Anda di halaman 1dari 8

Cendekia Niaga

Journal of Trade Development and Studies


p-ISSN 2548-3137, e-ISSN 2548-3145

Kebijakan Dumping sebagai Perdagangan Ber-ketidakadilan dalam Perspektif


Siyasah Al-Ighraq

Afni Regita Cahyani Muis*1, Abrilian Putri Areta * 2,


Angelia Islamiati Talo3
1,2,3) Universitas
Darussalam Gontor
*Corresponding author
Email: afniregita@unida.gontor.ac.id

Abstrak
Dumping terindikasi melakukan tindakan yang merugikan pasar domestik negara mitra. Hal ini
menumbuhkan perdagangan yang tidak adil bagi negara mitra dan biasanya akan melakukan
tindakan anti-dumping. Mekanisme dumping dalam sistem perdagangan internasional diatur oleh
World Trade Organization (WTO) sebagaimana tertulis dalam General Agreement on Trade and
Tarrifs (GATT). Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi perspektif lain mengenai dumping, yaitu
perspektif syariah yang memiliki konsentrasi pada pola perdagangan berkeadilan melalui
mekanisme yang diangkat dari sisi historis (shirah nabawiyah) dan tertuang dalam Qur’an dan
Hadist. Penelitian ini menambahkan manifestasi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam
menjembatani kedua perspektif tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan kausalitas. Kemudian, penelitian ini menggunakan secondary analysis, yaitu
menjadikan literature review sebagai unit data utama (data sekunder). Batasan penelitian ini
adalah menjadikan dumping sebagai isu perdagangan internasional yang dianalisis melalui
perspektif konvensional dan syariah, serta menganalisis peran negara-negara OKI dalam
mengaplikasikan kedua perspektif tersebut. Temuan dalam penelitian ini adalah adanya prinsip
yang sinergi antara konvensional dan syariah dalam memandang dumping sebagai isu
perdagangan.

Kata Kunci: Dumping, Perdagangan Ber-ketidakadilan, WTO, Siyasah Al-Ighraq.

Abstract
Dumping is indicated to be detrimental for the partner country's domestic market. It fosters unfair
trade to the partner country and usually takes anti-dumping measures. The dumping mechanism
in the international trade system is regulated by the World Trade Organization (WTO) as written in
the General Agreement on Trade and Tariffs (GATT). The research purpose is to explore another
perspective regarding dumping, namely the sharia perspective which concentrates on fair trading
patterns through mechanisms that are lifted from a historical perspective (shirah nabawiyah) and
are contained in the Qur'an and Hadith. This research adds the manifestation of the Organization
of Islamic Cooperation (OIC) in bridging the two perspectives. This research method uses
qualitative methods with a causality approach. Then, this study uses secondary analysis, namely
making literature reviews as the main data unit (secondary data). The limitation of this research is
to make dumping an international trade issue which is analyzed through conventional and sharia
perspectives, and analyzes the role of OIC countries in applying these two perspectives. The
finding in this study is that there is a principle of synergy between conventional and sharia in
viewing dumping as a trade issue.

Keywords: Dumping, Unfair Trade, WTO, Siyasah Al-Ighraq.

© 2023 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat diterbitkannya naskah karya tulis
ilmiah ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Tato, I.A., Muis, A.R.C., Syamsuri. Cendekia Niaga : Journal of Trade Development and Studies. 2023. Volume 7 Nomor 1: 23-30

