Salinan Dari PPT KELOMPOK 1 2
Salinan Dari PPT KELOMPOK 1 2
Muhammad Fakher-705230255
TINGGI DAN BERAT
Anak-anak tumbuh sekitar 2 hingga 3 inci setiap tahun antara usia 6 dan 11
tahun dan kira-kira dua kali lipat berat badan mereka selama periode tersebut.
Anak perempuan mempunyai jaringan lemak yang lebih banyak dibandingkan
anak laki-laki, suatu karakteristik yang akan bertahan sampai dewasa.
Muhammad Fakher-705230255
PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN GIGI
Kerusakan gigi tetap menjadi salah satu kondisi kronis paling umum yang tidak
diobati pada masa kanak-kanak. Sekitar 21 persen anak usia 6 hingga 11 tahun
pernah mengalami gigi berlubang, dan sekitar 5,6 persen di antaranya belum
melakukan perawatan terhadap kerusakan gigi. Selain itu, terdapat kesenjangan
antar kelompok ras dan etnis. Peningkatan yang terlihat dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, termasuk pendidikan orang tua, akses terhadap perawatan gigi,
pasokan air berfluoride atau penggunaan suplemen fluoride, serta penggunaan
perekat pada permukaan kunyah yang kasar.
Muhammad Fakher-705230255
NUTRISI
Jumlah kalori yang direkomendasikan per hari untuk anak sekolah usia 9 hingga 13
tahun berkisar antara 1.400 hingga 2.600, tergantung pada jenis kelamin dan tingkat
aktivitas. Ahli gizi merekomendasikan pola makan yang bervariasi, termasuk banyak
biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, serta karbohidrat kompleks tingkat tinggi
seperti biji-bijian. Untuk menghindari kelebihan berat badan dan mencegah masalah
jantung, anak-anak, seperti halnya orang dewasa, sebaiknya hanya mendapatkan
sekitar 25 hingga 30 persen total kalori mereka dari lemak dan kurang dari 10 persen
total kalori dari lemak jenuh.
Muhammad Fakher-705230255
PENGEMBANGAN OTAK
Sejumlah kemajuan kognitif terjadi pada masa kanak-kanak pertengahan yang dapat
ditelusuri kembali ke perubahan struktur dan fungsi otak. Secara umum,
perubahan-perubahan ini dapat dianggap menghasilkan pemrosesan informasi yang
lebih cepat, lebih efisien, dan peningkatan kemampuan untuk mengabaikan informasi
yang mengganggu.
Muhammad Fakher-705230255
PERKEMBANGAN MOTOR DAN AKTIVITAS FISIK
Keterampilan motorik terus meningkat pada masa kanak-kanak pertengahan. Pada usia
ini, sebagian besar anak-anak di negara-negara berkembang sudah mulai bekerja,
sehingga mereka hanya memiliki sedikit waktu dan kebebasan untuk bermain fisik.
Anak-anak usia sekolah sekarang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk olahraga
dan aktivitas luar ruangan lainnya dibandingkan pada awal tahun 1980-an dan lebih
banyak waktu untuk bersekolah, pekerjaan rumah, dan aktivitas media.
Muhammad Fakher-705230255
kesehatan,kebugaran,keselamatan
obesitas dan citra tubuh
kegemukan dan obesitas telah menjadi masalah kesehatan yang signifikan mempengaruhi anak - anak diseluruh
dunia, dahulu kelebihan berat badan dan obesitas dipandang sebagai masalah yang mempengaruhi negara- negara
makmur dan perkotaan. namun saat ini juga lazim terjadi di negara - negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Pada tahun 1975, hanya sekitar 4 persen yang terkena dampaknya, sedangkan pada tahun 2016, lebih dari 18 persen,
setara dengan lebih dari 340 juta anak dan remaja, mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Tingkat obesitas
telah meningkat tiga kali lipat secara global sejak tahun 1975 (WHO 2018)
1.faktor genetik
2.kebiasaan makan yang buruk
3.tingkat aktivitas yang rendah
pada anak 7 tahun anak- anak mulai memasuki tahap konkret dimana
mereka dapat menggunakan proses mental untuk memecahkan masalah
konkret
Piaget percaya bahwa anak-anak dalam tahap operasi konkret kognitif berkembang
hanya dengan menggunakan penalaran induktif. Menurut Piaget, penalaran deduktif
tidak berkembang hingga remaja.
Bertentangan dengan teori Piaget, anak-anak dapat didorong untuk ke tingkat yang
lebih tinggi melalui program pelatihan atau intervensi.
-> karena pada usia pertengahan korteks frontal otak melambat, pengaruh
lingkungan sangat mempengaruhi fungsi eksekutif otak pada anak.
mengaitkan atau menghubungkan hal yang diingat dengan hal lain yang
memudahkan mereka untuk mengingat (misalnya memberi keyword)
-> Grammar/tata bahasa adalah jenis kaidah bahasa yang mengatur kriteria
penggunaan kata dan kalimat. tata bahasanya cukup rumit pada usia 6 tahun,
anak-anak pada tahun-tahun awal sekolah jarang menggunakan kalimat pasif.
-> Sintaksis adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat
kalimat dalam bahasa alami (struktur dasar bahasa yang mengatur kata- kata
menjadi frasa dan kalimat yang dapat dimengerti).
seiring perkembangan zaman semakin banyak kosakata, grammar, dan
syntax yang berkembang sehingga 1 kata dapat mempunyai banyak arti
Skolastika Osei - 705230196
PENGETAHUAN TENTANG
KOMUNIKASI
komunikasi yang baik yaitu dengan menyelidiki lalu mengajukan
pertanyaan sebelum masuk ke topik yang akan dibahas. Terdapat
perbedaan individu yang besar dalam keterampilan tersebut beberapa
anak usia 7 tahun merupakan pembicara yang lebih baik dibandingkan
beberapa orang dewasa. Perbedaan gender antara anak laki-laki dan
perempuan yaitu contoh pada anak laki-laki cenderung pernyataannya
bersifat megendalikan, interupsi negatif, dan kompetitif sedangkan anak
perempuan menggunakan pernyataan yang lebih tentatif
Sikap Anda dapat digambarkan melibatkan suatu konstruk yang disebut efikasi diri. Siswa dengan
efikasi diri yang tinggi percaya bahwa mereka dapat menguasai tugas sekolah dan mengatur
pembelajaran mereka sendiri (Komarraju & Nadler, 2013). Mereka lebih mungkin untuk berhasil
dibandingkan siswa yang tidak percaya pada kemampuan mereka (Caprara et al., 2008), sebagian
karena efikasi diri yang tinggi mempunyai efek positif terhadap motivasi (Skaalvik, Federici, &
Klassen, 2015). Pembelajar yang mengatur dirinya sendiri berusaha keras, bertahan meskipun
menghadapi kesulitan, dan mencari bantuan bila diperlukan. Selain itu, prestasi akademik yang baik
di sekolah akan meningkatkan efikasi diri, yang sekali lagi akan menghasilkan sikap dan perilaku
yang cenderung mengarah pada kesuksesan akademis (Schöber, Schütte, Köller, McElvany, &
Gebauer, 2018).
Secara umum, terlepas dari definisinya, keterlibatan orang tua mempunyai pengaruh positif
terhadap prestasi akademik (Wilder, 2014; LaRocque, Kleiman, & Darling, 2011). Namun,
beberapa bentuk keterlibatan tampaknya lebih efektif dibandingkan bentuk keterlibatan lainnya.
Misalnya, bantuan pekerjaan rumah belum secara konsisten dikaitkan dengan prestasi
akademik (Hill & Tyson, 2009; McNeal, 2012). Keterlibatan sekolah, termasuk partisipasi orang
tua dalam acara dan kegiatan sekolah serta komunikasi yang baik dengan guru, lebih terkait
erat dengan kinerja akademik yang kuat (Overstreet, Devine, Bevans, & Efreom, 2005; Topor,
Keane, Shelton, & Calkins, 2010). Namun, dampak terkuat terhadap keterlibatan orang tua
berpusat pada ekspektasi orang tua. Orang tua yang mengharapkan anaknya berprestasi di
sekolah memiliki anak yang sesuai dengan keyakinan tersebut (Wilder, 2014; Davis-Kean,
2005), mungkin karena anak-anak juga mempunyai sikap yang sama mengenai kemampuan
mereka (Topor et al., 2010).
Status sosial ekonomi (SES) dapat menjadi faktor yang kuat dalam pencapaian pendidikan
bukan dengan sendirinya, namun melalui pengaruhnya terhadap suasana keluarga, pilihan
lingkungan, praktik pengasuhan anak dan harapan orang tua terhadap anak (Davis-Kean,
2005). Secara umum, kesenjangan prestasi antara siswa yang beruntung dan yang kurang
beruntung melebar dari taman kanak-kanak hingga kelas tiga (Rathbun, West, &
Germino-Hausken, 2004). Liburan musim panas berkontribusi terhadap kesenjangan ini
karena perbedaan dalam lingkungan rumah pada umumnya dan pengalaman belajar musim
panas yang dimiliki anak-anak, khususnya yang berkaitan dengan membaca (Johnston,
Riley, Ryan, & Kelly-Vance, 2015).
Pola peningkatan nilai prestasi sangat bervariasi antar negara bagian, tingkatan, dan mata pelajaran (Lee &
Reeves, 2012). Namun, nilai ujian memang menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2007, misalnya, nilai
matematika untuk siswa kelas empat dan delapan pada Penilaian Nasional Kemajuan Pendidikan (NAEP) naik ke
tingkat tertinggi sejak tes tersebut dimulai pada tahun 1990. Siswa kulit hitam, putih, dan Hispanik semuanya
mengalami peningkatan (NCES, 2007), namun kesenjangan kelompok etnis masih ada (Hernandez & Macartney,
2008). Upaya untuk meningkatkan pengajaran membaca nampaknya membuahkan hasil lebih lambat (Dee &
Jacob, 2011). Dalam NAEP tahun 2007, nilai membaca siswa kelas empat hanya meningkat sedikit dibandingkan
dengan nilai membaca pada tahun 1990, dan nilai membaca siswa kelas delapan sedikit menurun namun lebih
baik dibandingkan tahun 2005 (NCES, 2007).
Banyak pendidik mengatakan satu-satunya solusi nyata terhadap tingginya tingkat kegagalan adalah dengan
mengidentifikasi siswa yang berisiko sejak dini dan melakukan intervensi sebelum mereka gagal. Salah satu
caranya adalah dengan menyediakan sekolah atau program alternatif bagi siswa yang berisiko, dengan
menawarkan kelas yang lebih kecil, pengajaran remedial, konseling, dan intervensi krisis (NCES, 2003).
Banyak pendidik mengatakan satu-satunya solusi nyata terhadap tingginya tingkat kegagalan
adalah dengan mengidentifikasi siswa yang berisiko sejak dini dan melakukan intervensi
sebelum mereka gagal. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan sekolah atau
program alternatif bagi siswa yang berisiko, dengan menawarkan kelas yang lebih kecil,
pengajaran remedial, konseling, dan intervensi krisis (NCES, 2003).
Beberapa orang tua, yang tidak puas dengan sekolah umum atau mencari gaya pendidikan
tertentu, memilih sekolah swasta atau homeschooling. Pada tahun 2016–2017, diperkirakan
3,1 juta anak bersekolah di sekolah swasta (National Alliance for Public Charter Schools,
2018). Sekolah piagam cenderung lebih kecil daripada sekolah negeri biasa dan memiliki
filosofi, kurikulum, struktur, atau gaya organisasi yang unik. Beberapa penelitian menemukan
peningkatan prestasi, terutama dalam matematika, bagi siswa yang terdaftar di sekolah
swasta (Betts & Tang, 2016), beberapa penelitian menemukan hasil yang beragam (Berends,
2015), dan beberapa penelitian menemukan hasil negatif (Clark, Gleason, Tuttle , &
Silverberg, 2015).