Anda di halaman 1dari 2

1.

Faktor Guru
Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model / teladan bagi
siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning).
Dengan demikian, efektivitas proses pembelajaran terletak di pundak guru. Oleh karena itu,
keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas / kemampuan guru

Menurut Dunkin (1974) ada sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi kualitas proses
pembelajaran dilihat dari fakta guru, yaitu:

a. Teacher Formative Experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup
seorang guru yang menjadi latar belakang sosial mereka, yang termasuk ke dalam aspek
ini diantaranya meliputi tempat asal kelahiran, suku, latar belakang budaya dan adat
istiadat.
b. Teacher Training Experience, meliputi pengalamanpengalaman yang berhubungan
dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru, misalnya pengalaman latihan
profesional, tingkat pendidikan, pengalaman jabatan dan lain-lain.
c. Teacher Properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki
guru, misalnya sikap guru terhadap profesinya, sikap guru terhadap siswa,kemampuan /
intelegensi guru, motivasi dan kemampuan mereka baik kemampuan dalam pengelolaan
pembelajaran teramsuk di dalamnya kemampuan dalam merencanakan dan evaluasi
pembelajaran maupun kemampuan dalam penguasaan materi Pelajaran

2. Faktor Siswa
Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda yang dapat dikelompokan pada siswa
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Siswa yang termasuk berkemampuan tinggi
biasanya ditunjukan oleh motivasi tinggi dalam belajar, perhatian dan keseriusan dalam
mengikuti pelajaran dan lain-lain. Sebaliknya siswa yang tergolong pada kemampuan rendah
ditandai dengan kurangnya motivasi belajar, tidak adanya keseriusan dalam mengikuti
pelajaran, termasuk menyelesaikan tugas dan lain sebagainya. Sikap dan penampilan siswa di
dalam kelas juga bisa mempengaruhi proses pembelajaran, ada kalanya ditemukan siswa
yang sangat aktif (Hyperaktif) dan ada juga siswa yang pendiam, tidak sedikit juga ditemukan
siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar. Semua itu akan mempengaruhi proses
pembelajaran di dalam kelas.
3. Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang
kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pembelajaran. Adapun yang dimaksud dengan
prasarana adalah fasilitas yang tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan /
pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika
dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk
pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus lapangan olahraga.

4. Faktor Lingkungan
a. Faktor organisasi kelas, yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas
merupakan aspek penting yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran. Organisasi
kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran
b. .Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung semakin banyaknya siswa yang
enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan kelompok
c. Faktor lain dari dimensi lingkungan yang dapat mempengaruhi proses pembelajran
adalah faktor iklim sosial-psikologis. Maksudnya keharmonisan hubungan antara orang
yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal /
eksternal. Secara internal yang ditunjukan oleh kerja sama antar guru, saling menghargai
dan saling membantu, maka mungkin iklim belajar menjadi sejuk dan tenang. Sehingga
akan berdampak pada motivasi belajar siswa. Sebaliknya manakala hubungan tidak
harmonis, iklim belajar akan mempengaruhi psikologis siswa dalam belajar.

Source:

Septiana, Y. D. (2020). Konsep dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Sistem


Pembelajaran. AL-KARIM, 5(1), 140-156.

Anda mungkin juga menyukai