1. Pendahuluan ................................................................................................................................... 3
2. Indikator ......................................................................................................................................... 3
2.2. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Provinsi) .................................................... 5
2.3. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Kabupaten/Kota) ....................................... 6
2.4. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Puskesmas) ............................................... 7
2.5. Sub Indikator Program PISP 2020-2024 .................................................................................... 7
3. Pencatatan dan Pelaporan PISP .................................................................................................... 10
3.1. Pencatatan Program PISP ....................................................................................................... 10
3.2. Pelaporan Diare ..................................................................................................................... 14
3.3. Pelaporan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) ...................................................................... 20
3.4. Pelaporan Tifoid ..................................................................................................................... 21
3.5. Pelaporan Hepatitis A ............................................................................................................. 23
4. Cara dan Langkah Penggunaan Pencatatan dan Pelaporan ........................................................... 25
4.1. Pencatatan PISP di Puskesmas................................................................................................ 25
4.2. Pelaporan di Kabupaten/Kota dan Provinsi............................................................................. 26
4.3. Penambahan Baris (lebih dari master yang sudah ada) ........................................................... 26
5. Alur Pelaporan .............................................................................................................................. 28
1. Pendahuluan
Pencatatan dan pelaporan adalah salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari
program pengendalian penyakit infeksi saluran pencernaan (PISP) dan merupakan salah satu cara
untuk mengukur indikator keberhasilan suatu kegiatan/program. Tanpa adanya pencatatan dan
pelaporan yang baik dan berkualitas, kegiatan PISP yang sudah dilaksanakan tidak terlihat hasilnya
dan tidak dapat diukur keberhasilan suatu kegiatan/program. Output dari pencatatan dan
pelaporan ini adalah data adanya data dan informasi yang berharga dan bernilai bila dilakukan
dengan cara yang tepat dan benar.
Pencatatan adalah serangkaian kegiatan untuk mendokumentasikan hasil pengamatan,
pengukuran, dan/atau perhitungan setiap langah upaya kesehatan meliputi registrasi dan surat
rujukan, rekapitulasi di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan Dinas Kesehatan Provinsi.
Pelaporan adalah penyampaian hasil kegiatan PISP atau intervensi yang telah dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dengan benar dan tepat
waktu.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan data dan informasi hasil dari kegiatan pengendalian PISP
b. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan prioritas untuk bimbingan teknis atau evaluasi
program PISP
c. Bahan untuk menyusun perencanaan program PISP
d. Mengetahui keberhasilan kegiatan PISP
Untuk mendapatkan tujuan diatas dibutuhkan pencatatan dan pelaporan yang baku, berkualitas,
akurat, dan tepat waktu.
2. Indikator
Indikator Program PISP Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
2.1. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Pusat)
Indikator Outcome
Indikator Utama Definisi Operasional Cara Perhitungan Sumber Data
Persentase Kabupaten/Kota Persentase Kabupaten/Kota Jumlah KAbupaten/Kota Laporan Rutin dari Dinas
yang 80% Puskesmasnya yang 80% Puskesmasnya yang melaksanakan Kesehatan Provinsi
melaksanakan tatalaksana melaksanakan tatalaksana tatalaksana diare sesuai
diare sesuai standart diare sesuai standart bila: standart dibagi jumlah
cakupan pemberian oralit Kabupaten/Kota yang ada di
dan zinc 100% pada Indonesia dikali 100%
penderita diare balita
Sasaran Program
Program/ (Outcome)/Sasaran Taget
Lokasi Definisi Operasional Cara Penghitungan
Kegiatan Kegiatan (Output)/
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024
Sasaran Program
Program/ (Outcome)/Sasaran Taget
Lokasi Definisi Operasional Cara Penghitungan
Kegiatan Kegiatan (Output)/
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan Persentase Kab/Kota 51% 58% 66% 73% 80% Persentase Jumlah
Pencegahan Kab/Kota yang 80% Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota yang
dan puskesmasnya yang 80% melaksanakan
Pengendalian melaksanakan Puskesmasnya tatalaksana diare
Penyakit tatalaksana diare melaksanakan sesuai standart dibagi
Menular sesuai standar tatalaksana diare jumlah
Langsung sesuai standart bila: kabupaten/kota yang
cakupan pemberian ada di Provinsi dikali
oralit dan zinc 100% 100%
pada penderita diare
balita
Kegiatan 80% Puskesmasnya Puskesmas 80% 80% 80% 80% 80% 80% Puskesmasnya Jumlah Puskesmas
Pencegahan melaksanakan melaksanakan yang melaksanakan
dan tatalaksana diare tatalaksana diare tatalaksana diare
Pengendalian sesuai standart sesuai standart bila: sesuai standart dibagi
Penyakit cakupan pemberian jumlah Puskesmas
Menular oralit dan zinc 100% yang ada di Kab/Kota
Langsung pada penderita diare dikali 100%
balita
2.4. Indikator Utama Program PISP 2020-2024 (Tingkat Puskesmas)
Sasaran Program
Program/ (Outcome)/Sasaran Taget
Lokasi Definisi Operasional Cara Penghitungan
Kegiatan Kegiatan (Output)/
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan 100% Puskesmas Layanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% balita Jumlah Balita Diare
Pencegahan melaksanakan ditatalaksana sesuai yang dilayani sesuai
dan tatalaksana diare standart bila: standart dibagi jumlah
Pengendalian sesuai standart cakupan pemberian penemuan balita diare
Penyakit oralit dan zinc 100% dikali 100%
Menular pada penderita diare
Langsung balita
9* #
Tanggal Kunjungan (Bulan Pilih bulan kunjungan pasien, pengisian kolom ini harus
Kunjungan) memilih opsi yang sudah ada yaitu JAN/FEB/MAR/
APR/MEI/JUN/JUL/AGS/SEP/OKT/NOV/DES. Kolom ini
wajib diisi.
14 Jumlah Pemakaian (Oralit – Isi jumlah bungkus pemberian oralit (isi hanya angka
bungkus) saja)
15 Jumlah Pemakaian (Zinc – Isi jumlah tablet pemberian zinc (isi hanya angka saja).
tablet) Apabila zinc diberikan dalam bentuk sirup dosis
disesuaikan dengan jumlah tablet.
16 Jumlah Pemakaian (RL – Isi jumlah botol pemberian ringer laktat (RL)(isi hanya
botol) angka saja).
17 #
Penggunaan Antibiotik Pilih apakah pasien diberi antibiotik atau tidak, pengisian
kolom ini harus memilih opsi yang sudah ada yaitu YA /
(Ya/ Tidak)
TIDAK.
23* #
Suspect/ Klinis Hepatitis Pengisian kolom ini wajib dipilih apabila pasien
mengalami gejala klinis/suspect hepatitis A, pengisian
A
kolom ini harus memilih opsi yang sudah ada yaitu YA
apabila suspect/gejala klinisnya hepatitis A.
Keterangan :
Tanda (*) : Kolom wajib diisi
Tanda (#) : Pengisian kolom harus memilih opsi yang ada
5 Target Penemuan Kasus Jumlah penemuan kasus penderita diare semua umur
(Semua Umur) pada setiap desa/kelurahan atau Puskesmas atau
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkat pelaporan
(Jumlah target penemuan kasus semua umur yaitu : 10%
x 270/1000 (insidens rate) x Jumlah Penduduk)
6 Target Penemuan Kasus Jumlah penemuan kasus penderita diare semua umur
(Balita) pada setiap desa/kelurahan atau Puskesmas atau
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkat pelaporan
(Jumlah target penemuan kasus balita yaitu : 20%x
843/1000 (insidens rate) x Jumlah Balita)
7 Balita Diare <6 bulan (L) Jumlah penderita diare balita laki-laki dan berusia <6
bulan
8 Balita Diare <6 bulan (P) Jumlah penderita diare balita perempuan dan berusia <6
bulan
9 Balita Diare 6-<12 bulan (L) Jumlah penderita diare balita laki-laki dan berusia 6-<12
bulan
10 Balita Diare 6-<12 bulan (P) Jumlah penderita diare balita perempuan dan berusia 6-
<12 bulan
11 Balita Diare 1-<5 tahun (L) Jumlah penderita diare balita laki-laki dan berusia 1-<5
tahun
12 Balita Diare 1-<5 tahun (P) Jumlah penderita diare balita perempuan dan berusia 1-
<5 tahun
17 Jumlah Penderita Diare ≥5 Jumlah penderita diare laki-laki dan berusia ≥5 tahun
tahun (L)
18 Jumlah Penderita Diare ≥5 Jumlah penderita diare perempuan dan berusia ≥5 tahun
tahun (P)
19 Jumlah Penderita Diare ≥5 Jumlah penderita diare usia ≥5 tahun (Kolom 17 + Kolom
tahun 18)
20 Jumlah Penderita Diare Total semua penderita diare (Kolom 15 + Kolom 19)
Semua Umur
21 Cakupan Penemuan Kasus Jumlah Penderita Diare Semua Umur yang ditemukan di
Diare Semua Umur fasyankes/target penemuan kasus diare semua umur x
100%
(Kolom 20/Kolom 5 * 100%)
22 Proporsi Diare Balita Jumlah penderita diare balita dibagi penderita diare
semua umur x 100% (Kolom 15/Kolom 20 * 100%)
23 Jumlah Penderita Diare Jumlah penderita diare dengan tingkat derajat dehidrasi
tanpa dehidrasi yaitu tanpa dehidrasi
24 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan tingkat derajat dehidrasi
dehidrasi ringan-sedang yaitu dehidrasi ringan-sedang
25 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan tingkat derajat dehidrasi
dehidrasi berat yaitu dehidrasi berat
26 Proporsi Dehidrasi Berat Jumlah penderita diare dengan derajat dehidrasi berat
dibagi total penderita diare dengan status derajat
dehidrasi x 100% (Kolom 25 / (Kolom 23 + Kolom 24 +
Kolom 25)* 100%)
27 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare akut
akut
28 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare dengan
dengan disentri disentri
29 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare dengan
dengan kolera kolera
32 Jumlah penderita diare gizi Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare gizi buruk
buruk
33 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare dengan diagnosis diare dengan
dengan penyakit penyerta penyakit penyerta
34 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
balita yang diberikan terapi mendapatkan terapi hanya oralit, tiap penderita
oralit saja dikatakan mendapat terapi oralit apabila hanya
mendapatkan oralit
35 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
balita yang diberikan terapi mendapatkan terapi hanya zinc, tiap penderita dikatakan
zinc saja mendapat terapi zinc apabila hanya mendapatkan zinc
36 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
balita yang diberikan terapi mendapatkan terapi oralit dan zinc, tiap penderita
oralit dan zinc dikatakan mendapat terapi oralit dan zinc apabila
mendapatkan kedua terapi tersebut (oralit dan zinc)
37 Jumlah penderita diare Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
balita yang diberikan terapi mendapatkan terapi hanya RL, tiap penderita dikatakan
Ringer Laktat (RL) mendapat terapi RL apabila mendapatkan RL
38 Cakupan Pemberian Oralit Jumlah pederita diare balita yang mendapat terapi hanya
Balita oralit dibagi jumlah penderita diare balita yang
ditemukan kasusnya di fasyankes x 100% (Kolom
34/Kolom 15 * 100%)
39 Cakupan Pemberian Zinc Jumlah pederita diare balita yang mendapat terapi hanya
Balita oralit dibagi jumlah penderita diare balita yang
ditemukan kasusnya di fasyankes x 100% (Kolom
34/Kolom 15 * 100%)
40 Cakupan Pemberian Oralit Jumlah pederita diare balita yang mendapat terapi oralit
dan Zinc Balita dan zinc dibagi jumlah penderita diare balita yang
ditemukan kasusnya di fasyankes x 100% (Kolom
36/Kolom 15 * 100%)
41 Jumlah penderita diare ≥5 Jumlah penderita diare usia ≥5 tahun (jumlah orangnya)
tahun yang diberikan terapi yang mendapatkan terapi hanya oralit, tiap penderita
oralit dikatakan mendapat terapi oralit apabila mendapatkan
oralit
42 Jumlah penderita diare ≥5 Jumlah penderita diare balita (jumlah orangnya) yang
tahun yang diberikan terapi mendapatkan terapi hanya RL, tiap penderita dikatakan
RL mendapat terapi RL apabila mendapatkan RL
43 Cakupan Pemberian Oralit Jumlah pederita diare balita yang mendapat terapi oralit
≥5 tahun dan zinc dibagi jumlah penderita diare balita yang
ditemukan kasusnya di fasyankes x 100% (Kolom
36/Kolom 15 * 100%)
44 Cakupan Pemberian Oralit Jumlah pederita diare semua umur yang mendapat
Semua Umur terapi hanya oralit dibagi jumlah penderita diare semua
umur yang ditemukan kasusnya di fasyankes x 100%
((Kolom 34 + Kolom 41) /Kolom 20 * 100%)
45 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita laki-laki berusia <1 tahun
diare usia <1 tahun (L)
46 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita perempuan berusia <1
diare usia <1 tahun (P) tahun
47 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita laki-laki berusia 1- <5 tahun
diare usia 1-<5 tahun (L)
48 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita perempuan berusia 1- <5
diare usia 1-<5 tahun (P) tahun
49 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita laki-laki berusia ≥5 tahun
diare usai ≥5 tahun (L)
50 Jumlah kematian penderita Jumlah penderita diare balita perempuan berusia ≥5
diare usai ≥5 tahun (P) tahun
51 Jumlah kematian penderita Jumlah kematian penderita diare laki-laki semua umur
diare laki-laki
52 Jumlah kematian penderita Jumlah kematian penderita diare perempuan semua
diare perempuan umur
54 Jumlah Puskesmas sesuai Jumlah Puskesmas yang tatalaksana diare sesuai standart
standart (Rekap pada (lihat kolom 53 jumlah yang sesuai standar)
Kabupaten/Kota)
55 Persentase Puskesmas Jumlah Puskesmas sesuai standart dibagi total
sesuai standart (Rekap puskesmas di kabupaten/kota tersebut (Kolom 54 /
pada Kabupaten/Kota) jumlah puskesmas di kabupaten/kota tersebut *100%)
5 LRO Logistik lengkap Jumlah LRO yang sudah memiliki logistic lengkap
6 LRO Logistik tidak lengkap Jumlah LRO yang logistiknya tidak lengkap
4 Suspect Tifoid usia <1 Jumlah pasien perempuan dan berusia <1 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis tifoid
5 Suspect Tifoid usia 1-<5 Jumlah pasien laki-laki dan berusia 1-<5 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis tifoid
6 Suspect Tifoid usia 1-<5 Jumlah pasien perempuan dan berusia 1-<5 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis tifoid
7 Suspect Tifoid usia 5-<15 Jumlah pasien laki-laki dan berusia 5-<15 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis tifoid
8 Suspect Tifoid usia 5-<15 Jumlah pasien perempuan dan berusia 5-<15 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis tifoid
9 Suspect Tifoid usia 15-<45 Jumlah pasien laki-laki dan berusia 15-<45 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis tifoid
10 Suspect Tifoid usia 15-<45 Jumlah pasien perempuan dan berusia 15-<45 tahun
tahun (P) yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid
11 Suspect Tifoid usia ≥45 Jumlah pasien laki-laki dan berusia ≥45 tahun yang
tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis tifoid
12 Suspect Tifoid usia ≥45 Jumlah pasien perempuan dan berusia ≥45 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis tifoid
13 Suspect Tifoid (L) Jumlah pasien laki-laki yang suspect/memiliki gejala klinis
tifoid
15 Jumlah diperiksa widal Jumlah pasien yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid
dan diperiksa widal
16 Jumlah tidak diperiksa Jumlah pasien yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid
widal dan tidak diperiksa widal
17 Jumlah positif RDT Jumlah pasien yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid
dan positif RDT
18 Jumlah negatif RDT Jumlah pasien yang suspect/memiliki gejala klinis tifoid
dan negatif RDT
3.5. Pelaporan Hepatitis A
4 Suspect Hepatitis A usia <1 Jumlah pasien perempuan dan berusia <1 tahun yang
tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
5 Suspect Hepatitis A usia 1- Jumlah pasien laki-laki dan berusia 1-<5 tahun yang
<5 tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
6 Suspect Hepatitis A usia 1- Jumlah pasien perempuan dan berusia 1-<5 tahun yang
<5 tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
7 Suspect Hepatitis A usia 5- Jumlah pasien laki-laki dan berusia 5-<15 tahun yang
<15 tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
8 Suspect Hepatitis A usia 5- Jumlah pasien perempuan dan berusia 5-<15 tahun yang
<15 tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
9 Suspect Hepatitis A usia 15- Jumlah pasien laki-laki dan berusia 15-<45 tahun yang
<45 tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
10 Suspect Hepatitis A usia 15- Jumlah pasien perempuan dan berusia 15-<45 tahun
<45 tahun (P) yang suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
11 Suspect Hepatitis A usia Jumlah pasien laki-laki dan berusia ≥45 tahun yang
≥45 tahun (L) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
12 Suspect Hepatitis A usia Jumlah pasien perempuan dan berusia ≥45 tahun yang
≥45 tahun (P) suspect/memiliki gejala klinis Hepatitis A
13 Suspect Hepatitis A (L) Jumlah pasien laki-laki yang suspect/memiliki gejala klinis
Hepatitis A
penambahan tahun mis: RR PISP PUSKESMAS 2020, satu file digunakan selama 1 tahun
2. Tambahkan baris juga pada data rekap dengan cara yang sama blok baris luar wilayah/data
paling akhir klik kanan lalu klik insert
3. Mengisi formula pada baris yang baru ditambahkan, dengan cara : review unprotect sheet
masukkan password: PISP
4. Mengisi formula dengan memblok data di baris atasnya, arahkan pada kolom terakhir hingga
muncul tanda (+) selanjutnya tarik kebawah, seperti pada gambar di bawah
+
Lakukan pada bulan-bulan berikutnya, setelah semua baris terisi formula semua selnjutnya
kunci sheet kembali, dengan cara klik review protect sheet masukkan password: PISP
*Note: lakukan hal yang sama untuk penambahan-penambahan baris pada laporan yang lain
5. Alur Pelaporan
Alur pelaporan program PISP adalah sebagai berikut:
Fasyankes
•tiap tgl 5
bulan
berikutnya Kabupaten
•Tiap tanggal
10 Bulan
berikutnya Provinsi
•Tiap Tanggal
15 Bulan
berikutnya Pusat