PERNAFASAN BUATAN
Disusun Oleh :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-Nya
berupa nikmat iman dan kesehatan Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda
Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.Makalah berjudul
“Pernafasan Buatan” Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pencegahan Dan Perawatan Cedera Olahraga, semoga makalah ini dapat memberikan
Dengan kerendahan hati, saya memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian,saya terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.
Wassalamualaikum wr.wb
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
I. Latar Belakang..............................................................................................................1
III. Tujuan............................................................................................................................2
IV. Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Pengertian Dan Cara Pernapasan Buatan..................................................................4
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
Kesimpulan.........................................................................................................................13
Saran....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
1
3. Bagaimana penanganan ketika ingin memberikan nafas buatan?
III. Tujuan
Untuk mengetahui tentang pengertian memberikan nafas buatan dan mengetahui cara
memberikan nafas buatan.
IV. Manfaat
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca tentang pernafasan buatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Napas buatan merupakan bagian dari resusitasi jantung paru (RJP) atau
cardiopulmonary resuscitation (CPR), yaitu teknik pertolongan pertama pada kondisi henti
napas atau henti jantung. Kedua kondisi tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti
serangan jantung, cedera berat, atau tenggelam. Saat napas terhenti, suplai oksigen dalam
darah juga terhenti. Kurangnya suplai oksigen dapat menyebabkan kerusakan otak hingga
kematian hanya dalam waktu 8–10 menit, sehingga pertolongan pertama harus segera
dilakukan. Tahapan resusitasi jantung paru adalah compression, airways, dan breathing (C-A-
B). Compression atau kompresi adalah tahap menekan dada untuk membantu jantung
memompa darah, dilanjutkan dengan airways sebagai upaya membuka jalur pernapasan, dan
breathing guna memberi napas buatan.
Sebelum melakukan pernafasan buatan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan.
Apakah korban sadar atau tidak? Apabila korban dalam keadaan tidak sadar, tepuk atau
goyang-goyangkan bahunya dan tanyakan dengan suara keras, “ Apakah Anda baik-baik
saja? “. Bila orang itu tidak memberikan respon, pikirkan tindakan berikut ini, sambil
mencari pertolongan dengan mengusahakan membawa korban ke rumah sakit terdekat. Bila
korban tidak dapat ditinggalkan, mintalah bantuan orang lain untuk menelpon. ambulan.
Anwar Buchari, Manager Operation dari Medic One, menambahkan jika otak tidak
mendapatkan asupan oksigen selama 4 menit, maka organ otak ini tidak akan berfungsi
kembali dan dengan sendirinya organ-organ lain dalam tubuh juga akan mati sehingga
menurunkan harapan hidup dari orang tersebut.
3
Deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam , tujuan untuk
mengetahui kondisi pasien yang mengancam jiwa dan kemudian dilakukan tindakan life
saving.Cara pelaksanaan (harus berurutan dan simultan)
b) Pernafasan (breathing)
Lihat, dengar, rasakan udara yang keluar dari hidung/mulut, apakah ada pertukaran hawa
panas yang adekuat, frekuensi nafas, kualitas nafas, keteraturan nafas atau tidak
c) Perdarahan (circulation)
Hentikan perdarahan eksterna dengan Rest, Ice, Compress, Elevation (istirahatkan lokasi
luka, kompres es, tekan/bebat, tinggikan)
Buka baju penderita lihat kemungkinan cedera yang timbul tetapi cegah hipotermi/kedinginan
4
2. Survei Sekunder (Secondary Survey)
Mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih gawat dan mengancam
jiwa apabila tidak segera diatasi dengan pemeriksaan dari kepala sampai kaki (head to toe)
tujuan untuk mendeteksi penyakit atau trauma yang diderita pasien sehingga dapat ditangani
lebih lanjut. Peralatan stetoskop, tensi meter, jam, lampu pemeriksaan/senter, gunting,
thermometer, catatan, alat tulis
Prosedur :
A : Alergi
Pemeriksaan fisik :
5
Bibir (Perlukaan, perdarahan, sianosis, kering)
Rahang (Perlukaan)
Kulit (Perlukaan, basah/kering, darah, suhu, warna)
Leher (Perlukaan, stabilitas tulang leher)
3) Periksa dada
Kelainan bentuk, tarikan antar iga, nyeri tekan, perlukaan (luka terbuka, luka mengisap),
suara ketuk/perkusi, suara nafas
4) Periksa perut
6) Periksa pelvis/genetalia
Perlukaan, angulasi, hambatan pergerakan, gangguan rasa, bengkak, denyut nadi, warna luka.
