Anda di halaman 1dari 2

NAMA : INDAH ENGLISTIYANI

NIM : 043412717

TUGAS 2, TEORI ORGANISASI

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi negara-negara di dunia,
termasuk di Indonesia. Berdasarkan situasi tersebut…

1. Uraikanlah bagaimana organisasi dapat merancang dan menerpakan strategi


menghadapi Pandemi Covid-19 dari segi analisis SWOT!

1) Strength (kekuatan) : identifikasi kekuatan internal organisasi yang dapat menjadi


asset selama pandemic mungkin melibatkan sumber daya manusia berkualitas,
teknologi canggih, merek yang kuat, atau modal finansial yang cukup. Peninjauan
terkait cara untuk memaksimalkan penggunaan kekuatan dalam konteks
pandemic, misalnya apakah teknologi yang ada dapat digunakan mendukung
pekerjaan dari jarak jauh atau produksi produk yang diperlukan selama pandemic.
2) Weakness (kelemahan) : evaluasi kelemahan internal yang mungkin menjadi
hambatan dalam menghadapi pendemi dapat berupa kekurangan dalam rantai
pasokan, kurangnya diversifikasi produk, atau ketergantungan pada beberapa
pasar kunci. Identifikasi langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kelemahan
misalnya, diversifikasi pasokan atau meningkatkan kapasitas produksi yang
diperlukan selama pandemic
3) Opportunity (kesempatan) : identifikasi peluang eksternal yang mungkin muncul
selama pandemic dapat mencakup perubahan dalam perilaku konsumen,
permintaan baru untuk produk atau layanan tertentu atau peluang untuk
berinovasi. Tinjau cara organisasi dapat melaksanakan peluang ini dengan
meluncurkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar selama pandemic
atau menawarkan layanan yang dapat memenuhi permintaan baru.
4) Threats (tantangan) : identifikasi ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi
organisasi selama pandemic mungkin melibatkan penurunan permintaan,
perubahan regulasi atau resiko Kesehatan dan keamanan bagi karyawan. Dengan
mempertimbangkan rencana darurat atau strategi mitigasi resiko yang dapat
membantu organisasi mengatasi ancaman ini dengan mengembangkan rencana
kontinuitas bisnis yang komprehensif atau mengevaluasi opsi pengurangan biaya
jika pendapatan menurun.

Dari analisis SW akan diperoleh factor kunci yang mendorong kesuksesan,


sedangkan dari analisis OT akan diperoleh daftar kompetensi dari organiasasi.
Setelah diperoleh data dari analisis SWOT, maka dengan ditambah factor tanggung
jawab sosialdan nilai manajerial organisasi barulah strategi dirumuskan. Rumusan
tersebut perlu dievaluasi ulang dengan menggunakan data analisis SWOT,
tanggung jawab sosial dan nilai-nilai manajerial. Setelah itu terpilih satu strategi
yang siap untuk dilaksanakan. Evaluasi terhadap strategi dapat dilakukan dengan
mengukur :
• Konsistensi: strategi hendaknya tidak bertentangan dengan tujuan dan
kebijakan organiasi.
• Kesesuaian : strategi hendaknya mencerminkan tanggapan yang adaptif
terhadap lingkungan dan kepada perubahan kritis yang terjadi dalam organisasi.
• Keuntungan : strategi hendaknya mampu memacu kreativitas dan atau
memelihara keunggulan kompetitif.
• Kelayakan : strategi hendaknya tidak melemahkan sumber daya yang ada dan
malah menciptakan masalah baru.
2. Uraikanlah lima strategi efektif menurut Brison (2004) agar organisasi dapat
berkembang di masa Pandemi.

• Organisasi perlu berfikir, bertindak dan belajar dengan lebih strategis disbanding
sebelumnya akibat pandemic covid-19.
• Organisasi perlu mengubah pandangan internalnya menjadi strategi yang efektif
untuk menghadapi perubahan lingkungan pada masa pandemic covid-19.
• Organisasi perlu mengembangkan Langkah kerja yang rasional untuk mengadopsi
dan mengimplementasikan strategi.
• Organisasi perlu membangun koalisi secara luas dan kuat untuk melaksanakan
strategi dan melindungi dari tekanan selama masa pandemic covid-19.
• Organisasi perlu merumuskan strategi untuk mengelola isu. Strategi didefinisikan
sebagai pola tujuan, kebijakan, program, bagaimana organisasi, apa yang
dikerjakan organisasi serta mengapa organisasi harus mengerjakan hal itu.
Strategi berbeda-beda tergantung pada tingkat, fungsi dan kerangka waktu.

3. Uraikanlah faktor penghambat yang berkontribusi pada kegagalan strategi yang dipilih
organisasi dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
1) Visi dan strategi yang tidak dapat dijabarkan : selama pandemic perubahan
cepat dalam situasi dan regulasi dapat menjadi norma. Penting untuk dapat
menjabarkan visi dan strategi dengan cepat serta fleksibel agar dapat
merespons situasi yang berubah-ubah. Jika visi dan strategi tidak dapat
dijabarkan dengan jelas, organisasi dapat kehilangan arah dan ketepatan
dalam mengambil Tindakan.
2) Strategi yang tidak berhubungan dengan tujuan departemen, tim dan individu
: dalam situasi pandemic, departemen dan tim serta individu pada organisasi
harus memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana strategi organisasi
terkait dengan tujuan mereka masing-masing. Jika strategi tidak relevan atau
tidak tekait dengan tujuan yang diharapkan, hal ini mengakibatkan
kebingungan dan kurangnya keterlibatan serta perasaan ketidakpastian di
antara anggota organisasi.
3) Strategi yang tidak berhubungan dengan alokasi sumber daya jangka pendek
dan jangka Panjang : pandemic telah mengubah cara organisasi
mengalokasikan sumber daya dalam situasi keuangan yang tidak pasti.
Ketidaksesuaian antara sinergi dan alokasi sumber daya dapat mengganggu
kemampuan organisasi untuk merespons perubahan dalam kebutuhan jangka
pendek dan jangka Panjang.
4) Umpan balik yang diterima tidak taktis dan tidak strategis : ditengah pandemic,
umpan balik harus memberikan wawasan yang taktis dan strategis. Organisasi
perlu mampu memahami bagaimana strategi mereka berdampak pada hasil
serta harus dapat merespons dengan cepat jika perubahan diperlukan. Umpan
balik yang tidak memberikan pandangan yang relevan atau yang datang
terlambat dapat menghambat kemampuan organisasi untuk mengadaptasi
strategi mereka dengan cepat.

Sumber :
BMP ADPU4341, Modul 6, Hal 32-33. Hal 6.35. Hal 6.39-40.
Bryson, John M., (2004). Strategic Planning For Public and Nonprofit Organizational, Third
Edition, San Fransisco : Jossey-Bass.

Anda mungkin juga menyukai