Anda di halaman 1dari 6

GERIATRIC PHYSIOTHERAPT CLINICAL DIARY

DAY 6 (Sabtu, 28 Oktober 2023)

A. Keterampilan Pemeriksaan
1. Pemeriksaan neuromuskuler (4)

B. Instrument Penelitian
1. Alat tulis
2. Buku catatan
3. Hammer refleks

C. Teori dan Prosedur Pemeriksaan


1. Pemeriksaan neuromuskuler
Pemeriksaan neuromuskuler terdiri dari beberapa pemeriksaan, antara lain yaitu
pemeriksaan refleks dan pemeriksaan tonus otot. Pemeriksaan refleks terbagi
menjadi dua yaitu refleks fisiologis dan refleks patologis. Refleks yang muncul
pada orang normal disebut sebagai refleks fisiologis. Kerusakan pada sistem
syaraf dapat menimbulkan refleks yang seharusnya tidak terjadi atau refleks
patologis. Keadaan inilah yang dapat dimanfaatkan praktisi agar dapat mengetahui
ada atau tidaknya kelainan sistem saraf dari refleks.
- Pemeriksaan reflek fisiologis merupakan satu kesatuan dengan pemeriksaan
neurologi lainnya, dan terutama dilakukan pada kasus-kasus mudah lelah, sulit
berjalan, kelemahan/kelumpuhan, kesemutan, nyeri otot anggota gerak,
gangguan trofi otot anggota gerak, nyeri punggung/pinggang gangguan fungsi
otonom.
Reflek pada lengan
Reflek bicep

Reflek tricep
Reflek pada tungkai
Reflek patella/quadricep

Reflek achiles

- Pemeriksaan refleks patologis adalah pemeriksaan neurologis yang dilakukan


pada pasien dengan dugaan lesi upper motor neuron (UMN), misalnya stroke,
cedera otak traumatik, dan kelainan pada tulang belakang. Refleks patologis
adalah gerakan volunter yang muncul akibat suatu rangsangan.
Refleks hoffman dan trommer
Reflek Babinski

Refleks chaddock

Refleks Oppenheim

Refleks Gordon

Refleks scaefer

Refleks rossolimo-mendel betchterew


Pemeriksaan tonus otot dapat dilakukan dengan menggunakan modified asworth
scale (MAS). Modified asworth scale (MAS) adalah alat klinis yang paling
diterima secara universal yang digunakan untuk mengukur peningkatan tonus otot.
Pemeriksaan ini terbagi menjadi beberapa nilai, yaitu:
Nilai Keterangan
0 Tidak ada peningkatan tonus otot
1 Sedikit peningkatan tonus otot, dengan resistensi minimal pada
akhir rentang gerak ketika bagian yang terkena digerakkan dalam
posisi fleksi atau ekstensi
1+ Sedikit peningkatan tonus otot, diikuti dengan resistensi minimal
pada sisa (kurang dari setengah) rentang gerak
2 Peningkatan tonus otot yang nyata pada sebagian besar rentang
gerak, namun bagian yang terkena masih mudah digerakkan
3 Peningkatan tonus otot yang signifikan, gerakan pasif menjadi
sulit
4 Bagian yang terkena kaku dalam fleksi atau ekstensi

D. Hasil dan Interpretasi Pemeriksaan


Nama : Oma Mustiani
Tempat & Tgl.Lahir : Malang, 21 April 1951
Usia : 72 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Ruangan : Ruang Intensif Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya
Hasil Pemeriksaan :
Pemerisksaan Hasil
Pemeriksaan Pemeriksaan refleks
neuromuskuler Refleks fisiologis
Hasil
Jenis refleks
Dextra Sinistra
Refleks biceps + + (ada tonus tapi gada
gerakan fleksi)
Refleks triceps + +
Refleks patella - -
Refleks achiles - -

Refleks patologis
Hasil
Jenis refleks
Dextra Sinistra
Refleks hoffman - -
Refleks trommer - -
Refleks babinski + -
Refleks chaddock - -
Refleks Oppenheim - -
Refleks Gordon - -
Refleks scafer + -
Refleks rossolimo - -
Refleks betchterew - -

Modified Asworth Scale


Nilai
Gerakan
Dextra Sinistra
Fleksi elbow 0 0
Ekstensi elbow 0 +1
Dorsofleksi wrist 1 +1
Plantarfleksi 1 0
wrist
Dorsofleksi 0 +1
phalang
Fleksi hip NT NT
Ekstensi hip NT NT
Flekksi knee 0 1
Dorsofleksi 1 +1
ankle
Plantarfleksi 1 0
ankle

E. Dokumentasi

Sumber:
1. Harb A, Kishner S [Internet]. National Library of Medicine; 2023 [cited 2023 Oct
28]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554572/
2. Diah Kurnia, dkk. Pemeriksaan Neurologi. Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta/RSUD dr Moeardi Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai