Anda di halaman 1dari 66

Pengantar

Pelayanan Konseling yang mulai dikenal di Indonesia sejak dekade tahun 1960-an
(semula dikenal dengan nama pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan, kemudian
berubah menjadi pelayanan Bimbingan dan Konseling) mendapat posisi yang cukup
proporsional dan menentukan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dengan isi pokok materi yang tertuang di dalam Permendiknas No. 22 dan No. 23 tahun
2008 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Pengertian kurikulum yang digunakan dalam KTSP adalah “seperangkat
kegiatan belajar yang dijalani peserta didik yang menjadi tanggung jawab satuan
pendidikan”. Dengan pengertian itu, KTSP meliputi sejumlah komponen pokok, yaitu
komponen mata pelajaran dan muatan lokal, serta komponen pengembangan diri yang
mencakup pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler. Sebagai perangkat
pemberlakuan KTSP, khususnya untuk komponen pelayanan konseling dan kegiatan
ekstra kurikuler, Pusat Kurikulum Balitbang Diknas telah menyusun panduan dengan
judul Panduan Pengembangan Diri untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
berdasarkan Permendiknas yang dimaksud. Panduan ini telah disosialisasikan ke seluruh
tanah air.

Untuk lebih menegaskan dan mengkhususkan fokus kinerja Pusat Pengembangan


dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Pendidikan Jasmani dan
Bimbingan Konseling (PPPPTK Penjas dan BK), khususnya bidang Pelayanan Konseling
berdasarkan KTSP, PPPPTK Penjas dan BK menyiapkan Pedoman Pelaksanaan
Pelayanan Konseling untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Materi
Pedoman Pelaksanaan yang dikembangkan oleh PPPPTK Penjas dan BK ini sepenuhnya
diambil dari Panduan Pengembangan Diri yang sebelumnya telah dikembangkan oleh
Pusat Kurikulum, khususnya bagian tentang Pelayanan Konseling. Di samping itu,
Pedoman Pelaksanaan tersebut juga mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang
sangat relevan dengan pengembangan dan pemantapan profesionalisasi pelayanan
konseling dan kinerja para pelaksananya di lapangan, yaitu para Guru Pembimbing
(konselor sekolah/madrasah). Secara keseluruhan, Pedoman Pelayanan Konseling yang
materi pokoknya diambil dari panduan yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum itu,
merupakan penyempurnaan dari pedoman-pedoman pelaksanaan pelayanan konseling
terdahulu yang telah dikembangkan dan ditatarkan kepada Guru Pembimbing (konselor
sekolah) se Indonesia oleh PPPPTK Penjas dan BK dahulu bernama PPPG Keguruan
sejak tahun 1993

Dengan dikeluarkannya Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Konseling ini sangat


diharapkan adanya satu pemahaman yang jelas dan mantap, sambil tetap sinkron dengan
panduan yang telah dikembangkan oleh Pusat Kurikulum, tentang pelaksanaan pelayanan
konseling di sekolah/madrasah oleh para Guru Pembimbing (konselor sekolah). Lebih
jauh, Pedoman Pelaksanaan tersebut digunakan oleh PPPPTK Penjas dan BK sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi kelembagaan PPPPTK Penjas dan BK, untuk menyusun
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang akan dijadikan Standar Pelatihan bagi para Guru
Pembimbing (konselor sekolah) di seluruh Indonesia.

i
Dengan digunakannya buku Pedoman ini pelaksanaan praktik konseling dapat
berjalan dengan lancar, terarah dan berhasil sesuai dengan kaidah-kaidah pelayanan
sebagai sebuah profesi dalam bidang pendidikan. Demikian juga penyelenggaraan
pelatihannya pada berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan bagi Guru Pembimbing
(konselor sekolah) di serluruh Indonesia. Semua pihak yang terkait di dalam lingkungan
sekolah/madrasah dan pihak lain di luar sekolah, baik pihak formal maupun nonformal di
bidang pendidikan diharapkan dapat berpartisipasi secara optimal demi suksesnya
pelayanan professional konseling yang dimaksud.

Dengan tersusunnya Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Konseling untuk Satuan


Pendidikan Dasar dan Mengengah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi didalamnya.

Parung, April 2008

Dr. Sarono, M.Ed


NIP. 130873243

ii
DAFTAR ISI

PENGANTAR ..........................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Trilogi Profesi Pendidik ................................................................ .....1
B. Komponen Profesi Guru Pembimbing /konselor sekolah.................2
C. Pelayanan Konseling dalam KTSP .................................................... 4

BAB II STRUKTUR PELAYANAN KONSELING


A. Pengertian, Paradigma, Visi dan Misi...............................................7
B. Tugas Perkembangan .........................................................................8
C. Bidang Pelayanan ................................................................................8
D. Fungsi Konseling ................................................................................. 9
E. Prinsip dan Asas ..................................................................................9
F. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung ..................................... ...10
G. Bentuk Kegiatan .............................................................................11
H. Program Pelayanan ............................................................................12

BAB III PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN PENILAIAN KEGIATAN


A. Perencanaan Kegiatan ........................................................................14
B. Pelaksanaan Kegiatan..........................................................................14
C. Penilaian Kegiatan...............................................................................16
D. Pelaksana Kegiatan..............................................................................17

BAB IV PENGELOLAAN KEGIATAN

A. Pengelolaan Berbasis Kinerja.............................................................19


B. Pengawasan Kegiatan..........................................................................21

LAMPIRAN .............................................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Trilogi Profesi Pendidik

Di awal abad ke-21 ini dunia pendidikan di Indonesia mulai memasuki era
profesional. Hal ini ditandai dengan penegasan bahwa “pendidik merupakan tenaga
profesional” (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat 2), dan “profesional adalah
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi” (UU No.14
Tahun 2005 Pasal 1 Butir 4).

Untuk menjadi profesional seseorang harus menguasai dan memenuhi ketiga


komponen trilogi profesi, yaitu (1) komponen dasar keilmuan, (2) komponen
substansi profesi, dan (3) komponen praktik profesi, sebagaimana gambar berikut

Praktik Profesi

Trilogi
Profesi

Dasar Keilmuan Substansi Profesi

Komponen dasar keilmuan memberikan landasan bagi calon tenaga profesional


dalam wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan profesi
yang dimaksud. Komponen substansi profesi membekali calon profesional apa yang
menjadi fokus dan objek praktis spesifik pekerjaan profesionalnya. Komponen praktik
mengarahkan calon tenaga profesional untuk menyelenggarakan praktik profesinya
itu kepada sasaran pelayanan atau pelanggan secara tepat dan berdaya guna.

1
Penguasaan dan penyelenggaraan trilogi profesi secara mantap merupakan jaminan
bagi suksesnya penampilan profesi tersebut demi kebahagiaan sasaran pelayanan.
Penguasaan ketiga komponen profesi tersebut diperoleh di dalam program pendidikan
profesi dan pendidikan akademik yang mendasarinya.

Guru pembimbing/konselor sekolah, yang adalah pendidik (UU No.20 Tahun


2003 Pasal 1 Butir 6) , sebagai tenaga professional dituntut untuk menguasai dan
memenuhi trilogi profesi dalam bidang pendidikan, khususnya bidang konseling,
yaitu

 Komponen Dasar Keilmuan : Ilmu Pendidikan

 Komponen Substansi Profesi : Proses pembelajaran terhadap pengembangan


diri/ pribadi individu melalui modus pelayanan
konseling.

 Komponen Praktik Profesi : Penyelenggaraan proses pembelajaran terhadap


sasaran pelayanan melalui modus pelayanan
konseling.

B. Komponen Profesi Guru pembimbing/konselor sekolah

1. Ilmu Pendidikan
Guru pembimbing/konselor sekolah diwajibkan menguasai ilmu
pendidikan sebagai dasar dari keseluruhan kinerja profesionalnya dalam bidang
pelayanan konseling, karena guru pembimbing/konselor sekolah digolongkan ke
dalam kualifikasi pendidik; dan oleh karenanya pula kualifikasi akademik
seorang guru pembimbing/konselor sekolah pertama-tama adalah Sarjana
Pendidikan. Atas dasar keilmuan inilah guru pembimbing/konselor sekolah akan
menguasai dengan baik kaidah-kaidah keilmuan pendidikan sebagai dasar dalam
memahami peserta didik (sebagai sasaran pelayanan konseling) dan memahami
seluk beluk proses pembelajaran yang akan dijalani peserta didik melalui modus
pelayanan konseling. Dalam hal ini proses konseling tidak lain adalah proses
pembelajaran yang dijalani oleh sasaran layanan bersama guru
pembimbing/konselor sekolahnya. Dalam arti yang demikian pulalah, guru

2
pembimbing/konselor sekolah sebagai pendidik diberi label juga sebagai agen
pembelajaran.

2. Substansi Profesi Konseling

Di atas kaidah-kaidah ilmu pendidikan itu guru pembimbing/konselor


sekolah membangun substansi profesi konseling yang meliputi objek praktis
spesifik profesi konseling, pendekatan, dan teknologi pelayanan, pengelolaan dan
evaluasi, serta kaidah-kaidah pendukung yang diambil dari bidang keilmuan lain.
Semua subtansi tersebut menjadi isi dan sekaligus fokus pelayanan konseling.
Secara keseluruhan substansi tersebut sebagai modus pelayanan konseling*).
Objek praktis spesifik yang menjadi fokus pelayanan konseling adalah
kehidupan efektif sehari-hari (KES). Dalam hal ini, sasaran pelayanan konseling
adalah kondisi KES yang dikehendaki untuk dikembangkan dan kondisi
kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T). Dengan demikian,
pelayanan konseling pada dasarnya adalah upaya pelayanan dalam
pengembangan KES dan penanganan KES-T.
Berkenaan dengan pendekatan dan teknologi, pengelolaan dan evaluasi
pelayan konseling, guru pembimbing/konselor sekolah wajib menguasai berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukungnya dengan landasan teori, acuan praksis,
standar prosedur operasional (SPO), serta implementasinya dalam praktik
konseling. Pendekatan dan teknologi, pengelolaan dan evaluasi pelayanan itu
perlu didukung oleh kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi seperti psikologi,
sosiologi, teknologi- informasi-komunikasi sebagai “alat” untuk lebih
menepatgunakan dan mendayagunakan pelayanan konseling.

3. Praktik Pelayanan Konseling

Praktik pelayanan konseling terhadap sasaran pelayanan merupakan


puncak dari keberadaan bidang konseling di satuan pendidikan. Mutu pelayanan
konseling diukur dari penampilan paktik pelayanan oleh guru
pembimbing/konselor sekolah terhadap sasaran pelayanan. Demikian pula mutu
kinerja guru pembimbing/konselor sekolah di sekolah/ madrasah dihitung dari
* )
Bandingkan modus pelayanan konseling yang dijalankan oleh guru pembimbing/konselor sekolah,
misalnya dengan modus pengajaran oleh guru dan modus pelayanan kesehatan oleh dokter.

3
penampilannya dalam praktik pelayanan konseling terhadap siswa yang menjadi
tanggung jawabnya.
Penguasaan guru pembimbing/konselor sekolah atas materi ketiga
komponen trilogi profesi konseling tersebut diperolah dari studi pada program
bidang konseling tingkat sarjana (S-1) ditambah dengan pendidikan profesi guru
pembimbing/konselor sekolah (PPK). Seluruh materi tersebut dipadukan dalam
bentuk praktik pelayanan konseling melalui persiapan yang matang berupa
berbagai program pelayanan sesuai dengan kebutuhan sasaran pelayanan.

C. Pelayanan Konseling dalam KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum


pendidikan yang diberlakukan untuk setiap satuan pendidikan yang didasarkan pada
Peraturan Materi Nomor 22 Tahun 2008 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Permen Nomor 23 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. KTSP meliputi tiga komponen, yaitu
komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Komponen
pengembangan diri terdiri dari dua sub-komponen, yaitu pelayanan konseling dan
kegiatan ekstra kurikuler. KTSP yang meliputi tiga komponen itu digambarkan dalam
diagram sebagai berikut:

4
Muatan
Lokal

Guru
Mata Pengembangan
Pelajaran
optimal potensi
siswa

Guru peGuru Pembimbing / Pelayanan


konselokonselor sekolah Konseling

Pembina Keg. Eks


Khusus

Pengertian kurikulum yang digunakan dalam KTSP adalah “semua kegiatan


belajar peserta didik yang menjadi tanggung jawab satuan pendidikan”. Dengan
pengertian tersebut, selain mata pelajaran, yang termasuk juga ke dalam kurikulum
satuan pendidikan adalah muatan lokal, pelayanan konseling, dan kegiatan ekstra
kurikler. Segenap komponen dan sub-komponen KTSP itu harus benar-benar
dikembangkan dan dilaksanakan secara penuh oleh satuan pendidikan. Dengan
demikian, komponen KTSP pada satuan pendidikan dianggap lengkap apabila
meliputi seluruh komponen mata pelajaran, muatan lokal, pelayanan konseling, dan
kegiatan ekstra kurikuler.

Lebih jauh, tenaga pengampu masing-masing komponen KTSP telah pula


ditentukan. Mata pelajaran dan muatan lokal diampu oleh guru, pelayanan konseling
diampu oleh Guru Pembimbing / konselor sekolah*), dan kegiatan ekstra kurikuler
diampu oleh pembina khusus yang masing-masing memiliki kewenangan dan
* )
Dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2008 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah disebutkan bahwa pelaksana pelayanan konseling adalah konselor sekolah. Berhubung SK
Mendikbud Nomor 25/05/1995 yang menyebutkan bahwa pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling
adalah Guru Pembimbing masih berlaku, maka sebagai pelaksana pelayanan konseling sebutan Guru
Pembimbing masih dapat digunakan berdampingan dengan sebutan Konselor sekolah, sehinggga sebutan
selengkapnya adalah Guru Pembimbing (Konselor sekolah)

5
kemampuan dalam bidang yang diampunya itu. Pada era profesionalisasi, para
pengampu bidang-bidang yang dimaksud haruslah mereka yang benar-benar
profesional dalam bidangnya. Dalam kaitan ini, pelayanan konseling, yang
merupakan salah satu pokok isi komponen KTSP, haruslah diampu oleh tenaga
profesional yang disebut konselor sekolah.

6
BAB II
STRUKTUR PELAYANAN KONSELING

Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta


didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar,
serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi
pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-
peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan
hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

A. Pengertian, Paradigma, Visi dan Misi

3. Pengertian

Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, berkenaan


dengan pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari (KES) dan
penanganan kondisi kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T),
baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang
berlaku.

4. Paradigma

Paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam


bingkai budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah-kaidah
keilmuan dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-
terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta
didik.

7
5. Visi

Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan


yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian
dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik
berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
6. Misi
Misi pelayanan konseling meliputi:
1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui
pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan
masa depan.
2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/ madrasah, keluarga
dan masyarakat.
3) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah
peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

B. Tugas Perkembangan
3. Tugas Perkembangan Peserta Didik SD/MI/SDLB
Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan
pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik SD/MI, yaitu:
a. Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
c. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari.
d. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya.
e. Belajar menjadi pribadi yang mandiri
f. Mempelajari ketrampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk
permainan maupun kehidupan.
g. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku.
h. Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan.
i. Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya
dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin.

8
j. Mengembangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, serta tanah air
bangsa dan Negara. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk
perencanaan masa depan.

4. Tugas perkembangan Peserta Didik SMP/MTs


Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan
pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik SMP/MTs, yaitu:
b. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan
yang sehat.
d. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam
peranannya sebagai pria atau wanita.
e. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam
kehidupan yang lebih luas.
f. Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir
dan apresiasi seni.
g. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan
melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan
dalam kehidupan di masyarakat.
h. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan
mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.
i. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan warga negara.

3. Tugas perkembangan Peserta Didik SMA/K/MA/K


Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan
pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik SMA/MA, yaitu:
j. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
k. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan
dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
l. Mencapai kematangan pertumbuhan fisik yang sehat.
m. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan
program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan
tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
n. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.
o. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.

9
p. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
q. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta
apresiasi seni.
r. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.

C. Bidang Pelayanan
Bidang pelayanan konseling meliputi:

1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.

2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya,
anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.

4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik


dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karir.

D. Fungsi Konseling
Pelayanan konseling mendukung fungsi-fungsi:

1. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.

10
2. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah
atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya.

3. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah


yang dialaminya.

4. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik


memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif
yang dimilikinya.

5. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan


atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

D. Prinsip dan Asas

Pelayanan konseling dilaksanakan dengan menerapkan prinsip dan asas-


asas berikut:

1. Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan


yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan
pelayanan.

2. Asas-asas konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan,


kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan,
keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani.

E. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung

Pelayanan konseling diselenggarakan melalui berbagai jenis layanan dan


kegiatan pendukung berikut:
1. Jenis Layanan:

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami


lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-
obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.

11
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.

c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik


memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan
kegiatan ekstra kurikuler.

d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik


menguasai konten tertentu, terutama konten-konten yang berisi
kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.

e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik


dalam mengentaskan masalah pribadinya.

f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam


pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu melalui dinamika kelompok.

g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam


pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika
kelompok.

h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan


permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

2. Kegiatan Pendukung

12
a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri
peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen,
baik tes maupun non-tes.

b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan


pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik


dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.

d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan


komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan
dengan orang tua dan atau keluarganya.

e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan


pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.

f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan


masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

F. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan layanan konseling meliputi:

1. Individual, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani peserta didik


secara perorangan.

2. Kelompok, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta


didik melalui suasana dinamika kelompok.

3. Klasikal, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta


didik dalam satu kelas.

13
4. Lapangan, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.

5. Pendekatan Khusus, yaitu bentuk kegiatan konseling yang melayani


kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan.

G. Program Pelayanan

1. Jenis Program

a Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh


kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di
sekolah/madrasah.

b Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi


seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program
tahunan.

c Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh


kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.

d Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh


kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.

e Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang dilaksanakan


pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan
jabaran dari program mingguan dalam bentuk rencana program
pelayanan/pendukung (RPP).

2. Penyusunan Program

a Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta


didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.

b Substansi program pelayanan konseling meliputi empat bidang


pengembangan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, bentuk kegiatan,

14
sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas guru pembimbing/konselor
sekolah.

(Lampiran 1 dan Lampiran 2a, 2b, 2c, dan 2d)

15
BAB III
PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN PENILAIAN KEGIATAN

A. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program tahunan yang
telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan, serta mingguan.

3. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling harian yang merupakan jabaran


dari program mingguan disusun dalam bentuk RPP (Rencana Program
Pelayanan/Pendukung) yang memuat:

a Sasaran layanan/kegiatan pendukung

b Substansi layanan/kegiatan pendukung

c Jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu yang digunakan

d Pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihak-pihak yang terlibat

e Waktu dan tempat

(Lampiran 3)

2. Rencana kegiatan pelayanan konseling mingguan meliputi kegiatan di dalam


kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta didik yang menjadi
tanggung jawab guru pembimbing/konselor sekolah. (Lampiran 1)

3. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot


ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.

4. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu minggu minimal


ekuivalen dengan beban tugas wajib guru pembimbing/konselor sekolah di
sekolah/ madrasah.

B. Pelaksanaan Kegiatan

Guru pembimbing/konselor sekolah secara langsung dan aktif


menyelenggarakan kegiatan pelayanan konseling terhadap seluruh siswa yang
menjadi tanggung jawabnya.

16
1. Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk RPP (Rencana
Program Pelayanan/Pendukung) dilaksanakan sesuai dengan sasaran layanan,
substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling

a. Di dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah:

1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk


menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain
yang dapat dilakukan di dalam kelas.

2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam pembelajaran


per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.

3) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan


layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan
rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.

b. Di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah:

1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan


layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling
kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di
luar kelas.

2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam


pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka
dalam kelas.

3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah


maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui dan
dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah.

3. Kegiatan pelayanan konseling (kegiatan layanan dan kegiatan pendukung) dicatat


dalam laporan pelaksanaan program (LAPELPROG). (Lampiran 4).

17
4. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di dalam
kelas dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh guru pembimbing/konselor
sekolah dengan persetujuan pimpinan sekolah/madrasah (Lampiran 5)

Program pelayanan konseling pada masing-masing satuan sekolah/madrasah dikelola


dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antar kelas dan antar
jenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan konseling dengan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan
mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/ madrasah.

C. Penilaian Kegiatan

1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:

a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik
yang dilayani.

b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu


(satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau
kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik.

c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu


tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa
layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui
lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap
peserta didik.

2. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap


keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam RPP (Rencana Program
Pelayanan/Pendukung), untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan
kegiatan.

18
5. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG
(Lampiran 4).

6. Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk
setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif. (Lampiran 6 dan Lampiran 7)

D. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan pelayanan konseling adalah guru pembimbing/konselor


sekolah sekolah/ madrasah.

1. Guru pembimbing/konselor sekolah pelaksana kegiatan pelayanan konseling di


sekolah/madrasah wajib:

a. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan


profesional konseling.

b. Merumuskan dan menjelaskan peran profesional guru pembimbing/konselor


sekolah kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan
sekolah/ madrasah, sejawat pendidik, dan orang tua.

c. Melaksanakan tugas pelayanan profesional konseling yang setiap kali


dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan
sekolah/madrasah, orang tua, dan peserta didik.

d. Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan kegiatan


pelayanan profesional konseling.

e. Mengembangkan kemampuan profesional konseling secara berkelanjutan.

(Rincian kewajiban guru pembimbing/konselor sekolah Lampiran 8).

2. Beban tugas wajib guru pembimbing/konselor sekolah ekuivalen dengan beban


tugas wajib pendidik lainnya di sekolah/madrasah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

19
3. Pelaksana pelayanan konseling

a. Pelaksana pelayanan konseling di SD/MI/SDLB pada dasarnya adalah guru


kelas yang melaksanakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, dan penguasaan konten dengan menginfusikan materi layanan
tersebut ke dalam pembelajaran, serta untuk peserta didik Kelas IV, V, dan VI
dapat diselenggarakan layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok,
dan konseling kelompok.

b. Pada satu SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat seorang


guru pembimbing/konselor sekolah untuk menyelenggarakan pelayanan
konseling.

c. Pada satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dapat diangkat


sejumlah guru pembimbing/konselor sekolah dengan rasio seorang guru
pembimbing/konselor sekolah untuk 150 orang peserta didik.

20
BAB IV
PENGELOLAAN KEGIATAN

Pengelolaan kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah diselenggarakan


dengan pola pengelolaan berbasis kinerja dengan pengawasan/pembinaan yang efektif
baik dari pihak interen maupun eksteren sekolah/madrasah.

A. Pengelolaan Berbasis Kinerja

1. Kinerja Guru pembimbing/konselor sekolah

Pengelolaan pada dasarnya terfokus pada empat pilar kegiatan, yaitu


perencanaan (planning- P), pengorganisasian (organizing-O), pelaksanaan
(actuating-A), dan pengontrolan (controlling-C). Pengelolaan berbasis kinerja
mendasarkan pelaksanaannya pada kinerja guru pembimbing/konselor sekolah
berkenaan dengan POAC penyelenggaraan pelayanan konseling terhadap sasaran
pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu:
a. Bagaimana guru pembimbing/konselor sekolah membuat perencanaan
layanan, mulai dari membuat program tahunan, semesteran, bulanan, dan
mingguan sampai dengan harian (berupa RPP (Rencana Program
Pelayanan/Pendukung)).
b. Bagaimana guru pembimbing/konselor sekolah mengorganisasikan unsur-
unsu dan peralatan yang akan dilibatkan di dalam kegiatan, Unsur-unsur ini
meliputi unsur-unsur personal (seperti peranan pimpinan sekolah, wali kelas,
guru, orang tua), sarana fisik dan lingkungan (seperti ruangan dan meubelair,
alat bantu seperti komputer, film, dan objek-objek yang dikunjungi), urusan
administrasi, dana, dll.
c. Bagaimana guru pembimbing/konselor sekolah mewujudkan dalam praktik
jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung melalui format-format kegiatan
yang telah direncanakan dan diorganisasikan.
d. Bagaimana guru pembimbing/konselor sekolah mengontrol praktik
pelayanannya dalam bentuk penilaian hasil dan proses kegiatan serta

21
tindaklanjutnya. Dalam pada itu, langkah pengontrolan ini melibatkan
kegiatan pengawasan dan pembinaan baik dari pihak intern maupun eksteren
sekolah/madrasah.
Kinerja guru pembimbing/konselor sekolah ditujukan kepada seluruh sasaran
pelayanan yang menjadi tanggung jawabnya. Volume kerja guru
pembimbing/konselor sekolah secara berkala dpertanggung jawabkan kepada
pimpinan lembaga satuan pendidikan guru pembimbing/konselor sekolah bertugas.

2. Kinerja Guru pembimbing/konselor sekolah dalam Pengelolaan Satuan


Pendidikan

Unsur pengelolaan satuan pendidikan dapat dengan organigram sederhana


sebagai berikut:

Pimpinan
Sekolah/Madrasah

POAC

22
TU

POAC

Guru Wali Kelas Guru pembimbing/


konselor sekolah

POAC POAC
POAC

Siswa

a. Semua unsur dalam organigram tersebut (kecuali unsur siswa) menyusun dan
menyelenggarakan POAC-nya sendiri. POAC guru pembimbing/konselor
sekolah sebagaimana dikemukakan di atas ditujukan kepada seluruh siswa
yang menjadi tanggung jawabnya (minimum 150 arang siswa) dengan
volume kerja minimal 24 jam pembelajaran per minggu.

b. Kondisi yang sangat menguntungkan terjadi apabila semua unsur yang ada
saling mengharmonisasikan POAC mereka dalam suasana kerjasama.

c. POAC pimpinan satuan pendidikan mengkoordinasikan POAC semua unsur


bawahannya untuk menciptakan ketepatgunaan dan kedayagunaan yang
optimal di seluruh satuan pendidikan sesuai dengan fungsi dan tugas pokok
setiap unsur

B. Pengawasan Kegiatan

Kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan


dibina melalui kegiatan pengawasan.

1. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara:

a. interen, oleh Kepala Sekolah/Madrasah.

b. eksteren, oleh Pengawas Sekolah/Madrasah bidang konseling.

23
2. Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional guru pembimbing/konselor
sekolah dan implementasi kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban
dan tugas guru pembimbing/konselor di sekolah/madrasah.

3. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan


berkelanjutan. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan
ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
pelayanan konseling di sekolah/madrasah.

LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Penugasan Pengasuhan kepada Guru pembimbing/konselor
sekolah

PENUGASAN PENGASUHAN PESERTA DIDIK


KEPADA GURU PEMBIMBING/KONSELOR SEKOLAH

Sekolah/Madrasah : SMA 1 Perdana Tahun Ajaran : 2008/2009


Kelas : XI IPA dan IPS Guru Pembimbing/konselor sekolah:
Asep Chairul Ghani

No. Kelas Jumlah Siswa Keterangan

1. XI IPA 1 40 Masuk pagi

2. XI IPA 2 37 Masuk pagi

24
3. XI IPS 1 36 Masuk pagi

4. XI IPS 2 38 Masuk pagi

Jumlah 151

Kota Sahabat, 10 Juli 2006


Kepala Sekolah/Madrasah

Ttd

Drs. H. Aris Munandar, M.Pd

25
Lampiran 2 a : Contoh Program Tahunan Pelayanan Konseling
PROGRAM TAHUNAN
PELAYANAN KONSELING

Sekolah/Madrasah : SMA I Perdana Tahun Ajaran : 2008 - 2009


Kelas : XI IPA 2 Guru Pembimbing/konselor sekolah : Asep Chairul Ghani
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Orientasi Obyek-obyek pengembangan Obyek-obyek pengembangan Obyek-obyek pengembangan Obyek-obyek implementasi
pribadi hubungan sosial kemampuan belajar karir
(1) (2) (3) (4)
2. Layanan Informasi Informasi tentang Informasi tentang potensi, Informasi tentang potensi, Informasi tentang potensi,
perkembangan, potensi, kemampuan dan kondisi kemampuan, kegiatan dan hasil kemampuan, arah dan kondisi
kemampuan dan kondisi diri hubungan sosial belajar karir
(5) (6) (7) (8)
3. Layanan Penempatan dan penyaluran Penempatan dan penyaluran Penempatan dan penyaluran Penempatan dan penyaluran
Penempatan/Penyaluran untuk pengembangan untuk pengembangan untuk pengembangan untuk pengembangan
kemampuan pribadi kemampuan sosial kemampuan belajar kemampuan karir
(9) (10) (11) (12)
4. Layanan Penguasaan Kompetensi dan kebiasaan Kompetensi dan kebiasaan Kompetensi dan kebiasaan Kompetensi dan kebiasaan
Konten dalam kehidupan pribadi dalam kehidupan sosial dalam kegiatan serta penguasaan dalam pengembangan karir
bahan belajar
(13) (14) (15) (16)
5. Layanan Konseling Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam
Perorangan kehidupan pribadi kehidupan sosial kemampuan, kegiatan dan hasil pengembangan karir
belajar
(17) (18) (19) (20)
*)
1. Rincian lihat pada Contoh Materi Pengembangan
2. Untuk peserta didik jenjang SD, SLTP dan SLTA serta sederajat dipilih
materi yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik dan tujuan
satuan pendidikan.

26
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
6. Layanan Bimbingan Topik tentang: Kemampuan Topik tentang: Kemampuan Topik tentang: Kemampuan, Topik tentang: Kemampuan
Kelompok dan kondisi pribadi dan kondisi hubungan sosial kegiatan dan hasil belajar dan arah karir
(21) (22) (23) (24)
7. Layanan Konseling Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam
Kelompok kehidupan pribadi kehidupan sosial kemampuan kegiatan belajar pengembangan karir

(25) (26) (27) (28)


8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan pihak tertentu Pemberdayaan pihak tertentu Pemberdayaan pihak tertentu Pemberdayaan pihak tertentu
untuk dapat membantu untuk dapat membantu peserta untuk dapat membantu peserta untuk dapat membantu peserta
peserta didik dalam didik dalam pengembangan didik dalam pengembangan didik dalam pengembangan
pengembangan pribadi kemampuan sosial kemampuan belajar karir

(29) (30) (31) (32)


9. Layanan Mediasi Upaya mendamaikan pihak-
--- pihak tertentu (peserta didik) --- ---
yang berselisih
(33) (34) (35) (36)
10. Aplikasi Instrumentasi Intrument tes dan non tes Intrument tes dan non tes Intrument tes dan non tes untuk Intrument tes dan non tes
untuk mengungkapkan untuk mengungkapkan kondisi mengungkapkan kondisi dan untuk mengungkapkan kondisi
kondisi dan masalah pribadi dan masalah hubungan sosial masalah belajar peserta didik dan masalah karir peserta
peserta didik peserta didik didik

(37) (38) (39) (40)


11. Himpunan Data Data perkembangan, kondisi Data perkembangan, kondisi Data kemampuan, kegiatan dan Data kemampuan, arah dan
dan lingkungan diri pribadi hubungan dan lingkungan hasil belajar persiapan karir
sosial
(41) (42) (43) (44)
12. Konferensi Kasus Pembahasan kasus-kasus Pembahasan kasus-kasus Pembahasan kasus-kasus Pembahasan kasus-kasus
masalah pribadi tertentu yang masalah sosial tertentu yang masalah belajar tertentu yang masalah karir tertentu yang
dialami peseta didik dialami peseta didik dialami peseta didik dialami peseta didik

(45) (46) (47) (48)


13. Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, Pertemuan dengan orang tua, Pertemuan dengan orang tua, Pertemuan dengan orang tua,

27
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
keluarga, peserta didik yang keluarga, peserta didik yang keluarga, peserta didik yang keluarga, peserta didik yang
mengalami masalah pribadi mengalami masalah sosial mengalami masalah belajar mengalami masalah karir

(49) (50) (51) (52)


14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman tentang
perkembangan dan kehidupan perkembangan dan kemampuan dan kegiatan belajar arah dan kehidupan karir
pribadi kemampuan sosial

(53) (54) (55) (56)


15. Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan Pendalaman penanganan Pendalaman penanganan Pendalaman penanganan
masalah pribadi masalah sosial masalah belajar masalah karir
(57) (58) (59) (60)

Kota Sahabat, 15 Juli 2008


Guru pembimbing/konselor
sekolah

Ttd

Asep Chairul Ghani

28
Contoh Materi Pengembangan:
(1) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan pribadi, seperti:
 Fasilitas olah raga; latihan bina raga; bela diri.
 Sanggar seni dan budaya
 Tempat peribadatan
 Rehabilitasi penderita narkoba
(2) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial, seperti:
 Kegiatan gotong royong
 Perjamuan
 Seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya
 Rapat besar
(3) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar, seperti
 Lembaga bimbingan belajar
 Fasilitas belajar di sekolah
 Sekolah-sekolah/madrasah lain
 Perguruan tinggi
(4) Layanan Orientasi: Obyek-obyek implementasi karir, seperti:
 Kursus-kursus keterampilan
 Bengkel
 Perusahaan/pabrik, industri
 Kantor
 Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan
(5) Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan dan
kondisi pribadi, seperti:
 Kecerdasan
 Bakat
 Minat
 Karakteristik pribadi; pemahaman diri
 Tugas perkembangan, tahap perkembangan
 Gejala perkembangan tertentu
 Perbedaan individual
 Keunikan diri

29
(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan
sosial, seperti:
 Pemahaman terhadap orang lain
 Kiat berteman
 Hubungan antarremaja
 Hubungan dalam keluarga
 Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat
 Data sosiogram
(7) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil
belajar, seperti:
 Kiat belajar
 Kegiatan belajar di dalam kelas
 Belajar kelompok
 Belajar mandiri
 Hasil belajar mata pelajaran
 Persiapan ulangan, ujian UAS dan UAN
(8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir,
seperti:
 Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan
 Persyaratan karir
 Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
 Informasi karir/pekerjaan/pendidikan
(9) , (10), (11), dan (12) Layanan Penempatan/Penyaluran: Penempatan dan
penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi, sosial, belajar, dan karir
dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan dengan tempat
duduk), pada kelompok belajar; diskusi, magang; krida; latihan
keberbakatan//prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan
bimbingan/konseling kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat
dimaksudkan untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik:
kemampuan pribadi, sosial, belajar, karir.
1. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
pribadi, seperti:
 Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar
rumah/sekolah.
 Menyampaikan kondisi diri sendiri kepada orang lain
 Mengambil keputusan

30
 Menggunakan waktu senggang
 Memperkuat ibadat keagamaan
 Mengendalikan diri
 Berpikir dan bersikap positif; apresiatif
 Mematuhi peraturan lalu-lintas
2. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
sosial, seperti:
 Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang
lebih tua, anggota keluarga)
 Kemampuan pidato
 Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
 Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang
lain
 Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
 Menulis surat persahabatan
 Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
 Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah
3. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan
penguasaan bahan belajar, seperti:
 Menyusun jadwal belajar
 Bertanya/menjawab di dalam kelas
 Meringkas materi bacaan
 Menyusun kalimat efektif dalam paragraf
 Menyusun laporan kegiatan/tugas pelajaran
 Menyusun makalah
4. Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan
karir, seperti:
 Menyalurkan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir tertentu
 Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik
 Memperbaiki peralatan sederhana
 Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae
 Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
 Mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah karir

31
(17), (18), (19), dan (20) Layanan Konseling Perorangan:
Materi yang dibahas dalam layanan konseling perorangan tidak dapat ditetapkan
terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh klien ketika layanan
dilaksanakan. Apapun masalah yang diungkapkan oleh klien (masalah pribadi,
sosial, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan
konseling perorangan. Dalam hal ini guru pembimbing/konselor sekolah dapat
memanggil peserta didik (yaitu peserta didik yang menjadi tanggung jawab
asuhannya) untuk diberikan layanan konseling untuk masalah tertentu (masalah
pribadi, sosial, belajar, atau karir), namun guru pembimbing/konselor sekolah
harus lebih mengutamakan masalah yang dikemukakan sendiri oleh peserta didik
yang menerima layanan konseling perorangan.
(21) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi pribadi,
seperti:
 Potensi diri
 Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
 Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
 Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan; perkosaan; perang
 Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak terlantar
 Perbedaan individu
(22) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang Kemampuan dan kondisi hubungan
sosial, seperti:
 Hubungan muda-mudi
 Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah
lainnya
 Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
 Peranan RT/RW
 Toleransi, solidaritas
(23) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan, kegiatan dan hasil
belajar, seperti:
 Kiat-kiat belajar; belajar sendiri; belajar kelompok
 Sikap terhadap mata pelajaran; tugas/PR; suasana belajar di sekolah,
perpustakaan, laboratorium
 Sikap terhadap hasil ulangan, ujian
 Masalah menyontek dalam ulangan/ujian
 Pemanfaatan buku pelajaran
(24) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti:
 Hidup adalah untuk bekerja

32
 Masa depan kita; masalah pengangguran; lowongan pekerjaan; PHK
 Memilih pekerjaan; memilih pendidikan lanjutan
 Masalah TKI/TKW
(25), (26), (27), dan (28) Layanan Konseling Kelompok:
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam konseling
kelompok tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh guru pembimbing/konselor
sekolah, melainkan akan dikemukakan oleh masing-masing anggota kelompok.
Apapun masalah yang diungkapkan oleh anggota kelompok tersebut, dan terpilih
untuk dibicarakan (apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir) itulah
yang dibahas melalui layanan konseling kelompok. Dalam hal ini guru
pembimbing/konselor sekolah dapat mengikutsertakan seorang atau lebih peserta
didik yang diasuhnya untuk menjadi anggota kelompok dan menjalani layanan
konseling kelompok dengan masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar,
atau karir) dan dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun
guru pembimbing/konselor sekolah harus lebih mengutamakan masalah yang
dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam konseling kelompok.
(29), (30), (31), (32) Layanan Konsultasi:
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam layanan
konsultasi tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh guru pembimbing/konselor
sekolah, melainkan akan dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung.
Apapun masalah yang diungkapkan oleh konsulti tentang peserta didik yang
hendak dibantunya (apakah masalah pribadi, sosial, belajar , atau karir) itulah
yang dibahas dalam layanan konsultasi. Guru pembimbing/konselor sekolah dapat
memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk dibahas dalam
layanan konsultasi, namun guru pembimbing/konselor sekolah harus
mengutamakan pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri oleh konsulti.
(33), (34), (35), (36) Layanan Mediasi:
Masalah yang menyebabkan perselisihan pada dasarnya adalah masalah sosial.
Dalam hal ini layanan mediasi pertama-tama menangani hubungan sosial di antara
pihak-pihak yang berselisih. Dalam pelaksanaan layanan mediasi boleh jadi akan
muncul masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir, dan masalah sosial
lainnya yang perlu ditangani oleh guru pembimbing/konselor sekolah.
(37), (38), (39), (40) Aplikasi Instrumentasi:
Instrumen tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi,
sosial, belajar, dan karir bentuk dan isinya bermacam-macam, seperti:
 Tes Inteligensi
 Tes Bakat
 Inventori Minat Karir
 Inventori Kreativitas
 Inventori Kepribadian: Self-Esteem; Locus of Control

33
 Inventori Hubungan Sosial
 Inventori Tahap Perkembangan
 Sosiometri
 Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
 Tes Hasil Belajar
 Tes Diagnostik
Masing-masing instrumen di atas ada yang mengukur atau mengungkapkan satu atau
lebih kondisi diri peserta didik: kondisi diri pribadi, hubungan sosial, kemampuan
belajar, dan atau arah/kemampuan karir.
(41) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi,
seperti:
 Identitas diri
 Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
 Identitas keluarga
 Riwayat kesehatan
 Catatan anekdot (kejadian khusus)
 Masalah diri pribadi
(42) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial,
seperti:
 Sosiogram
 Teman dekat
 Data hubungan sosial
 Masalah sosial
(43) Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:
 Nilai hasil belajar
 Data kegiatan belajar
 Riwayat pendidikan
 Masalah belajar
(44) Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti:
 Pekerjaan orang tua/keluarga
 Bakat-minat karir; jurusan yang diambil
 Masalah karir
(45) Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:
 Sering absen; membolos

34
 Tingkah laku menyimpang; nakal
(46) Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti:
 Suka menyendiri
 Menganggu teman
(47) Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:
 Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar
 Lalai mengerjakan PR
 Nilai pelajaran rendah
 Sulit mengikuti pelajaran
(48) Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:
 Masalah penjurusan
 Pilihan karir
 Kegiatan praktik; magang
(49), (50), (51), (52) Kunjungan Rumah:
Kegiatan kunjungan rumah dapat membawa satu atau lebih masalah peserta didik
(masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir) untuk dibicarakan dengan orang
tua dan atau keluarga.
(53) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
perkembangan dan kehidupan pribadi, seperti:
 Tahap-tahap perkembangan
 Tugas-tugas perkembangan
 Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
 Kehidupan keagamaan
 Bahan relaksasi
 Motivasi berprestasi
 Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
(54) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
kemampuan hubungan sosial, seperti:
 Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”
 Kiat bergaul
 Kepemimpinan
 Mengatasi konflik dengan win-win solution
(55) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:

35
 Kiat belajar di sekolah
 Panduan menulis makalah
 Bagaimana menyiapkan dari untuk ulangan/ujian
 Belajar secara mandiri
 Belajar kelompok
(56) Tampilan Kepustakaan: Materi becaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
arah dan kehidupan karir, misalnya:
 Apa bakat dan karir Anda?
 Informasi karir
 Panduan penjurusan
 Panduan memilih sekolah lanjutan
 Lowongan pekerjaan
 Keselamatan kerja
 Kiat sukses dalam karir
(57), (58), (59), (60), Alih Tangan Kasus:
Materi alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah pribadi,
sosial, belajar, dan atau karir peserta didik yang semula ditangani oleh guru
pembimbing/konselor sekolah, dan selanjutnya memerlukan penanganan oleh
pihak lain yang berkeahlian/berkewenangan.

36
Lampiran 2 b : Contoh Program Semesteran Pelayanan Konseling
PROGRAM SEMESTERAN
PELAYANAN KONSELING

Sekolah/Madrasah : SMA I Perdana Tahun : 2008 - 2009


Kelas : XI IPA 2 Guru Pembimbing/Konselor Sekolah : Asep Chairul Ghani
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Layanan Orientasi Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek
pengembangan pengembangan pengembangan implementasi pengembangan pengembangan pengembangan implementasi
pribadi hubungan kemampuan karir pribadi hubungan kemampuan karir
sosial belajar sosial belajar

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)


2. Layanan Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi
tentang tentang tentang tentang tentang tentang tentang tentang potensi,
perkembangan, potensi, potensi, potensi, perkembangan,p potensi, potensi, kemampuan,
potensi, kemampuan kemampuan, kemampuan, otensi, kemampuan kemampuan, arah dan
kemampuan dan kondisi kegiatan dan arah dan kemampuan dan dan kondisi kegiatan dan kondisi karir
dan kondisi diri hubungan hasil belajar kondisi karir kondisi diri hubungan hasil belajar
sosial sosial

(5) (6) (7) (8) (5) (6) (7) (8)


3. Layanan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan
Penempatan/Penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran
untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan
pribadi sosial belajar karir pribadi sosial belajar karir

(9) (10) (11) (12) (9) (10) (11) (12)

37
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4. Layanan Penguasaan Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Konten dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan
dalam dalam dalam kegiatan dalam dalam dalam dalam kegiatan dalam
kehidupan kehidupan dan pengembangan kehidupan kehidupan dan pengembangan
pribadi sosial penguasaan karir pribadi sosial penguasaan karir
bahan belajar bahan belajar
(13) (14) (15) (16) (13) (14) (15) (16)
5. Layanan Konseling Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah
Perorangan pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam
kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan
pribadi sosial kegiatan dan karir pribadi sosial kegiatan dan karir
hasil belajar hasil belajar
(17) (18) (19) (20) (17) (18) (19) (20)
6. Layanan Bimbingan Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang:
Kelompok Kemampuan Kemampuan Kemampuan, Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan, Kemampuan
dan kondisi dan kondisi kegiatan dan dan arah karir dan kondisi dan kondisi kegiatan dan dan arah karir
pribadi hubungan hasil belajar pribadi hubungan hasil belajar
sosial sosial
(21) (22) (23) (24) (21) (22) (23) (24)
7. Layanan Konseling Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah
Kelompok pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam
kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan
pribadi sosial kegiatan karir pribadi sosial kegiatan karir
belajar belajar
(25) (26) (27) (28) (25) (26) (27) (28)
8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan
pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu
untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat
membantu membantu membantu membantu membantu membantu membantu membantu
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik
dalam dalam dalam dalam dalam dalam dalam dalam

38
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
pribadi kemampuan kemampuan karir pribadi kemampuan kemampuan karir
sosial belajar sosial belajar
(29) (30) (31) (32) (29) (30) (31) (32)
9. Layanan Mediasi Upaya Upaya
mendamaikan mendamaikan
--- pihak-pihak --- --- --- pihak-pihak --- ---
tertentu tertentu
(peserta didik) (peserta didik)
yang berselisih yang berselisih
(33) (34) (35) (36) (33) (34) (35) (36)
10. Aplikasi Instrumentasi Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes dan Intrument tes
dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes non tes untuk dan non tes
untuk untuk untuk untuk untuk untuk mengungkapkan untuk
mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan kondisi dan mengungkapkan
kondisi dan kondisi dan
kondisi dan masalah
kondisi dan kondisi dan kondisi dan masalah
masalah belajar kondisi dan
masalah pribadi hubungan sosial masalah belajar masalah karir masalah pribadi hubungan sosial peserta didik masalah karir
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik

(37) (38) (39) (40) (37) (38) (39) (40)


11. Himpunan Data Data Data Data Data Data Data Data Data
perkembangan, perkembangan, kemampuan, kemampuan, perkembangan, perkembangan, kemampuan, kemampuan,
kondisi dan kondisi kegiatan dan arah dan kondisi dan kondisi kegiatan dan arah dan
lingkungan diri hubungan dan hasil belajar persiapan karir lingkungan diri hubungan dan hasil belajar persiapan karir
pribadi lingkungan pribadi lingkungan
sosial sosial
(41) (42) (43) (44) (41) (42) (43) (44)
12. Konferensi Kasus Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan
kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus
masalah pribadi masalah sosial masalah belajar masalah karir masalah masalah sosial masalah masalah karir
tertentu yang tertentu yang tertentu yang tertentu yang pribadi tertentu tertentu yang belajar tertentu tertentu yang
dialami peseta dialami peseta dialami peseta dialami peseta yang dialami dialami peseta yang dialami dialami peseta

39
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
didik didik didik didik peseta didik didik peseta didik didik

(45) (46) (47) (48) (45) (46) (47) (48)


13. Kunjungan Rumah Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang
tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga,
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik
yang yang yang yang yang yang yang yang
mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami
masalah pribadi masalah sosial masalah belajar masalah karir masalah masalah masalah masalah

(49) (50) (51) (52) (49) (50) (51) (52)


14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan
rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman
tentang tentang tentang tentang arah tentang tentang tentang tentang arah
perkembangan perkembangan kemampuan dan kehidupan perkembangan perkembangan kemampuan dan kehidupan
dan kehidupan dan dan kegiatan karir dan kehidupan dan dan kegiatan karir
pribadi kemampuan belajar pribadi kemampuan belajar
sosial sosial
(53) (54) (55) (56) (53) (54) (55) (56)
15. Alih Tangan Kasus Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman
penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan
masalah pribadi masalah sosial masalah belajar masalah karir masalah masalah sosial masalah masalah karir
pribadi belajar
(57) (58) (59) (60) (57) (58) (59) (60)

Kota Sahabat, 15 Juli 2008


Guru pembimbing/konselor sekolah

Ttd

40
Asep Chairul Ghani
Lampiran 2c : Contoh Program Bulanan Pelayanan Konseling
PROGRAM BULANAN
PELAYANAN KONSELING
Sekolah/Madrasah : SMA I Perdana Semester :I
Kelas : XI IPA 2 Bulan : Juli-Desember 2008
Guru Pembimbing/Konselor Sekolah : Asep Chairul Ghani
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006)
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Layanan Orientasi Fasilitas olahraga Lingkungan sosial Fasilitas Lingkungan alam Lingkungan sekitar Lingkungan budaya;
dan rekreasi perpustakaan; sekolah kerja
laboratorium
(1) (2) (3) (1) (2) (4)
2. Layanan Informasi Penjurusan di SMA Informasi karir Informasi potensi diri Informasi Informasi kegiatan Informasi hasil
terkait dengan perkembagan diri belajar sosiometri
jurusan di SMA

(5) dan (8) (8) (5) (5) (7) (6)


3. Layanan Penempatan/penya- Penempatan/penya- Penempatan/penya- Penempatan/penya- Penempatan/penya- Penempatan/penya-
Penempatan/Penyaluran luran sesuai luran sesuai luran sesuai luran sesuai luran sesuai luran sesuai
kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa

(9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11, 12) (9,10, 11, 12)
4. Layanan Penguasaan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan
Konten kebiasaan kehidupan kebiasaan kehidupan kemampuan kebiasaan kegiatan kebiasaan kegiatan kebiasaan kehidupan
pribadi/sosial pribadi/sosial kebiasaan kegiatan belajar belajar karir
belajar
(13, 14) (13, 14) (15) (15) (15) (16)
5. Layanan Konseling Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi
Perorangan

41
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006)
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
(17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20)

6. Layanan Bimbingan Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Hasil Topik tentang: Arah
Kelompok Tahun ajaran baru Kemampuan diri Kemampuan sosial Kegiatan belajar belajar karir

(21, 22, 23) (21) (22) (23) (23) (24)


7. Layanan Konseling Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah
Kelompok pribadi/sosial/belajar pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar
/karir karir karir karir karir /karir
(25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28)
8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak Pemberdayaan pihak
tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat
membantu peserta membantu peserta membantu peserta membantu peserta membantu peserta membantu peserta
didik didik didik didik didik didik

(29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32)
9. Layanan Mediasi Upaya mendamaikan Upaya mendamaikan Upaya mendamaikan Upaya mendamaikan Upaya mendamaikan Upaya mendamaikan
pihak-pihak tertentu pihak-pihak tertentu pihak-pihak tertentu pihak-pihak tertentu pihak-pihak tertentu pihak-pihak tertentu
(peserta didik) yang (peserta didik) yang (peserta didik) yang (peserta didik) yang (peserta didik) yang (peserta didik) yang
berselisih berselisih berselisih berselisih berselisih berselisih

(31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36)
10. Aplikasi Instrumentasi Intrument tes dan Intrument tes dan non Intrument tes dan non Intrument tes dan non Intrument tes dan non Intrument tes dan
non tes untuk tes untuk tes untuk tes untuk tes untuk non tes untuk
mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan
kondisi dan masalah kondisi dan masalah kondisi dan masalah kondisi dan masalah kondisi dan masalah kondisi dan masalah
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik

(37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40)
11. Himpunan Data Data perkembangan, Data perkembangan, Data perkembangan, Data perkembangan, Data perkembangan, Data perkembangan,
kondisi dan kondisi dan lingkungan kondisi dan lingkungan kondisi dan lingkungan kondisi dan lingkungan kondisi dan
lingkungan pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ lingkungan

42
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006)
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
pribadi/sosial/belajar/ karir karir karir karir pribadi/sosial/belajar/
karir karir

(41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44)
12. Konferensi Kasus Pembahasan kasus- Pembahasan kasus- Pembahasan kasus- Pembahasan kasus- Pembahasan kasus- Pembahasan kasus-
kasus tertentu yang kasus tertentu yang kasus tertentu yang kasus tertentu yang kasus tertentu yang kasus tertentu yang
dialami peseta didik dialami peseta didik dialami peseta didik dialami peseta didik dialami peseta didik dialami peseta didik

(45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48)
13. Kunjungan Rumah Pertemuan dengan Pertemuan dengan Pertemuan dengan Pertemuan dengan Pertemuan dengan Pertemuan dengan
orang tua, keluarga orang tua, keluarga orang tua, keluarga orang tua, keluarga orang tua, keluarga orang tua, keluarga
peserta didik yang peserta didik yang peserta didik yang peserta didik yang peserta didik yang peserta didik yang
mengalami masalah mengalami masalah mengalami masalah mengalami masalah mengalami masalah mengalami masalah
pribadi/sosial/belajar pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar
/karir. karir. karir. karir. karir. /karir.

