Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

1. Pendahuluan ................................................................................................................................... 3
2. Indikator ......................................................................................................................................... 3
2.2. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Provinsi) .................................................... 5
2.3. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Kabupaten/Kota) ....................................... 6
2.4. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Puskesmas) ............................................... 7
2.5. Sub Indikator Program PISP 2020-2024 .................................................................................... 7
3. Pencatatan dan Pelaporan PISP .................................................................................................... 10
3.1. Pencatatan Program PISP ....................................................................................................... 10
3.2. Pelaporan Diare ..................................................................................................................... 14
3.3. Pelaporan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) ...................................................................... 20
3.4. Pelaporan Tifoid ..................................................................................................................... 21
3.5. Pelaporan Hepatitis A ............................................................................................................. 23
4. Cara dan Langkah Penggunaan Pencatatan dan Pelaporan ........................................................... 25
4.1. Pencatatan PISP di Puskesmas................................................................................................ 25
4.2. Pelaporan di Kabupaten/Kota dan Provinsi............................................................................. 26
4.3. Penambahan Baris (lebih dari master yang sudah ada) ........................................................... 26
5. Alur Pelaporan .............................................................................................................................. 28
1. Pendahuluan
Pencatatan dan pelaporan adalah salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari
program pengendalian penyakit infeksi saluran pencernaan (PISP) dan merupakan salah satu cara
untuk mengukur indikator keberhasilan suatu kegiatan/program. Tanpa adanya pencatatan dan
pelaporan yang baik dan berkualitas, kegiatan PISP yang sudah dilaksanakan tidak terlihat hasilnya
dan tidak dapat diukur keberhasilan suatu kegiatan/program. Output dari pencatatan dan
pelaporan ini adalah data adanya data dan informasi yang berharga dan bernilai bila dilakukan
dengan cara yang tepat dan benar.
Pencatatan adalah serangkaian kegiatan untuk mendokumentasikan hasil pengamatan,
pengukuran, dan/atau perhitungan setiap langah upaya kesehatan meliputi registrasi dan surat
rujukan, rekapitulasi di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan Dinas Kesehatan Provinsi.
Pelaporan adalah penyampaian hasil kegiatan PISP atau intervensi yang telah dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dengan benar dan tepat
waktu.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan data dan informasi hasil dari kegiatan pengendalian PISP
b. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan prioritas untuk bimbingan teknis atau evaluasi
program PISP
c. Bahan untuk menyusun perencanaan program PISP
d. Mengetahui keberhasilan kegiatan PISP
Untuk mendapatkan tujuan diatas dibutuhkan pencatatan dan pelaporan yang baku, berkualitas,
akurat, dan tepat waktu.

2. Indikator
Indikator Program PISP Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
2.1. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Pusat)
Indikator Outcome
Indikator Utama Definisi Operasional Cara Perhitungan Sumber Data
Persentase Kabupaten/Kota Persentase Kabupaten/Kota Jumlah KAbupaten/Kota Laporan Rutin dari Dinas
yang 80% Puskesmasnya yang 80% Puskesmasnya yang melaksanakan Kesehatan Provinsi
melaksanakan tatalaksana melaksanakan tatalaksana tatalaksana diare sesuai
diare sesuai standart diare sesuai standart bila: standart dibagi jumlah
cakupan pemberian oralit Kabupaten/Kota yang ada di
dan zinc 100% pada Indonesia dikali 100%
penderita diare balita

Sasaran Program
Program/ (Outcome)/Sasaran Taget
Lokasi Definisi Operasional Cara Penghitungan
Kegiatan Kegiatan (Output)/
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Persentase 34 51% 58% 66% 73% 80% Persentase Jumlah


Pencegahan Kab/Kota yang 80% Provinsi (262 (298 (298 (298 (298 Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota yang
dan puskesmasnya Kab/ Kab/ Kab/ Kab/ Kab/ yang 80% melaksanakan
Pengendalian melaksanakan Kota) Kota) Kota) Kota) Kota) Puskesmasnya tatalaksana diare
Penyakit tatalaksana diare melaksanakan sesuai standart dibagi
Menular sesuai standar tatalaksana diare jumlah
Langsung sesuai standart bila: kabupaten/kota yang
cakupan pemberian ada di Indonesia dikali
oralit dan zinc 100% 100%
pada penderita diare
balita

2.2. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Provinsi)


Indikator Outcome
Indikator Utama Definisi Operasional Cara Perhitungan Sumber Data
Persentase Persentase Jumlah Laporan Rutin
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota KAbupaten/Kota Dinas Kesehatan
yang 80% yang 80% yang melaksanakan Provinsi
Puskesmasnya Puskesmasnya tatalaksana diare
melaksanakan melaksanakan sesuai standart
tatalaksana diare tatalaksana diare dibagi jumlah
sesuai standart sesuai standart bila: Kabupaten/Kota yang
cakupan pemberian ada di Provinsi
oralit dan zinc 100% tersebut dikali 100%
pada penderita diare
balita

Sasaran Program
Program/ (Outcome)/Sasaran Taget
Lokasi Definisi Operasional Cara Penghitungan
Kegiatan Kegiatan (Output)/
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Persentase Kab/Kota 51% 58% 66% 73% 80% Persentase Jumlah
Pencegahan Kab/Kota yang 80% Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota yang
dan puskesmasnya yang 80% melaksanakan
Pengendalian melaksanakan Puskesmasnya tatalaksana diare
Penyakit tatalaksana diare melaksanakan sesuai standart dibagi
Menular sesuai standar tatalaksana diare jumlah
Langsung sesuai standart bila: kabupaten/kota yang
cakupan pemberian ada di Provinsi dikali
oralit dan zinc 100% 100%
pada penderita diare
balita

2.3. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Kabupaten/Kota)


Sasaran Program
Program/ (Outcome)/Sasaran Taget
Lokasi Definisi Operasional Cara Penghitungan
Kegiatan Kegiatan (Output)/
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan 80% Puskesmasnya Puskesmas 80% 80% 80% 80% 80% 80% Puskesmasnya Jumlah Puskesmas
Pencegahan melaksanakan melaksanakan yang melaksanakan
dan tatalaksana diare tatalaksana diare tatalaksana diare
Pengendalian sesuai standart sesuai standart bila: sesuai standart dibagi
Penyakit cakupan pemberian jumlah Puskesmas
Menular oralit dan zinc 100% yang ada di Kab/Kota
Langsung pada penderita diare dikali 100%
balita
2.4. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Puskesmas)
Sasaran Program
Program/ (Outcome)/Sasaran Taget
Lokasi Definisi Operasional Cara Penghitungan
Kegiatan Kegiatan (Output)/
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan 100% Puskesmas Layanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% balita Jumlah Balita Diare
Pencegahan melaksanakan ditatalaksana sesuai yang dilayani sesuai
dan tatalaksana diare standart bila: standart dibagi jumlah
Pengendalian sesuai standart cakupan pemberian penemuan balita diare
Penyakit oralit dan zinc 100% dikali 100%
Menular pada penderita diare
Langsung balita

2.5. Sub Indikator Program PISP 2020-2024


Sasaran Program
Cara
Taget
Program/ (Outcome)/Sasaran
Lokasi Definisi Operasional Penghitunga
Kegiatan Kegiatan (Output)/
n
2020 2021 2022 2023 2024
Indikator
Kegiatan Persentase 34 46,7% 50% 55% 60% 70% Sosialisasi dan atau advokasi Jumlah
Pencegahan Kabupaten/kota Provinsi dilakukan pada masyarakat dan kab/kota
dan yang melaksanakan atau pemangku kepentingan dan yang
Pengendalian advokasi dan / atau atau petugas kesehatan. melaksanaka
Penyakit sosialisasi Suatu kab/kota melakukan n sosialisasi
Menular pengendalian PISP sosialisasi apabila kab/kota paling dan atau
Langsung tidak dalam 1 tahun melakukan advokasi
kegiatan : tentang
Sosialisasi dan atau advokasi PISP diare dan
ke masyarakat dan atau pemangku Tifoid dibagi
kepentingan dan atau petugas jumlah
kesehatan kab/kota
Sosialisasi dapat dilakukan dengan yang ada di
cara langsung dengan melakukan Indonesia
penyuluhan atau diseminasi atau dikali 100 %
Dengan radio spot, running text di
TV, TV spot, talk shw, leaflet,
poster, baliho/spanduk dll media
Materi yang disampaikan tentang
diare, Tifoid dan Hep A & E, cara
penularan, pencegahan,
tatalaksana yang dapat dilakukan
Sasaran Program
Taget Cara
(Outcome)/Sasara
Program/
n Kegiatan Lokasi Definisi Operasional Penghitunga
Kegiatan
(Output)/ n
2020 2021 2022 2023 2024
Indikator
Kegiatan Persentase 34 52,14% 55% 60% 70% 75% Layanan Rehidrasi Oral adalah Jumlah
Pencegahan Kabupaten/kota Provinsi merupakan salah satu layanan yang kab/kota
dan yang mempunyai ada di puskesmas, pustu, posyandu, dengan
Pengendalian Layanan Rehidrasi poskesdes yang memberikan: 1) LROA, dibagi
Penyakit Oral Aktif (LROA) layanan rehidrasi oral pada jumlah
Menular masyarakat/balita yang mengalami kab/kota yg
Langsung diare, 2) memberikan konseling ada di
rehidrasi, 3) memberikan Indonesia,
penyuluhan tentang diare, upaya dikalikan
pencegahan dan pertolongannya. 100%
Layanan Rehidrasi Oral Aktif adalah
layanan rehidrasi oral yang paling
tidak memberikan layanan 2 layanan
yaitu 1) layanan rehidrasi oral dan
2) atau 3).
kab/kota LROA aktif, apabila di
kab/kota 80 % dari jumlah
puskesmas melakukan LROA
3. Pencatatan dan Pelaporan PISP

