Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN AKTIVITAS FISIK PASIEN

DIABETES MELLITUS MASA PANDEMI COVID-19


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Pembelajaran Klinis Keperawatan

Dosen Mata Ajar


Dr. Yanti Hermayanti, S.Kp., MNm
Pembimbing
Atlastieka Praptiwi, S.Kep., Ners., M.Nurs

OLEH:
Dessi Kusmawati Nugraha
NPM 220120190023
Peminatan Keperawatan Medikal Bedah

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
202

PAGE \* MERGEFORMAT 11
I. LATAR BELAKANG
Wabah Covid-19 telah dinyatakan sebagai pandemik kesehatan
masyarakat internasional oleh World Health Organization (WHO).
Kemunculan Covid-19 pada bulan Desember 2019 di Kota Wuhan Provinsi
Hubei Tiongkok, telah menyebar ke banyak Negara. Hingga pada Maret
2020. Sampai 12 Mei 2020, sebanyak 210 negara telah melaporkan kasus
Covid-19, dengan angka kematian 286.330 orang. Indonesia sendiri sampai
saat ini 12 Mei 2020, memiliki kasus positif Covid-19 sebanyak 14.256.

Covid-19 dapat menyerang hampir seluruh kalangan usia, namun


demikian data saat ini menunjukan kelompok usia lanjut dan orang dengan
riwayat penyakit kronis (komorbid) memiliki risiko untuk terkena lebih sering
dan dengan komplikasi yang lebih buruk dari penyakit ini. Riwayat penyakit
kronis antara lain hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler dan
penyakit paru kronis. Kasus dengan diabetes melitus merupakan komorbiditas
kedua tersering ditemukan sekitar 8% kasus setelah hipertensi, dan dengan
angka kematiann tiga kali lipat dibanding penderita covid-19 secara umum
(7,3% berbanding 2,3%) (Yang J et al, 2020). Ketika orang dengan diabetes
mengembangkan infeksi virus, bisa lebih sulit untuk diobati karena fluktuasi
kadar glukosa darah dan, mungkin, adanya komplikasi diabetes.

Salah satu pencegahan penularan Covid-19 dengan membatasi


aktivitas sosial diluar rumah. Aktivitas fisik secara teratur sangat bermanfaat
bagi masyarakat umum dan bahkan lebih untuk penderita diabetes. Ativitas
fisik harian merupakan bagian integral dari manajemen diabetes untuk
menjaga glukosa darah pada tingkat yang direkomentasikan.

Fenomena diatas menggambarkan perlunya pemaparan informasi


kepada masyarakat khususnya penderita diabetes melitus mengenai aktivitas
fisik yang dapat dilakukan dirumah pada masa pandemik covid-19.
Berdasarkan latar belakang diatas maka, tujuan dari penyuluhan kesehatan ini

PAGE \* MERGEFORMAT 11
adalah diharapkan masyarakat dapat memahami dan menerapkan aktifitas
latihan fisik di rumah selama masa pandemi Covid-19.

II. SATUAN ACARA PENYULUHAN ALAT PELINDUNG DIRI


Pokok Pembahasan : Aktivitas fisik
Sub Pokok Pembahasan : Pengertian aktivitas fisik, manfaat dan
jenis aktivitas fisik
Sasaran : Peserta PROLANIS Klinik Green Care Bandung
Tanggal : 6-9 Juni 2020
Tempat : Media Sosial (WhatsApp Messenger Group)
Nama Penyuluh : Dessi Kusmawati Nugraha
A. Tujuan Umum
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 4 hari, diharapkan


masyarakat mampu memahami dan mengaplikasikan aktivitas latihan
fisik di rumah pada penderita Diabetes selama pandemi Covid-19.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 4 hari, diharapkan


penderita Diabetes Melitus mampu untuk:

a. Memahami aktivitas fisik yang dianjurkan.


b. Menjelaskan manfaat aktivitas fisik.
c. Menerapkan aktivitas fisik dalam kegiatan sehari-hari.

