Pembinaan Mualaf
Pembinaan Mualaf
Masjid Istiqlal sebagai masjid negara memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin memeluk
agama Islam dengan membimbing proses menjadi seorang muslim hingga memahami hak dan
kewajiban yang diembannya setelah menjadi seorang muslim.
Untuk itu bagi masyarakat yang ingin memeluk agama Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat di
Masjid Istiqlal harus mempersiapkan diri dan memenuhi beberapa prosedur yang sudah ditetapkan
pengurus Masjid Istiqlal. berikut ini adalah beberapa prosedur yang harus diperhatikan
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejalan dengan Visi dan Misi BPPMI dalam meningkatkan kualitas pelayanan Masjid Istiqlal kepada
masyarakat, khususnya dalam melayani masyarakat yang masuk Islam memerlukan prosedur tetap yang
jelas dan baku.
Pelaksanaan pelayanan peng-Islaman yang baik, senantiasa dilaksanakan secara terencana, sejak
pendaftaran, pembinaan calon muallaf, pelaksanaan peng-Islaman dan pembinaan muallaf selanjutnya.
Dasar Hukum
Keputusan Menteri Agama RI Nomor 573 Tahun 2005 tentang Susunan Personalia Badan Pelaksana
Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Periode 2005-2010.
Keputusan Ketua BPPMI Nomor 1B/SK/BPPMI/I/2006 tentang Pembagian Tugas Pokok dan Mekanisme
Kerja BPPMI.
Pengertian Istilah
Prosedur tetap adalah rangkaian tahapan yang baku dalam pelaksanaan kegiatan peng-Islaman di Masjid
Istiqlal.
Muallaf adalah orang yang menyatakan diri dan berikrar masuk agama Islam di Masjid Istiqlal.
Pembinaan adalah rangkaian kegiatan dalam upaya memberi pengertian dan pemahaman tentang
ajaran agama Islam terhadap seseorang baik dalam bentuk lisan, tulisan atau sarana lainnya, agar
mantap memeluk dan mengamalkan syariat agama Islam
Pelayanan Pendaftaran
Orang yang akan menyatakan dirinya/berikrar masuk Islam di Masjid Istiqlal, mendaftarkan diri pada
bidang Ta’mir, dan melengkapi persyaratan sebagai berikut :
Membuat pernyataan akan memeluk agam Islam kepada petugas penerima pendaftaran, untuk dicatat
biodata calon muallaf :
2.Jenis kelamin
3.Tempat/tanggal lahir
4.Kewarganegaraan
5.Alamat/tempat tinggal
6.Pekerjaan
2.Surat Pengantar dari RT bagi (WNI) dan Surat Pengantar dari Kedutaan bagi (WNA)
Membuat Surat Permohonan Memeluk Agama Islam yang ditanda tangani di atas meterai Rp.6.000,-
oleh yang bersangkutan dan ditanda tangani dua orang saksi, demikian juga WNA dibuat dalam bahasa
Inggris. (dengan mengisi formulir yang telah disediakan).
Pembinaan Muallaf
Diberi penjelasan singkat tentang Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan.
Diberikan pendidikan/pembinaan untuk memantapkan diri dalam agama Islam, selama satu minggu (7
hari), untuk mempelajari tentang : thaharah (bersuci), wudhu, shalat dan membaca Al-Qur’an
Pembinaan pada saat ikrar masuk Islam, adalah yang dilakukan oleh petugas Pembina sebelum yang
bersangkutan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Pembinaan yang diberikan kepada yang bersangkutan, berupa nasehat-nasehat agar yang bersangkutan
mantap dan kekal memeluk agama Islam. Menjelaskan arti dan kandungan dua kalimat syahadat,
dengan membacakan dan menterjemahkan dua kalimat syahadat.
Yang bersangkutan diajari terlebih dahulu mengucapkan dua kalimat syahadat yang diucapkan dengan
khusyu.
Pada saat ikrar masuk Islam, yang bersangkutan mengucapkan dua kalimat syahadat, Pembina
menyimak dan memperhatikan ucapan dan kekhusyuan serta kesungguhan pengucapan ikrar tersebut.
Selesai yang bersangkutan mengucapkan/berikrar masuk Islam, dilanjutkan dengan pembacaan doa.
Sedapat mungkin semua muallaf yang telah berikrar memeluk agama Islam di Masjid Istiqlal, tercatat bio
data dan alamat yang bersangkutan, untuk memudahÂkan komunikasi dan jalinan silaturrahim, antara
lain :
Petugas Peng-Islaman
Petugas Peng-Islaman ditetapkan berdasarkan Keputusan Ketua BPPMI berdasarkan usulan dan
pertimbangan Ketua Bidang Ta’mir atas hasil penilaian terhadap masing-masing petugas yang
bersangkutan.
Penunjukan diprioritaskan terhadap pejabat dan pelaksana pada Bidang Ta’mir, juga petugas dan luar
Bidang Ta’mir atas pertimbangan khusus.
Jadwal Peng-Islaman
Peng-Islaman pada dasarnya dilaksanakan pada setiap hari kerja, namun pada hari libur dimungkinkan
bisa dilakukan melalui kesepakatan antara petugas dengan orang yang akan masuk Islam.
Pada hari Senin s.d Jum’at peng-Islaman dilakukan mulai pukul 08.00 s.d 14.30 WIB dengan istirahat
pada waktu shalat Zhuhur dan shalat Jum’at.
Pada hari Sabtu dan hari libur ditetapkan waktunya berdasarkan waktu yang telah disepakati kedua
belah fihak.
Pelaksanaan Peng-Islaman
Penampilan petugas
Menyampaikan nasihat dan memandu membaca dua kalimat syahadat, dengan suara dan bicara fasih.
Penasehat
Dalam khutbah/nasehat kepada calon mualaf materi nasehat yang perlu disampaikan secara kronologis
sebagai berikut :
-Aqidah
– Ibadah
-Muamalah
Pengucapan dua kalimat syahadat dipandu oleh pembimbing/ pemandu, dilafalkan dalam bahasa Arab,
kemudian dibacakan artinya.
Dilaksanakan dalam suasana yang khidmat, khusyu’, serius sehingga pengucapan dua kalimat syahadat
tersebut oleh yang bersangkutan diucapkan dengan lisan, dibarengi dengan hatinya.
3.Pembacaan Do’a
Pembacaan doa dipimpinan oleh pembimbing pembaca doa, bila petugas khusus doa berhalangan hadir,
bisa dilakukan oleh Pemandu peng-Islaman, atau Penasehat
Pembacaan doa dilaksanakan segera setelah selesainya pengucapan dua kalimat syahadat.
Sertifikat dibuat dalam bentuk baku yang dicetak denganmutu cetakan dan kertas yang terbaik.
Sertifikat ditanda tangani oleh yang bersangkutan dan para saksi pada saat setelah pengucapan dua
kalimat syahadat, setelah selesai pembacaan do’a
Sertifikat dibuat dua rangkap (asli dan duplikat) aslinya diberikan kepada yang bersangkutan sedangkan
duplikatnya didokumentasikan oleh Bidang Ta’mir
Sertifikat khusus untuk orang WNA dibuatkan dalam teks bahasa Inggris.