Anda di halaman 1dari 5

Laporan Akhir Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV.

INDAH BERSAMA - SAMA di


Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat

BAB II GEOLOGI

2.1. GEOLOGI REGIONAL


Area pemetaan eksplorasi permohonan ijin usaha pertambangan CV. INDAH
BERSAMA - SAMA dan sekitarnya secara geologi regional masuk dalam Peta
Geologi Lembar Cianjur (Sudjatmiko, 1972). Peta Geologi Lembar Cianjur dibatasi
oleh dibatasi oleh kordinat 107°00' - 107°30' BT dan 6°30' - 7°00' LS. Berdasarkan
peta geologi tersebut, wilayah Kabupaten Cianjur secara umum tersusun oleh
endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api,
lava, tuf) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut
telah mengalami pelapukan. Kondisi Geologi Kabupaten Cianjur juga dipengaruhi
oleh aktivitas gunung api Gede yang terletak di sebelah baratnya.
2.1.1. Geomorfologi
Van Bemmelen (1949) secara detail membagi fisiografi Jawa Timur menjadi 4
zona diantaranya Zona Jakarta, Zona Bogor, Zona Bandung, dan Zona Pegunungan
Selatan.

Gambar 2.1. Pembagian Zona Fisiografis Jawa Barat (Van Bemmelen, 1949)

18
Laporan Akhir Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. INDAH BERSAMA - SAMA di
Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan fisiografis regional Jawa Barat tersebut daerah penelitian yang


merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Cianjur, berada pada Zona Bandung.
Daerah penelitian yang termasuk ke dalam Kompleks Gunung Gede terletak di Pulau
Jawa bagian barat. Fisiografi kompleks Gunung Gede menurut Bemmelen (1949)
termasuk ke dalam Zona Bandung (Bandung Zone) (Bemmelen, 1949 dalam
Alfarizky, 2014). Sebagian besar Zona Bandung bermorfologi perbukitan curam yang
dipisahkan oleh beberapa lembah yang cukup luas. Van Bemmelen (1949)
menamakan lembah tersebut sebagai depresi diantara gunung yang prosesnya
diakibatkan oleh tektonik (intermontane depression). Batuan penyusun di dalam zona
ini terdiri atas batuan sedimen berumur Neogen yang ditindih secara tidak selaras
oleh batuan vulkanik berumur Kuarter. Akibat tektonik yang kuat, batuan tersebut
membentuk struktur lipatan besar yang disertai oleh pensesaran. Zona Bandung
merupakan puncak dari Geantiklin Jawa Barat yang kemudian runtuh setelah proses
pengangkatan berakhir (van Bemmelen, 1949).
2.1.2. Litologi
Menurut Peta Geologi Lembar Cianjur (Sudjatmiko, 1972), area IUP dan
sekitarnya terdiri dari endapan daerah vulkanik masuk dalam Formasi Gunung Gede
dibagi menjadi tiga satuan, yakni:
 Formasi deposit breksi dan lahar Gunung Gede (Qyg), tersusun batupasir
tufan, shale, breksi dan konglomerat, yang membentuk Dataran Cianjur
 Formasi lava muda (Qyl) tersusun atas lava muda Gunung gede
 Formasi bukit-bukit kecil/conical hills (Qyc), yang merupakan endapan
longsoran gunungapi ke arah tenggara dari Gunung Gede atau daerah
Kabupaten Cianjur. Qyc terdiri dari fragmen besar blok basaltik membentuk
morfologi bukit – bukit berbentuk kerucut (Conical Hills) diamati menyebar
disekitar daerah penelitian. Ini adalah produk lahar lama dari yang lama letusan.
Van Bemmelen (1949) melaporkan endapan longsoran G. Gede ke daerah
Cianjur, yang diberi nama Bukit 777 (Tripple Seven Hills)
Menurut A. Setiawan, I. Syafri, E.T. Yuningsih, A. Sudradjat, M.
Burhanudinnur (2021) dalam “The morphology of large-scale debris avalanche
deposit in Cianjur plains, West Java, Indonesia” formasi bukit-bukit kecil (Qyc)
dimanifestasikan sebagai longsoran Endapan debris berskala besar di dataran

19
Laporan Akhir Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. INDAH BERSAMA - SAMA di
Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat

Cianjur sebagai daerah cekungan seluas 192 km2 dalam bentuk Conical
Hills/Hummocky Hills yang sebagian besar terdiri dari blok megaclast utuh yang
diangkut dari longsongan vulkanik. Perbukitan hummocky yang diamati
terkonsentrasi di kejauhan berjarak 18 hingga 28 km dari puncak Gunung Gede.
Ukuran diameter blok fragmen megaclast berkisar antara 50 hingga 500 m dengan
rata-rata 350 m, yang juga menyiratkan ketebalan yang sama dari masing – masing
blok seperti yang diamati dari penelitian eksperimental dilakukan oleh Paguican et al.
(2014) yang menunjukkan gundukan berukuran besar biasanya memiliki perbedaan
yang minimal dalam distribusi ukuran. Ketebalan maksimum yang ditafsirkan 200 m
sesuai dengan perbedaan elevasi sepanjang endapan longsoran puing mulai dari
300 m hingga 500 m, dan juga mempertimbangkan diameter hummocky hills yang
diamati dari data citra satelit. Ketinggian bukit hummocky adalah sekitar 50–100 m
karena hanya kurang dari setengah blok yang akan dibuka dengan bagian yang
tersisa blok megaclast terkubur. Sebaran endapan longsoran debris di dataran
Cianjur mengikuti geometri bentuk kipas dari runtuhnya lereng Gunung Gede leluhur
mengikuti ngarai sempit (~ 5km) yang menjadi muara morfologi kipas
2.1.3. Struktur
Dengan mempertimbangkan seluruh aspek, yaitu aspek litologi beserta
penyebarannya, aspek kelurusan beserta analisisnya dan aspek penyebaran Sesar
yang melintasi dan mengelilingi Cianjur diantaranya Sesar Cimandiri, Sesar
Nyalindung-Cibeber, Sesar Rajamandala, termasuk sesar lain yang berdekatan
dengan Cianjur seperti Sesar Cirata, Sesar Padalarang Bagian Barat dan Sesar
Lembang. Sesar-sesar yang ada di berarah relatif baratdaya – timurlaut.

20
Laporan Akhir Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. INDAH BERSAMA - SAMA di
Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat

Gambar 2.2. Peta Geologi Regional lokasi eksplorasi IUP dan sekitarnya dari
Lembar Cianjur (Sudjatmiko, 1972).

2.2. Hasil Penyelidikan Terdahulu


Beberapa peneliti terdahulu yang pernah melakukan studi yang di daerah
penelitian yaitu:
Beberapa peneliti terdahulu yang pernah melakukan studi yang di daerah
penelitian yaitu:
a. Van Bemmelen (1949), yang hasilnya membagi tujuh bagian zona fisiografi pada
pulau jawa Barat dimana pembagian zona ini berdasarkan kondisi litologi
penyusun, pola struktur, dan morfologi. Berdasarkan fisiografis regional Jawa
Barat tersebut daerah penelitian yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten
Cianjur, berada pada Zona Bandung.
b. Sudjatmiko (1972), menyusun Peta Geologi Lembar Cianjur pada Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi serta meneliti stratigrafi regional,
geomorfologi regional, dan struktur regional wilayah Kabupaten Cianjur. Peta

21
Laporan Akhir Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. INDAH BERSAMA - SAMA di
Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat

Geologi Lembar Cianjur tersebut, area IUP dan sekitarnya terdiri dari endapan
daerah vulkanik masuk dalam Formasi Gunung Gede. Batuan G. Gede dibagi
menjadi tiga satuan, yakni: Formasi deposit breksi dan lahar Gunung Gede (Qyg),
tersusun batupasir tufan, shale, breksi dan konglomerat, yang membentuk
Dataran Cianjur, Formasi lava muda (Qyl) tersusun atas lava muda Gunung
gede, Formasi bukit-bukit kecil/conical hills (Qyc),
c. A. Setiawan, I. Syafri, E.T. Yuningsih, A. Sudradjat, M. Burhanudinnur (2021)
dalam “The morphology of large-scale debris avalanche deposit in Cianjur plains,
West Java, Indonesia” formasi bukit-bukit kecil (Qyc) dimanifestasikan sebagai
longsoran Endapan debris berskala besar di dataran Cianjur sebagai daerah
cekungan seluas 192 km2 dalam bentuk Conical Hills/Hummocky Hills yang
sebagian besar terdiri dari blok megaclast utuh yang diangkut dari longsongan
vulkanik.

22

Anda mungkin juga menyukai