3.1. Pencatatan Program PISP


Pencatatan program PISP dilakukan pada tingkat fasyankes, bentuk pencatatan dan pelaporan
program PISP adalah sebagai berikut:

Keterangan Kolom Form Pencatatan Program PISP


Nomor Nama Kolom Keterangan
Kolom
1 No Nomor urut pasien

2 NIK Nomor NIK pasien, NIK harus 16 digit dengan dimulai


tanda petik (‘) saat mulai penulisan.
Apabila tidak ada NIK dapat menggunakan NIK
palsu/sementara.
NIK harus terdiri 16 digit dengan susunan  PPKKCC (6
digit pertama adalah kode kecamatan) + DDMMYY
(Tanggal lahir-bulan lahir-tahun lahir, apabila pasien
perempuan tanggal lahir ditambah 40) + NNNN (nomor
urut dengan didahului angka 99 sebagai tanda apabila
pasien menggunakan NIK palsu/sementara).
Contoh: Seorang wanita lahir 11 Agustus 1994
melakukan pemriksaan di puskesmas Kec. Kepulauan
Seribu maka NIK palsu/sementara:
PPKKCC+DDMMYY+NNNN  31010251089499001

3 Nama Penderita Nama Pasien

4* Umur Tulis hanya angka umur pasien (apakah dalam


bulan/tahun). Kolom ini wajib diisi.

5* # Pilih apakah umur yang ditulis dalam


Umur (Bulan/Tahun)
BULAN/ TAHUN
Mengisi kolom ini harus memilih (pengisian
kolom harus memilih apabila ada tanda panah ke bawah
untuk memilih). Kolom ini wajib diisi.

6* # Pilih jenis kelamin laki-laki atau perempuan, pengisian


Jenis Kelamin
kolom ini harus memilih opsi yang sudah ada yaitu L / P.
Kolom ini wajib diisi.

7* # Pilih desa/kelurahan domisili pasien, pengisian kolom ini


Alamat (Desa/Kelurahan)
harus memilih opsi yang sudah ada.
Nama desa/kelurahan akan muncul sesuai dengan yang
ditulis di info dasar, apabila pasien berada di luar wilayah
kerja puskesmas maka pilih LUAR WILAYAH. Kolom ini
wajib diisi.

8 Alamat (Alamat Lengkap) Isi alamat lengkap pasien

9* #
Tanggal Kunjungan (Bulan Pilih bulan kunjungan pasien, pengisian kolom ini harus
Kunjungan) memilih opsi yang sudah ada yaitu JAN/FEB/MAR/
APR/MEI/JUN/JUL/AGS/SEP/OKT/NOV/DES. Kolom ini
wajib diisi.

10* Tanggal Kunjungan Tanggal kunjungan pasien. Pengisian kolom ini


disesuaikan dengan setting tanggal dimasing-masing
computer. Pengisian bisa dengan format
TGL-BLN-THN atau BLN-TGL-THN sesuai
computer masing-masing.
Setting tanggal bisa dilihat di bagian pojok bawah
komputer. Kolom ini wajib diisi.

11 Tanggal Mulai Sakit Tanggal pasien mulai mengalami sakit/gejala. Pengisian


kolom ini disesuaikan dengan setting tanggal dimasing-
masing computer. Pengisian bisa dengan format TGL-
BLN-THN atau BLN-TGL-THN sesuai computer masing-
masing.
Setting tanggal bisa dilihat di bagian pojok
bawah komputer.

12* # Diagnosis diare, pengisian kolom ini harus memilih opsi


Diagnosis Diare
yang sudah ada yaitu DIARE AKUT, DISENTRI, KOLERA,
DIARE BERKEPANJANGAN, DIARE PERSISTEN/KRONIK,
DIARE GIZI BURUK, DIARE DENGAN PENYAKIT
PENYERTA. Kolom ini wajib diisi.

13 # Pilih tingkatan derajat dehidrasi diare, pengisian kolom


Derajat Dehidrasi
ini harus memilih opsi yang sudah ada yaitu TANPA
DEHIDRASI, DEHIDRASI RINGAN-SEDANG, DEHIDRASI
BERAT.