B. Materi penyuluhan (terlampir)


C. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah:
1. Audio visual edukasi
2. Diskusi
3. Tanya jawab

PAGE \* MERGEFORMAT 11
D. Media
1. Handphone
2. Aplikasi WhatsApp Messenger Group
3. Video
E. Kegiatan Penyuluhan dan Demonstrasi melalui video tentang
Aktivitas Fisik

Tahap
Tanggal Kegiatan Kegiatan Sasaran Media
Kegiatan

Pendahuluan 6 Juni 2020 1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab salam Aplikasi


10.00 WIB 2. Memperkenalkan diri. 2. Menyimak dan Whatsapp grup
3. Memberikan penjelasan memahami
mengenai topik dan penjelasan tujuan
tujuan penyuluhan. dan mekanisme
4. Melakukan kontrak penyuluhan
waktu 3. Menyepakati
5. Menjelaskan mekanisme kontrak waktu
penyuluhan
6. Pembukaan dilakukan
dengan menggunakan
Poster dan broadcast
massage
Penyuluhan 7 Juni 2020 Penyampaian materi 1. Mengakses dan Video
12.30 WIB Menyampaikan materi menyimak media yang
dengan sharing media telah disampaikan oleh Aplikasi
video yang telah disiapkan penyaji. Whatsapp grup
oleh para penyaji.

Diskusi dan tanya jawab 2. Peserta bertanya


1. Memberikan mengenai materi yang
kesempatan peserta telah disampaikan
untuk bertanya
a. Mempersilahkan
setiap peserta
mengajukan
pertanyaan yang
berkaitan dengan
materi penyuluhan
b. Pertanyaan di
kumpulkan terlebih
dahulu, sampai pukul
21.00 WIB
c. Melakukan kontrak
waktu untuk diskusi
menjawab pertanyaan
besok

PAGE \* MERGEFORMAT 11
Penyuluhan 8 Juni 2020 1. Menjawab pertanyaan Aplikasi
10.00WIB yang diajukan peserta 1. Aktif berdiskusi Whatsapp grup
a. Penyaji memberikan mengenai materi,
jawaban dan pertanyaan, jawaban
penjelasan dari setiap dan penjelasan yang
pertanyaan yang ada
diajukan oleh peserta 2. Peseta menanggapi
b. Penyaji menanyakan jawaban dan
kembali kejelasan penjelasan dari
jawaban dan penyaji
penjelasan atas 3. Peserta dapat
pertanyaan yang telah mengajukan
diberikan kepada pertanyaan atau
peserta meminta penjelasan
3. Diskusi kembali untuk
a. Penyaji memberikan menjapatkan
stimulus kepada penjelasan yang lebih
setiap peserta untuk
menanggapi jawaban
dan penjelasan dari
penyaji
b. Penyaji memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
menanggapi
pertanyaan dari
peserta lainnya
hingga pukul 19.00
WIB
c. Penyaji memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya kembali
atau meminta
penjelasan yang lebih
rinci
d. Memberikan
apresiasi kepada
peserta yang aktif
mengikuti sesi
diskusi dan tanya
jawab dengan
pemberian doorprize
4. Melakukan kontrak
waktu untuk melakukan
implementasi dan
evaluasi
Implementasi 9 Juni 2020 Implementasi materi Menerapkan informasi Aplikasi
dan Evaluasi 1. Menginstruksikan yang telah didapatkan Whatsapp grup
peserta untuk dalam keseharian
menerapkan informasi peserta
yang telah didapatkan.
2. Menginstruksikan
peserta untuk
mendokumentasikan

PAGE \* MERGEFORMAT 11
kegiatan aktivitas fisik
yang dilakukan dalam
bentuk foto, video
singkat atau catatan
harian
3. Memberikan motivasi
kepada peserta untuk
menerapkan materi yang
didapat
Evaluasi
1. Mempersilahkan peserta 1. Peserta
menyampaikan menyampaikan
pengalaman dalam pengalamannya
mengimplementasikan mengimplementasika
informasi yang telah n informasi yang
didapatkan berupa voice sudah didapatkan.
note atau messege 2. Peserta
2. Memberikan apresiasi menyampaikan
kepada peserta atas dokumentasi yang
pencapaian telah dibuat
implementasi yang telah 3. Peserta
dilakukan menyampaikan kritik
3. Mempersilahkan peserta dan saran terkait
memberikan kritik dan penyuluhan
saran terhadap
penyuluhan yang telah
dilaksanakan

Penutup 9 Juni 2020 1. Memberikan saran dan 1. Peserta memahami Aplikasi


motivasi agar tetap saran yang disampaikan Whatsapp grup
mengimplementasikan oleh penyaji
informasi yang telah 2. Menjawab salam
disampaikan dalam
keseharian
2. Menyampaikan doa
3. Memberikan salam

F. Pengorganisasian
1. Pembimbing:
a. Ibu Tuti Pahria, S.Kp., M.Kes., PhD
b. Ibu Atlastieka Praptiwi, S.Kep., Ners., M.Nurs
2. Moderator: Muhamad Alghifari
3. Penyaji: Anggi Jamiyanti
4. Notulen: Dessi Kusmawati N

G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur

PAGE \* MERGEFORMAT 11
a. Diharapkan seluruh peserta dapat hadir dan mengikuti
penyuluhan kesehatan melalui media whatsapp grup messenger
dengan membalas chat dan memperkenalkan diri.
b. Diharapkan waktu, media dan alat telah tersedia sesuai rencana
c. Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Diharapkan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan sesuai
dengan yang direncanakan
b. Diharapkan peserta dapat mengikuti kegiatan penyuluhan
kesehatan dari awal hingga akhir dengan menyaksikan video
dengan mengunduh serta tidak ada yang meninggalkan grup
whatsapp messenger.
c. Diharapkan peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
kesehatan dengan cara memberikan pertanyaan jika ada yang
belum jelas, menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
dan menerapkan video edukasi yang telah diberikan berupa foto,
catatan harian atau video kegiatan peserta.
d. Diharapkan peserta turut menyebarluaskan poster dan video
penyuluhan kesehatan melalui media sosial yang dimiliki oleh
peserta.
3. Evaluasi Hasil
a. Mampu menjelaskan aktivitas fisik yang dianjurkan pada pasien
Diabetes Melitus selama pandemi covid.
b. Mampu menjelaskan manfaat aktivitas fisik pada pasien Diabetes
Melitus
c. Mampu menerapkan aktivitas fisik pada penderita diabetes
melitus selama di rumah dibuktikan dengan foto, video atau
catatan kegiatan harian.

PAGE \* MERGEFORMAT 11
III. MATERI AKTIFITAS LATIHAN FISIK
A. Definisi
Aktifitas fisik merupakan salah satu dari emat pilar program
Diabetes Melitus. Aktifitas fisik merupakan suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan gerakan tubuh manusia sebagai hasil kerja otot
rangka menggunakan sejumlah energi (Carpersen et al, 1985). Lain
halnya WHO (2016) mendefinisikan aktivitas fisik sebagai gerakan tubuh
yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi
termasuk aktivitas yang dilakukan saat bekerja, bermain, melakukan
pekerjaan rumah tangga, bepergian, dan terlibat dalam rekreasi.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan aktivitas fisik adalah
setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan
energi seperti melakukan pekerjaan rumah tangga, bekerja dan bermain.

B. Manfaat aktivitas latihan fisik


Beberapa penelitian (Sidartawan, 2006; Andi, 2016; Mala, 2018)
menyebutkan manfaat dari aktivitas fisik yaitu:

1. Dapat megontrol kadar gula darah akibat terjadinya peningkatan


pemakaian glukosa oleh otot yang aktif

2. Dapat membantu memasukan glukosa kedalam sel tanpa


membutuhkan insulin

3. Dapat menurunkan Berat Badan

4. Dapat Menjaga kebugaran tubuh

5. Dapat meningkatkan fungsi kardiovaskuler dan respirasi

6. Dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL sehingga mencegah


penyakit jantung koroner

C. Jenis-jenis aktivitas fisik


Berbagai bentuk aktivitas fisik bervariasi antar individu. Intensitas
dari aktivitas fisik sangat bergantung pada pengalaman latihan seseorang
sebelumnya dan dipengaruhi oleh tingkat kebugaran seseorang.
Intensitas mengacu pad atingkat dimana aktivitas dibutuhkan atau

PAGE \* MERGEFORMAT 11
melakukan besarnya usaha yang diperlukan untuk melakukan aktivitas
atau olah raga (WHO, 2018). Terdapat tiga tingkat aktivitas fisik untuk
mengklasifikasikan populasi yaitu rendah, sedang dan tinggi yaitu:

1. Aktivitas tinggi: kategori ini dikembangkan untuk menggambarkan


tingkat partisipasi yang lebih tinggi. IPAQ mengusulkan ukuran yang
setara dengan kira-kira sekurangnya 1 jam/hari atau lebih dari aktivitas
intensitas sedang. Ini dianggap setara dengan kira-kira 5000 langkah/hari
dan kategori aktif tinggi dianggap sebagai orang yang bergerak
setidaknya 12.500 langkah dalam sehari atau setara dalam aktivitas
sedang dan penuh semangat.

2. Aktivitas sedang: kategori ini didefinisikan melakukan beberapa


kegiatan, lebih banyak daripada kategori rendah aktif. Setara dengan
tingkat aktivitas setengah jam aktivitas fisik intensitas sedang setiap hari.

3. Aktivitas rendah: kategori ini didefinisikan sebagai tidak memenuhi


salah satu kriteria untuk salah satu kategori sebelumnya.

Terdapat 4 domain aktivitas fisik yang berhubungan dengan


pekerjaan (kantor, tempat kerja), perjalanan, rumah dan waktu luang
(latihan fisik, rekreasi dan olah raga (Bull, 2004). Secara garis besar
latihan fisik terdiri dari latihan kardiorespirasi, latihan beban dan
fleksibilitas (Garber, 2011).

1. Latihan kardiorespirasi seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging


dan berenang. Dapat dilakukan secara teratur 3-4 kali/minggu selama 30
menit. Tan B (2015) merekomendasi untuk latihan kardiovaskuler pada
DM tipe 2 menggunakan prinsip FITT (Frequency Intensity Time Type):

a. Frekuensi. Latihan aerobik dilakukan sedikitnya 3 hari dalam


seminggu dengan jarak antar latihan tidak lebih dari 2 hari yang
berturut-turut karena efek latihan yang bersifat sementara dalam
memperbaiki kerja insulin. Rekomendasi sekarang bagi orang

PAGE \* MERGEFORMAT 11
dewasa pada umumnya adalah 5 sesi latihan intensitas sedang dalam
seminggu

b. Intensitas. Latihan aerobik yang dilakukan sedikitnya intensitas


sedang, yaitu sekitar 64-76% denyut jantung maksimal (Heart rate
maksimal). Bagi sebagian besar pasien DM tipe 2, latihan fisik
seperti jalan cepat, bersepeda dan renang, termasuk dalam latihan
dengan intensitas sedang.

c. Durasi. Individu dengan DM tipe 2 harus melakukan latihan aerobik


minimal 150 menit/minggu dengan intensitas sedang atau berat.
Aktivitas aerobik dapat dilakukan dalam sesi pendek dengan durasi
sedikitnya 10menit/sesi dan sesi ini dapat dilakukan sepanjang
minggu.

d. Tipe. Segala bentuk latihan aerobik (termasuk jalan cepat) yang


menggunakan kelompok-kelompok otot besar dan menyebabkan
peningkatan denyut jantung yang terus-menerus akan bermanfaat
dan dianjurkan agar melakukan berbagai jenis aktivitas fisik.

2. Latihan beban dianjurkan 2 kali/minggu tetapi tidak pada hari yang


berurutan.

a. Frekuensi. Latihan beban harus dilakukan setidaknya dua kali


seminggu pada hari yang tidak berturut-turut tetapi lebih idealnya tiga
kali seminggu dapat dilakukan bersamaan dengan latihan aerobik.

b. Intensitas. Sebaiknya dilakukan latihan intensitas sedang (50% dari 1


repetisi maksimal atau 1-RM) atau berat 75-80% dari 1-RM)

c. Waktu. Setiap sesi pelatihan setidaknya harus mencakup 5-10 latihan


yang melibatkan kelompok-kelompok otot utama (tubuh bagian atas,
tubuh bagian bawah dan inti) dan melibatkan 10-15 repetisi per set
ditahap awal pelatihan. Seiring waktu, berat beban dapat semakin
bertambah sehingga hanya dapat diangkat sebanyak 8-10 kali. Untuk

PAGE \* MERGEFORMAT 11
meningkatkan kekuatan otot secara optimal dianjurkan untuk
melakukan setidaknya satu set pengulangan hingga mendekati
kelelahan ataupun hingga 3-4 set.

d. Tipe. Latihan kekuatan menggunakan beban (misalnya dumbbells dan


barbel) dapat memberikan efek cukup setara dalam peningkatan
kekuatan dan masa otot yang ditargetkan. Beban yang lebih berat
mungkin diperlukan untuk optimalisasi kerja insulin dan pengendalian
kadar glukosa darah.

3. Latihan fleksibilitas atau tidak terstruktur dengan melakukan kegiatan


harian yang membutuhkan energi dan defisit kalori harian yang cukup
besar, misalnya 10.000 langkah perhari.

Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan saat pandemik covid-19


menurut Mainak (2020) yaitu:

1. Aktivitas aerobik, aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan


aktivitas yang menggunakan kekuatan otot dapat dilakukan sebanyak 60
menit aktivitas fisik/hari.

2. Aktivitas aerobik dengan intensitas sedang, minimal 30 menit/hari dua


atau tiga kali sehari. Hal ini mencakup berjalan cepat didalam rumah
mauppun halaman rumah. Jika tersedia, treadmill dapat digunakan. Cara
lain dari aktivitas aerobik seperti stasioner jogging, sepeda statis dan
berkebun.

3. Aktivitas fisik yang berhubungan dengan pekerjaan rumah, seperti


menaiki tangga, melakukan tugas rumah tangga, dapat dilakukan sekitar
15 menit/hari.

4. Aktivitas latihan untuk memperkuat otot, mencakup latihan berat


badan (seperti push-up, squats, Sit-up, Sit-up dan maju flexes) dan
latihan perlawanan dalam bentuk angkat beban. Bila tidak ada alat
kebugaran dapat melakukan modifikasi dengan menggunakan alat
rumah tangga seperti ember setengah diisi dengan air atau bahkan tas
kecil yang diisi dengan benda dapat digunakan. Latihan ini dapat
dilakukan selama 15 menit/hari.

PAGE \* MERGEFORMAT 11
5. Latihan peregangan seperti yoga.

Intensitas dan jenis aktivitas fisik harus disesuaikan dengan


kemampuan individu dan tingkat kebugaran. Perlu perhatian khusus bagi
penderita dengan komplikasi penyakit jantung dan riwayat hipoglikemia.
Hal ini dapat dikonsultasikan dengan Dokter supaya dapat membantu
memilih jenis aktivitas fisik, juga dapat dibimbing melalui sampel video
latihan agar tetap aktif beraktivitas.

PAGE \* MERGEFORMAT 11
DAFTAR PUSTAKA

A Andi Kurniawan, Y Nining Sri Wuryaningsih. (2016). REKOMENDASI


LATIHAN FISIK UNTUK DIABETES MELITUS TIPE 2 Indonesia Sports
Medicine Centre Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
issn:2460-9684.
Bull FC, Armstrong TP, Dixon T, Ham S, Neiman A, Pratt M. Physical inactivity.
In: Ezzati M, Lopez AD, Rodgers A, Murray CJL, editors. Comp. Quantif.
Heal. Risks. Glob. Reg. Burd. Dis. Attrib. to Sel. Major Risk Factors.
Volume 1. Geneva: World Health Organization; 2004.p. 729–881.3.
Caspersen CJ, Powell KE, Christenson GM. Physical activity, exercise, and
physical fitness: definitions and distinctions for health-related research.
Public Heal Rep. 1985;100(2):126–31.
Garber CE, Blissmer B, Deschenes MR, Franklin B a, Lamonte MJ, Lee I-M, et
al. American college of sports medicine position stand. quantity and quality
of exercise for developing and maintaining cardiorespiratory,
musculoskeletal, and neuromotor fitness in apparently healthy adults:
guidance for prescribing exercise. Med Sci Sport Exerc. 2011;43(7):1334–59
Mala Azitha, Dinda Aprilia, Yose Ramda Ilhami. (2018). Hubungan Aktivitas
Fisik dengan Kadar Glukosa Darah Puasa pada Pasien Diabetes Melitus yang
Datang ke Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit M. Djamil
Padang .http://jurnal.fk.unand.ac.id
SidartawanS. (2006). Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu.Jakarta: Balai
Penerbitan FKUI
Yang J et al. (2020). Prevalence of comorbidities in the Novel Wuhan
Coronavirus (COVID-19) infection: a systematic review and meta-analysis.
Internat J Infect Dis

PAGE \* MERGEFORMAT 11

Anda mungkin juga menyukai