(49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52)
14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman
tentang tentang tentang tentang tentang tentang
perkembangan/ perkembangan/ perkembangan/ perkembangan/ perkembangan/ perkembangan/
kehidupan/kegiatan kehidupan/kegiatan kehidupan/kegiatan kehidupan/kegiatan kehidupan/kegiatan kehidupan/kegiatan
pribadi/sosial/belajar pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar
/karir karir karir karir karir /karir

(53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56)
15. Alih tangan Kasus Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman
penanganan masalah penanganan masalah penanganan masalah penanganan masalah penanganan masalah penanganan masalah
pribadi/sosial/belajar pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar/ pribadi/sosial/belajar
/karir karir karir karir karir /karir

(57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60)

Kota Sahabat, 15 Juli 2008

43
Guru pembimbing/konselor sekolah

Ttd

Asep Chairul Ghani


Lampiran 2 d : Contoh Program Mingguan Pelayanan Konseling

PROGRAM MINGGUAN
PELAYANAN KONSELING
Sekolah/Madrasah : SMA I Perdana Bulan : Juli 2008
Kelas : XI IPA 1, XI IPA 2 Minggu : IV (24-29 Juli 2008)
XI IPS 1, XI IPS 2 Guru Pembimbing/Konselor Sekolah: Asep Chairul Ghani

Materi Bidang Pengembangan


No Kegiatan
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Orientasi - - - -
2. Layanan Informasi - - Penjurusan bagi siswa
SMA
(8)
3. Layanan - - - -
Penempatan/Penyaluran
4. Layanan Penguasaan - - - -
Konten
5. Layanan Konseling Masalah Kehidupan Masalah hubungan Masalah belajar*) Masalah karir*)
Perorangan pribadi*) sosial*) (19) (20)
(17) (18)
6. Layanan Bimbingan - Teman baru Memasuki tahun ajaran
Kelompok (22) baru
(27)
*

44
7. Layanan Konseling Masalah kehidupan Masalah hubungan Masalah belajar*) Masalah karir*)
Kelompok pribadi*) sosial*) (19) (20)
(17) (18)
8. Layanan Konsultasi - - - -
9. Layanan Mediasi - - - -
10. Aplikasi Instrumentasi Pengungkapan Pengungkapan Pengungkapan Pengungkapan masalah**)
masalah**) masalah**) masalah**)
(37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40)
11. Himpunan Data
12. Konferensi Kasus - - - -
13. Kunjungan Rumah - - - -
14. Tampilan Kepustakaan ***) ***) ***) ***)
15. Alih Tangan Kasus - - - -
Kota Sahabat, 15 Juli 2008
*)
Tergantung pada siswa yang datang/memerlukan layanan Guru pembimbing/konselor sekolah
**)
Dengan menggunakan AUM UMUM
***)
Menggunakan dan menambah koleksi yang ada Ttd

Asep Chairul Ghani

*
*
*
*

45
Lampiran 3 : Contoh Rencana Program Harian Pelayanan Konseling

PROGRAM HARIAN
PELAYANAN KONSELING
Sekolah/Madrasah : SMA 1 PERDANA Bulan : Juli 2008
Kelas : XI IPA 1, XI IPA 2 Minggu : IV (21-26 Juli 2008)
XI IPS 1, XI IPS 2  Rencana Program Pelayanan/Pendukung Guru Pembimbing/Konselor Sekolah: Asep C.Ghani

No. Tanggal/ Jam Sasaran Kegiatan Materi Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan
Waktu Pemb Kegiatan Layanan/
Pendukung
1 2 3 5 4 6 7 8 9
1. 21 Juli 2008 2 Kelas XI Aplikasi Pengungkapan AUM Umum Format Ruang kelas XI Guru Hasil langsung
10.00–11.30 IPA 1 intrumentasi masalah umum SLTA IPA 1 pembimbing/ko diolah melalui
nselor sekolah program
komputer
(37, 38, 39, 40)
2. 21 Juli 2008 2 Kelas XI Aplikasi Pengungkapan AUM Umum Format Ruang kelas XI Guru Hasil langsung
11.45–13.15 IPA 2 intrumentasi masalah umum SLTA IPA 2 pembimbing/ko diolah melalui
nselor sekolah program
komputer
(37, 38, 39, 40)
3. 22 Juli 2008 2 Kelas XI Aplikasi Pengungkapan AUM Umum Format Ruang kelas XI Guru Hasil langsung
10.15–11.45 IPS 1 intrumentasi masalah umum SLTA IPS 1 pembimbing/ko diolah melalui
nselor sekolah program
komputer
(37, 38, 39, 40)
4. 22 Juli 2008 2 Kelas XI Aplikasi Pengungkapan AUM Umum Format Ruang kelas XI Guru Hasil langsung
11.45–13.15 IPS 2 intrumentasi masalah umum SLTA IPS 2 pembimbing/ko diolah melalui
nselor sekolah program
komputer
(37, 38, 39, 40)
5. 23 Juli 2008 2 Kelas XI Layanan Informasi Penjurusan bagi Film tentang kegiatan Kelas XI IPA 1 Guru Layanan
10.00–11.30 IPA 1 siswa SMA praktikum di pembimbing/ko pertama secara
laboratorium nselor sekolah klasikal
(5), (6), (7), (8)

46
No. Tanggal/ Jam Sasaran Kegiatan Materi Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan
Waktu Pemb Kegiatan Layanan/
Pendukung
6. 23 Juli 2008 2 Klp. I/XI Layanan Memasuki tahun KTSP Kelas XI SMA Ruang Guru Layanan
IPA 2 Bimbingan ajaran baru dan buku wajib Perpustakaan pembimbing/ko kelompok
16.00- ... Andika,Resty Kelompok sekolah nselor sekolah pertama
sari, dan Wali kelas
Canggih, XI IPA 2
Pandu,
Halim, Nia,
Asti, Lisa,
Tuti, SugI
(27)
7. 23 Juli 2008 2 Buletin AH Layanan Konseling - Ruang Konseling Guru -
16.00- ... Perorangan*) pembimbing/ko
nselor sekolah
(19)
8. 24 Juli 2008 Klp. II/XI Layanan Memasuki tahun KTSP Kelas XI SMA Ruang Guru Layanan
IPA 2 Bimbingan ajaran baru dan buku wajib Perpustakaan pembimbing/ko kelompok
16.00- ... 2 Anisaa, Kelompok sekolah nselor sekolah pertama
Dedy, dan Wali kelas
Meutia Sari, XI IPA 2
Boyke,
Baby Ine,
Yory,
Romez,
Winnie,
Dony,
Mesra M.

9. 25 Juli 2008 2 Klp. I/XI Layanan Konseling Bakat untuk KTSP Kelas XI SMA Ruang Konseling Guru Kelompok
IPA 1 Kelompok memasuki jurusan dan buku wajib Kelompok pembimbing/ko membahas
16.00 - ...
Afizah, IPA *) nselor sekolah masalah pribadi
Rahma, dan Wali Kelas seorang anggota
Nabila, XI IPA 1 kelompok

47
No. Tanggal/ Jam Sasaran Kegiatan Materi Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan
Waktu Pemb Kegiatan Layanan/
Pendukung
Ical, aril,
Bagas,
Ano, adi,
Upik,
Alexander
(29)
10. 26 Juli 2008 2 Sandra Layanan Konseling *) - Ruang Konseling Guru -
15.00 - ... Perorangan *) pembimbing/ko
nselor sekolah
(19)
11. 26 Juli 2008 2 Klp. II/XI Layanan Memasuki tahun KTSP Kelas XI SMA Ruang Guru Layanan
IPA 1 Bimbingan ajaran baru dan buku wajib Perpustakaan pembimbing/ko kelompok
16.00 - ... Bintang, Kelompok sekolah nselor sekolah pertama
Wulan, dan Wali kelas
Candra, XI IPA 1
Alifa,
Kartika,
Dinda,
Nana, Yuri,
Putri,
Zamris

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan dikemukakan pada Kota Sahabat, 19 Juli 2008
awal pelaksanaan layanan
Guru pembimbing/konselor sekolah

Ttd

Asep Chairul Ghani

48
Lampiran 4 : Contoh Lapelprog
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
PELAYANAN KONSELING
Sekolah/Madrasah : SMA 1 PERDANA Bulan : Juli 2006
Kelas : XI IPA 1, XI IPA 2 Minggu : IV (24-29 Juli 2006)
XI IPS 1, XI IPS 2 Guru Pembimbing/Konselor Sekolah: Asep Chairul Ghani

No. Tanggal Jam Sasaran Kegiatan Materi Evaluasi


Kegiatan Pemb. Kegiatan Layanan/Pendukung Kegiatan Hasil Proses
1. 21 Juli 2008 2 Kelas XI IPA 1 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan  Laiseg: Siswa memahami tujuan Pengadministrasikan
10.00– masalah umum pengungkapan masalah dan sangat AUM berjalan lancar;
11.30 mengharapkan hasil-hasilnya lembar jawaban diolah
 Laijapen: akan dilaksanakan beberapa dan hasilnya akan
minggu kemudian disampaikan kepada
siswa seminggu
kemudian

2. 21 Juli 2008 2 Kelas XI IPA 2 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan  Laiseg: Siswa memahami tujuan Pengadministrasikan
11.45– masalah umum pengungkapan masalah dan sangat AUM berjalan lancar;
13.15 mengharapkan hasil-hasilnya seorang siswa tidak
hadir; lembar jawaban
diolah dan hasilnya akan
disampaikan seminggu
kemudian kepada siswa.

3. 22 Juli 2008 2 Kelas XI IPS 1 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan  Laiseg: Siswa memahami tujuan Pengadministrasikan
10.15– masalah umum pengungkapan masalah dan sangat AUM berjalan lancar;
11.45 mengharapkan hasil-hasilnya siswa banyak bertanya;
 Laijapen: akan dilaksanakan beberapa lembar jawaban diolah
minggu kemudian dan hasilnya
disampaikan kepada
siswa seminggu
kemudian

49
No. Tanggal Jam Sasaran Kegiatan Materi Evaluasi
Kegiatan Pemb. Kegiatan Layanan/Pendukung Kegiatan Hasil Proses
4. 22 Juli 2008 2 Kelas XI IPS 2 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan  Laiseg: Siswa memahami tujuan Pengadministrasikan
11.45– masalah umum pengungkapan masalah dan sangat AUM berjalan lancar;
13.15 mengharapkan hasil-hasilnya seorang siswa terlambat
 Laijapen: akan dilaksanakan beberapa sehingga diberi waktu
minggu kemudian tersendiri; lembar
jawaban diolah dan
hasilnya disampaikan
kepada siswa seminggu
kemudian.

5. 23 Juli 2008 2 Kelas XI IPA 1 Layanan Informasi Penjurusan bagi  Laiseg: Siswa memahami arah Penyajian disertai
10.15– siswa SMA penjurusan diskusi dengan
11.45  Laijapen: akan dilaksanakan beberapa partisipasi aktif siswa
minggu kemudian
6 23 Juli 2008

16.00-17.15
2 Klp. I/XI IPA 2 Layanan Bimbingan Memasuki tahun  Laiseg: Anggota kelompok memahami Siswa gembira
Andika,Restysari, kelompok ajaran baru tuntutan kelas baru mengikutinya;
Canggih, Pandu,  Laijapen: akan dilaksanakan beberapa kekurangan waktu
Halim, Nia, Asti, minggu kemudian karena hari semakin
Lisa, Tuti, SugI sore; kesempatan
berikutnya membahas
topik lain.
7. 23 Juli 2008 2 Buletin AH Layanan Konseling Kemampuan  Laiseg: Siswa dengan senang hati Agak terganggu oleh
16.00 – perorangan melanjutkan memahami dan berupaya memenuhi tuntutan suasana di luar ruangan
17.30 pelajaran menjalani kelas XI IPA di SMA konseling; kesempatan
 Laijapen: akan dilaksanakan beberapa berikutnya membahas
minggu kemudian masalah siswa lain.
8. 24 Juli 2008 2 Klp. II/XI IPA Layanan Bimbingan Memasuki tahun  Laiseg: Anggota kelompok memahami Siswa gembira
2006-16.00- 2 Kelompok ajaran baru tuntutan kelas baru mengikutinya;
17.30 Anisaa, Dedy,  Laijapen: akan dilaksanakan beberapa kekurangan waktu
Meutia Sari, minggu kemudian karena hari semakin
Boyke, Baby sore; kesempatan

50
No. Tanggal Jam Sasaran Kegiatan Materi Evaluasi
Kegiatan Pemb. Kegiatan Layanan/Pendukung Kegiatan Hasil Proses
Ine, Yory, berikutnya membahas
Romez, Winnie, topik lain.
Dony, Mesra M.
9. 25 Juli 2008 2 Klp. I/XI IPA 1 Layanan Konseling Bakat untuk  Laiseg: Siswa tidak perlu ragu tentang Anggota kelompok
Afizah, rahma, Kelompok memasuki kecocokan dirinya untuk jurusan IPA secara aktif memberikan
16.00 –
Nabila, Ical, jurusan IPA  Laijapen: akan dilaksanakan beberapa sumbangan yang sangat
17.40
aril, minggu kemudian berarti bagi siswa yang
Bagas, Ano, adi, masalahnya dibahas.
upik, Alexander Kesempatan berikutnya
membahas masalah
siswa lain.
10. 26 Juli 2008 2 Sandra Layanan Konseling Pindah kelas  Laiseg: Siswa menunda kependahannya Agak terganggu oleh
15.00 – Perorangan serta memahami dan berupaya memenuhi suasana di luar ruangan
16.30 tuntutan menjalani kelas XI IPA di SMA konseling; perlu bicara
 Laijapen: akan dilaksanakan beberapa dengan orang tua.
minggu kemudian
26 Juli 2008 Siswa antusias; mereka
11. 2 Klp. II/XI IPA Memasuki tahun  Laiseg: Siswa tidak perlu ragu tentang
16.00-17.15 Layanan Bimbingan banyak menampilkan
1 ajaran baru kecocokan dirinya untuk jurusan IPA
Kelopmpok pengalaman pribadi.
Bintang, Wulan,  Laijapen: akan dilaksanakan beberapa Kesempatan berikutnya
Candra, Alifa, minggu kemudian membahas topik lain.
Kartika, Dinda,
Nana, Yuri,
Putri, Zamris

Kota Sahabat, 21 Juli 2008

Ttd

(Asep Chairul Ghani)

51
Lampiran 5
Volume Kegiatan Mingguan
Pelayanan Konseling

1. Volume kegiatan mingguan guru pembimbing/konselor sekolah


disusun dengan memper-hatikan :
a. Peserta didik yang diasuh seorang guru pembimbing/konselor sekolah
: 150 orang
b. Jumlah jam pembelajaran wajib : sesuai peraturan
yang berlaku
c. Satu kali kegiatan layanan atau pendukung
konseling ekuivalen dengan : 2 jam pembelajaran
2. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas kegiatan mingguan seorang guru
pembimbing/konselor sekolah minimal berupa 9 (sembilan) kali
kegiatan (layanan atau pendukung) tiap-tiap satu minggu
3. Semua kegiatan (minimal) mingguan tersebut secara langsung
ditujukan kepada seluruh peserta didik (150 orang) yang diasuh guru
pembimbing/konselor sekolah.
4. Semua kegiatan (minimal) mingguan tersebut diselenggarakan di
dalam kelas/sewaktu jam pembelajaran berlangsung dan atau di luar
kelas/di luar jam pembelajaran.
5. Kegiatan pelayanan konseling, baik berupa layanan maupun
pendukungnya, yang diselenggarakan di dalam maupun di luar jam
pembelajaran dalam satu minggu dihitung ekuivalensinya dengan
jam pembelajaran mingguan.

52
Lampiran 6: Jenis dan Frekuensi Layanan yang Diterima Peserta Didik

LAYANAN KONSELING
YANG DITERIMA PESERTA DIDIK

Sekolah/Madrasah: SMA I Perdana Semester :II (Januari-Juni 2009)


Kelas :X5 GuruPembimbing/Konselor Sekolah:
Afif Putra Zaman

Jenis Layanan
Orien Infor Penem/ Peng Kons Bimb Kons Konsul Medi Jml
tasi masi peny kont peror klp klp tasi asi
1 Amir Hardiman 05161 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
2 Arnoldi 05162 - 3 2 3 - 1 2 - - 11
3 Asma Munir 05163 1 4 1 5 - 2 2 - - 15
4 Asri Asih 05164 1 4 - 5 - 2 1 - - 13
5 Azimat Kurnia 05165 1 4 - 5 2 2 1 - - 15
6 Bagir Firmansyah 05166 1 4 1 5 - 2 1 - - 14
7 Bagus Hutajulu 05167 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
8 Charles Darmawan 05168 1 3 2 4 2 2 2 - 16
9 Daeng Dodi 05169 1 4 1 4 - 2 2 - 1 15
Dermawan
10 Darius Manca 05170 1 4 1 5 - 2 1 - 1 15
11 Daulat Romy 05171 1 4 1 5 - 2 1 - - 14
12 Goza Imas 05172 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
13 Han Ping Sun 05173 1 4 1 5 1 1 2 - - 15
14 Jajang Jawara 05174 1 4 - 5 - 2 2 - - 14
15 Jaman Tiarno 05175 - 4 1 5 2 2 2 - - 16
16 Jayeng Jayakersa 05176 1 1 - 5 1 1 1 - - 10
17 Kusnadi 05177 1 4 - 5 1 2 2 - - 15
18 Laris Juwita 05178 1 4 - 5 1 2 1 - 1 15
19 Lintang Suminar 05179 1 4 - 5 2 2 1 - - 15
20 Lolong Edi Cahaya 05180 1 4 1 5 1 2 2 - 1 17
21 Lusiana 05181 1 4 2 5 1 2 2 - - 17
22 Mahmud Kiram 05182 1 4 1 5 1 1 2 - - 15

53
23 Marcus Domigus 05183 - 4 1 5 1 2 1 - - 14
24 Osa Malik 05184 1 4 1 5 - 2 2 - - 15
25 Prajamuda Edi 05185 1 4 - 5 - 2 2 - - 14
26 Pupung Is 05186 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
27 Rekso Wibowo 05187 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
28 Rustandi 05188 1 4 1 5 1 1 2 1 - 16
29 Simon Talaudi 05189 1 4 1 5 2 1 2 - - 16
30 Susiati 05190 1 4 1 5 - 2 1 - - 14
31 Sutarti 05191 1 3 1 3 - 2 1 - - 11
32 Sutarto Audiro 05192 1 4 1 5 1 1 1 - - 14
33 Tresno Jatidiri 05193 1 4 3 5 - 1 2 - - 16
34 Usahadi Kayo 05194 1 4 1 5 1 2 2 1 - 17
35 Wayan Sutresna 05195 1 3 1 5 1 2 2 - - 15
36 Yuli Esiani 05196 1 4 1 4 1 2 2 - - 15

Kota Sahabat, 10 Juni 2009


Keterangan
Guru pembimbing/konselor sekolah
 Layanan Orientasi dilaksanakan di luar kelas/lapangan
 Layanan Informasi/Penempatan Penyaluran/Penguasaan Konten dilaksanakan
di dalam kelas Ttd
 Layanan Konseling Perorangan dilaksanakan secara perorangan di luar kelas
 Layanan Bimbingan Kelompok/Konseling Kelompok dilaksanakan di luar
(Afif Putra Zaman)
kelas, dan dengan pengaturan tertentu dapat dilaksanakan pada jam
pembelajaran di kelas
 Layanan Konsultasi/Mediasi dilakukan di luar kelas

54
Lampiran 7 : Contoh Laporan Nilai Hasil Kegiatan Layanan Konseling

NILAI HASIL
LAYANAN KONSELING

Sekolah/Madrasah: SMA I Perdana Semester :II (Januari-Juni 2009)


Kelas :X5 GuruPembimbing/Konselor Sekolah:
Afif Putra Zaman

No. Nama NIS Nilai Keterangan

1. Amir Hardiman 05161 A -


2. Arnoldi 05162 B PK
3. Asma Munir 05163 B -
4. Asri Asih 05164 A -
5. Azimat Kurnia 05165 A -
6. Bagir Firmansyah 05166 A -
7. Bagus Hutajulu 05167 A -
8. Charles Darmawan 05168 A -
9. Daeng Dodi Dermawan 05169 A -
10. Darius Manca 05170 A -
11. Daulat Romy 05171 A -
12. Goza Imas 05172 A -
13. Han Ping Sun 05173 A -
14. Jajang Jawara 05174 B -
15. Jaman Tiarno 05175 A -
16. Jayeng Jayakersa 05176 B -
17. Kusnadi 05177 A -
18. Laris Juwita 05178 A -
19. Lintang Suminar 05179 A -
20. Lolong Edi Cahaya 05180 A -
21. Lusiana 05181 A -
22. Mahmud Kiram 05182 B -
23. Marcus Domigus Ard 05183 A -
24. Osa Malik 05184 A -

55
25. Prajamuda Edi 05185 A -
26. Pupung Is 05186 A -
27. Rekso Wibowo 05187 B -
28. Rustandi 05188 A -
29. Simon Talaudi 05189 B -
30. Susiati 05190 B -
31. Sutarti 05191 B PK
32. Sutarto Audiro 05192 A -
33. Tresno Jatidiri 05193 A -
34. Usahadi Kayo 05194 A -
35. Wayan Sutresna 05195 A -
36. Yuli Esiani 05196 A -

Keterangan: Kota Sahabat, 10 Juni 2009


 Penilaian difokuskan pada kehadiran siswa dalam
Guru pembimbing/konselor sekolah
pelaksanaan pelayanan konseling dan hasil laiseg,
laijapen dan laijapang. Ttd
 Nilai yang diberikan hanya ada dua kategori :
Nilai A berarti memuaskan (Afif Putra Zaman)
Nilai B berarti memadai
 Kolom keterangan diisi PK (perhatian khusus) apabila
siswa yang bersangkutan masih perlu mendapat
perhatian khusus.
 Penilaian ini bersifat pengembangan dan tidak untuk menentukan
kenaikan kelas

56
Lampiran 8 : Rincian Kewajiban Guru pembimbing/konselor sekolah

GURU PEMBIMBING/KONSELOR SEKOLAH YANG BERTUGAS DI


SEKOLAH/MADRASAH DIWAJIBKAN MENGUASAI DAN
MENYELENGGARAKAN HAL-HAL BERIKUT:

1. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan


profesional konseling

a. Guru pembimbing/konselor sekolah menguasai spektrum pelayanan pada


umumnya, yaitu pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan
pelayanan terapeutik.

1) Pelayanan dasar dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan peserta


didik yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara
segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional.
Orang tua dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki
peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar peserta
didik.

2) Pelayanan pengembangan dimaksudkan mengembangkan potensi


peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas
perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik
peserta didik akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan
dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh
penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki, serta menatap
masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya
merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik.
Di sekolah/madrasah, guru pembimbing/konselor sekolah, guru, dan
tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan
pengembangan terhadap peserta didik.

57
3) Pelayanan terapeutik dimaksudkan untuk menangani pemasalahan
yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan
pelayanan pengembangan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan
belajar, karir, serta kehidupan keberagamaan. Dalam upaya menangani
permasalahan peserta didik, guru pembimbing/konselor sekolah
memiliki peran dominan. Peran guru pembimbing/konselor sekolah
dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar dan pengembangan.

b. Guru pembimbing/konselor sekolah menguasai spektrum pelayanan


profesional konseling, meliputi:

1) Wawasan keilmuan, keterampilan keahlian, kode etik, dan organisasi


profesi konseling.

2) Paradigma, visi dan misi pelayanan konseling

3) Bidang pelayanan konseling

4) Fungsi, prinsip, dan asas konseling

5) Jenis layanan, kegiatan pendukung, dan format pelayanan konseling

6) Operasionalisasi kegiatan konseling terhadap berbagai sasaran


pelayanan

2. Merumuskan dan menjelaskan peran profesional guru


pembimbing/konselor sekolah kepada pihak-pihak terkait, terutama
peserta didik, pimpinan sekolah/madrasah, sejawat pendidik, dan orang
tua

a. Sejak awal bertugas di sekolah/madrasah, guru pembimbing/konselor


sekolah merumuskan secara konkrit dan jelas tugas dan kewajiban
profesionalnya dalam pelayanan konseling, meliputi:

1) Struktur pelayanan konseling

2) Program pelayanan konseling

3) Pengelolaan program pelayanan konseling

4) Evaluasi hasil dan proses pelayanan konseling

58
5) Tugas dan kewajiban pokok guru pembimbing/konselor sekolah.

b. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a dijelaskan kepada peserta didik,


pimpinan, dan sejawat pendidik di sekolah/madrasah, dan orang tua secara
profesional dan proporsional.
3. Melaksanakan tugas pelayanan profesional konseling yang setiap kali
dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama
pimpinan sekolah/madrasah, orang tua, dan peserta didik.

a. Unsur-unsur pokok dalam tugas pelayanan konseling di sekolah/madrasah:

1) Jumlah peserta didik yang diasuh seorang guru pembimbing/konselor


sekolah 150 orang. Guru pembimbing/konselor sekolah wajib
memberikan pelayanan konseling kepada seluruh peserta didik yang
diasuhnya sesuai kebutuhan dan masalah masing-masing.

2) Program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan kegiatan harian


pelayanan konseling. Program-program ini disusun secara proporsional
dan berkesinambungan antarkelas dan antar jenjang kelas di
sekolah/madrasah.

3) RPP (Rencana Program Pelayanan/Pendukung) dan LAPELPROG.


Seluruh program kegiatan direncanakan, dilaksanakan, dilaporkan
secara tertulis dan didokumentasikan.

4) Pelayanan terhadap masing-masing peserta didik yang diasuh sebanyak


minimal 10 (sepuluh) kali kegiatan pelayanan konseling setiap
semester. Guru pembimbing/konselor sekolah melayani seluruh peserta
didik asuhannya; tanpa kecuali.

5) Jumlah jam pembelajaran wajib pelayanan konseling seminggu


ekuivalen dengan jam pembelajaran wajib guru. Jumlah jam
pembelajaran wajib ini dihitung perbulan dengan menggunakan
Format Perhitungan Jam Kegiatan Pelayanan Konseling di
Sekolah/Madrasah.

b. Tugas yang mengandung unsur-unsur pokok sebagaimana tersebut di atas


merupakan “perjanjian kerja” yang wajib dilaksanakan oleh guru

59
pembimbing/konselor sekolah dan secara berkala dipertanggungjawabkan
kepada pimpinan sekolah/madrasah.
4. Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan
pelayanan profesional konseling

a. Hal-hal berikut ini perlu dicegah untuk tidak terjadi atau tidak dilakukan
oleh guru pembimbing/konselor sekolah:

1) Tercederainya asas kerahasiaan, karena guru pembimbing/konselor


sekolah secara langsung ataupun tidak langsung mengemukakan hal-
hal berkenaan dengan diri peserta didik yang tidak boleh atau tidak
layak diketahui orang lain.

2) Memberikan label kepada peserta didik, baik perorangan maupun


kelompok, dengan cara apapun, yang berkonotasi negatif terhadap
peserta didik yang bersangkutan.

3) Bertindak laksana “polisi sekolah” yang memata-matai ataupun


mencari-cari kesalahan peserta didik, seperti bertindak sebagai piket
keamanan, perazia, pencari pencuri. Dalam hal ini, guru
pembimbing/konselor sekolah dapat menerima peserta didik yang
terjaring dalam kegiatan “kepolisian sekolah” yang dilakukan oleh
pihak lain, untuk mendapatkan pelayanan konseling.

4) Membuat ataupun menyetujui dibuatnya “surat perjanjian” dengan


peserta didik yang berkonotasi atau berakhir pada sanksi ataupun
hukuman tertentu. Dalam hal ini, guru pembimbing/konselor sekolah
dapat menerima peserta didik yang telah membuat perjanjian dengan
pihak lain, untuk mendapatkan pelayanan konseling agar terhindar
dari sanksi ataupun hukuman sebagaimana dinyatakan dalam “surat
perjanjian”.

5) Kondisi tempat ataupun ruang kerja guru pembimbing/konselor


sekolah yang dapat mengganggu kesukarelaan, ketenangan, dan
terjaminnnya kerahasiaan peserta didik yang datang kepada guru
pembimbing/konselor sekolah untuk mendapatkan pelayanan
konseling.

60
b. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a sejak awal disampaikan oleh
guru pembimbing/konselor sekolah kepada pihak-pihak terkait, terutama
peserta didik, sejawat pendidik, dan pimpinan sekolah/madrasah untuk
mendapatkan dukungan dan faslitas dalam mewujudkannya.

5. Mengembangkan kemampuan profesional konseling secara


berkelanjutan

a. Pengembangan kemampuan profesional guru pembimbing/konselor


sekolah dapat dilaksanakan melalui:

1) Pengawasan kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah, baik


yang dilaksanakan secara interen oleh pimpinan sekolah/madrasah,
maupun oleh Pengawas Sekolah Bidang Konseling.

2) Diskusi profesional yang diikuti oleh para guru pembimbing/konselor


sekolah sekolah/madrasah (dalam satu sekolah/madrasah ataupun
antarsekolah/madrasah) untuk membahas kasus-kasus peserta didik.

3) Partisipasi dalam kegiatan keorganisasian profesi konseling

4) Pendidikan dalam-jabatan (seperti penataran) dan pendidikan lanjutan


dalam bidang konseling.

5) Kegiatan dalam rangka kredensialisasi untuk sertifikasi, akreditasi, dan


atau lisensi dalam bidang konseling.
b. Untuk terlaksananya hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a guru
pembimbing/konselor sekolah membicarakannya dengan pimpinan
sekolah/madrasah dan pihak-pihak lain berkenaan dengan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, dan pelaporannya.

61
Lampiran 9 a
CONTOH ISIAN FORMAT
PERHITUNGAN JAM KEGIATAN
PELAYANAN KONSELING DI SEKOLAH/MADRASAH

Sekolah/Madrasah: SMA 1 Perdana Bulan : Juli 2008


Kelas : XI IPA 1, XI IPA 2 Guru Pembimbing/
XI IPS 1, XI IPS 2 Konselor Sekolah : Asep Chairul Ghani

No Jenis Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Jumlah


Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
*) *) *) *) **) **)
1. Layanan Orientasi - - - -

*) *) *) *) **) **)
2. Layanan Informasi 1 2 1 2

*) *) *) *) **) **)
3. Layanan - - - -
Penempatan/Penyaluran

*) *) *) *) **) **)
4. Layanan Penguasaan - - - -
Konten

*) *) *) *) **) **)
5. Layanan Konseling 2 4 2 4
Perorangan

*) *) *) *) **) **)
6. Layanan Bimbingan 3 6 3 6
Kelompok

*) *) *) *) **) **)
7. Layanan Konseling 1 2 1 2
Kelompok

*) *) *) *) **) **)
8. Layanan Konsultasi - - - -

*) *) *) *) **) **)
9. Layanan Mediasi - - - -

*) *) *) *) **) **)
10. Aplikasi Instrumentasi 4 8 4 8

*) *) *) *) **) **)
11. Konferensi Kasus - - - -

*) *) *) *) **) **)
12. Kunjungan Rumah - - - -

Jumlah - - - - - - 11 22 11 22

Kota Sahabat, 1 Agustus 2008


Rata-rata perminggu: ∑ JP/4 = 22/1 = 22 JP Guru pembimbing/konselor
Keterangan : sekolah
--- Kegiatan pendukung Himpuan Data, Tampilan Kepustakaan, dan Alih
Tangan Kasus tidak diperhitungkan ke dalam jam pembelajaran Ttd
--- Frek = Frekuensi banyaknya kegiatan layanan/pendukung
--- JP = Jam Pembelajaran (Asep Chairul Ghani)
--- Ek.Jp = Ekuivalensi Jam Pembelajaran

*) Libur
**) Pekan Orientasi

62
PEDOMAN PELAKSANAAN

PELAYANAN KONSELING

PADA SATUAN
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

63

Anda mungkin juga menyukai