Anda di halaman 1dari 2

Catatan Kuliah Mikrobiologi pertemuan 8

 Didalam tubuh sudah terdapat bakteri dalam jumlah yang kecil


 Dalam tubuh ada E. Coli
 Screening bakteri (Mencari/ berusaha untuk mendapatkan mikroorganisme di berbagai
tempat)
 Habitat alam mikro (Tanah, air, udara, makanan)
 Mikroba yang terdapat dalam tubuh
 Lambung (Streptoccocus, lactobaciluus)
 Duodenum dan jejunum dll
 Hubungan virulensi dengan daya tahan tubuh (Mikroorganisme mampu menyerang tubuh jika
imunitas tubuh menurun)
 Flora normal (Mikroorganisme yang secara alami berdempat pada tubuh manusia)
 Umumnya dari jenis bakteri
 Flora normal dapat menyerang tubuh jika terjadi interaksi dari luar (misalnya luka terjatuh)
Streptococus viridans
 Mikroorganisme yang sementara dalam tubuh (Transient flora)
 Infeksi endogen (Flora normal)
 Infeksi eksogen (Organisme yang berasal dari sumber lain)
 Stophlococcus aureus (Infeksi kulit)
 Infeksi jamur
 Jamur Candida sp (Panu, kurap, kadas)
 Aspergilus spp (Infeksi saluran pernafasan)

Hapalkan contoh bakteri pada masing masing tubuh

air liur memiliki tingkat keasaman yang rendah dan cenderung bersifat basa. Keseimbangan
pH air liur sangat penting untuk kesehatan gigi dan mulut, karena pH yang terlalu rendah
dapat menyebabkan proses demineralisasi pada gigi.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pH air liur antara lain makanan dan minuman
yang dikonsumsi
Makanan dan minuman yang asam dapat mengasamkan pH air liur dan memicu erosi gigi
adalah suatu proses hilangnya mineral pada gigi, terutama mineral kalsium dan fosfat yang
terdapat pada enamel gigi. Proses ini terjadi ketika pH dalam rongga mulut turun di bawah
5,5, sehingga asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam plak gigi dapat melarutkan mineral
pada gigi. Proses demineralisasi pada gigi dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan
gigi, terutama pada enamel gigi, dan dapat memicu terjadinya karies gigi

Uji biuret digunakan untuk mengetahui adanya ikatan peptida pada sampel protein. Reagen
biuret terdiri dari senyawa kompleks yang mengandung unsur tembaga (Cu2+) dan larutan
natrium hidroksida (NaOH). Jika sampel mengandung protein, maka akan terjadi reaksi antara
ion tembaga dengan ikatan peptida pada protein, sehingga terbentuk kompleks tembaga-
peptida yang berwarna ungu.
Uji Molisch: Uji Molisch digunakan untuk mengetahui adanya karbohidrat pada sampel.
Reagen Molisch terdiri dari larutan asam sulfat dan α-naftol. Jika sampel mengandung
karbohidrat, maka akan terjadi reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk
cincin furfural yang berwarna ungu.
Uji Milon: Uji Milon digunakan untuk mengetahui adanya asam amino pada sampel. Reagen
Milon terdiri dari larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Jika sampel
mengandung asam amino, maka akan terjadi reaksi antara asam amino dengan reagen Milon,
sehingga terbentuk senyawa kompleks yang berwarna merah.
Uji Biuret adalah suatu uji kimia yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida
pada suatu zat yang diuji, termasuk pada air liur atau saliva. Uji Biuret didasarkan pada reaksi
antara ion tembaga (Cu2+) dengan ikatan peptida pada protein, sehingga terbentuk kompleks
tembaga-peptida yang berwarna ungu. Jika air liur mengandung protein, maka uji Biuret akan
menunjukkan hasil positif dengan perubahan warna larutan menjadi ungu. Uji Biuret dapat
digunakan untuk menentukan kandungan protein dalam suatu sampel, karena semakin banyak
kandungan protein, maka semakin banyak pula peptida yang berikatan dengan ion Cu2+,
sehingga warna ungu akan semakin pekat.

Air liur atau saliva mengandung protein dan peptida yang berperan penting dalam menjaga
keseimbangan proses demineralisasi dan remineralisasi enamel dalam lingkungan rongga
mulut yang berpengaruh terhadap terjadinya karies dan penyakit rongga mulut. Protein pada
saliva berfungsi untuk melindungi gigi dari karies dan erosi. Protein pada saliva terdiri atas
rantai asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida
Uji Molisch adalah suatu uji kimia yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan karbohidrat
pada suatu zat yang diuji, termasuk pada air liur atau saliva. Uji Molisch didasarkan pada
reaksi antara karbohidrat dengan reagen Molisch yang mengandung α-naftol dan asam sulfat,
sehingga terbentuk senyawa cincin furfural yang berwarna ungu

air liur atau saliva mengandung sedikit karbohidrat, terutama gula sederhana seperti glukosa
dan fruktosa. Enzim ptialin yang terdapat dalam air liur berperan dalam pencernaan
karbohidrat dengan memecah susunan karbohidrat menjadi gula sederhana saat makanan
mulai dikunyah. Proses ini perlu waktu lama, sehingga karbohidrat yang terkandung dalam
makanan dapat dipecah lebih lanjut di usus keci
Husni, P., Ikhrom, U. K., & Hasanah, U. (2021). Uji dan karakterisasi serbuk pektin dari
albedo durian sebagai kandidat eksipien farmasi. Majalah Farmasetika, 6(3), 202-212.

Najoan, S. B., Kepel, B. J., & Wicaksono, D. A. (2014). Perubahan pH saliva siswa MA Darul
Istiqamah Manado sesudah menyikat gigi dengan pasta gigi mengandung xylitol. e-GiGi, 2(2).

Firdha, N., Farma, S. A., Atifah, Y., & Batungale, S. (2021, September). Aktivitas Enzim
Amilase pada Saliva dan Enzim Protease pada Sekret Pankreas Rana esculenta.
In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 1, pp. 111-121).

Anda mungkin juga menyukai