Anda di halaman 1dari 2

KBI XII Tahun 2023

Tema : Internasionalisasi Bahasa Indonesia


Subtema : Optimalisasi Peran Kementrian dan Lembaga di Dalam Negeri dalam
Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Jember Fashion Carnival dan Bahasa Indonesia yang Mendunia di Mata


Wisatawan Asing

Keragaman budaya Indonesia tersebar dari Sabang hingga Merauke.


Dalam kehidupan masyarakat, budaya-budaya Indonesia, khususnya budaya lokal
terus dikembangkan dan bahkan eksistensinya tetap terjaga hingga sekarang.
Budaya-budaya lokal tersebut membawa pengaruh terhadap bangsa Indonesia
karena memuat semangat nasionalis masyarakat Indonesia untuk tetap melestarikan
warisan nenek moyangnya. Keragaman budaya yang ada di tiap-tiap daerah di
Indonesia dapat dikenal secara nasional maupun internasional karena adanya
teknologi yang mutakhir. Dengan teknologi yang ada, informasi terkait dengan
kebudayaan Indonesia dapat diperoleh dengan mudah. Hal tersebut membuat
budaya-budaya Indonesia mendunia. Tak jarang terdapat wisatawan asing berminat
untuk mempelajari budaya di Indonesia. Tak hanya mengenalkan keragaman
budaya saja, peluang tersebut juga dapat digunakan oleh masyarakat maupun
pemerintah Indonesia untuk mengenalkan bahasa Indonesia kepada wisatawan
asing. Salah satu kebudayaan lokal yang sudah mendunia dan dapat digunakan
sebagai ajang untuk mengenalkan bahasa Indonesia adalah Jember Fashion
Carnival.
Jember Fashion Carnival atau biasa dikenal dengan JFC merupakan
sebuah pagelaran kostum tahunan yang diadakan di Jember, Jawa Timur. JFC
merupakan sebuah pagelaran kostum yang digagas oleh Dynand Fariz. Kostum-
kostum rancangan Dynand Fariz pertama kali diperagakan oleh karyawan-
karyawannya pada 1 Januari 2003. Namun saat ini, JFC diikuti oleh 2000 peserta
yang dibagi ke dalam beberapa kategori, yakni anak-anak, pelajar, hingga dewasa.
Pagelaran JFC dipagelarkan dengan berjalan sejauh kurang lebih 4,6 kilometer. JFC
merupakan salah satu budaya yang ada di Indonesia karena kostum yang
dipagelarkan seringkali mengangkat tema nasional seperti contoh Jawa, Papua,
Bali, dsb.
Kini, JFC diklaim sebagai karnaval terbesar ketiga didunia. Tak jarang,
kostum-kostum yang dipagelarkan dalam pagelaran JFC dikompetisikan dengan
tujuan agar mendapat penghargaan. Kostum JFC milik Elvira Devinamira dengan
tema borobudur contohnya, pernah memenangkan best national costume pada acara
Miss Universe 2014. Prestasi-prestasi tersebut tidak menjadikan tim JFC merasa
puas. Pasalnya, hingga kini JFC tetap eksis tak hanya di kalangan masyarakat
Jember saja namun masyarakat Indonesia keseluruhan, bahkan masyarakat
mancanegara. Kegigihan Dynand Fariz untuk menyelenggarakan JFC tiap tahun
menjadikan pagelaran tersebut mendunia. Mendunianya JFC mengakibatkan
ekonomi di Jember, bahkan di Indonesia meningkat. Pada tahun 2022, Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan bahwa, Indonesia
berada di peringkat ke-32 dunia dalam Travel and Tourism Development Index
(TTDI). Peringkat tersebut berada di atas Thailand dan juga Malaysia yang masing-
masing memiliki peringkat 36 dan 38.
Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun 2022 tidak lepas dari
faktor kunjungan wisatawan asing. Wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia
tak sedikit yang antusias dengan kebudayaan lokal, salah satunya adalah JFC. Hal
tersebut dapat menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk menduniakan bahasa
Indonesia. Internasionalisasi bahasa Indonesia tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 57 tahun 2014 pasal 31 tentang peningkatan fungsi bahasa
Indonesia menjadi bahasa Internasional. Langkah kecil yang dapat dilakukan untuk
mengenalkan bahasa Indonesia kepada wisatawan asing adalah memberi nama
kostum-kostum JFC dengan bahasa Indonesia karena selama ini, penamaan parade
kostum-kostum JFC adalah menggunakan bahasa Inggris. Contohnya penamaan
kostum JFC dengan menggunakan bahasa Indonesia adalah “Kepak Bhineka,
Burung Garuda”. Bahasa Indonesia yang digunakan nantinya akan menambah kosa
kata baru bagi wisatawan asing. Apabila kosa kata yang diterima wisatawan asing
terkesan unik, maka kosa kata tersebut akan mudah diingat oleh mereka.
Langkah kecil tersebut dapat dimulai dalam pagelaran JFC yang akan
datang. Untuk kemudian, langkah tersebut juga diharap dapat diterapkan secara
berkelanjutan agar bahasa Indonesia dapat mendunia. Di samping itu, penggunaan
bahasa Indonesia dalam acara-acara yang sudah bertaraf internasional juga
berfungsi untuk menjaga kelestarian bahasa Indonesia. Langkah untuk membawa
perubahan tersebut tentunya tidak lepas dari peran pemerintah dan juga masyarakat
Indonesia, khususnya masyarakat Jember.

Daftar Rujukan

https://pasla.jambiprov.go.id/keberagaman-budaya-bangsa-dan-negara-indonesia/

https://wonderfulimages.kemenparekraf.go.id/read/797/jember-fashion-carnaval-2022-
sukses-jadi-ikon-pemulihan-ekonomi-pelaku-parekraf-di-jember

https://id.wikipedia.org/wiki/Jember_Fashion_Carnaval

https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/read/3432/keberagaman-budaya-indonesia-dalam-
semangat-nasionalisme.html

Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2014 tentang Pengembangan, Pengembangan,


Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai