Anda di halaman 1dari 12

RUBBISH CLUB

OLEH :

MUSLIM YOUTH CLUB


KOTA TEBING TINGGI
Daftar isi

Bab I : Pendahuluan

A. Latar belakang masalah


B. Gagasan ide
C. Tujuan dan manfaat Rubbish Club
D. Kelebihan Rubbish Club

Bab II : Rancangan Rubbish Club

A. Perkiraan lama pelaksanaan Rubbish Club


B. Objek tujuan Rubbish Club
C. Perkiraan jumlah SDM (Sumber Daya Manusia Yang Dibutuhkan)

Bab III : penutup

A. Hambatan yang mungkin akan dihadapi


B. Kesimpulan dan saran
Bab I

Pendahuluan

1. Latar belakang masalah


Kota Tebing Tinggi seluas 38.438 km 2 dengan penduduk sebanyak
184.617 jiwa. Hingga saat ini, tempat pemrosesan akhir sampah yang
dikelola pemerintah kota masih bersatus sewa (kontrak) seluas kurang lebih
1 hektare. Hal itu menjadi tantangan sekaligus hambatan tersendiri dalam
mengelola sampah.
Erat kaitannya dengan rohis yang selalu dikaitkan dengan teroris,
peran siswa-siswi dibutuhkan untuk mencapai keselarasan dan keserasian
antara rohis dengan pemerintah, antara rohis dengan pihak sekolah, antara
rohis dengan masyarakat dan antara rohis dengan siswa berdasarkan pada
fasilitas yang tersedia. Maka dalam hal ini perlu adanya kerja keras rohis
dalam mencapainya.
Allah SWT berfirman :
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut (tidak
akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” (Q.S.Al-A’raf:56).
Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan sekitarnya seperti membuang sampah
pada tempatnya dan lain-lain.

