Anda di halaman 1dari 21

TERLAMBAT DATANG SEKOLAH

LAPORAN PENELITIAN

Oleh :

Kelompok 1

KELAS XI MIPA 4
SMAN 1 JEMBER
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
2023
MOTTO

“Beri saya waktu enam jam untuk menebang sebatang pohon dan saya akan
menghabiskan empat jam pertama untuk menajamkan kapaknya”
~Abraham Lincoln~

“Kesuksesan tergantung pada persiapan sebelumnya. Tanpa persiapan pasti akan


gagal.”
~Confuciuls~

“Kamu mungkin menunda, namun waktu tidak.”


~Benjamin Franklin~

“Usaha dan keberanian tidak cukup tanpa adanya tujuan dan arah
perencanaan.”
~Kennedy~

ii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur yang mendalam, dengan telah diselesaikannya Karya


Tulis Ilmiah ini kami sebagai peneliti mempersembahkannya kepada :
1. Orang tua peneliti yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini.
2. Keluarga dan saudara peneliti yang telah memberi semangat dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak Ibu Guru peneliti dari TK, SD, SMP, SMA yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada peneliti.
4. Almamater sekolah tercinta, SMAN 1 Jember.

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Tim peneliti kelompok 1 :
1. Cahya Dewi Putri Trisita (15387)
2. Chierly Ratupasya Setiawan (9156)
3. Fadhel Mochammad Akbar (15418)
4. Faizhilla Yunira Putri (15421)
5. Gisa Tattahida Wahdaniatalla (15435)
6. Kalistus Jalu Viranggono (15457)
7. Marffel Andrian Robiyanto (15479)
8. Muhammad Rafihadian Irfandhana (15517)
9. Sadara Ajeng Nur Susanto (15604)
Dengan ini kami sebagai tim peneliti menyatakan bahwa karya ilmiah
yang berjudul “Terlambat Datang Sekolah” ini sepenuhnya karya sendiri. Tidak
ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Karya ini
dibuat berdasarkan originalitas, kevalidan data serta objektivitas.
Demikian surat pernyataan ini kami buat sebagai pertanggung jawaban
ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun. Apabila karya
ilmiah ini terbukti merupakan duplikasi, maka kami bersedia menerima sanksi
akademik atau sanksi hukum yang berlaku.

Jember, 28 Februari 2023


Yang Menyatakan,

Tim Peneliti

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis Ilmiah :


“Terlambat Datang Sekolah”

Disusun oleh :

Kelompok 1
Disusun untuk memenuhi syarat penilaian
KD Karya Tulis Ilmiah Bahasa Indonesia Tahun 2022/2023
SMA Negeri 1 Jember

Jember, Februari 2023

Penguji,

R. Rafinza Ugareff, S.S


NIP -
waka ur kurikulum, Guru Pembimbing,

Husnul Hotimah, M.Pd R. Rafinza Ugareff, S.S


NIP 19720927 200801 2 012 NIP -
Mengesahkan,

Dr. Moh Edi Suyanto, M.Pd


NIP 19650414 199003 1 009

v
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami haturkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan
anugerah dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
kami yang berjudul “Terlambat Datang Sekolah”.
Sebagai tim peneliti, kami juga menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, baik itu dari penyusunannya maupun tata bahasa yang dipakai di
dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Sebab itu, dengan rendah hati kami menerima saran
dan kritikannya dari pembaca agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi dalam
menyusun Karya Tulis Ilmiah.
Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
ikut serta membantu dan ikut berkontribusi serta telah memberikan dukungan
moril maupun materiil sehinga kami dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada :
1. Dr. Moh Edi Suyanto, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 1 JEMBER
yang tiada henti memberikan semangat.
2. Husnul Hotimah, M.Pd sebagai waka ur kurikulum SMAN 1 JEMBER.
3. Rafinza Ugareff, S.S sebagai pembimbing penulisan karya ilmiah ini yang
selalu memberikan pengarahan, dukungan, masukan, serta kritikan-
kritikan yang membangun selama proses penulisan karya ilmiah.
4. Bapak Ibu pengajar kelas XI MIPA 4 yang telah memberikan ilmu dan
semangat untuk meraih cita-cita dimasa depan yang cerah.
5. Teman-teman XI MIPA 4 yang telah memberikan semangat terhadap
karya tulis ilmiah ini.
6. Pihak-pihak yang membantu, terimakasih telah mau menjadi objek
penelitian dan membantu dalam proses penelitian.