PENDAHULUAN dalam ditetapkan menjadi sebuah tindakan unfair


trade (Ardhi, 2023).
Hukum Perdagangan Internasional Tidak hanya paradigma neoliberalisme
merupakan bagian dari konteks perdagangan memandang praktik dumping, namun juga
internasional yang memiliki rezim dan sistem perspektif syariah juga memiliki pandangan
yang mengatur hubungan perdagangan memiliki dumping. Sebagaimana dumping masuk
negara-negara yang meratifikasi perjanjian dalam perspektif syariah karena berkenaan
perdagangan internasional sebagaimana dengan sistem perdagangan yang menjadi
tercakup dalam World Trade Organization bidang kehidupan manusia yang turut diatur
(WTO) (Jensen, 2016). Hukum perdagangan dalam Islam. Perspektif syariah mengenai dumping
internasional berisi prinsip-prinsip legal untuk ditelusuri melalui melalui siyasah al-ighraq yang
merespon hambatan maupun sengketa memiliki sisi historis (sirah nabawiyah) dan
perdagangan. Salah satu kasus dalam menelusuri nilai-nilai akad antara penjual dan
perdagangan internasional adalah dumping. pembeli sebagai mekanisme dumping. Penelitian
Hal ini dinyatakan oleh WTO bahwa tindakan ini kemudian menelusuri sisi aplikatif dari kedua
dumping dapat merugikan negara mitra perspektif tersebut melalui Organisasi Kerjasama
dagang, yaitu dengan menerapkan bea Islam (OKI). OKI merupakan Intergovernmental
masuk yang dianggap tidak adil bagi pasar Organization terbesar setelah PBB yang memiliki
domestik negara mitra, karena Dumping negara-negara anggota terbanyak di dunia.
menerapkan harga yang lebih murah di Dengan beranggotakan negara-negara Islam
negara pengimpor dibanding harga di home sekaligus juga meratifikasi perjanjian perdagangan
country (WTO, 2023). dalam WTO, OKI Menjadi aktor utama yang
Suatu negara menetapkan dumping mampu memanifestasikan 2 prinsip tersebut.
sebagai upaya menetapkan harga yang lebih Dengan demikian, pertanyaan penelitian
murah (diatas wajar) yang diharapkan mampu diformulasikan dengan mengapa OKI dapat
menambah jumlah demand sehingga supply memanifestasikan praktik dumping sebagai
terus bertambah. Hal ini menjadi ancaman bentuk perdagangan ber-ketidakadilan dalam
bagi negara pengimpor lain dengan produk perspektif WTO maupun siyasah al-ighraq? Tujuan
yang sama dan mengancam daya saing penelitian ini adalah menganalisis kausalitas OKI
dengan produsen lokal. Tindakan dumping sebagai aktor utama yang dapat menjadikan nilai
disebut sebagai salah satu bentuk diskriminasi 2 perspektif tersebut sebagai tatanan nilai yang
harga, kecuali jika harga domestik menjadi saling melengkapi.
harga yang lebih rendah dan harga ekspor
berada pada level yang sama (Kozelova, LITERATURE REVIEW
2021). Tindakan dumping tidak dilarang kecuali Penelitian ini menunjukkan adanya
jika tidak mengancam industri domestik kebaharuan penelitian dengan tingkat analisis
negara pengimpor (Tobing, 2020). yang fokus pada 2 perspektif dengan menelusuri
Perjanjian dalam WTO tidak mengatur aktor yang mampu menyelaraskan 2 perspektif
dumping itu sendiri, namun konsentrasinya tersebut. Dalam penelitian sebelumnya,
adalah bagaimana pemerintah suatu negara sebagaimana dalam artikel ‘Dumping dalam
merespon tindakan dumping tersebut. Respon Perspektif Hukum Dagang Internasional dan
tersebut merupakan tindakan balasan yang Hukum Islam menjelaskan pandangan hukum-
disebut sebagai perjanjian Anti-dumping (WTO, hukum tersebut mengenai praktik dumping
2022). Tujuan adanya dumping adalah untuk (Anggraeni, 2015). Kedua perspektif tersebut
menambah permintaan negara lain untuk menjadi pondasi bagi analisis penelitian ini yang
mengimpor. Hal ini mengakibatkan kemudian menjadi ‘gap’ dengan melengkapi
terancamnya produk domestik dan respon OKI sebagai negara yang mampu
mengancam pertumbuhan ekonomi domestik. memanifestasikan 2 mekanisme tersebut.
Apalagi ekspektasi masyarakat tentang produk Secara harfiah, praktik dumping
impor menarik minat cukup tinggi dan merupakan permasalahan yang paling sering
mematikan persaingan sehingga dumping terjadi dalam perdagangan internasional. Praktik
dumping merupakan praktik dagang tidak sehat

24
Tato, I.A., Muis, A.R.C., Syamsuri. Cendekia Niaga : Journal of Trade Development and Studies. 2023. Volume 7 Nomor 1: 23-30

yang dilakukan oleh negara pengekspor Dumping dalam Islam dapat menimbulkan
sehingga menimbulkan kerugian bagi industri mudharat, sebagaimana dalam riwayat Hadist
barang sejenis dalam negeri dan berpotensi yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW
besar untuk merusak mekanisme pasar menganjurkan agar dalam kebijakan
domestik (Yustiawan, 2018). perdagangan diperlukan upaya manusia untuk
Praktik dumping dapat menjadi memberikan rezki kepada sebagian yang lain dan
masalah bagi industri dan pemerintah. Dalam tidak memonopoli (Anggraeni, 2015).
industri, dumping dapat merusak persaingan Manifestasi OKI dalam mencegah praktik
yang sehat dan memaksa perusahaan pesaing dumping di antara negara-negara ditunjukkan
untuk menurunkan harga mereka atau keluar dengan adanya Framework Agreement on Trade
dari pasar. Dari sisi pemerintah, dumping dapat Preferential System (TPS). Hal ini didukung dengan
mengancam industri lokal, dan dapat Protocol on Preferential Tariff Scheme for TPS
menyebabkan kerugian ekonomi bagi negara. (PRETAS) untuk mereduksi hambatan-hambatan
Untuk melindungi pasar dari dumping, perdagangan internasional, seperti tarif dan non
beberapa negara telah menerapkan kebijakan tarif, anti-dumping dan safeguard measures (OIC,
perdagangan yang zmelarang dumping atau 2023).
memberikan perlindungan khusus bagi industri
yang terancam oleh praktik tersebut. Misalnya, METODOLOGI
negara dapat memberlakukan kebijakan anti- Metode penelitian yang digunakan adalah
dumping sebagai bentuk perlindungan kualitatif dengan pendekatan deskriptif-kausalitas,
terhadap industri dan mekanisme pasar yaitu menganalisis data melalui teknik analisis data
domestik negara tersebut. secondary analysis, yaitu menjadikan literature
Praktik dumping maupun anti-dumping review sebagai unit analisis data utama, terutama
merupakan bentuk unfair trade practice dalam jurnal kontemporer. Penelitian ini menggunakan 2
perdagangan internasional sebagaimana perspektif, yaitu paradigma Perdagangan Bebas
dalam General Agreement of Tariffs and Trade sebagaimana diaplikasikan oleh organisasi WTO
(GATT). Kerugian yang disebabkan oleh dan Fiqh Islam melalui mekanisme Siyasah Al-
dumping, yaitu pertama, produsen akan ighraq.
mendapatkan pangsa pasar yang kecil di host
country. Kedua, juga memberikan dampak HASIL DAN PEMBAHASAN
negatif pada usaha-usaha mikro di negara Mekanisme WTO terhadap Praktik Dumping
importir yang notabene masih dalam kualifikasi Dalam mengatasi dumping, Organisasi
negara berkembang. Walaupun kerap Perdagangan Dunia (WTO) memiliki mekanisme
tudingan dumping dan anti-dumping menjadi penyelesaian sengketa yang dapat digunakan
alat proteksionisme suatu negara (Danyathi, oleh negara-negara anggotanya (Sukarmi, 2002).
2014). Berikut adalah mekanisme penyelesaian dumping
Dalam perspektif syariah, dumping di WTO :
merupakan sebuah upaya yang ditujukan 1. Laporan dan Konsultasi: Negara yang
untuk mendapat keuntungan besar dan merasa dirugikan oleh praktik dumping
menimbulkan mudharat (kerugian). Praktik dapat mengajukan keluhan secara tertulis
dumping juga terindikasi sebagai praktik kepada WTO. Pihak yang terdampak
curang, karena bertujuan untuk mematikan kemudian dapat meminta konsultasi
produk pesaing, kecuali jika dumping tersebut dengan negara eksportir untuk mencoba
bersifat sporadik, yaitu hanya berlaku menyelesaikan sengketa secara damai
sementara agar menghabiskan produk yang melalui dialog dan negosiasi.
sudah tidak dikehendaki (Anggraeni, 2015). 2. Panel Penyelesaian Sengketa: Jika
Namun, yang ditekankan dalam Islam adalah negosiasi tidak berhasil, pihak yang
unsur dalam perdagangan berkeadilan adalah terdampak dapat meminta pembentukan
adanya akad, yaitu persetujuan dan panel penyelesaian sengketa di WTO. Panel
kesepakatan (ijab dan kabul) antara penjual ini terdiri dari pakar independen yang akan
dan pembeli sebagai bentuk transparansi memeriksa argumen dan bukti dari kedua
informasi dan perjanjian yang sah. belah pihak dan mengeluarkan keputusan

25
Tato, I.A., Muis, A.R.C., Syamsuri. Cendekia Niaga : Journal of Trade Development and Studies. 2023. Volume 7 Nomor 1: 23-30

mengenai apakah praktik dumping mekanisme yang mewujudkan prinsip anti-


telah terjadi dan apakah tindakan diskriminasi dalam mencapai perdagangan
penalti diperlukan. berkeadilan. Konteks berkeadilan yang dimaksud
3. Apel: Setelah keputusan panel adalah berupaya menghilangkan kerugian pada
dikeluarkan, pihak yang merasa tidak pihak-pihak yang terlibat dalam sistem
puas dengan keputusan tersebut dapat perdagangan internasional.
mengajukan banding. Badan Banding
WTO, yang terdiri dari pakar hukum Siyasah Al-Ighraq sebagai Mekanisme Dumping
internasional, akan memeriksa dalam Perspektif Syariah
keputusan panel dan menentukan Dalam Al-Ighraq Al-Tijari Dirasah Fiqhiyah
apakah keputusan tersebut sesuai Muqaranah menjelaskan bahwa ighraq
dengan aturan WTO. merupakan ekspor komoditi dengan harga yang
4. Implementasi dan Tindakan Balasan: rendah dan tidak adil (Yasir, 2017). Harga rendah
Jika keputusan panel dan badan tersebut mencakup harga yang lebih rendah dari
banding menyimpulkan bahwa beban eksportir pasar lokal maupun dari harga
dumping terjadi, negara yang biaya tertentu. Yasir bin Ibrahim menjelaskan
terdampak dapat menerapkan bahwa ighraq memiliki makna secara bahasa
tindakan balasan yang sesuai. Tindakan “akhir sesuatu yang telah sampai maksimumnya”.
ini dapat berupa pengenaan bea Konsep Islam yang merujuk pada term “dumping”
masuk atau tindakan proteksionisme yang mana telah dilarang dalam Islam karena
lainnya untuk melindungi produsen lokal menimbulkan mudharat kepada masyarakat
dari kerugian yang ditimbulkan akibat domestik negara importir (Baiti, 2010).
praktik dumping. Terdapat dua jenis siyasah al-ighraq jika
ditinjau dari lokasi pasar, yakni: (Al-Jaburi, 2017)
Pasal VI The General Agreement on Tariff
and Trade (GATT) Putaran Uruguay pada tahun 1. Al-ighraq al-dauli, yaitu ighraq yang
1986 telah mendiskusikan banyak hal, salah dilakukan dengan menetapkan target
satunya adalah pembahasan tentang adanya Negara tertentu. Ighraq jenis ini dilakukan
pembuatan kebijakan anti dumping untuk dengan tujuan menciptakan persaingan
menghindari terjadinya dumping, dengan antara produk tertentu dengan dalam
memberlakukan tindakan pembalasan seperti pasar local Negara tujuan. Adapun
kewajiban pembayaran marginal dumping konteks al-ighraq al-dauli ialah pasar luar
yang seimbang (Marzuki, 2010). Pasal VI ayat (1) negeri dalam perdagangan internasional.
GATT yang menjelaskan tentang ketentuan 2. Al-ighraq al-dakhili, yaitu ighraq yang
dumping menyatakan bahwa pihak-pihak yang dilakukan di pasar local suatu Negara.
telah meratifikasi perjanjian mengenai dumping Pasar lokal tersebut berada di satu Negara
mengakui adanya ketentuan harga kurang dari dengan penetapan harga yang berbeda.
nilai normal, maka hal ini mengancam kerugian Adapun harga barang serupa dalam pasar
material terhadap industri yang sudah tersebut untuk melakukan persaingan
memadai di wilayah pihak yang berkontrak harga.
atau menghambat berdirinya industri domestik
(GATT, 1947). Kemudian, dalam Pasal IV GATT Siyasah al-ighraq al-dauli
pada prinsipnya telah memberikan kriteria mempresentasikan bagaimana dumping dapat
umum bahwa dumping yang dilarang adalah ditelaah dalam konteks pasar internasional.
dumping yang dapat menyebabkan kerugian Adapun cakupan siyasah al-ighraq al-dauli
material baik bagi industri yang sudah mapan ialah(Al-Jaburi, 2017):
maupun yang menimbulkan hambatan bagi 1. Al-ighraq al-thari’ yakni ighraq dengan
berdirinya industri dalam negeri (Gautama, keadaan darurat untuk menyingkirkan
2023). surplus komoditi tertentu serta
mengakibatkan akumulasi stok komoditas
Praktik dumping yang sebagaimana suatu produk. Adapun harga produk lebih
diatur dalam rezim WTO merupakan sebuah rendah dibandingkan pasar domestik.

26
Tato, I.A., Muis, A.R.C., Syamsuri. Cendekia Niaga : Journal of Trade Development and Studies. 2023. Volume 7 Nomor 1: 23-30

2. Al-ighraq al-muaqqat yaitu selain ‫ل أَن‬َََّٰٓ ‫ل ِإ‬ ََ َ‫َيَٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينََ َءا َمنُوا‬
َِ ‫ل تَأ ْ ُكلُ َٰٓواَ أَ ْم َولَ َُكم َب ْينَ ُكم ِب ْٱل َب ِط‬
bertujuan membuka pasar, ighraq jenis
ini bertujuan menciptakan saingan dan
ََّ ‫س ُك َْم َۚ ِإ‬
‫ن‬ َ ُ‫ل تَ ْقتُلُ َٰٓواَ أَنف‬
ََ ‫اض ِمن ُك َْم َۚ َو‬ َ ‫عن ت ََر‬ َ َ‫تَ ُكونََ ِت َج َرة‬
mengusirnya dari pasar. Jenis ighraq ini ‫ٱّلل كَانََ ِب ُك َْم َر ِحيمَا‬
َََّ
memberikan kerugian cukup besar
karena berkaitan dengan persaingan Artinya: Wahai orang-orang yang beriman!
ekonomi antara Negara serta pihak Janganlah kamu saling memakan harta
industri nasional. sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak benar),
3. Al-ighraq al-daim yakni jenis dumping kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas
berkelanjutan dikarenakan praktik dasar suka sama suka di antara kamu. - (QS. An-
monopoli yang dilindungi di pasar Nisa: 29).
nasional atau ihtikar. Al-ighraq al-daim
mengasumsikan adanya monopoli Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt
pasar nasional. Sedangkan monopoli ini melarang hambanya untuk memakan harta yang
dikarenakan Negara melakukan dihasilkan dengan cara bathil. Selain itu, Allah juga
perlindungan terhadap kejahatan memerintahkan agar melakukan perdagangan
perdagangan asing. seperti yang disyariatkan dengan ridho antara
para pedagang dan penjual. Siyasah al-ighraq al-
Siyasah al-ighraq al-dauli merupakan dauli al-thari merupakan cara bathil dan
praktek yang merusak system perekonomian menimbulkan mudharat atas pedagang lainnya
masyarakat lokal suatu daerah. Konsep ini untuk mendapatkan keuntungan. Menjalankan
menjelaskan ighraq dalam terminologi pasar kemudharatan untuk keuntungan pribadi
internasional. Dengan memusatkan harga merupakan cara tercela (Hamzani, 2018).
pasar yang lebih rendah dari harga penjual Adapun korelasi ayat ini dengan siyasah al-
lain, hal ini mengancam dinamika pasar yang ighraq al-thari ialah penjual yang melakukan
sebelumnya telah stabil (Lukmansyah, 2015). praktek dumping melakukan persaingan dan tidak
Siyasah al-ighraq al-dauli al-thari’ menjual barang dengan unsur “ridha” serta ikhtiar
merupakan ighraq yang bertujuan untuk yang tepat. Bahkan praktik ini menimbulkan
membuka pasar baru dan menciptakan pengurangan terhadap harga barang untuk
persaingan. Masalah dumping merupakan isu menunjukkan persaingan yang mana pedagang
kontemporer dalam perdagangan tersebut takut akan kerugian perdagangan.
internasional ditambah sejak ditetapkan Kerugian perdagangan tersebut
Putaran Uruguay GATT. menjadikannya menerapkan harga murah dan
Adapun hukum fiqh dari penjelasan menimbulkan persaingan untuk pedagang
ighraq atau dumping secara tekstual tidak lainnya. Meskipun hukum fiqh dari penjelasan
dijelaskan rinci dalam Al-Qur’an dan para ighraq atau dumping secara tekstual tidak
fuqaha terdahulu tidak menjelaskan secara dijelaskan rinci dalam Al-Qur’an, namun para
menyeluruh kecuali hanya menjelaskan kondisi mujtahid fiqh menemukan resolusi untuk
pasar secara umum. Walaupun demikian, para penyelesaian siyasah al-ighraq al-dauli al-thari
mujtahid fiqh menemukan resolusi untuk dengan pengenaan denda atas praktek dumping
penyelesaian siyasah al-ighraq al-dauli al-thari (Al-Khadir, 2017).
dengan pengkajian istinbat al-hukum dari ayat Dumping dalam Islam diharamkan karena
yang berkaitan dengan kepemilikan. Dengan dapat menimbulkan mudharat (Anggraeni, 2015).
ini, hadirlah kaidah penjelas dari siyasah al- Kisah Umar bin Khattab yang menegur Hatib bin
ighraq al-thari dan memungkinkan untuk Abi Talta’ah menjelaskan bahwa dumping yang
mengambil hukum keharaman atas praktek ini. bertujuan membahayakan pihak lain ialah haram
Adapun ayat Al-Qur’an yang dijadikan asas hukumnya. Hal ini juga dikarenakan dumping
penetapan hukum siyasah al-ighraq al-thari merupakan kompetisi curang karena berorientasi
ialah: pada penghapusan produk pesaing. Dalam hal ini
pemerintah memiliki wewenang untuk
memerintahkan para pedagang guna menaikan
kembali harga produk sesuai dengan harga di

27
Tato, I.A., Muis, A.R.C., Syamsuri. Cendekia Niaga : Journal of Trade Development and Studies. 2023. Volume 7 Nomor 1: 23-30

pasar. Dumping juga berdampak pada industri Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
lokal negara pengimpor, seperti: diskriminasi merupakan kesatuan negara-negara Islam yang
harga oleh perdagangan internasional memiliki upaya untuk saling mengisi dalam
berakibat pada pengurangan hasil produksi agenda pembangunan. Secara umum, OKI
atas produsen pesaing lokal. Jika hal ini terus berpengaruh pada urusan luar negeri dunia
dibiarkan, maka industri lokal negara importir Muslim. Eksistensi OKI bertujuan untuk mewadahi
akan kehilangan tempatnya di pasar. negara-negara Islam dalam suatu organisasi yang
Kisah Umar tersebut tidak melarang berfungsi untuk mengumpulkan suara dunia
ketika ditemukan pedagang yang menjual muslim dan mempromosikan perdamaian antara
komoditi dengan harga di bawah harga pasar negara-negara anggota (Countries, 2022).
jika bertujuan untuk menolong hal ini pernah OKI menghasilkan resolusi untuk isu-isu yang
dilakukan oleh Al-Miswar bin Makramah dan dihadapi umat muslim sepanjang sejarah, baik
Umar seraya berkata ”Semoga Allah swt dalam isu keamanan manusia maupun
membalasmu dengan kebaikan”. Akan tetapi, kesejahteraan ekonomi. Rezim dalam OKI juga
apabila pedagang di pasar sengaja menjual berbanding lurus dengan Perserikatan Bangsa-
dengan harga lebih murah dibandingkan Bangsa (Sultan, 2023). Termasuk rezim fasilitasi
harga pasar seperti perilaku Hathib bin Abi perdagangan yang masih relevan dengan aturan
Balta’tah, maka Umar langsung WTO.
memerintahkan untuk menaikkan harga Dalam mengimplementasikan program
sehingga harga tersebut sama dengan harga kerjanya, OKI memiliki komite khusus. Dalam
pedagang lainnya di pasar. Produsen dilarang perdagangan Internasional, OKI memiliki Standing
melakukan Konsep Islam menjelaskan praktek Committee for Economic and Commercial
perdagangan dengan dampak kezaliman Cooperation (COMCEC) (Sultan, 2023). COMCEC
dilarang secara mutlak termasuk praktek mendorong kerjasama ekonomi dan komersil
dumping. Tindakan Umar terhadap Hathib antar negara anggota, termasuk dalam
bermaksud menjaga harga pasar dari fluktuasi menangani berbagai isu perdagangan
nyata antara kemampuan persediaan dan internasional sebagai objek strategis dalam
permintaan barang. kerjasama, seperti liberalisasi perdagangan,
Mekanisme siyasah al-ighraq dalam fasilitasi perdagangan, promosi dan keuangan
penanganan kasus dumping memiliki sinergitas perdagangan antar negara anggota
dengan mekanisme WTO mengenai dumping (Cooperation, 2013). Ditambah dengan OKI
dalam penerapan hukuman kejahatan sebagai intergovernmental organization terbesar
dumping antara GATT dan pandangan fiqh setelah PBB yang beranggotakan negara-negara
Islam. Pengenaan denda dalam konsep Islam.
siyasah al-ighraq al-thari sangat konkrit dengan Dalam penelitian ini, OKI berperan dalam
bea masuk GATT (Al-Qahthani, 2015) sehingga menetapkan konsistensi perdagangan
dalam penelitian ini jenis siyasah al-ighraq al- internasional yang kondusif antar negara-negara
thari’ merupakan bentuk akumulasi stok di luar Islam. Hal ini didukung dengan pertumbuhan
negeri dan menimbulkan persaingan dengan ekonomi syariah yang meningkatkan produktivitas
penjual domestik. ekonomi negara-negara OKI, terutama dalam
Dalam prinsip syariah, wujud perdagangan halal dunia. Di tahun 2021, 3 dari 20
perdagangan berkeadilan adalah tidak negara anggota OKI menjadi eksportir terbesar
merugikan pihak-pihak yang terlibat dalam produk ekonomi halal, yaitu Turkey, Indonesia, dan
sistem perdagangan. Praktik dumping Malaysia (Countries, 2022). Kontribusi negara-
terindikasi mampu menyebabkan kerugian negara OKI terus tumbuh seiring dengan economy
yang signifikan, baik penetapan harga yang recovery pasca Covid-19.
tidak adil maupun dalam akad antara penjual Peran signifikan OKI untuk menguatkan
dan pembeli. negara-negara anggotanya terikat dengan
Piagam OKI Pasal 1 yang berupaya meningkatkan
Prinsip OKI dalam Merespon Praktik konsolidasi dan solidaritas melalui penguatan
Perdagangan Berkeadilan kerjasama perdagangan dan mencapai integrasi
ekonomi kedalam Islamic Common Market untuk

28
Tato, I.A., Muis, A.R.C., Syamsuri. Cendekia Niaga : Journal of Trade Development and Studies. 2023. Volume 7 Nomor 1: 23-30

meraih kesejahteraan ekonomi negara-negara dalam menjamin pembangunan berkelanjutan.


anggota (Countries, 2022). Disamping itu, meningkatnya jumlah scholars yang
Hal ini diperkuat dengan penetapan berkonsentrasi pada pengembangan penelitian
Trade Preferential System di antara negara- mengenai hukum Islam (Syariah) dari negara-
negara OKI dengan Protocol on Preferential negara OKI sehingga nilai Islam dapat dianalisis
Tariff Scheme sebagai hasil negosiasi antara dan mendapat integritas yang positif secara
negara-negara OKI dalam mereduksi universal. Pandangan ini memberi peluang bagi
hambatan-hambatan perdagangan siyasah al-ighraq untuk menjadi sebuah
internasional, termasuk anti-dumping yang mekanisme yang dapat menyeimbangkan
disebabkan karena praktik dumping. hubungan antar negara perdagangan
internasional.
Respon OKI terhadap Praktik Dumping sebagai Perdagangan berkeadilan mendorong
Bentuk Perdagangan Ber-ketidakadilan dalam terciptanya kondisi hubungan perdagangan antar
Mekanisme WTO dan Siyasah Al-ighraq negara yang kondusif dan resiprokal. Dibuktikan
Dalam mengeksistensikan prinsip dengan kebijakan pengembangan di sektor
siyasah al-ighraq, OKI memiliki pondasi hukum syariah, sehingga diharapkan dapat
sebagaimana yang termaktub dalam piagam menghilangkan unsur-unsur perdagangan ber-
OKI bahwa pentingnya konsep perdamaian ketidakadilan, termasuk dumping.
dalam nilai Islam, keadilan, upaya untuk
mendorong hubungan baik dalam kerjasama KESIMPULAN
yang saling menguntungkan. Kemudian, Siyasah al-ighraq al-thari’ merupakan jalan
berupaya untuk mendukung good memperkenalkan konsistensi nilai Islam dalam
governance, aturan hukum, demokrasi dan menegakkan keadilan, termasuk dalam isu
tanggungjawab negara-negara anggota perdagangan Internasional. Refleksi nilai Islam
berdasarkan konstitusional dan sistem legalnya dalam penelitian ini turut melihat manifestasi OKI
(Cooperation, 2022). sebagai organisasi Islam terbesar dunia yang
Ditinjau dari hukum WTO, Negara- berperan besar menjadi aktor utama dalam
negara OKI masih berkiblat pada rezim WTO menyebarkan prinsip syariah pada setiap sendi
karena negara-negara anggota OKI juga kehidupan manusia. Sedangkan mekanisme WTO
merupakan negara-negara anggota WTO. terhadap dumping sebagaimana tertuang dalam
Sehingga secara legal, OKI juga beradaptasi GATT merupakan rezim yang berlaku bagi semua
dengan sistem legal negara-negara anggota. negara yang meratifikasi sistem perdagangan
Dipertegas dengan adanya dukungan OKI internasional, tidak terkecuali negara-negara OKI.
terhadap hak-hak masyarakat sebagaimana Dalam hal ini, OKI dapat menjadi
telah ditetapkan dalam Piagam PBB dan komunitas negara-negara Islam yang dapat
hukum internasional (Cooperation, 2022). memberlakukan 2 perspektif hukum tersebut, yaitu
Pernyataan ini mengungkap bahwa hukum perdagangan internasional dan syariah,
aturan WTO mengenai dumping memiliki karena negara-negara OKI mayoritas merupakan
kesesuaian dengan keadilan bersama. Apalagi negara-negara yang meratifikasi WTO sekaligus
aturan WTO tersebut merupakan kesepakatan memiliki prinsip yang kuat dalam
bersama dalam membangun iklim good mengeksistensikan perspektif syariah dalam
governance. Terlebih adanya komitmen OKI aktivitas ekonomi.
dalam menguatkan kerjasama perdagangan Indonesia sebagai anggota OKI, dapat
agar terciptanya integrasi ekonomi yang menerapkan prinsip siyasah al-ighraq sebagai
memadai dan solid guna membangun Islamic unsur dari terciptanya good governance dalam
Common Market (Cooperation, 2022). kebijakan perdagangan internasional yang lebih
OKI menjadi aktor utama dalam asertif terhadap penanganan kasus dumping.
merepresentasikan prinsip syariah pada
kancah global. Hal ini dipertegas dengan REFERENSI
konseptualisasi halal yang menjunjung Al-Jaburi, R. M. (2017). Al-Tanzim Al-Qanuni Lil OKI Al-Tijari
perdagangan berkeadilan. OKI berupaya Fi Daui Al-Tasyri' Al-Urdun. Middle East University.
untuk menjadikan nilai Islam sebagai pelopor

29
Tato, I.A., Muis, A.R.C., Syamsuri. Cendekia Niaga : Journal of Trade Development and Studies. 2023. Volume 7 Nomor 1: 23-30

Al-Khadir, Y. B. (2017). Al-Ighraq Al-Tijari Dirasah 20th International Scientific Conference Globalization
Fiqhiyah Muqaranah. Jurnal Majalah Al-Jam’iyah and its Socio-Economic Consequences 2020.
Al-Fiqhiyah as-Su’udiyah, 282-283. Lukmansyah. (2015). Studi Analisis Terhadap Kebijakan
Al-Qahthani, A. M. (2015). Mafhum Al-Ighraq Dirasatu Siyasah Al-Ighraq (Dumping) Umar Bin Khattab (Suatu
Muqaranah Baina Al- Fiqh Al-Islami Wa Al- Pendekatan Fiqih Muamalah). Pekanbaru: UIN Sultan
Ittifaqiyah Al-’Amah Li Ta’rifah Wa Al-Tijariyah Syarif Kasim.
‘GATT. Al-Siyasah Wal Qanun 13, 369-378. Marzuki, P. M. (2010). Penelitian Hukum . Jakarta:
Anggraeni, N. (2015). Dumping dalam Perspektif Kencana Prenada Media Group.
Hukum Dagang Internasional dan Hukum Islam. OIC. (2023, May). The Organization of Islamic
Mazahib. Jurnal Pemikiran Islam, Vol. XIV, No. 2. Cooperation (OIC) . Retrieved from Republic of
Ardhi, S. (2023, Maret 17). Fakultas Hukum UGM dan Turkiya Ministry of Trade: https://trade.gov.tr/#
Kementerian Perdagangan RI Gelar Sosialisasi Sukarmi. (2002). Regulasi Anti Dumping Di Bawah
Anti-Dumping. Retrieved from Universitas Gadjah Bayang-Bayang Pasar Bebas. Jakarta: Sinar Grafika.
Mada: https://ugm.ac.id/id/berita/23569- Sultan, T. A. (2023). Emerging role of the organization of
fakultas-hukum-ugm-dan-kementerian- Islamic cooperation in global governance since 1969.
perdagangan-ri-gelar-sosialisasi-anti-dumping/ Cogent Arts & Humanities.
Baiti, S. N. (2010). Studi Analisis Terhadap Praktek Tobing, S. (2020, June 10). RI Kena Tuduhan
Siyasah Al-Ighraq (Dumping) Dalam Perdagangan Tidak Sehat, Apa Itu Safeguards &
Perdagangan Menurut Pendapat Umar Bin Dumping? Retrieved from Katadata.co.id:
Khattab. Semarang: UIN Walisongo. https://katadata.co.id/sortatobing/ekonopedia/5ee
Barutu, C. (2007). Ketentuan Anti Dumping, 09c8645128/ri-kena-tuduhan-perdagangan-tidak-
Subsidi, dan Tindakan Pengamanan Dalam GATT sehat-apa-itu-safeguards-dumping
dan WTO. Bandung: Citra Aditya Bakti. WTO. (2022, June 19). Anti-dumping. Retrieved from
Cooperation, O. o. (2022). 2022 OKI Halal Economy World Trade Organization:
Report. Retrieved from Organization of Islamic https://www.wto.org/english/tratop_e/adp_e/adp_
Cooperation: https://icdt-cidc.org/wp- e.htm
content/uploads/ICDT-OKI-Halal-Economy- WTO. (2023, May 12). WTO Glossary. Retrieved from WTO
Report.pdf Glossary:
Cooperation, O. o. (2022). Charter. Retrieved from https://www.wto.org/english/thewto_e/glossary_e/d
Organisation of Islamic Cooperation: umping_e.htm#:~:text=Occurs%20when%20goods%
https://www.OKI- 20are%20exported,at%20less%20than%20production
oci.org/page/?p_id=53&p_ref=27&lan=en %20cost.
Cooperation, S. C. (2013). COMCEC Trade Outlook Yustiawan, D. G. (2018). Perlindungan Industri Dalam
2013. Retrieved from COMCEC COORDINATION Negeri Dari Praktik Dumping. Journal Analisis Hukum
OFFICE: https://sbb.gov.tr/wp- Volume 1, No. 1, 172.
content/uploads/2018/11/COMCEC_Trade_Outl
ook_2013.pdf
Danyathi, N. W. (2014). Dumping dan Anti-Dumping
sebagai Bentuk Unfair Trade Practice dalam
Perdagangan Internasional. Hukum Internasional,
2.
GATT. (1947). Agreement Of Implementation Of
Article VI Of The General Agreement On Tariffs
And Trade 1947. Uruguay: The General
Agreement On Tariffs And Trade.
Gautama, A. K. (2023). The Role of WTO (World Trade
Organization) To Limit Dumping Practice.
Devotion Journal of Research and Community
Service, 27.
Hamzani, A. I. (2018). Asas-Asas Hukum Islam Teori
dan Implementasinya Dalam Pengembangan
Hukum Di Indonesia. Yogyakarta: Thafa Media.
Jensen, E. (2016). Introduction to the Laws of
Kurdistan, Irak: Working Paper Series International
Trade Law. Iraq: American University of Iraq,
Sulaimani.
Kozelova, R. S. (2021). Dumping – Unfair Trade
Practice. SHS Web of Conf. Volume 92, 2021 The

30

Anda mungkin juga menyukai