The American Heart Association telah menetapkan standar pernapasan buatan. Dikenal
dengan tindakan ABC. A(Airway -jalan pernapasan), B (Breathing-Pernapasan), C
(circulation -sirkulasi)
Anda dapat membuka jalan pernapasan korban dengan beberapa cara . Tapi langkah pertama
pastikan dulu :
1. Korban yang pingsang tidak sekedar istirahat atau tidur. Guncangkan badannya atau
tepuk-tepuk punggungnya, sambil bertanya , "Apa kamu Oke ?"
2. Bila korban tidak menjawab, baringkan telentang. Kalau perlu balikkan hingga wajahnya
menhadap ke atas. Berlututlah di sebelah kanan korban dekat leher dan bahunya.
6
3. Angkat kepala dan dagunya, ini manuver pertama membuka jalan napas. Letakkan
telapak tangan ke dahikorban, perlahan dorong ke belakang, sambil tangan yang lain
mengangkat dagu ke atas untuk membuka jalan napas. Bila korban tidak sadar, otot jadi rileks
dan biasanya lidah bisa menyumbat jalan napas. Miringkankepalanya dan angkat dagunya
untuk menjauhkan lidah dari saluran pernapasan. Bila diduga ada cedera leher, gunakan
teknik modifikasi memegang rahang tanpa mengangkat kepalanya. Letakkan dua tangan
Anda di samping wajah korban, dengan ibu jari pada tulang pipi tanpa menekan, dan dengan
jari telunjuk tariklah rahang ke depan. Periksa mulut dan tenggorokan apa ada benda asing.
Kalau ada koreklah keluar dengan jari.Periksa apa korban masih bernapas atau tidak dengan
menempelkan telinga langsung pada mulut korban. Lihat
dadanya apakah masih bergerak naik turun tanda bernapas. Rasakan aliran udara di wajah
Anda. kalau tidak ada , segera lakukan pernapasan buatan mulut ke mulut.
Pernapasan buatan metode mulut ke mulut, pertolongan pertama ini paling banyak diketahui
orang dibanding yang lainnya, anda mungkin sudah tahu alasanya. Tapi lepas dari itu, ini
hanyalah salah satu metode pertolongan pertama untuk membantu korban dalam pernapasan.
Pernapasan buatan metode mulut ke mulut adalah metode yang paling efektif dalam
membantu korban ketika mengalami kesulitan bernapas. Caranya dengan menghembuskan
udara ke paru-paru korban dengan mulut anda sendiri. Pernapasan buatan dari mulut ke mulut
adalah cara terbaik memulihkan aliran udara ke paru.Cara melakukan pernapasan buatan pada
dasarnya adalah sebagai berikut :
1. Prinsipnya sederhana. Anda bernapas bagi korban yang tidak bereaksi. Keluarkan napas
Anda dari paru-paru dan masukkan ke tubuh korban melalui mulutnya. Apabila mulutnya
cedera dan tidak bisa dibuka, hembuskannapas ke dalam hidungnya.
2. Posisi di samping kanan bahu korban. Miringkan kepalanya,angkat dagunya dan pencet
hidung korban dengan ibu jari dan telunjuk Anda. Tujuannya agar napas yang ditiupkan ke
dalam mulut korban tidak keluar melalui hidung.
3. Tarik napas dalam-dalam. Buka mulut Anda lebar, rapatkan sedekat mungkin ke mulut
korban. Embuskan napas ke dalamnya. Setelah itu jauhkan mulut dari korban.Berikan dua
kali pernapasan yang dalam. Amati dada korban untuk mematikan udara yang ditiupkan telah
7
dapat mengembangkan paru-parunya. Sebelum memasukkan napas berikutnya, pastikan
korban sudah menghembuskan napas. Jika perut korban jadi membesar, kemungkinan saluran
napasnya tersumbat atau napas yang diembuskan terlalu banyak.
5. Bila tak ada tanda-tanda adanya sirkulasi, lakukan tekanan pada jantung untuk
mengalirkan darah ke otak. Bila korban menunjukkan tanda-randa kehidupan namun tidak
bernapas, lanjutkan pernapasan mulut ke mulutEmbuskan udara sebanyak -banyaknya setiap
5 detik, berarti dua belas kali pernapasan setiap menit.