14 Jumlah Pemakaian (Oralit – Isi jumlah bungkus pemberian oralit (isi hanya angka
bungkus) saja)

15 Jumlah Pemakaian (Zinc – Isi jumlah tablet pemberian zinc (isi hanya angka saja).
tablet) Apabila zinc diberikan dalam bentuk sirup dosis
disesuaikan dengan jumlah tablet.

16 Jumlah Pemakaian (RL – Isi jumlah botol pemberian ringer laktat (RL)(isi hanya
botol) angka saja).

17 #
Penggunaan Antibiotik Pilih apakah pasien diberi antibiotik atau tidak, pengisian
kolom ini harus memilih opsi yang sudah ada yaitu YA /
(Ya/ Tidak)
TIDAK.

18 # Pilih status pasien apakah hidup atau mati, pengisian


Status Pasien
kolom ini harus memilih opsi yang sudah ada yaitu
HIDUP / MATI.

19 # Pilih apakah pasien diberi konseling atau tidak, pengisian


Konseling
kolom ini harus memilih opsi yang sudah ada yaitu YA /
TIDAK.

20* # Pengisian kolom ini wajib dipilih apabila pasien


Suspect/ Klinis Tifoid
mengalami gejala klinis/suspect tifoid, pengisian kolom
ini harus memilih opsi yang sudah ada yaitu YA apabila
suspect/gejala klinisnya tifoid.

21 # Pilih apakah pasien dilakukan pemeriksaan widal/tidak,


Pemeriksaan Widal
pengisian kolom ini harus memilih opsi yang sudah ada
yaitu DIPERIKSA / TIDAK DIPERIKSA.

22 # Apabila pasien sudah dilakukan pemeriksaan RDT tifoid


Pemeriksaan RDT
maka hasil pemeriksaannya ditulis pada kolom ini,
pengisian kolom ini harus memilih opsi yang sudah ada
yaitu POSITIF / NEGATIF.

23* #
Suspect/ Klinis Hepatitis Pengisian kolom ini wajib dipilih apabila pasien
mengalami gejala klinis/suspect hepatitis A, pengisian
A
kolom ini harus memilih opsi yang sudah ada yaitu YA
apabila suspect/gejala klinisnya hepatitis A.

24 Konfirmasi (SGOT) Apabila pasien ter-suspect/ memiliki gejala klinis


hepatitis A dan dilakukan pemeriksaan SGOT maka
hasilnya ditulis dalam kolom ini (hanya angka saja).

25 Konfirmasi (SGPT) Apabila pasien ter-suspect/ memiliki gejala klinis


hepatitis A dan dilakukan pemeriksaan SGPT maka
hasilnya ditulis dalam kolom ini (hanya angka saja).

26 # Apabila pasien sudah dilakukan pemeriksaan RDT


Konfirmasi (RDT)
hepatitis A maka hasil pemeriksaannya ditulis pada
kolom ini, pengisian kolom ini harus memilih opsi yang
sudah ada yaitu POSITIF / NEGATIF.

Keterangan :
Tanda (*) : Kolom wajib diisi
Tanda (#) : Pengisian kolom harus memilih opsi yang ada

3.2. Pelaporan Diare


Keterangan Kolom Form Pelaporan Diare
Nomor Nama Kolom Keterangan
Kolom
1 No Nomor urut Desa/Kelurahan (bila tingkat Puskesmas),
Nomor urut Puskesmas (bila tingkat Kabupaten/Kota),
Nomor urut Kabupaten/Kota (bila tingkat provinsi)

2 Desa/Kelurahan - Nama desa/kelurahan (bila tingkat Puskemas)


- Nama Puskesmas (bila tingkat Kabupaten/Kota)
- Nama Kabupaten/Kota (bila tingkat Provinsi)

3 Jumlah Penduduk Jumlah penduduk pada setiap desa/kelurahan atau


Puskesmas atau Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkat
pelaporan

4 Jumlah Balita Jumlah balita pada setiap desa/kelurahan atau


Puskesmas atau Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkat
pelaporan

5 Target Penemuan Kasus Jumlah penemuan kasus penderita diare semua umur
(Semua Umur) pada setiap desa/kelurahan atau Puskesmas atau
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkat pelaporan
(Jumlah target penemuan kasus semua umur yaitu : 10%
x 270/1000 (insidens rate) x Jumlah Penduduk)

6 Target Penemuan Kasus Jumlah penemuan kasus penderita diare semua umur
(Balita) pada setiap desa/kelurahan atau Puskesmas atau
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkat pelaporan
(Jumlah target penemuan kasus balita yaitu : 20%x
843/1000 (insidens rate) x Jumlah Balita)

7 Balita Diare <6 bulan (L) Jumlah penderita diare balita laki-laki dan berusia <6
bulan

8 Balita Diare <6 bulan (P) Jumlah penderita diare balita perempuan dan berusia <6
bulan
9 Balita Diare 6-<12 bulan (L) Jumlah penderita diare balita laki-laki dan berusia 6-<12
bulan

10 Balita Diare 6-<12 bulan (P) Jumlah penderita diare balita perempuan dan berusia 6-
<12 bulan

11 Balita Diare 1-<5 tahun (L) Jumlah penderita diare balita laki-laki dan berusia 1-<5
tahun

12 Balita Diare 1-<5 tahun (P) Jumlah penderita diare balita perempuan dan berusia 1-
<5 tahun

13 Jumlah Penderita diare Jumlah penderita diare balita laki-laki


balita (L)
14 Jumlah Penderita diare Jumlah penderita diare balita perempuan
balita (P)
15 Jumlah Penderita diare Jumlah penderita diare balita (Kolom 13 + Kolom 14)
balita
16 Cakupan Penemuan Kasus Jumlah Penderita Diare Balita yang ditemukan di
Diare Balita fasyankes/target penemuan kasus diare balita x 100%
(Kolom 15/Kolom 6 * 100%)

17 Jumlah Penderita Diare ≥5 Jumlah penderita diare laki-laki dan berusia ≥5 tahun
tahun (L)
18 Jumlah Penderita Diare ≥5 Jumlah penderita diare perempuan dan berusia ≥5 tahun
tahun (P)
19 Jumlah Penderita Diare ≥5 Jumlah penderita diare usia ≥5 tahun (Kolom 17 + Kolom
tahun 18)

20 Jumlah Penderita Diare Total semua penderita diare (Kolom 15 + Kolom 19)
Semua Umur
21 Cakupan Penemuan Kasus Jumlah Penderita Diare Semua Umur yang ditemukan di
Diare Semua Umur fasyankes/target penemuan kasus diare semua umur x
100%
(Kolom 20/Kolom 5 * 100%)
22 Proporsi Diare Balita Jumlah penderita diare balita dibagi penderita diare
semua umur x 100% (Kolom 15/Kolom 20 * 100%)

23 Jumlah Penderita Diare Jumlah penderita diare dengan tingkat derajat dehidrasi
tanpa dehidrasi yaitu tanpa dehidrasi

24 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan tingkat derajat dehidrasi
dehidrasi ringan-sedang yaitu dehidrasi ringan-sedang

25 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan tingkat derajat dehidrasi
dehidrasi berat yaitu dehidrasi berat

26 Proporsi Dehidrasi Berat Jumlah penderita diare dengan derajat dehidrasi berat
dibagi total penderita diare dengan status derajat
dehidrasi x 100% (Kolom 25 / (Kolom 23 + Kolom 24 +
Kolom 25)* 100%)

27 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare akut
akut
28 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare dengan
dengan disentri disentri

29 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare dengan
dengan kolera kolera

30 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare


berkepanjangan berkepanjangan

31 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare


persisten/kronik persisten/kronik

32 Jumlah penderita diare gizi Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare gizi buruk
buruk
33 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare dengan
dengan penyakit penyerta penyakit penyerta

34 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
balita yang diberikan terapi mendapatkan terapi hanya oralit, tiap penderita
oralit saja dikatakan mendapat terapi oralit apabila hanya
mendapatkan oralit

35 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
balita yang diberikan terapi mendapatkan terapi hanya zinc, tiap penderita dikatakan
zinc saja mendapat terapi zinc apabila hanya mendapatkan zinc

36 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
balita yang diberikan terapi mendapatkan terapi oralit dan zinc, tiap penderita
oralit dan zinc dikatakan mendapat terapi oralit dan zinc apabila
mendapatkan kedua terapi tersebut (oralit dan zinc)

37 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
balita yang diberikan terapi mendapatkan terapi hanya RL, tiap penderita dikatakan
Ringer Laktat (RL) mendapat terapi RL apabila mendapatkan RL

38 Cakupan Pemberian Oralit Jumlah pederita diare balita yang mendapat terapi hanya
Balita oralit dibagi jumlah penderita diare balita yang
ditemukan kasusnya di fasyankes x 100% (Kolom
34/Kolom 15 * 100%)

39 Cakupan Pemberian Zinc Jumlah pederita diare balita yang mendapat terapi hanya
Balita oralit dibagi jumlah penderita diare balita yang
ditemukan kasusnya di fasyankes x 100% (Kolom
34/Kolom 15 * 100%)

