Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WIRADESA
Jln.A.Yani Wiradesa No. 58 Telp. 0285-4417121 Pekalongan 51152
e-mail : puskesmas.wiradesa@gmail.com

KAJIAN

I. PENDAHULUAN
Anemia adalah suatu kondisi ketika jumlah sel darah merah di dalam
tubuh berkurang hingga di bawah batas normal. Penyakit ini bisa terjadi ketika tubuh
kesulitan menghasilkan sel darah merah atau sel darah merah rusak. Selain itu, anemia
juga bisa terjadi akibat perdarahan berat, sehingga jumlah sel darah merah
dan hemoglobin (Hb) berkurang drastis.
Faktor Risiko Anemia pada Anak
Ada beragam faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang anak terkena anemia,
antara lain:
 Kelainan genetik, misalnya pada penyakit thalasemia dan anemia sel sabit
 Kekurangan gizi atau nutrisi tertentu, seperti kekurangan zat besi atau vitamin
(asam folat dan vitamin B12)
 Penyakit tertentu, seperti penyakit autoimun, gangguan sumsum tulang,
anemia hemolitik, hipotiroidisme, dan gagal ginjal
 Infeksi kronis
 Efek samping obat-obatan atau paparan bahan kimia tertentu
 Cedera atau luka berat
 Kanker, seperti kanker darah (leukemia)
Gejala Anemia pada Anak
Anemia pada anak di tahap awal sering kali menunjukkan gejala yang tidak khas,
bahkan ada anak dengan anemia yang tidak merasakan keluhan atau gejala apa pun.
Karena susah dikenali, banyak kasus anemia pada anak yang baru terdeteksi ketika
sudah terjadi komplikasi, misalnya gangguan tumbuh kembang atau gangguan pada
organ tertentu, seperti jantung, otak, dan ginjal.
Akan tetapi, biasanya sebelum kondisinya parah, anak-anak yang mengalami anemia
akan menunjukkan beberapa tanda dan gejala berikut:
 Terlihat lemas atau lelah
 Terlihat malas bermain atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya
 Kulit pucat atau kekuningan
 Mata menguning
 Jantung berdebar
 Sesak napas
 Sakit kepala, pusing, atau nyeri di tulang atau bagian tubuh tertentu
 Sering terkena infeksi
 Luka sulit sembuh
Pada anak yang sudah duduk di bangku sekolah, anemia juga bisa menimbulkan
keluhan berupa kesulitan belajar atau sulit berkonsentrasi di kelas.

II. PERMASALAHAN
Zat besi adalah suplemen mineral yang bermanfaat untuk mencegah dan
mengatasi anemia defisiensi besi. Zat besi merupakan mineral yang berperan penting
dalam pembentukan hemoglobin. Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah
yang bertugas untuk mengantarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Suplemen zat
besi digunakan saat seseorang mengalami kekurangan zat besi atau saat seseorang
tidak bisa memenuhi kebutuhan zat besi secara alami. Beberapa kondisi yang rentan
menimbulkan kekurangan zat besi adalah adanya perdarahan, kehamilan, atau
malabsorbsi makanan. Suplemen zat besi tersedia dalam bentuk tablet, sirop, kapsul,
atau suntik.
Suplemen zat besi sediaan sirup tidak masuk dalam Formularium Nasional
untuk anak. Dan Anemia merupakan salah satu penyakit yang mengalami kenaikan
kasus secara signifikan dari 10 kasus pada tahun 2021 meningkat menjadi 43 pada
tahun 2022. Penyakit yang terlayani oleh Puskesmas Wiradesa. Dengan
pertimbangan-pertimbangan tersebut maka Puskesmas Wiradesa hendaknya dapat
senantiasa menjamin ketersediaan Suplemen Zat besi sediaan sirup.

III. DATA DAN FAKTA


a. Wilayah kerja Puskesmas sangat luas, terdiri dari 16 desa.
b. Puskesmas dituntut agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,
akuntabel dan transparan kepada masyarakat khususnya pasien. Untuk hal
tersebut puskesmas wiradesa perlu menjamin ketersediaan obat demi peningkatan
mutu dan pelayanan kesehatan di puskesmas Wiradesa.
c. Anemia merupakan salah satu penyakit yang mengalami kenaikan kasus secara
signifikan dari 10 kasus pada tahun 2021 meningkat menjadi 43 pada tahun 2022.

IV. KESIMPULAN
Suplemen zat besi sediaan sirup tidak masuk dalam Formularium Nasional.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka Puskesmas Wiradesa hendaknya
dapat senantiasa menjamin ketersediaan Suplemen Zat besi sediaan sirup.

Mengetahui :
Kepala Puskesmas Wiradesa

dr. F.FERRY SUSANTO


NIP : 19780214 200701 1 006

Anda mungkin juga menyukai