6. Bila napasnya lemah, dangkal atau tampak susah payah, pernapasan buatan dari mulut
ke mulut mungkin masih bisa membantu. Namun bantuan pernapasan Anda harus
dikoordinasikan dengan napas korban. Embuskan udara selagi ia menarik napas dan biarkan
dia mengeluarkan napas dulu, baru Anda embuskan napas lagi.
7. Telepon dokter bila Anda belum dapat mengatasinya. Lanjutkan napas buatan sambil
menunggu bantuan.
1. Tempatkan korban pada punggungnya seketika. Putar kepala dan bersihkan daerah
kerongkongan dari air, lendir, barang-barang asing atau makanan.
8
3. Angkat dagu korban keatas supaya lidah tidak menghalangi aliran udara.
4. Pencet lubang hidung korban sehingga tertutup untuk mencegah kebocoran udara ketika
anda meniup.
8. Ulangi 12 sampai 18 kali/menit, amati untuk melihat naik turunya dada sampai
pernafasan alami mulai.
Kemudian ada cara memberikan nafas buatan dari mulut ke hidung, cara ini
direkomendasikan jika pemberian nafas buatan melalui mulut korban tidak dapat dilakukan
misalnya terdapat luka yang berat pada mulut korban, mulut tidak dapat dibuka, korban di
dalam air atau mulut penolong tidak dapat mencakup mulut korban.
9
c) (Circulation)
Seandainya dada korban tidak naik saat anda menghembuskan nafas ke dalam
mulutnya, ada kemungkinan jalan pernafasan tersumbat ( ada potongan makanan misalnya ).
Keluarkan sumbatan itu dengan melakukan Manuver Heimlich ( metode paling terkenal
untuk mengeluarkan suatu benda dari saluran pernafasan terhadap orang yang tersedak ).
Karena posisi korban terlentang, taruhlah kedua tangan anda sedikit di atas pusarnya dan
tekanlah kuat-kuat ke atas dengan cepat. Untuk itu anda perlu memasukan jari ke mulut
korban untuk memastikan apakah sumbatan telah keluar dan mengeluarkannya dari mulut
atau tenggorakan.
Rasakan apakah pembuluh nadi lehernya, apa masih berdenyut atau tidak. Jika tidak
ada denyut, lakukan penekanan pada dada, untuk memanfaatkan berat badan anda sebaik
baiknya saat melakukan penekanan, letakan kedua tangan anda di atas bagian bawah tulang
dada korban, dengan kedua siku tetap tegak lurus dan posisi kedua bahu tepat diatas kedua
tangan anda. Tekanlah ke bawah 3-5 cm dengan kecepatan 80-100 kali setiap menitnya.
Usahakan lama “ penekanan “ dan “ pelepasan “ pada setiap siklus sama durasinya. Jangan “
mengentak “ ke bawah, lalu beristirahat. Setelah melakukan 15 kali penekanan, embuskan
nafas anda ke mulut korban 2 kali. Setelah setiap 4 siklus: 15 kali penekanan dan 2 kali
pernafasan, periksa, apakah sudah ada denyut dan nafas. Teruskan tindakan penyelamatan
selama belum ada denyut atau nafas.
Periksa dulu denyut pada bagian dalam lengan atas bayi. Sebelum melakukan
pernafasan buatan dari mulut ke mulut kepada seorang bayi, miringkan dulu bagian belakang
kepalanya untuk membuka jalan pernafasan. Bila dalam pemeriksaan visual ditemukan
10
adanya benda asing di mulutnya, buanglah benda itu dengan menggunakan jari anda. Hati-
hati jangan sampai menekan makanan atau benda tersebut semakin dalam ke jalan pernafasan
anak.
Untuk melakukan resusitasi jantung paru pada bayi, tutuplah mulut dan hidungnya dengan
mulut anda. Embuskan nafas sekali untuk setiap 5 kali penekanan dada. Tekanlah dada
sedalam 1,5-2,5 cm sekurang kurangnya 100 kali dalam satu menit, cukup dengan
menggunakan dua jari saja.
