Disusun Oleh :
Dita Maizurah (2210306037)
Berliana Yogiyanti (2210306124)
Disusun oleh :
Dita Maizurah (2210306037)
Berliana Yogiyanti (2210306124)
Disetujui oleh :
Clinical Edukator
MDMC PP Muhammadiyah
ii
KATA PENGANTAR
sehingga makalah ini dapat menyelesaikan makalah pada stase disaster dengan
tujuan sebagai dokumentasi serta bentuk evaluasi dari kegiatan selama praktek
profesi.
maupun materinya Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
pengalaman. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman judul...................................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
BAB I ................................................................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 1
A. Definisi ...................................................................................................................... 1
B. Basic Life Support .................................................................................................... 1
BAB II BASIC LIFE SUPPORT ........................................................................................ 3
A. Langkah-langkah Pemberian BLS .......................................................................... 3
BAB III ................................................................................................................................ 8
KESIMPULAN ................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9
iv
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Henti jantung sering sekali terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan. Henti
jantung apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat menyebabkan prognosis
buruk bahkan dapat mengakibatkan kematian. Untuk mengurangi dampak buruk atau
keparahan dalam henti jantung yang dialami diperlukan suatu pengetahuan yang harus
dimiliki oleh setiap orang untuk melakukan suatu tindakan pertolongan awal.
Pengetahuan tentang basic life support (BLS) pada mahasiswa dirasakan penting
dalam mengurangi angka kematian akibat henti jantung dan dalam pertolongan
pertama bertujuan memberikan efek yang menguntungkan dan hasil akhir pada
Basic Life Support (BLS) adalah upaya yang diberikan oleh penyedia layanan
kesehatan dan profesional kepada pasien yang mengalami gangguan pernapasan, henti
jantung atau obstruksi jalan napas. BLS mencakup keterampilan psikomotorik untuk
eksternal otomatis defibrillator (AED) dan mengurangi jalan napas yang terhambat
Ketika melakukan BHD kita berpacu dengan waktu, sebab korban yang akan
kita tolong dalam keadaan terancam nyawanya. Fokus BHD pada tiga dasar
utama: pertama, pengenalan segera adanya henti jantung, aktivasi sistem respon
gawat darurat, resusitasi jantung paru (RJP). BHD merupakan cara sederhana
yang dapat mempertahankan hidup seseorang untuk sementara waktu, karena pada
kondisi henti nafas dan henti jantung maka sirkulasi darah dan transportasi oksigen
1
berhenti, sehingga dalam waktu singkat organ tubuh terutama organ vital akan
mengalami kekurangan oksigen yang berakibat fatal bagi korban dan mengalami
kerusakan. Organ yang paling cepat mengalami kerusakan adalah otak, karena otak
hanya mampu bertahan jika ada asupan glukosa dan oksigen. Jika dalam waktu 10
menit otak tidak mendapat asupan oksigen dan glukosa maka akan terjadi mati
batang otak, hal tersebut disebut dengan golden period. Jika waktu itu terlewati,
maka harapan hidup korban akan makin kecil. Adapun pertolongan yang harus
dilakukan adalah dengan melakukan resusitasi Jantung Paru (RJP)/ CPR (Shinta
2
BAB II
BASIC LIFE SUPPORT
tidak merespons dan tidak bernapas atau bernapas tidak normal, harus
denyut nadi, berikan bantuan napas setiap 5-6 detik. Nadi pasien
selama RJP direkomendasikan dengan volume tidal 500- 700 mL, atau
3
3. Mengaktifkan Sistem Respons Emergency
dan oksigen selama RJP. Kompresi dada terdiri dari aplikasi tekanan
tekanan intratorak dan kompresi langsung pada jantung. Hal ini sangat
5. Kompresi Dada
pasien. Letakkan pangkal salah satu tangan pada pusat dada pasien,
atas tulang iga korban. Jaga lengan penolong dalam posisi lurus.
4
sternum. Posisikan penolong secara vertikal di atas dinding dada
kecepatan minimum 100 kali per menit. Durasi kompresi dan release
harus sama.
C. Bantuan Pernapasan
Setelah melakukan kompresi dada, buka jalan napas korban dengan head tilt –
5
chin lift baik pada korban trauma ataupun nontrauma. Bila terdapat kecurigaan
atau bukti cedera spinal, gunakan jaw thrust tanpa mengekstensi kepala saat
detik (inspiratory time), dengan volume yang cukup untuk membuat dada
regurgitasi dan aspirasi. Lebih penting lagi, ventilasi berlebihan juga dapat
nadi. AED aman dan efektif digunakan oleh penolong awam dan petugas
intruksikan.
1. Pastikan korban dan penolong dalam situasi aman dan ikuti langkah-
panduan.
6
2. Segera setelah AED datang, nyalakan alat dan tempelkan elektroda pads
3. Ikuti perintah suara dari AED. Pastikan tidak ada orang yang menyentuh
6. Jika shock tidak diindikasikan, lakukan segera RJP sesuai perintah suara
korban mulai sadar, bergerak, membuka mata, dan bernapas normal, atau
7
BAB III
KESIMPULAN
Terkait dengan basic life support, diperlukan kegiatan seperti latihan pemberian
bantuan hidup dasar (BLS) yang dilaksanakan di komunitas masyarakat sehingga semua
mampu serta memiliki kepercayaan diri dalam memberikan BHD sehingga dapat
8
DAFTAR PUSTAKA
Nopitasari, B. L., Wardani, A. K., Qiyaam, N., Pradiningsih, A., Andanalusia, M.,
Rahmawati, C., & Wahid, A. R. (2021). Pelatihan Bantuan Hidup Dasar/Basic Life
https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6507
Qonita Imma Irfani. (2019). Bantuan Hidup Dasar. Cdk-277, 46(6), 458–461.
Shinta Arini Ayu, Balqis, U. M., & Hartati, S. (2022). Edukasi Pengetahuan dan Pelatihan
Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pada Siswa Jurusan ASPER SMKS Bunga Persada
Widiyanto, A., Sindhi Wardani, G., Ardianti Pramesti, R., Tri Atmojo, J., Tri Darmayanti, A.,
Mamba, S., & Surakarta, U. (2019). Perbandingan Bantuan Hidup Lanjut dengan