40 Cakupan Pemberian Oralit Jumlah pederita diare balita yang mendapat terapi oralit
dan Zinc Balita dan zinc dibagi jumlah penderita diare balita yang
ditemukan kasusnya di fasyankes x 100% (Kolom
36/Kolom 15 * 100%)

41 Jumlah penderita diare ≥5 Jumlah penderita diare usia ≥5 tahun (jumlah orangnya)
tahun yang diberikan terapi yang mendapatkan terapi hanya oralit, tiap penderita
oralit dikatakan mendapat terapi oralit apabila mendapatkan
oralit

42 Jumlah penderita diare ≥5 Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
tahun yang diberikan terapi mendapatkan terapi hanya RL, tiap penderita dikatakan
RL mendapat terapi RL apabila mendapatkan RL

43 Cakupan Pemberian Oralit Jumlah pederita diare balita yang mendapat terapi oralit
≥5 tahun dan zinc dibagi jumlah penderita diare balita yang
ditemukan kasusnya di fasyankes x 100% (Kolom
36/Kolom 15 * 100%)

44 Cakupan Pemberian Oralit Jumlah pederita diare semua umur yang mendapat
Semua Umur terapi hanya oralit dibagi jumlah penderita diare semua
umur yang ditemukan kasusnya di fasyankes x 100%
((Kolom 34 + Kolom 41) /Kolom 20 * 100%)

45 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita laki-laki berusia <1 tahun
diare usia <1 tahun (L)
46 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita perempuan berusia <1
diare usia <1 tahun (P) tahun

47 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita laki-laki berusia 1- <5 tahun
diare usia 1-<5 tahun (L)
48 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita perempuan berusia 1- <5
diare usia 1-<5 tahun (P) tahun

49 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita laki-laki berusia ≥5 tahun
diare usai ≥5 tahun (L)
50 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita perempuan berusia ≥5
diare usai ≥5 tahun (P) tahun

51 Jumlah kematian penderita Jumlah kematian penderita diare laki-laki semua umur
diare laki-laki
52 Jumlah kematian penderita Jumlah kematian penderita diare perempuan semua
diare perempuan umur

53 Keterangan Standart/Tidak Keterangan apakah Puskesmas tersebut sudah


Standart (Rekap pada memberikan pelayanan diare sesuai standart atau tidak
Kabupaten/Kota) sesuai standart (dikatakan sesuai standart apabila %
cakupan pemberian oralit dan zinc pada balita adalah
100%  Kolom 40 : 100%)

54 Jumlah Puskesmas sesuai Jumlah Puskesmas yang tatalaksana diare sesuai standart
standart (Rekap pada (lihat kolom 53  jumlah yang sesuai standar)
Kabupaten/Kota)
55 Persentase Puskesmas Jumlah Puskesmas sesuai standart dibagi total
sesuai standart (Rekap puskesmas di kabupaten/kota tersebut (Kolom 54 /
pada Kabupaten/Kota) jumlah puskesmas di kabupaten/kota tersebut *100%)

56 Kabupaten/Kota Sesuai Apakah kabupaten kota sesuai standart/tidak sesuai


Standart standart, dikatakan sesuai standart apabila persentase
puskesmas sesuai standart ≥80% (Kolom 55  ≥80%)

3.3. Pelaporan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)

Nomor Nama Kolom Keterangan


Kolom
1 Nama Puskesmas/ Nama Diisi nama Puskesmas/ nama Kabupaten/Kota sesuai
Kabupaten Kota (sesuai level pelaporan
level pelaporan)
2 Jumlah LRO Jumlah LRO di Puskesmas tersebut

3 Jumlah LROA Jumlah LRO yang aktif di Puskesmas tersebut


4 % LRO Aktif Jumlah LROA dibagi Jumlah LRO dikali 100% (Kolom
4/Kolom 3 *100%)

5 LRO Logistik lengkap Jumlah LRO yang sudah memiliki logistic lengkap

6 LRO Logistik tidak lengkap Jumlah LRO yang logistiknya tidak lengkap

7 Jumlah kunjungan LROA Jumlah kunjungan LROA

3.4. Pelaporan Tifoid

Nomor Nama Kolom Keterangan


Kolom
1 No Nomor urut

2 Nama Puskesmas/ Nama Diisi nama Puskesmas/ nama Kabupaten/Kota sesuai


Kabupaten Kota (sesuai level pelaporan
level pelaporan)
3 Suspect Tifoid usia <1 Jumlah pasien laki-laki dan berusia <1 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis tifoid

4 Suspect Tifoid usia <1 Jumlah pasien perempuan dan berusia <1 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis tifoid

5 Suspect Tifoid usia 1-<5 Jumlah pasien laki-laki dan berusia 1-<5 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis tifoid

6 Suspect Tifoid usia 1-<5 Jumlah pasien perempuan dan berusia 1-<5 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis tifoid

7 Suspect Tifoid usia 5-<15 Jumlah pasien laki-laki dan berusia 5-<15 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis tifoid
8 Suspect Tifoid usia 5-<15 Jumlah pasien perempuan dan berusia 5-<15 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis tifoid

9 Suspect Tifoid usia 15-<45 Jumlah pasien laki-laki dan berusia 15-<45 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis tifoid

10 Suspect Tifoid usia 15-<45 Jumlah pasien perempuan dan berusia 15-<45 tahun
tahun (P) yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid

11 Suspect Tifoid usia ≥45 Jumlah pasien laki-laki dan berusia ≥45 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis tifoid

12 Suspect Tifoid usia ≥45 Jumlah pasien perempuan dan berusia ≥45 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis tifoid

13 Suspect Tifoid (L) Jumlah pasien laki-laki yang suspect/memiliki gejala klinis
tifoid

14 Suspect Tifoid (P) Jumlah pasien perempuan yang suspect/memiliki gejala


klinis tifoid

15 Jumlah diperiksa widal Jumlah pasien yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid
dan diperiksa widal

16 Jumlah tidak diperiksa Jumlah pasien yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid
widal dan tidak diperiksa widal

17 Jumlah positif RDT Jumlah pasien yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid
dan positif RDT

18 Jumlah negatif RDT Jumlah pasien yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid
dan negatif RDT
3.5. Pelaporan Hepatitis A

Nomor Nama Kolom Keterangan


Kolom
1 No Nomor urut

2 Nama Puskesmas/ Nama Diisi nama Puskesmas/ nama Kabupaten/Kota sesuai


Kabupaten Kota (sesuai level pelaporan
level pelaporan)
3 Suspect Hepatitis A usia <1 Jumlah pasien laki-laki dan berusia <1 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A

4 Suspect Hepatitis A usia <1 Jumlah pasien perempuan dan berusia <1 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A

5 Suspect Hepatitis A usia 1- Jumlah pasien laki-laki dan berusia 1-<5 tahun yang
<5 tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A

6 Suspect Hepatitis A usia 1- Jumlah pasien perempuan dan berusia 1-<5 tahun yang
<5 tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A

7 Suspect Hepatitis A usia 5- Jumlah pasien laki-laki dan berusia 5-<15 tahun yang
<15 tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A

8 Suspect Hepatitis A usia 5- Jumlah pasien perempuan dan berusia 5-<15 tahun yang
<15 tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A

9 Suspect Hepatitis A usia 15- Jumlah pasien laki-laki dan berusia 15-<45 tahun yang
<45 tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
10 Suspect Hepatitis A usia 15- Jumlah pasien perempuan dan berusia 15-<45 tahun
<45 tahun (P) yang suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A

11 Suspect Hepatitis A usia Jumlah pasien laki-laki dan berusia ≥45 tahun yang
≥45 tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A

12 Suspect Hepatitis A usia Jumlah pasien perempuan dan berusia ≥45 tahun yang
≥45 tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A

13 Suspect Hepatitis A (L) Jumlah pasien laki-laki yang suspect/memiliki gejala klinis
Hepatitis A

14 Suspect Hepatitis A (P) Jumlah pasien perempuan yang suspect/memiliki gejala


klinis Hepatitis A

15 SGOT (Normal) Jumlah pasien suspect Hepatitis A yang memiliki hasil


periksa SGOT normal

16 SGOT (>Normal) Jumlah pasien suspect Hepatitis A yang memiliki hasil


periksa SGOT >normal

17 SGPT (Normal) Jumlah pasien suspect Hepatitis A yang memiliki hasil


periksa SGPT normal

18 SGPT (>Normal) Jumlah pasien suspect Hepatitis A yang memiliki hasil


periksa SGPT >normal

19 RDT (Positif) Jumlah pasien suspect Hepatitis A yang memiliki hasil


periksa RDT positif

20 RDT (Negatif) Jumlah pasien suspect Hepatitis A yang memiliki hasil


periksa RDT negatif
4. Cara dan Langkah Penggunaan Pencatatan dan Pelaporan

4.1. Pencatatan PISP di Puskesmas


1) Memulai pencatatan di Puskesmas buka file  RR PISP PUSKESMAS
2) Agar memiliki excel yang kosong setelah buka file klik save as dan ganti nama dengan

Menu HOME : menu icon


yang ada di HOME dapat
mempercepat untuk
mengarahkan ke sheet
yang mau dituju

penambahan tahun  mis: RR PISP PUSKESMAS 2020, satu file digunakan selama 1 tahun

