Laporan Semester I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMESTER I

KEGIATAN PENILAIAN RISIKO &FAILURE MODES


AND EFECT ANALYSIS (FMEA)
PUSKESMAS BOLA KABUPATEN SIKKA

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya
sehingga penyusunan Laporan Triwulan I kegiatan penilaian risiko & failure modes and efect analysis (FMEA)
Puskesmas Bola tahun 2023 dapat terselesaikan. Keberadaan Laporan Triwulan I kegiatan penilaian risiko & failure
modes and efect analysis (FMEA) ini bagi Puskesmas Bola. Sangat penting sekali karena akan memberikan panduan
secara rinci terhadap seluruh gerak langkah yang terkait dengan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas Bola.
Laporan Triwulan I kegiatan penilaian risiko & failure modes and efect analysis (FMEA) ini juga merupakan
sebuah persyaratan yang sangat penting bagi pelaksanaan peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas Bola.
Harapannya Laporan Triwulan I kegiatan penilaian risiko & failure modes and efect analysis (FMEA) ini bisa
menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja oleh seluruh penanggung jawab dan unit/program serta pelaksana terkait
pada Puskesmas Bola kabupaten Sikka.

Bola, 8 Juli 2023

TIM MANAJEMEN RISIKO PUSKESMAS

KETUA

Maria Florianti Dewi Wihastuti,A.Md.Keb


NIP. 19911104 202203 2 003

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………… 3

BAB II HASIL PENILAIAN RISIKO DAN FMEA ………………………………………………………………….. 4

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan Pasien sudah diakui sebagai suatu prioritas dalam pelayanan kesehatan, sejak tahun
2007, ketika Sir Liam Donaldson, Chairman WHO World Alliance For Patient Safety meresmikan “Nine Live
Saving Patient Safety Solution”. Pada perkembangannya, dunia perumah sakitan di Indonesia melalui PERSI,
KKPRS Nasional, KARS dan Departemen Kesehatan mensosialisasi program Keselamatan Pasien selama
kurun waktu tahun 2006-2007 diberbagai kota di Indonesia.
Proses perbaikan mutu dan pelayanan kesehatan di puskesmas Bola adalah dengan mengidentifikasi
faktor resiko Keselamatan Pasien yang mungkin terjadi, menganalisa dan kemudian menerapan solusi
perbaikan dan tindak lanjutnya, diikuti dengan monitoring dan evaluasi dengan sistem.
Puskesmas Bola secara berkelanjutan melaksanakan perbaikan untuk selalu meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien. Untuk mengidentifikasi faktor resiko keselamatan pasien tim PMKP membentuk tim
Manajemen Resiko yang terdiri dari beberapa staf layanan klinis maupun non klinis

B. Tujuan

1. Tujuan Umum:

Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk petugas Puskesmas, pasien,
pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar Puskesmas.
2. Tujuan Khusus:

a. Membentuk kelompok kerja atau tim sebagai penanggung jawab kegiatan

Manajemen Risiko di Puskesmas

b. Mengidentifikasi potensi bahaya/risiko dan cara pengendaliannya

c. Menyusun rencana kerja Manajemen Risiko di Puskesmas

d. Melaksanakan kegiatan Manajemen Risiko di Puskesmas


e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Manajemen Risiko di
Puskesmas.

4
BAB II

HASIL PENILAIAN RISIKO DAN FMEA

Pelaksanaan kegiatan penilaian risiko dan FMEA Triwulan I ini di Puskesmas Bola Kabupaten Sikka
sebagaimana dalam perencanaan dilakukan terhadap unit/program dengan hasil sebagai berikut :

Kegiatan Penilaian Risiko dan FMEA

No. Kegiatan Identifikasi Risiko Analisa Rencana Pencegahan


1. Penginputan Obat Terjadinya kesalahan Dokter salah Dokter harus teliti
memasukan nama obat menginput nama obat membaca dan
yang hamper saman menginput nama obat,
ama obatnya. Petugas farmasi harus
melakukan double
checking dan
melakukan konfirmasi
kepada dokter pada
saat memberikan obat-
obatan LASA.
2. Petugas mendaftarkan pasien Petugas loket salah Petugas loket kurang Petugas loket harus
memasukkan nama teliti dalam mengidentifikasi
pasien saat mendaftarkan pasien. alamat dan tanggal
mendaftarkan pasien lahir pasienn Ketika
terdapat nama yang
sama.
3. Pemberian obat Salah memasukkan Petugas sudah Petugas farmasi harus
obat pada pasien yang melakukan lebih teliti dan
berbeda identifikasi dan sebaiknya petugas
double checking menuliskan nama
tetapi pasien memiliki pasien di kertas untuk
gangguan pasien dengan
pendengaran kekurangan
pendengaran agar.

5
6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penilaian identifikasi resiko pada Triwulan I pada unit farmasi yang ditindak lanjuti yaitu
mengenai kesalahan dokter saat menginput nama obat untuk pasien karena adanya kemiripan nama dan penulisan
nama obat. Untuk loket / pendaftaran yang ditindak lanjuti adalah salahnya menddaftarkan pasien karena adanya
beberapa pasien yang memiliki nama yang sama sehingga perlu dilakukan pengidentifikasian sesuai dengan
alamat maupun tanggal lahir pasien agar tidak salah dalam mendaftarkan pasien.

B. SARAN

Masing – masing unit / program pelaksana mohon untuk menindak lanjuti resiko, kesulitan dan hambatan
dalam pelaksanaan kegiatan serta masukan dari pelanggan
(masyarakat).

C. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Koordinasi dengan Tim Mutu dan Kepala Puskesmas untuk membahas rencana perbaikan kinerja berikutnya.
2. Meningkatkan koordinasi lintas sector dalam hal kegiatan yang melibatkan masyarakat

3. Refresing petugas untuk meningkatkan kinerja petugas

4. Membuat usulan peralatan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan

5. Melakukan entry data pasien di SIK

Semarang, 8 Juni 2023

Ketua Tim Manajemen Mutu

Ketua Tim Manajemen Risiko

drg. Tantri Bomas Anindya Putri Dyas Rahmi Jamilah,S.Kep.,NS


NIP. 19890904 202203 2 007 NIP. 19840409 200903 2 006
Mengetahui; Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Candilama

Wahyoto,S.KM.,M.Kes
NIP. 19701006 199403 1 004

22

Anda mungkin juga menyukai