Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

TP X. 6 Menganalisis unsur instrinsik dan kebahasaan dalam hikayat

Kelompok : Kelompok 3
Nama Anggota : 1. Diva Aulia Fransisca(11) 4. Firza Atikal Ahna (14)
2. Fardan Azhar Hillabi A.P (12) 5. Hanna Mutia Firdaus (15)
3. Fatah Aufa Ahmad (13)
Kelas :
1. Analisislah unsur intrinsik cerita hikayat “Si Miskin” pada tabel berikut!

Tabel Analisis Unsur Intrinsik “Si Miskin”


Unsur Intrinsik Hasil Alasan/Bukti

Perjuangan dan kesabaran Karena menceritakan tentang


Tema hati raja yang di kutuk menjadi
miskin dan perjuangan untuk
tetap bertahan ditengah caci
makian warga.

Karena walau diinjak-injak


Tokoh/penokohan Si Miskin: Gigih, tidak sampai dilempar ke hutan oleh
mudah menyerah, warga, si Miskin tidak menyerah
bertanggung jawab. dan tidak lepas tanggung jawab
untuk menafkahi sang Istri.

Bukti kalimat:

Maka suaminya itu pun pergilah


kepasar mencahari buah
mempelam itu.
Maka suaminya itu pun pergilah
menghadap Maharaja Indera
Dewa itu.
Demikian juga si Miskin
mendapat Nangka di kebun raja
itu untuk istrinya yang mengidam
itu.
Istri si miskin: keras kepala. Saat sang Suami membawa
buah mempelam dari pasar,
sang Istri tetap tidak menerima
buah tersebut.

Bukti: Maka istrinya pun


menangis tiada mau makan
jikalau bukan buah mempelam
yang di dalam taman raja itu “
biarlah aku mati saja”

Pedagang: suka mengadili Suka mengadili orang lain dan


orang lain, pelit, hatinya pelit karena pada saat pertama
mudah luluh. kali si Miskin pergi kepasar ia
mrlrmparinya dengan kayu dan
batu.

Paragraf 6: Adapun akan


dahulunya jangankan diberinya
barang suatu hampirpun tiada
boleh. Habislah dilemparnya
dengan kayu dan batu.

Hatinya mudah luluh karena


memberikan si Miskin makanan
dan kain.

Paragraf 6: Maka terlalu belas


hati sekalian orang pasar itu
yang mendengar kata si Miskin.
Seperti hancurlah rasa hatinya.
Maka ada yang memberikan
nasi, ada yang memberikan kain
baju,-

Raja: Baik hati, dermawan Karena saat si miskin meminta


buah mempelan, sang raja
memberikannya.

Paragraf 10: Maka titah sang


Raja “Ambilkanlah barang
setangkai berikan pada si Miskin
ini”

Tempat : Istana: Setelah itu maka baginda


pun berangkatlah masuk ke
Latar • Istana dalam istanahnya.
• Hutan
Hutan: Tinggallah sepasang
• Pasar
suami istri itu di hutan.
 Telaju besar berisi
emas. Pasar: Maka terlalu belas hati
orang pasar itu.

Telaju besar berisi emas: maka


tergalilah kepada sebuah telaju
yang besar berisi emas terlalu
banyak. Maka istrinya pun
datanglah melihat akan emas
situ.

Waktu: Tiga bulan: hatta berapa


o Tiga bulan lamanya maka istri si Miskin itu
o malam empat belas hamilah tiga bulan lamanya.
bulan purnama
Malam empat belas bulan
purnama: ,pada malam empat
belas hari bulan maka bulan itu
pun sedang terang tumerang…

Suasana: o Menyedihkan
Bukti: Adapun akan dahulunya
o Menyedihkan jangankan diberinya barang
o mengembirakan suatu hampirpun tiada boleh.
o mengejutkan Habislah dilemparnya dengan
kayu dan batu.

Maka terlalu belas hati sekalian


orang pasar itu yang mendengar
kata si Miskin. Seperti hancurlah
rasa hatinya. Maka ada yang
memberikan nasi, ada yang
memberikan kain baju,-

o Mengembirakan
Bukti: Maka ia tertawa-tawa.
Seraya disambutnya lalu
dimakannya.

o Mengejutkan
Bukti: Maka digalinyalah
tanah itu hendak
mendirikan tiang teratak
itu. Maka tergalilah
kepada sebuah telaju
yang besar berisi emas
terlalu banyak.
Alur Termasuk alur maju karena
Dari Teks Hikayat ini menampilkan peristiwa secara
termasuk jenis alur maju runtutu dai awal hingga akhir

Sudut Pandang
Dari teks berjudul “ Si Menggunakan sudut orang
Miskin” itu menggunakan ketiga serba tahu karena yang
sudut pandangan orang mengetahui segala hal tantang
ketiga serba tahu tokoh, peristiwa, tindakan,
mengetahui jalan pikit tokoh.

Amanat
Amanat yang bisa di ambil
adalah untuk tetap saling
tolong menolong, tidak
pantang menyerah
menghadapi permasalahan
yang ada.
Ciri Kebahasaan Bukti Alasan
yang ditemukan

• Antah berantah Kata arkais adalah kata yang


• Hatta sudah jarang digunakan atau
Menggunakan • Tatkala kata masa lampau.
Kata Arkais • Mempelam
• Baharulah o Antah berantah: tempat
• Kakandala yang sangat jauh,
• Sahaja terpencil.
• Hal ilwahnya o Hatta: diceritakan
• Syah alam o Tatkala: ketika (itu)
• Titah o Mempelam: Mangga
o Baharulah: barulah
o Kakandala: kakak
o Sahaja: saja
o Hal ilwanya: terjadinya
o Syah alam: raja segala
alam
o Titah: perintah

Konjungsi sebab-akibat: Sebab-akibat;” karena”


karena, termasuk konjungsi sebab akibat
karena di gunakan untuk
Konjungsi temporal: menjelaskan suatu peristiwa
Menggunakan Hingga, setelah, lalu, ketika yang terjadi atas sebab tertentu.
Konjungsi
Konjungsi syarat: jikalau Konjungsi Temporal: hingga,
setelah, lalu, ketika termasuk
konjungsi temporal karena
menunjukkan urutan waktu

Konjungsi syarat; karena


‘jikalau’ termasuk kata hubung
yang digunakan untuk
menghubungkan unsur Bahasa
yang memiliki makna
persyaratan.
o Majas Antonomasia Majas Antonomasia merupakan
majas yang menyebut
Si Miskin seseorang berdasarkan ciri atau
sifat yang menonjol, dan "si
Miskin" Memenuhi syarat majas
Majas Antonomasia karena ciri yang
menonjol dari karakter "si
Miskin" Yaitu seorang lelaki yang
sangat amat miskin.

o Majas Silime
Pada kalimat tersebut terdapat
"Seperti Hancur lah rasa kata " Seperti" , di mana salah
hatinya", " Seperti orang satu ciri majas Simile adalah
yang hendak mati". menggunakan kata "seperti, bak,
dll" Dan membandingkan suatu
hal dengan suatu hal lainnya

o Majas Metafora Majas metafora adalah majas


yang tidak menggunakan arti
sebenarnya atau disebut
"belas hati, sebal hati" . perumpamaan. Sedangkan,
pada kata "belas hati dan sebal
hati" Tidak menggunakan arti
sebenarnya melainkan dengan
perumpamaan.

o Majas Hiperbola Majas Hiperbola adalah majas


yang melebih-lebihkan makna,
"Adapun akan emas ini dan pada kalimat tersebut
sampai kepada anak cucu makna yang disampaikan juga
kita sekalipun tiada habis dilebih-lebihkan.
dibuat belanja"

o Majas Pleonasme Majas Pleonasme adalah gaya


bahasa yang digunakan dengan
cara menambahkan keterangan
"Lalu sujud kepalanya lalu pada pernyataan yang sudah
diletakkannya ke tanah", " jelas atau menambahkan
Setelah didengar oleh keterangan yang sebenarnya
istrinya kata suaminya tidak diperlukan. Yang pasti,
demikian itu maka makin dalam kalimat tersebut terdapat
lah sangat ia menangis" . penegasan, yaitu "Lalu sujud
kepalanya lalu diletakkannya ke
tanah" Dalam kalimat tersebut
sujud adalah kegiatan yang
menenpelkan kepala ke tanah,
namun diperjelas lagi di kata
selanjutnya yang mana itu tidak
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai