan.
KESIMPULAN
Ya, pada studi ini telah membahas tentang beban rawat jalan, risiko kematian, dan
prognosis pada anak dugaan pneumonia usia 3-35 bulan
2. Apakah pencarian partisipan studi kohort ini dilakukan dengan cara yang bisa diterima?
Ya, partisipan diperoleh dengan melibatkan 3 klinik rawat jalan dan telah
menandatangani informed consent
Critical Appraisal Cohort Study
CSPA Critical Appraisal for Cohort Prospective Study
Ya, paparan penelitian diukur secara akurat di klinik rawat jalan yang berpartisipasi
Ya, luaran penelitian diukur secara akurat dan dilakukan eksklusi pada tiap
tahapan penelitian sesuai desain penelitian
Critical Appraisal Cohort Study
CSPA Critical Appraisal for Cohort Prospective Study
5.a) Apakah penulis telah mengidentifikasi semua faktor yang mempengaruhi penelitian?
Tidak, penulis belum mencantumkan semua faktor penyulit yang dalam penelitian
ini
5. b) Apakah penulis telah mengidentifikasi semua faktor yang mempengaruhi penelitian pada desain penelitian
atau analisis?
Ya, penulis telah mencantumkan faktor penyulit pada desain penelitian berupa tidak
menandatangani informed consent, tidak dilakukan pengukuran oksimeter, dan tidak
dilakukan follow up
Critical Appraisal Cohort Study
CSPA Critical Appraisal for Cohort Prospective Study
Ya, tindak lanjut subjek cukup lengkap, dilakukan pengukuran TTV terutama SpO2
dan identifikasi tanda klinis pneumonia
Ya, tindak lanjut subjek cukup lama, dilakukan selama 2 minggu dengan kunjungan
rumah
Critical Appraisal Cohort Study
CSPA Critical Appraisal for Cohort Prospective Study
Hasil dari penelitian ini akurat dan memiliki confidence interval yang tipis
Critical Appraisal Cohort Study
JCSPA Critical Appraisal for Cohort Prospective Study
Ya. Penelitian ini dapat dipercaya dikarenakan sudah dilakukan dengan metode
dan desain yang sesuai, serta mencantumkan keterbatasan dan kekurangan pada
penelitian sendiri
Ya. Hasil dari studi ini dapat diaplikasikan pada populasi lokal dengan
pertimbangan perbedaan konteks dan epidemiologi yang berbeda.
Critical Appraisal Cohort Study
CSPA Critical Appraisal for Cohort Prospective Study
Ya. Studi ini sudah sesuai dengan bukti dari penelitian sebelumnya di Malawi
Penelitian ini memiliki implikasi dalam indikasi perujukan dan hospitalisasi bagi
pasien anak dengan pneumonia. Secara khusus, hasil dari penelitian ini memiliki
implikasi untuk re-evaluasi strategi yang direkomendasi oleh WHO IMCI.
TERIMA KASIH