Kewirausahaan adalah sebuah konsep atau praktik yang melibatkan tindakan individu atau
kelompok dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengelola peluang bisnis dengan tujuan
menciptakan nilai ekonomi atau sosial. Secara umum, kewirausahaan melibatkan berbagai
kegiatan seperti menciptakan ide bisnis, merencanakan operasi bisnis, mengelola sumber daya,
mengambil risiko, dan mencari peluang pertumbuhan. Istilah "kewirausahaan" sering kali
dikaitkan dengan individu atau kelompok orang yang dikenal sebagai wirausaha, yang bertindak
sebagai penggerak utama di belakang bisnis atau usaha tersebut.
Kewirausahaan dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk bisnis kecil dan besar, start-up
teknologi, usaha keluarga, dan wirausaha sosial. Penting untuk diingat bahwa kewirausahaan
bukan hanya tentang menciptakan bisnis baru, tetapi juga tentang mengembangkan dan mengelola
bisnis yang sudah ada agar tetap relevan dan berdaya saing dalam pasar yang terus berubah.
Kewirausahaan dapat memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan, seperti menciptakan
lapangan kerja, menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan menyumbang pada inovasi dalam
masyarakat. Ini adalah konsep yang luas dan penting dalam dunia bisnis dan ekonomi, dan
berperan penting dalam pengembangan ekonomi global.
Ada banyak jenis "preneur" atau istilah yang digunakan untuk menggambarkan peran atau fokus
khusus dalam dunia bisnis dan kewirausahaan. Berikut adalah beberapa contoh macam-macam
"preneur":
1. Entrepeneur (Wirausaha)
Entrepreneur bila diterjemahkan adalah wirausaha. Menurut KBBI, entrepreneur adalah
seseorang yang pandai atau berbakat dalam mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam
membuat produk, menyusun operasi pengadaan produk baru, mengatur modal operasional,
serta merasakan keuntungannya. Mengutip dari Investopedia, entrepreneur adalah seseorang
yang menciptakan bisnis baru, di mana ia memegang sebagian besar risiko dan menikmati
sebagian besar imbalan dari usahanya. Ia kerap juga disebut inovator, pebisnis, produser baru.
Dari pengertian di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa entrepreneur adalah seseorang
yang menjalankan usaha dan siap dengan segala risiko yang perlu ditanggung demi
mendapatkan keuntungan. Bila entrepreneur adalah orang yang melakukan wirausaha,
entrepreneurship adalah proses kegiatan dari entrepreneur.
2. Intrapreneur (Intrapreneurship)
Intrapreneur adalah seorang yang memfokuskan pada inovasi dan kreativitas, serta
mentransformasi suatu ide atau gagasan menjadi usaha menguntungkan yang dioperasikan
dalam lingkup lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat sukses dan
berkembang, intrapreneurship harus diimplementasikan pada strategi perusahaan (Princhott,
1985). Biasanya, posisi research & development (R&D) dalam perusahaan membutuhkan
seorang intrapreneur.
3. Solopreneur (Solopreneurship)
Solopreneur adalah pemilik sekaligus tenaga kerja bisnis mereka. Mereka bertanggung jawab
untuk mengatur, mengelola, dan menanggung risiko perusahaan mereka, tanpa bantuan
rekan.mPada titik ini, Anda mungkin bertanya-tanya tentang apa bedanya solopreneur dengan
entrepreneur, atau perusahaan rintisan lain dalam hal ini. Tentunya semua entrepreneur adalah
individu, yang memulai dengan satu tim, dan bukankah ini membuat mereka semuanya
menjadi solo entrepreneur? Tidak sepenuhnya sama.
4. Eco-preneur (Eco-entrepreneurship)
Eco-entrepreneur (juga dikenal sebagai "eco-preneur") adalah seorang wirausaha atau
wirausaha yang berfokus pada praktik bisnis ramah lingkungan. Mereka memadukan
keuntungan perusahaan dengan kepedulian mendalam terhadap kelestarian lingkungan dan
upaya mengurangi dampak negatif terhadap planet kita. Eco-preneur berupaya menciptakan
produk atau layanan ramah lingkungan, menerapkan praktik bisnis berkelanjutan, dan
meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan di dalam dan di luar bisnis mereka.