3) Isi data dasar pada excel


Keterangan:
- Isi Identitas Puskesmas yang terdiri dari nama puskesmas, kode puskesmas, nama
kabupaten/kota, nama provinsi, tahun, isi nama pengelola program dan nama kepala puskesmas
*Target penemuan kasus balita: akan terisi otomatis apabila data penduduk di tiap kelurahan
sudah terisi
- Isi data kependudukan (nama desa/kelurahan di wilayah cakupan puskesmas, isi jumlah
penduduk dan balita tiap desa/kelurahan). Target penemuan kasus akan terisi otomatis setelah
data kependudukan terisi
- Isi status LRO  pengisian LRO pada data dasar tiap triwulan
4) Isi data registrasi
Data registrasi yang diisi sama seperti pada form pencatatan program PISP
5) Rekap data diare, tifoid, dan hepatitis A
Rekap data PISP setiap bulan pada level puskesmas akan terisi secara otomatis setelah data
dasar dan registrasi terisi secara lengkap. Info grafis pada diare juga akan terisi otomatis sesuai
data yang ada.
Perhatikan kembali variabel mana yang harus diisi secara lengkap, apabila variabel yang wajib isi
tidak diisi maka data tidak masuk ke dalam rekap

4.2. Pelaporan di Kabupaten/Kota dan Provinsi


Setelah puskesmas mengisi pencatatan program PISP dan rekap laporan terisi maka selanjutnya
dikirim ke kabupaten/kota untuk direkap.
Kabupaten/Kota membuka file dan selanjutnya merekap pada form pelaporan:
 LAPORAN DIARE KABUPATEN (rekap data diare)
 LAPORAN TIFOID KABUPATEN (rekap data tifoid)
 LAPORAN HEP A KABUPATEN (rekap data hepatitis A)
Merekap data dengan cara:
a) Mengisi data dasar pada setiap file
b) Merekap data yang diambil dari rekap bulanan Puskesmas
Diare --> copy data rekap Puskesmas pada kolom 7 hingga kolom 50; selanjutnya letakkan
pada rekap kabupaten kota di kolom 7 lalu paste value, lakukan pada pelaporan-pelaporan
berikutnya.Hal yang sama juga dilakukan untuk melakukan rekap di tingkat provinsi.
Pada pelaporan diare setelah rekap bulanan diisi data reap tahunan dan grafik akan otomatis
mengikuti data yang ada.
Tifoid --> copy data rekap Puskesmas pada kolom 3 hingga kolom 18; selanjutnya letakkan
pada rekap kabupaten kota di kolom 3 lalu paste value, lakukan pada pelaporan-pelaporan
berikutnya.Hal yang sama juga dilakukan untuk melakukan rekap di tingkat provinsi.
Hepatitis A --> copy data rekap Puskesmas pada kolom 3 hingga kolom 20; selanjutnya
letakkan pada rekap kabupaten kota di kolom 3 lalu paste value, lakukan pada pelaporan-
pelaporan berikutnya.Hal yang sama juga dilakukan untuk melakukan rekap di tingkat
provinsi.
c) Save  data siap divalidasi dan dikirim ke levelyang lebih tinggi

4.3. Penambahan Baris (lebih dari master yang sudah ada)


Apabila jumlah Desa-Kelurahan/ Puskesmas/ Kabupaten-Kota lebih dari master yang sudah ada
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Tambahkan pada info dasar sebelum data luar wilayah/data paling akhir  blok pada baris
luar wilayah lalu klik kanan lalu klik insert

2. Tambahkan baris juga pada data rekap dengan cara yang sama  blok baris luar wilayah/data
paling akhir klik kanan lalu klik insert

3. Mengisi formula pada baris yang baru ditambahkan, dengan cara : review  unprotect sheet
masukkan password: PISP
4. Mengisi formula dengan memblok data di baris atasnya, arahkan pada kolom terakhir hingga
muncul tanda (+) selanjutnya tarik kebawah, seperti pada gambar di bawah
+

Lakukan pada bulan-bulan berikutnya, setelah semua baris terisi formula semua selnjutnya
kunci sheet kembali, dengan cara klik review  protect sheet  masukkan password: PISP
*Note: lakukan hal yang sama untuk penambahan-penambahan baris pada laporan yang lain

5. Alur Pelaporan
Alur pelaporan program PISP adalah sebagai berikut:

Fasyankes

•tiap tgl 5
bulan
berikutnya Kabupaten

•Tiap tanggal
10 Bulan
berikutnya Provinsi

•Tiap Tanggal
15 Bulan
berikutnya Pusat

Anda mungkin juga menyukai