■ Bayi Ny. Mawar lahir tanggal 5 Mei 2023 jam 10.00 WIB
melalui persalinan normal dengan kondisi sehat. Tanggal 8 Mei
2023 jam 06.00 WIB, Ny. Mawar datang ke Puskesmas dan
membawa bayinya untuk dilakukan pemeriksakan SHK. Pada
tanggal 14 Mei 2023, hasil SHK Bayi Ny. Mawar keluar dengan
hasil TSH 30 mU/mL.
■ Apakah tindak lanjut kondisi tersebut saat ini?
■ Apakah konsep pengobatan kasus Hipotiroid Kongenital?
■ Bagaimana pemantauan kasus tersebut
1
TINDAK LANJUT
■ Bila hasil pemeriksaan tidak dapat dimasukkan ke dalam rekam medis bayi, sebaiknya
dilakukan pencatatan dalam register di ruang bayi atau buku KIA.
Tes Konfirmasi
1. Re-anamnesis
Re-anamnesis pada ibu untuk penilaian ulang dan mencoba
mencari latar belakang penyebab, antara lain :
• Ada/tidak penyakit tiroid pada ibu atau keluarga
• Ibu mengonsumsi obat antitiroid selama hamil atau tidak
• Ibu bertempat tinggal di daerah defisiensi iodium atau tidak
• Paparan preparat iodium (kompres iodium untuk tali pusat) pada
bayi
• Ada/tidak kelainan bawaan lain pada bayi
2. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik dan mencari tanda dan gejala HK,
yang bertujuan untuk mengetahui berat ringannya penyakit,
dengan menggunakan alat bantu berupa tabel di bawah ini serta
untuk mengetahui efektifitas pengobatan.
3. Pemeriksaan Penunjang
Obat diberikan secara teratur pada pagi hari. Pemberian obat jangan bersamaan
(diberi jeda minimal 3 jam) dengan senyawa di bawah ini karena akan
mengganggu penyerapan obat :
• Vitamin D
• Produk kacang kedelai (tahu, tempe, kecap, susu kedelai)
• Zat besi konsentrat
• Kalsium
• Aluminium hydroxide
• Cholestyramine dan resin lain
• Suplemen tinggi serat
• Sucralfate
• Singkong
• Tiosianat (banyak terdapat pada asap rokok)
Orang tua bayi harus diberi instruksi tertulis mengenai pemberian obat
L-T4.
PEMANTAUAN KASUS HIPOTIROID KONGENITAL
3. Pemantauan Lainnya