Jember, 28 Februari 2023

Tim Peneliti

vi
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i
MOTTO...................................................................................................................ii
LEMBAR PERSEMBAHAN.................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
ABSTRAKSI...........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................5
2.1 Pengertian terlambat..................................................................................5
2.2 Pengertian disiplin, pendisiplinan dan disiplin diri...................................5
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................7
3.1 Pengertian Pelanggaran Tata Tertib Siswa di Sekolah..............................7
3.2 Bentuk-Bentuk Pelanggaran......................................................................7
3.3 Penyebab Siswa Melakukan Pelanggaran.................................................9
3.4 Solusi Pencegahan Siswa yang Terlambat..............................................10
BAB IV PENUTUP...............................................................................................12
4.1 Kesimpulan..............................................................................................12
4.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
LAMPIRAN...........................................................................................................14

vii
ABSTRAKSI

Pada dasarnya pendidikan merupakan sesuatu yang memiliki tujuan yang


sangat penting. Dalam skala nasional, tujuan dalam pendidikan adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta untuk
mengembangkan potensi peserta didik sehingga peserta didik mampu
mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Manajemen waktu merupakan salah
satu contoh untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Manajemen waktu yang
baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula, seperti hasil belajar yang
memuaskan dan juga para siswa akan semakin belajar untuk menghargai waktu
dan menggunakan waktu sebaik mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui besarnya manajemen waktu siswa siswi SMAN 1 JEMBER, sehingga
kita dapat mengetahui alasan-alasan atau hambatan-hambatan yang dapat
menyebabkan siswa SMAN 1 JEMBER terlambat datang sekolah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya siswa siswi
SMAN 1 JEMBER dalam mengatur manajemen waktu sehingga dapat membuat
mereka terlambat datang sekolah.

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah merupakan lembaga formal sebagai wadah untuk kegiatan
belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa
harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa kedisiplinan yang tinggi.
Menurut Soegeng Pridjodarminto disiplin adalah suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-
nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, atau keterikatan terhadap suatu
peraturan tata tertib.
Kedisiplinan juga memberikan mana yang boleh dan mana yang
tidak boleh dilakukan. Perilaku kedisiplinan sangat dibutuhkan dalam
pembinaan perkembangan siswa untuk menuju masa depan yang lebih
baik. Perlunya kedisiplinan di sekolah adalah mendidik siswa untuk
berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan. Masalah kedisiplinan
siswa di sekolah tidak dapat dipisahkan dari masalah tata tertib sekolah.
Jadi kedisiplinan siswa merupakan cerminan langsung dari kepatuhan
seorang siswa dalam melakukan peraturan-peraturan yang berlaku di
sekolahnya. Kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib sekolah akan
mendukung terciptanya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan
berguna untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Kedisiplinan belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor baik dari
dalam maupun dari luar individu, pengaruh dari dalam individu misalnya,
sifat bermalas-malasan, keengganan memusatkan pelajaran, kebiasaan
melamun dan lain sebagainya. Sedangkan pengaruh dari luar individu
misalnya, suasana di rumah, suasana di sekolah, waktu yang tersedia, dan
lain sebagainya untuk mewujudkan kedisiplinan belajar perlu diadakan
pembinaan pribadi siswa di sekolah. Siswa yang memiliki kedisiplinan
belajar akan menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti pelajaran di
kelas, mengerjakan tugas-tugas, pekerjaan rumah dan memiliki
kelengkapan belajar misalnya buku dan alat belajar lainnya. Sebaliknya

2
siswa yang kurang disiplin belajar maka tidak menunjukkan kesiapan
dalam mengikuti pelajaran, tidak mengerjakan tugas-tugas, suka
membolos, tidak mengerjakan PR dan tidak memiliki kelengkapan belajar.
Terlambat masuk sekolah disebabkan oleh banyak faktor seperti siswa
bangun kesiangan karena malam hari melihat televisi hingga larut,
bermain game hingga lupa waktu, menonton drama korea hingga pagi,
terlambat bangun, rumahnya jauh dan transportasi ke sekolah tidak
mendukung dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan pelanggaran tata tertib siswa di
sekolah?
2. Bentuk-bentuk pelanggaran siswa di sekolah?
3. Penyebab siswa melakukan pelanggaran?
4. Bagaimana solusi atau Tindakan pencegahan siswa agar tidak
melakukan pelanggaran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud pelannggaran tata tertib siswa di
sekolah.
2. Untuk menjelaskan bentuk-bentuk pelanggaran siswa di sekolah.
3. Mengetahui penyebab siswa melakukan pelanggaran.
4. Untuk mengetahui solusi pencegahan siswa agar tidak melakukan
pelanggaran.

1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan mengenai terlambat datang sekolah dan dapat dijadikan dasar
dan acuan bagi peneliti lainnya yang merasa tertarik untuk meneliti
permasalahan yang sama. Penelitian ini dapat menambah wawasan atau
pengetahuan tentang kendala-kendala terlambat datang sekolah. Dapat

3
memberikan gambaran atau informasi dalam mengetahui pengaruh secara
signifikan antara siswa dan manajemen waktu.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian terlambat


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Terlambat memiliki kata
dasar yakni Lambat yang terdiri dari 2 (dua) suku kata "lam bat" yang
berarti perlahan-lahan atau tidak cepat (geraknya, jalannya, dsb), misalnya:
orang buta lambat jalannya; îa bekerja sangat lambat, biar lambat asal
selamat: arlojiku lambat lima menit ia biasa pulang lambat dan sebagainya.
Dan terlambat adalah suatu keadaan dimana lewat dari waktu yang
ditentukan, misalnya: kereta itu berangkat terlambat setengah jam, mereka
senantiasa terlambat setiap harinya kesekolah; dan sebagainya.
Jadi dengan kata lain bahwa perilaku terlambat adalah perilaku
yang tidak sesuai dengan waktunya atau lewat dari waktu yang telah
ditentukan (2003). Menurut Wilmore T.J (1959) Perilaku terlambat ialah
datang tidak pada waktunya. Wilmore menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi keterlambatan pada individu dalam proseses pendidikan
dipengaruhi beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar individu,
pengaruh dari dalam individu misalnya: Sering bermalas-malasan,
kurangnya motivasi terhadap materi yang diberikan, kebiasaan melamun
dan lain sebagainya. Sedangkan pengaruh dari luar individu misalnya:
suasana di sekolah, waktu yang tersedia, dan lain sebagainya. Dari
beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terlambat tersebut
biasanya. Individu yang terlambat mengalami perilaku menghindar atau
tidak masuk kelas pada saat terlambat berlari, masuk kelas dengan takut,
tenangdan lain-lain.

2.2 Pengertian disiplin, pendisiplinan dan disiplin diri


Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan
menjadi tanggung jawab. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk
menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan

5
untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah
pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman dimana hal ini bisa
dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain.
Disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang
untuk memenuhi tugas tertentu atau untuk mengadopsi pola perilaku
tertentu, walaupun orang tersebut lebih senang melakukan hal yang lain.
Sebagai contoh, seseorang mungkin saja tidak melakukan sesuatu yang
menurutnya memuaskan dan menyenangkan dengan membelanjakan
uangnya untuk sesuatu yang ia inginkan dan menyumbangkan uang
tersebut kepada organisasi amal dengan pikiran bahwa hal tersebut lebih
penting. Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin "disibel" yang
berarti Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut
mengalami perubahan menjadi "disipline" yang artinya kepatuhan atau
yang menyangkut tata tertib. Disiplin memerlukan integritas emosi dalam
mewujudakan keadaan.

6
BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dalam bentuk wawancara dan dokumentasi,


maka hasil penelitian akan dilakukan pembahasan.
3.1 Pengertian Pelanggaran Tata Tertib Siswa di Sekolah
Istilah pelanggaran menurut KBBI adalah perbuatan atau perkara
melanggar UU, Hukum, dan sebagainya. Pelanggaran adalah perilaku
yang menyimpang untuk melakukan tindakan menurut kehendak sendiri
tanpa memperhatikan peraturan yang telah dibuat.
Jadi yang dimaksud dengan pelanggaran tata tertib sekolah adalah
siswa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan menjadi tata tertib
yang bertujuan untuk melancarkan proses belajar mengajar dan peraturan
tata tertib sekolah harus dipatuhi oleh semua siswa.
3.2 Bentuk-Bentuk Pelanggaran
Pada saat ini banyak terjadinya pelanggaran tata tertib sekolah
yang dilakukan oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA), yang
perlu mendapatkan perhatian secara khusus guna memberikan antisipasi
agar tidak mengarah kepada yang tindakan bahaya. Secara umum
perbuatan melanggar atau menyimpang pada anak menurut Adi Hakim
Nasution, meliputi:
a. Pergaulan bebas yang menjerumuskan pada kebebasan seks.
b. Kenakalan siswa, misalnya: pencurian uang di sekolah atau di
tempat lain, berbicara jorok yang tidak terkontrol, mengganggu
orang lain secara berlebihan dan sebagainya.
c. Bolos sekolah atau sering absen tanpa keterangan yang jelas, dan
terlambat sekolah.
Sedangkan menurut pendapat Andi Mappiare, dalam hubungannya
dengan pertumbuhan sosial, siswa yang bermasalah memperlihatkan
gejala-gejala perilaku menyimpang atau pelanggaran atau menunjukkan
tindakan-tindakan yang tidak wajar dalam dirinya, yaitu:

7
a. Menarik diri dari perkumpulan atau pertemuan dengan orang-orang
di luar dirinya.
b. Sukar menyesuaikan pribadinya dengan lingkungan.
c. Merasa adanya ancaman-ancaman terhadap eksistensi dirinya
ketika terjadi perbedaan dengan orang lain.
d. Mudah tersinggung dan menampakkan perbedaan atau perubahan
sikap yang tidak sepantasnya.
e. Tidak ada kepercayaan terhadap diri.
f. Munculnya kekuatan-kekuatan neurotis, kebiasaan-kebiasaan
nervous.
g. Terkurungnya kemajuan dalam aktivitas dan sebagainya.
Pribadi yang bermasalah menunjukkan ketidakwajaran perilaku
atau sering juga disebut sebagai tindakan perilaku menyimpang atau
melanggar. Adapun gejala-gejala dari bentuk perilaku palanggaran atau
menyimpang tersebut adalah:
a. Sangat sensitif dan mudah tersinggung.
b. Pemalu dan tidak percaya diri.
c. Ceroboh dan kurang berhati-hati.
d. Tidak dapat bergaul dengan baik terhadap lingkungan yang ia
tinggal.
e. Rasa sosial kurang dan rendah hati.
f. Emosi yang cenderung tidak stabil.
Bentuk-bentuk dan tingkat kenakalan siswa secara kualitatif dapat
digolongkan menjadi tiga tingkatan, antara lain sebagai berikut:
a. Pelanggaran ringan, yaitu bentuk kenakalan yang tidak terlalu
merugikan atau membahayakan diri sendiri maupun orang lain,
apabila merugikan maka sangat kecil sekali merugikan yang
ditimbulkan. Seperti mengganggu teman sedang belajar.
b. Pelanggaran sedang, yaitu kenakalan yang mulai terasa akibat
negatif, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Akan
tetapi belum mengandung unsur pidana. Misalnya sebatas

8
hubungan keluarga, seperti seorang anak jalan di warung tidak
membayar, mencotek dan lain-lain.
c. Pelanggaran berat, yaitu kenakalan yang terasa dirugikan baik
kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, masyarakat dan
negara dimana perbuatan tersebut sudah mengarah pada perbuatan
hukum. Misalnya mencuri, judi, menjambret dan sebagainya.
3.3 Penyebab Siswa Melakukan Pelanggaran
Permasalahan yang dihadapi siswa adalah timbul karena adanya
sebab diantara faktor keluarga, lingkungan sekolah, dan faktor masyarakat.
Berikut ini penjelasan dari ketiga faktor tersebut, antara lain sebagai
berikut:

A. Faktor Keluarga
Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam
melaksanakan proses sosialisasi pribadi anak dan juga keluarga
memberikan pengaruh menentukan pembekalan watak kepribadian
anak. Keluarga merupakan lingkungan terdekat dalam membesarkan,
mendewasakan dan mendapat pendidikan yang pertama kalinya. Mulai
dari awal lahir di bina/di didik oleh keluarga sampai menginjak usia
sekolah baru dititipkan ke lembaga pendidikan formal.

B. Faktor Lingkungan Sekolah


Sekolah merupakan pendidikan yang kedua setelah keluarga
bagi anak-anak. Permasalahan yang disebabkan oleh faktor sekolah
adalah sebagai berikut:
1) Adanya guru yang kurang simpatik terhadap siswanya.
2) Fasilitas pendidikan yang kurang memadai.
3) Hubungan antara guru dan siswa yang kurang harmonis.
4) Cara mengajar guru yang membosankan.

C. Faktor Lingkungan Masyarakat

9
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan
ketiga setelah keluarga dan lingkungan sekolah. Masyarakat dapat
memberi pengaruh terhadap perilaku siswa, membentuk kebiasaan
pengetahuan siswa. Siswa yang juga anggota masyarakat selalu
mendapat pengaruh dari keadaan dan lingkungannya baik langsung
maupun tidak langsung dan lingkungan sekitar tidak selalu baik dan
menguntungkan bagi pendidikan dan perkembangan anak. Hal-hal
yang dapat menyebabkan siswa menjadi nakal dan melanggar
peraturan sekolah diantaranya, adalah sebagai berikut:
1) Persaingan dan perekonomian.
2) Kurangnya sarana dan pemanfaatan waktu dengan kegiatan yang
positif bagi para remaja.
3) Pengaruh dari teman sebaya.
4) Pengaruh media masa.
5) Kurangnya kegiatan atau pendidikan keagamaan dalam
masyarakat.
Menurut hasil penelitian kami dalam bentuk wawancara,
narasumber kali ini, dia terlambat datang 2-4 kali dalam sebulan. Ia
datang terlambat dikarenakan sering tidur sangat larut malam,
sehingga ia kelelahan saat bangun tidur dan menyebabkan bangun
siang. Hal itu yang menyebabkan dia datang terlambat. Selain itu ada
aktivitas yang dilakukan hingga ia tidur larut malam yaitu bermain
game, nongkrong, belajar dengan sistem kebut semalam, dan bermain
playstation. Adapun faktor internal yang membuat ia datang terlambat
yaitu terkadang ia lupa menaruh kunci motor, buku, alat tulis, jam
tangan, dan lain-lain.
3.4 Solusi Pencegahan Siswa yang Terlambat
Jika datang terlambat, narasumber akan merasa cemas dengan
hukumannya. Akan tetapi, hukuman itu tidak dapat dihindari. Maka
narasumber tetap menjalankan hukuman itu sebagai sanksi atas
kesalahannya. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti mengambil beberapa
solusi atau tindakan untuk mengatasi siswa yang terlambat ke sekolah:

10
1. Adanya pemberian sanksi yang tegas dan dapat memberikan efek jera
kepada siswa yang melanggar yang diberikan oleh pihak sekolah.
2. Adanya peran guru yang dapat memberikan contoh kepada siswanya
agar tidak datang terlambat. Karena gimana siswanya dapat mematuhi
peraturan sekolah kalau gurunya sendiri juga tidak mengikuti peraturan
yang ada.
3. Peran orang tua di rumah juga sangat diperlukan dalam mengatasi
siswa terlambat. Misalnya dengan mengingatkan anaknya jangan
bersantai-santai bermain game, berlama lama nongkrong, dan
melakukan sistem belajar kebut semalam agar tidak tidur larut malam.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa
tingkat kedisiplinan narasumber masih rendah. Hal ini dikarenakan dia
masih terlambat setiap bulannya. Keterlambatannya ini bukan berarti tanpa
sebab, berbagai macam alasan diungkapkannya, diantaranya adalah tidur,
main game, belajar, dan nongkrong hingga larut malam. Hingga lupa
menaruh buku, kunci motor, dan alat tulis. Alasan-alasan inilah yang
sering dikemukakannya ketika datang terlambat.
Berbagai macam sanksi sudah dilakukannya, namun hal tersebut
belum sepenuhnya mampu untuk mengatasinya terlambat datang sekolah.
Siswa yang terlambat datang sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap
prestasi belajarnya karena dapat mempengaruhi konsentrasi belajar. Pada
akhirnya dapat menganggu pikiran tentang materi yang sedang dibahas
atau diterangkan oleh Bapak Ibu guru terutama pada mata pelajaran jam
pertama.

4.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisipinan siswa yang terlambat
datang sekolah, ada beberapa upaya yang mungkin bisa dilakukan
diantaranya :
1. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat
berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik,
menerima, hangat dan terbuka.
2. Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima
perasaan dan mendorong kepatuhan siswa.

12
3. Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,
sehingga membantu siswa dalam mengatasinya dan memanfaatkan
akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah.

DAFTAR PUSTAKA

(Al-Fath Dani; Anonymous, Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan


Behavorial Teknik Shaping Terhadap Kebiasaan Siswa Terlambat Hadir Ke
Sekolah Di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam; Anonymous, CATATAN MANUSIA
BIASA: MAKALAH TENTANG FAKTOR KETERLAMBATAN SISWA KE
SEKOLAH; Anonymous, 42 Contoh Motto Hidup Pelajar, Punya Makna
Mendalam Dan Bisa Memotivasi! | Orami; Anonymous, Pelaksanaan Konseling
Kelompok Untuk Mengatasi Siswa Terlambat Masuk Sekolah Di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 33 Pekanbaru)

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai