Anda di halaman 1dari 12

b.

Tipe lain senyawa yang bersifat optis karena terbatasnya rotasi pada ikatan tunggal, misalnya:

c. Parasiklofan

Senyawa dengan tipe

Akan bersifat optis aktif bila m dan n kecil. Misalnya bila X: -COOH, maka bila m=n=2 kedua
bentuk enantiomer dapat dipisahkan; bila m=3, n=4, dapat dipisahkan pada temperatur kamar
tetapi akan mengalami rasemisasi pada 160 °C.

d. Senyawa "ansa"

Merupakan dua enantiomer yang dapat dipisahkan bila:


BAB II

SENYAWA GUGUS FUNGSI JAMAK

Sejauh ini pembahasan senyawa organik pada umumnya masih membahas senyawa dengan
gugus fungsi tunggal. Pada BAB ini akan dibahas beberapa senyawa dengan gugus fungsi lebih
dari satu (jamak) yaitu difungsional, trifungsional dan seterusnya lazim disebut dengan istilah
polifungsional. Gugus fungsi jamak tersebut ada yang sama tetapi lebih banyak yang berbeda.
Gugus fungsi tersebut akan berpengaruh satu sama lain sehingga akan mempengaruhi sifat kimia
dan fisika molekul bersangkutan secara keseluruhan.

Senyawa pada organisme (biokimia) pada umumnya adalah senyawa bergugus fungsi jamak
Karbohidrat adalah merupakan polihidroksi aldehid dan polihidroksi keton, lemak adalah triester,
asam lemak ada yang mengandung gugus tak jenuh (asam lemak tak jenuh ), asam amino adalah
monomer penyusun protein dan lain-lain.
Selanjutnya akan dibahas senyawa bergugus fungsi jamak khususnya difungsional yang lazim
dan peranannya cukup penting.

1. Asam Karboksilat Di alam lazim ditemukan dikarboksilat yang sama trivialnya didasarkan
pada asalnya. Asam oksalat (HOOC-COOH) diperoleh dari tumbuhan famili oxalis dengan nama
IUPAC asam dictanoat. Asam dwifungsi mempunyai dua tetapan asam Ka, dan Ka, dengan
beberapa tetapan asam seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Tetapan beberapa asam dikarboksilat

Bila jarak antara dua gugus fungsinya makin jauh maka harga Kanya makin kecil. Pemanasan
asam oksalat berbeda dengan di asam lainnya seperti berikut.

Esterifikasi dengan diasam akan menghasilkan diester dan sebaliknya hidrolisis 135 "C terhadap
diester atau triester (seperti lemak ) akan menghasilkan dua dan tiga asam karboksilat
Dikarboksilat juga dapat bersiklisisasi, dan bereaksi dengan suatu anhidrida membentuk suatu
anhidrida siklik

Contoh :

2. Ester Gugus Fungsi Jamak Di alam ester gugus fungsi jamak jarang terdapat, sehingga pada
umumnya adalah hasil sintesis secara esterifikasi Lemak (triester) adalah ester gugus fungsi
jamak penting yang terdapat di alam yang secara sintetik (biosintetik ) terjadi dari gliserol dan
asam lemak.
Secara sintetik Laboratorium poliester juga disintetik analog dengan cara biosintetik di atas
(esterifikasi).

Contoh :

Ftalat dengan R-butil atau 2-etilheksil digunakan sebagai pelunak (plasticeser). Misalkan bila
ditambahkan pada polivinil klorida (PVC) akan menaikkan sifat lentur dan membuat plastik
tidak rapuh. Asam difungsi akan bereaksi dengan diol akan membentuk poliester dengan nama
dagang" Dacron " dengan n = 100±20. Poliester dapat dipintai jadi benang (serat) untuk
kebutuhan industri tekstil yang cukup baik karena tidak mudah kusut.

3.Asam tak Jenuh

Asam tak jenuh paling sederhana adalah propenoat (akrilat) dengan turunannya akrilonitril dan
ester metil metakrilat.

Akrilonitril dapat mengalami polimerisasi menjadi poliakrilat (orlon / akrilan),


Banyak asam lemak tak jenuh terhadap di alam dalam bentuk lemak (ester) yang esensial bagi
tubuh seperti: oleat (18:1(9), linoleat (18:2 (9,12) dan linolenat 18:3 (9,12,15).

4. Asam Fenolat do tada yo Asam fenolat adalah golongan khusus dari asam hidroksi yang
mengandung gugus (cincin) benzena. Asam fenolat yang cukup penting adalah asam salisilat
yang secara alamiah merupakan komponen utama dari minyak gandapura. Secara sintetik di
Laboratorium asam salisilat diperoleh dengan urutan reaksi berikut.

Karena asam salisilat mempunyai baik gugus karboksilat maupun gugus hidroksil maka asam
salisilat dapat mengalami dua jenis esterifikasi sebagai berikut.
Asam salisilat mempunyai ikatan hidrogen yang cukup kuat baik antar molekul asam salisilat
maupun dalam molekul antara gugus (OH) sehingga pada suhu kamar berupa kristal berwarna
putih.

5. Asam Keto

Asam keto dalam kedudukan alfa (a) dan beta (B) adalah zat antara yang cukup penting secara
biologis.

Asam (a) keto yang cukup terkenal adalah asam piruvat yang memegang peranan penting dalam
metabolisme karbohidrat dan juga merupakan sumber asetil bagi asetil koenzim A (Asetil CoA).
Dengan pemanasan suatu asam keto akan membebaskan CO₂ atau dekarboksilat, misalkan untuk
asam aseto asetat dengan mekanisme sebagai berikut.

6. Diena

Diena adalah senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap karbon-karbon (C=C), sering juga
disebut diolefin. Berdasarkan letaknya maka diena ada tiga macam sebagai berikut

Diena terkonjugasi mempunyai sifat fisika dan kimia yang lain dari dua diena terdahulu dan
alkena pada umumnya. Ikatan pada diena terkonjugasi mempunyai jarak yang sama sehingga
strukturnya dituliskan sebagai berikut.
Reaksi yang terjadi pada diena terkonjugasi tidak analog dengan reaksi yang terjadi pada alkena
secara umum. Ada dua reaksi yang cukup penting pada suatu diena

a. Reaksi Adisi Bila satu mol HBr direaksikan dengan suatu diena maka secara teoritis akan
mengadisi satu buah ikatan rangkap (adisi 1,2). Namun pada faktanya juga akan terjadi adisi 1,4
dengan ikatan rangkap (C-C) bergeser ke C₂-C₁

Terjadinya produk 1,2 dan 1,4 ini dijelaskan dengan mengemukakan mekanisme reaksi
sebagai berikut. Pada tahap pertama terjadi protonasi sebagai berikut.

lon karbonium akan mengalami penataan ulang" rearregement" untuk mencapai ion
karbonium yang lebih stabil (ion karbonium 2º lebih stabil dibanding 1°)

Selanjutnya terjadi serangan basa (Br) terhadap dua ion karbonium tersebut.
Produk 1,2 lebih dominan karena langkah ini berlangsung dengan cepat mendahului
terjadinya penataan ulang sehingga produk ini lebih dominan (lebih banyak)

b. Reaksi Diels-Alder

Reaksi ini sebenamya adalah tipe adini 1,4 dengan matu alkena lain membentuk
sikloheksena. Penamaan renksi ini adalah berdasarkan penemu 1950) yaita Otto E (Nobel
1950) yaita Otto Diels dan Kurt Alder ahli kimia Jerman. Dalam reaksi ini suta diena
terkonjugasi dipanasi dengan suatu senyawa tak jenuh biasanya alkena yang disebut
dienofil (suka diens) dengan reaksi umum sebagai berikut

Berikut ini adalah beberapa contoh reaksi diels alder

Ikatan rangkap alkena yang terkonjungasi dengan gugus karbonil pun dapat mengalami
tipe reaksi diels alder. Reaksi ini sangat sulit terjadi biasanya pada suhu tinggi dan
merupakan reaksi setimbang
Contoh:

Pada reaksi diels alder maka supaya orientasinya cocok dengan dienofil maka geomertinya
adalah s-cis. Konfirmasi s-cis dirujul dari ikatan tunggal (single-s) karena patokan cis dan
trans pada diena ini adalah ikatan tunggal C2-C2

Berikut ini adalah beberapa diena s-cis yang dapat digunakan untuk suatu reaksi diels
alder

Reaksi diels alder adalah adisi cis atau sin yang bersifat serentak yang bersifat
stereospesifik

Anda mungkin juga menyukai