Anda di halaman 1dari 3

1) DOSIS, DEBIT DAN ROTASI PEMANFAATAN:

Perhitungan dosis wajib menggunakan faktor curah hujan rata-rata bulanan di lokasi tersebut
dengan persamaan berikut :

Dosis air limbah =

{ ( bulan )−curah hujan aktual( bulan ) x 10000 }


mm mm
curah hujan maks
m3/Ha/bulan
1000
Contoh:
a. Curah hujan maks = 2400 mm/tahun = 200 mm/bulan
b. Curah hujan aktual = 2220 mm/tahun = 185 mm/bulan

(200−185)
Dosis air limbah = x 10000 m3/Ha/bulan
1000
= 150 m3/Ha/bulan = 5 m3/Ha/hari

Dosis penyiraman dapat berubah bila perubahan intensitas curah hujan pada saat aplikasi..
m3
Debit air limbah ¿ 15
hari
15
Luas Lokasi ¿ ha ¿ 3 ha
5

Apabila luasannya sudah diketahui dan debit juga sudah diketahui maka rotasi dan frekuensi
bisa disesuaikan dari hitungan dosis berdasar curah hujan tersebut

CONTOH:
Debit air limbah terolah yang akan dimanfaatkan = 1,0548 m3/hari = 1054,8
L/hari
Dosis penyiraman =

{ ( bulan )−curah hujan aktual( bulan ) x 10000 m /Ha/bulan }


mm mm
curah hujanmaks 3

1000
a. Curah hujan maks = 12518,40 mm/tahun = 1043,20 mm/bulan
b. Curah hujan aktual = 2262,93 mm/tahun = 188,58 mm/bulan
*Data Curah Hujan DKI Jakarta 2019 - 2021

1043 ,20−188 , 58
Dosis air limbah = x 10000 m3/Ha/bulan
1000
= 8546,22 m3/Ha/bulan
= 28,49 L/ m2/ hari
Gunakan dosis 10 L/m2/hari (OK)
Dosis penyiraman dapat berubah bila perubahan intensitas curah hujan pada
saat aplikasi.
Debit air limbah = 1054,8 L/hari
Luas Lokasi = Debit/dosis = 1054,8 / 10 = 105,48 m2
Karena luas RTH 582 m2 maka luas lokasi pemanfaatan sebesar 105,48 m 2
adalah aman dari banjir (OK).

Anda mungkin juga menyukai