Ambu bag terdiri dari bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve/pipa
berkatup dan masker yang menutupi mulut dan hidung penderita. Penggunaan ambu bag atau
bagging sungkup memerlukan keterampilan tersendiri. Penolong seorang diri dalam
menggunakan ambu bag harus dapat mempertahankan terbukanya jalan nafas dengan
mengangkat rahang bawah, menekan sungkup ke muka korban dengan kuat dan memompa
udara dengan memeras bagging. Penolong harus dapat melihat dengan jelas pergerakan dada
korban pada setiap pernafasan.
Ambu bag sangat efektif bila dilakukan oleh dua orang penolong yang berpengalaman. Salah
seorang penolong membuka jalan nafas dan menempelkan sungkup wajah korban dan
penolong lain memeras bagging. Kedua penolong harus memperhatikan pengembangan dada
korban.
11
Ambu bag digunakan dengan satu tangan penolong memegang bag sambil memompa udara
sedangkan tangan lainnya memegang dan memfiksasi masker. Pada Tangan yang memegang
masker, ibu jari dan jari telunjuk memegang masker membentuk huruf C sedangkan jari-jari
lainnya memegang rahang bawah penderita sekaligus membuka jalan nafas penderita dengan
membentuk huruf E.
Konsentrasi oksigen yang dihasilkan dari ambu bag sekitar 20 %. Dapat ditingkatkan menjadi
100% dengan tambahan oksigen. Untuk kondisi yang mana penderita mengalami henti nafas
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Prinsip dalam melakukan nafas buatan adalah Time saving is live saving (waktu
adalah nyawa). Jangan buang waktu,lakukan apa yang mudah bagi anda jangan tunggu
fasilitas ini dan itu,tenggang waktu hanya tiga menit bagi penderita yang parunya sebelumnya
normal. Lewat tiga menit apnoe cadangan oksigen diparu habis terkuras, dan hipoksia otak
diambang pintu. Pernafasan buatan terdiri dari kombinasi pertolongan pernafasan dari mulut
ke mulut ,mulut ke hidung dan penekanan pada dada. Tujuan dari pernafasan buatan adalah
supaya darah yang mengandung oksigen tetap mengalir ke otak dan ke organ vital lain,
sampai korban menadapatkan penanganan medis yang diperlukan untuk memulihkan denyut
jantung.
Apabila korban tidak memberikan respon, tindakan ABC berikut ini perlu dilakukan sambil
mencari pertolongan dengan mengusahakan membawa korban ke rumah sakit terdekat, bila
korban tidak dapat ditinggalkan mintalah bantuan orang lain untuk menelepon tenaga medis
atau ambulans.
Tindakan pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuka jalan pernafasan korban,
yang mungkin tertutup oleh bagian belakang lidah, atau epiglotis (lapisan tulang rawan yang
menutupi batang tenggorokan)
B. Breathing (Pernafasan).
Memberi bantuan pernafasan dari mulut ke mulut adalah cara yang paling cepat untuk
memasukkan oksigen ke paru-paru korban.
C. Circulation (Sirkulasi).
Penekanan berulang - ulang pada dada adalah pengganti denyut jantung bila jantung
korban berhenti. Penekanan itu akan membantu sebagian aliran darah tetap mengalir ke otak,
paru-paru dan jantung. Anda harus melakukan bantuan bantuan pernafasan setiap kali
melakukan penekanan pada dada.
13
Saran
Sebagai penutup dari makalah ini kami selaku penulis menyarankan kepada teman-
teman sesama mahasiswa untuk benar-benar dapat mehamami pengertian pernafasan buatan
dan juga disertai tindakan dalam memberikan bantuan pada korban yang membutuhkan
pertolongan dengan melalui proses penilaian yang cepat dan pengelolaan yang tepat guna
menghindari kematian pada pasien gawat darurat.
Dan kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak yang tidak dapat kami jabarkan semua di dalam makalah ini
,semoga bermanfaat. Terima kasih.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2253662-
pernapasan-buatan/
http://dhanarbayu.wordpress.com/2011/02/01/pernafasan-buatan/
http://fenz-capri.blogspot.com/2010/10/cara-tepat-beri-napas-buatan-pada.htm
https://www.alodokter.com/pelajari-teknik-napas-buatan-berikut-ini#:~:text=Napas
%20buatan%20adalah%20metode%20pemberian,atau%20menggunakan%20alat
%20bantu%20pernapasan
15