2. Gagasan ide
Sampah yang seharusnya dibuang dengan percuma, maka diperlukan
peran pelajar khususnya pengurus rohis di setiap sekolah untuk membantu
pemerintah kota dalam menghadapi masalah sampah. Kondisi waktu juga
menunjang peran rohis. Satu contoh adalah program adiwiyata.
Adiwiyata berasal dari kata adi dan wiyata. Adi menurut bahasa berarti
besar, agung, baik, ideal, dan sempurna. Wiyata memiliki makna tempat di
mana seseorang mendapat ilmu pengetahuan, norma serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup menuju
keadaan cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Adiwiyata adalah salah satu program kementrian lingkungan hidup
dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga
sekolah dalam rangka upaya pelestarian lingkungan hidup.
Dilihat dari ruang lingkupnya, adiwiyata melibatkan banyak pihak,
mulai dari pegawai sekolah, guru-guru, bahkan kepala sekolah. Tidak
terbatas dari itu saja, ekstrakurikuler seperti pecinta alam di sekolah-sekolah
bahkan ikut terlibat. Dengan begitu, rohis juga bisa ambil peran dalam
mensukseskan program yang sedang menjadi trending topic di dunia
pendidikan saat ini.
Kota Tebing Tinggi memiliki berbagai macam organisasi masyarakat
seperti MSO (Moslem Student Organization). MSO adalah sebuah
organisasi bernafaskan islami yang beranggotakan para pengurus rohis di
kota Tebing Tinggi. MSO ini adalah sebuah organisasi yang di bina
langsung oleh MY Club (Muslim Youth Club). Pembinaan ini sudah
berlangsung selama 7 tahun, sehingga saat ini sudah 20 sekolah yang sudah
menjadi angggota.
Banyak program MSO yang telah terlaksana dikarenakan pemanfaatan
sampah secara kreatif dan produktif.
Daftar nilai ekonomis sampah yang dapat dimanfaatkan, antara lain :
 Botol plastik bekas seharga Rp.3.000,00/kg
 Pipet bekas seharga Rp.2.000,00/kg
 peralatan bekas (ember) seharga Rp.2.000,00/kg
 Koran bekas seharga Rp.2.000,00/kg
 Besi seharga Rp.3.000,00/kg
 Kardus bekas seharga Rp.2.000,00/kg
Program-program MSO yang direncanakan sebagian dana diperoleh
dari pemanfaatan sampah adalah sebagai berikut :
a. Uang kas MSO
MSO memiliki anggota sebanyak 300 orang. 1 anggota diwajibkan
mengumpulkan sampah yang dapat di daur ulang sebesar
Rp.10.000,00 atau setara dengan 5 kg koran bekas setiap 3 bulan
sekali. Maka total uang kas MSO selama 3 bulan sebesar
Rp.3.000.000,00.
b. Napak tilas
Program yang sangat digemari oleh kalangan pelajar muslim kota
Tebing Tinggi ini sangat menarik jika dilihat dari sisi pendanaan.
Dana yang dibutuhkan hampir lebih dari Rp.10.000.000. Namun
anggota MSO telah menyiasati hal itu dengan 30% dana diperoleh dari
hasil produksi daur ulang sampah.
c. Jambore rohis
Jambore rohis merupakan ajang perlombaan yang diadakan oleh MSO
untuk mengumpulkan seluruh pelajar di kota Tebing Tinggi sehingga
menjadi pribadi yang memiliki intelektual tinggi. Program ini
membutuhkan biaya yang cukup besar, sekitar Rp.15.000.000,00.
Sesuai konsep pemanfaatan sampah, maka MSO akan berusaha
memperoleh dana 20% dari sampah. Didalam Jambore Rohis ini
terdapat berbagai macam kegiatan. Dari Try Out, Olimpiade, kuis
Rangking 1, cerdas cermat dan aneka lomba lainnya termasuk juga
pentas seni.
Selain program-program diatas, rencananya MSO akan membentuk
sebuah klub yang bertujuan untuk menghimpun pelajar muslim maupun non
muslim dengan metode dakwah yang hampir sama dengan sistem
mentoring.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan presentasi dan
mengirimkan surat permohonan program rohis-rohis kepada pemerintah
untuk membentuk suatu klub yang bertugas membantu pemerintah dan
pihak sekolah dalam hal menunjang program adiwiyata, selanjutnya disebut
sebagai Rubbish Club. Presentasi ini berisi permohonan agar Rubbish Club
dapat dilaksanakan secara optimal dengan harapan kepala-kepala sekolah di
kota Tebing Tinggi agar antusias terhadap program yang diajukan oleh para
pengurus rohis. Setelah surat permohonan diterima dan surat rekomendasi
telah sampai di pihak sekolah, maka hal yang paling penting untuk
dilakukan adalah mencari 10 orang siswa dan 10 orang siswi baik muslim
maupun non-muslim yang bersedia menjadi relawan dalam Rubbish Club.
Setelah itu siswa-siswi tadi dibina, dilatih serta dimotivasi dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan. Dan hal paling penting adalah 1 anggota wajib
mengumpulkan 1 sampah setiap minggunya di bengkel sampah yang telah
disediakan di setiap sekolah yang melaksanakan program ini. Setelah
sampah terkumpul hal selanjutnya adalah memanfaatkan sampah yang ada
menjadi suatu produk yang menguntungkan seperti kompos, tas berbahan
dasar plastik, hiasan lampu, lampion, miniatur, dan lain sebagainya.

3. Tujuan dan manfaat Rubbish Club

C.1. Tujuan Rubbish Club


1. Untuk mendorong tercapainya visi dan misi pemerintah kota Tebing
Tinggi agar meraih prestasi dalam bidang kelestarian lingkungan hidup.
2. Untuk membantu setiap sekolah kota Tebing Tinggi dalam menciptakan
sekolah adiwiyata.
3. Untuk mengubah pandangan bahwa rohis adalah sarang teroris.
4. Mengenalkan Islam secara tidak langsung kepada semua pihak melalui
program rohis yaitu Rubbish Club.

C.2. Manfaat Rubbish Club


1. sebagai batu loncatan rohis-rohis lainnya dalam menopang amanah rohis
yang semakin berat tantangannya.
2. sebagai bahan perbandingan rohis dalam mencapai titik puncak dakwah.

4. Kelebihan Rubbish Club


1. Dilengkapi dengan materi – materi motivasi, baik materi – materi
lingkungan maupun materi – materi ke Agamaan, sehingga mampu
memberikan pemahaman yang jelas tentang manfaat sampah dan
nilai ekonomis yang bisa di dapat.
2. Prinsip program ini adalah Paham. Setiap anggota dan duta Rubbish
harus bisa di pahamkan terlebih dahulu tentang apa manfaat yang
bisa di dapatkannya dari partisipasinya dalam program ini, sehingga
yang ikut serta bukan sekedar ikut – ikutan saja.
3. Manfaat yang di dapatkan dalam bentuk langsung. Maksudnya
disini, setiap anggota tidak mendapatkan uang cash dari sampah
yang di kumpulkannya, tapi mereka mendapatkan manfaat langsung.
Karena yang menjadi objek program ini di awal adalah siswa maka
yang akan di dapatkan adalah kegiatan – kegiatan yang memang
dibutuhkan sebagai pelajar. Baik itu try out, seminar motivasi dan
hal lain yang memang di butuhkan serta di gemari pelajar. Kami
berharap partisipasi pelajar akan tumbuh dalam mendukung program
karena apa yang di dapatnya jika berpartisipasi adalah apa yang
mereka inginkan dan di butuhkannya.
4. Program ini akan di dukung dengan sumber pemicu motivasi.
Sumber pemicu motivasi inilah yang sangat di butuhkan. Sumber
pemicu motivasi ini bisa berupa doorprize, atau pakai wisata.
Sehinga setiap yang berpartisipasi memiliki harapan besar dari apa
yang dikerjakannya.
5. Akan memunculkan komunitas pelajar. Saat ini pelajar kita sangat
identik dengan kelompok dan komunitas. Komunitas ini memiliki
pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan keseharian mereka.
Kita berharap nantinya akan muncul komunitas anak muda yang
cinta dengan kebersihan dan melakukan hal – hal yang positif
lainnya di masyarakat. Dengan begitu program ini juga akan mampu
merubah pola hidup anak muda Kota Tebing Tinggi menjadi lebih
terarah dan produktif.
Bab II
Rancangan Rubbish Club
A. Perkiraan lama pelaksanaan Rubbish Club
Pelaksanaan Rubbish Club membutuhkan waktu satu tahun untuk
mengkoordinir seluruh kegiatan. Adapun kategori fokus kegiatan Rubbish
Club selama satu tahun, yaitu:
1. Motivasi keuntungan Rubbish Club
2. Dasar-dasar kebersihan
3. Praktikum
4. Pemikiran Islami (Khusus bagi siswa/I Muslim)
5. Seleksi duta Rubbish

Perincian materi sebagai berikut :

No. Kategori Tujuan Umum Judul Materi Tujuan Khusus Waktu


1 Motivasi Memberi rasa - - Bulan I
keuntungan nyaman bagi
Rubbish Club para peserta
Rubbish Club
2 Dasar-dasar Peserta 1. Menjaga Peserta Bulan II
kebersihan mengetahui lingkungan mengetahui dasar
landasan hidup menjaga
yang bersih dan lingkungan
sehat
2. Cara Memahami tata Bulan III
pemanfaatan cara pemanfaatan
sampah dengan sampah yang
metode daur menguntungkan
ulang sampah
3 Praktikum Peserta dapat 1. Membuat Peserta Bulan IV
mendaur ulang sampah organik mengetahui teknik
sampah menjadi menjadi mendaur ulang
barang yang kompos sampah organik
memiliki nilai seperti daun
ekonomis. menjadi kompos
2. Membuat Peserta Bulan V
sampah an- mengetahui teknik
organik mendaur ulang
menjadi barang sampah an-
barang bernilai organik seperti
ekonomis plastik-plastik
bekas menjadi
sebuah tas
4 Pemikiran Membuka 1. Dasar Menumbuhkan Bulan VI
Islami cakrawala kebersihan kesadaran peserta
berfikir peserta menurut tentang kebersihan
secara pandangan
menyeluruh Islam
5 Seleksi duta Mencari peserta 1. tes tertulis Mencari bibit Bulan VII
Rubbish yang paling mengenai yang memahami
berkualitas materi yang dasar materi
untuk menjadi telah dibahas
batu loncatan
perekrutan
anggota
Rubbish pada
tahun
selanjutnya
2. tes lisan Mengetahui Bulan VIII
kecakapan dalam
bidang public
speaking
3. Pengumuman - Bulan IX
Hasil Simulasi
Tes
4. Pembekalan Mengetahui Bulan X
Untuk Duta materi yang akan
Rubbish Yang disampaikan
Terpilih terhadap junior
Sekaligus
Pembagian
Buku Panduan
Duta Rubbish
5. Pelantikan duta - Bulan XI
Rubbish
6. Merekrut Sebagai cara Bulan XII
junior Rubbish untuk meneruskan
jalannya Rubbish
Club

B. Objek tujuan Rubbish Club


Rubbish Club bertujuan untuk menghimpun siswa-siswi muslim
maupun non-muslim yang ada di setiap sekolah di kota Tebing Tinggi
dengan berlandaskan metode yang disepakati.

C. Perkiraan jumlah SDM (Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan)


Dalam tahun pertama, Rubbish Club akan mencari 10 orang siswa dan
10 orang siswi baik muslim maupun non-muslim yang bersedia menjadi
relawan dalam Rubbish Club. Setelah itu siswa-siswi tadi dibina, dilatih
serta dimotivasi seperti materi yang telah tercantum di atas. Setelah diproses
setiap acara motivasi, mereka akan diseleksi dan diangkat menjadi duta
Rubbish. Nantinya, setiap duta rubbish ini akan merekrut 10 junior yang
siap dibimbing dan diarahkan sesuai jenjangnya masing-masing.
Maka pada tahun kedua, rubbish club akan menggiring sebanyak 200
pelajar per sekolah. Di kota Tebing Tinggi terdapat 15 Sekolah tingkat
menengah baik negeri maupun swasta. Jadi total pengkaderan Rubbish Club
sebanyak 3000 pelajar dalam dua tahun.

Bab III

Penutup

A. Hambatan yang mungkin akan dihadapi


Dalam mewujudkan hal ini banyak hambatan yang mungkin akan
dihadapi sebagai berikut :
1. Kurang tanggap terhadap presentasi Rubbish Club.
2. Beberapa sekolah yang mungkin tidak melaksanakan program ini.
3. Sulitnya mempertahankan para pelajar dalam mengikuti program ini
secara teratur.
B. Kesimpulan dan saran

B.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil desain ini, dapat disimpulkan bahwa :

1. Rubbish Club akan melakukan presentasi kepada pemerintah dan jika


disetujui Rubbish Club akan menjalankan program ini di setiap sekolah
kota Tebing Tinggi.
2. Rubbish Club akan langsung terjun ke lapangan yang begitu menantang
disebabkan anggotanya yang tidak hanya dari kalangan pelajar muslim
tetapi juga pelajar non muslim.
3. Melalui Rubbish Club, visi dan misi pemerintah kota Tebing Tinggi
dapat terwujud berupa lingkungan yang ramah terhadap lingkungan.
4. Rubbish club akan mengubah pandangan bahwa rohis adalah sarang
teroris.

B.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan agar


pemerintah lebih tanggap terhadap program-program rohis yang
direncanakan dengan baik dan berpengaruh besar terhadap kotanya. Karena
bagaimanapun juga generasi penerus bangsa pada masa yang akan datang
adalah para pelajar yang sedang menempuh jalur pendidikan sekarang untuk
mencapai cita-citanya dan memajukan negeri.

Anda mungkin juga menyukai