Assesment Refleks
Assesment Refleks
REFLEKS
Nugraheni
Agustyaningsih
Content
I. Definisi Refleks
II. Klasifikasi Refleks
III. Tipe tipe refleks
IV. Manfaat Refleks
V. Strategi untuk Integrasi
Refleks
VI. Kesimpulan
VII. Daftar Pustaka
I. Definisi Refleks
• Adalah aktivitas yang timbul langsung sebagai respons terhadap rangsangan tanpa olahan bagian
saraf sentral yang lebih luhur (high cortical function)
(KBBI)
• Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan
sebagai respon terhadap suatu stimulus
• Merupakan fungsi integratif
• Lengkung reflex (reflex arc) adalah jalur yang dilewati oleh impuls saraf untuk menghasilkan reflex
• Reseptor sensorik
• Saraf sensorik (neuron afferen)
• Pusat refleks (Batang otak, medula spinalis)
• Saraf motorik (Neuron efferen)
• Efektor (otot, kelenjar)
A. Berdasarkan Mekanisme
kerjanya
1. Monosinaptik Refleks
Monosinaptik Refleks
• Reflex Monosinaptik
• Refleks regang menyebabkan kontraksi otot
rangka sebagai respon terhadap peregangan
otot
• Mekanisme umpan balik untuk mengontrol
panjang otot dengan menimbulkan kontraksi
• Dapat terjadi dengan mengetuk tendon otot
• Contoh : refleks biseps, triseps, patella,
achilles
A. Berdasarkan Mekanisme
kerjanya
2. Polisinaptik Reflek
Polisinaptik Reflek
Refleks yang melibatkan mekanisme
kerja banyak sinaps, contoh :
REFLEX FLEXOR
Reflex nociceptif
Reflex penarikan diri (withdrawl reflex)
• Stimulus : rangsangan nyeri
• Mekanisme neuronal :
1. Sirkuit divergen
2. Sirkuit inhibisi timbal balik
3. After discharge
REFLEX EKSTENSOR MENYILANG
• 0,2-0,5 detik sesudah timbul reflex
flexor
• Terjadi ekstensi pada ekstremitas
yang berlawanan
• Mekanisme neuronal : sinyal
sensoris menyeberang ke
kontralateral
B. Berdasarkan Tujuan
geraknya
• 1. Protective ( Fleksor Reflek)
• 2. Antigravity (Ekstensor refleks)
C. Berdasarkan level
Sistem Sarafnya
1. Cerebellar
reflexes
2. Cortical reflexes
3. Midbrain reflexes
4. Bulbar or medullary
reflexes/brainstem
level
5. Spinal reflexes/spinal
level
Level of Reflexes
2. Deep Reflexes
• Visceral reflexes
• Pathological reflexes
E. Berdasarkan Waktu
Perkembangannya
Unconditioned Conditioned
Reflexes / Primitif reflexes long life
(inborn reflex) (acquired reflexes)
III. Tipe tipe Refleks
Moro + + + +
Galant + +
Primary Standing + +
Automatic Walking + +
Neck-righting + + + + + + + + + + +
Landau + + + + + + + + +
9. Refleks 3. Refleks
Withdrawal Walking
5. Refleks
7. Refleks ATNR – STNR-
Babinski TLR
6. Refleks
Parasut
1. Refleks Moro
Tes : mengangkat kepala 300
dari posisi horizontal kemudian
dibiarkan jatuh ke belakang kira-
kira 100– 150 dan ditangkap oleh
pemeriksa.
Reaksi :
• Abduksi anggota gerak atas pada bahu, ekstensi sendi siku dan jari-jari tangan,
diiikuti gferakan masing-masing lengan menuju garis tengah, kedua tungkai
dapat fleksi atau ekstensi
• Bila refleks ini masih positif pada usia > 6 bulan menunjukkan cedera otak
• Bila terjadi reaksi asimetri maka dicurigai: hemiplegi, paralisis pleksus brakialis,
fraktur clavicula
2. Refleks Plantar 3. Refleks Palmar
Klonus Kaki
Tes : menggores plantar kaki bayi.
Reaksi :
• Timbul klonus pada pergelangan
kaki bayi
• Timbul pada usia 0-4 bulan
4. Walking Stepping Refleks
Reaksi :
• Bayi melakukan Gerakan
berjalan atau melangkah
• Reaksi timbul pada saat lahir
hingga usia 4 bulan
5. ATNR :
• Kepala miring ke kiri
• Lengan yang sama akan lurus
• Sisi yang berlawanan akan
menekuk
• Usia 1-5 bulan
6. STNR :
• Kepala difleksikan, Tungkai
ekstensi dan tangan akan fleksi
• Kepala diekstensikan, tungkai
fleksi dan tangan akan ekstensi
7. Refleks Tonik Leher
Tes :
• Supine akan terjadi adaptasi
peningkatan tonus postural
untuk melawan gravitasi
• Prone : posisi tengkurap, juga
akan muncul adaptasi reaksi
melawan gravitasi .
8. Babinsky reflek :
Jika telapak kaki disentuh, jari jari kaki
membuka, akan berlanjut sampai 8-9 bln.
9. Refleks Tendon
Tes : ketukan pada tendon Bicep, Patella dan Achilles
Reaksi :
Reaksi kontraksi pada otot tersebut sesuai
dengan gerakan dari otot penggerak tersebut
Reaksi timbul pada usia 1 bulan
Spinal cord levels of the tendon reflexes
Reflex Cord level
Biceps (elbow) C5,6
Brachioradialis C5,6
Triceps C6,7
Longfingerjlexors CB-Tl
Hip Abductors L2,3,4
Quadriceps (knee) L2,3,4
Gastrocnemius-soleus (ankle) Sl,2
10. Flexor with drawl / reflek fleksi
• Tarik ke arah fleksi, gerusan di kaki tertarik ke atas.
Tes :
• bayi diangkat oleh kedua
tangan pemeriksa pada
dadanya dengan posisi
tertelungkup
Reaksi :
• Ekstensi kedua lengan
simetri dengan melebarkan
jari-jari (seperti seorang
penerjun payung)
• Reaksi timbul pada usia 7
bulan
15. Refleks Galant
1. Refleks Rooting
Tes : diberikan sentuhan pada daerah perioral
Reaksi :
• Kepala menoleh ke sisi asal rangsangan timbul pada
saat lahir hingga usia 1 bulan
• kepala menoleh langsung ke objek rangsangan,
mulut berusaha kontak langsung dengan rangsangan
• timbul pada usia 1 bulan hingga 1 tahun
B. Refleks Oral (feeding)
Reaksi :
• Timbul gerak bibir dan gerak persiapan
mengisap yang dimulai dengan mulut
terbuka, kepala mengikuti rangsangan, lidah
menjulur dan kemudian dimulai gerak
mengisap
• timbul gerakan berulang-ulang dari bibr, lidah
dan rahang yang menimbulkan gerakan
mengisap
• timbul pada saat lahir hingga usia 1 tahun
B. Refleks Oral (feeding)
4. Cry Refleks
• Muncul pada usia 21 – 29 minggu dalam kandungan.
• Komunikasi awal pada bayi, yang menandakan lapar,
haus, sakit atau rasa tidak nyaman
C. Facial Refleks
1. Nasal reflex
• Stimulasi wajah atau rongga hidung
dengan air atau iritasi lokal
menghasilkan apnea pada neonatus
• Berhubungan dengan pola pernapasan
dan fungsi jantung dan paru paru
• Berhubungan dengan aliran darah ke
kulit, area otot-otot & ginjal
• Aliran ke jantung & otak tetap
terlindungi
C. Facial Refleks
Reaksi :
• Bayi akan mengikuti arah gerakan benda
tersebut
• timbul pada usia 4 minggu, dan bersifat
permanen
C. Facial Refleks
2. STIMULASI
LANJUTAN
3. STIMULASI
KHUSUS
VI. Kesimpulan
Pentingnya Fisioterapi mempelajari dan
memahami refleks adalah :
1.Untuk mengidentifikasi apakah
perkembangan anak sesuai dengan
standar atau tidak (diagnosis awal)
2 Untuk Mengetahui apakah seorang anak
berpotensi mengalami kelainan atau tidak
3. Segera memberikan stimulasi dan
intervensi sesuai dengan problem pada
anak
VII. Daftar Pustaka
Normal Development of functional motor skill by Barbara Cupps, PT, Regie Boehme, OTR, Rona Alexander, Ph,D, CCC-SP
Development Chart for booklet
Anatomy of Movement by Blandine Calais-Germain
Sensation and Perception by Bruce Goldstein
Children Needs the foundation of Growth and development
Reflex Testing Method, by Fiorentino
Textbook of Paedodontics, by Sobha Tandon
Enoka R. Neuromechanics of human movement. 2008. Publishers: Human Kinetics, p. 249-253, 257-264, 309-313 2.
McArdle W.D. et al. Exercise Physiology: energy, nutrition, human performance. 2007. Publisher: Lippincott Williams &
Wilkins, p. 411-415.
Susan O,Sulivan, Raymond Siegelman, National Physical Therapy Examination review and study, guide 2011