Anda di halaman 1dari 22

RIWAYAT ALAMIAH

PENYAKIT

Dr. Iche A Liberty


RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

PROSES TERJADINYA PENYAKIT

• Timbulnya penyakit diakibatkan adanya interaksi dari


• agen penyebab penyakit
• manusia
• lingkungannya

• Proses terjadinya penyakit tergantung kepada :


• karakteristik dari “agent” (penyebab penyakit)
• Karakteristik dari “host” (MANUSIA)
• Karakteristik dari “environment” (LINGKUNGAN DIMANA
“Agent” dan “host” berada )
AGEN PENYEBAB PENYAKIT

Agen penyakit didefinisikan sebagai


• suatu elemen, substansi, ataupun sesuatu kekuatan
• benda hidup ataupun benda mati
• Dimana keberadaannya dan ketidak beradaanya
• Bila ada kontak yang efektif dengan manusia yang
rentan
• dibawah kondisi lingkungan yang sesuai
• Akan bertindak sebagai stimulus (perangsang)
untuk terjadinya proses penyakit

Agen penyakit dapat diklasifikasikan menjadi


• Living agent : biologis
• non living agent :
• kimiawi
• Fisik
• Mekanik
KARAKTERISTIK AGEN PENYAKIT

• SIFAT ALAMIAH YANG MELEKAT PADA AGEN TERSEBUT


• morfologi, fisiologi, motilitas, reproduksi, metabolisme,
• nutrisi, temperatur yang dibutuhkan, toksin

• KEMAMPUAN UNTUK BERTAHAN


• kerentanan mikroorganisme terhadap
• panas, dingin, kelembaban, sinar matahari dll

• KEMAMPUAN AGEN UNTUK MENIMBULKAN PENYAKIT


• infektivitas, patogenitas, virulensi dll

• RESERVOIR DAN SUMBER PENYAKIT


• sumber infeksi, sumber zat-zat patogen,

• PERANTARA
• dapat berupa mahluk hidup seperti nyamuk,
• atau benda mati seperi air, makanan, udara dll
MANUSIA (HOST) SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB

MERUPAKAN “CENTER OF INTEREST’

KARAKTERISTIK HOST :

• ADAT KEBIASAAN/GAYA HIDUP:


• makan, memasak makanan, kebersihan, rekreasi, dll

• UMUR, JENIS KELAMIN, DAN RAS :


• banyak penyakit yang predominan pada umur, jenis kelamin
dan ras tertentu misalnya penyakit campak pada anak-anak,
kanker pada usia pertengahan, kecemasan pada wanita,
tbc pada kulit hitam dll

• STATUS PERKAWINAN
• PEKERJAAN
• DAYA TAHAN TUBUH (KEKEBALAN)
“ENVIRONMENT” SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT

• “Environment” didefinisikan sebagai suatu kumpulan


dari semua kondisi external yang dapat mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan suatu makhluk hidup.

• Dapat Dikategorikan Sebagai :


• Lingkungan Fisik
• Lingkungan Biologis
• Lingkungan Sosial Ekonomi
• Lingkungan Psikis
• Lingkungan Budaya

INTERAKSI ANTARA “AGENT”, “HOST’ DAN “ENVIRONMENT”

• Setiap kondisi sehat ataupun sakit pada diri manusia


selalu dilatar-belakangi oleh proses-proses interaksi antara :
• “agent” dan “environment”
• “host” dan “environment”
•“Agent” dan “ host”
AGENT-ENVIRONMENT INTERACTION

• Merupakan kondisi dimana agen penyakit secara langsung


dipengaruhi oleh lingkungan tanpa interaksi manusia
• Contoh :
• Kemampuan bakteri bertahan hidup terhadap paparan sinar matahari
• Stabilitas vitamin terhadap kelembaban, dingin, panas.

HOST-ENVIRONMENT INTERACTION

• Kondisi dimana manusia secra langsung dipengaruhi


oleh lingkungannya tanpa interaksi agen penyebab penyakit
• Contoh :
• pengaruh iklim terhadap manusia
• Keberadaan tempat-tempat pelayanan kesehatan
HOST-AGENT INTERACTION

• kondisi dimana host telah terpapar dengan agen penyakit


• agen bertempat tinggal pada tubuh manusia,
• meningkat jumlahnya dan dapat sebagai stimulator
bagi host untuk memberikan respons berupa
• tanda-tanda
• dan gejala penyakit.

• interaksi dapat berlanjut sedemikan rupa sehingga


manusia akhirnya :
• sembuh total
• timbul cacat
• meninggal
• sembuh secara klinis tanpa eliminasi agen penyakit
Pada Penyakit Menular

• Terjadi interaksi antara :


• agent ( living organism)
• Kondisi lingkungan yang sesuai dengan agent
• faktor predisposisi (host)

Pada Penyakit Tidak Menular

Terjadi interaksi antara :


• agent (non living organism)
• kondisi lingkungan yang sesuai dengan agent
• faktor predisposisi
STIMULUS RESPONS

PROSES

Periode prepathogenesis + pathogenesis

• Adanya agen penyakit,


• Faktor-faktor (host)
• hereditas
• predisposisi Timbul penyakit
• Faktor-faktor lingkungan
• fisik, psikis, ekonomi,
• sosial, budaya

·
• Stimulus dapat terjadi jauh sebelum terjadinya
interaksi antara stimulus dan manusia

• Interaksi awal antara faktor-faktor “host”, “agent”


dan “environment” disebut periode prepathogenesis

• Pada fase ini penyakit belum berkembang,


tapi kondisi yang melatarbelakangi untuk terjadinya
penyakit telah ada misalnya :

• kelelahan, alkoholik merupakan kondisi yang


suseptibel untuk terjadinya hepatitis
• kadar kolesterol meningkat à penyakit jantung
koroner
• Faktor-faktor seperti kelelahan, kadar kolesterol
yangtinggi didalam darah à yang meningkatkan
resiko terjadinya suatu penyakit disebut faktor resiko

• Pada fase ini penyakit belum berkembang tapi


faktor resiko sudah ada
PERIODE PATHOGENESIS

• Mulai saat terjadinya kelainan/gangguan pada


tubuh manusia akibat interaksi antara stimulus
penyakit dengan manusia sampai terjadinya :
• kesembuhan
• kematian
• kelainan yang menetap
• cacat

• Periode pathogenesis dapat dibagi menjadi


• fase subklinis
• fase klinis
• fase penyembuhan
Fase subklinis (stage of subclicinical disease)

• Disebut juga fase presimptomatik


• Penyakit belum bermanifestasi dengan nyata
àsigns and symptoms masih negatif
àtapi telah terjadi perubahan-perubahan
dalam jaringan tubuh (struktur ataupun fungsi)
• Kondisi seperti diatas dikatakan dalam kondisi
“below the level of the clinical horizon”

Fase klinis (stage of clinical disease)

• Pada fase ini perubahan-perubahan yang terjadi


pada jaringan tubuh telah cukup untuk memunculkan
gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit
• Fase ini dapat dibagi menjadi fase akut dan fase kronis
Fase konvalesens (stage of convalescence)

• Akhir dari fase klinis dapat berupa


• fase konvalesens (penyembuhan)
• meninggal

• Fase konvalesens dapat berkembang menjadi


• sembuh total
• sembuh dengan cacat atau gejala sisa
(disabilitas atau sekuele)
• penyakit menjadi kronis

• Disabilitas (kecacatan/ketidakmampuan)
• terjadi penurunan fungsi sebagian atau keseluruhan
dari struktur/organ tubuh tertentu
à menurunkan fungsi aktivitas seseorang
secara keseluruhan
• dapat bersifat; sementara (akut), kronis, menetap

·
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT

• Disesuaikan dengan riwayat alamiah penyakit


maka tindakan preventif terhadap penyakit
secara garis besar dapat dikategorikan menjadi :
• tindakan/upaya preventif primer
• tindakan /upaya preventif sekunder
• tindakan /upaya preventif tertier

Upaya preventif primer (primary prevention)

• dilaksanakan pada periode prepathogenesis


à stage of susceptibility

• upaya yang dilakukan adalah untuk memutus mata


rantai interaksi “agent-host-environment”
• Upaya yang dilakukan adalah :
• promosi kesehatan
• memberi perlindungan yang spesifik

• Promosi kesehatan antara lain:

• penyuluhan, pendidikan kesehatan


• nutrisi yang sesuai dengan standard bagi
tumbuh kembang seseorang
• penyuluhan kesehatan mental
• penyediaan perumahan yang sehat
• rekreasi yang cukup
• pekerjaan yang sesuai
• konseling perkawinan, genetis
• sex education
• pemeriksaan secara berkala
• kesehatan
• kondisi lingkungan
• Memberikan perlindungan yang spesifik antara lain:

• pemberian imunisasi
• kebersihan perorangan
• penggunaan sanitasi lingkungan yang baik
• perlindungan terhadap kecelakaan kerja
• perlindungan terhadap kecelakaan secara umum
• penggunaan nutrisi khusus
• perlindungan terhadap bahan-bahan karsinogen
• menghindari zat-zat allergen
Upaya Preventif Sekunder (Secondary Prevention)

• Dilaksanakan pada periode pathogenesis


• Segera sesudah penyakit terditeksi dapat
dilakukan usaha preventif sekunder dengan :
• diagnose dini (early diagnosis) dan
• pengobatan yang akurat (prompt treatment)

• Diagose dini dan pengobatan yang akurat


• penemuan kasus (individu atau massa)
• skrining survei
• pemeriksaan selektif

• Untuk mengobati dan mencegah penyakit agar


tidak berlanjut
• Mencegah penyebaran penyakit menular
• Mencegah terjadinya komplikasi dan sekuele
• mempersingkat periode “disability”
-
• Pengobatan yang adekuat untuk mencegah
/menghentikan berlanjutnya proses penyakit
• Mencegah komplikasi dan sekuele yang lebih parah
• Pengadaan fasilitas khusus untuk mencegah
/mengurangi disabilitas dan kematian

Upaya Preventif Tertier (tertiery prevention)

• Bila telah terjadi defect /kerusakan struktural


ataupun disabilitas
à maka untuk mencegah semakin buruknya
kondisi atau menetapnya disabilitas dilakukan
usaha preventif tertier dengan rehabilitasi
• Rehabilitasi

• Penyediaan sarana-sarana untuk pelatihan


dan pendidikan di rumah sakit dan ditempat-tempat
umum
• Memanfaatkan dan memelihara sebaik-baiknya
kapasitas yang masih tersisa
• Melakukan pendidikan dan penyuluhan untuk :
• masyarakat umum
• masyarakat industri

à agar memakai tenaga-tenaga yang telah


direhabilitasi sebagai pegawai tetap dan
ditempatkan pada tempat-tempat yang sesuai
dengan kecacatannya

• Terapi kerja di rumah sakit


• Menyediakan tempat perlindungan khusus

Anda mungkin juga menyukai