Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meri agustin

Nim : 856991466
Semester :7b
Matkul : PTK

Jawaban :

1. Masalah: Kurangnya interaksi aktif antara guru dan siswa dalam pembelajaran.
o Akar Masalah: Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, metode
pengajaran yang kurang menarik, atau kurangnya perhatian individu terhadap
kebutuhan siswa.
o Sumber Rujukan:
▪ Darling-Hammond, L. (2017). “Teacher Education around the World: What
Can We Learn from International Practice?”
(https://www.nap.edu/read/23502/chapter/1)
▪ Hattie, J. (2012). “Visible Learning for Teachers: Maximizing Impact on
Learning” (https://visible-learning.org/2013/03/visible-learning-for-teachers-
advance-release/)
2. Masalah: Rendahnya tingkat literasi siswa dalam membaca dan menulis.
o Akar Masalah: Kurangnya pemahaman tentang strategi membaca dan menulis yang
efektif, kurikulum yang tidak memadai, atau lingkungan membaca yang tidak
mendukung.
o Sumber Rujukan:
▪ National Institute for Literacy. (2008). “Developing Early Literacy: Report of
the National Early Literacy Panel”
(https://lincs.ed.gov/publications/pdf/NELPReport09.pdf)
▪ Guthrie, J. T., Wigfield, A., & Perencevich, K. C. (2004). “Motivating Reading
Comprehension: Concept-Oriented Reading Instruction”
(https://psycnet.apa.org/record/2004-22573-001)

3. Masalah: Rendahnya kemampuan numerasi siswa dalam memahami dan menerapkan konsep
matematika.
o Akar Masalah: Pemahaman yang dangkal tentang konsep matematika, kurikulum yang
tidak memadai, atau kurangnya pemecahan masalah matematika yang terintegrasi.
o Sumber Rujukan:
▪ National Research Council. (2001). “Adding It Up: Helping Children Learn
Mathematics” (https://www.nap.edu/read/9822/chapter/1)
▪ Boaler, J. (2016). “Mathematical Mindsets: Unleashing Students’ Potential
through Creative Math, Inspiring Messages and Innovative Teaching”
(https://www.youcubed.org/resources/mathematical-mindsets/)

4. Masalah: Kurangnya keterampilan kritis berpikir dan pemecahan masalah dalam literasi atau
numerasi.
o Akar Masalah: Kurangnya penerapan pendekatan yang mendorong pemecahan
masalah, kurangnya pelatihan guru dalam mengembangkan keterampilan kritis
berpikir, atau kurikulum yang tidak memberikan penekanan pada keterampilan ini.
o Sumber Rujukan:
▪ National Governors Association Center for Best Practices (NGA Center) and
Council of Chief State School Officers (CCSSO). (2010). “Common Core
State Standards for Mathematics” (https://www.corestandards.org/Math/)
▪ Facione, P. A. (2011). “Critical Thinking: What It Is and Why It Counts”
(https://www.insightassessment.com/global-solutions/critical-thinking-skills)

5. Masalah: Miskonsepsi dalam pemahaman konsep-konsep penting dalam literasi atau numerasi.
o Akar Masalah: Kurangnya pengajaran yang memperjelas dan memperbaiki
miskonsepsi, kekurangan waktu untuk refleksi dan koreksi miskonsepsi, atau
penggunaan pendekatan pengajaran yang tidak efektif.
o Sumber Rujukan:
▪ National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). (2000). “Principles
and Standards for School Mathematics”
(https://www.nctm.org/standards/content.aspx?id=16909)
▪ PISA (Program for International Student Assessment). (2018). “Results from
PISA 2018: Volume I: What Students Know and Can Do”
(https://www.oecd.org/pisa/publications/pisa-2018-results-volume-i-what-
students-know-and-can-do-5f07bee9-en.htm)

Anda mungkin juga menyukai